You are on page 1of 9

UMUM

SYARAT-SYARAT TEKNIS
Keterangan :
Syarat-syarat teknis ini disusun berdasar jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan, dengan
mempertimbangkan:
1. Tidak mengarah kepada merk/produk tertentu, tidak menutup kemungkinan digunakannya
produksi dalam negeri;
2. Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional yang terbaru;
3. Dipertimbangkan berdasar kriteria logis, realistik dan dapat dilaksanakan;
4. Telah disesuaikan terhadap Jadual waktu pelaksanaan sesuai dengan metoda
pelaksanaan;
5. Macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama minimal yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan;
6. Syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan;
7. Syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk;
8. Kriteria kinerja produk (output performance) yang diinginkan;

R.K.S. PENYUSUNAN DED LANSEKAP BANGUNAN BERSEJARAH KOTA PEKANBARU


1

UMUM

SYARAT-SYARAT UMUM

PASAL 1. SYARAT-SYARAT UMUM


1.1

Umum
Untuk dapat memahami dengan sebaik baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan ini,
Kontraktor diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh gambar pelaksanaan
beserta uraian pekerjaan dan persyaratan pelaksanaan seperti yang akan
diuraikan dalam buku ini.
Bila terdapat ketidak jelasan dan atau perbedaan dalam gambar dan uraian ini.
Kontraktor
diwajibkan
melaporkan
hal
tersebut
kepada
Konsultan
Perencana/Pengawas untuk mendapatkan penjelasan.

1.2

Lingkup Pekerjaan
Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat alat kerja yang dibutuhkan dalam
melaksanakan pekerjaan ini serta mengamankan, mengawasi dan memelihara
bahan bahan, alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan
berlangsung sehingga seluruh pekerjaan dapat selesai dengan sempurna.

1.3

Sarana Kerja
Kontraktor wajib memasukkan Jadwal Kerja yang disetujui oleh Pengawas dalam
waktu paling lambat 1 (satu) minggu setelah ditunjuk Sebagai Pelaksana
Pembangunan, pemborong harus membuat:
a. Jadwal Waktu (Time Schedule) pelaksanaan secara rinci yang
diagambarkan melalui Barchart dan Network Planning.
b. Jadwal pengadaan Tenaga Kerja.
c. Jadwal pengadaan bahan/material.
Kontraktor juga wajib memasukkan identifikasi dari tempat kerja, nama, jabatan
dan keahlian masing masing anggota pelaksana pekerjaan, serta inventarisasi
peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini. Kontraktor wajib
menyediakan tempat penyimpanan bahan/ material di tapak yang aman dari
segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang dapat mengganggu pekerjaan
lain. Semua sarana yang digunakan harus benar benar baik yang memenuhi
persyaratan kerja, sehingga kelancaran dan memudahkan kerja di tapak dapat
tercapai.

1.4

Gambar-gambar Dokumen
1. Dalam hal terjadi perbedaan dan atau pertentangan dalam gambar-gambar
yang ada (Lansekap maupun Arsitektur, Struktur, dan Mekanikal/Elektrikal)
dalam Buku Uraian Pekerjaan ini, maupun perbedaan yang terjadi akibat
keadaan di tapak, kotraktor wajib melaporkan hal tersebut kepada Pengawas
secara tertulis untuk mendapatkan keputusan pelaksanaan di tapak setelah
Pengawas berunding terlebih dahulu dengan perencana. Ketentuan tersebut
diatas tidak dapat dijadikan alasan oleh kontraktor untuk memperpanjang
waktu pelaksanaan.
2. Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam
keadaan selesai terpasang.
3. Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, kontraktor diwajibkan
memperhatikan dan meneliti terlebih dahulu semua ukuran yang tercantum
seperti, peil-peil, ketinggian, lebar, ketebalan, luas penampang, dan lain lain
sebelum memulai pekerjaan. Bila ada keraguan mengenai ukuran atau bila

R.K.S. PENYUSUNAN DED LANSEKAP BANGUNAN BERSEJARAH KOTA PEKANBARU


2

UMUM

4.

5.

1.5

ada ukuran yang belum tercantum dalam gabar kontraktor wajib melaporkan
hal tersebut secara tertulis kepada Pengawas memberikan keputusan
ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikan pegangan setelah berunding
dulu dengan Perencana.
Kontraktor tidak dibenarkan mengubah atau mengganti ukuran ukuran yang
tecantum didalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan dan
persetujuan Pengawas. Bila hal tersebut terjadi, segala akibat yang akan
menjadi tanggungjawab Kontraktor baik dari segi biaya maupun waktu.
Kontraktor harus selalu menyediakan dengan lengkap masing masing dua
salinan, segala gambar-gambar spesifikasi teknis, addenda, berita-berita
perubahan dan gambar-gambar pelaksanaan yang telah disetujui di tempat
pekerjaan. Dokumen-dokumen ini harus dapat dilihat Pengawas dan Direksi
disetiap saat sampai dengan serah terima kesatu, dokumen-dokumen
tersebut akan didokumentasikan oleh Pemberi Tugas.

Gambar-gambar Pelaksanaan dan Contoh-Contoh


a. Gambar-gambar pelakasanaan (shop drawing) adalah gambar-gambar,
diagram, ilustrasi, jadwal, brosur atau data yang disiapkan kontraktor atau
Sub kontraktor, suplier atau produsen yang menjelaskan bahan-bahan atau
sebagian pekerjaan yang harus disediakan.
1. Shop drawing pembuatannya harus sesuai gambar kerja dan
disampaikan Pengawas untuk mendapatkan persetujuannya.
2. Pekerjaan Pelaksanaan belum dapat dimulai sebelum mendapat
persetujuan Pengawas.
3. Persetujuan
terhadap
gambar
pelaksanaan
bukan
berarti
menghilangkan tanggungjawab terhadap pelaksanaan pekerjaan
tersebut. Keterlambatan atas proses pembuatan Shop Drawing ini tidak
berarti Pemborong mendapat perpanjangan waktu.
4. Shop Drawing tersebut harus dibuat rangkap 5 (lima) berikut
aslinya/kalkirnya dan emua biaya menjadi tanggung jawab pemborong.
b. Contoh-contoh adalah benda-benda yang disediakan kontraktor untuk
menunjukkan bahan, kelengkapan dan kualitas kerja. Ini akan dipakai oleh
Pengawas untuk menilai pekerjaan, setelah disetujui terlebih dahulu oleh
konsultan perencana.
c. Kontraktor akan memeriksa, menendatangani persetujuan dan menyerahkan
segera semua gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh yang
disyaratkan dalam dokumen kontrak atau oleh Pengawas. Gambar-gambar
Pelaksanaan dan contoh-contoh harus diberi tanda-tanda sebagaimana
ditentukan Pengawas. Kontraktor harus melampirkan keterangan tertulis
mengenai setiap perbedaan dengan Dokumen Kontrak jika ada hal-hal yang
demikian.
d. Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan atau
contoh-contoh dianggap kontraktor telah meneliti dan menyesuaikan setiap
gambar atau contoh tersebut dengan dokumen kontrak.
e. Pengawas dan perencana akan memeriksa dan menolak atau menyetujui
gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh dalam waktu sesingkatsingkatnya, sehingga tidak mengganggu jalannya pekerjaan dengan
mempertimbangkan syarat-syarat dalam Dokumen kontrak dan syarat-syarat
keindahan.
f.
Kontraktor akan melakukan perbaikan-perbaikan yang diminta Pengawas
dan menyerahkan kembali segala gambargambar pelaksanaan dan contoh
contoh sampai disetujui.

R.K.S. PENYUSUNAN DED LANSEKAP BANGUNAN BERSEJARAH KOTA PEKANBARU


3

UMUM

g.

h.

i.

j.

k.
l.
m.

Persetujuan Pengawas terhadap gambar-gambar pelaksanaan dan contohcontoh, tidak membebaskan kontraktor dari tanggungjawabnya atas
perbedaan dengan dokumen kontrak, apabila perbedaan tersebut tidak
diberitahukan secara tertulis kepada Pengawas.
Semua pekerjaan yang memerlukan gambar-gambar pelaksanaan atau
contoh-contoh yang harus disetujui Pengawas dan Perencana, tidak boleh
dilaksanakan sebelum ada persetujuan tertulis dari Pengawas dan
Perencana.
Gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh harus dikirim kepada
Pengawas dalam dua salinan, Pengawas akan memeriksa dan
mencantumkan tanda-tanda Telah Diperiksa Tanpa Perubahan atau
Telah Diperiksa Dengan Perubahan atau Ditolak. Satu salinan ditahan
oleh Pengawas untuk arsip sedangkan yang kedua dikembalikan kepada
kontraktor untuk dibagikan atau diperlihatkan kepada Sub Kontraktor atau
yang bersangkutan lainnya.
Sebutan katalog atau barang cetakkan, hanya boleh diserahkan apabila
menurut Pengawas hal-hal yang sudah ditentukan dalam katalog atau
barang cetakan tersebut sudah jelas dan tidak perlu dirubah. Barang cetakan
ini harus diserahkan dalam dua rangkap untuk masing masing jenis dan
diperlakukan sama seperti butir di atas.
Contoh-contoh yang disebutkan dalam spesifikasi teknis harus dikirimkan
kepada Pengawas dan Perencana.
Biaya pengiriman gambar-gambat pelaksanaan, contoh-contoh, katalogkatalog kepada Pengawas dan Perencana menjadi tanggungan kontraktor.
Gambar Sesuai Terlaksana (as-built-drawing) harus dibuat oleh pemborong
dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Gambar Sesuai Terlaksana dibuat dan diserahkan pada akhir pekerjaan
dan harus sesuai dengan hasil pekerjaan terpasang.
2. Gambar Sesuai Terlaksana harus disetujui oleh Pengawas, dan
diserahkan dalam rangkap 5(lima) berikut aslinya/kalkirnya dengan biaya
keseluruhan ditanggung Pemborong.

1.6

Jaminan Kualitas
Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan Pengawas, bahwa semua bahan
dan perlengkapan untuk pekerjaan ini adalah sama sekali baru, kecuali ditentukan
lain, serta Kontraktor menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan
baik, bebas dari cacat teknis dan estetis serta sesuai dengan dokumen kontrak.
Apabila diminta, kontraktor sanggup memberikan bukti bukti mengenai hal hal
tersebut dalam butir ini.
Sebelum mendapat persetujuan dari Pengawas bahwa pekerjaan telah
diselesaikan dengan sempurna, semua pekerjaan tetap menjadi tanggungjawab
kontraktor sepenuhnya.

1.7

Nama Pabrik/ Merk yang ditentukan


Apabila pada Spesifikasi Teknis Ini disebutkan nama pabrik/Merk dari satu jenis
bahan/komponen, maka kontraktor menawarkan dan memasang sesuai dengan
yang ditentukan. Jadi tidak ada alasan bagi Kontraktor pada waktu pemasangan
menyatakan barang tersebut sudah tidak terdapat lagi dipasaran ataupun sukar
didapat dipasaran.
Apabila Kontraktor telah berusaha untuk memesan namun pada saat
pemesananan bahan/merk tersebut tidak/sukar diperoleh, maka Perencana akan
menentuan sendiri alternatif merek lain dengan spesifikasi minimum yang sama.

R.K.S. PENYUSUNAN DED LANSEKAP BANGUNAN BERSEJARAH KOTA PEKANBARU


4

UMUM

Setelah 1 (satu) bulan menunjukan pemenang, kontraktor harus memberikan


kepeda Pemberi Tugas fotocopy dari pemesanan material yang di impor pada
agen ataupun importir lainnya, yang menyatakan bahwa material material tesebut
telah dipesan (order import).
1.8

Contoh-Contoh
Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau Wakilnya
harus segera disediakan atas biaya kontraktor dan contoh-contoh tersebut
diambil dengan jalan atau cara sedemikian rupa sehinga dapat dianggap bahwa
bahan atau pekerjaan tersebutlah yang akan dipakai dalam pelaksanaan
pekerjaan nanti.
Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh pemberi tugas atau
wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan bila ternyata bahan-bahan atau cara
pengerjaan yang dipakai tidak sesuai dengan contoh, baik kualitas maupun
sifatnya.

1.9

Subtitusi
1. Produk yang disebutkan nama pabriknya:
Material Peralatan, perkakas, aksesoris yang disebutkan nama pabriknya
dalam RKS, Kontraktor harus melengkapi produk yang disebutkan dalam
Spesifikasi Teknis, atau dapat mengajukan produk pengganti yang setara,
disertai data data yang lengkap untuk mendapatkan persetujuan Konsultan
Perencana sebelum pemesananan.
2. Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya:
Material Peralatan, perkakas, aksesoris yang tidak disebutkan nama
pabriknya dalam Spesifikasi Tekni, Kontraktor harus mengajukan secara
tertulis nama negara dari pabrik yang menghasilkannya. Katalog dan
selanjutnya menguraikan data yang menunjukkan secara benar bahwa
produk yang dipergunakan adalah sesuai dengan spesifikasi teknis dan
kondisi proyek untuk mendapatkan persetujuan.

1.10 Material dan Tenaga Kerja


Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru,
dan meterial harus tahan terhadap iklim tropik. Seluruh pekerjaan harus
dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap pekerjaaan harus mempunyai
ketrampilan yang memuaskan, dimana latihan khusus bagi pekerja sangat
diperluan dan kontraktor harus melaksanakannya.
Kontraktor harus melengkapi Surat Sertifikat yang sah untuk setiap personal ahli
yang menyatakan bahwa personal tersebut telah mengikuti latihan-latihan khusus
ataupun mempunyai pengalaman-pengalaman khusus dalam bidang ahli masingmasing.

1.11 Klausul disebutkan kembali


Apabila dalam dokumen tender ini ada klausul-klausul yang disebutkan kembali
pada butir lain, maka ini bukan berarti menghilangkan butir tersebut tetapi dengan
pengertian lebih menegaskan masalahnya.
Jika terjadi hal yang saling bertentangan antar gambar satu terhadap spesifikasi
teknis, maka diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan
atau yang mempunyai bobot biaya yang paling tinggi.
Pemilik proyek dibebaskan dari patent dan lain lain untuk segala atau tuntutan
terhadap hak-hak khusus seperti patent dan lain lain.
R.K.S. PENYUSUNAN DED LANSEKAP BANGUNAN BERSEJARAH KOTA PEKANBARU
5

UMUM

1.12 Koordinasi Pekerjaan


Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus disediakan koordinasi dari seluruh bagian
yang telibat didalam proyek ini.
Seluruh aktifitas yang menyangkut dalam proyek ini, harus diikoordinir lebih
dahulu agar gangguan dan konflik satu dengan lainnya dapat dihindarkan.
Melokalisasi/memerinci setiap pekerjaan sampai dengan detil untuk menghindari
ganguan konflik, serta harus mendapat persetujuan dari konsultan Konsultan
Pengawas.

1.13 Perlindungan terhadap orang, harta benda, dan Pekerjaan


1. Perlindungan terhadap milik umum:Kontraktor harus menjaga jalan umum,
jaln kecil dan jalan bersih dari alat-alat mesin, bahan-bahan bangunan dan
sebagainnya serta memelihara kelancaran lalu lintas, baik bagi kendaraan
maupun pejalan kaki selama kontrak berlangsung.
2. Orang-orang yng tidak berkepentingan.
Kontraktor harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki
tempat pekerjaan.
3. Perlidungan terhadap bangunan yang ada:
Selama masa-masa pelaksanaan kontrak, Kontraktor bertanggung jawab
penuh atas segala kerusakan bangunan yang ada, utilitas, jalan-jalan,
saluran-saluran pembuangan dan sebagainya di tempat pekerjaan, dan
kerusakan kerusakan sejenis yang disebabkan operasi Kontraktor, dalam arti
kata luas. Itu semua harus diperbaiki oleh kontraktor hingga dapat diterima
Pemberi Tugas.
4. Penjagaan dan perlindungan pekerjaan:
Kontraktor bertanggungjawab penuh atas penjagaan, penerangan dan
perlindungan terhadap pekerjaan yang dianggap penting selama
pelaksanaan Kontrak, siang dan malam. Pemeberi Tugas tidak
bertanggungjawab terhadap Kontraktor dan Sub kontraktor, atas kehilangan
atau kerusakan bahan-bahan bangunan dan peralatan atau pekerjaan yang
sedang dalam pelaksanaan.
5. Kesejahteraan, Keamanan, dan Pertolongan pertama.
Kontraktor harus mengadakan dan memelihara fasilitas kesejahteraan dan
tindakkan pengamanan yang layak untuk melindungi para pekerja dan tamu
yang datang kelokasi. Fasilitas dan tindakan pengamanan seperti
disyaratkan harus memuaskan Pemberi Tugas dan juga harus menurut
(memenuhi) ketentuan Undang-undang yang berlaku pad waktu itu. Di lokasi
pekerjaan Kontraktor wajib mengadakan perlengkapan yang cukup untuk
pertolongan pertama yang mudah dicapai . Sebagai tambahan hendaknya di
setiap site ditempatkan paling sedikit seorang petugas yang telah dilatih
dalam soal-soal mengenai pertolongan pertama.
6. Gangguan pada tetangga:
Segala pekerjaan yang menurut Pemberi Tugas mungkin akan menyebabkan
adanya gangguan pada penduduk yang berdekatan, hendaknya
dilaksanakan pada waktu-waktu
sebagaimana Pemberi Tugas akan
menentukannya dan tidak akan ada tambahan, yang mungkin ia keluarkan.

R.K.S. PENYUSUNAN DED LANSEKAP BANGUNAN BERSEJARAH KOTA PEKANBARU


6

UMUM

1.14 Peraturan Hak Patent


Kontraktor harus melindungi pemilik (Owner) terhadap semua Claim atau
tuntutan, biaya atau kenaikan harga karena bencana, dalam hubungan dengan
merek dagang atau nama produksi, hak cipta pada semua material dan peralatan
yang dipergunakan dalam proyek.
1.15 Iklan
Kontraktor tidak diijinkan membuat iklan dalam bentuk apapun didalam sempadan
(batas) site atau ditanah yang berdekatan tanpa seijin dari pihak Pemberi Tugas.
1.16 Peraturan Teknis Yang digunakan
a. Dalam melaksanakan pekerjaan kecuali ditentukan lain dalam Rencana Kerja
dan Syarat-Syarat (RKS) ini, berlaku dan mengikat ketentuan ketentuan di
bawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya:
a. Peraturan Umum tentang Pelaksanan Pembangunan di Indonesia atau
Algemene Voorwaarden voor de Uitvoering bij Aanneming van
Openbara Werken (AV) 1941.
b. Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrase Teknik dari
Dewan Teknik Pembangunan Indonesia. (DTPI)
c. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SNI-032847-2002
d. Peraturan Umum dari Dinas Kesehatan Kerja Departemen Tenaga
Kerja.
e. Peraturan umum tentang Pelaksanaan Instalasi Listrik (PUIL) 1979 dan
PLN setempat.
f.
Peraturan Umum tentang pelaksanaan Instalasi Air Minum serta Istalasi
Pembuangan dan Perusahaan Air Minum.
g. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PPKI-NI-05-2002).
h. Peraturan Semen Portland Indonesia NI-08.
i.
Peraturan Bata Merah Sebagai bahan bangunan.
j.
Peraturan Muatan Indonesia.
k. Peraturan dan Ketentuan Lain yang dikeluarkan oleh Jawatan/Instansi
Pemerintah setempat yang bersangkutan dengan masalah bangunan.
b.

Untuk melaksanakan dalam butir tersebut di atas, berlaku dan mengikat pula:
1. Gambar bestek yang dibuat Konsultan Perencana yang sudah disyahkan
oleh Pemberi Tugas termasuk juga Gambar-gambar detil yang
diselesaikan oleh Kontraktor dan sudah disyahkan atau disetujui
Direksi/Pengawas.
2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
3. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
4. Berita Acara Penunjukkan
5. Surat Keputusan Pemimpin Proyek Tentang Penunjukkan Kontraktor.
6. Surat Perintah Kerja (SPK)
7. Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya.
8. Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang telah disetujui.
9. Kontrak/Surat Perjanjian Pemborongan.

1.17 Photo Kegiatan


a. Photo kegiatan harus dibuat oleh pemborong sesuai arahan dari Pengawas
dengan ketentuan sebagai berikut:

R.K.S. PENYUSUNAN DED LANSEKAP BANGUNAN BERSEJARAH KOTA PEKANBARU


7

UMUM

b.

c.

d.

1. Tahap I pada saat pekerjaan 0%-25% (papan nama Kegiatan, Kondisi


Lokasi Pekerjaan,Persiapan Pondasi bangunan dan struktur, Galian
drainase)
2. Tahap II pada saat bobot pekerjaan 25% -50%
3. Tahap III pada saat bobot pekerjaan 50%-100% (.
Photo Kegiatan tersebut dibuat sebanyak 3 (tiga) set dilampirkan bersama
dengan laporan bulanan sesuai dengan pencapaian bobot pekerjaan dan
enagihan angsuran.
Photo setiap tahap ditempelkan pada album/map dengan keterangan singkat
dan penempatan dalam album harus disetujui Pemberi Tugas serta Teknis
penempelannya dalam album ditentukan oleh Pengawas.
Untuk photo kondisi force majeure diambil sebanyak 3 (tiga) kali.

1.18 Penggunaan Persyaratan Teknis


Persyaratan Teknis ini disiapkan untuk menjadi Pedoman dalam Pelaksanaan
pekerjaan meliputi bangunan dan pekerjaan lainnya sebagai kesatuan yang tidak
terpisahkan, kecuali disebutkan lain. Maka setiap bab dalam persyaratan ini,
disesuaikan yang dinyatakan dalam gambar-gambar kerja. Keterangan ambahan
tertulis dan perintah dari Pengawas/Perencana ataupun TBPK.
1.19 Penjelasan RKS dan Gambar
a. Penyedia Jasa Pemborongan wajib meneliti semua Gambar dan Rencana
Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) termasuk tambahan dan Perubahannya yan
dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanvulling).
b. Bila gambar tidak sesuai dengan RKS maka yang mengikat dan berlaku
adalah RKS, bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain, maka
gambar yang mempunyai skala yang lebih besar (lebih detil) yang berlaku,
begitu pula apabila dalam bestek (RKS) tidak dicantumkan sedangkan dalam
gambar ada, maka gambarlah yang mengikat.
c. Bila masih ada keraguan harus dikonsultasikan pada Perencana/Pengawas,
dan Pemborong harus mengikuti keputusannya.

R.K.S. PENYUSUNAN DED LANSEKAP BANGUNAN BERSEJARAH KOTA PEKANBARU


8

UMUM

PASAL 2. LINGKUP PEKERJAAN


Yang dimaksud dengan pekerjaan pada proyek ini adalah Rencana Tindak
Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kabupaten PEKANBARU.
Lingkup pekerjaan adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan Persiapan
2. Landscape
3. Arsitektur
4. Sipil
5. Mekanikal dan Elektrikal
Pekerjaan tersebut diatas harus selesai tepat waktu sesuai jadwal yang
ditentukan, dengan kualitas yang memenuhi ketentuan sebagaimana
disyaratkan dalam Surat Perjanjian Pemborongan dan pelaksanaannya harus
dilaksanakan berdasarkan :
1. Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan / RKS dan Spesifikasi Teknis
2. Gambar-gambar perencanaan dan detail.
3. Berita acara penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) dan penjelasan tambahan
lainnya.
4. Petunjuk Direksi
5. Peraturan-peraturan umum lainnya yang berlaku.
Kontraktor wajib memeriksa kembali dan mengadakan pengecekan/penelitian
keadaan lapangan maupun dokumen/arsip bangunan yang ada, sebelum
melakukan pekerjaan dan membuat shop drawing untuk pelaksanaannya.

R.K.S. PENYUSUNAN DED LANSEKAP BANGUNAN BERSEJARAH KOTA PEKANBARU


9

You might also like