You are on page 1of 19

Mengapa ada Pengendalian Hayati

Mengapa ada Pengendalian Hayati

Mengapa ada Pengendalian Hayati

Mengapa ada Pengendalian Hayati

Permulaan Pengendalian Hayati

Mengapa ada Pengendalian Hayati


Many pesticides that have been banned or whose use has
been severely restricted in industrialized countries are
still marketed and used in developing countries. These
chemicals pose serious risks to the health of millions
of farmers and the environment.
(FAO Director-General Dr. Jacques Diouf; J. Harris,
2000)

Pengertian
Pengendalian hayati adalah metode untuk menekan
populasi hama/patogen tanaman dengan musuh
alami.

Bakteri antagonis

Bakteri antagonis dalam kultur murni

Jamur Antagonis

Trichoderma melisis jamur patogen

Jamur Entomopatogen

Nematoda Entomopatogen

Teknologi ramah lingkungan


Teknologi yang diteliti, dikembangkan dan diaplikasikan

belum memberikan data empiris mengenai kerugian


terhadap makhluk hidup baik secara langsung ataupun
tidak langsung

Teknologi ramah
lingkungan :
masing-masing peneliti
memilik klaim yang
berbeda-beda

Teknik Pengendalian Serangga


(Bioteknologi)
Teknik ini relatif baru dan telah dilaporkan
merupakan cara pengendalian vektor/serangga yang
ramah lingkungan, sangat efektif, spesies spesifik
dan kompatibel dengan cara pengendalian lain

Teknik serangga mandul


Menekan serangga hama dengan
serangga itu sendiri.
Memandulkan serangga jantan.
Kopulasi dengan betina
Betina tidak menghasilkan telur

2 Macam Metode TSM


Metode yang meliputi pembiakan massal di

laboratorium, pemandulan serangga dan penglepasan


serangga mandul ke lapang.
Metode pemandulan langsung terhadap serangga
lapangan

Syarat Keberhasilan Penggunaan


TSM
Kemampuan pemeliharaan serangga secara massal dengan biaya murah.
Serangga sebagai target pengendalian harus dapat menyebar kedalam populasi
alam (dapat kawin dengan betina fertil dan dapat bersaing dengan jantan
alami)
Irradiasi harus tidak menimbulkan pengaruh negatif terhadap perilaku kawin
dan umur serangga jantan.
Serangga betina kawin satu kali.
Serangga yang akan dikendalikan harus dalam populasi rendah sehingga cukup
ekonomis untuk dikendalikan dengan TSM.
Biaya pengendalian dengan TSM harus lebih rendah dibandingkan dengan
teknik konvensional.
Perlu justifikasi yang kuat untuk penerapan biaya yang lebih tinggi
dibandingkan dengan teknik konvensional apabila dengan TSM diperoleh
keuntungan untuk perlindungan kesehatan dan lingkungan.
Serangga mandul yang dilepas harus tidak menyebabkan kerusakan pada
tanaman, ternak atau menimbulkan penyakit pada manusia.

Autocidal technique
Membunuh serangga dengan
serangga itu sendiri (autocidal
technique)

Rekayasa Genetik Tanaman

You might also like