Professional Documents
Culture Documents
ALAT BERAT
ARYANI TYAS N
2012/SV/332085/00801
Dengan memberikan shovel attachment pada excavator, maka didapatkan alat yang disebut dengan power shovel.
Alat ini baik untuk pekerjaan menggali tanah tanpa bantuan alat lain, dan sekaligus memuatkan ke dalam truk atau
alat angkut lainnya. Alat ini juga dapat untuk membuat timbunan bahan persediaan (stock pilling).
Pada umumnya power shovel ini dipasang di atas crawler mounted, karena diperoleh keuntungan yang besar
antara lain stabilitas dan kemampuan floatingnya. Power shovel di lapangan digunakan terutama untuk menggali
tebing yang letaknya lebih tinggi dari tempat kedudukan alat. Macam shovel dibedakan dalam dua hal, ialah shovel
dengan kendali kabel (cable controlled), dan shovel dengan kendali hidrolis (hydraulic controlled).
Bila power shovel sebagai alat gali maka berat counter weightnya lebih besar dibanding, apabila power shovel
sebagai alat muat, pada ukuran dipper yang sama.
Cara penempatan Power Shovel di tempat kerja ada bermacam-macam, tergantung dari kondisi topografi lapangan
dan tujuan pekerjaan tersebut, antara lain :
- Jika tempat kerja telah tersedia, misalnya pada daerah kerja yang sudah merupakan lereng bukit, maka tidak
perlu lagi dibuatkan jalan masuk dan tempat kerja awal.
- Bila tempat yang akan digali masih merupakan daerah yang datar, maka perlu dibuat dulu sebuah jalan masuk
dan tempat kerja awal yang berbentuk lereng landai. Pembuatantersebut dapat dilakukan nmenggunakan alat itu
sendiri, atau menggunakan Buldoser; kemudian kalau udah di tempat kerjanya, harus diletakkan sedemikian rupa
sehingga gerakannya efisien dan cukup tempat untuk alat-alat angkut yang mendekat ke situ.
Pada umumnya semakin keras jenis material yang digali semakin kecil ukuran skop yang harud dipakai, tetapi gigigigi pada skop tersebut harus terbuat dari baja mangan (manganese steel) Fe2MgO3, cara penggaliannya
tergantung pada cara menggerakkan lengan sekop tersebut. Produktivitas Power Shovel tergantung dari:
a.Keadaan material (keras, lunak)
b.Kondisi lapangan, misalnya tinggi lereng yang digali.
c.Efisiensi alat muat dan alat angkut, serta keserasian ukuran ke dua alat
tersebut.
d.Pengalaman operator yang menanganinya.
C. Penggunaan Power Shovel
1. Sebagai Alat Gali
Penggunaan power shovel sebagai alat gali adalah :
i. Membuat tanggul (embankment digging)
ii. Menggali secara datar (digging on horizontal plane)
iii. Membuat lereng (dressing slopes)
iv. Menggali ke arah daerah yang lebih rendah (digging below grade)
v. Membuat parit (digging shallow trench)
2. Sebagai Alat Muat
Penggunaan power shovel sebagai alat muat adalah :
i. Memuat ke alat angkut (loading haul units)
ii. Membuang material ke samping (side casting)
iii. Menimbun ke atas tumpukan material (dumping onto spoil banks)
iv. Menimbun ke dalam hopper (dumping into hoppers)