Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Penonjolan atau Protusi isi suatu rongga melalui defek atau bagian yang lemah dari
dinding rongga bersangkutan.
ANATOMI
Kanalis Inguinalis
Kanalis Inguinalis panjang = 4cm dan terletak 2-4 cm kearah caudal ligamentum inguinal.
Isi :
Pria : Funikulus Spermatikus
Perempuan : Ligamentum Rotundum
TRIGONUM HESSELBACH
Batas superolateral :
vasa epigastrica inferior
Batas medial :
ANATOMI
ANATOMI
Pada Laki-laki :
1. Funikulus spermatikus yang terdiri dari:
A. Vas deferens,
B. Arteria. spermatika interna (testikularis),
C. Arteria. deferentialis,
D. Arteria. spermatika eksterna (kremasterika),
E. Pleksus venosus pampiniformis,8
F. Cabang genital n. genitofemoralis,
G. Nervus. Ilioinguinalis dan serabut simpatis dari pleksus hipogastrikus.
Pada perempuan :
1. Ligamentum rotundum.
2. Cabang genital n. genitofemoralis.
3. Arteri dan vena kremasterika
4. N. Ilioinguinalis
A. Closed PV.
B. Minimally patent PV.
C. Moderately patent.
D. Scrotal
hernia.
ETIOLOGI
Coughing
Valsalva's maneuvers
Obesity
Ascites
Constipation
Upright position
Prostatism
Pregnancy
Birthweight <1500 g
Arterial aneurysms
Cigarette smoking
Heavy lifting
EMBRIOLOGI
Kanalis inguinalis adalah kanal normal. Penurunan testis yang
tadinya di retroperitoneal dekat ginjal akan menarik peritoneum
ke daerah sekrotum sehingga terjadi tonjolan peritoneum yang
disebut dengan prosesus vaginalis peritonei. Pada wanita
disebut kanal Nuck. Bila bayi lahir umumnya telah mengalami
obliterasi , sehingga isi rongga perut tidak dapat melalui kanalis
tersebut.
Biasanya obliterasi terjadi di annulus inguinalis
internus,kemudian hilang/ hanya berupa tali tetapi dalam
beberapa hal sering belum menutup sehingga dapat
menyebabkan hernia pada tempat ini. Hernia terjadi bila
prosesus vaginalis gagal obliterasi dan tetap lebar terbuka
sehingga organ intraperitoneal seperti usus, ovarium, dan
sebagainya dapat masuk ke dalam kantong hernia
EPIDEMIOLOGI
Merupakan operasi gawat abdomen kedua terbanyak
setelah apendisitis
Kurang lebih 75% hernia adalah hernia pada daerah
inguinal
Kurang lebih 50% hernia adalah hernia inguinalis
indirek
Hernia inguinalis terutama pada laki (9:1)
Hernia femoralis terutama pada perempuan (3:1)
Terutama pada sisi kanan, bisa bilateral
ANATOMI HERNIA
PEMBAGIAN HERNIA :
Berdasarkan letaknya :
1. Hernia Diafragmatika
2. Hernia Umbilikal
3. Hernia Inguinal
4. Hernia Femoral
Berdasarkan terjadinya :
1. Hernia Kongenital
2. Hernia Akuisita
SIFAT HERNIA :
1.
2.
3.
H. Reponibilis = H. Reducible
- Isi hernia dapat keluar masuk
- Tidak nyeri
- Tidak ada obstruksi usus
H. Ireponibilis = H. Irreducible = H. Akreta
- Isi hernia tidak bisa kembali masuk akibat
perlekatan dengan kantong hernia
- Tidak ada obtruksi usus
H. Inkarserata = H. Strangulasi
- Isi hernia terjepit oleh cincin
- Terjadi gangguan pasase usus (inkarserata)
- Terjadi gangguan vakularisasi (strangulata)
- Dapat terjadi iskemia sampai nekrosis
- Merupakan kasus gawat darurat
H. Indirect :
H. Direct :
1.
1.
2.
3.
Sering inkarserata
2.
4.
3.
Jarang inkarserata
4.
5.
6.
5.
6.
Bayi / Anak :
1. Merupakan Hernia
kongenital
2. Tidak ada kelemahan
otot/ lap. dinding
abdomen
3. Penutupan prosesus
vaginalis peritonei tidak
sempurna
4. Terkadang manifest
setelah dewasa atau tua
Dewasa / Tua :
1. Merupakan hernia
akuisita
2. Adanya kelemahan
dinding abdomen
3. Adanya tekanan intra
abdominal yang
meningkat (ascites,
BPH batuk kronis,
hamil, dll)
GEJALA
Hernia reponibel asimptomatik
Benjolan di daerah lipat paha atau dinding
abdomen yang sifatnya akut
GEJALA
Hernia ireponibel
Benjolan yang semula tidak nyeri menjadi nyeri dan
tidak bisa didorong kembali ke cavum abdomen
Kadang benjolan menetap saja, tanpa nyeri
Dapat menyebabkan strangulasi
Dapat dijumpai tanda dan gejala obstruksi usus
mual, muntah
GEJALA
Hernia Strangulata
Hernia ireponibel di mana usus yang terjebak tidak
lagi mendapat vaskularisasi
Nyeri dan nyeri tekan
Tanda dan gejala obstruksi usus (mual, muntah)
Bisa disertai demam
Merupakan kegawatan bedah
Semua hernia strangulata pasti ireponibel, tapi tidak
semua hernia ireponibel adalah hernia strangulata
TANDA (PEMERIKSAAN
FISIK)
Inspeksi
Pembengkakan (lokasi, ukuran, bentuk)
Impuls saat batuk
Reponibel / ireponibel
Bertambah / nampak saat mengedan, berdiri, atau batuk
Palpasi
Palpasi saat ada impuls batuk
Tes 3 jari / Ziemmen test , Finger Test, thumb Test
Posisi, suhu, nyeri tekan, ukuran, bentuk, regangan,
TERAPI OPERATIF
Teknik
Open tension repair
Open tension-free repair
Laparoscopic repair
Kedua tepi cincin hernia dijahit menjadi satu tanpa penghubung atau prostesis
Contoh : teknik Basini untuk hernia inguinal conjoint tendon direkatkan untuk
menutup lubang canalis inguinalis
Jarang digunakan :
Rekurensi tinggi
Penyembuhan lama
Nyeri pasca operasi tinggi
OPEN TENSION-FREE
REPAIR
Disebut : hernioplasti
Keuntungan :
Anestesi lokal
Bisa pulang beberapa jam pasca operasi
Tidak perlu analgesia
Rekurensi rendah
LAPAROSCOPIC REPAIR
Dibagi menjadi :
TAPP (transabdominal preperitoneal)
TEP (totally extraperitoneal)
Kerugian :
Harus anestesi umum
Lebih mahal dan waktu operasi lebih lama
Rekurensi tinggi
Risiko komplikasi tinggi
DIAGNOSA BANDING
Torsio testis
Hidrocele
Varicocle
Tumor Testis
Epididimitis akut