You are on page 1of 28

HERNIA

Presentasi Internsip RSUD Inches Abdoel Moeis


Kepaniteraan Bedah
Irene Dwiyanti

PENDAHULUAN

Penonjolan atau Protusi isi suatu rongga melalui defek atau bagian yang lemah dari
dinding rongga bersangkutan.

Bagian penting dari hernia :


1. Kantong
2. Isi
3. Pintu/cincinnya

ANATOMI

Kanalis Inguinalis

Kanalis Inguinalis panjang = 4cm dan terletak 2-4 cm kearah caudal ligamentum inguinal.

Isi :
Pria : Funikulus Spermatikus
Perempuan : Ligamentum Rotundum

BATAS CANALIS INGUINALIS

anterior : aponeurosis m. obliquus abdominis externus

Superior : aponeurosis m. obliquus abdominis internus, fascia


transversa abdominis

Inferior : lig. Inguinalis

posterior : fascia transversalis

TRIGONUM HESSELBACH
Batas superolateral :
vasa epigastrica inferior
Batas medial :

vagina musculi recti


Batas inferior :
ligamentum inguinalis

Hernia melalui trigonum Hesselbach


hernia inguinalis direk

ANATOMI

ANATOMI
Pada Laki-laki :
1. Funikulus spermatikus yang terdiri dari:
A. Vas deferens,
B. Arteria. spermatika interna (testikularis),
C. Arteria. deferentialis,
D. Arteria. spermatika eksterna (kremasterika),
E. Pleksus venosus pampiniformis,8
F. Cabang genital n. genitofemoralis,
G. Nervus. Ilioinguinalis dan serabut simpatis dari pleksus hipogastrikus.

2. Tiga lapis fascia yaitu :


A. Fascia spermatika eksterna yang merupakan
lanjutan fascia inominata,
B. Lapisan kremaster

C. Fascia spermatika interna yang merupakan


lanjutan fascia transversalis.

Pada perempuan :

1. Ligamentum rotundum.
2. Cabang genital n. genitofemoralis.
3. Arteri dan vena kremasterika
4. N. Ilioinguinalis

A. Closed PV.
B. Minimally patent PV.
C. Moderately patent.
D. Scrotal
hernia.

ETIOLOGI

Coughing

Family history of a hernia

Chronic obstructive pulmonary disease

Valsalva's maneuvers

Obesity

Ascites

Constipation

Upright position

Prostatism

Congenital connective tissue disorders

Pregnancy

Defective collagen synthesis

Birthweight <1500 g

Previous right lower quadrant incision

Arterial aneurysms

Cigarette smoking

Heavy lifting

Physical exertion (?)

EMBRIOLOGI
Kanalis inguinalis adalah kanal normal. Penurunan testis yang
tadinya di retroperitoneal dekat ginjal akan menarik peritoneum
ke daerah sekrotum sehingga terjadi tonjolan peritoneum yang
disebut dengan prosesus vaginalis peritonei. Pada wanita
disebut kanal Nuck. Bila bayi lahir umumnya telah mengalami
obliterasi , sehingga isi rongga perut tidak dapat melalui kanalis
tersebut.
Biasanya obliterasi terjadi di annulus inguinalis
internus,kemudian hilang/ hanya berupa tali tetapi dalam
beberapa hal sering belum menutup sehingga dapat
menyebabkan hernia pada tempat ini. Hernia terjadi bila
prosesus vaginalis gagal obliterasi dan tetap lebar terbuka
sehingga organ intraperitoneal seperti usus, ovarium, dan
sebagainya dapat masuk ke dalam kantong hernia

EPIDEMIOLOGI
Merupakan operasi gawat abdomen kedua terbanyak
setelah apendisitis
Kurang lebih 75% hernia adalah hernia pada daerah
inguinal
Kurang lebih 50% hernia adalah hernia inguinalis
indirek
Hernia inguinalis terutama pada laki (9:1)
Hernia femoralis terutama pada perempuan (3:1)
Terutama pada sisi kanan, bisa bilateral

ANATOMI HERNIA

Saccus / kanton lipatan peritoneum, terdiri dari


mulut, leher, badan, dan fundus

Badan ukuran bervariasi, tidak selalu ada isi

Penutup derivat dari lapisan dinding abdomen

Isi bisa berupa omentum, intestinum, ovarium,


vesica urinaria

PEMBAGIAN HERNIA :
Berdasarkan letaknya :
1. Hernia Diafragmatika
2. Hernia Umbilikal

3. Hernia Inguinal
4. Hernia Femoral
Berdasarkan terjadinya :

1. Hernia Kongenital
2. Hernia Akuisita

SIFAT HERNIA :
1.

2.

3.

H. Reponibilis = H. Reducible
- Isi hernia dapat keluar masuk
- Tidak nyeri
- Tidak ada obstruksi usus
H. Ireponibilis = H. Irreducible = H. Akreta
- Isi hernia tidak bisa kembali masuk akibat
perlekatan dengan kantong hernia
- Tidak ada obtruksi usus
H. Inkarserata = H. Strangulasi
- Isi hernia terjepit oleh cincin
- Terjadi gangguan pasase usus (inkarserata)
- Terjadi gangguan vakularisasi (strangulata)
- Dapat terjadi iskemia sampai nekrosis
- Merupakan kasus gawat darurat

PERBANDINGAN H. INDIRECT DAN


H. DIRECT :

H. Indirect :

H. Direct :

1.

Bentuk elips, tonjolan diatas


tuberculum pubicum

1.

2.

Isi tidak mudah masuk

Bentuk bulat, sering bilateral


tampak menonjol dibawah
kulit

3.

Sering inkarserata

2.

Isi mudah masuk

4.

Menekan annulus int


hernia tidak keluar

3.

Jarang inkarserata

4.

Menekan annulus int.


hernia keluar

5.

Finger test : teraba sebelah


medial jari

6.

Defek : Trigonum Hasselbach

5.

Finger test : teraba di ujung

6.

Defek : Annulus internus


(di tengah SIAS tuberculum
pubicum 1-2 cm ke medial)

FAKTOR YANG BERPENGARUH :


1. Pada anak < 1 Th :
Penutupan prosesus vaginalis kurang
sempurna
2. Pada orang tua :
Berhubungan dengan kerusakan dinding
abdomen yang disebabkan oleh :
- Proses degenerasi
- Peningkatan tekanan intra abdominal
- Bekas luka operasi
- Obesitas atau tumor abdomen

PERBANDINGAN HERNIA INGUINALIS


PADA ANAK DAN DEWASA :

Bayi / Anak :

1. Merupakan Hernia
kongenital
2. Tidak ada kelemahan
otot/ lap. dinding
abdomen
3. Penutupan prosesus
vaginalis peritonei tidak
sempurna
4. Terkadang manifest
setelah dewasa atau tua

Dewasa / Tua :

1. Merupakan hernia
akuisita
2. Adanya kelemahan
dinding abdomen
3. Adanya tekanan intra
abdominal yang
meningkat (ascites,
BPH batuk kronis,
hamil, dll)

GEJALA
Hernia reponibel asimptomatik
Benjolan di daerah lipat paha atau dinding
abdomen yang sifatnya akut

Mungkin disertai nyeri, tapi tidak ada nyeri tekan


Kadang nyeri mendahului benjolan
Benjolan bertambah besar saat berdiri atau
tekanan intraabdomen naik
Dapat didorong kembali ke cavum abdomen

GEJALA

Hernia ireponibel
Benjolan yang semula tidak nyeri menjadi nyeri dan
tidak bisa didorong kembali ke cavum abdomen
Kadang benjolan menetap saja, tanpa nyeri
Dapat menyebabkan strangulasi
Dapat dijumpai tanda dan gejala obstruksi usus
mual, muntah

GEJALA

Hernia Strangulata
Hernia ireponibel di mana usus yang terjebak tidak
lagi mendapat vaskularisasi
Nyeri dan nyeri tekan
Tanda dan gejala obstruksi usus (mual, muntah)
Bisa disertai demam
Merupakan kegawatan bedah
Semua hernia strangulata pasti ireponibel, tapi tidak
semua hernia ireponibel adalah hernia strangulata

TANDA (PEMERIKSAAN
FISIK)

Posisi pasien : berdiri dan berbaring

Periksa kedua sisi lipat paha

Inspeksi
Pembengkakan (lokasi, ukuran, bentuk)
Impuls saat batuk

Reponibel / ireponibel
Bertambah / nampak saat mengedan, berdiri, atau batuk

Palpasi
Palpasi saat ada impuls batuk
Tes 3 jari / Ziemmen test , Finger Test, thumb Test
Posisi, suhu, nyeri tekan, ukuran, bentuk, regangan,

Perkusi dan Auskultasi


Bising usus

TERAPI OPERATIF

Operasi : herniotomi, hernioraphy, hernioplasty

Teknik
Open tension repair
Open tension-free repair

Laparoscopic repair

OPEN TENSION REPAIR

Kedua tepi cincin hernia dijahit menjadi satu tanpa penghubung atau prostesis

Contoh : teknik Basini untuk hernia inguinal conjoint tendon direkatkan untuk
menutup lubang canalis inguinalis

Jarang digunakan :
Rekurensi tinggi
Penyembuhan lama
Nyeri pasca operasi tinggi

OPEN TENSION-FREE
REPAIR

Paling banyak digunakan

Menggunakan mesh sintetis sebagai penguat


(bahan : proliprofilen, poliester)

Disebut : hernioplasti

Keuntungan :
Anestesi lokal
Bisa pulang beberapa jam pasca operasi
Tidak perlu analgesia

Rekurensi rendah

LAPAROSCOPIC REPAIR

Mesh ditempatkan di cavum preperitoneal

Dibagi menjadi :
TAPP (transabdominal preperitoneal)
TEP (totally extraperitoneal)

Keuntungan dibanding open repair


Masa penyembuhan lebih cepat
Nyeri pasca operasi lebih sedikit

Kerugian :
Harus anestesi umum
Lebih mahal dan waktu operasi lebih lama
Rekurensi tinggi
Risiko komplikasi tinggi

DIAGNOSA BANDING

Torsio testis

Hidrocele

Varicocle

Tumor Testis

Epididimitis akut

You might also like