Professional Documents
Culture Documents
(MAKALAH)
Dosen
HJ. JETI RACHMAWATI, IR. MP.
Disusun oleh :
1.Amiruloh Wahyudi NPM. 2119060011
2.Fitriyani NPM. 2119060031
3.Kokom Komalasari NPM. 2119060050
4.Kustanti NPM. 211906005
5.Nunu Janudin NPM. 2119060066
6.Rini Oktaviani NPM. 2119060077
7.Rusyana NPM. 2119060080
8.Widiarti NPM. 2119060093
9.Ihat NPM. 2119070040
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjtkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat, taufik
serta hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan sebuah makalah yang berjudul
“Insektisida Nabati”.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Biologi Terapan. Selain itu, untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang
lebih luas berkenaan dengan judul makalah yang kami susun.
Dalam penyusunan makalah ini kami menemukan beberapa kendala, namun
berkat partisifasi dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Yth. Ibu Hj. Jeti Rachmawati, IR. MP. selaku Dosen Mata Kuliah Biologi Terapan
2. Semua rekan-rekan mahasiswa atas segala partisipasi yang telah diberikan.
3. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan
penyusunan makalah selanjutnya.
Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan
umumnya bagi kita semua. Amien.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
halaman
Halaman Jilid......................................................................................................... i
Kata Pengantar....................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1. Latar belakang.............................................................................. 1
1.2. Rumusan masalah......................................................................... 1
1.3. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 3
2.1. Potensi Tumbuhan Tropis sebagai Insektisida Botani.................. 3
2.2 Beberapa Pestisida/Insektisida Nabati.......................................... 5
BAB III SIMPULAN DAN SARAN................................................................... 11
3.1. Simpulan....................................................................................... 11
3.2. Saran............................................................................................. 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Oleh karena hal tersebut di atas, untuk mengetahui lebih banyak tentang
insektisida nabati, maka kami kan mencoba menggali, mengkaji, dan memaparkan
tentang insektisida nabati yang akan kami susun dalam sebuah makalah yang
berjudul “Insektisida Nabati”
1
1.3. Tujuan
a. Mengetahui potensi tumbuhan tropis sebagai pestisida/insektisida nabati ?
b. Mengetahui apa saja yang bermanfaat sebagai pestisida/insektisida nabati ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
tumbuhan tertentu juga memiliki sifat sebagai fungisida, virusida, nematisida,
bakterisida, mitisida maupun rodentisida.
4
2.2. Beberapa Insektisida / Pestisida Nabati
Buah yang mentah, biji, daun dan akar sirsak mengandung 42%-45% lemak.
Anonian dan resin yang dapat bekerja sebagai racun perut dan racun kontak
serangga. Ekstrak daun sirsak dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi hama
5
belalang dan hama lainnya. Selain itu daun dan bijinya dapat berperan sebagai
penolak serangga (repellent) dan penghambat makan (antifeedant) bagi
serangga.
6
Pestisida nabati mimba adalah pestisida yang ramah lingkungan, sehingga
diperbolehkan penggunaanya dalam pertanian organik (tercantum dalam SNI
Pangan Organik), serta telah dipergunakan berbagai negara, termasuk Amerika
yang dikenal sangat ketat peraturannya dalam penggunaaan pestisida, yaitu
diawasi oleh suatu bahan yang disebut EPA (Environmental Protection Agency)
7. Akar Tuba
Senyawa yang telah ditemukan antara lain adalah retenon. Retenon dapat
diekstrak menggunakan eter/aseton menghasilkan 2 – 4 % resin rotenone, dibuat
menjadi konsentrat air. Rotenon bekerja sebagai racun sel yang sangat kuat
(insektisida) dan sebagai antifeedant yang menyebabkan serangga berhenti
makan. Kematian serangga terjadi beberapa jam sampai beberapa hari setelah
terkena rotenon. Rotenon dapat dicampur dengan piretrin/belerang. Rotenon
adalah racun kontak (tidak sistemik) berspektrum luas dan sebagai racun perut.
Rotenon dapat digunakan sebagai moluskisida (untuk moluska), insektisida
(untuk serangga) dan akarasida (tungau).
7
8. Cabai rawit (Capsicum frutescens L)
8
kering (sehingga diharapkan dapat menambah daya bunuh dari ekstrak), serta
melakukan uji daya bunuh ekstrak cabai rawit terhadap berbagai stadium
nyamuk Ae. aegypti menggunakan metode pengujian yang disesuaikan dengan
sifat dan cara kerja dari senyawa kimia yang terkandung dalam cabai rawit
Ekstrak sederhana biji mahoni dengan konsentrasi bahan baku 2,5 persen dan
direbus 5 menit dapat menyebabkan mortalitas larva ulat grayak antara 40,00 -
91,11 persen dan menghambat pertumbuhan larva instar II sampai instar IV
selama 6-7 hari.
Ekstrak biji mahoni dengan konsentrasi 2,5 persen mengandung deterjen 0,1
persen dan direbus selama 5 menit memiliki aktivitas insektisida terhadap hama
penghisap buah lada, yaitu dapat menyebabkan menurunnya populasi nymfa
dan imago. Dengan berkurangnya populasi hama penghisap buah tersebut, maka
jumlah bulir muda yang gugur juga berkurang sehingga jumlah bulir yang
9
dihasilkan tiap dompol buah lebih banyak. Selain itu, berkurangnya populasi
hama penghisap buah menyebabkan menurunnya persentase kerusakan bulir
atau berkurangnya jumlah bulir buah yang cacat (bercak cokelat).
Ekstrak biji mahoni hasil fermentasi dengan konsentrasi aplikasi 2 persen dan
telah disimpan selama 0 sampai 8 minggu dapat menyebabkan mortalitas ulat
grayak sebanyak 81,33 - 85,33 persen, sedangkan ekstrak dengan konsentrasi
yang sama dan telah disimpan selama 10 minggu memperlihatkan penurunan
aktivitas insektisida, yaitu hanya dapat menyebabkan mortalitas ulat grayak
sebanyak 44 persen.
10
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1 Simpulan
Setelah kami gali, kaji, dan paparkan maka kami dapat memberikan
kesimpulan bahwa banyak sekali tumbuhan tropis yang bermanfaat sebagai
insektisida nabati /pestisida nabati, tumbuhan tersebut di antaranya :
1. Piertrum (Chrysanthenum cierarianefolium) berfungsi untuk mengendalikan
hama gudang dalam waktu 24 jam.
2. Babandotan (Ageratum conyzoides) berfungsi untuk mengendalikan larva atau
pupa yang banyak menyerang persemaian tanaman hutan, seperti hama kupu
kuning pada persemaian sengon atau hama penggerek pucuk pada tanaman
mahoni.
3. Saga (Abrus precatorius) berfungsi untuk mengendalikan hama gudang selama
3 bulan.
4. Sirsak (Annona muricata) dan Srikaya (A.squamosa) berfungsi untuk penolak
serangga (repellent) dan penghambat makan (antifeedant) bagi serangga.
5. Mimba (Azadirachta indica) berfungsi untuk membunuh serangga secara cepat,
tapi berpengaruh terhadap daya makan, pertumbuhan, daya reproduksi, proses
pergantian kulit, hambatan proses pembentukan serangga dewasa yang
menghambat perkawinan.
6. Mindi ( Melia Azedarch) berfungsi untuk mengendalikan hama yang
menyerang persemaian atau tanaman muda di lapangan.
7. Akar Tuba berfungsi untuk digunakan sebagai moluskisida (untuk moluska),
insektisida (untuk serangga) dan akarasida (tungau)
8. Cabai rawit (Capsicum frutescens L) berfungsi untuk pengendalian nyamuk
Aedes aegypti.
9. Ekstrak biji mahoni (Swietenia sp) berfungsi untuk mengendalikan hama
perusak daun (spodoptera litura f) dan hama penghisap buah lada (dasynus
piperis).
11
3.2 Saran
Setelah kami gali, kaji, paparkan dan simpulkan maka kami dapat
memberikan saran, bahwa sebaiknya kita dalam bidang pertanian untuk mengusir
hama dan penyakit adalah dengan menggunakan pestisida nabati /insektisida nabati
karena tidak menimbulakn efek negatif terhadap lingkungan / organisme lain.
12