You are on page 1of 34

Hand-Arm Vibration

Syndrome (HAVS)
PLENO BLOK 28
Kelompok C2

Kelompok C2

102011438
102010355
102011032
102011153
102011154
Manalu
102011223
102011321
102011365

Sharania A/P Manivannan


Panji Brata Maulana
Jessica Susanto
Noviajun Dwiputri
Fendy Frans Elya Cohen
Anesty Claresta
Vivi N. Rumahlatu
Bob Arvianto

Skenario

Seorang laki-laki berusia 42 tahun datang


ke klinik dengan keluhan kedua
tangannya kebas sejak 3 bulan
terakhir terutama saat mengendarai
motor. Keluhan semakin sering dirasakan
saat bekerja. Namun keluhan berkurang
saat mengibaskan tangan/tidak
bekerja. Pasien bekerja sebagai kurir
pengantar obat dari distributor ke
apotik selama 12 tahun, 8 jam/hari, 5
hari/minggu, motor yang digunakan
keluaran tahun 2000. Pasien tidak
pernah memakai sarung tangan.

Identifikasi Masalah

Rumusan Masalah

Seorang laki-laki berusia 42 tahun


datang ke klinik dengan keluhan
kedua tangannya kebas sejak 3
bulan terakhir terutama saat
mengendarai motor. Keluhan
semakin sering dirasakan saat
bekerja. Namun keluhan
berkurang saat mengibaskan
tangan/tidak bekerja.

Analisis Masalah
Rumusan
Masalah
7 Langkah
Diagnosis
Okupasi

Penatalaksanaan

Pencegahan

Penyakit Akibat Kerja (PAK)

Penyakit yang mempunyai penyebab yang


spesifik atau asosiasi yang kuat dengan
pekerjaan.
Pada umumnya terdiri dari satu agen penyebab,
Harus ada hubungan sebab akibat antara proses
penyakit dan hazard di tempat kerja.
Faktor lingkungan kerja sangat berpengaruh dan
berperan sebagai penyebab timbulnya Penyakit
Akibat Kerja.
Penyebab PAK dapat merupakan akibat
kesalahan faktor manusia juga.

31 Penyakit Akibat Kerja

1.

2.

3.

4.

5.

Keppres No.22 tahun 1993


Pneumokoniosis yang disebabkan debu mineral
pembentuk jaringan parut (silicosis, antrakosilikosis,
asbestosis) dan silikotuberkolosis yang silikosisnya
merupakan faktor utama penyebab cacat atau kematian.
Penyakit paru dan saluran pernapasan
(bronkhopulmoner) yang disebabkan oleh debu logam
keras.
Penyakit paru dan saluran pernapasan
(bronkhopulmoner) yang disebabkan oleh debu kapas,
vlas, henep dan sisal (bissinosis).
Asma akibat kerja yang disebabkan oleh penyebab
sensitisasi dan zat perangsang yang dikenal yang berada
dalam proses pekerjaan.
Alveolitis allergika yang disebabkan oleh faktor dari luar
sebagai akibat penghirupan debu organik.

31 Penyakit Akibat Kerja


6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.

Penyakit yang disebabkan oleh berilium atau persenyawaannya yang beracun.


Penyakit yang disebabkan oleh kadmium atau persenyawaannya yang beracun
Penyakit yang disebabkan fosfor atau persenyawaannya yang beracun.
Penyakit yang disebabkan oleh krom atau persenyawaannya yang beracun.
Penyakit yang disebabkan oleh mangan atau persenyawaan-nya yang beracun.
Penyakit yang disebabkan olehr arsen atau persenyawaan-nya yang beracun.
Penyakit yang disebabkan oleh raksa atau persenyawaan-nya yang beracun.
Penyakit yang disebabkan oleh timbal atau persenyawaan-nya yang beracun.
Penyakit yang disebabkan oleh fluor atau persenyawaan-nya yang beracun.
Penyakit yang disebabkan oleh karbon disulfida beracun.
Penyakit yang disebabkan oleh derivat halogen dari persenyawaan hidrokarbon
alifatik atau aromatik yang beracun.
Penyakit yang disebabkan oleh benzena atau homolognya yang beracun.
Penyakit yang disebabkan oleh derivat nitro dan amina dari benzene atau
homolognya yang beracun.
Penyakit yang disebabkan oleh nitrogliserin atau ester asam nitrat lainnya.
Penyakit yang disebabkan oleh alkohol, glikol atau keton.
Penyakit yang disebabkan oleh gas atau uap penyebab asfiksia atau keracunan
seperti karbon monoksida, hidrogensianida, hydrogen sulfida, atau
derivatnya yang beracun, amoniak seng, braso dan nikel.

31 Penyakit Akibat Kerja


22.

23.

24.
25.
26.
27.

28.
29.

30.
31.

Kelainan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan.

Penyakit yang disebabkan oleh getaran mekanik (kelainankelainan otot, urat, tulang persendian, pembuluh darah tepi
atau syaraf tepi.

Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dalam udara yang berkenaan


lebih.
Penyakit yang disebabkan oleh radiasi elektro magnetik dan radiasi
yang mengion.
Penyakit kulit (dermatosis) yang disebabkan oleh penyebab fisik,
kimiawi atau biologik.
Kanker kulit epitelioma primer yang disebabkan oleh ter, pic, bitumen,
minyak mineral, antrasena atau persenyawaan, produk atau residu dari
zat tersebut.
Kanker paru atau mesotelioma yang disebabkan oleh asbes.
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit yang
didapat dalam suatu pekerjaan yang memiliki risiko kontaminasi
khusus.
Penyakit yang disebabkan oleh suhu tinggi atau rendah atau radiasi
atau kelembaban udara tinggi.
Penyakit yang disebabkan bahan kimia lainnya termasuk bahan obat.

Hand-Arm Vibration Syndrome


(HAVS)

Kumpulan gejala vaskuler, neurologik dan muskuloskeletal yang


mengenai jari, tangan dan lengan yang disebabkan oleh
pengunaan alat-alat yang menggetarkan tangan
Efek getaran yang ditimbulkan tergantung dari besarnya getaran,
lama penggunaan dan frekuensinya.
Frekuensi yang berkisar antara 2-1500 Hz berpotensi untuk
menimbulkan kerusakan jaringan meskipun frekuensinya relatif
kecil berkisar antara 5-20 Hz sudah berbahaya.
Gejala Klinis :

Kertidaktahan terhadap dingin (cold intolerance), sensibilitas


berkurang (baal), otot menjadi lemah, kehilangan koordinasi dari
tangan, ketrampilan berkurang.
Fenomena Raynaud / Vibration Induced White Finger (gangguan
vaskuler)

Hand-Arm Vibration (HAVS)

Identifikasi PAK
I.

Pendekatan Epidemiologis
(Komunitas)
Untuk mengidentifikasi hubungan kausal
antara pajanan dan penyakit.
Yang termasuk pendekatan
epidemiologis:

Kekuatan asosiasi
Konsistensi
Hubungan Waktu
Hubungan dosis

Bukti Epidemiologi

Studi epidemiologi para pekerja yg


tangannya terpajan alat-alat yg
bergetar secara persisten berhubungan
dengan gangguan fungsi dr tangan.
45 % dr 58 orang yang terpajan
getaran serangan jari putih;
25 % pekerja dgn <5 tahun
pengalaman,
80 % bekerja >16 tahun Fenomena
Raynauds

Pendekatan Klinis
1. Diagnosis Klinis
Anamnesis :

Identitas, jabatan / unit bagian kerja, lama


bekerja
RPS, RPD, RPK,
Riwayat pekerjaan (alat dan bahan kerja,
proses kerja, barang yang diproduksi, alat
pelindung kerja yang dipakai, hubungan
gejala dan waktu kerja, apakah ada pekerja
lain yg mengalami hal sama)

Skenario?

Pendekatan Klinis
PF

Pemeriksaan Umum : kesadaran, keadaan umum,


TTV
Pemeriksaan Khusus :

Look, Feel, Move


Griffin score
Tes sensitifitas
Nail press test

PP

Tes darah lengkap, profil lipid dan gula darah


Radiologi

Pemeriksaan tempat kerja

Untuk mencari pajanan

Griffin Score

Pendekatan Klinis
2. Pajanan yang Dialami
Analisis pajanan dari 5 faktor penyebab
PAK (fisik,kimiawi,fisiologis/ergonomis,
psikologi)
Job description

Skenario : pajanan vibrasi dalam


jangka waktu yang lama

Pendekatan Klinis
3. Hubungan Pajanan dengan Penyakit
Identifikasi pajanan yang ada, analisis
hubungan gejala dan waktu kerja,
apakah geja berhubungan dengan
pekerjaan

4. Pajanan yang dialami cukup besar


Patofisiologi
Pengukuran getaran

Patofisiologi

Getaran berlebih merusak sel-sel saraf, edema


pada saraf dan jaringan perineural
Kerusakan lokal dalam serat saraf non-mielin

Perubahan dalam pembuluh darah (spasme


vaskular) vasoconstriction dalam dingin
Mekanisme: kerusakan reseptor adrenergik pada
dinding otot polos pembuluh darah alfa-2adrenergik reseptor

Hand Arm Vibration

Efek Vaskuler

Efek Nerologik

waktu cukup lama akan


menimbulkan kelainan pada tangan

Kelainan pada
persyarafan dan
peredaran darah
-pucat & biru
- tangan dingin

Kerusakan-kerusakan
pada persendian dan
tulang
abductor jari kelingking,
otot-otot interossea , dan
fleksi dari jari-jari
progresif

Diagnosa awal berdasarkan


riwayat gejala yang khas

kesemutan

gangguan
rasa pada
jari-jari

Jari Pucat

Untuk memastikan diagnosis dan


menetapkan tingkat keparahan

Tes Neurologis

Sistem Stockholm

Tes Vaskuler

Stadium

Sistem Stockholm
Derajat

Deskripsi

Ringan

Terjadi pemucatan pada ujung-

I. GejalaVaskuler

ujung jari
sedang

Pemucatan pada ujung dan ruas

jari tenggah , pada satu jari


atau lebih
berat

ruas jari
Sangat berat

Terjadi pemucatan pada semua

Seperti gambaran 3 dengan

perubahan kulit (kulit trophic)

Stadium

Score

deskripsi

II. Gejala Neurologis

>3 - <6

Tidak ada gejala

>6 - <9

Rasa baal yang hilang timbul

SN 0

SN 1

atau

menetap

dengan

atau

tanpa rasa nyeri


SN 2

>9 - < 16

Seperti pada SN 1 disertai


gangguan saraf sensorik

SN 3

> 19

Seperti pada SN 2 dengan


diskriminasi

ketangkasan

dan

gangguan

Pengukuran Getaran

Dengan Akselerometer

NAB Getaran
Waktu
Nilai
pemaparan per percepatan
hari kerja
(m/detik2)
(jam)

Nilai percepatan
(Gram)

4 - < 8 jam

0,40

2- < 4 jam

0,61

1- <2 jam

0,81

< 1 jam

12

1,22

1 Gram = 9,81 m/detik2


Menurut Keputusan menteri tenaga kerja no. 51/KEP/1999 bahwa
nilai ambang batas getaran alat kerja yang kontak langsung
maupun tidak langsung pada lengan tangan tenaga kerja
ditetapkan sebesar 4 m/det2.

Pendekatan Diagnosis
5. Peranan faktor Individu
Status kesehatan fisik dan mental
Higiene perorangan

6. Faktor lain diluar pekerjaan


Hobi, kebiasaan, pajanan di rumah,
pekerjaan sambilan yang memperberat

Pendekatan Diagnosis

Diagnosis Okupasi
Evaluasi langkah 1-6 + referensi ilmiah
Tentukan kriteria diagnosis (WHO) :

PAK atau PAHK


Penyakit yang diperberat pajanan di tempat
kerja
Belum dapat ditegakkan (perlu informasi
tambahan)
Bukan PAK

Penatalaksanaan

Perlu dipertimbangkan untuk


memberikan vasodilator
Pemantauan medis yang rutin
terhadap populasi terpajan vibrasi
sehingga tanda dini dari kelainan
dapat di deteksi
Suplementasi vitamin B6 (piridoksin)
dan B2 (riboflavin) B6 : 50-200
mg/hari, vitamin B2 : 10 mg/hari

Pencegahan

Sarung tangan hangat dengan multi lapisan dan sebaiknya


memakai sarung tangan anti getaran bila memungkinkan
Sebelum bekerja, tangan perlu dihangatkan untuk menjaga
aliran darah tetap lancar.
Usahakan untuk tidak menyentuh benda-benda dingin.
Tangan pekerja tidak boleh basah
Pekerja yang terpapar udara dingin perlu memakai baju
yang tetap bisa menghangatkan tubuh karena temperatur
tubuh yang rendah dapat membuat pekerja lebih rentan
terhadap sindrom getaran tangan dan lengan

Mengunakan peralatan kerja yang rendah intensitas


getarannya
Memelihara atau merawat peralatan dengan baik

Pencegahan

Tidak merokok, karena merokok dapat


menyebabkan gangguan vaskularisasi.
Kurangi getaran pada alat atau kendaraan
dengan shock absorber / shock breaker
Lakukan istirahat yang cukup disela-sela
bekerja
Dapat juga dilakukan pemijatan untuk
melancarkan peredaran darah

Kesimpulan

Pada pekerja / pasien ini didapatkan Hand-Arm Vibration


Syndrome (HAVS). Hal ini disebabkan oleh pajanan vibrasi
dari motor yang dikendarai oleh pasien dalam menjalankan
tugas. Lamanya paparan dan intensitas getaran yang tinggi
menyebabkan gangguan neurologis dan vaskuler pada
tangan pasien, hal ini menimbulkan gejala klinis kebas.

Pasien juga mengaku tidak memakai alat pelindung dari


getaran, yaitu sarung tangan selama bekerja, dan motor
yang dipakai juga sudah tua.
Perlu dilakukan penyuluhan kepada semua pekerja dalam
bidang yang sama, dan juga perlu adanya kebijakan untuk
menggunakan sarung tangan. Pihak perusahaan juga bisa
mencegah sindrom ini dengan memeriksa atau mengganti
peralatan dan kendaraan yang menghasilkan getaran, demi
kesehatan dan keselamatan pekerja.

You might also like