You are on page 1of 5

BAB III

ANALISA DATA

Data penyakit terbanyak yang didapat pada bulanNovember 2014 sebagai berikut : DHF
sebanyak

, DM

1. Sarana dan Prasarana (M2-Material)


a. Lokasi dan Denah
Lokasi UGD RSUD Depok terletak
1) Sebelah utara berbatasan dengan ruang Kamar Operasi dan kamar Bersalin
2) Sebelah Timur berbatasa dengan poliklinik paru dan psikiatri
3) Sebelah Selatan Parkir motor
4) Sebelah barat pintu masuk ke dalamUGD
b. Peralatan dan Fasilitas
No.
1.
2.

Nama Barang Jumlah


Tempat Tidur 9
Meja Nurse
3

Kondisi
Baik
Baik

3.
4.

stationKursi
Kursi Roda
Lemari Obat

2
3

Baik
Baik

5.
6.
7.
8.

Alkes
Timbangan
Jam dinding
Kamar Mandi
Ruang

2
2
2
1

Baik
Baik
Baik
Baik

9.

Dokter
Ruang

Baik

10.
11.

Perawat
Wastafel
Komputer

1
2

Baik
Baik

12.

(PC)
Kursi

Baik

Ideal

Usulan

Fasilitas untuk petugas kesehatan terdiri atas ruang istirahat perawat 1, ruang
kepala ruangan 1, ruang istirahat dokter,kamar mandi 2. Sebelah depan nurse
station tedapat depo obat.
Fasilitas dan aat kesehatan yang ada di ruang UGD RSUD Depok.
No.

Nama Barang

Jumlah

Kondisi

Ideal

usulan

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Stetoskop
Tensi meter
Tabung 02
Senter/Penlight
Bengkok
Gunting

3
2
2
1
1
1

baik
baik
baik
baik
baik
baik

7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.

Perban
Set jahit luka
Doek bolong
Teromol Besar
Teromol Kecil
Suction
EKG
Pulst Oximetri
Lemari Obat
Meja Tindakan
Kereta Obat
Standar

3 set

baik

1
3
1
1
1
1
4
2
2

baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik

18.
19.

Waskom
Termometer
Emergency

2
1

baik
baik

20.
21.
22.

kamar
Ambu bag
Korentang
Standar Infus

1
5

baik
baik

c. Administrasi Penunjang
Saran dan prasarana di Ruang UGD sudah cukup baik fasilitas penunjang antara
lain 1 nurse station dilengkapi system SIR, meja dokter, merangkap sebagai Triase
atau pemeilihan pasien,seharusnya ruang UGD terdapat mehad triase tersendiri
sisertai dengan petugas-petugas yang terlatih. Formulir pengkajian pasien di UGD
sudah cukup baik namun ada beberapa pon yang seharusnya terdapat di dalam
formulir pengkajian sperti skala nyeri, status lokalis, resiko jatuh,alergi.
2. Metode Asuhan Keperawatan (M3-Method)
a. Penerapam MAKP
Auhan keperawatan yang digunakan di UGD yaitu metode tim yang dimana
seorang perawat menjadi ketua, tim dan selebihnya menjadi perawat pelaksana
dan system inin didapatkan dari hasil wawancara perawat di RSUD khusus UGS
merasa system kerja terkoardinir dengan baik.
b. Operan
Operan dilakuikan setiap pergantiaan shift pada pukul 07.00 wib,14.00 wib dan
21.00 wib.operan dilakukan tepat pada waktunya dan system pencatatan

dioperkan melakui register dab status pasien dan dioperkan berdasarakan diagnosa
dokter untuk memperhatikan dan lebih efisien.
c. Pengelolaan logistic dan Obat
Cara untuk mendapatkan obat untuk pasien yang berada di UGD adalah dengan
dengan cara dokter terlebih dahulu membuatkan resepya.selanjutnya keluarga
mengajukan ke farmasi yang terletak di depan UGD. Setelah obat danalkes yang
dibutuhkan diterima oleh keluarga, keluarga memberikan kepada perawat untuk
diberikan kepada pasien,namun bila dalam keadaan emergency petugas UGD
dapat mengambil langsung ke depo farmasi tanpa harus menunggu resep yang
dibuat oleh dokter. Hal ini cukup efisien dan lebih terkoordinir dengan baik.
d. Alur pasien UGD (RI,RJ)
Pasien dinyatakan rawat jalan (pulang) bila tidak terdapat tanda-tanda kegawat
aruratan seperti mengancam nyawa seseorang dan selanjutnya dianjurkan untuk
kontrol ke polkilinik. Pasien dinaytakan rawat inap bila ditemukan tanda-tanda
kegawat daruratan atau memerlukan tindakan. Selanjutnya jika ditemukan pasien
yang menemukan penanganan khusus yang tidak terdapat fasilitas rumah sakit
pasien dirujuk ke rumah sakit yang lain atau ruang raawat inap yang penuh pasien
akan dirujuk ke ruamh sakit lain.
e. Sistem Pedokumentasian
System pendokumentasian di UGD RSUD depok masih dilakukan secara manual
tetapi ada beberapa pendokumentasian yang dilakuakan secara SIRS, hal ini
sudah baik dan terkoordinir dnegan baik.
3. Money (keuangan )
Hasil pengambilan data dari admission di bulan november 2014 didapatkan :
pasien yang mengunakan biaya umum.
BPJS / Jamkesda
4. Pemasaran (MS)
Pasien yang datang keUGD RSUD Depok mayoritas adalah masyarakat yang
berdomisili disekitar RSUD Depok sperti parug, bojo sari, cinere, serta bogor. RSUD
Depok merupakan Rumah Sakit pemerintah yang bertipe C yang merupakan tempat
rujukkan terdekat bagi puskesmas-puskesmas yang berada didaerahBojong
Saridansekitarnya. Sehingga secara otomatis tidak memerlukan, penasaran atau
marketing yangkhusus, selain itu juga berdasarkan programpemerintag mengenai
BPJS.RSUD Depok melayani pasien dengan BPJS, Jamkesda,Jampersal dan juga
melayani pasien yang tidak mempunyai jaminan.
5. Mutu Pelayanan UGD

Hasil pengamatan padapasien yang datang berobat ke UGD dengan kasus DBD lama
penanganan pasien mulai dilakukan trage sampai pasien naik ke ruang perawatan
adalah
6. Pencegahan Infeksi Nosokomial
Berdasarkan hasil pengamatan selama mahasuswa berdinas di RSUD Depok
khususnya di Ruang UGD ditemukan alat-alat emergency dan set hecting yang masih
kurang terkoordinir dengan baik sehingga memperlambat atau mengganggu proses
penanganan dan menyebarkan infeksi nosokomial.
Langkah 2 : Analisis Swot
Pada analisis SWOT ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
1. Pengisian item internal factors (IFAS)dan external factors (EFAS). Cara pengisian
IFAS dan EFAS disesuaikan dengan komponen yang ada dalam pengumpulan data
(bisa merujuk pada data focus dan cara pengumpulan data pada bagian lain di dalam
buku ini). Data tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu IFAS yang meliputi aspek
kelemahan (weakness) dan kekuatan (strength) dan EFAS yang meliputi aspek
peluang (opportunity) dan ancaman (ancaman).
2. Bobot. Beri bobot masing-masing faktor mulai 1,0 (paling penting) sampai dengan 0,0
tidak penting, berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap strategi perusahaan
3. Peringkat (reating). Hitung peringkat masing-masing faktor dengan memberikan
skala mulai 4 (sangat baik) sampai dengan 1 ( kurang) berdasarkan pengaruh faktor
tersebut.data peringkat didapatkan berdasarkan hasil pengukuran baik secara
observasi, wawancara, pengukuran langsung. Faktor kekuatan dan peluang
menggambarkan nilai kinerja positif, sebaliknya faktor kelemahan danancaman
menggambarkan nilai kinerja yang negatif. Kemuadian bobot diakli dengan perimgkat
untuk mendapatkan nilai masing-masing faktor.
4. Setelah didapatkan nilai masing-masing faktot, maka untuk mendapatkan nilai IFAS
adalah : kekuatan dikurangi kelemahan (s-w) dan EFAS adalah peluangdikurangi
ancaman (O-T).hasil dari nilai IFASdan EFAS kemudian dimasukkan ke
dalamdiagram laying (kit kuadran) untuk mengetahui masalah dan strategi
perencanaan berdasarkan letak kuadran.
a. Pada kuadran WO, strategi perencanaan bersifat progresif/turn around dengan
tujuan meningkatkan kelemahan internal untuk mendapatkan
kesempatan(peluang)
b. Pada kuadran SO, strategi perencanaan bersifat agresif dengan tujuan
mengembangkan kekuatan internal yang ada untuk mendapatkan peluang yang
lebih dalam menghadapi persaingan.

c. Pada kuadran ST, strategi perencanaan bersifat diverifikasi dengan tujuan


merubah kekuatan interval yang ada untuk mengantisipasi faktor ancaman dari
luar.
d. Pada kuadran WT, strategi perencanaan bersifat bertahan dengan tujuan
mempertahankan eksistensi supaya intitusi/perusahaan setiap ada dan dapat
menjalankan fungsinya secara minimal.
Tabel SWOT Ruang UGD RSUD Depok
No

Analisis SWOT

MI ( ketenagaan)
Faktor internal (IFAS)
Kekuatan
a. Jenis ketenagaan di ruangan
b. Adanya perawat yang mengikuti
seminar dan workshop
c. Beban kerja perawat di rungan
tidak terlalu tinggi
Kelemahan
a. Kurangnya disiplin pegawai
b. Pembagian tugas masih belum
jelas

Bobot

Rating

Bobot x rating

You might also like