You are on page 1of 326

ep

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

P U T U S A N

ng

No : 01/PID.Sus/2013/PN.JKT.PST

gu

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, yang

memeriksa dan mengadili perkara tindak pidana korupsi dalam acara pemeriksaan biasa
Nama Lengkap : Indar Atmanto

ah

Tempatr Lahir

: Jakarta

Umur/Tgl Lahir

: 50 Tahun/ 16 Nopember l962.

am

Jenis Kelamin
Kebangsaan

ub
lik

pada tingkat pertama, menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara terdakwa:

: Laki-Laki.,
: Indonesia.,

ep

Tempat Tinggal : Jl. Tebet Timur Raya No.46 Rt.009 Rw.008, Kelurahan Tebet
: Islam.,

Pekerjaan

: Direktur Utama PT. Indosat Mega Media


: Sarjana S-2

A
gu
ng

Pendidikan

In
do
ne
si

Agama

ah
k

Timur, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.

Terdakwa ditahan dalam tahanan Kota berdasarkan perintah/penetapan dari :

Penuntut Umum sejak tanggal 19 Desember 2012 s/d tanggal 07 Januari 2013 ;

Hakim Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sejak tanggal 02
Januari 2013 s/d tanggal 31 Januari 2013 ;

Diperpanjang oleh Ketua Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

lik

Diperpanjang yang ke-1 oleh Ketua Pengadilan Tinggi Jakarta sejak tanggal 02
April 2013 s/d. tanggal 01 Mei 2013 ;

Diperpanjang yang ke-2 oleh Ketua Pengadilan Tinggi Jakarta sejak tanggal 02 Mei

ub

s/d tanggal 31 Mei 2013 ;

ep

ka

ah

sejak tanggal 01 Pebuari s/d. tanggal 01 April 2013 ;

Terdakwa Indar Atmanto dipersidangan didampingi Penasehat Hukumnya DR.


Satriaprojo, SH.LL.M, Umi Alfiah, SH., Irma Tri Suzanna, SH.LL.M, Rizaldi Pratomo

on
In
d

gu

ng

Yudho, SH,MH.,Gabriel Lase,SH, Karisa Utami, SH, Aristo M.Adiputra, SH,LL.M, Bulan

es

Luhut M.P. Pangaribuan, SH.LL.M. DR. Hinca Panjaitan SH. MA.,ACCS., Dymas

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 1

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Delita Simorangkir SH., dan Deni Syahrial Simorangkir, SH. bertindak berdasarkan surat

ng

kuasa khusus, bermaterai cukup, tertanggal 11 Januari 2013 ;


Pengadilan Negeri tersebut ;
Telah membaca surat-surat dalam perkara ini ;

gu

Telah mendengar pembacaan surat dakwaan Penuntut Umum No. Reg. Perk :

PDS- 23/JKT-SL/12/2012, tertanggal 27 Desember 2012 ;

Telah mendengar keberatan yang diajukan oleh Terdakwa tertanggal 21 Januari

ub
lik

Tanggapan atas keberatan tersebut oleh Penuntut Umum tertanggal 4 Pebruari 2013 ;

Telah memperhatikan putusan sela Majelis Hakim No. 01/Pid.Sus/TPK/2013/


PN.JKT.PST tanggal 11 Pebuari 2013 yang amarnya berbunyi :

am

ah

2013 dan Tim Penasihat Hukum terdakwa tertanggal 21 Januari 2013 dan Pendapat/

Menyatakan tidak dapat diterima seluruh keberatan (eksepsi) Terdakwa dan

ep

ah
k

Penasihat Hukum Terdakwa ;

Menyatakan bahwa Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada pada Pengadilan

Menyatakan surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum No.Reg.Perkara : PDS-23/

A
gu
ng

In
do
ne
si

PN.JKT.PST. ;

Negeri Jakarta Pusat berwenang untuk mengadili pekara No.01/Pid.Sus/TPK/2013/

JKT.SL/12/2012, tertanggal 27 Desember 2012 telah memenuhi ketentuan pasal

143 ayat (2) huruf a dan b Undang_UNdang No.8 Tahun 1981 tentang Kitab
Undang-Undang Hukum Acara Pidana ;

Menetapkan pemeriksaan perkara atas nama terdakwa Indar Atmanto dilanjutkan


hingga putusan akhir ;

lik

Menangguhkan biaya perkara ini hingga putusan akhir.

Telah mendengar keterangan saksi, dan memperhatikan surat-surat bukti dalam

ub

perkara ini ;

ep

Telah mendengar tuntutan penuntut umum, yang pada pokoknya memohon pada
majelis hakim agar menjatuhkan putusan sebagai berikut :
1

ah

ka

ah

Menyatakan Terdakwa INDAR ATMANTO bersalah melakukan tindak pidana

dalam Pasal Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam

on
In
d

gu

ng

pidana dalam Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 ayat (1), (3) Undang-undang Nomor :

es

melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana diatur dan diancam pidana

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 2

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana

diubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor : 20 tahun 2001 Tentang

ng

Perubahan Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 Tentang Pemberantasan

Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUH Pidana sebagaimana
dalam surat dakwaan Primair.

Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa berupa pidana penjara selama 10

gu

(sepuluh) tahun, dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan, dan dengan

membebankan terdakwa untuk membayar denda sebesar Rp.500.000.000,(lima ratus juta rupiah), subsidair 6 (enam) bulan kurungan dan dengan perintah

ub
lik

ah

terdakwa segera ditahan di Rutan;

Uang pengganti sebesar Rp.1.358.343.346.674,00. (satu triliun tiga ratus lima

am

puluh delapan miliar, tiga ratus empat puluh tiga juta tiga ratus empat puluh
enam ribu enam ratus tujuh puluh empat rupiah) dibebankan kepada PT. Indosat
dan PT Indosat Mega Media (PT. IM2), yang penuntutannya dilakukan secara
4

ep

ah
k

terpisah ;

Menyatakan barang bukti berupa :

In
do
ne
si

Laporan keuangan interim konsolidasi beserta laporan Asli


reviu akuntan independen PT Indosat Mega Media (IM2)

Asli

Asli

Asli

Asli

Asli

Asli

Fc legalisir

on

Fc legalisir

In
d

gu

ng

ah

ep

ka

ub

lik

ah

Financial statements with independent auditors report


years ended december 31, 2009 and 2008 PT Indosat
Mega Media
Laporan keuangan beserta laporan auditor independen
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2009 dan 2008, PT Indosat Mega Media.
Laporan keuangan beserta laporan auditor independen
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2010 dan 2009, PT Indosat Mega Media
Financial statements with independent auditors report
years ended December 31, 2010 and 2009 PT Indosat
Mega Media
Laporan keuangan beserta laporan auditor independen
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2008 dan 2007 PT Indosat Mega Media
Financial statements with independent auditors report
years ended December 31, 2008 and 2007.PT Indosat
Mega Media.
Financial statements with independent auditors report
years ended December 31, 2007 and 2006 PT Indosat
Mega Media
Laporan keuangan beserta laporan auditor independen

es

A
gu
ng

tanggal 31 Desember 2010

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 3

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

lik

ub

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

on

ng
gu
A

FC dilegalisir

In
d

ep

ah

Asli
Asli
Asli
Asli
Asli
FC dilegalisir

es

A
gu
ng
ah
m
ka

Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia


Republik Indonesia Nomor : AHU-42388.AH.01.02
tahun 2010 tentang Persetujuan Akta Perubahan
Anggaran Dasar Perseroan PT Indosat Mega Media
berserta lampiran keputusan rapat PT. Indosat Mega
Media
Akte Notaris A Tampubolon, SH. Notaris di Jakarta

Fc legalisir

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

gu

ng

tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember


2007 dan 2006 PT Indosat Mega Media
Laporan keuangan beserta laporan auditor independen
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2006 dan 2005 PT Indosat Mega Media
Annual report tahun PT Indosat Mega Media tahun 2006
Annual report tahun PT Indosat Mega Media tahun 2007
Annual report tahun PT Indosat Mega Media tahun 2008
Annual report tahun PT Indosat Mega Media tahun 2009
Annual report tahun PT Indosat Mega Media tahun 2010
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor
434/KEP/M.KOMINFO/10/2007 tentang izin
pelenggaraan jaringan tetap tertutup PT Indosat Mega
Media
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor
428/KEP/M.KOMINFO/11/2009 tentang Perubahan atas
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor
434/ KEP/ M. KOMINFO/ 10/ 2007 tentang izin
pelenggaraan jaringan tetap tertutup PT Indosat Mega
Media
Perjanjian kerja sama antara PT Indosat Tbk dengan PT
Indosat Mega Media tentang Akses Internet Broadband
melalui jaringan 3G/HSDPA Indosat Nomor Indosat :
225/E00-EAA/MKT/06 No IM2 : 0996/DU/IMM/XI/06
Amanden Pertama terhadap Perjanjian kerja sama antara
PT Indosat Tbk dengan PT Indosat Mega Media tentang
Akses Internet Broadband melalui jaringan 3G/HSDPA
Indosat Nomor Indosat : 225/E00-EAA/MKT/06 No
IM2 : 0996/DU/IMM/XI/06
Amanden Kedua terhadap Perjanjian kerja sama antara
PT Indosat Tbk dengan PT Indosat Mega Media tentang
Akses Internet Broadband melalui jaringan 3G/HSDPA
Indosat Nomor Indosat : 225/E00-EAA/MKT/06 No
IM2 : 0996/DU/IMM/XI/06
Keputusan Direktur Jendral Pos dan Telekomunikasi
Nomor : 229 / Dirjen / 2006 tentang Izin
Penyelenggaraan Jasa Akses Internet (Internet Service
Provider) PT. Indosat Mega Media beserta lampirannya
Keputusan Direktur Jendral Pos dan Telekomunikasi
Nomor : 230/Dirjen/2006 tentang Izin Penyelenggaraan
Jasa Interkoneksi Internet (NAP) PT Indosat Mega Media

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 4

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

tentang Pendirian PT Indosat Mega Media tanggal 25


September 1996 No. 58
BUKTI PEMINDAHBUKUAN PEMBAYARAN BHP TEL

lik

ep

ka

ub

ah

A
gu
ng

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

gu

ng

Bukti pemindahbukuan dari rekening IM2 ke Bendahara FC dilegalisir


Penerima Ditjen Postel untuk pembayaran BHP Tel
bulan September s/d Desember 2006, beserta
lampirannya.
Bukti pemindahbukuan dari rekening IM2 ke Bendahara FC dilegalisir
Penerima Ditjen Postel untuk pembayaran BHP Tel
bulan Januari s/d Juni 2007, beserta lampirannya.
Bukti pemindahbukuan dari rekening IM2 ke Bendahara FC dilegalisir
Penerima Ditjen Postel untuk pembayaran BHP Tel
bulan Juli s/d Desember 2007, beserta lampirannya.
Bukti pemindahbukuan dari rekening IM2 ke Bendahara FC dilegalisir
Penerima Ditjen Postel untuk pembayaran BHP Tel
bulan Januari s/d Desember 2008, beserta lampirannya.
Bukti pemindahbukuan dari rekening IM2 ke Bendahara FC dilegalisir
Penerima Ditjen Postel untuk pembayaran BHP Tel
bulan Januari s/d Juni 2009, beserta lampirannya.
Bukti pemindahbukuan dari rekening IM2 ke Bendahara FC dilegalisir
Penerima Ditjen Postel untuk pembayaran BHP Tel
bulan Juli s/d September 2009, beserta lampirannya.
Bukti pemindahbukuan dari rekening IM2 ke Bendahara FC dilegalisir
Penerima Ditjen Postel untuk pembayaran BHP Tel
bulan Oktober s/d Desember 2009, beserta lampirannya.
Bukti pemindahbukuan dari rekening IM2 ke Bendahara FC dilegalisir
Penerima Ditjen Postel untuk pembayaran BHP Tel
bulan Januari s/d Juni 2010, beserta lampirannya.
Bukti pemindahbukuan dari rekening IM2 ke Bendahara FC dilegalisir
Penerima Ditjen Postel untuk pembayaran BHP Tel
bulan Juli s/d Desember 2010, beserta lampirannya.
Bukti penyetoran BHP Tel ke Bendahara Penerima Ditjen FC dilegalisir
Postel untuk pembayaran kurang bayar periode Januari
Desember 2010 dan Periode April s/d Agustus 2011,
beserta lampirannya.
Bukti pemindahbukuan dari rekening IM2 ke Bendahara FC dilegalisir
Penerima Ditjen Postel untuk pembayaran BHP Tel
bulan Januari s/d Juni 2011, beserta lampirannya.
DATA ELEKTRONIK
Data elektronik yang diambil dari server PT IM2 yang
Terdapat dalam
dicopy ke dalam Hard disk yang berupa :
3 (tiga) eksternal
Data Billing format PDF yang dikirim ke hard disk

Data akunting (folder)

Calling data Record tahun 2006 sampai 2012.

on
In
d

gu

ng

BUKTI PEMINDAHBUKUAN PEMBAYARAN USO


Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega Media FC dilegalisir

es

ah

pelangan periode 2006 sampai 2012.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 5

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

es

on
In
d

gu

ng

ah

ep

ka

ub

lik

ah

A
gu
ng

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

gu

ng

(IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk pembayaran biaya


universal service obligation (USO) periode Januari s/d
September 2005 berserta lampiran.
Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega Media FC dilegalisir
(IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk pembayaran biaya
universal service obligation (USO) periode Januari s/d
Desember 2006, berserta lampiran.
Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega Media FC dilegalisir
(IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk pembayaran biaya
universal service obligation (USO) periode Januari s/d
Juni 2007, berserta lampiran.
Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega Media FC dilegalisir
(IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk pembayaran biaya
universal service obligation (USO) periode Juli s/d
Desember 2007, berserta lampiran.
Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega Media FC dilegalisir
(IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk pembayaran biaya
universal service obligation (USO) periode Januari s/d
Desember 2008 (tanggal permintaan 31 Maret 2009)
berserta lampiran.
Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega Media FC dilegalisir
(IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk pembayaran biaya
universal service obligation (USO) periode Januari s/d
Desember 2008. (tanggal permintaan 13 Maret 2009),
berserta lampiran.
Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega Media FC dilegalisir
(IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk pembayaran biaya
universal service obligation (USO) periode Januari s/d
Juni 2009. berserta lampiran.
Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega Media FC dilegalisir
(IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk pembayaran biaya
universal service obligation (USO) periode Juli s/d
September 2009. berserta lampiran.
Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega Media FC dilegalisir
(IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk pembayaran biaya
universal service obligation (USO) periode Oktober s/d
Desember 2009, berserta lampiran.
Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega Media FC dilegalisir
(IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk pembayaran biaya
universal service obligation (USO) periode Januari s/d
Juni 2010, berserta lampiran.
Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega Media FC dilegalisir
(IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk pembayaran biaya
universal service obligation (USO) periode Juli s/d
Desember 2010, berserta lampiran.
Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega Media FC dilegalisir
(IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk pembayaran
kurang bayar biaya universal service obligation (USO)
periode Januari s/d Desember 2010, berserta lampiran.
Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega Media FC dilegalisir

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 6

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

lik

es

on
In
d

gu

ng

ah

ep

ka

ub

ah

A
gu
ng

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

gu

ng

(IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk pembayaran biaya


universal service obligation (USO) periode Januari s/d
Juni 2011, berserta lampiran.
INVOICE DAN BERITA ACARA BAGI HASIL
Invoice No. 0004R1/1110/1207/SEL dilamprkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband Per Nov 2007 dan data revenue
sharing 3G broadband Nov 2007
Invoice No. 0001/1110/0208/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband per Des 2007 dan data revenue
sharing 3G Des 2007 serta faktur pajak standar No.
010-000-08-00000626
Invoice No. 0003/1110/0308/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband per Jan 2008 dan data reveue sharing
3G Jan 2008 serta faktur pajak standar No.
010-000-08-00001075
Invoice No. 0004/1110/0408/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband per Febr 2008 dan data revenue
sharing 3G Febr 2008
Invoice No. 0005/1110/0408/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband per Mar 2008 dan data sharing
revenue 3G Mar 2008
Invoice No. 0006/1110/0608/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3g broadband per April 2008 dan data sharing
revenue 3G April 2008
Invoice No. 0008/1110/0608/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband per Mei 2008 dan data sharing
revenue 3G Mei 2008
Invoice No. 0014/1110/0908/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband per Juli 2008 dan data sharing
revenue 3G Juli 2008
Invoice No. 0015/1110/0908/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband per Agustus 2008 dan data sharing
revenue 3G Agustus 2008
Invoice No. 0018/1110/1008/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband per Sept 2008 dan data sharing
revenue 3G Sept 2008 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Sept 2008
Invoice No. 0020/1110/1208/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband per Okt 2008 dan data sharing
revenue 3G Okt 2008
Invoice No. 0003/1110/0109/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband per Des 2008 dan data sharing
revenue 3G Des 2008
Invoice No. 0005/1110/0309/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband per Jan 2009 dan data sharing
revenue 3G Jan 2009
Invoice No. 0007/1110/0309/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband per Febr 2009 dan data sharing
revenue 3G Febr 2009

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 7

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

lik

ub

ep

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

on
In
d

gu

ng

FC dilegalisir

es

A
gu
ng
ah
m
ka

ah

FC dilegalisir

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

gu

ng

Invoice No. 0009/1110/0409/SEL dilampirkan BA bagi


hasil 3G broadband per Mar 2009 dan data sharing
revenue 3G Mar 2009
Invoice No. 0010/1110/0509/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband per Apr 2009 dan data sharing
revenue 3G April 2009
Invoice No. 0013/1110/0609/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband per Mei 2009 dan data sharing
revenue 3G Mei 2009
Invoice No. 0016/1110/0809/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband per Juni 2009 dan data sharing
revenue 3G Juni 2009
Invoice No. 0021/1110/0809/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband per Juli 2009 dan data sharing
revenue 3G Juli 2009
Invoice No. 0025/1110/1009/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband per Agust 2009 dan data sharing
revenue 3G Agust 2009
Invoice No. 0024/1110/1009/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband per Sept 2009 dan data sharing
revenue 3G Sept 2009
Invoice No. 0030/1110/1109/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband per Okt 2009 dan data sharing
revenue 3G Okt 2009
Invoice No. 0032/1110/1209/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband per Nop 2009 dan data sharing
revenue 3G Nop 2009
Invoice No. 0002/1110/0110/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband per Des 2009 dan data sharing
revenue 3G Des 2009
Invoice No. 0006/1110/0210/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Jan 2010 dan data revenue sharing
3G Jan 2010
Invoice No. 0011/1110/0310/SEL dilamprikan BA bagi
hasil 3G broadband Febr 2010 dan data revenue sharing
3G Febr 2010
Invoice No. 0015/1110/0410/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Mar 2010 dan data revenue sharing
3G Mar 2010
Invoice No. 0019/1110/0610/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband April 2010 dan data revenue sharing
April 2010 serta daily traffic & revenue of 3G broadband
April 2010
Invoice No. 0020/1110/0610/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Mei 2010 dan data revenue sharing
Mei 2010
Invoice No. 0021/1110/0710/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Juni 2010 dan data revenue sharing
3G Juni 2010 serta daily traffic & revenue of 3G

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 8

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

lik

ub

ep

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

on
In
d

gu

ng

FC dilegalisir

es

A
gu
ng
ah
m
ka

ah

FC dilegalisir

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

gu

ng

broadband Juni 2010, summary usage 3G IM2 Juni 2010


Invoice No. 0025/1110/0810/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Juli 2010 dan data revenue sharing
3G Juli 2010, summary usage 3G IM2 Juli 2010
Invoice No. 0027/1110/0910/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Agust 2010 dan data revenue sharing
3G Agust, summary usage 3G IM2 Agust 2010
Invoice No. 0028/1110/1010/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Sept 2010 dan data revenue sharing
3G Sept 2010, summary usage Sept 2010
Invoice No. 0032/1110/1110/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Okt 2010 dan data revenue sharing
3G Okt 2010 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Okt 2010, summary usage 3G IM2 Okt 2010
Invoice No. 0034/1110/1210/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Nop 2010 dan data revenue sharing
3G Nop 2010 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Nop 2010, summary usage 3G IM2 Nop 2010
Invoice No. 0003/1110/0111/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Des 2010 dan data revenue sharing
3G Des 2010 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Des 2010, summary usage 3G IM2 Des 2010
Invoice No. 0008/1110/0211/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Jan 2011 dan data revenue sharing
3G Jan 2011 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Jan 2011, summary usage 3G IM2 Jan 2011
Invoice No. 0011/1110/0311/SEL dilampirkan daily
traffic & revenue of 3G broadband Febr 2011, summary
usage 3G IM2 Febr 2011
Invoice No. 0016R1/1110/0511/SEL dilampirkan BA
bagi hasil 3G broadband Mar 2011 dan data revenue
sharing 3G Mar 2011 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Mar 2011, summary usage 3G IM2 Mar 2011
Invoice No. 0019/1110/0611/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband April 2011 dan data revenue sharing
3G April 2011 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband April 2011, summary usage 3G IM2 April
2011
Invoice No. 0020/1110/0611/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Mei 2011 dan data revenue sharing
3G Mei 2011 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Mei 2011, summary usage 3G IM2 Mei 2011
Invoice No. 0022/1110/0711/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Juni 2011 dan data revenue sharing
3G Juni 2011 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Juni 2011, summary usage 3G IM2 Juni 2011
Invoice No. 0026/1110/0811/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Juli 2011 dan data revenue sharing
3G Juli 2011 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Juli 2011, summary usage 3G IM2 Juli 2011

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 9

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

lik

es

on
In
d

gu

ng

ah

ep

ka

ub

ah

A
gu
ng

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

gu

ng

Invoice No. 0030/1110/0911/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir


hasil 3G broadband Agust 2011 dan data revenue sharing
3G Agust 2011 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Agust 2011, summary usage 3G IM2 Agust
2011
Invoice No. 0032/1110/1111/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband Sept 2011 dan data revenue sharing
3G Sept 2011 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Sept 2011, summary usage 3G IM2 Sept 2011
Invoice No. 0036/1110/1111/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband Okt 2011 dan data revenue sharing
3G Okt 2011 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Okt 2011, summary usage 3G IM2 Okt 2011
Invoice No. 0037/1110/1211/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband Nop 2011 dan data revenue sharing
3G Nop 2011 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Nop 2011, summary usage 3G IM2 Nop 2011
Invoice No. 0022/1110/0711/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband Juni 2011 dan data revenue sharing
3G Juni 2011 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Juni 2011, summary usage 3G IM2 Juni 2011
PERHITUNGAN HAK DAN KEWAJIBAN ANTARA INDOSAT IM2
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Jan-Juni FC dilegalisir
2006
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Juli-Des FC dilegalisir
2006
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Jan-Juli FC dilegalisir
2007
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Agust- FC dilegalisir
Des 2007
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Jan-Mar FC dilegalisir
2008
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per April- FC dilegalisir
Juli 2008
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Agust- FC dilegalisir
Des 2008
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Jan-Juni FC dilegalisir
2009
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Juli-Sept FC dilegalisir
2009
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Okt-Des FC dilegalisir
2009
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Jan-Mar FC dilegalisir
2010
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per April- FC dilegalisir
Juni 2010
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Juli-Sept FC dilegalisir
2010
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Okt-Des FC dilegalisir

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 10

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

lik

ep

ka

ub

ah

A
gu
ng

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

gu

ng

2010
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Jan-Mar FC dilegalisir
2011
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per April- FC dilegalisir
Juni 2011
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Juli-Sept FC dilegalisir
2011
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Okt-Des FC dilegalisir
2011
PEMINDAHBUKUAN PEMBAYARAN DARI IM2 KE INDOSAT
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Jan-Juni
FC dilegalisir
2006
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Juli-Des
FC dilegalisir
2006
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Jan-Juli
FC dilegalisir
2007
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Agust-Des FC dilegalisir
2007
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Jan-Mar
FC dilegalisir
2008
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Agust-Des FC dilegalisir
2008
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Jan-Juni
FC dilegalisir
2009
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Juli-Sept
FC dilegalisir
2009
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Jan-Mar
FC dilegalisir
2010
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per April-Juni FC dilegalisir
2010
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Juli-Sept
FC dilegalisir
2010
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per OKt-Des
FC dilegalisir
2010
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Jan-Mar
FC dilegalisir
2011
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per April-Juni FC dilegalisir
2011
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Juli-Sept
FC dilegalisir
2011
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Okt-Des
FC dilegalisir
2011

es
on

In
d

gu

ng

ah

PAKET KARTU PERDANA, VOUCHER DAN USB MODEM


1 (satu) Paket Kartu Perdana dan Voucher IM2
Broadband No. USIM : 89620190000021207724 ; Cust.
ID : 081464046507 ; SN : 1011035124.
1 (satu) unit USB Modem ZTE MF100, DGPT : 13031/

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 11

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

es

on
In
d

gu

ng

ah

ep

ka

ub

lik

ah

A
gu
ng

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

gu

ng

POSTEL/2009, IMEI : 353164047010233


1 (satu) buah USB Modem HSDPA ZTE MF622.
1 (satu) buah Voucher Perdana IM2 Broom Cust. ID
081410122443
1 (satu) buah Voucher Perdana IM2 Broom Cust. ID
081410441758 No. USIM : 89620190000014401847
1 (satu) buah Voucher Perdana IM2 Broom Cust. ID
081410396987 No. USIM : 89620190000008204512
1 (satu) buah Voucher Perdana IM2 Broom Cust. ID
081410539625 No. USIM : 89622090190000027426815
1 (satu) buah Voucher isi ulang senilai Rp. 100.000,00
SN : 1003131628
HSDPA USB Stick MF 626
Modem + Starter Pack Cust. ID 081455065184
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: FC dilegalisir
102/KEP/M.KOMINFO/10/2006 tanggal 11 Oktober
2006 tentang Izin Penyelenggaraan Jaringan Bergerak
Seluler PT. Indosat Tbk.
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: FC dilegalisir
252/KEP/M.KOMINFO/07/2011 tanggal 6 Juli 2011
tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Komunikasi
dan Informatika Nomor : 102/KEP/
M.KOMINFO/10/2006 tentang Izin Penyelenggaraan
Jaringan Bergerak Seluler PT. Indosat Tbk.
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: FC dilegalisir
198/KEP/M.KOMINFO/05/2010 tanggal 27 Mei 2010
tentang Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Tertutup
PT. Indosat Tbk.
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: FC dilegalisir
311/KEP/M.KOMINFO/8/2010 tanggal 24 Agustus 2010
tentang Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal dan
Jasa Teleponi Dasar PT. Indosat Tbk.
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: FC dilegalisir
312/KEP/M.KOMINFO/8/2010 tanggal 24 Agustus 2010
tentang Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Sambungan
Internasional dan Jasa Teleponi Dasar PT. Indosat Tbk.
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: FC dilegalisir
313/KEP/M.KOMINFO/8/2010 tanggal 24 Agustus 2010
tentang Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Sambungan
Langsung Jarak Jauh dan Jasa Teleponi Dasar PT. Indosat
Tbk.
Keputusan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi
FC dilegalisir
Nomor: 01/DIRJEN/2008 tanggal 7 Januari 2008 tentang
Izin Penyelenggaraan Jasa Akses Internet (Internet
Service Provider) PT. Indosat Tbk.
Keputusan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi
FC dilegalisir
Nomor: 51/DIRJEN/2008 tanggal 9 Januari 2008 tentang
Izin Penyelenggaraan Jasa Interkoneksi Internet (Network
Access Point / NAP) PT. Indosat Tbk.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 12

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

157.

158.

160.
161.

es

ah

162.

ep

ka

ub

ah

159.

lik

A
gu
ng

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

gu

ng

Keputusan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi


FC dilegalisir
Nomor: 52/DIRJEN/2008 tanggal 9 Januari 2008 tentang
Izin Penyelenggaraan Jasa Internet Teleponi untuk
Keperluan Publik.
Interoffice Memo No. 288/EOO-EAA/MKT/06 tanggal FC dilegalisir
29 November 2006, Subject : Revenue Sharing of Indosat
IM2 cooperation on High Speed Internet Access via
Indosat 3G yang ditanda tangani oleh Group Head
Intregated Marketing : Guntur Siboro ; Marketing
Director : Wahyu Wijayadi ; Finance Director : Wong
Heang Tuck ; dan Deputy of President Direkctor : Kaizah
B. Heerjee.
Dokumen terkait dengan Pembayaran Tagihan BHP 3G FC dilegalisir
Indosat berupa : Up Front Fee 1st carrier 3G ; BHP 3G
1st carrier 3G tahun 2007, 2008, 2009 ; Up front fee 2nd
carrier 3G ; BHP 3G 1st carrier 3G tahun 2010 ; BHP 3G
2nd carrier tahun 2010 ; BHP 3G 1st carrier tahun 2011 ;
dan BHP 3G 2nd carrier tahun 2011.
Dokumen terkait pembayaran BHP USO dan Jastel PT. FC dilegalisir
Indosat, Tbk. Tahun 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2010
dan 2011
LNS (Layer 2 Tunnelling Protokol (L2TP) Network
dititipkan
Server) berupa Router yang ditempatkan di Lantai I
Kantor PT. Indosat di Jalan Budi Kemuliaan No. 1
Jakarta Pusat ; Merk CISCO 7200 Series VXR ; SN:
73012582 ; 73011401 ; 73012435 ; dan 73012438
GGSN (GGJKT1 dan GGJKT2) Merk Ericson, Juniper dititipkan
Network M-120 sebanyak 2 (dua) unit.
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: FC dilegalisir
423/KEP/M.KOMINFO/11/2009 tanggal 6 Nopember
2009 tentang Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal
Berbasis Packed & Switced PT. Indosat Mega Media.
Surat-surat / Berita Acara yang menyangkut penerimaan FC dilegalisir
USIM kepada IM2 sebanyak 1 (satu) lembar.
Surat-surat / Berita Acara yang menyangkut penerimaan FC dilegalisir
Modem kepada IM2 sebanyak 16 (enam belas) lembar.
Data pelanggan internet broadband IM2 sebanyak 1 (satu) FC dilegalisir
lembar.
LNS (Layer 2 Tunnelling Protokol (L2TP) Network
dititipkan
Server) berupa Router yang ditempatkan di Lantai III
Kantor PT. Indosat Mega Media (IM-2) Jl. Kebagusan
Raya No. 21 Jakarta Selatan ; Merk CISCO 7200 Series
VXR ; SN: 72990980 ; 72990972 ; 72721194 ; dan
72988905.
GGSN (Gateway GPRS Support Node) (GGJKT3 dan
dititipkan
GGJKT4) Merk Ericson, Juniper Network M-120
sebanyak 2 (dua) unit

on
In
d

gu

ng

Dikembalikan kepada JPU untuk dipergunakan dalam perkara lain ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 13

Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp.10.000,-

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ng

(sepuluh ribu rupiah) ;

Telah mendengar pembelaan dari terdakwa yang pada pokoknya memohon kepada

gu

majelis hakim agar menjatuhkan putusan sebagai berikut : Menyatakan bahwa surat

dakwaan Jaksa Penuntut Umum yang mengajukan saya dipersidangan ini adalah salah

orang atau error in persona sehingga mohon dakwaan terhadap saya dinyatakan tidak dapat

ub
lik

yang dsangat mendasar sehingga mohon juga saya dibebaskan atau setidaknya dilepaskan
dari tuntutan hukum ;

Telah mendengar pembelaan dari Tim penasehat hukum terdakwa yang pada
pokoknya memohon kepada majelis hakim agar menjatuhkan putusan sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI ;

In
do
ne
si

ep

ah
k

am

ah

diterima dan mengajukan PKS ini sebagai perbuatan korupsi adalah sebagai kekeliruan

Menyatakan menerima nota keberatan (eksepsi) dan menyatakan tidak dapat menerima

A
gu
ng

surat dakwaan JPU;

atau apabila Majelis Hakim yang terhormat berpendapat lain maka;

DALAM POKOK PERKARA :

Menyatakan membebaskan terdakwa dari dakwaan dan tuntutan hukum karena tidak

terbukti melakukan perbuatan yang didakwakan dan dituntut Jaksa Penuntut Umum

lik
ub

Atau setidak-tidaknya ,

ep

Menyatakan melepaskan terdakwa dari tuntutan hukum, apabila Majelis Hakim yang
terhormat berpendapat bahwa perbuatan terdakwa menandatangani PKS telah terbukti

on
In
d

gu

hukumnya;

ng

Menetapkan ganti rugi dan rehabilitasi dibayarkan pada terdakwa sesuai ketentuan

es

tetapi PKS itu adalah perjanjian perdata yang sah ;

ka

ah

sebagaimana dalam dakwaan Primair ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 14

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Telah mendengar tanggapan (repliek) dari jaksa-penuntut umum yang diajukan

ng

secara tertulis pada tertanggal 20 Juni 2013 atas pembelaan dari terdakwa/para penasehat

hukum terdakwa yang pada pokoknya menerangkan tetap pada nota tuntutannya, demikian
pula dengan duplik Terdakwa, Penasehat Hukum Terdakwa yang diajukan secara tertulis

gu

masing-masing tertanggal 27 Juni 2013. yang pada pokoknya tetap pada nota

Menimbang, bahwa terdakwa diajukan dimuka persidangan dengan dakwaan

ub
lik

sebagai berikut :
PRIMAIR :

Bahwa Terdakwa INDAR ATMANTO selaku Direktur Utama PT. Indosat Mega
Media berdasarkan Akta Notaris Nomor : 71 tanggal 31 Mei 2006 yang ditandatangani
oleh Notaris Julius Purnawan SH, MSi pada tanggal 24 November 2006 sampai dengan

ep

ah
k

am

ah

pembelaannya.,

tanggal 15 Januari 2012 atau setidak-tidaknya dalam tahun 2006 sampai dengan tahun 2012
bertempat di Kantor PT. Indosat Mega Media (PT. IM2) di Jalan Kebagusan Raya No. 21

In
do
ne
si

Jakarta Selatan atau setidak-tidaknya disuatu tempat yang masih termasuk dalam

daerah Hukum Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta

A
gu
ng

Pusat berdasarkan Pasal 35 UU No.46 tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana

Korupsi, sebagai orang yang melakukan atau turut serta melakukan dengan KAIZAD B

HEERJEE, JOHNNY SWANDY SJAM, dan HARRY SASONGKO (masing-masing


dilakukan penuntutan secara terpisah), secara melawan hukum melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan

keuangan negara atau perekonomian negara, yang dilakukan terdakwa dengan cara-cara

lik

Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bumi dan air dan
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan

ub

ah

sebagai berikut :

dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Telekomunikasi yang

ka

merupakan setiap pemancaran, pengiriman, dan atau penerimaan dari setiap

ep

informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara dan bunyi

ah

melalui sistem kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik lainnya adalah
maka

penguasaannya

dilakukan

oleh

negara,

yang

dalam

on
In
d

gu

ng

penyelenggaraannya ditujukan untuk sebesar besarnya bagi kepentingan dan

es

nasional,

merupakan salah satu cabang produksi yang penting dan strategis dalam kehidupan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 15

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

kemakmuran rakyat sehingga Telekomunikasi dikuasai oleh negara dan

pembinaannya dilakukan oleh Pemerintah, sebagaimana tertuang di dalam Pasal 4

ng

ayat (1) Undang-Undang Nomor : 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi.

Pemanfaatan spektrum frekuensi radio yang merupakan sumber daya alam yang

terbatas perlu dikelola dan diatur pembinaannya guna memperoleh manfaat yang

gu

optimal dengan memperhatikan kaidah hukum nasional maupun internasional

sehingga perencanaan, pemanfaatan spektrum frekuensi radio diatur oleh

pemerintah yang dalam pembinaan, penggunaan, pengendalian dan pengawasannya


dilakukan oleh Menteri sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor : 53

ub
lik

ah

Tahun 2000 Tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit Pasal

2 yang berbunyi : Pembinaan penggunaan spektrum frekuensi radio dan orbit

am

satelit dilakukan oleh Menteri dan Pasal 3 ayat (1) yang berbunyi : dalam
melaksanakan pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Menteri
melaksanakan

fungsi

penetapan

pengaturan,

pengawasan

dan

ep

ah
k

pengendalian.

kebijakan,

Bahwa PT. Indosat Mega Media (PT. IM2) berdiri sejak tanggal 25 September 1996

In
do
ne
si

dengan Akta Notaris P. SUTRISNO A. TAMPUBULON, SH Nomor : 58 dengan

komposisi kepemilikan saham Rp. 49.750.000.000,- (empat puluh sembilan miliar

A
gu
ng

tujuh ratus lima puluh juta rupiah)

dimiliki oleh PT. INDOSAT dan Rp.

250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah) dimiliki oleh Koperasi Pegawai

PT. Indosat berusaha dalam bidang Jasa Multimedia dan usaha jasa lainnya yang
mendukung penyelenggaraan Jasa Multimedia kecuali jasa dibidang hukum dan
pajak.

Sebagai Penyelenggara Jasa Telekomunikasi, PT. Indosat Mega Media (IM2)

lik

diberikan berupa :

Keputusan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi Nomor: 229/

ub

DIRJEN/2006 tanggal 22 Juni 2006 tentang Izin Penyelenggaraan Jasa Akses

ah

seharusnya mentaati semua ketentuan hukum yang berlaku, termasuk ijin-ijin yang

Keputusan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi Nomor: 230/

ep

ka

Internet Service Provider.

ah

DIRJEN/2006 tanggal 27 Juni 2006 tentang Izin Penyelenggaraan Jasa

es
on
In
d

gu

ng

Interkoneksi Internet (Network Access Point / NAP) PT. Indosat Mega Media.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 16

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Keputusan

Menteri

Komunikasi

dan

Informatika

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Nomor:

434/KEP/

M.KOMINFO/10/2007 tanggal 6 Oktober 2007 tentang Izin Penyelenggaraan

ng

Jaringan Tetap Tertutup PT. Indosat Mega Media.


Keputusan

Menteri

Komunikasi

dan

Informatika

Nomor:

423/KEP/

gu

M.KOMINFO/11/2009 tanggal 6 Nopember 2009 tentang Izin Penyelenggaraan


Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packed & Switced PT. Indosat Mega Media.

Keputusan

Menteri

Komunikasi

dan

Informatika

Nomor:

428/KEP/

M.KOMINFO/11/2009 tanggal 16 November 2009 tentang Perubahan Atas


Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor : 434/KEP/

ub
lik

ah

M.KOMINFO/10/2007 tanggal 6 Oktober 2007 tentang Izin Penyelenggaraan


Jaringan Tetap Tertutup PT. Indosat Mega Media.

am

Bahwa disamping itu sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi, PT. IM2 dalam
menyelenggarakan jasa telekomunikasi termasuk jasa akses internet (internet

ep

service provider/ ISP) wajib memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan

Undang-Undang Nomor : 36 Tahun 1999 Tentang Telekomunikasi

a.

Pasal 4 ayat (1) yang mengatur bahwa : Telekomunikasi dikuasai oleh negara

In
do
ne
si

ah
k

yang berlaku yaitu :

A
gu
ng

dan pembinaannya dilakukan oleh pemerintah.


b.

Pasal 9 ayat (2) yang mengatur bahwa : dalam menyelenggarakan jasa

telekomunikasi, menggunakan dan atau menyewa jaringan telekomunikasi


milik penyelenggara jaringan telekomunikasi.

Peraturan Pemerintah Nomor : 52 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan

Telekomunikasi Pasal 13 yang mengatur bahwa : dalam penyelenggaraan jasa

lik

telekomunikasi milik penyelenggara jaringan telekomunikasi ;

Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : 21 Tahun 2001 Tentang


Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi Pasal 3 huruf-c dan Pasal 48 ayat (1)

ub

ah

telekomunikasi, penyelenggara jasa telekomunikasi menggunakan jaringan

ka

huruf-b termasuk di dalam penyelenggaraan jasa telekomunikasi antara lain

ep

adalah penyelenggaraan jasa multimedia yang antara lain terdiri atas jasa

Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : 21 Tahun 2001 Tentang

telekomunikasi,

penyelenggara

jasa

on

jasa

In
d

menyelenggarakan

gu

dalam

ng

Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi Pasal 5 ayat (1) yang mengatur bahwa

es

ah

akses internet (internet service provider)

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 17

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

telekomunikasi menggunakan jaringan telekomunikasi milik penyelenggara


jaringan telekomunikasi.

Bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor : 36 Tahun 1999

ng

Tentang

Telekomunikasi, Peraturan Pemerintah Nomor : 52 Tahun 2000 Tentang

gu

Penyelenggaraan Telekomunikasi, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : 20

Tahun 2001 Tentang Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi, dan Keputusan

Menteri Perhubungan Nomor : 21 Tahun 2001 Tentang Penyelenggaraan Jasa

Telekomunikasi yang dimaksud Jaringan telekomunikasi adalah rangkaian


perangkat telekomunikasi dan kelengkapannya yang digunakan dalam

ub
lik

ah

bertelekomunikasi.

Bahwa PT. IM2 selaku Penyelenggara Jasa dalam melaksanakan kegiatannya hanya

am

dapat menggunakan jaringan tetap tertutup sebagaimana diatur dalam Pasal 33 ayat
(1) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : 20 Tahun 2001 Tentang

ep

ah
k

Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi yang mengatur bahwa Penyelenggaraan


jaringan tetap tertutup diwajibkan untuk membangun jaringan untuk disewakan.
Dengan hanya menggunakan jaringan tetap tertutup,

PT.

IM2 sebagai

In
do
ne
si

penyelenggara jasa telekomunikasi tidak optimal dalam memberikan pelayanan

A
gu
ng

kepada pelanggan jasa internet karena ruang lingkup pelayanannya terbatas.

Bahwa untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan mutu pelayanan jasa akses

internet serta penambahan pendapatan usaha, selanjutnya PT. IM2 bekerjasama

dengan PT. Indosat, Tbk untuk menggunakan frekuensi 3 G milik PT. Indosat,
sehingga pelayanan jasa akses internet PT. IM2 dapat lebih cepat, bergerak (mobile)
dan mencapai segmen pengguna residensial.

lik

ah

seluler pada pita frekuensi 1950-1955 MHz berpasangan dengan 2140-2145 MHz
setelah dinyatakan sebagai pemenang seleksi penyelenggara jaringan bergerak

ub

Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor : 102/KEP/M.KOMINFO/10/2006


tanggal 11 Oktober 2006 tentang Izin Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler

ep

ka

seluler IMT-2000 pada pita frekuensi radio 2,1 GHz berdasarkan Surat Keputusan

PT. Indosat Tbk.

Bahwa PT. Indosat Tbk tidak dapat mengalihkan penyelenggaraan jaringan

berdasarkan Pasal 25 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor :

53 Tahun 2000

on
In
d

gu

ng

Tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit Pemegang

es

bergerak seluler IMT-2000 pada pita frekuensi radio 2,1 GHz kepada pihak lain

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

Bahwa PT. Indosat, Tbk memperoleh izin penyelenggaraan jaringan bergerak

Halaman 18

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

alokasi frekuensi radio tidak dapat mengalihkan alokasi frekuensi radio yang
telah diperolehnya kepada pihak lain.

Bahwa untuk menghindari kewajiban PT. IM2 membayar Up Front Fee dan Biaya

ng

Hak Penggunaan (BHP) pita frekuensi radio kepada Negara, meskipun Terdakwa

gu

mengetahui pita frekuensi radio 2,1 GHz tidak dapat dialihkan kepada pihak lain
dan atau tidak dapat dipergunakan secara bersama tanpa izin Menteri, namun

dengan dalih penyediaan jasa akses internet broadband oleh PT. IM2 melalui

Jaringan 3G / High Speed Downlink Packet Access (HSDPA) milik PT. Indosat,

Terdakwa seolah-olah melakukan kerjasama penggunaan jaringan untuk akses

ub
lik

ah

internet Broadband akan tetapi senyatanya secara melawan hukum menggunakan


frekuensi 2,1 GHz milik PT. Indosat Tbk yaitu dengan :

am

Perjanjian Kerjasama antara PT. Indosat, Tbk dengan PT. Indosat Mega Media
(PT. IM2) Tentang Akses Internet Broadband melalui Jaringan 3G / HSDPA

ep

Indosat No. Indosat : 224/E00-EA.A/MKT/06 dan No. IM2 : 0996/DU/IMM/

ah
k

XI/06 tanggal 24 November 2006 Tentang Akses Internet Broadband melalui

Jaringan 3G / HSDPA Indosat yang ditanda tangani oleh Terdakwa sebagai

In
do
ne
si

Direktur Utama PT. Indosat Mega Media dan Kaizad B Heerjee sebagai Wakil

A
gu
ng

Direktur Utama PT. Indosat Tbk, yang antara lain pada pokoknya berisi :

Indosat dan IM2 sepakat bahwa perjanjian dilaksanakan dalam lingkup kerjasama
penyediaan jasa akses internet broadband yang diselenggarakan oleh IM2, dengan

menggunakan jaringan 3G/HSDPA Indosat melalui penggunaan Universal


Subsriber Identity Number (USIM) (tanpa fitur voice, video call, MMS maupun
SMS) ;

Target pelanggan pada kerjasamanya ini difokuskan pada segmen pengguna

lik

Indosatm2 menjual IndosatNet Broadband dan diperkenankan untuk menyediakan


Broadband via jaringan 3G / HSDPA ;

ub

tambahan fitur atau layanan nilai tambah terhadap layanan dasar akses Internet
Apabila jaringan 3G/HSDPA tidak tersedia pada BTS Indosat, pelanggan dapat

ep

roaming di jaringan General Packet Radio Service (GPRS)/2G atau 2,5G) Indosat
dengan tarif per-kilobytenya sama dengan tarif via jaringan 3G/HSDPA,
Tanggung jawab penyediaan Customer Premises Equipment (CPE)

dalam

on
In
d

gu

ng

kerjasama ini ada pada IM2. Atas biaya dan tanggung jawab IM2 Indosat akan

es

menggunakan USIM, APN, user-id dan password yang sama ;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

residential ; IM2 dengan menggunakan Access Point Name (APN) tersendiri yakni

Halaman 19

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

membantu penyediaan CPE berupa 3G USB Modem atau Datacard Peripheral

Component Micro Channel Interconnect Architecture (PCMCIA) untuk kebutuhan

ng

selama 4 (empat) bulan pertama sesuai dengan jumlah yang dijadualkan dalam
lampiran ;

IM2 adalah product owner layanan IndosatNet via jaringan 3G/HSDPA Indosat dan

gu

IM2 Anywhere dan yang melakukan pemasaran, penjualan, serta penagihan kepada
pelanggan dan menyediakan customer support ;

Gateway GPRS Supoort Node (GGSN) dengan GGSN adalah peralatan yang

ah

disediakan dan dimiliki oleh Indosat.

ub
lik

Titik keterhubungan yang merupakan batasan tanggung jawab Para Pihak terletak di

IM2 berkewajiban untuk melakukan fungsi-fungsi pemasaran, provisioning, billing,

am

collection serta customer service jasa IM2 Anywhere, termasuk menggunakan akses
via jaringan 3G/HSDPA Indosat ;

ep

Atas USIM yang telah diterima oleh IM2 dari waktu ke waktu berdasarkan berita

ah
k

acara serah terima yang ditandatangani wakil PARA PIHAK sepenuhnya menjadi
tanggung jawab IM2 terhadap penyalahgunaan ;

In
do
ne
si

Tarif yang berlaku untuk akses IndosatNet Broadband dengan menggunakan APN

A
gu
ng

Indosatm2 adalah Rp. 350,- (tiga ratus lima puluh rupiah) per megabyte ;

IM2 diperkenankan untuk menjual kepada pelanggannya dengan tarif per Mega

bytenya sama, lebih besar atau lebih kecil dibanding tarif yang disepakati di atas
dengan ketentuan pembagian revenue share tetap seperti pada ayat (1) Pasal 6;

Atas pelaksanaan perjanjian, para pihak sepakat bagi hasil kerjasama penyediaan
jasa akses internet menggunakan jaringan akses 3G/HSDPA adalah Indosat : IM2 =

Indosat Mega Media Tentang Akses Internet Broadband melalui Jaringan 3G /


HSDPA Indosat Nomor Indosat : 225/E00-EAA/MKT/06 dan Nomor IM2 : 0996/

ub

Direktur Utama PT. Indosat Mega Media dan Kaizad B Heerjee sebagai Wakil
Direktur Utama PT. Indosat Tbk yang pada pokoknya berisi :

ep

ka

DU/INN/XI/2006 tanggal 4 Juni 2007 yang ditanda tangani oleh Terdakwa sebagai

Tarif yang berlaku untuk akses IndosatNet Broadband dengan menggunakan APN

indosatm2 adalah Rp. 184,- (seratus delapan puluh empat rupiah) per megabyte dan

In
d

on

ng
gu
A

es

berlaku mulai tanggal satu bulan Juni tahun dua ribu tujuh (01-06-2007) ;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

Amandemen Pertama Perjanjian Kerjasama antara PT. Indosat, Tbk dengan PT.

lik

ah

66% : 34%.

Halaman 20

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

IM2 diperkenankan untuk menjual kepada pelanggannya dengan tarif per


megabyte-nya sama, lebih besar atau lebih kecil dibanding tarif yang disepakati di

ng

atas dengan ketentuan pembagian revenue share tetap seperti pada ayat (1) Pasal 6;

Tarif sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat (1) berlaku pula untuk pelanggan yang

gu

roaming via jaringan GPRS milik Indosat ;

Trafik yang dihitung adalah jumlah byte yang tercatat di GGSN Indosat dan tercatat

di sistem perekaman data pada jaringan Internet M2. Data perekaman trafik yang
tidak lengkap tidak diperhitungkan baik dalam kompensasi maupun dalam
penagihan kepada pelanggan;

ub
lik

ah

Selama masa promosi Indosat Broadband, maka tarif sebagaimana ditentukan pada
Pasal 6 ayat (1) berubah menjadi Rp. 125,- (seratus dua puluh lima rupiah) per

am

megabyte dan berlaku mulai tanggal dua puluh empat bulan November tahun dua
ribu enam (24-11-2006) sampai dengan tanggal tiga puluh satu bulan Mei tahun dua

ah
k

ep

ribu tujuh (31-05-2007)

Amandemen Kedua Perjanjian Kerjasama antara PT. Indosat, Tbk dengan PT.
Indosat Mega Media Tentang Akses Internet Broadband melalui Jaringan 3G /

In
do
ne
si

HSDPA Indosat Nomor Indosat : 225/E00-EAA/MKT/06 dan Nomor IM2 : 0996/

A
gu
ng

DU/INN/XI/2006 tanggal 15 September 2008 yang ditanda tangani oleh Terdakwa

sebagai Direktur Utama PT. Indosat Mega Media dan Kaizad B Heerjee sebagai
Wakil Direktur Utama PT. Indosat Tbk yang pada pokoknya berisi :

Perubahan tarif untuk akses IndosatNet Broadband dengan menggunakan APN


Indosatm2 terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2008.

185
172
157
140
121
97
77
62

ub
ep

PT. Indosat Mega Media Tentang Akses Internet Broadband melalui Jaringan 3G /
HSDPA Indosat Nomor Indosat : 225/E00-EAA/MKT/06 dan Nomor IM2 : 0996/

In
d

on

ng

gu
A

es

Amandemen ketiga terhadap Perjanjian Kerjasama antara PT. Indosat, Tbk dengan

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

0 2,000
2,001 5,00
5,001 10,00
10,001 20,00
20,001 30,000
30,001 - 40,000
40,001 50,000
> 50,000

Tarif Per MB (diluar PPN)


(Rupiah)

lik

Penggunaan Per Bulan (GB)

Halaman 21

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

DU/INN/XI/2006 tanggal 9 Juli 2010 yang ditanda tangani oleh Terdakwa sebagai

Direktur Utama PT. Indosat Mega Media dan Laszlo Barta sebagai Direktur &

ng

CCO PT. Indosat Tbk yang pada pokoknya berisi :

Paket Perdana Pra Bayar adalah paket yang berisi Kartu USIM Broadband yang

telah memiliki pulsa awal dengan jumlah unit tertentu, termasuk Nomor Personal

gu

Identification Number (PIN), Nomor PUK, serta sebuah kartu petunjuk cara
penggunaan yang dikemas di dalam suatu kemasan yang tersegel ;

Voucher isi ulang adalah kupon yang dibuat secara standar oleh INDOSAT dalam

bentuk pulsa elektronik (voucher elektronik) atau kartu tersegel (voucher fisik) yang

ub
lik

ah

di dalamnya terdapat kombinasi angka rahasia kode voucher yang berfungsi untuk
mengisi ulang kartu pra bayar dengan sejumlah unit pulsa tertentu ;

am

Mengubah istilah dan definisi IndosatNet Broadband menjadi : IM2 Broadband


adalah produk layanan akses internet milik IM2 dengan fitur akses internet dan fitur

ep

lain yang ditentukan sendiri oleh IM2, tanpa fitur voice, video call maupun SMS

ah
k

yang menggunakan akses jaringan seluler INDOSAT, melalui kartu IM2 maupun
kartu seluler Indosat.

In
do
ne
si

Indosat berkewajiban menyediakan paket perdana broadband prabayar yang telah


dikemas dan voucher sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan dan menyerahkan

A
gu
ng

atau mendistribusikan kepada IM2 atau dealer yang khusus ditunjuk untuk

mendistribusikan. Atas penyerahan dan penerimaan paket perdana broadband


prabayar dan voucher dimaksud wajib dibuatkan dalam bentuk Purchase Order
(PO) dan invoice dari waktu ke waktu, PO dan invoice mana merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dari perjanjian.

Karena adanya kerjasama yang erat antara Terdakwa selaku Direktur PT. IM2

lik

ah

dengan Johnny Swandy Sjam dan Ir. Harry Sasongko masing-masing selaku

Direktur Utama PT. Indosat Tbk dalam penggunaan frekuensi 2,1 GHz milik PT.
Indosat,

Tbk

maka

selanjutnya

Terdakwa

mendapatkan

fasilitas

untuk

ub

menggunakan voucher isi ulang milik PT. Indosat Tbk untuk layanan internet

ka

prabayar IM2 pada penyediaan jasa akses internet broadband yang diselenggarakan

ep

oleh IM2 sebagaimana Perjanjian Kerjasama antara PT. Indosat, Tbk dengan PT.

ah

Indosat Mega Media Tentang Akses Internet Broadband melalui Jaringan 3G /


IMM/XI/06 tanggal 24 November 2006 beserta amandemennya sebagaimana

on
In
d

gu

ng

diuraikan di atas, Terdakwa juga telah menandatangani :

es

HSDPA Indosat No. Indosat : 224/E00-EA.A/MKT/06 dan No. IM2 : 0996/DU/

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 22

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Perjanjian Kerjasama Pemanfaatan Voucher Isi Ulang Indosat untuk Top-Up

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Layanan Prepaid IM2 No. Indosat : -- (tanpa nomor) No. IM2 : 0639/DU/IMM/

ng

XII/2008 tanggal 18 Desember 2008 yang ditanda tangani oleh Terdakwa


sebagai Direktur Utama PT. Indosat Mega Media dan Johnny Swandy Sjam

sebagai Direktur Utama PT. Indosat Tbk untuk pemanfaatan voucher isi ulang

gu

Indosat untuk top-up layanan prepaid IM2 yang pada pokoknya berisi :

Indosat dan IM2 sepakat bahwa perjanjian yang dilakukan dalam lingkup
pemanfaatan voucher isi ulang Indosat untuk top-up layanan prepaid IM2

Ruang lingkup kerjasama adalah :

Indosat merupakan product owner voucher isi ulang Indosat

ub
lik

ah

(Indosat, Mentari, IM3 dan StarOne).

am

IM2 berhak untuk menggunakan voucher isi ulang Indosat untuk topup layanan prepaid IM2.

Perjanjian ini berlaku untuk voucher fisik (kartu) melalui sistem

ep

ah
k

Indosat Voucher Data Base (IVDB)

maupun elektronik melalui

IM2 melakukan aspek-aspek pemasaran, edukasi kepada pelanggan

In
do
ne
si

System Electronic Voucher (SEV).

A
gu
ng

(customer education) top-up record, dan customer service.

Indosat

dan

IM2

secara

bersama-sama

akan

mewujudkan

implementasi layanan pemanfaatan voucher isi ulang Indosat untuk

top-up layanan prepaid IM2 berdasarkan hak dan kewajiban masingmasing.

Business process penanganan keluhan pelanggan antara IM2 dan


Indosat akan dituangkan dalam lampiran perjanjian ini

Indosat berkewajiban menyediakan, memelihara, menyimpan, mem-

lik

ah

verifikasi, dan mendistribusikan semua voucher isi ulang Indosat

ub

melalui channel penjualan yang dimiliki Indosat.

Indosat berkewajiban melakukan pengaturan sedemikian rupa

ep

ka

terhadap sistemnya sehingga semua voucher isi ulang Indosat dapat


digunakan sebagai layanan top-up bagi layanan prepaid IM2.

ah

Indosat berkewajiban menyediakan voucher fisik dan elektronik

on
In
d

gu

distribusi, serta collection terbatas pada produk voucher Indosat baik

es

Indosat berkewajiban untuk melakukan fungs-fungsi pemasaran,

ng

untuk keperluan implementasi perjanjian ini.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 23

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

voucher fisik, voucher elektronik maupun SEV tidak termasuk


produk layanan prepaid IM2.
Indosat

berkewajiban

melakukan

edukasi

ng

kepada

channel

penjualannya bahwa semua voucher milik Indosat dapat digunakan

gu

untuk melakukan top-up layanan prepaid IM2.

IM2 berhak menentukan peruntukan nilai nominal voucher fisik dan


elektronik untuk dipetakan di dalam layanan prepaid IM2.

Harga voucher isi ulang fisik dan elektronik, sesuai dengan nominal
yang tertera pada voucher isi ulang Indosat yang telah beredar

Bagi hasil layanan voucher isi ulang Indosat yang berlaku dalam

ub
lik

ah

kerangka kerjasama pada perjanjian ini yaitu 10% (sepuluh persen)

am

untuk Indosat dan 90% (sembilan puluh persen) untuk IM2 dari nilai
nominal pulsa yang berlaku di Indosat.

Berita Acara Kesepakatan antara PT. Indosat. Tbk dengan PT. Indosat Mega Media

ep

ah
k

tentang Skema Tarif Bagi Hasil Baru untuk Pemanfaatan Fasilitas IVDB, SEV,
SMS 6789, WEB Top Up, Electronic Banking dan Galery No. Indosat : (tanpa

In
do
ne
si

nomor) dan No. IM2 : 0003/DPP-BPM/STR/I/2010 tanggal 13 Januari 2010 yang

A
gu
ng

ditanda tangani oleh Terdakwa sebagai Direktur Utama PT. Indosat Mega Media
dan Harry Sasongko sebagai Direktur Utama PT. Indosat yang pada pokoknya
berisi :

Para pihak sepakat untuk mengikatkan diri dalam Berita Acara Kesepakatan tentang

skema tarif bagi hasil baru untuk pemanfaatan fasilitas IVDB, SEV, SMS 6789,
Webtop-up, electronic banking dan gallery dengan skema tarif bagi hasil baru untuk

pemanfaatan fasilitas IVDB, SEV, SMS 6789, Webtop-up, electronic banking dan

lik

ah

gallery sebagai berikut :

Fasilitas yang disediakan oleh Indosat :

ub

Existing Fee IM2 to ISAT New Proposed Fee IM2 to


ISAT
10%
6%
10%
6%
15%
6%
6%
6%

Fasilitas yang disediakan oleh IM2 :

on
In
d

gu

ng

es

ah

ka

IVDB
SEV
SMS 6789
Electronic Banking
Galery

ep

Channel

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 24

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Channel

Existing Fee IM2 to ISAT


-

Electronic Banking
Galery

6%
6%

gu

ng

Webtopup

Bahwa Terdakwa selaku Direktur Utama PT. IM2 telah menggunakan frekuensi 2,1

GHz

yang merupakan frekuensi primair dan eksklusif, akan tetapi dalam

menggunakan frekuensi 2,1 GHz tanpa melalui proses lelang, yang bertentangan
dengan Pasal 2 ayat (2) Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor : 7

ub
lik

ah

New Proposed Fee IM2 to


ISAT
6%

Tahun 2006 Tentang Penggunaan Pita Frekuensi Radio 2,1 GHz Untuk
Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler yang menyatakan : Penetapan

am

spektrum frekuensi radio pada pita frekuensi radio 2,1 GHz kepada peserta
seleksi penyelenggara jaringan bergerak seluler IMT-2000 dilaksanakan melalui

ah
k

ep

mekanisme pelelangan, dan bertentangan pula dengan Pasal 25 ayat (1) Peraturan
Pemerintah Nomor : 53 Tahun 2000 Tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi

In
do
ne
si

Radio dan Orbit Satelit yang menyatakan bahwa Pemegang alokasi frekuensi
radio tidak dapat mengalihkan alokasi frekuensi radio yang telah diperolehnya

A
gu
ng

kepada pihak lain.

Bahwa

Terdakwa selaku Direktur Utama PT. IM2 dalam menggunakan Pita

frekuensi 2,1 GHz tidak memenuhi kewajiban yang ditentukan dan bertentangan
dengan Pasal 4 Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor : 7 Tahun

2006 Tentang Penggunaan Pita Frekuensi Radio 2,1 GHz Untuk Penyelenggaraan
Jaringan Bergerak Seluler yang menyatakan

: Penggunaan pita frekuensi

lik

dikenakan tarif izin penggunaan pita spektrum frekuensi radio sebagai berikut :
Ayat (1) Penggunaan

pita

frekuensi

radio

2,1

GHz

Moda

FDD

untuk

ub

penyelenggaraan jaringan bergerak seluler dikenakan tarif izin penggunaan

ah

radio 2,1 GHz Moda FDD untuk penyelenggaraan jaringan bergerak seluler

Biaya nilai awal (up front fee)

ep

Bagi

penyelenggara

ditetapkan

melalui

mekanisme

front

fee)

sebesar

nilai

on

In
d

gu
A

yang

pelelangan, biaya nilai awal (up

ng

ah

es

ka

pita spektrum frekuensi radio sebagai berikut :

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 25

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

penawaran terakhir dari setiap


pemenang lelang;

ng

Bagi

penyelenggara

jaringan

bergerak seluler pada pita frekuensi

radio 2,1 GHz Moda FDD yang

gu

telah memiliki izin penyelenggara

jaringan bergerak seluler, biaya

nilai awal (up front fee) sebesar 2


x nilai penawaran terendah diantara

ub
lik

ah

pemenang lelang.

BHP

pita

spektrum

frekuensi

radio

am

tahunan sebesar nilai penawaran terendah


diantara pemenang lelang, dengan skema
pembayaran

untuk

jangka

waktu

10

ah
k

ep

(sepuluh) tahun sebagaimana tercantum


dalam Lampiran Peraturan ini.

In
do
ne
si

Ayat (2) Selain kewajiban membayar tarif izin penggunaan pita spektrum frekuensi
radio sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penyelenggara jaringan bergerak

A
gu
ng

seluler pada pita frekuensi 2,1 GHz Moda FDD, juga dikenakan kewajiban
sebagai berikut :

a. Membayar Biaya Hak Penyelenggaraan (BHP) Telekomunikasi ;

b. Membayar Biaya kontribusi Kewajiban Pelayanan Universal (universal


service obligation) ;

Bahwa Terdakwa selaku Direktur Utama PT. IM2 dalam kenyataannya, selain

menggunakan jaringan milik PT. Indosat, juga menggunakan frekuensi 2,1 GHz

lik

ah

milik Indosat untuk mengoperasionalkan jasa akses internet sehingga PT. IM2
bersama dengan PT. Indosat telah menggunakan pita frekuensi 2,1 GHz milik

ub

Indosat, yang bertentangan dengan Pasal 30 Peraturan Pemerintah Nomor : 53


Tahun 2000 Tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit yang

ep

penggunaan bersama pita frekuensi radio dan atau kanal frekuensi radio

Bahwa Terdakwa selaku Direktur Utama PT IM2 bersama-sama dengan KAIZAD


B HEERJEE (Wakil Direktur Utama PT. Indosat. Tbk), JOHNNY SWANDY

In
d

on

ng

gu
A

es

dibebankan secara penuh kepada masing-masing pengguna.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

menyatakan : Biaya hak penggunaan spektrum frekuensi radio bagi

Halaman 26

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

SJAM (Direktur Utama PT. Indosat. Tbk), dan HARRY SASONGKO (Direktur

Utama PT. Indosat. Tbk) telah menggunakan bersama frekuensi radio tanpa

ng

mendapatkan penetapan dari Menteri yang bertentangan dengan Pasal 14 Peraturan


Pemerintah 53 Tahun 2000 Tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan
Orbit Satelit, jo Pasal 30 Peraturan Pemerintah 53 Tahun 2000.

Akibat dari perbuatan terdakwa bekerjasama dengan KAIZAD B HEERJEE (Wakil

gu

Direktur Utama PT. Indosat. Tbk), JOHNNY SWANDY SJAM (Direktur Utama
PT. Indosat. Tbk) dan HARRY SASONGKO (Direktur Utama PT. Indosat. Tbk)
dalam penggunaan bersama frekuensi 2,1 GHz milik Indosat untuk akses internet

ub
lik

ah

broadband melalui jaringan 3G / HSDPA, telah mendapatkan keuntungan/

penambahan penghasilan untuk PT. IM2 atau setidak-tidaknya telah memperkaya

Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Jumlah Total

:
:
:
:
:
:

Atas penggunaan

0,00
45.421.752.295,00
217.549.770.092,00
397.023.257.208,00
502.277.653.593,00
321.718.762.782,00
1.483.991.195.970,00

In
do
ne
si

ep

Tahun 2006

A
gu
ng

ah
k

am

PT. IM2 maupun PT. Indosat sebagai berikut :

pita frekuensi radio dan atau kanal frekuensi radio yang

dilakukan oleh PT. IM2, PT. IM2 tidak membayar Up Front Fee yaitu biaya
penggunaan pita spektrum frekuensi radio per blok pita frekuensi radio yang

pembayarannya di lakukan 1 (satu) kali di muka untuk masa laku izin penggunaan

pita spektrum frekuensi radio selama 10 (sepuluh) tahun dan Biaya Hak

lik

Perhitungan Kerugian Keuangan Negara BPKP Nomor : SR-1024/D6/1/2012


tanggal 9 November 2012 merugikan keuangan negara atau perekonomian negara
sejumlah Rp. 1.358.343.346.674,00 (satu triliun tiga ratus lima puluh delapan miliar

ub

ah

Penggunaan (BHP) pita frekuensi radio kepada Negara sebagaimana Laporan Hasil

tiga ratus empat puluh tiga juta tiga ratus empat puluh enam ribu enam ratus tujuh

Jumlah (Rp)

Up front-fee
Tarif izin penggunaan
frekuensi
BHP Tahunan
BHP Tahunan

320.000.000.000
32.000.000.000
71.571.200.000
116.463.050.929

on

gu

2007
2008

ng

ah

2006

Keterangan

In
d

Tahun

es

ep

ka

puluh empat rupiah) dengan perincian sebagai berikut :

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 27

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


BHP Tahunan
BHP Tahunan
BHP Tahunan
Jumlah

ng

2009
2010
2011

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

211.170.907.104
294.139.076.525
312.999.112.116
1.358.343.346.674

gu

atau setidak-tidaknya sejumlah uang tersebut.

Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 2

ayat (1) jo Pasal 18 ayat (1), (3) Undang-undang Nomor : 31 Tahun 1999 Tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dan ditambah dengan Undang-

ub
lik

Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUH Pidana ;
SUBSIDIAIR :

Bahwa Terdakwa INDAR ATMANTO selaku Direktur Utama PT. Indosat Mega
Media (PT. IM2) berdasarkan Akta Notaris Nomor : 71 tanggal 31 Mei 2006 yang

ep

ah
k

am

ah

undang Nomor : 20 tahun 2001 Tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999

ditandatangani oleh Notaris Julius Purnawan SH, MSi pada tanggal 24 November 2006

In
do
ne
si

sampai dengan tanggal 15 Januari 2012 atau setidak-tidaknya dalam tahun 2006 sampai
dengan tahun 2012 bertempat di Kantor PT. Indosat Mega Media (PT. IM2) di Jalan

A
gu
ng

Kebagusan Raya No. 21 Jakarta Selatan atau setidak-tidaknya disuatu tempat yang
masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berdasarkan Pasal 35 UU No.46 tahun 2009 tentang
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, sebagai orang yang melakukan atau turut serta

melakukan dengan KAIZAD B HEERJEE, JOHNNY SWANDY SJAM, dan HARRY


SASONGKO (masing-masing dilakukan penuntutan secara terpisah), dengan tujuan

lik

ah

menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan

kewenangan, kesempatan, atau sarana yang ada padanya karena jabatannya atau kedudukan

Perbuatan mana

ub

dilakukan Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :

ka

yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian Negara.

Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bumi dan air dan

ep

kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan

ah

dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat,

Oleh karena itu,

terbatas perlu dikelola dan diatur pembinaannya guna memperoleh manfaat yang

on
In
d

gu

ng

optimal dikuasai oleh negara yang dalam pembinaan, penggunaan, pengendalian

es

pemanfaatan spektrum frekuensi radio yang merupakan sumber daya alam yang

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 28

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

dan pengawasannya dilakukan oleh menteri sebagaimana diatur dalam Peraturan

Pemerintah Nomor : 53 Tahun 2000 Tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi

ng

Radio dan Orbit Satelit Pasal 2 yang berbunyi : Pembinaan penggunaan spektrum

frekuensi radio dan orbit satelit dilakukan oleh Menteri dan Pasal 3 ayat (1) yang
berbunyi : dalam melaksanakan pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2,

gu

Menteri melaksanakan fungsi penetapan kebijakan, pengaturan, pengawasan dan


pengendalian.

Telekomunikasi yang merupakan setiap pemancaran, pengiriman, dan atau

penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan,

ub
lik

ah

gambar, suara dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio, atau sistem
elektromagnetik lainnya adalah merupakan salah satu cabang produksi yang penting

am

dan strategis dalam kehidupan nasional, maka penguasaannya dilakukan oleh


negara, yang dalam penyelenggaraannya ditujukan untuk sebesar besarnya bagi
kepentingan dan kemakmuran rakyat sehingga Telekomunikasi dikuasai oleh negara

ep

ah
k

dan pembinaannya dilakukan oleh Pemerintah, sebagaimana tertuang di dalam Pasal


4 ayat (1) Undang-Undang Nomor : 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi.
Bahwa Terdakwa selaku Direktur Utama IM2 dalam menjalankan usahanya di

In
do
ne
si

bidang Jasa Multimedia dan usaha jasa lainnya yang mendukung penyelenggaraan

A
gu
ng

Jasa Multimedia kecuali jasa dibidang hukum dan pajak, berdasarkan Pasal 11 Akta

Notaris P. Sutrisno A. Tampubolon. SH. beralamat di Jl. Sunda No. 7 (Sarinah

Thamrin Menteng) Nomor : 58 tanggal 25 September 1996, memiliki tugas dan


wewenang sebagai berikut:

Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan

menjalankan tugasnya dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang


berlaku;

Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal

ub

lik

Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab

dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain

ka

ep

dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai


kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi dengan pembatasan yang ditetapkan
dalam butir (4), (5) dan (6) di bawah ini;

Direksi terlebih dahulu harus mendapat persetujuan tertulis dari Komisaris untuk :
Membeli dan/atau menjual saham perusahaan lain pada pasar modal.

on
In
d

gu

ng

es

ah

Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 29

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Mengadakan perjanjian atau kerjasama lisensi, manajemen dan perjanjian-

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

perjanjian sejenisnya dengan badan usaha atau pihak lain.


Melepaskan atau menjual aktiva tetap milik Perseroan.

Tidak melakukan lagi dan menghapus piutang dari pembukuan serta persediaan

ng

barang melebihi suatu jumlah tertentu yang ditetapkan oleh rapat umum pemegang

gu

saham.

Perbuatan-perbuatan di bawah ini hanya dapat dilakukan oleh Direksi setelah Direksi

memberikan pemberitahuan tertulis kepada Komisaris dan mendapatkan persetujuan


dari Rapat Umum Pemegang Saham :

Mengikat perseroan sebagai penjamin (borg atau avalist) yang mempunyai akibat

ub
lik

ah

keuangan melebihi suatu jumlah tertentu uang ditetapkan oleh Rapat Umum

am

Pemegang Saham.
2

Menerima atau memberikan pinjaman jangka pendek yang tidak bersifat


operasional yang mempunyai akibat keuangan melebihi suatu jumlah tertentu yang

ep

ah
k

ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

Melakukan penyertaan modal atau pelepasan penyertaan modal perseroan dalam


Mendirikan anak perusahaan.

Perbuatan hukum untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan utang

A
gu
ng

In
do
ne
si

badan usaha lainnya yang tidak dilakukan melalui pasar modal.

seluruh atau sebagian besar harta kekayaan perseroan dalam satu tahun buku baik
dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun berkaitan

satu sama lain harus mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham yang
dihadiri atau diwakili para pemegang saham yang bagian dari jumlah seluruh saham

dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh paling sedikit (tiga per empat) bagian
dari jumlah seluruh saham yang dikeluarkan secara sah dalam Rapat.

lik

Perbuatan hukum untuk mengalihkan atau menjadikan sebagai jaminan hutang atau
melepaskan hak atas harta kekayaan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam ayat (6)

ub

wajib pula diumumkan dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang
beredar di tempat kedudukan Perseroan paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung

ep

sejak dilakukan perbuatan hukum tersebut.

1) Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta
mewakili Perseroan.

juga, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka salah seorang

In
d

on

ng
gu
A

es

2) Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

Halaman 30

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

anggota Direksi lainnya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama
Direksi serta mewakili Perseroan.

Direksi untuk perbuatan tertentu berhak pula mengangkat seorang atau lebih sebagai

ng

wakil atau kuasanya, dengan memberikan kepadanya kekuasaan yang diatur dalam
surat kuasa.

Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum

gu

Pemegang Saham dan wewenang tersebut oleh Rapat Umum Pemegang Saham dapat

dilimpahkan kepada Komisaris.

Dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan

ub
lik

ah

pribadi seorang anggota Direksi, maka Perseroan akan diwakili oleh seorang Direksi

lainnya dan dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan

am

kepentingan seluruh anggota Direksi, maka dalam hal ini Perseroan diwakili oleh
Komisaris.

Bahwa di dalam menjalankan tugasnya selaku Direktur Utama PT IM2, Terdakwa

ah
k

ep

yang seharusnya mentaati semua ketentuan hukum yang berlaku dan hanya
menjalankan usahanya sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi sesuai dengan

In
do
ne
si

ijin yang dimilikinya, akan tetapi Terdakwa dengan menyalahgunakan wewenang,

kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatannya atau kedudukan, telah

A
gu
ng

memperluas penyelenggaraan jasa telekomunikasi dengan menggunakan jaringan

3G/HSDPA milik PT. Indosat Tbk dan menggunakan pita frekuensi 2,1 GHz
milik PT. Indosat Tbk yang diperuntukkan bagi penyelenggaraan jaringan
bergerak seluler sebagaimana Surat Keputusan Menteri Komunikasi dan

Informatika Nomor : 102/KEP/M.KOMINFO/10/2006 tanggal 11 Oktober 2006

tentang Izin Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler PT. Indosat Tbk melalui

lik

HARRY SASONGKO yang bertentangan dengan ijin yang telah diberikan kepada
IM2 berupa :

Keputusan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi Nomor: 229/

ub

ah

kerjasama dengan KAIZAD B HEERJEE, JOHNNY SWANDY SJAM, dan

Internet Service Provider.

ah

ep

ka

DIRJEN/2006 tanggal 22 Juni 2006 tentang Izin Penyelenggaraan Jasa Akses


Keputusan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi Nomor: 230/

on
In
d

gu

ng

Interkoneksi Internet (Network Access Point / NAP) PT. Indosat Mega Media.

es

DIRJEN/2006 tanggal 27 Juni 2006 tentang Izin Penyelenggaraan Jasa

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 31

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Keputusan

Menteri

Komunikasi

dan

Informatika

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Nomor:

434/KEP/

M.KOMINFO/10/2007 tanggal 6 Oktober 2007 tentang Izin Penyelenggaraan

ng

Jaringan Tetap Tertutup PT. Indosat Mega Media.


Keputusan

Menteri

Komunikasi

dan

Informatika

Nomor:

423/KEP/

gu

M.KOMINFO/11/2009 tanggal 6 Nopember 2009 tentang Izin Penyelenggaraan


Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packed & Switced PT. Indosat Mega Media.

Keputusan

Menteri

Komunikasi

dan

Informatika

Nomor:

428/KEP/

M.KOMINFO/11/2009 tanggal 16 November 2009 tentang Perubahan Atas


Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor : 434/KEP/

ub
lik

ah

M.KOMINFO/10/2007 tanggal 6 Oktober 2007 tentang Izin Penyelenggaraan


Jaringan Tetap Tertutup PT. Indosat Mega Media.

am

Bahwa PT. IM2 selaku Penyelenggara Jasa dalam melaksanakan kegiatannya hanya
dapat menggunakan jaringan tetap tertutup sebagaimana diatur dalam Pasal 33 ayat

ep

(1) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : 20 Tahun 2001 Tentang

ah
k

Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi yang mengatur bahwa Penyelenggaraan


jaringan tetap tertutup diwajibkan untuk membangun jaringan untuk disewakan.
PT.

IM2 sebagai

In
do
ne
si

Dengan hanya menggunakan jaringan tetap tertutup,

A
gu
ng

penyelenggara jasa telekomunikasi tidak optimal dalam memberikan pelayanan


kepada pelanggan jasa internet karena ruang lingkup pelayanannya terbatas.

Bahwa untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan mutu pelayanan jasa akses

internet serta penambahan pendapatan usaha, selanjutnya PT. IM2 bekerjasama

dengan PT. Indosat, Tbk untuk menggunakan frekuensi 2,1 GHz milik PT. Indosat,
sehingga pelayanan jasa akses internet PT. IM2 dapat lebih cepat, bergerak (mobile)

seluler pada pita frekuensi 1950-1955 MHz berpasangan dengan 2140-2145 MHz
setelah dinyatakan sebagai pemenang seleksi penyelenggara jaringan bergerak

ub

seluler IMT-2000 pada pita frekuensi radio 2,1 GHz berdasarkan Surat Keputusan

ka

Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor : 102/KEP/M.KOMINFO/10/2006

ep

tanggal 11 Oktober 2006 tentang Izin Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler


PT. Indosat Tbk.

bergerak seluler IMT-2000 pada pita frekuensi radio 2,1 GHz kepada pihak lain

on

53 Tahun 2000

In
d

gu

ng

berdasarkan Pasal 25 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor :

es

Bahwa PT. Indosat Tbk tidak dapat mengalihkan penyelenggaraan jaringan

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

Bahwa PT. Indosat, Tbk memperoleh izin penyelenggaraan jaringan bergerak

lik

ah

dan mencapai segmen pengguna residensial.

Halaman 32

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit Pemegang

alokasi frekuensi radio tidak dapat mengalihkan alokasi frekuensi radio yang

ng

telah diperolehnya kepada pihak lain.

Bahwa untuk menghindari kewajiban PT. IM2 membayar Up Front Fee dan Biaya

gu

Hak Penggunaan (BHP) pita frekuensi radio kepada Negara, meskipun Terdakwa
mengetahui pita frekuensi radio 2,1 GHz tidak dapat dialihkan kepada pihak lain

dan atau tidak dapat dipergunakan secara bersama tanpa izin Menteri, namun

dengan dalih penyediaan jasa akses internet broadband oleh PT. IM2 melalui

Jaringan 3G / High Speed Downlink Packet Access (HSDPA) milik PT. Indosat,

ub
lik

ah

Terdakwa telah menyalahgunakan kesempatan serta sarana yang ada padanya


dengan cara seolah-olah melakukan kerjasama penggunaan jaringan untuk

am

akses internet Broadband akan tetapi senyatanya penyediaan jasa akses internet
broadband oleh PT IM2 tersebut tidak hanya menggunakan jaringan 3 G milik

ep

Indosat tetapi juga menggunakan frekuensi 2,1 GHz milik PT. Indosat Tbk yaitu

ah
k

dengan :

Perjanjian Kerjasama Penyediaan jasa Akses Internet Broadband yang

In
do
ne
si

diselenggarakan oleh IM2 yaitu Perjanjian Kerjasama antara PT. Indosat, Tbk

A
gu
ng

dengan PT. Indosat Mega Media Tentang Akses Internet Broadband melalui
Jaringan 3G / HSDPA Indosat No. Indosat : 224/E00-EA.A/MKT/06 dan No.

IM2 : 0996/DU/IMM/XI/06 tanggal 24 November 2006 yang ditanda tangani


oleh Terdakwa sebagai Direktur Utama PT. Indosat Mega Media dan Kaizad B
Heerjee sebagai Wakil Direktur Utama PT. Indosat Tbk yang antara lain yang
pada pokoknya berisi :

Indosat dan IM2 sepakat bahwa perjanjian dilaksanakan dalam lingkup kerjasama

lik

menggunakan jaringan 3G/HSDPA Indosat melalui penggunaan Universal

ub

Subsriber Identity Number (USIM) (tanpa fitur voice, video call, MMS maupun
SMS) ;

Target pelanggan pada kerjasamanya ini difokuskan pada segmen pengguna

ep

residential ; IM2 dengan menggunakan Access Point Name (APN) tersendiri yakni
Indosatm2 menjual IndosatNet Broadband dan diperkenankan untuk menyediakan

ah

ka

ah

penyediaan jasa akses internet broadband yang diselenggarakan oleh IM2, dengan

tambahan fitur atau layanan nilai tambah terhadap layanan dasar akses Internet

es
on
In
d

gu

ng

Broadband via jaringan 3G / HSDPA ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 33

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Apabila jaringan 3G/HSDPA tidak tersedia pada BTS Indosat, pelanggan dapat

roaming di jaringan General Packet Radio Service (GPRS)/2G atau 2,5G) Indosat

ng

dengan tarif per-kilobytenya sama dengan tarif via jaringan 3G/HSDPA,


menggunakan USIM, APN, user-id dan password yang sama ;

gu

Tanggung jawab penyediaan Customer Premises Equipment (CPE)

dalam

kerjasama ini ada pada IM2. Atas biaya dan tanggung jawab IM2 Indosat akan

membantu penyediaan CPE berupa 3G USB Modem atau Datacard Peripheral

Component Micro Channel Interconnect Architecture (PCMCIA) untuk kebutuhan


selama 4 (empat) bulan pertama sesuai dengan jumlah yang dijadwalkan dalam

ub
lik

ah

lampiran ;

IM2 adalah product owner layanan IndosatNet via jaringan 3G/HSDPA Indosat dan

am

IM2 Anywhere dan yang melakukan pemasaran, penjualan, serta penagihan kepada
pelanggan dan menyediakan customer support ;

ep

Titik keterhubungan yang merupakan batasan tanggung jawab Para Pihak terletak di

ah
k

Gateway GPRS Supoort Node (GGSN) dengan GGSN adalah peralatan yang
disediakan dan dimiliki oleh Indosat;

In
do
ne
si

IM2 berkewajiban untuk melakukan fungsi-fungsi pemasaran, provisioning, billing,

A
gu
ng

collection serta customer service jasa IM2 Anywhere, termasuk menggunakan akses
via jaringan 3G/HSDPA Indosat ;

Atas USIM yang telah diterima oleh IM2 dari waktu ke waktu berdasarkan berita

acara serah terima yang ditandatangani wakil PARA PIHAK sepenuhnya menjadi
tanggung jawab IM2 terhadap penyalahgunaan ;

Tarif yang berlaku untuk akses IndosatNet Broadband dengan menggunakan APN

lik

IM2 diperkenankan untuk menjual kepada pelanggannya dengan tarif per Mega

bytenya sama, lebih besar atau lebih kecil dibanding tarif yang disepakati di atas

ub

dengan ketentuan pembagian revenue share tetap seperti pada ayat (1) Pasal 6;
Atas pelaksanaan perjanjian, para pihak sepakat bagi hasil kerjasama penyediaan
jasa akses internet menggunakan jaringan akses 3G/HSDPA adalah Indosat : IM2 =

ep

66% : 34%.

Amandemen Pertama Perjanjian Kerjasama antara PT. Indosat, Tbk dengan PT.

HSDPA Indosat Nomor Indosat : 225/E00-EAA/MKT/06 dan Nomor IM2 : 0996/

on
In
d

gu

ng

DU/INN/XI/2006 tanggal 4 Juni 2007 yang ditanda tangani oleh Terdakwa sebagai

es

Indosat Mega Media Tentang Akses Internet Broadband melalui Jaringan 3G /

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

Indosatm2 adalah Rp. 350,- (tiga ratus lima puluh rupiah) per megabyte ;

Halaman 34

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Direktur Utama PT. Indosat Mega Media dan Kaizad B Heerjee sebagai Wakil
Direktur Utama PT. Indosat Tbk yang pada pokoknya berisi :

ng

Tarif yang berlaku untuk akses IndosatNet Broadband dengan menggunakan APN

indosatm2 adalah Rp. 184,- (seratus delapan puluh empat rupiah) per megabyte dan
berlaku mulai tanggal satu bulan Juni tahun dua ribu tujuh (01-06-2007) ;

gu

IM2 diperkenankan untuk menjual kepada pelanggannya dengan tarif per

megabyte-nya sama, lebih besar atau lebih kecil dibanding tarif yang disepakati di
atas dengan ketentuan pembagian revenue share tetap seperti pada ayat (1) Pasal 6;

Tarif sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat (1) berlaku pula untuk pelanggan yang

ub
lik

ah

roaming via jaringan GPRS milik Indosat ;

Trafik yang dihitung adalah jumlah byte yang tercatat di GGSN Indosat dan tercatat

am

di sistem perekaman data pada jaringan Internet M2. Data perekaman trafik yang
tidak lengkap tidak diperhitungkan baik dalam kompensasi maupun dalam

ep

penagihan kepada pelanggan ;

ah
k

Selama masa promosi Indosat Broadband, maka tarif sebagaimana ditentukan pada
Pasal 6 ayat (1) berubah menjadi Rp. 125,- (seratus dua puluh lima rupiah) per

In
do
ne
si

megabyte dan berlaku mulai tanggal dua puluh empat bulan November tahun dua

A
gu
ng

ribu enam (24-11-2006) sampai dengan tanggal tiga puluh satu bulan Mei tahun dua
ribu tujuh (31-05-2007)

Amandemen Kedua Perjanjian Kerjasama antara PT. Indosat, Tbk dengan PT.

Indosat Mega Media Tentang Akses Internet Broadband melalui Jaringan 3G /


HSDPA Indosat Nomor Indosat : 225/E00-EAA/MKT/06 dan Nomor IM2 : 0996/
DU/INN/XI/2006 tanggal 15 September 2008 yang ditanda tangani oleh Terdakwa

lik

Wakil Direktur Utama PT. Indosat Tbk yang pada pokoknya berisi :

Perubahan tarif untuk akses IndosatNet Broadband dengan menggunakan APN

Tarif Per MB (diluar PPN)


(Rupiah)

es

185
172
157
140
121
97
77

In
d

gu

ng

ah

0 2,000
2,001 5,00
5,001 10,00
10,001 20,00
20,001 30,000
30,001 - 40,000
40,001 50,000

ep

ka

Penggunaan Per Bulan (GB)

on

ub

Indosatm2 terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2008.

ah

sebagai Direktur Utama PT. Indosat Mega Media dan Kaizad B Heerjee sebagai

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 35

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

62

> 50,000

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Amandemen ketiga terhadap Perjanjian Kerjasama antara PT. Indosat, Tbk dengan

ng

PT. Indosat Mega Media Tentang Akses Internet Broadband melalui Jaringan 3G /
HSDPA Indosat Nomor Indosat : 225/E00-EAA/MKT/06 dan Nomor IM2 : 0996/

gu

DU/INN/XI/2006 tanggal 9 Juli 2010 yang ditanda tangani oleh Terdakwa sebagai

Direktur Utama PT. Indosat Mega Media dan Laszlo Barta sebagai Direktur &

CCO PT. Indosat Tbk yang pada pokoknya berisi :

telah memiliki pulsa awal dengan jumlah unit tertentu, termasuk Nomor Personal

ub
lik

ah

Paket Perdana Pra Bayar adalah paket yang berisi Kartu USIM Broadband yang
Identification Number (PIN), Nomor PUK, serta sebuah kartu petunjuk cara
penggunaan yang dikemas di dalam suatu kemasan yang tersegel ;

am

Voucher isi ulang adalah kupon yang dibuat secara standar oleh INDOSAT dalam
bentuk pulsa elektronik (voucher elektronik) atau kartu tersegel (voucher fisik) yang

ah
k

ep

di dalamnya terdapat kombinasi angka rahasia kode voucher yang berfungsi untuk
mengisi ulang kartu pra bayar dengan sejumlah unit pulsa tertentu ;

In
do
ne
si

Mengubah istilah dan definisi IndosatNet Broadband menjadi : IM2 Broadband


adalah produk layanan akses internet milik IM2 dengan fitur akses internet dan fitur

A
gu
ng

lain yang ditentukan sendiri oleh IM2, tanpa fitur voice, video call maupun SMS
yang menggunakan akses jaringan seluler INDOSAT, melalui kartu IM2 maupun
kartu seluler Indosat.

Indosat berkewajiban menyediakan paket perdana broadband prabayar yang telah


dikemas dan voucher sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan dan menyerahkan

atau mendistribusikan kepada IM2 atau dealer yang khusus ditunjuk untuk

mendistribusikan. Atas penyerahan dan penerimaan paket perdana broadband

lik

(PO) dan invoice dari waktu ke waktu, PO dan invoice mana merupakan satu

ub

kesatuan yang tidak terpisahkan dari perjanjian

Karena adanya kerjasama yang erat antara Terdakwa selaku Direktur PT IM2

ep

dengan Johnny Swandy Sjam dan Ir. Harry Sasongko masing-masing selaku

ka

ah

prabayar dan voucher dimaksud wajib dibuatkan dalam bentuk Purchase Order

Direktur Utama PT Indosat Tbk dalam penggunaan frekuensi 2,1 GHz milik PT.

ah

Indosat,

Tbk

maka

selanjutnya

Terdakwa

mendapatkan

fasilitas

untuk

prabayar IM2 sebagaimana perjanjian Kerjasama antara PT. Indosat, Tbk dengan

on
In
d

gu

ng

PT. Indosat Mega Media Tentang Akses Internet Broadband melalui Jaringan 3G /

es

menggunakan voucher isi ulang milik PT. Indosat Tbk untuk layanan internet

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 36

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

HSDPA Indosat No. Indosat : 224/E00-EA.A/MKT/06 dan No. IM2 : 0996/DU/

IMM/XI/06 tanggal 24 November 2006 beserta amandemennya sebagaimana

ng

diuraikan di atas, Terdakwa juga telah menandatangani :

Perjanjian Kerjasama Pemanfaatan Voucher Isi Ulang Indosat untuk Top-Up

Layanan Prepaid IM2 No. Indosat : --- (tanpa nomor) No. IM2 : 0639/DU/IMM/

gu

XII/2008 tanggal 18 Desember 2008 yang ditanda tangani oleh Terdakwa

sebagai Direktur Utama PT. Indosat Mega Media dan Johnny Swandy Sjam

sebagai Direktur Utama PT. Indosat Tbk untuk pemanfaatan voucher isi ulang
Indosat untuk top-up layanan prepaid IM2 yang pada pokoknya berisi :

ub
lik

ah

Indosat dan IM2 sepakat bahwa perjanjian yang dilakukan dalam lingkup
pemanfaatan voucher isi ulang Indosat untuk top-up layanan prepaid IM2

am

Ruang lingkup kerjasama adalah :

Indosat merupakan product owner voucher isi ulang Indosat

ah
k

ep

(Indosat, Mentari, IM3 dan StarOne).

IM2 berhak untuk menggunakan voucher isi ulang Indosat untuk top-

Perjanjian ini berlaku untuk voucher fisik (kartu) melalui sistem

A
gu
ng

Indosat Voucher Data Base (IVDB)

maupun elektronik melalui

System Electronic Voucher (SEV).

In
do
ne
si

up layanan prepaid IM2.

IM2 melakukan aspek-aspek pemasaran, edukasi kepada pelanggan


(customer education) top-up record, dan customer service.

Indosat

dan

IM2

secara

bersama-sama

akan

mewujudkan

implementasi layanan pemanfaatan voucher isi ulang Indosat untuk

top-up layanan prepaid IM2 berdasarkan hak dan kewajiban masing-

lik

Business process penanganan keluhan pelanggan antara IM2 dan

ub

Indosat akan dituangkan dalam lampiran perjanjian ini


Indosat berkewajiban menyediakan, memelihara, menyimpan, mem-verifikasi, dan

ep

mendistribusikan semua voucher isi ulang Indosat melalui channel penjualan yang
dimiliki Indosat.

Indosat berkewajiban melakukan pengaturan sedemikian rupa terhadap sistemnya

es

sehingga semua voucher isi ulang Indosat dapat digunakan sebagai layanan top-up
bagi layanan prepaid IM2.

on
In
d

gu

ng

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

masing.

Halaman 37

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Indosat berkewajiban menyediakan voucher fisik dan elektronik untuk keperluan


implementasi perjanjian ini.

ng

Indosat berkewajiban untuk melakukan fungsi-fungsi pemasaran, distribusi, serta

collection terbatas pada produk voucher Indosat baik voucher fisik, voucher

gu

elektronik maupun SEV tidak termasuk produk layanan prepaid IM2.

Indosat berkewajiban melakukan edukasi kepada channel penjualannya bahwa

semua voucher milik Indosat dapat digunakan untuk melakukan top-up layanan
prepaid IM2.

IM2 berhak menentukan peruntukan nilai nominal voucher fisik dan elektronik

ub
lik

ah

untuk dipetakan di dalam layanan prepaid IM2.

Harga voucher isi ulang fisik dan elektronik, sesuai dengan nominal yang tertera

am

pada voucher isi ulang Indosat yang telah beredar.

Bagi hasil layanan voucher isi ulang Indosat yang berlaku dalam kerangka

ep

kerjasama pada perjanjian ini yaitu 10% (sepuluh persen) untuk Indosat dan 90%

Indosat.

Berita Acara Kesepakatan antara PT. Indosat. Tbk dengan PT. Indosat Mega Media

In
do
ne
si

ah
k

(sembilan puluh persen) untuk IM2 dari nilai nominal pulsa yang berlaku di

A
gu
ng

tentang Skema Tarif Bagi Hasil Baru untuk Pemanfaatan Fasilitas IVDB, SEV,
SMS 6789, WEB Top Up, Electronic Banking dan Galery No. Indosat : --- (tanpa

nomor) dan No. IM2 : 0003/DPP-BPM/STR/I/2010 tanggal 13 Januari 2010 yang


ditanda tangani oleh Terdakwa sebagai Direktur Utama PT. Indosat Mega Media

dan Harry Sasongko sebagai Direktur Utama PT. Indosat yang pada pokoknya
berisi :

lik

skema tarif bagi hasil baru untuk pemanfaatan fasilitas IVDB, SEV, SMS 6789,
Webtop-up, electronic banking dan gallery dengan syarat-syarat sebagai berikut :
Skema tarif bagi hasil baru untuk pemanfaatan fasilitas IVDB, SEV, SMS

ub

ah

Para pihak sepakat untuk mengikatkan diri dalam Berita Acara Kesepakatan tentang

6789, Webtop-up, electronic banking dan gallery sebagai berikut :


Fasilitas yang disediakan oleh Indosat :

gu

es

ng

ah

IVDB
SEV
SMS 6789
Electronic Banking
Galery

Existing Fee IM2 to ISAT New Proposed Fee IM2 to


ISAT
10%
6%
10%
6%
15%
6%
6%
6%

on

Channel

In
d

ep

ka

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 38

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Fasilitas yang disediakan oleh IM2 :

ng

Channel

Existing Fee IM2 to ISAT New Proposed Fee IM2 to


ISAT

Webtopup
Electronic Banking
Galery

gu
A

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

6%
6%
6%

Bahwa Terdakwa telah menyalahgunakan wewenang yang ada padanya


mempergunakan Frekuensi 2,1 GHz

yang merupakan frekuensi primair dan

ub
lik

ah

eksklusif, yaitu Terdakwa dalam menggunakan frekuensi 2,1 GHz tanpa melalui
proses lelang.

am

Bahwa Terdakwa dalam menggunakan Pita frekuensi 2,1 GHz tidak memenuhi
kewajiban yang ditentukan dan bertentangan dengan Pasal 4 Peraturan Menteri

ep

Komunikasi dan Informatika Nomor : 7 Tahun 2006 Tentang Penggunaan Pita

ah
k

Frekuensi Radio 2,1 GHz Untuk Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler yang

menyatakan : Penggunaan pita frekuensi radio 2,1 GHz Moda FDD untuk

A
gu
ng

spektrum frekuensi radio sebagai berikut :


Ayat (1) Penggunaan

pita

frekuensi

radio

2,1

GHz

In
do
ne
si

penyelenggaraan jaringan bergerak seluler dikenakan tarif izin penggunaan pita


Moda

FDD

untuk

penyelenggaraan jaringan bergerak seluler dikenakan tarif izin penggunaan


pita spektrum frekuensi radio sebagai berikut :
a. Biaya nilai awal (up front fee)
1

Bagi

penyelenggara

ditetapkan

melalui

yang

mekanisme

lik

ah

pelelangan, biaya nilai awal (up


front

fee)

sebesar

nilai

ub

penawaran terakhir dari setiap


pemenang lelang;
Bagi

penyelenggara

jaringan

bergerak seluler pada pita frekuensi


radio 2,1 GHz Moda FDD yang
jaringan bergerak seluler, biaya

on

nilai awal (up front fee) sebesar 2

es

telah memiliki izin penyelenggara

In
d

gu

ng

ah

ep

ka

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 39

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

x nilai penawaran terendah diantara


pemenang lelang.

ng

a BHP pita spektrum frekuensi radio tahunan sebesar nilai penawaran terendah diantara
pemenang lelang, dengan skema pembayaran untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini.

gu

Ayat (2) Selain kewajiban membayar tarif izin penggunaan pita spektrum frekuensi

radio sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penyelenggara jaringan bergerak

seluler pada pita frekuensi 2,1 GHz Moda FDD, juga dikenakan kewajiban
sebagai berikut :

ub
lik

ah

a. Membayar Biaya Hak Penyelenggaraan (BHP) Telekomunikasi ;

b. Membayar Biaya kontribusi Kewajiban Pelayanan Universal (universal

am

service obligation) ;

Bahwa Terdakwa selaku Direktur Utama PT. IM2 dalam kenyataannya, selain
menggunakan jaringan milik PT. Indosat, juga menggunakan pita frekuensi 2,1

ah
k

ep

GHz milik Indosat untuk mengoperasionalkan jasa akses internet sehingga PT. IM2
bersama dengan PT. Indosat telah menggunakan pita frekuensi 2,1 GHz milik

In
do
ne
si

Indosat, yang bertentangan dengan Pasal 30 Peraturan Pemerintah Nomor : 53

Tahun 2000 Tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit yang

A
gu
ng

menyatakan :Biaya hak penggunaan spektrum frekuensi radio bagi


penggunaan bersama pita frekuensi radio dan atau kanal frekuensi radio
dibebankan secara penuh kepada masing-masing pengguna.

Bahwa Terdakwa selaku Direktur Utama PT IM2 bersama-sama dengan KAIZAD


B HEERJEE, JOHNNY SWANDY SJAM, dan HARRY SASONGKO dalam
menggunakan bersama frekuensi radio tidak mendapatkan penetapan dari Menteri

lik

Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit jo Pasal 30 Peraturan

ub

Pemerintah 53 Tahun 2000.

Akibat dari perbuatan terdakwa selaku Direktur Utama PT. IM2 bekerjasama
dengan PT. Indosat dalam pemakaian bersama frekuensi 2,1 GHz milik Indosat

ka

untuk akses internet broadband melalui jaringan 3G / HSDPA, PT. IM2 telah

ep

gu

ng

Tahun 2007
Tahun 2008

0,00

:
:

45.421.752.295,00
217.549.770.092,00

es

Tahun 2006

PT. Indosat sebagai berikut :

on

ah

mendapatkan keuntungan atau setidak-tidaknya telah menguntungkan PT IM2 dan

In
d

ah

yang bertentangan dengan Pasal 14 Peraturan Pemerintah 53 Tahun 2000 Tentang

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 40

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


:
:
:
:

ng

Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Jumlah Total
Atas penggunaan

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

397.023.257.208,00
502.277.653.593,00
321.718.762.782,00
1.483.991.195.970,00

pita frekuensi radio dan atau kanal frekuensi radio yang

gu

dilakukan oleh PT. IM2, PT. IM2 tidak membayar Up Front Fee yaitu biaya

penggunaan pita spektrum frekuensi radio per blok pita frekuensi radio yang

pembayarannya di lakukan 1 (satu) kali di muka untuk masa laku izin penggunaan

pita spektrum frekuensi radio selama 10 (sepuluh) tahun dan Biaya Hak

ub
lik

ah

Penggunaan (BHP) pita frekuensi radio kepada Negara sebagaimana Laporan Hasil

Perhitungan Kerugian Keuangan Negara BPKP Nomor : SR-1024/D6/1/2012

am

tanggal 9 November 2012 merugikan keuangan negara atau perekonomian negara


sejumlah Rp. 1.358.343.346.674,00 (satu triliun tiga ratus lima puluh delapan miliar
tiga ratus empat puluh tiga juta tiga ratus empat puluh enam ribu enam ratus tujuh

ep

Tahun

A
gu
ng

2006

Jumlah (Rp)

Up front-fee
Tarif izin penggunaan
frekuensi
BHP Tahunan
BHP Tahunan
BHP Tahunan
BHP Tahunan
BHP Tahunan
Jumlah

320.000.000.000
32.000.000.000

lik

71.571.200.000
116.463.050.929
211.170.907.104
294.139.076.525
312.999.112.116
1.358.343.346.674

Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 3

ub

jo Pasal 18 ayat (1), (3) Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor :

ep

20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang


Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUH Pidana.

mengajukan barang bukti berupa :

on
In
d

gu

ng

Fc legalisir

es

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya jaksa-penuntut umum

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

2007
2008
2009
2010
2011

Keterangan

In
do
ne
si

ah
k

puluh empat rupiah) dengan perincian sebagai berikut :

Halaman 41

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Financial statements with independent auditors report

years ended December 31, 2007 and 2006 PT Indosat

Laporan keuangan beserta laporan auditor independen


tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2007 dan 2006 PT Indosat Mega Media
Laporan keuangan beserta laporan auditor independen
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2006 dan 2005 PT Indosat Mega Media
Annual report tahun PT Indosat Mega Media tahun
2006
Annual report tahun PT Indosat Mega Media tahun
2007
Annual report tahun PT Indosat Mega Media tahun
2008
Annual report tahun PT Indosat Mega Media tahun
2009
Annual report tahun PT Indosat Mega Media tahun
2010
Laporan keuangan interim konsolidasian beserta
laporan reviu akuntan independen PT Indosat Mega
Media (IM2) tanggal 31 Desember 2010
Financial statements with independent auditors report
years ended december 31, 2009 and 2008 PT Indosat
Mega Media
Laporan keuangan beserta laporan auditor independen
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2009 dan 2008, PT Indosat Mega Media.
Laporan keuangan beserta laporan auditor independen
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2010 dan 2009, PT Indosat Mega Media
Financial statements with independent auditors report
years ended December 31, 2010 and 2009 PT Indosat
Mega Media
Laporan keuangan beserta laporan auditor independen
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2008 dan 2007 PT Indosat Mega Media
Financial statements with independent auditors report
years ended December 31, 2008 and 2007.PT Indosat
Mega Media.
Financial statements with independent auditors report
years ended December 31, 2007 and 2006 PT Indosat
Mega Media
Laporan keuangan beserta laporan auditor independen
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2007 dan 2006 PT Indosat Mega Media
Laporan keuangan beserta laporan auditor independen
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember

lik

ub

ep

Asli
Asli
Asli
Asli
Asli
Asli

Asli

Asli

Asli

Asli

Asli

Asli

Fc legalisir

Fc legalisir

Fc legalisir

In
d

on

ng
gu
A

Fc legalisir

es

A
gu
ng
ah
m
ka

ah

Fc legalisir

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

gu

ng

Mega Media

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 42

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

es

on
In
d

gu

ng

ah

ep

ka

ub

lik

ah

A
gu
ng

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

gu

ng

2006 dan 2005 PT Indosat Mega Media


Annual report tahun PT Indosat Mega Media tahun
Asli
2006
Annual report tahun PT Indosat Mega Media tahun
Asli
2007
Annual report tahun PT Indosat Mega Media tahun
Asli
2008
Annual report tahun PT Indosat Mega Media tahun
Asli
2009
Annual report tahun PT Indosat Mega Media tahun
Asli
2010
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika
FC dilegalisir
Nomor 434/KEP/M.KOMINFO/10/2007 tentang izin
pelenggaraan jaringan tetap tertutup PT Indosat Mega
Media
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika
FC dilegalisir
Nomor 428/KEP/M.KOMINFO/11/2009 tentang
Perubahan atas Keputusan Menteri Komunikasi dan
Informatika Nomor 434/ KEP/ M.KOMINFO/ 10/2007
tentang izin pelenggaraan jaringan tetap tertutup PT
Indosat Mega Media
Perjanjian kerja sama antara PT Indosat Tbk dengan PT FC dilegalisir
Indosat Mega Media tentang Akses Internet Broadband
melalui jaringan 3G/HSDPA Indosat Nomor Indosat :
225/E00-EAA/MKT/06 No IM2 : 0996/DU/IMM/XI/06
Amanden Pertama terhadap Perjanjian kerja sama
FC dilegalisir
antara PT Indosat Tbk dengan PT Indosat Mega Media
tentang Akses Internet Broadband melalui jaringan 3G/
HSDPA Indosat Nomor Indosat : 225/E00-EAA/
MKT/06 No IM2 : 0996/DU/IMM/XI/06
Amanden Kedua terhadap Perjanjian kerja sama antara FC dilegalisir
PT Indosat Tbk dengan PT Indosat Mega Media tentang
Akses Internet Broadband melalui jaringan 3G/HSDPA
Indosat Nomor Indosat : 225/E00-EAA/MKT/06 No
IM2 : 0996/DU/IMM/XI/06
Keputusan Direktur Jendral Pos dan Telekomunikasi
FC dilegalisir
Nomor : 229 / Dirjen / 2006 tentang Izin
Penyelenggaraan Jasa Akses Internet (Internet Service
Provider) PT. Indosat Mega Media beserta lampirannya
Keputusan Direktur Jendral Pos dan Telekomunikasi
FC dilegalisir
Nomor : 230/Dirjen/2006 tentang Izin Penyelenggaraan
Jasa Interkoneksi Internet (NAP) PT Indosat Mega
Media
Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
FC dilegalisir
Republik Indonesia Nomor : AHU-42388.AH.01.02
tahun 2010 tentang Persetujuan Akta Perubahan
Anggaran Dasar Perseroan PT Indosat Mega Media
berserta lampiran keputusan rapat PT. Indosat Mega
Media
Akte Notaris A Tampubolon, SH. Notaris di Jakarta
FC dilegalisir

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 43

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

tentang Pendirian PT Indosat Mega Media tanggal 25


September 1996 No. 58
BUKTI PEMINDAHBUKUAN PEMBAYARAN BHP TEL

lik

ub

ep

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

Terdapat dalam

In
d

on

ng

gu
A

FC dilegalisir

es

A
gu
ng
ah
m
ka

ah

FC dilegalisir

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

gu

ng

Bukti pemindahbukuan dari rekening IM2 ke


Bendahara Penerima Ditjen Postel untuk pembayaran
BHP Tel bulan September s/d Desember 2006, beserta
lampirannya.
Bukti pemindahbukuan dari rekening IM2 ke
Bendahara Penerima Ditjen Postel untuk pembayaran
BHP Tel bulan Januari s/d Juni 2007, beserta
lampirannya.
Bukti pemindahbukuan dari rekening IM2 ke
Bendahara Penerima Ditjen Postel untuk pembayaran
BHP Tel bulan Juli s/d Desember 2007, beserta
lampirannya.
Bukti pemindahbukuan dari rekening IM2 ke
Bendahara Penerima Ditjen Postel untuk pembayaran
BHP Tel bulan Januari s/d Desember 2008, beserta
lampirannya.
Bukti pemindahbukuan dari rekening IM2 ke
Bendahara Penerima Ditjen Postel untuk pembayaran
BHP Tel bulan Januari s/d Juni 2009, beserta
lampirannya.
Bukti pemindahbukuan dari rekening IM2 ke
Bendahara Penerima Ditjen Postel untuk pembayaran
BHP Tel bulan Juli s/d September 2009, beserta
lampirannya.
Bukti pemindahbukuan dari rekening IM2 ke
Bendahara Penerima Ditjen Postel untuk pembayaran
BHP Tel bulan Oktober s/d Desember 2009, beserta
lampirannya.
Bukti pemindahbukuan dari rekening IM2 ke
Bendahara Penerima Ditjen Postel untuk pembayaran
BHP Tel bulan Januari s/d Juni 2010, beserta
lampirannya.
Bukti pemindahbukuan dari rekening IM2 ke
Bendahara Penerima Ditjen Postel untuk pembayaran
BHP Tel bulan Juli s/d Desember 2010, beserta
lampirannya.
Bukti penyetoran BHP Tel ke Bendahara Penerima
Ditjen Postel untuk pembayaran kurang bayar periode
Januari Desember 2010 dan Periode April s/d
Agustus 2011, beserta lampirannya.
Bukti pemindahbukuan dari rekening IM2 ke
Bendahara Penerima Ditjen Postel untuk pembayaran
BHP Tel bulan Januari s/d Juni 2011, beserta
lampirannya.
DATA ELEKTRONIK
Data elektronik yang diambil dari server PT IM2 yang

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 44

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dicopy ke dalam Hard disk yang berupa :


3 (tiga) eksternal
Data Billing format PDF yang dikirim ke hard disk

ng

pelangan periode 2006 sampai 2012.


Data akunting (folder)

Calling data Record tahun 2006 sampai 2012.

gu

BUKTI PEMINDAHBUKUAN PEMBAYARAN USO

es

on
In
d

gu

ng

ah

ep

ka

ub

lik

ah

A
gu
ng

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega


FC dilegalisir
Media (IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk
pembayaran biaya universal service obligation (USO)
periode Januari s/d September 2005 berserta lampiran.
Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega
FC dilegalisir
Media (IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk
pembayaran biaya universal service obligation (USO)
periode Januari s/d Desember 2006, berserta lampiran.
Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega
FC dilegalisir
Media (IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk
pembayaran biaya universal service obligation (USO)
periode Januari s/d Juni 2007, berserta lampiran.
Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega
FC dilegalisir
Media (IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk
pembayaran biaya universal service obligation (USO)
periode Juli s/d Desember 2007, berserta lampiran.
Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega
FC dilegalisir
Media (IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk
pembayaran biaya universal service obligation (USO)
periode Januari s/d Desember 2008 (tanggal permintaan
31 Maret 2009) berserta lampiran.
Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega
FC dilegalisir
Media (IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk
pembayaran biaya universal service obligation (USO)
periode Januari s/d Desember 2008. (tanggal
permintaan 13 Maret 2009), berserta lampiran.
Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega
FC dilegalisir
Media (IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk
pembayaran biaya universal service obligation (USO)
periode Januari s/d Juni 2009. berserta lampiran.
Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega
FC dilegalisir
Media (IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk
pembayaran biaya universal service obligation (USO)
periode Juli s/d September 2009. berserta lampiran.
Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega
FC dilegalisir
Media (IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk
pembayaran biaya universal service obligation (USO)
periode Oktober s/d Desember 2009, berserta lampiran.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 45

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

lik

ub

ep

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

In
d

on

ng

gu
A

FC dilegalisir

es

A
gu
ng
ah
m
ka

ah

FC dilegalisir

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

gu

ng

Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega


Media (IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk
pembayaran biaya universal service obligation (USO)
periode Januari s/d Juni 2010, berserta lampiran.
Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega
Media (IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk
pembayaran biaya universal service obligation (USO)
periode Juli s/d Desember 2010, berserta lampiran.
Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega
Media (IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk
pembayaran kurang bayar biaya universal service
obligation (USO) periode Januari s/d Desember 2010,
berserta lampiran.
Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega
Media (IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk
pembayaran biaya universal service obligation (USO)
periode Januari s/d Juni 2011, berserta lampiran.
INVOICE DAN BERITA ACARA BAGI HASIL
Invoice No. 0004R1/1110/1207/SEL dilampirkan BA
bagi hasil 3G broadband Per Nov 2007 dan data
revenue sharing 3G broadband Nov 2007
Invoice No. 0001/1110/0208/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband per Des 2007 dan data revenue
sharing 3G Des 2007 serta faktur pajak standar No.
010-000-08-00000626
Invoice No. 0003/1110/0308/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband per Jan 2008 dan data reveue
sharing 3G Jan 2008 serta faktur pajak standar No.
010-000-08-00001075
Invoice No. 0004/1110/0408/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband per Febr 2008 dan data revenue
sharing 3G Febr 2008
Invoice No. 0005/1110/0408/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband per Mar 2008 dan data sharing
revenue 3G Mar 2008
Invoice No. 0006/1110/0608/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3g broadband per April 2008 dan data sharing
revenue 3G April 2008
Invoice No. 0008/1110/0608/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband per Mei 2008 dan data sharing
revenue 3G Mei 2008
Invoice No. 0014/1110/0908/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband per Juli 2008 dan data sharing
revenue 3G Juli 2008
Invoice No. 0015/1110/0908/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband per Agustus 2008 dan data sharing
revenue 3G Agustus 2008
Invoice No. 0018/1110/1008/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband per Sept 2008 dan data sharing
revenue 3G Sept 2008 serta daily traffic & revenue of

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 46

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

es

on
In
d

gu

ng

ah

ep

ka

ub

lik

ah

A
gu
ng

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

gu

ng

3G broadband Sept 2008


Invoice No. 0020/1110/1208/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband per Okt 2008 dan data sharing
revenue 3G Okt 2008
Invoice No. 0003/1110/0109/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband per Des 2008 dan data sharing
revenue 3G Des 2008
Invoice No. 0005/1110/0309/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband per Jan 2009 dan data sharing
revenue 3G Jan 2009
Invoice No. 0007/1110/0309/SEL dilampirkan BA
FC dilegalisir
bagi hasil 3G broadband per Febr 2009 dan data sharing
revenue 3G Febr 2009
Invoice No. 0009/1110/0409/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband per Mar 2009 dan data sharing
revenue 3G Mar 2009
Invoice No. 0010/1110/0509/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband per Apr 2009 dan data sharing
revenue 3G April 2009
Invoice No. 0013/1110/0609/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband per Mei 2009 dan data sharing
revenue 3G Mei 2009
Invoice No. 0016/1110/0809/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband per Juni 2009 dan data sharing
revenue 3G Juni 2009
Invoice No. 0021/1110/0809/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband per Juli 2009 dan data sharing
revenue 3G Juli 2009
Invoice No. 0025/1110/1009/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband per Agust 2009 dan data sharing
revenue 3G Agust 2009
Invoice No. 0024/1110/1009/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband per Sept 2009 dan data sharing
revenue 3G Sept 2009
Invoice No. 0030/1110/1109/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband per Okt 2009 dan data sharing
revenue 3G Okt 2009
Invoice No. 0032/1110/1209/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband per Nop 2009 dan data sharing
revenue 3G Nop 2009
Invoice No. 0002/1110/0110/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband per Des 2009 dan data sharing
revenue 3G Des 2009
Invoice No. 0006/1110/0210/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband Jan 2010 dan data revenue sharing
3G Jan 2010
Invoice No. 0011/1110/0310/SEL dilamprikan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband Febr 2010 dan data revenue sharing
3G Febr 2010
Invoice No. 0015/1110/0410/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 47

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

A
gu
ng

lik

ah

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

ub

FC dilegalisir

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

gu

ng

hasil 3G broadband Mar 2010 dan data revenue sharing


3G Mar 2010
Invoice No. 0019/1110/0610/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband April 2010 dan data revenue
sharing April 2010 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband April 2010
Invoice No. 0020/1110/0610/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Mei 2010 dan data revenue sharing
Mei 2010
Invoice No. 0021/1110/0710/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Juni 2010 dan data revenue sharing
3G Juni 2010 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Juni 2010, summary usage 3G IM2 Juni
2010
Invoice No. 0025/1110/0810/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Juli 2010 dan data revenue sharing
3G Juli 2010, summary usage 3G IM2 Juli 2010
Invoice No. 0027/1110/0910/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Agust 2010 dan data revenue
sharing 3G Agust, summary usage 3G IM2 Agust 2010
Invoice No. 0028/1110/1010/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Sept 2010 dan data revenue sharing
3G Sept 2010, summary usage Sept 2010
Invoice No. 0032/1110/1110/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Okt 2010 dan data revenue sharing
3G Okt 2010 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Okt 2010, summary usage 3G IM2 Okt 2010
Invoice No. 0034/1110/1210/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Nop 2010 dan data revenue sharing
3G Nop 2010 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Nop 2010, summary usage 3G IM2 Nop
2010
Invoice No. 0003/1110/0111/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Des 2010 dan data revenue sharing
3G Des 2010 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Des 2010, summary usage 3G IM2 Des
2010
Invoice No. 0008/1110/0211/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Jan 2011 dan data revenue sharing
3G Jan 2011 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Jan 2011, summary usage 3G IM2 Jan 2011

es

on
In
d

gu

ng

ah

ep

ka

Invoice No. 0011/1110/0311/SEL dilampirkan daily


FC dilegalisir
traffic & revenue of 3G broadband Febr 2011, summary
usage 3G IM2 Febr 2011
Invoice No. 0016R1/1110/0511/SEL dilampirkan BA FC dilegalisir
bagi hasil 3G broadband Mar 2011 dan data revenue
sharing 3G Mar 2011 serta daily traffic & revenue of
3G broadband Mar 2011, summary usage 3G IM2 Mar
2011

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 48

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

es

on
In
d

gu

ng

ah

ep

ka

ub

lik

ah

A
gu
ng

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

gu

ng

Invoice No. 0019/1110/0611/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir


hasil 3G broadband April 2011 dan data revenue
sharing 3G April 2011 serta daily traffic & revenue of
3G broadband April 2011, summary usage 3G IM2
April 2011
Invoice No. 0020/1110/0611/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband Mei 2011 dan data revenue sharing
3G Mei 2011 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Mei 2011, summary usage 3G IM2 Mei
2011
Invoice No. 0022/1110/0711/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband Juni 2011 dan data revenue sharing
3G Juni 2011 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Juni 2011, summary usage 3G IM2 Juni
2011
Invoice No. 0026/1110/0811/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband Juli 2011 dan data revenue sharing
3G Juli 2011 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Juli 2011, summary usage 3G IM2 Juli 2011
Invoice No. 0030/1110/0911/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband Agust 2011 dan data revenue
sharing 3G Agust 2011 serta daily traffic & revenue of
3G broadband Agust 2011, summary usage 3G IM2
Agust 2011
Invoice No. 0032/1110/1111/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband Sept 2011 dan data revenue sharing
3G Sept 2011 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Sept 2011, summary usage 3G IM2 Sept
2011
Invoice No. 0036/1110/1111/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband Okt 2011 dan data revenue sharing
3G Okt 2011 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Okt 2011, summary usage 3G IM2 Okt 2011
Invoice No. 0037/1110/1211/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband Nop 2011 dan data revenue sharing
3G Nop 2011 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Nop 2011, summary usage 3G IM2 Nop
2011
Invoice No. 0022/1110/0711/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband Juni 2011 dan data revenue sharing
3G Juni 2011 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Juni 2011, summary usage 3G IM2 Juni
2011
PERHITUNGAN HAK DAN KEWAJIBAN ANTARA INDOSAT IM2
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Jan- FC dilegalisir
Juni 2006
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Juli- FC dilegalisir
Des 2006
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Jan- FC dilegalisir
Juli 2007

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 49

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

es

on
In
d

gu

ng

ah

ep

ka

ub

lik

ah

A
gu
ng

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

gu

ng

Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Agust- FC dilegalisir


Des 2007
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Jan- FC dilegalisir
Mar 2008
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per April- FC dilegalisir
Juli 2008
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Agust- FC dilegalisir
Des 2008
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Jan- FC dilegalisir
Juni 2009
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Juli- FC dilegalisir
Sept 2009
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Okt- FC dilegalisir
Des 2009
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Jan- FC dilegalisir
Mar 2010
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per April- FC dilegalisir
Juni 2010
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Juli- FC dilegalisir
Sept 2010
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Okt- FC dilegalisir
Des 2010
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Jan- FC dilegalisir
Mar 2011
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per April- FC dilegalisir
Juni 2011
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Juli- FC dilegalisir
Sept 2011
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Okt- FC dilegalisir
Des 2011
PEMINDAHBUKUAN PEMBAYARAN DARI IM2 KE INDOSAT
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Jan-Juni FC dilegalisir
2006
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Juli-Des FC dilegalisir
2006
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Jan-Juli FC dilegalisir
2007
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Agust-Des FC dilegalisir
2007
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Jan-Mar FC dilegalisir
2008
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Agust-Des FC dilegalisir
2008
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Jan-Juni FC dilegalisir
2009
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Juli-Sept FC dilegalisir
2009
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Jan-Mar FC dilegalisir
2010

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 50

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

FC dilegalisir
FC dilegalisir
FC dilegalisir
FC dilegalisir
FC dilegalisir
FC dilegalisir
FC dilegalisir

ub
lik

ah

gu

ng

Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per April-Juni


2010
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Juli-Sept
2010
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per OKt-Des
2010
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Jan-Mar
2011
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per April-Juni
2011
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Juli-Sept
2011
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Okt-Des
2011

es

on
In
d

gu

ng

ah

ep

ka

ub

lik

ah

A
gu
ng

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

PAKET KARTU PERDANA, VOUCHER DAN USB MODEM


1 (satu) Paket Kartu Perdana dan Voucher IM2
Broadband No. USIM : 89620190000021207724 ; Cust.
ID : 081464046507 ; SN : 1011035124.
1 (satu) unit USB Modem ZTE MF100, DGPT : 13031/
POSTEL/2009, IMEI : 353164047010233
1 (satu) buah USB Modem HSDPA ZTE MF622.
1 (satu) buah Voucher Perdana IM2 Broom Cust. ID
081410122443
1 (satu) buah Voucher Perdana IM2 Broom Cust. ID
081410441758 No. USIM : 89620190000014401847
1 (satu) buah Voucher Perdana IM2 Broom Cust. ID
081410396987 No. USIM : 89620190000008204512
1 (satu) buah Voucher Perdana IM2 Broom Cust. ID
081410539625 No. USIM :
89622090190000027426815
1 (satu) buah Voucher isi ulang senilai Rp. 100.000,00
SN : 1003131628
HSDPA USB Stick MF 626
Modem + Starter Pack Cust. ID 081455065184
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika
FC dilegalisir
Nomor: 102/KEP/M.KOMINFO/10/2006 tanggal 11
Oktober 2006 tentang Izin Penyelenggaraan Jaringan
Bergerak Seluler PT. Indosat Tbk.
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika
FC dilegalisir
Nomor: 252/KEP/M.KOMINFO/07/2011 tanggal 6 Juli
2011 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri
Komunikasi dan Informatika Nomor : 102/KEP/
M.KOMINFO/10/2006 tentang Izin Penyelenggaraan
Jaringan Bergerak Seluler PT. Indosat Tbk.
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika
FC dilegalisir
Nomor: 198/KEP/M.KOMINFO/05/2010 tanggal 27
Mei 2010 tentang Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap
Tertutup PT. Indosat Tbk.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 51

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

A
gu
ng

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

dititipkan

es
on

In
d

gu

ng

ah

ep

ka

ub

lik

ah

FC dilegalisir

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

gu

ng

Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika


Nomor: 311/KEP/M.KOMINFO/8/2010 tanggal 24
Agustus 2010 tentang Izin Penyelenggaraan Jaringan
Tetap Lokal dan Jasa Teleponi Dasar PT. Indosat Tbk.
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika
Nomor: 312/KEP/M.KOMINFO/8/2010 tanggal 24
Agustus 2010 tentang Izin Penyelenggaraan Jaringan
Tetap Sambungan Internasional dan Jasa Teleponi
Dasar PT. Indosat Tbk.
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika
Nomor: 313/KEP/M.KOMINFO/8/2010 tanggal 24
Agustus 2010 tentang Izin Penyelenggaraan Jaringan
Tetap Sambungan Langsung Jarak Jauh dan Jasa
Teleponi Dasar PT. Indosat Tbk.
Keputusan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi
Nomor: 01/DIRJEN/2008 tanggal 7 Januari 2008
tentang Izin Penyelenggaraan Jasa Akses Internet
(Internet Service Provider) PT. Indosat Tbk.
Keputusan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi
Nomor: 51/DIRJEN/2008 tanggal 9 Januari 2008
tentang Izin Penyelenggaraan Jasa Interkoneksi Internet
(Network Access Point / NAP) PT. Indosat Tbk.
Keputusan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi
Nomor: 52/DIRJEN/2008 tanggal 9 Januari 2008
tentang Izin Penyelenggaraan Jasa Internet Teleponi
untuk Keperluan Publik.
Interoffice Memo No. 288/EOO-EAA/MKT/06 tanggal
29 November 2006, Subject : Revenue Sharing of
Indosat IM2 cooperation on High Speed Internet
Access via Indosat 3G yang ditanda tangani oleh Group
Head Intregated Marketing : Guntur Siboro ; Marketing
Director : Wahyu Wijayadi ; Finance Director : Wong
Heang Tuck ; dan Deputy of President Direkctor :
Kaizah B. Heerjee.
Dokumen terkait dengan Pembayaran Tagihan BHP 3G
Indosat berupa : Up Front Fee 1st carrier 3G ; BHP 3G
1st carrier 3G tahun 2007, 2008, 2009 ; Up front fee
2nd carrier 3G ; BHP 3G 1st carrier 3G tahun 2010 ;
BHP 3G 2nd carrier tahun 2010 ; BHP 3G 1st carrier
tahun 2011 ; dan BHP 3G 2nd carrier tahun 2011.
Dokumen terkait pembayaran BHP USO dan Jastel PT.
Indosat, Tbk. Tahun 2005, 2006, 2007, 2008, 2009,
2010 dan 2011
LNS (Layer 2 Tunnelling Protokol (L2TP) Network
Server) berupa Router yang ditempatkan di Lantai I
Kantor PT. Indosat di Jalan Budi Kemuliaan No. 1
Jakarta Pusat ; Merk CISCO 7200 Series VXR ; SN:
73012582 ; 73011401 ; 73012435 ; dan 7301243

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 52

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ah

160.

ah
k

am

161.

162.

A
gu
ng

Surat :

1.

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir
dititipkan

dititipkan

Laporan Hasil Perhitungan Kerugian Keuangan Negara BPKP Nomor :


SR-1024/D6/1/2012 tanggal 9 November 2012.

2.

dititipkan

In
do
ne
si

159.

ep

gu

158.

ub
lik

ng

157.

GGSN (GGJKT1 dan GGJKT2) Merk Ericson,


Juniper Network M-120 sebanyak 2 (dua) unit.
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika
Nomor: 423/KEP/M.KOMINFO/11/2009 tanggal 6
Nopember 2009 tentang Izin Penyelenggaraan Jaringan
Tetap Lokal Berbasis Packed & Switced PT. Indosat
Mega Media.
Surat-surat / Berita Acara yang menyangkut
penerimaan USIM kepada IM2 sebanyak 1 (satu)
lembar.
Surat-surat / Berita Acara yang menyangkut
penerimaan Modem kepada IM2 sebanyak 16 (enam
belas) lembar.
Data pelanggan internet broadband IM2 sebanyak 1
(satu) lembar.
LNS (Layer 2 Tunnelling Protokol (L2TP) Network
Server) berupa Router yang ditempatkan di Lantai III
Kantor PT. Indosat Mega Media (IM-2) Jl. Kebagusan
Raya No. 21 Jakarta Selatan ; Merk CISCO 7200 Series
VXR ; SN: 72990980 ; 72990972 ; 72721194 ; dan
72988905.
GGSN (Gateway GPRS Support Node) (GGJKT3 dan
GGJKT4) Merk Ericson, Juniper Network M-120
sebanyak 2 (dua) unit

155

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 434/KEP/

M.KOMINFO/10/2007 tentang izin pelenggaraan jaringan tetap


tertutup PT Indosat Mega Media.

Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 428/KEP/

lik

ah

3.

M.KOMINFO/11/2009 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri

ub

Komunikasi dan Informatika Nomor 434/KEP/M.KOMINFO/10/2007


tentang izin pelenggaraan jaringan tetap tertutup PT Indosat Mega
4.

Keputusan Direktur Jendral Pos dan Telekomunikasi Nomor : 229 /

ep

ka

Media.

ah

Dirjen / 2006 tentang Izin Penyelenggaraan Jasa Akses Internet

(Internet Service Provider) PT. Indosat Mega Media beserta

es
on
In
d

gu

ng

lampirannya

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 53

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Keputusan Direktur Jendral Pos dan Telekomunikasi Nomor : 230/

5.

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Dirjen/2006 tentang Izin Penyelenggaraan Jasa Interkoneksi Internet

ng

(NAP) PT Indosat Mega Media.


6.

Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

gu

Indonesia Nomor : AHU-42388.AH.01.02 tahun 2010 tentang

7.

Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan PT Indosat

Mega Media berserta lampiran keputusan rapat PT. Indosat Mega


Media.

Akte Notaris A Tampubolon, SH. Notaris di Jakarta tentang Pendirian

8.

ub
lik

ah

PT Indosat Mega Media tanggal 25 September 1996 No. 58.

Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: 102/KEP/

am

M.KOMINFO/10/2006 tanggal 11 Oktober 2006 tentang Izin


Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler PT. Indosat Tbk.
9.

Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: 252/KEP/

ah
k

ep

M.KOMINFO/07/2011 tanggal 6 Juli 2011 tentang Perubahan Atas


Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor : 102/KEP/
tentang

Izin

Penyelenggaraan

Bergerak Seluler PT. Indosat Tbk.

Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: 198/KEP/

A
gu
ng

10.

Jaringan

In
do
ne
si

M.KOMINFO/10/2006

M.KOMINFO/05/2010

tanggal 27

Mei 2010

tentang

Izin

Penyelenggaraan Jaringan Tetap Tertutup PT. Indosat Tbk.

11.

Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: 311/KEP/


M.KOMINFO/8/2010 tanggal 24 Agustus 2010

tentang Izin

Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal dan Jasa Teleponi Dasar PT.


Indosat Tbk.

Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: 312/KEP/

lik

ah

12.

M.KOMINFO/8/2010 tanggal 24 Agustus 2010

tentang Izin

ub

Penyelenggaraan Jaringan Tetap Sambungan Internasional dan Jasa


Teleponi Dasar PT. Indosat Tbk.

Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: 313/KEP/

ep

ka

13.

M.KOMINFO/8/2010 tanggal 24 Agustus 2010

tentang Izin

ah

Penyelenggaraan Jaringan Tetap Sambungan Langsung Jarak Jauh dan

es
on
In
d

gu

ng

Jasa Teleponi Dasar PT. Indosat Tbk.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 54

Keputusan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi Nomor: 01/

14.

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

DIRJEN/2008 tanggal 7 Januari 2008 tentang Izin Penyelenggaraan

ng

Jasa Akses Internet (Internet Service Provider) PT. Indosat Tbk.


15.

Keputusan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi Nomor: 51/

gu

DIRJEN/2008 tanggal 9 Januari 2008 tentang Izin Penyelenggaraan

16.

Tbk.

Keputusan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi Nomor: 52/


DIRJEN/2008 tanggal 9 Januari 2008 tentang Izin Penyelenggaraan

17.

ub
lik

ah

Jasa Internet Teleponi untuk Keperluan Publik.

Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: 423/KEP/


M.KOMINFO/11/2009 tanggal 6 Nopember 2009 tentang Izin

am

Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packed & Switced PT.


Indosat Mega Media.

ep

ah
k

Jasa Interkoneksi Internet (Network Access Point / NAP) PT. Indosat

Menimbang, bahwa dipersidangan dalam mengajukan nota pembelaannya Tim

In
do
ne
si

Penasehat Hukum Terdakwa melampirkan bukti surat sebagai berikut :

A
gu
ng

1. T-1 A:
T-1
Surat Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi Nomor 1051/PT.003/TEL/DJPT-2000

Perihal Ijin Prinsip Penyelenggaraan Jasa Multimedia tanggal 19 Mei 2000 kepada PT
Indosat Mega Media
T-1 B:

Keputusan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi Nomor: 161/DIRJEN/2001 tentang


Izin Penyelenggaraan Jasa Multimedia (PT Indosat Mega Media) tanggal 1 Agustus 2001

lik

ub

3. TKeputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 19/KEP/M.KOMINFO/2/.2006


tentang Penetapan Pemenang Seleksi Penyelenggara Jaringan Bergerak Seluler IMT-2000
-pada Pita Frekuensi Radio 2,1 GHz tanggal 14 Februari 2006

on
In
d

gu

ng

4. TRisalah Rapat Dewan Komisaris PT Indosat Mega Media tertanggal 24 April 2006 yang
dihadiri oleh: Wahyu Wijayadi (Komisaris Utama), dkk

es

ep

ka

ah

2. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KP.68 Tahun 2004 tentang Izin Penyelenggaraan
TJaringan Bergerak Seluler PT Indosat tanggal 15 Maret 2004

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 55

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ng

gu

5. TRisalah Rapat Dewan Komisaris PT Indosat Mega Media 30 Mei 2006 yang dihadiri oleh:
Johnny Swandi Sjam (Komisaris Utama), dkk.

ub
lik

7. TRisalah Rapat Dewan Direksi PT Indosat, Tbk tanggal 2 Juni 2006


-

ep

8. TRisalah Rapat Dewan Komisaris PT Indosat Mega Media tertanggal 15 September 2006
yang dihadiri oleh: Johnny Swandi Sjam (Komisaris Utama),dkk
-

A
gu
ng

In
do
ne
si

ah
k

am

ah

6. TAkta Notaris Julius Purnawan No. 71 tanggal 31 Mei 2006 tentang Pernyataan Keputusan
Tanpa Rapat Para Pemegang Saham
-

9. TSurat No. 0998/DU/IMM/XI/06 dari Terdakwa Indar Atmanto sebagai Direktur Utama PT
Indosat Mega Media kepada Kaizad Heerjee sebagai Deputi Presiden Direktur PT Indosat
-Tbk tentang Review atas Perjanjian Kerjasama tentang Akses Internet Broadband melalui
Jaringan 3G Indosat (Review of Cooperation Agreement regarding Internet Access Service
9via Indosat 3G Network) tertanggal 3 November 2006
10. TMinutes of the Board Commissioners Meeting of PT Indosat, Tbk. 14 November 2006

10

lik

ah

ub

ep

11

12. TNota Dinas No. 3122/DPP/IMM/XI/06 perihal Persetujuan Tarif IM2 Broadband Internet
(Indosatnet via Jaringan 3 Indosat) tanggal 20 November 2006
-

on
In
d

gu

ng

12

es

ka

11. TRisalah Rapat Tim 3G PT Indosat, Tbk tertanggal 17 November 2006

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 56

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

13. TRisalah Rapat Dewan Komisaris PT Indosat Mega Media tertanggal 27 November 2006

ng

13

gu

14. TRisalah Rapat Dewan Komisaris PT Indosat Mega Media tertanggal 22 Agustus 2007 yang
dihadiri oleh: Fadzri Sentosa (Komisaris Utama) dkk.
-

ub
lik

15. TAkta Notaris B.R.A.Y Mahyastoeti Notonagoro,S.H. No. 27 tanggal 11 Mei 2007 tentang
Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham PT Indosat Mega Media
-Corporate 5 Years Plan 2007-2012
15

16. TRisalah Rapat Dewan Direksi PT Indosat Mega Media tertanggal 28 Agustus 2008 yang
dihadiri oleh Direktur Utama, Direktur Operasi, Direktur Keuangan dan SDM, Corporate
-Secretary, Manajer HRD, dan Manajer BPCKM.

ep

ah
k

am

ah

14

16

A
gu
ng

In
do
ne
si

17. TPerjanjian Kerjasama antara PT Indosat Tbk dengan PT Indosat Mega Media tentang
Pemanfaatan Voucher Isi Ulang Indosat untuk Top-Up Layanan Prepaid IM2 No. IM2:
-0639/DU/IMM/XII/08 tanggal 18 Desember 2008
17

18. TBukti-bukti Penghargaan IM2 dan Indar Atmanto


T-18A:
Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-06/WPJ.19/2008 tentang Penetapan Wajib
18
Pajak Patuh tanggal 29 Januari 2008

lik

Piagam, Tanda Kehormatan Presiden Republik Indonesia Satyalancana Wira Karya


kepada Indar Amanto tanggal 23 Juli 2010

ub

T-18C:

Certificate WBI Awards: Most Innovative Wireless Broadband Company : IM2 3G


Broadband Unlimited

ep

T-18D:

Penghargaan Best CEO Indonesia Top Leader dari Majalah SWA 23/XXVI28 Oktober-10

es

November 2012

ka

ah

T-18B:

on
In
d

gu

ng

19. TBukti-bukti Transformasi IM2 yang termasuk di dalamnya Pengakhiran Perjanjian


Kerjasama Penggunaan Jaringan Bergerak Seluler antara Indosat dan IM2.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 57

- T19A :

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ng

Nota Kesepakatan antara Indosat dan IM2 tentang Project Transformasi IM2 untuk
19
Mengkonsolidasikan Bisnis 3G (Consumer Mobile Data Only/CMDD) serta Bisnis
Korporat dari IM2 ke Indosat tanggal 15 November 2011

gu

T-19B:

Keputusan Direksi PT Indosat Mega Media No. 0231/DU/LGL/XI/2011 tentang


Persetujuan Direksi tentang Konsolidasi Bisnis 3G (Consumer Mobile Data Only/CMDO)

serta Bisnis Korporat dari IM2 kepada Indosat tanggal 24 November 2011.
T-19C:

Persetujuan Dewan Komisaris PT Indosat Mega Media terhadap Konsolidasi Bisnis 3G


(Consumer Mobile Data Only/CMDO) serta Bisnis Korporat dari PT Indosat Mega Media

am

kepada PT Indosat Tbk tanggal 29 November 2011.


T-19D:

ep

ah
k

ub
lik

ah

Keputusan Dewan Komisaris PT indosat Mega Media No. 022/KOM/IM2/XI/11 tentang

Surat Pengakhiran Kerjasama tentang Akses Internet Broadband melalui Jaringan 3G/
HSDPA Indosat dari Director & Chief Technology Officer Indosat (Hans C. Moritz)

In
do
ne
si

kepada Direktur Utama IM2 (Indar Atmanto) tanggal 15 Desember 2011

A
gu
ng

20. TSiaran Pers Kementerian Komunikasi dan Informatika No. 7/PIH/KOMINFO/1/2012


tentang Penjelasan Kementerian Kominfo terkait dengan Proses Hukum oleh Kejaksaan
-Agung dalam Masalah Penyalahgunaan Frekuensi Layanan 3G Milik PT Indosat oleh PT
Indosat Mega Media tanggal 23 Januari 2012
20

lik

DPP-APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia)

APMI

APKOMINDO

APW KOMITEL

DPP ID-WiBB

AOSI

IDTUG

10. PANDI

on
In
d

gu

ng

22. TSurat Nomor 65/M.KOMINFO/02/2012 tertanggal 24 Februari 2012 perihal Kepastian

es

ep

ub

ka

ah

21. TPernyataan Bersama Komunitas TIK Indonesia sehubungan Adanya Dugaan Tindak Pidana
akibat Penggunaan Frekuensi 3G PT Indosat Tbk oleh PT Indosat Mega Media tanggal 24
-Januari 2012 yang ditandatangani oleh perwakilan dari:
1 DPH Mastel (Masyarakat Telekomunikasi)
21
2 KADIN Bidang Telematika

ah

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 58

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ng

Hukum atas Kerjasama antara PT Indosat Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2) dari
-Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring kepada Direktur Utama PT Indosat
Tbk.
22

gu

23. TSurat Nomor T-684/M.KOMINFO/KU.04.01/11/2012 tertanggal 13 November 2012


perihal Dugaan Kerugian Negara pada Kasus IM2-Indosat dari Menteri Komunikasi dan
-Informatika Tifatul Sembiring kepada Jaksa Agung

ub
lik

24. TSurat dari PT Indosat Mega Media No. 0108/DU/LGL/IV/2012 kepada Eddy Mulyadi
Soepardi Deputi Bidang Investigasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
-(BPKP) perihal Penjelasan atas Kerjasama Akses Internet Broadband melalui Jaringan 3G/
HSDPA antara Indosat dan IM2 tertanggal 19 April 2012 yang ditandatangani oleh
24
Direktur Utama PT Indosat Mega Media, Indar Atmanto.

25. TSurat dari PT Indosat, Tbk No. 213/AEO-AED/REL/2012 kepada Eddy Mulyadi Soepardi
Deputi Bidang Investigasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) perihal
-Penjelasan atas Kerjasama Akses Internet Broadband melalui Jaringan 3G/HSDPA antara
Indosat dan IM2 serta Permohonan Waktu Audiensi tertanggal 23 April 2012 yang
25
ditandatangani oleh Direktur Utama PT Indosat, Tbk Harry Sasongko

ep

ah
k

am

ah

23

A
gu
ng

In
do
ne
si

26. TArtikel Indosat dan IM2 Jadi Tersangka pada Harian KOMPAS Edisi Sabtu, 5 Januari
2013 halaman 1 dan 15 kolom 1-4
26

27. TPenetapan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor 231/G/2013/PTUN-JKT


tertanggal 7 Februari 2013
27

lik

ub

28

29

on
In
d

gu

ng

30. TPerjanjian Kerja Sama Nomor: LA: 024/LA/PKS/000/2004 tanggal 1 November 2004
antara PT Indosat Mega Media dengan PT Aplikanusa Lintasarta tentang Penggunaan
-Sarana dan atau Fasilitas Telekomunikasi

es

ep

29. TPerjanjian Kerja Sama Nomor: 139/HK.810/CISC-00/2004; Nomor: 026/DU/IMM/


XII/2004 tanggal 9 Desember 2004 tentang Penyelenggaraan Jasa Internet antara PT
-Telekomunikasi Indonesia, Tbk. dengan PT Indosat Mega Media

ka

ah

28. TPutusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta No. 231/G/2012/PTUN-JKT tanggal 1 Mei
2013
-

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 59

30

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

gu

ng

31. TPerjanjian Kerja Sama No. Indosat:017/C00-CCA/LGL/06; No.IM2:1115/DU/IMM/XII/06


tanggal 12 Desemeber 2006 tentang Pemanfaatan Sarana Telekomunikasi dan/atau Sarana
-Penunjang untuk Penyelenggaraan Jaringan dan Jasa Telekomunikasi antara PT Indosat,
Tbk dan PT Indosat Mega Media
31

ub
lik

33. TPerjanjian Kerja Sama No. 239/PKS/SPN/XII/06 tanggal 4 Desember 2006 tentang
Perjanjian Kerjasama Pemasaran Jasa Telekomunikasi antara PT Indosat Mega Media
-dengan PT Supra Primatama Nusantara (Biznet)
33

34. TPerjanjian Kerja Sama No. Lintasarta: 022/LA/PKS/000/2008; No. IM2:3430/DPP/IMM/


XII/08 tanggal 17 Desember 2006 tentang Pemanfaata
-n Sarana Telekomunikasi dan/atau Sarana Penunjang untuk Penyelenggaraan Jaringan dan

ep

ah
k

am

ah

32. TPerjanjian Kerja Sama No, 087.M8/085.1M2.06/VIII/06 tanggal 15 Agustus 2006 tentang
Perjanjian Kerjasama Penyediaan Layanan Akses Internet antara PT Mobile 8 dengan PT
Indosat Mega Media
32

In
do
ne
si

Jasa Telekomunikasi antara PT Indosat Mega Media dengan PT Lintasarta


34

A
gu
ng

35. TPerjanjian Kerja Sama No. PK-113/CSL/DCS/IX/08; No. PK-114/CSL/DCS/IX/08 tanggal


15 September 2008 tentang Perjanjian Langganan Jaringan Komunikasi
35

37. TPerjanjian Kerja Sama No. CBN/LGL.Corp/233/VI/11 tanggal 1 Juni 2011 tentang
Perjanjian Berlangganan Jasa CBN Data Communication antara PT Cyberindo Aditama
-(CBN) dengan PT Indosat Mega Media

lik

ub

38. TPerjanjian Kerja Sama No. IM2:0076/DO/STR/X/11; No. CV ATLAS: ATLSP003/010/2011/LM tanggal 16 September 2011 tentang Perjanjian Kerjasama Pekerjaan
-Last Mile Radio dengan Frekuensi 2.4 GHz dan.atau 5,8 GHz antara PT Indosat Mega
Media dengan CV Alpa Teknologi Akses Solusindo (ATLAS)
38

39

on
In
d

gu

ng

40. TPerjanjian Kerja Sama No. IM2: 1511/DKA/IMM/V/08; No. ARTAJASA: 013/PKS.IM2/

es

ep

39. TPerjanjian Kerja Sama No. IM2: 0002/DU-CSO/LGL/IX/12; No.ISAT: 012/B00-BOFG/


LGL/12 tentang Penggunaan Hotspot IM2 oleh Indosat untuk Layanan Akses Internet Bagi
-Pengguna antara PT Indosat Mega Media dan PT Indosat, Tbk.

ka

ah

37

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 60

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ng

AJ/000/2008 tentang Pembayaran Tagihan dan Pengisian Voucher Isi Ulang Pelanggan
-Jasa IM2 melalui Collecting Agent antara PT Indosat Mega Media dan PT Artajasa
Pembayaran Elektronis
40
Perjanjian Kerja Sama No. IM2: 0059/DPP-BVC/LGL/IX/11; No. ARTAJASA: 036/
PKS.IM2/AJ/00/2011 tentang Managed Service Platform Pembayaran di Internet antara PT
Indosat Mega Media dan PT Artajasa Pembayaran Elektronis

gu

41. TPerjanjian Kerjasama antara PT Indosat, Tbk. dengan PT Aplikanusa Lintasarta tentang
Akses Internet dan VPN Lintasarta melalui Jaringan 3G/HSDPA Indosat
-No. Indosat: 326/E00-EAD/MKT/07;

No. CBN: CBN/LGL-MKT/010/I/09


42

ub
lik

42. TPerjanjian Kerjasama antara PT Indosat, Tbk. dengan PT Cyberindo Aditama tentang
Akses Internet dan VPN CBN melalui Jaringan 3,5 G/HSDPA/UMTS/GPRS/Indosat
-No. Indosat: 038/C00-CC0/LGL/09;

43. TPerjanjian Kerjasama PT Indosat, Tbk dengan PT Quasar Jaringan Mandiri tentang Akses
Internet dan VPN Quasar melalui Jaringan 3,5 G/HSDPA/UMTS/GPRS Indosat
-No Indosat: 139/C00-CC0/LGL/09;

ep

ah
k

am

ah

No. Lintasarta: 016/LA/PKS/000/2007


41

In
do
ne
si

No. Quasar: A3/MQC-OPR/ISAT/003/08


43

A
gu
ng

44. TCapture pengumuman website CBN tentang Penutupan Layanan CBN Mobile 3.5 G thru
XL; diakses pada tanggal 29 Januari 2013 pukul 7.39
44

45. TCapture website CBN tentang CBN Mobile 3.5 G thru Indosat; diakses pada tanggal 29
Januari 2013 pukul 7.39
-

lik

ub

46. TCapture website PT Centrin Online, Tbk. Tentang Promo Centrin Mobile Access melalui
Jaringan CDMA Fren; diakses pada tanggal 29 Januari 2013 pukul 7.42
46

ep

47. TCapture Website PT Centrin Online, Tbk. Tentang Centrin Unlimited Wireless Internet
melalui Jaringan XL-FAQS; diakses pada tanggal 29 Januari 2013 pukul 07.33
47

es

ka

ah

45

on
In
d

gu

ng

48. TCapture Website Telkom Speedy tentang Speedy Flash

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 61

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ng

48

gu

49. TT-49A:
Surat Dewan Pengurus Yayasan Pendidikan Telkom Nomor 008/SET-07/YPT/2013/RHS
tertanggal 3 April 2013 perihal Konfirmasi atas Keterangan dan Status Tenaga Pengajar

49

ub
lik

pasien Ir. Asmiati R. Yusfandri tertanggal 3 April 2013 yang ditandatangani dr. Ny. Hj.
Chatidjah SW, dr. SpKJ

50. TRencana Kerja dan Anggaran (RKA) PT. Indosat Mega Media tahun 2006 tanggal 6
Desember 2006 No. 0717/DU/IMM/XII/05
-

In
do
ne
si

ep

50

ah
k

am

ah

T-49B:
Surat Keterangan Dirawat Rumah Sakit Keswa (RSK) Hurip Waluya Bandung atas nama

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Jaksa-Penuntut Umum,

A
gu
ng

selain mengajukan barang bukti dan surat tersebut diatas juga mengajukan saksi-saksi
sebagai berikut :

Saksi UMI SURYANI, dibawah sumpah pada pokoknya telah


memberikan keterangan sebagai berikut :

Bahwa saksi kenal dengan terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga

Bahwa saksi satu kantor dengan terdakwa;

Bahwa saksi tidak ada hubungan pekerjaan dengan terdakwa;

Bahwa saksi bekerja di PT


sekarang;

ka

lik

Indosat sejak tahun 1997 sampai dengan

ub

ah

dengan terdakwa;

Bahwa jabatan saksi yang terakhir adalah Manager Strategi dan KPI

Bahwa saksi pernah bekerja di PT IM2 sebagai Chanel Strategi &

Bahwa produknya bernama Starter Pack Brom;

on
In
d

es

Bahwa saksi bertugas mengembangkan chanel distribusi produk PT IM2;

ng

gu

Development;

ah

ep

Monitoring Channel Manager PT Indosat;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 62

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa produk ini digunakan untuk mengakses internet bagi pelanggan PT

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

IM2 dengan kecepatan tinggi sama dengan sebutan 3G;


Bahwa detail produknya adalah produk pra bayar;

Bahwa ada juga produk Post Paid yang digunakan oleh pelanggan PT IM2

ng

gu

dengan cara :

Membeli Starter Pack Brom;

ah

Memasang Sim Card ke dalam modem;


Melakukan aktifasi;
Memasukkan user name dan password;

ub
lik

Bahwa pada saat perjanjian dibuat saksi belum bekerja di PT IM2;

Bahwa pre Paid dikeluarkan pada tahun 2008;

Bahwa pre Paid adalah produk prabayar;

Bahwa selain pre Paid ada produk lain yang disebut Post Paid (pasca bayar)

ep

ah
k

am

Layanan bisa digunakan;

nama produknya Prime;

Bahwa jenis produknya Prime yang cara penggunaannya :

Isi formulir aplikasi berlangganan;

Mendapatkan Sim Card;

Sim Card dimasukkan ke dalam modem;

Menggunakan user name dan password;

Layanan dapat digunakan;

Bahwa Sim Card pasca bayar cara pembayarannya dilakukan tiap bulan dan

A
gu
ng

In
do
ne
si

Bahwa pra bayar cara pembayarannya tergantung pilihan paket quota, bila

lik

sudah tercapai quota layanan tidak dapat digunakan lagi, untuk


menggunakan kembali harus melakukan TopUp atau Reload /membeli

ub

kembali;

Bahwa saksi tidak bekerja di bagian teknis jaringan, tetapi dibagian

ep

Bahwa saksi tidak tahu tentang Post Paid karena belum bekerja IM2;

Bahwa produk Brom menggunakan jaringan 3G milik Indosat;

Bahwa sebelum ada 3G, IM2 menggunakan Post Paid dengan 3G juga;

Bahwa Pre Paid dengan jaringan 3G Indosat;

es

ng

gu

ah

penjualan;

on

ka

In
d

ah

ada billingnya, dan ditagih sesuai penggunaanya;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 63

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa saksi mulai bekerja di IM2 belum ada perjanjian tersebut;

Bahwa kelebihan IM2 bisa mengakses internet dengan kecepatan tinggi,

ng

lebih tinggi dari kecepatan yang ada pada saat itu dan saksi tidak
mengetahui nama jaringan yang digunakan saat itu;

Bahwa saksi pada dasarnya tahu ada perjanjian kerja sama akses internet

gu

antara IM2 dengan Indosat;

Bahwa saksi tidak ingat tanggal berlakunya perjanjian kerja sama tersebut,
karena saksi tidak terkait dengan perjanjian kerja sama tersebut;

Bahwa PT IM2 anak perusahaan PT Indosat;

Bahwa saksi lupa tahun berdirinya PT IM2;

Bahwa PT IM2 bekerja hanya di bidang akses 3G;

Bahwa saksi tidak pernah membaca kontrak perjanjian kerja sama;

Bahwa pada BAP hanya Perjanjian Kerjasama tentang penggunaan voucher

ub
lik

am

ah

ep

ah
k

database, dan perjanjiannya terpisah dengan penggunaan 3G;


Bahwa tahun 2007 saksi hanya sebagai Supporting Sales untuk penjualan

In
do
ne
si

produk korporat dan diatas saksi ada General Manager;


Bahwa tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 saksi sebagai Chanel Strategi

A
gu
ng

yang bertugas mendistribusikan dan mengembangkan chanel distribusi


untuk produk Brom dan diatas saksi ada General Manager Marketing;

Bahwa saksi mengetahui isi perjanjian tentang bagi hasilnya yaitu 10 %


untuk PT Indosat TBK dan 90 % untuk IM2;

Bahwa saksi tidak ingat masa berlakunya perjanjian tentang bagi hasil
tersebut;

lik

IM2;

Bahwa setelah ada perjanjian kerja sama Pre Paid menggunakan voucher
milik Indosat;

ka

Bahwa sebelum ada perjanjian kerja sama Pre Paid menggunakan voucher

Bahwa dalam penggunaan Post Paid maupun Pre paid, semua pemakaiannya

ep

dicatat dalam pembukuan;

Bahwa saksi tidak ikut dalam pembagian quota antara IM2 dan Indosat;

Bahwa saksi pernah dilakukan pemeriksaan di Kejaksaan dan membenarkan

ah

ub

ah

es
on
In
d

gu

ng

tanda tangan dalam BAP adalah tanda tangan saksi;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 64

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa saksi tahu adanya perjanjian antara PT Indosat dengan IM2, yang

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

isinya perjanjian voucher IVDP ;

Bahwa perjanjian IVDP adalah perjanjian kerja sama pemanfaatan voucher

ng

isi ulang PT Indosat bagi pelanggan IM2;

Bahwa mekanisme pengisian vouchernya adalah pelanggan IM2 bisa

gu

membeli voucher PT Indosat yang ada di pasar dan melakukan isi ulang;

Bahwa IM2 mengeluarkan produk Brom yang bisa digunakan oleh


pelanggan IM2 yang membeli Starter Pack Brom secara perorangan;

Bahwa pelanggan yang bukan perorangan maksudnya perusahaan semua

ub
lik

ah

menggunakan Sim Card PT Indosat dan pembayarannya secara perusahaan;


Bahwa Sim Card PT Indosat bisa digunakan oleh pelangan IM2 dengan cara

am

Sim Card tersebut diprogram untuk pelanggan IM2;

Bahwa Sim Card PT Indosat yang sudah diprogram tersebut hanya untuk

ep

ah
k

mengakses data dan Sim Card tersebut tidak bisa digunakan untuk
berhubungan dengan pelanggan PT Indosat lainnya;
Bahwa Sim Card yang hanya untuk pelanggan PT Indosat yang tidak

Bahwa saksi tidak mengetahui pekerjaan teknis, tentang sambung

A
gu
ng

In
do
ne
si

diprogram untuk pelanggan IM2 tidak bisa untuk mengakses internet IM2;

menyambung peralatan, saksi hanya mengetahui penjualan voucher;

Bahwa dalam Starter Pack IM2 terdiri dari Sim Card PT Indosat dan buku
petunjuk pelaksanaannya;

Bahwa dalam Starter Pack tidak ada modem;

Bahwa sebelum menggunakan Sim Card, IM2 juga memberikan pelayanan

Bahwa saksi tidak tahu kapan IM2 mulai menggunakan layanan dengan

lik

Fiber Optic;

Bahwa saksi mengetahui kelebihan-kelebihan produk Brom yang dijual;

Bahwa saksi menawarkan pada calon pelanggan bahwa produk Brom dapat

ub

ka

ah

internet bagi pelanggan korporat dengan menggunakan Fiber Optic;

Bahwa saksi tidak tahu adanya jaringan lain dengan kecepatan tinggi selain

Bahwa saksi tahu Sim Card milik PT Indosat juga bisa mengakses data;

on
In
d

gu

ng

3G;

es

ah

ep

mengakses internet dengan kecepatan tinggi menggunakan jaringan 3G;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 65

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa saksi tidak tahu perbedaannya milik IM2 dengan milik Indosat, saksi

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

hanya mengetahui milik IM2;

Bahwa pengguna layanan Post Paid disebut sebagai pelanggan setelah

ng

melengkapi ketentuan sebagai pelanggan dan mengisi formulir aplikasi

gu

berlangganan;

Bahwa pengguna layanan Pre Paid disebut sebagai pelanggan setelah

mengaktifkan Starter Pack dan mendapatkan user name dan passwordnya;

Bahwa pelanggan IM2 tidak sama dengan pelanggan Indosat;

Bahwa saksi tidak ingat perbedaan pemakaian Sim Card IM2 dan Sim Card

ub
lik

ah

Indosat;

Bahwa 3G salah satu unggulan Brom yang mudah diakses dengan

Bahwa saksi tahu keunggulan lain dari Brom tidak menggunakan modem;

Bahwa PT Indosat juga menggunakan modem;

Bahwa saksi sebelum tahun 2006 belum bekerja di IM2, saksi tidak tahu

ep

ah
k

am

menggunakan modem;

In
do
ne
si

jaringan yang digunakan IM2 dalam melayani pelanggannya;


Bahwa saksi bekerja di IM2 sebagai Manager Channel Strategi dan

A
gu
ng

Development, yang tugasnya harus memberitahukan kepada distributor IM2


bahwa voucher PT Indosat dapat digunakan oleh pelanggan IM2;

Bahwa sebelum ada Perjanjian IVDP tahun 2008 yang membuat voucher
adalah Indosat;

Bahwa distribusi atas pemasaran voucher dilakukan juga oleh counter


Indosat;

jaringan 3G adalah jaringan milik Indosat;

lik

Bahwa akses internet dengan kecapatan tinggi dengan menggunakan

Bahwa saksi saat ini bekerja di PT Indosat;

Bahwa saksi tidak mengetahui latar belakang perjanjian;

Bahwa setelah Sim Card dimasukkan ke modem, tidak otomatis bisa

ub

ka

ah

ep

Bahwa Sim Card bisa terhubung dengan internet jika :

Sim Card dimasukkan dalam modem;

Masukan juga user name dan password yang ada dalam Starter Pack;

Bahwa user name dan password setiap pelanggan berbeda;

es

In
d

on

ng

gu

ah

terhubung dengan jaringan Indosat;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 66

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa jaringan 3G milik PT Indosat adalah jaringan untuk mengakses

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

layanan 3G;

Bahwa IM2 tidak mempunyai jaringan 3G;

Bahwa saksi sebagai contact person untuk voucher;

Bahwa saksi bertugas menginfokan kepada distributor IM2 bahwa

gu

ng

penggunaan voucher menggunakan voucher milik Indosat;

banyak di pasar sehingga pelanggan bisa lebih mudah

melakukan TopUp/ Reload jika quota sudah habis;

Bahwa control untuk voucher isi ulang ada di Indosat;

Bahwa IM2 bergerak di bidang jasa;

Bahwa saksi bertugas di IM2 hanya urusan distribusi, tidak urusannya


dengan teknis;

Bahwa yang didistribusikan produk Brom yang isinya antara lain Sim Card

ep

milik Indosat;

Bahwa jaringan 3G adalah milik PT Indosat dan IM2 hanya untuk

In
do
ne
si

ah
k

mendapatkan dan

ub
lik

ah
am

Bahwa harus diinfokan ke distributor karena voucher PT Indosat lebih

mengakses jaringan itu, dan Sim Card yang digunakan untuk mengakses

A
gu
ng

jaringan itu milik PT Indosat dan IM2 hanya berhubungan dengan


pelanggan, tidak ada hubungan dengan jaringan yang disebutkan tadi;

Bahwa saksi tidak tahu tentang ijin-ijin untuk layanan yang diberikan oleh
IM2;

Bahwa Brom bisa TopUp lewat ATM;

Bahwa pelanggan IM2 yang menggunakan produk Brom hanya bisa

Bahwa brand yang dikeluarkan IM2 berbeda yang dikeluarkan Indosat,


Brom produk IM2 dan 3G produk Indosat;

lik

Bahwa saksi tidak tahu mengapa pada modem barang bukti ada tulisan IM2;

Bahwa pelanggan IM2 bisa melakukan komplain ke IM2;

Bahwa modem barang bukti bisa dibeli dipasaran, produknya produk JTI;

Terhadap keterangan saksi tersebut terdakwa tidak keberatan.

ep

ub

ah

ka

ah

digunakan untuk data;

Saksi TIURMA ELISABET NOVITA. di bawah janji/sumpah

on
In
d

gu

ng

pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

es

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 67

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2011 saksi bekerja di PT

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Indosat sebagai staff Gaming dan Contents;

Bahwa saksi bertugas bekerja sama dengan contents provider yang

ng

menyediakan layanan periodic service;

Bahwa saksi menjelaskan contents provider adalah partner yang melayani

gu

layanan seperti informasi, games, RBT yang bekerja sama dengan contents

Bahwa untuk bisa menggunakan fasilitas yang disediakan oleh contents


provider, pelanggan harus mengirimkan SMS melalui short code tertentu

ah

dan keyword tertentu;

ub
lik

provider;

Bahwa contoh penggunaan fasilitas tersebut seorang pelanggan ingin

am

melakukan down load games dengan cara ketik games kirim ke no tertentu

Bahwa untuk mengakses contents tadi pelanggan dibebani biaya;

Bahwa biaya akses contents dikenakan setelah pelanggan menerima contents

ep

ah
k

yang terdiri dari 4 digit;

Bahwa pelanggan PT Indosat bisa berhubungan dengan contents provider

In
do
ne
si

yang diinginkan melalui SMS kemudian PT Indosat melakukan Charging;

A
gu
ng

dengan cara menggunakan fasilitas jaringan yang dipunyai melalui IP;

Bahwa IP contents provider didaftarkan di PT Indosat kemudian pelanggan


PT Indosat mengakses contents provider;

Bahwa contents provider mempunyai system tersendiri dan PT Indosat


hanya menyediakan jaringan melalui IP;

Bahwa IP biasa digunakan untuk koneksi ke Indosat;

Bahwa IP contents provider didaftarkan di system PT Indosat kemudian

lik

pelanggan menerima contents yang diinginkan kemudian dilakukan


charging;

ub

ah

pelanggan PT Indosat mengakses contents tersebut, setelah terhubung dan

Bahwa saksi tidak tahu ada layanan internet yang bisa diakses lewat jaringan

ep

ka

Indosat;

Bahwa yang bisa mengakses contents provider hanya pelanggan PT Indosat

Bahwa Sim Card IM2 milik PT Indosat tidak bisa mengakses contents

on
In
d

gu

ng

provider;

es

ah

yang menggunakan Sim Card PT Indosat saja;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 68

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa saksi pernah diperiksa di Kejaksaan pada tanggal 3 Pebruari 2012;

Bahwa saksi tahu pelanggan IM2 tidak dapat mengakses seluruh contents

ng

games dan music yang diswdiakan oleh provider yang bekerja sama dengan
PT Indosat;

Bahwa brand yang dikeluarkan PT Indosat adalah IM3, Mentari, Matrix dan

gu

Bahwa saksi tidak tahu brand yang dikeluarkan IM2;

Bahwa bentuk layanan jaringan 3G PT Indosat adalah Video Streaming dan


Broad Band;

Bahwa saksi tidak tahu mengenai kerja sama antara PT Indosat dengan IM2;

Bahwa saksi tidak tahu IM2 menggunakan jaringan 3G milik PT Indosat;

Bahwa saksi tidak tahu mengenai IM2;

Bahwa saksi tidak tahu mengenai perjanjian kerja sama antara PT PT

ub
lik

am

ah

Star One;

ep

ah
k

Indosat dengan PT Indosat Mega Media tentang akses internet broad band
melalui jaringan 3G HS3 PT Indosat no PT Indosat 1224

In
do
ne
si

Bahwa saksi pernah ditunjukkan oleh Jaksa tentang perjanjian kerja sama,

walau saksi ditunjuk dalam perjanjian kerja sama tersebut sebagai contact

A
gu
ng

personnya Indosat tetapi saksi tidak tahu isi perjanjian kerja sama walau
namanya tercantum dalam perjanjian kerja sama tsb;

Terhadap keterangan saksi tersebut terdakwa tidak keberatan.

Saksi - IR SUWIGNYO dibawah sumpah pada pokoknya

Bahwa saksi bekerja di PT Indosat sebagai Head Of Area East Java;

Bahwa saksi bekerja di PT Indosat sejak tahun 1993;

Bahwa perjalanan karier saksi di PT PT Indosat tahun 1993 penempatan

lik

pertama di Stasion Bumi Jatiluhur sampai tahun 1996, kemudian ditugaskan

ub

ah

telah memberikan keterangan sebagai berikut :

ka

di Jakarta dibagian Perencanaan Komunikasi Satelit, cukup banyak

ep

dipindah-pindah di beberapa tempat, tahun 2001 ditugaskan di Surabaya


sebagai Pimpinan Wilayah untuk PT Indosat Multi Media Mobile IM3
Makassar selama 1 tahun, tahun 2006 kembali ke Surabaya sebagai Division

on
In
d

gu

ng

Head Marketing and Sales Support, kemudian tahun 2007 di Jakarta sebagai

es

ah

sampai tahun 2005 kemudian tahun 2005 pindah sebagai Kepala Cabang di

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 69

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Division Head Channel Management, disini cukup lama sampai tahun 2012,

hanya nama Divisinya berganti-ganti, terakhir namanya Head Hold Sale

ng

Management, kemudian Nopember tahun 2012 ditugaskan di Surabaya


sebagai Kepala Area untuk Jawa Timur;

Bahwa saksi di Division Head Hold Sale Management bertugas untuk

gu

distribusi kartu perdana dan voucher isi ulang PT Indosat melalui dealer/

distributor PT Indosat dan tidak termasuk voucher IM2;

Bahwa saksi tahun 2006 masih bekerja di Surabaya dan saksi di PT Indosat

Jakarta mulai bulan Pebruari tahun 2007 sebagai Channel Management yang

ub
lik

ah

berkaitan dengan voucher atau distribusi Starter Pack;

Bahwa distribusi voucher semuanya melalui distributor PT Indosat dan

am

dilanjutkan ke Outlet-outlet yang ada kemudian voucher PT Indosat


sebagian besar digunakan untuk mengisi ulang pelanggan seluler PT Indosat

ep

baik Mentari, IM3 tetapi bisa juga digunakan untuk mengisi ulang
Bahwa voucher isi ulang PT Indosat bisa digunakan untuk IM2 sejak tahun
2008;

Bahwa brand yang dikeluarkan oleh PT Indosat adalah Mentari, IM3, Star

A
gu
ng

In
do
ne
si

ah
k

pelanggan IM2;

One dan Matrix;

Bahwa ada perbedaan antara brand Mentari, IM3, Star One dan Matrix;

Bahwa brand Matrix dan Star One adalah pasca bayar, tidak perlu isi ulang

Bahwa brand Mentari dan IM3 adalah pra bayar;

Bahwa Star One adalah CDMA, sedangkan Mentari, Matrix dan IM3 adalah

lik

GSM;

Bahwa saksi tidak tahu tentang teknologi GSM dan CDMA;

Bahwa tidak ada perbedaan tarif antara GSM dan CDMA;

Bahwa CDMA lebih bersifat local atau seperti telpon Telkom, pakai kode

ub

ah

voucher, jadi bayarnya bulanan;

ep

Bahwa GSM lebih mahal dibandingkan CDMA;

Bahwa Sim Card Star One tidak bisa digunakan untuk GSM karena beda

es
on
In
d

gu

ng

teknologinya;

ah

ka

area, tarif lebih murah kalau digunakan untuk telpon lokal;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 70

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa semua yang digunakan adalah produk IM2 tetapi Sim Card yang

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

digunakan milik PT Indosat yang bukan Mentari, Matrix dan IM3;

Bahwa sebelum ada perjanjian IVDP voucher PT Indosat tidak bisa

ng

digunakan untuk mengisi ulang Sim Card IM2, jadi pelanggan IM2 harus

gu

mengisi ulang dengan voucher IM2;

Bahwa Sim Card PT Indosat digunakan oleh pelanggan IM2, Sim Card yang
digunakan oleh pelanggan IM2 tersebut tidak bisa digunakan untuk

menghubungi pelanggan PT Indosat yang menggunakan Mentari, Matrix,


IM3 dan Star One;

Bahwa Sim Card yang digunakan untuk pelangan IM2 didesign untuk

ub
lik

ah

internet dan bukan untuk telpon;

am

Bahwa Mentari, Matrix dan IM3 bisa digunakan untuk internet dan saksi
tidak tahu tentang detail teknologinya;

Bahwa Sim Card IM2 tidak bisa digunakan untuk menghubungi pelangan

ep

ah
k

Indosat;

Bahwa setelah ada perjanjian kerja sama IVDP kartu PT Indosat bisa untuk

In
do
ne
si

mengisi kartu IM2, dan perhitungan bagi hasilnya adalah untuk PT Indosat

A
gu
ng

10% dan untuk IM2 90%, pembagiannya dilakukan setelah Re Load;

Bahwa mekanisme rekonsiliasinya saksi tidak tahu, karena saksi hanya


bertugas dari sisi distribusi;

Bahwa perhitungan tersebut diatur di perjanjian kerja sama IVDP;

Bahwa dari sisi perangkat ada perbedaan antara akses internet melaluai
produk PT Indosat dan IM2;

Produk PT Indosat dengan IM3 dan Mentari, jika sudah masuk ke internet

lik

HP masih bisa digunakan untuk telpon, SMS, bisa buka Detik.com;


Produk IM2 lebih spesifik masuk ke dongle kemudian konek ke internet
dengan menggunakan LapTop atau komputer;

ub

ah

Bahwa dari sisi kecepatan akses internet ada macam-macam, kalau di PT

ep

ka

Indosat bisa berlangganan seberapa kecepatan yang diinginkannya, semakin


mahal semakin cepat, sesuai paket yang dibeli pelanggan, ada harian ada
Bahwa kecepatan dipengaruhi paket yang dibeli pelanggan, mau cepat atau

on
In
d

gu

ng

lambat;

es

ah

bulanan;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 71

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa voucher yang dijual adalah milik Indosat;

Bahwa komplain pelanggan PT Indosat ditujukan ke PT Indosat karena

ng

voucher tersebut dijual di outlet-outlet dan bisa dipakai ReLoad oleh


pelanggan IM2;

Bahwa saksi tidak tahu tentang kewajiban terhadap pemenuhan hak

gu

pelanggan antara PT Indosat dengan IM2;

Bahwa voucher milik PT Indosat dan milik IM2 sama tidak ada ciri-ciri atau
kode khusus;

Bahwa voucher PT Indosat yang dijual dipasaran bisa untuk ReLoad

ub
lik

ah

pelanggan IM2, karena voucher yang didistribusikan tidak ada perbedaan;


Bahwa saksi tidak tahu tentang urusan Sim Card yang saksi kerjakan adalah

am

untuk distribusi voucher dan Starter Pack untuk Indosat;

Bahwa saksi kenal kode nomor 0814 adalah Sim Card milik PT Indosat

ah
k

ep

yang saat ini digunakan oleh pelanggan IM2 untuk modem dengan
menggunakan jaringan milik Indosat, walau secara teknis bisa juga
Bahwa produk yang digunakan untuk IM2 menggunakan jaringan milik PT

In
do
ne
si

digunakan di Indosat;

A
gu
ng

Indosat dan berdasarkan perjanjian kerja sama tahun 2006 antara PT Indosat
dengan IM2 tetapi saksi tidak mengetahui detail isi perjanjian kerja sama
tersebut;

Bahwa saksi tidak mengetahui secara pasti frekuensi yang digunakan oleh

PT Indosat pada jaringan 3G, karena saksi sudah lama meninggalkan


Bahwa yang mengeluarkan voucher adalah Indosat;

Bahwa latar belakang voucher dikeluarkan PT Indosat karena pada saat itu

lik

untuk pelanggan IM2, IM2 mengeluarkan sendiri untuk pelanggannya dan


distribusinya terbatas dan lebih banyak pada saat itu di toko-toko komputer

ub

ah

pekerjaan secara teknis;

yang berkaitan dengan dongle internet, untuk mempermudah itu dari IM2

ep

ka

menginginkan voucher PT Indosat juga bisa digunakan untuk ReLoad IM2


karena secara persediaan voucher PT Indosat lebih banyak ada outlet-outlet

Bahwa saksi tidak tahu tentang pengelolaan uang hasil penjualan oleh IM2;

Bahwa layanan internet IM2 menggunakan jaringan milik Indosat;

on
In
d

gu
A

es

ng

ah

HandPhone;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 72

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa yang dimaksud dengan jaringan adalah secara umum inftrastruktur

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

yang menyambungkan untuk telekomunikasi, misalnya untuk telpon rumah

ng

jaringan itu mulai dari kabel sampai tersambungnya dan kalau di seluler
jaringan karena pakai hand set jaringan mulai dari BTS/frekuensi yang
menyambungkan itu;

Bahwa saluran yang dilewati bisa kabel bisa wireless tanpa kabel;

Bahwa pada penggunaan wireless ada pemancar gelombang elektromagnetik

gu

ada penerimaan;

Bahwa yang disebut dengan frekuensi adalah gelombang elektromanetik,

ub
lik

Bahwa jaringan itu lebih luas dari ujung sampai ujung;

Bahwa jaringan tidak akan terkoneksi jika tanpa frekuensi, tanpa gelombang
elektromanetik;

Bahwa saksi tidak tahu PT Indosat menggunakan beberapa penghubung

ep

ah
k

antar jaringan;

Bahwa di PT Indosat tidak ada yang menggunakan kabel, semua nir kabel;

Bahwa jaringan 3G bagian dari GSM;

Bahwa saksi tidak tahu tentang spektrum frekuensi yang digunakan jaringan

A
gu
ng

In
do
ne
si

am

ah

yang berkaitan dengan jalur pengiriman, intinya pada transmisi;

3G, saksi hanya bertugas mendistribusikan voucher dan Starter Pack;

Bahwa untuk membedakan pelayanan komplain pelanggan dapat dilihat dari

nomor Sim Cardnya, pelanggan PT Indosat digunakan untuk HP dan


pelanggan IM2 untuk ke dongle;

Bahwa saksi tidak tahu tentang komplain jika pelanggan PT Indosat atau

Bahwa saksi tidak tahu tentang pembagian hasil 10 % untuk PT Indosat dan
90 % untuk IM2;

ka

lik

kartu perdana dan voucher isi ulang Indosat;

ub

ah

IM2 ada keluhan karena pekerjaan saksi hanya berkaitan dengan distribusi

Bahwa PT Indosat memiliki layanan jasa internet dari produk Mentari, IM3

ep

dan Star One yang merupakan pre paid, sedangkan produk Matrix yang post
paid melalui HP perangkalau seluler dengan kecepatan lebih rendah
Bahwa yang membedakan layanan internet Brod Band IM2 menggunakan

on
In
d

gu

ng

modem dan terhubung dengan LapTop atau computer meski jaringan yang

es

ah

dibandingkan melalui layanan Brod Band IM2;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 73

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dipakai adalah sama 3G dan layanan internet PT Indosat dengan


menggunakan perangkat HP/seluler;

Bahwa baru tahun 2010 dengan perkembangan teknologi sepeti IPad dan

ng

Samsung Galaxy Tap maka layanan internet produk PT Indosat dari produk

Mentari, IM3, Matrix dengan menggunakan jaringan 3G kecepatannya sama

gu

dengan layanan PT Indosat Broad Band IM2, sedangkan produk PT Indosat


menggunakan jalur 3G;

Bahwa PT Indosat ada memakai frekuensi 2,1GHz;

Bahwa saksi mngetahui dipanggil oleh Kejaksaan Agung dari surat

ub
lik

ah

layanan lainnya adalah Star One yang bergerak di jalur CDMA tidak

panggilan dari Direktur Penyidikan untuk dimintai keterangan sehubungan

am

ada dugaan tindak pidana korupsi penggunaan jaringan frekuensi radio 2,1
GHz generasi ke-3 3G oleh PT PT Indosat Mega Media atau IM2 yang

ah
k

ep

berkerja sama dengan Indosat;

Bahwa saksi mengetahui tentang kerja sama mengenai jaringan yang


digunakan oleh PT Indosat frekuensi radio 2,1 GHz;
Bahwa saksi tidak tahu pastinya diatur dibagian mana pada perjanjian kerja

In
do
ne
si

A
gu
ng

sama tersebut;

Bahwa saksi tahu ada perubahan perjanjian IVDP dari tahun 2008 menjadi

tahun 2010 yaitu tentang perubahan dari pembagian voucher PT Indosat


dengan IM2;

Bahwa saksi tahu tentang skema bagi hasilnya dari 10% menjadi 6% untuk
PT Indosat dan dari 90% menjadi 94% untuk IM2;

Bahwa dalam SMS 6789 diatur untuk voucher IM2 dan nomor pendek

lik

tersebut milik PT Indosat maka PT Indosat mendapat pembagian hasil 6%;

Bahwa tidak diatur adanya perubahan pembagian hasil dalam penggunaan


frekuensi dari 3G;

ub

ah

Bahwa perjanjian kerja sama antara IM2 dan PT Indosat tentang frekuensi

ep

ka

2,1 GHz sekarang sudah diputus pada tahun lalu, dan saksi tidak tahu alasan
diputusnya perjanjian kerja sama tersebut;
Bahwa saksi tidak tahu sejak kapan jabatan rangkap terdakwa sebagai Chief

Corporat Services;

Bahwa jabatan terdakwa pada adanya perjanjian kerja sama sebagai Dirut

on
In
d

gu

ng

IM2;

es

ah

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 74

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa saksi adalah pegawai PT Indosat yang tugas utamanya hanya untuk

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

distribusi kartu perdana dan voucher Indosat;

Bahwa saksi ikut dalam pembuatan perjanjian kerja sama IVDV, tetapi tidak

ng

ikut menandatangani, saksi hanya ikut dalam pembahasan perjanjian kerja

gu

sama tersebut;

Bahwa saksi pernah bertugas dibagian teknik di PT Indosat untuk urusan

Bahwa saksi dalam tugasnya tidak mendistribusikan modem;

ub
lik

Terhadap keterangan saksi tersebut terdakwa tidak keberatan;

ah

satelit;

Saksi

- MOHAMAD SUJATI dibawah sumpah pada

Bahwa saksi berkerja di IM2 dari tahun 2002 sampai dengan Mei 2008;

Bahwa saksi pada bulan Mei 2008 kembali bekerja di Indosat;

Bahwa saksi pada tahun 2006 di IM2 sebagai Manager Marketing, yang

ep

ah
k

am

pokoknya telah memberikan keterangan sebagai berikut :

tugasnya untuk melakukan promosi di untuk produk-produk PT Indosat IM2


iklan, melakukan exhibision untuk membantu

A
gu
ng

seperti packaging, materi


penjualan;

Bahwa saksi tahu ijin IM2 sebagai penyelenggara jasa internet;

Bahwa jenis produk yang dipasarkan adalah akses internet melalui dial up,
melalui jaringan yang dipunyai oleh Indosat;

Bahwa produk unggulan IM2 adalah Brom, spesifikasi Brom adalah untuk

Bahwa saksi tidak tahu menggunakan spektrum berapa, tidak tertulis pada

lik

produk yang dipasarkan;

Bahwa saksi tahu tentang pelayanan jasa akses internet saja yang berupa

ub

ah

akses internet dengan kecepatan cukup tinggi 1,5MBPS;

In
do
ne
si

sebagai ISP salah satunya adalah membuat materi-materi untuk produk

pelanggan mendapat koneksi internet dengan mendapatkan id password

Bahwa ada layanan dial up adalah layanan akses internet melalui jaringan

ah

kabel telpon;

Bahwa alat yang digunakan untuk dial up adalah komputer masuk ke

es

ep

ka

yang diberikan oleh semua ISP termasuk IM2;

on
In
d

gu

ng

modem, dan masuk ke kabel telpon;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 75

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa jaringan yang digunakan dengan Brom berbeda dengan dial up;

Bahwa jika dengan Brom menggunakan komputer, modem dan jaringan nir

ng

kabel lewat GSM yang tidak terlihat bentuknya, contoh penggunaan HP,
juga tidak menggunakan fiber optic;

Bahwa dial up menggunakan komputer, modem dan kabel telpon;

gu

Bahwa pada produk yang saksi produksi tidak dijelaskan hanya ditulis lewat

penggunakan HSDPA WCDMA 2100 MHz;

ah

Bahwa pada produk Brom ada informasi yang menunjukkan bahwa picture

Bahwa saksi tidak tahu tentang arti spesifikasi HSDPA WCDMA 2100

ub
lik

jaringan 3G Indosat;

MHz;

am

Bahwa bagi pelanggan hanya perlu tahu produk itu kecepatannya tinggi
sampai 1,5 GHz karena yang informasi diperlukan pelanggan hanya speed-

ep

ah
k

nya berapa yang bisa didapat dan bayarnya berapa, kalau masalah
spesifikasi secara teknis harus dicantumkan di produk;

adalah dari bagian produk management mana saksi lupa;

Bahwa saksi tidak tahu sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi IM2

A
gu
ng

mempunyai ijin menggunakan 2100 MHz;

Bahwa produk yang dipasarkan (starter Pack) wujudnya didalamnya ada


Sim Card dan buku panduan;

Bahwa saksi pernah memasarkan starter pack paket yang isinya modem,
starter pack dab buku panduan;

Bahwa dalam modem yang dipasarkan ada tulisan IM2, yang mempunyai

lik

modem itu adalah IM2 dan Sim Card-nya punya Indosat;

Bahwa adalah penyerahan Sim Card PT Indosat ke IM2 karena ada

ub

Perjanjian Kerja Sama;

Bahwa pelanggan yang membeli Starter Pack pembayarannya ke IM2;

Bahwa sebelumnya modem sendiri kemudian Sim Card sendiri baru oleh

ep

ka

ah

In
do
ne
si

Bahwa yang memerintahkan untuk mencantumkan spek produk tersebut

IM2 di Packing jadi satu atau sudah semuanya, sendiri-sendiri, jadi IM2

Bahwa modem dibeli dari supplier modem, IM2 tidak pernah membeli

on
In
d

gu

ng

modem dari Indosat;

es

ah

membeli sendiri-sendiri dan di packing oleh IM2;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 76

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa Sim Card PT Indosat yang dipasarkan untuk IM2 tidak bisa

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

digunakan untuk voice karena IM2 hanya menjual akses jasa internet, tidak

ng

boleh untuk voice dan SMS;

Bahwa saksi tidak tahu diatur dalam perjanjian yang mana;

Bahwa walaupun Sim Card milik Indosat, PT Indosat sendiri punya brand

gu

namun pelanggan PT Indosat tidak bisa mengakses internetnya IM2;

Bahwa pelanggan IM2 setelah modem dipasang terhubung dengan jaringan


nir kabel ke jaringannya Indosat;

Bahwa hasil penjualan diatas pelanggan membayar ke IM2 dan IM2

am

ah

membayar kepada Indosat;

ub
lik

Bahwa barang yang dijual dilengkapi informasi yang lengkap;

Bahwa produk yang dijual dilengkapi informasi yang ditulis pada produk,
tulisan yang ada dalam produk tersebut sifatnya yang pertama untuk

ep

ah
k

menarik perhatian pelanngan itu ada di packaging dan yang bersifat


infornasi teknis ada diproduknya;

Bahwa pernah ada pelanggan yang mengajukan complain tentang kecepatan

A
gu
ng

dijual;

Bahwa tidak pernah ada pelanggan yang complain ada penipuan karena
barang dijual tidak sesuai dengan yang ditawarkan;

Bahwa saksi kenal dengan terdakwa di IM2 sejak tahun 2004 (lupa) dan
jabatannya saat itu sebagai Direktur Utama;

In
do
ne
si

yang didapatkan tidak sesuai dengan yang tercantum pada produk yang

Bahwa saksi bertugas sebagai marketing di IM2 dan barang yang dijual

Bahwa modem yang digunakan bisa dibeli dipasar secara bebas;

Bahwa modem adalah alat untuk menghubungkan antara alat computer


dengan perangkat jaringan;

Bahwa modem yang ada dipasar mempunyai bermacam-macam spesifikasi

ep

ka

produk;

Bahwa IM2 ketika akan membeli modem dari ZII juga melihat spesifikasi

ah

lik

Card milik PT Indosat dan buku panduan;

ub

ah

adalah produk IM2 yang namanya Starter Pack, yang didalamnya ada Sim

es
on

In
d

gu

ng

tertentu berdasarkan menyesuaikan dengan teknologi Sim Card Indosat;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 77

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa ketika akan membeli modem tersebut sudah dibahas tentang modem

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

yang akan dibeli dengan spesikasi-spesifikasi tertentu dan diinformasikan

ng

kepada pelanggan dalam packagingnya;

Bahwa harga harga modem plus starter pack pada tahun 2007 hanya Rp.

mahal karena pada saat itu barang masih sedikit

gu

1.499.000,- harga
dipasaran;

Bahwa harga modem sekarang ada Rp 100.000,- karena barang sudah


banyak maka harga semakin turun;

Bahwa produk IM2 hanya untuk akses data dengan jaringan Indosat;

Bahwa setelah quota habis kecepatan akses turun, yang mengatur kecepatan

ub
lik

ah

tersebut adalah IM2;

am

Terhadap keterangan saksi tersebut terdakwa tidak keberatan ;

Saksi BENNY HAMID HUTAGALUNG, dibawah sumpah

ep

Bahwa saksi pernah diperiksan oleh Penyidik di Kejaksaan Agung sebanyak


2 kali;

Bahwa saksi saat ini menjabat sebagai Division Head Community

A
gu
ng

In
do
ne
si

ah
k

pada pokoknya telah memberikan keterangan sebagai berikut :

Management PT Indosat;

Bahwa jabatan saksi ketika dilakukan penyidikan sebagai Kepala Divisi


Mobil Device yang bertugas menjalin bekerjasama dengan penyelenggara

Mobil Device untuk menyediakan program-program Banduluing kepada


pelanggan;

Bahwa saksi mengetahui ada perjanjian kerja sama antara PT IM2 dengan

lik

PT Indosat;

Bahwa saksi menjelaskan bentuk kerjasamanya yang diperjanjikan adalah


kerjasama perjualan Sim Card layanan internet;

ub

ah

Bahwa tanggung jawab dan kewajiban antara PT PT Indosat dan PT IM2

ep

ka

dalam Perjanjian Kerja Sama penjualan Sim Card tersebut adalah PT PT


Indosat menyediakan Sim Card untuk PT IM2, lalu PT IM2 membayar

Bahwa saksi mengetahui PT IM2 dalam perjanian tersebut menggunkan

ng

on
In
d

gu

jaringan 3G;

es

IM2;

ah

kepada PT PT Indosat berupa biaya jasa internet yang sudah dijual oleh PT

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 78

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa 3G adalah salah satu teknologi seluler;

Bahwa saksi tidak tahu spektrum frekuensi yang digunakan untuk jaringan

ng

3G;

Bahwa saksi tidak terlibat dalam pembuatan perjanjian tersebut tapi saksi

gu

mengetahui ada perjanjian itu;

Bahwa ketika saksi menduduki jabatan Manager Device yang menyediakan

Sim Card tersebut PT IM2 memberikan layanan dalam bentuk jasa internet
kepada pelanggan;

Bahwa dalam memberikan layanan dengan jasa internet tersebut PT IM2

ub
lik

ah

menggunakan media Sim Card dan modem /dongle;

Bahwa Sim Card yang digunakan terkait dengan Perjanjian Kerja Sama ini

am

secara prinsip sama dengan Sim Card yang ada di PT PT Indosat pada
umumnya;

Bahwa Sim Card yang digunakan khusus untuk PT IM2 hanya dapat

ep

ah
k

digunakan untuk mengakses internet saja tidak bisa untuk voice, SMS
Bahwa Sim Card yang dikeluarkan untuk layanan internet PT IM2 ini tidak

In
do
ne
si

ataupun layanan-layanan lain;

A
gu
ng

dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan pelanggan PT Indosat;

Bahwa saksi tidak tahu Sim Card tersebut bisa atau tidak untuk
berkomunikaksi sesama pelanggan PT IM2;

Bahwa karena fungsi dasarnya Sim Card tersebut hanya untuk internet jadi
tidak bisa digunakan untuk voice atupun SMS;

Bahwa pada Sim Card ada nomornya atau kode akses tertentu dan khusus

Bahwa Sim Card dengan menggunakan prefix yang digunakan oleh PT PT

lik

Indosat dengan prefix selain 0814 tidak bisa digunakan untuk mengakses
layanan PT IM2, jadi untuk bisa melayani akses internet dari PT IM2 hanya

ub

ah

untuk PT IM2 menggunakan prefix nomor 0814;

dengan menggunakan yang prefix 0814 saja;

Bahwa untuk bisa terkoneksi dengan layanan internet setelah Sim Card yang

ep

ka

tentunya terisi pulsa dimasukkan ke dalam modem kemudian dilakukan

ah

setting di komputernya, instalasi software donglenya, dan kemudian akan

es
on
In
d

gu

ng

terkoneksi ke internet;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 79

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa saksi lupa setelah tahapan tersebut diatas ada tahapan lain yang harus

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dilalui untuk berkoneksi ke internet misalnya menggunakan password dan

ng

username, karena rolenya ada di PT IM2;

Bahwa jika seorang pelanggan PT PT Indosat memasukkan Sim Card

gu

kedalam HP juga harus melalui tahapan yang sama seperti yang saksi
jelaskan diatas, jadi tidak secara otomatis mencari jaringan sendiri;

Bahwa tahapannya adalah masukkan Sim Card ke HP. Untuk prabayar

harus mengisi dulu informasi pelanggan yaitu KTP, istilahnya

harus

registrasi jati diri pelanggan, alamat tempat tinggal, tanggal lahir, dan

ub
lik

ah

sebagainya setelah itu selesai lalu diaktifkan oleh PT Indosat;


Bahwa tahapan pengaktifan nomor Sim Card yang sama hanya dilakukan

am

sekali saja;

Bahwa jika Sim Card PT PT Indosat yang diperuntukan bagi pelanggan PT

ep

IM2 dimasukkan kedalam modem kemudian dilakukan instalasi dan akan

ah
k

terkonek ke jaringan dan memasukkan password dan usernamenya maka


data tersebut tersimpan di dalam modem, jadi jika kemudian akan

In
do
ne
si

A
gu
ng

username;

menggunakan layanan internet lagi tidak perlu memasukkan password dan

Bahwa saksi tidak tahu secara detil tentang bekerjanya satu device hingga
terkoneksi ke satu jaringan;

Bahwa jika HP dihubungkan dimasukkan kartu Sim Card PT PT Indosat


kedalamnya kemudian diaktifkn, maka HP ini akan terhubung ke pemancar
yaitu BTS karena ini seluler;

Bahwa media yang digunakan oleh HP ini hingga terkoneksi ke BTS adalah

lik

gelombang radio;

Bahwa gelombang radio yang menghubungkan antara telepon atau HP ke


BTS;

Bahwa saksi tidak tahu teknologi gelombang radio yang digunakan untuk

ep

ka

teknologi 3G, 2G dan CDMA;

ub

ah

Bahwa media yang digunakan oleh modem sehingga terhubung ke BTS

Bahwa pelanggan internet PT IM2 jika mengkoneksikan atau mengaktifkan

on
In
d

gu

ng

modemnya dengan menggunakan gelombang radio akan terhubung ke BTS

es

ah

untuk pelanggan PT IM2 adalah gelombang radio;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 80

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

IM2;

Bahwa tidak ada perjanjian lain selain perjanjian kerja sama penjualan Sim

ng

atau jaringan milik PT PT Indosat dan ada jaringan yang terhubung ke PT

Card;

Bahwa saksi lupa tentang perjanjian akses internet melalui jaringan 3G

gu

Bahwa saksi melaksanakan pekerjaan sebagai Manager Produk;

Bahwa tugas saksi di PT PT Indosat

pekerjaannya adalah menyiapkan promosi atau produk layanan yang terkait


dengan Wireless Broad Band;

ah

sebagai Manager Fix Wireless

ub
lik

yang disediakan PT Indosat;

Bahwa tugas saksi ketika dengan PT IM2 adalah kerjasama menyediakan

am

layanan internet berupa Sim Card;

Bahwa saksi tidak tahu PT IM2 sebagai penyelenggara jasa layanan internet

ah
k

ep

juga ada menjual voucher, saksi hanya diperintah oleh atasannya;


Bahwa saksi tidak tahu

apakah pelaksanaan layanan PT IM2 bisa

dilaksanakan atau dikerjakan jika tanpa jaringan milik PT IM2;

Bahwa saksi tidak paham tentang jaringan;

Bahwa menurut saksi jaringan PT Indosat ada BTS atau antena;

Bahwa saksi tidak tahu tentang koneksi

2 jaringan antara PT Indosat

dengan PT IM2;

Bahwa yang menandatangani perjanjian adalah Wakil Direktur namanya pak

Bahwa kapasitas pak Indar Armanto sebagai Direktur;

Bahwa yang dikerjasamakan penjualan layanan internet berupa Sim Card;

Bahwa saksi tahu tentang teknologi 3G tapi tidak mendalam;

Bahwa saksi tidak tahu frekuensi berapa yang digunakan dalam pelayanan

lik

ub

ah

Kaizan dan bpk Indar Armanto;

In
do
ne
si

Bahwa yang dimaksud jaringan disini adalah jaringan 3G;

A
gu
ng

Bahwa saksi tidak tahu teknologi 2g tersebut menggunakan frekuensi sama

Bahwa saksi mengusulkan dan membuat program pemasaran PT PT Indosat

ah

dengan 3G atau tidak;

ep

ka

internet menggunakan 3G tersebut;

es
on
In
d

gu

ng

yang dalam hal ini 3G;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 81

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa saksi juga bertugas mengawasi kualitas layanan produk 3G, dengan

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

menerima keluhan dari pelanggan, lalu keluhan pelanggan itu disampaikan

ng

ke bagian yang terkait misalnya ke teman-teman teknis ;

Bahwa saksi melaksanakan produk Sim Card yang berhubungan dengan 3G;

Bahwa keluhan pelanggan biasanya susah mengakses internet;

ah

gu

Bahwa susah mengakses internet itu biasanya tidak ada sinyal yang cukup;

Bahwa saksi tidak tahu penyebab terjadinya sinyal yang tidak cukup, dan
biasanya saksi langsung berkoordinasi dengan bagian teknis;

Bahwa 3G adalah salah satu teknologi di mobil seluler yang mempunyai

ub
lik

keunggulanakses lebih cepat, teknologinya lebih bagus, dan alatnya lebih


bagus ;

am

Bahwa dalam menyediakan jaringan 3G untuk mengakses internet lebih


cepat, PT PT Indosat menyediakan jaringan, Sim Card;

Bahwa saksi tidak tahu kalau PT PT Indosat sebagai pemenang lelang

Bahwa Sim Card yang digunakan adalah

milik PT PT Indosat yang

In
do
ne
si

frekuensi 2,1 GHz;

ep

ah
k

diproduksi oleh PT PT Indosat dan untuk dijual kepada pelanggan PT IM2

A
gu
ng

dalam rangka perjanjian kerja sama dengan PT IM2;

Bahwa PT PT Indosat menggunakan produk 2G dan 3G;

Bahwa saksi tidak tahu kapan PT PT Indosat menggunakan produk 2G,


karena produk 2G sudah digunakan saat saksi bergabung di PT Indosat;

Bahwa produk 3G digunakan di PT PT Indosat antara tahun 2006 atau


tahun 2007, saksi tidak ingat secara pasti;

Bahwa perbedaan antara 3G dengan 2G adalah kalau 2G menyediakan

lik

layanan satu suara, SMS dan data tetapi datanya tidak secepat di 3G;

Bahwa dalam mengantarkan akses data 3G lebih cepat dari pada 2G;

Bahwa dalam pada 3G dan 2G menggunakan gelombang radio;

Bahwa saksi tidak tahu secara teknis tentang perbedaan gelombang radio

Bahwa saksi tidak bisa menjelaskan apa yang dimaksud dengan gelombang

radio;

Bahwa mobil wireless adalah seluler artinya komunikasi yang bergerak,

on
In
d

gu

ng

wireless tanpa kabel menggunakan gelombang;

es

ah

ep

yang digunakan 2G dan 3G;

ub

ka

ah

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 82

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa dalam pelaksanaan perjanjian PT IM2 dengan PT PT Indosat untuk

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

menghubungkan dongle dengan BTS menggunakan wireless gelombang

ng

radio;

artinya IM2 bisa bergerak kemana saja si pengguna/pelanggan IM2

gu

mengnkan internetnya jwb ya pak karena itu teknolg wireless;

Bahwa dari BTS untuk dapat menggunakan sampai kepada Sim Card itu

ada jaringan da nada banyak hal dibelakang jaringannya sampai itu bisa

menjadi satu akses internet, jadi rangkaian system yang panjang dibelakang
satu BTS;

Bahwa yang dimaksud wireless broad band adalah layanan internet tanpa

ub
lik

ah

kabel;

am

Bahwa pada saat saksi menjabat, perjanjian kerja sama antara PT PT Indosat
dengan PT IM2 mengenai penggunaan 3G yang pertama tahun 2006 sudah

ah
k

ep

terealisasi;

Bahwa sebelum ada realisasi perjanjian kerja sama telah dilakukan suatu

kajian bisnis untuk penyelenggaraan layanan 3G oleh PT Indosat, tetapi


Bahwa saksi membenarkan semua jawaban saksi dalam BAP no 14 yang

A
gu
ng

In
do
ne
si

saksi tidak dilibatkan;

disampaikan pada Pebruari tahun 21012.

Bahwa rapat atau kajian yang diadakan dan yang pernah saksi ikuti adalah

perencanaan persiapan peluncuran dan pemasaran jaringan 3G PT PT


Indosat jadi hanya focus pada peluncuran dan penggelaran jaringan 3G PT
PT Indosat saja;

Bahwa berkaitan Perjanjian Kerja Sama PT PT Indosat dengan PT IM2,

lik

ah

dari pihak PT PT Indosat mutlak harus menyediakan jaringan 2G, dari segi
PT IM2 3G sebagai sarana internet, Sim Card juga sebagai sarana konekting

ub

kepada servernya PT IM2 guna dapat menggunakan jaringan 3G PT PT


Indosat dengan dari pihak PT IM2 harus memiliki server yang dapat

Bahwa jenis perangkat yang digunakan adalah BTS, system, semacam


router;

Bahwa PT IM2 tidak punya BTS;

on
In
d

gu

ng

ah

ep

internet;

es

ka

dikonektingkan ini dalam perjanjian kerja sama penjualan layanan akses

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 83

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa yang dimaksud dengan router adalah salah satu perangkat keras dan

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

saksi kurang tidak tahu spesifiknya, untuk menjalankan layanan data router

ng

adalah penerima dan meneruskan data;

Bahwa secara umum biasanya dari pengakat pelanggan terhubung dengan

gu

jaringan PT PT Indosat ada beberapa hal jaringan lalu terhubung dengan


pihak PT IM2;

pelanggan, jadi ketika pelanggan mengakses internet datanya akan dilayanai

dari SGSN;

Bahwa GGSN adalah suatu perangkat untuk terhubung ke dunia internet;

Bahwa SGSN dan GGSN adalah milik PT PT Indosat karena bagian dari

ub
lik

ah

Bahwa SGSN adalah suatu perangkat untuk melayani data permohonan dari

am

jaringan 3G;

Bahwa wilayah Indonesia yang

dilayani oleh PT PT Indosat dengan

ah
k

ep

wireless broad band hampir di seluruh Indonesia;

Bahwa PT PT Indosat merupakan perusahaan yang bergerak dibidang

layanan jasa telpon seluler dan juga layanan jasa internet;

Bahwa jaringan 3G yang dipakai PT IM2 itu milik PT Indosat;

In
do
ne
si

Bahwa PT IM2 bergerak dibidang penyelenggara jasa internet;

A
gu
ng

Bahwa PT IM2 dalam memakai jaringan 3G milik PT PT Indosat perangkat


yang dipakai adalah modem dan Sim Card ;

Bahwa dalam BAP saksi ke2 no 3 menjelaskan pelanggan PT IM2 ketika

akan mengirimkan data internet harus mempunyai perangkat modem 3G


yang gunanya untuk bisa diterima

jaringan 3G milik PT PT Indosat

kemudian komunikasi data yang dikirim oleh pelanggan PT IM2 disalurkan

lik

sgsn kemudian disalurkn ke ggsn milik PT Indosat kemudian disalurkan ke


list line berupa fiber optic ke router milik PT IM2, kemudian PT IM2

ub

ah

melalui pemancar 3G terdekat milik PT PT Indosat kemudian data diolah

menyalurkan ke internet/ dunia maya ;

Bahwa jaringan 3G milik PT PT Indosat mempunyai ijin dari instansi

ep

ka

Kementerian Komunikasi dan Informatika;

ah

Bahwa PT IM2 dalam memakai jaringan 3G milik PT PT Indosat ada

es

Bahwa PT IM2 tidak memiliki jaringan 3G sendiri;

on
In
d

gu

ng

pembagian keuntungan tetapi saksi tidak ingat presentase pembagiannya;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 84

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa saksi tidak pernah satu tim dengan terdakwa untuk mempersiapkan

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Perjanjian Kerja Sama PT PT Indosat dengan PT IM2;


Bahwa PT IM2 berkantor di Kebagusan;

Bahwa saksi pernah pergi ke akebagusan dalam rangka mengikuti rapat

ng

gu

dengan salah satu atasan untuk mendiskusikan persetujuan suatu program;

Bahwa saksi lupa apakah pernah membaca suatu perjanjian antara PT PT

Bahwa PT IM2 sahamnya 99,5% adalah milik PT PT Indosat dan 0,5%


milik Koperasi karyawan PT Indosat;

Bahwa perjanjian itu berkaitan dengan penggunaan jaringan 3G;

Bahwa dalam perjanjian itu PT PT Indosat adalah sebagai penyelenggara

ub
lik

ah

Indosat dengan PT IM2;

am

jaringan sementara PT IM2 adalah penyelenggara jasa telekomunikasi;

Bahwa dalam perjanjian Sim Card yang dijual oleh PT IM2 adalah bagian

ep

Bahwa betul BTS dan Sim Card milik PT Indosat;

Bahwa betul

Sim Card dan BTS adalah bagian dari jaringan

In
do
ne
si

ah
k

dari jaringan supaya bisa menggunakan jaringannya PT Indosat;

telekomunikasi;

Bahwa PT IM2 tidak mempunyai Sim Card sendiri dan BTS sendiri;

Bahwa pertemuan rapat diadakan untuk mendiskusikan rencana peluncuran

A
gu
ng

jaringan 3G PT Indosat;

Bahwa saksi tidak pernah mendengar dalam rapat yang diadakan sebagai

upaya supaya PT IM2 menghindari kewjbannya untuk membayar apront fee


Bahwa 3G itu milik PT PT Indosat dan memiliki ijin dari pemerintah;

Bahwa saksi dalam menjalankan aktifitas dan tugas-tugas di PT PT Indosat


tidak sering berkomunikasi dengan komunitas telekomunikasi di Indonesia,

Bahwa saksi pernah mendengar masyarakat telekomunikasi Indonseia atau


masyarakat telematika;

ah

ub

berdiskusi dengan teman-teman lain atau ada forum lain;

ka

lik

ep

ah

dan BHP pita frekuensei radio;

Bahwa saksi tidak mengikuti diskusi dalam rapat-rapat tentang peluncuran

es
on
In
d

gu

ng

3G di internal PT Indosat;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 85

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa saksi tidak pernah mengikuti diskusi-diskusi ataupun seminar atau

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ditempat lain tentang teknologi telekomunikasi generasi ke-2 dan generasi

ng

ke-3;

Bahwa diskusi persiapan peluncuran penggelaran jaringan, saksi hanya

gu

spesifik mempersiapkan produk 3G saja;

Bahwa saksi tidak tahu bentuk kerjasama yang dilakukan oleh kompetiter

PT Indosat;

Bahwa Sim Card yang dipersiapkan dan diproduksi oleh PT PT Indosat

untuk diberikan kepada PT IM2 dan kemudian didistribusikan, diluncurkan

ub
lik

ah

dan kemudian di kerja samakan dengan PT IM2;

Bahwa saksi tidak ingat apakah produk Sim Card tersebut juga dilakukan

Bahwa saksi tidak tahu tentang model bisnis seperti ini juga berlangsung

ah
k

ep

ditempat lain;

Bahwa kompetiter PT PT Indosat adalah PT Telkomsel, PT XLKomindo,

dan PT AXIS;

Bahwa kalau disebut kompetiter berarti sama model bisnisnya;

Bahwa router adalah untuk menerima dan meneruskan data;

A
gu
ng

In
do
ne
si

am

kerja sama dengan badan hukum lain selain dengan PT IM2;

Bahwa data adalah sumber dari koneksi internet;

Bahwa saksi tidak tahu secara teknis tentang data dan router, yang saksi tahu
data-data internet ini asalnya dari pelanggan, dan Router menyalurkan data
dari jaringan 3G milik PT Indosat;

Bahwa dalam BAP saksi menjelaskan data-data internet yang ditangkap oleh

Banhwa router ini milik PT IM2;

Bahwa router bukan merupakan bagian dari jaringan;

Bahwa dari gambar pada slide PT Indosat data network topologi saksi

lik

ub

ah

router PT IM2 kemudian diiteruskan kepada pelanggan PT IM2;

ka

menjelaskan yang dinamakan gelombang radio adalah yang dari PC Modem

ah

ep

(yang merah semacam kilat);

Bahwa yang memancarkan gelombang radio adalah BTS jadi bukan PC

es
on
In
d

gu

ng

Modem, ataupun seperti pada gambar ada Black Berry, HP;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 86

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa apakah alat2 itu hanya meperangkat peralatan tersebut fungsinya

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

menerima lalu mengembalikan lagi ke BTS lagi, karena ada komunikasi

ng

bolak balik;

Bahwa produk gelombang radio yang dikembalikan ke BTS harus sama

gu

dengan gelombang radio yang digunakan oleh jaringan PT PT Indosat

Bahwa antara BTS yang satu dengan BTS yang lain saling berhubungan;

Bahwa antar BTS bisa saling berhubungan dengan menggunakan sarana


melalui kabel, bisa dengan gelombang radio;

ah

Bahwa saksi tidak mengerti secara teknis tentang SGSN, GGSN, APN

ub
lik

supaya bisa berkomunikasi;

Router, saksi hanya tahu logika awamnya saja;

am

Bahwa pelanggan PT IM2 yang menggunakan Sim Card PT PT Indosat


untuk akses internet, ketika terhubung ke jaringan PT PT Indosat koneksinya

ep

ke BTS, hanya tidak bisa untuk voice, dan hanya bisa untuk data dan data

ah
k

kemudian disalurkan ke jaringan PT PT Indosat antara BTS-BTS kemudian

Bahwa saksi kemudian menjelaskan nama atau symbol-simboleh yang ada

A
gu
ng

pada gambar/slide jaringan;

Bahwa gambar jaringan yang dijelaskan saksi adalah jaringan milik PT


Indosat;

In
do
ne
si

menggunakan frekuensi;

Bahwa ISP IM2 yang tertera pada gambar /slide adalah jasa telekomunikasi

akses internet dan dalam rangka jasa akses internet IM2 menggunakan
Bahwa terdakwa tidak keberatan atas keterangan saksi;

Bahwa yang disebut dengan device termasuk Hp;

Bahwa HP, Laptop, dan modem dijual bebas dipasaran;

Bahwa yang saksi maksud gelombang radio adalah microwave;

Bahwa saksi menjelaskan barang bukti yang ada itu alat untuk mengakses

lik

ep

internet yang namanya modem;

ub

ka

ah

jaringannya PT Indosat;

Bahwa saksi kenal dengan barang bukti dan saksi menjelaskan barang bukti

es
on
In
d

gu

ng

ah

tersebut namanya modem alat untuk mengakses internet;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 87

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa setahu saksi modem yang bertuliskan PT Indosat IM2 merupakan

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

paket penjualan yang dijual kepada konsumen oleh PT IM2 dan didalam

ng

paket tersebut dilengkapi dengan Sim Card;

Bahwa saksi kurang tahu alasan Sim Card dijual dengan menggunakan

gu

modem;

Bahwa harga jual paket modem plus starter pack pada tahun 2006 - 2007

adalah Rp. 1.499.000,-;

Bahwa harga modem plus tarter pack saat ini mungkin hanya Rp. 200.000;

Bahwa saksi tidak tahu alasan harga paket tersebut semahal itu karena itu

ub
lik

ah

ranahnya PT IM2 dalam menetapkan harga;

Bahwa pada tahun 2006 2007 jumlah paket modem plus starter pack yang

Bahwa sangat banyak merek modem yang dijual bebas dipasar;

Bahwa Sim Card dijual bebas;

Bahwa modem PT Indosat IM2 bisa diisi Sim Card produk lain bisa

ep

ah
k

am

beredar setahu saksi belum sebanyak saat ini;

untuk Sim Card tertentu;

In
do
ne
si

dioperasikan atau konek, tetapi dipasar ada penyelenggara yang membatasi

Bahwa saksi tidak tahu ada setting khusus terhadap barang bukti;

Bahwa Sim Card yang digunakan milik PT Indosat;

Bahwa sebagai Customer Service nya adalah PT IM2 karena yang

A
gu
ng

melakukan penjualan adalah PT IM2;

Bahwa saksi pernah membaca perjanjian antara PT PT Indosat dengan PT


IM2 tentang Akses Internet no 225 tanggal 24 Nopember tahun 2006;

Bahwa yang dimaksud dengan CPE (Customer Premises Equipment) di

lik

pasal 2 ruang lingkup kerja sama ayat 2 butir d adalah modem;

Bahwa yang dimaksud dengan data card adalah modem;

Bahwa dalam perjanjian tersebut saksi lupa siapa yang menyediakan CPE

ub

ah

ka

dan data card tersebut;

Saksi

MOHAMMAD YASID, dibawah sumpah pada

ep

ah

Bahwa terdakwa tidak keberatan atas keterangan saksi;

In
d

on

ng

Bahwa saksi pernah diperiksa oleh penyidik sebanyak 1 kali;

gu

es

pokoknya telah memberikan keterangan sebagai berikut :

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 88

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa jabatan saksi ketika diperiksa di penyidikan sebagai Kepala Divisi

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Card And Voucher Management;

Bahwa tugas dan tanggung jawab saksi di bagian IT (Information Teknologi

ng

atau bagian computer) adalah bertugas untuk memaintain atau memelihara

gu

system-sistem vouchers dan memastikan bahwa system-sistem yang ada di


IT tersebut berjalan sesuai dengan kebutuhan perusahaan;

Bahwa sesuai tugasnya saksi mengetahui voucher IM2 bisa reload produk
PT Indosat;

Bahwa saksi tidak mengetahui ijin yang dimiliki oleh PT IM2;

Bahwa PT IM2 anak perusahaan PT PT Indosat sebagai ISP (Internet

ub
lik

ah

Service Provider);

am

Bahwa PT IM2 mempunyai pelanggan sendiri dan tidak tergabung dengan


pelanggan PT Indosat;

Bahwa data pelanggan PT IM2 terdata di PT IM2 sendiri,

ep

ah
k

untuk

pelayanannya PT IM2 melakukan pengelolaan sendiri tetapi untuk Voucher


Bahwa saksi tidak mengetahui laporan bulanan tentang pengelolaan

In
do
ne
si

dan Sim Card nya milik PT Indosat;

A
gu
ng

pelanggan PT IM2 kepada PT Indosat ;

Bahsa saksi mengetahui perjanjian antara PT Indosat dengan PT IM2


waktu disidik tahun lalu mengenai top up voucher atau re load voucher;

Bahwa pengetahuan saksi terhadap top up voucher adalah

mengelola

system IT untuk top up voucher dan memelihara system tersebut agar


berjalan sesuai kebutuhan perusahaan;

Bahwa saksi mengelola semua produk PT PT Indosat seperti IM3, Mentari,

lik

Star One dan IM2, tidak hanya mengelola voucher untuk satu produk tapi
untuk semua produk;

Bahwa saksi tidak tahu mengenai perjanjian kerja sama antara PT PT

ub

ah

Indosat dengan PT IM2, saksi hanya tahu waktu disidik tahun lalu jadi

ep

Bahwa saksi mengenal 3G itu sebagai jarinan ;

Bahwa saksi tidak tahu spectrum berapa yang digunakan oleh jaringan 3G ;

Bahwa saksi pada saat dilakukan penyidikan

diberi kesempatan untuk

on
In
d

gu

ng

membaca perjanjian kerja sama dan dalam perjanjian tersebut saksi sebagai

es

ah

ka

isinya saksi tidak paham ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 89

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

PIC rekonsiliasi, ada atau tidaknya perjanjian tersebut saksi telah


melaporkan apa yang ada di system voucher kepada semua user termasuk

ng

PT IM2, apa yang saksi laporkan adalah banyaknya voucher yang


digunakan/di re load, jumlah voucher dan rupiahnya, dari data tersebut
dilakukan rekonsiliasi oleh bagian lain;
Bahwa saksi tidak tahu tujuan dilakukan

rekonsiliasi, yang pasti saksi

gu

melakukan pelaporan setiap transaksi atau setiap reload voucher yang terjadi
disistem ;

Bahwa saksi memegang system voucher setiap hari akan ada customer yang

ub
lik

ah

me-reload voucher, produk itu bisa produk PT IM2, Mentari, IM3 dan Star
One. Semua saksi laporkan ke user tergantung produknya kalau untuk IM3,

am

Mentari, Star One ke produk, marketing dan channel, untuk PT IM2 ke tim
PT IM2, data tersebut saksi tidak tahu digunakan apa untuk rekonsiliasi atau

ah
k

ep

untuk pelaporan lainnya itu nanti digunakan oleh masing-masing user;


Bahwa traffic ada di system, traffic isinya customer top up atau customer

denomination/ isi dari voucher tersebut dan jumlahnya;

In
do
ne
si

reload, yang saksi laporan adalah banyaknya voucher yang reload perhari,

Bahwa pelanggan PT IM2 tercatat dalam traffic yang saksi kelola;

Bahwa pelaporannya disampaikan kepada semua user, ke tim PT IM2, tim

A
gu
ng

marketing, tim produk, tergantung kebutuhan, termasuk POD;

Bahwa proses pencatatan yang saksi kelola sejak tahun 2008;

Bahwa PT PT Indosat perusahaan

yang bergerak dibidang jasa

Bahwa PT IM2 bergerak dibidang ISP atau penyelenggara internet;

Bahwa PT PT Indosat juga sebagai penyelenggaraan internet;

Bahwa PT PT Indosat memakai jaringan 3G;

Bahwa PT IM2 tidak mempunyai jaringan 3G;

Bahwa PT IM2 memakai jaringan 3G milik indosat;

Bahwa saksi tidak mengetahui jumlah rata-rata pelanggan PT IM2 yang

ub

lik

ep

ka

ah

telekomunikasi;

menggunakan jaringan 3G milik PT PT Indosat per bulannya atau per


Bahwa saksi setiap hari melaporkan penggunaan voucher oleh pelanggan PT

on
In
d

gu

ng

IM2;

es

ah

tahunnya;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 90

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa jaringan yang dimiliki PT PT Indosat bukan hanya jaringan 3G tetapi

ada juga jaringan 2G yang digunakan untuk GPRS;

Bahwa saksi tidak tahu pelanggan PT IM2 yang menggunakan jaringan 3G

ng

itu tercatat di bagian apa;

Bahwa kalau voucher itu proses pembayaran atau proses seperti kasir, jadi

gu

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

kalau customer memakai setiap hari terus menerus, maka nilai pulsanya

Bahwa saksi tidak tahu untuk membedakan dari yang memakai jaringan;

Bahwa PT IM2 adalah anak perusahaan PT Indosat;

Bahwa selain PT IM2 ada lagi anak perusahaan dari PT PT Indosat yaitu PT

ub
lik

ah

akan berkurang jadi harus melakukan reload, itu tercatat disemua sistem;

am

Lintas Arta;

Bahwa produk IM3, Mentari dan IM2 itu yang memproduksi PT Indosat;

Bahwa saksi tidak tahu alasan dilakukan kerja sama padahal

IM2

ep

ah
k

merupakan produk PT PT Indosat sendiri;

Bahwa saksi mengetahui perjanjian itu pada saat saksi dipanggil ke


dalam perjanjian antara PT Indosat dengan PT IM2;
Bahwa terdakwa tidak keberatan atas keterangan saksi;

A
gu
ng

In
do
ne
si

Kejaksaan Agung, jadi saksi tidak membaca secara detil apa peran terdakwa

Saksi - DEDE RUSNANDAR DIP ENG dibawah sumpah pada


pokoknya telah memberikan keterangan sebagai berikut :

Bahwa saksi pada tahun 2003 2005 saksi sebagai Direktur Sales Marketing
di PT IM2;

Bahwa saksi menjabat Direktur Operasi PT Indosat sejak pertengahan

lik

tahun 2005 sampai dengan April 2008, April 2008 saksi ditarik di Holding
Pusat;

Bahwa saksi mengetahui perjanjian kerja sama antara PT IM2 dengan PT

ub

ah

Bahwa dalam proses perjanjian tersebut PT IM2 mempunyai ijin sebagai

Bahwa PT IM2 tidak memiliki ijin penggunaan 3G;

Bahwa yang memiliki ijin penggunaan 3G adalah PT Indosat;

on
In
d

gu

ng

ah

ISP;

es

ep

ka

Indosat tentang Broad Band 3G, penggunaan 3G sebagai akses;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 91

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa ijin penggunaan 3G untuk PT Indosat dikeluarkan dari Kementerian

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Komunikasi dan Informatika;

Bahwa sebagai Direktur Operasi saksi bertanggung jawab atas Network,

ng

Operasion dan Maintenance, Network Provisioning, IT, Customer Service

gu

dan hal-hal umum General Servicesis, jadi sebagai Direktur Operasi saksi
bertanggung jawab terhadap keseluruhan operasional di PT IM2;

Bahwa dasar hukum penggunaan spektrum 2,1 GHz oleh PT IM2 adalah
adanya perjanjian dengan PT Indosat;

Bahwa dalam perjanjian tersebut terdakwa pada saat itu sebagai Direktur

ub
lik

am

ah

Utama PT IM2;

Bahwa dalam perjanjian tersebut PT IM2 bekerjasama dengan PT Indosat;

Bahwa dari pihak PT PT Indosat yang tanda tangan dalam perjanjian


tersebut adalah Wakil Direktur Utama pak Kaisot Harji, karena posisi

ah
k

ep

Direktur Utama saat itu kosong;

Bahwa PT IM2 menggunakan pita frekuensi radio 2,1 GHz tidak untuk
jaringan

bergerak,

karena

penyelenggaraan

PT

IM2

tidak

In
do
ne
si

menyelenggarakan jaringan bergerak tetapi PT IM2 menyelengkan jasa

A
gu
ng

akses internet servis provider ;

Bahwa PT IM2 menggunakan pita frekuensi radio 2,1GHz untuk


penyelenggaraan akses internet broad band dan mendapatkan jaringan dari
PT Indosat dengan cara kerjasama;

Bahwa jaringan atau network itu terdiri dari beberapa komponen, jadi

jaringan bisa dalam bentuk wireline, jaringan bisa dalam bentuk wireless,

wireless disini dengan menggunakan gelombang radio frekuensi, jaringan

lik

ah

yang ada di PT PT Indosat untuk GSM atau seluler itu memiliki 3 yaitu
bergerak di pita frekuensi 900 MHz, 1800 MHz dan 2100 MHz atau 2,1
didalamnya jaringan sendiri

itu banyak sekali komponen untuk

ub

GHz,

menghubungkan antara satu titik dengan titik yang lain atau dari satu titik

ka

ke titik yang banyak, apakah itu melalui kabel wireline dengan fiber optic

ep

atau bisa juga dengan radio bisa juga dengan microwave, kesemuanya ini

ah

terbentuklah jaringan, jadi jaringan didalam perusahaan telekomunikasi

akan titik pertemuan antar pelanggan, misalnya menggunakan HP titik

on
In
d

gu

ng

pertemuan itu akses, sedangkan untuk pelanggan korporat akses bisa melalui

es

pertama ada yang disebut akses, akses itu jaringan yang paling luar yang

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 92

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

jaringan frekuensi, bisa melalui jaringan fiber optic, bisa melalui microwave
atau bahkan bisa melalui satelit,

kesemuanya ini adalah jaringan dan

ng

gelombang radio frekuensi merupakan bagian daripada jaringan;

Bahwa saksi

mengetahui perjanjian antara PT Indosat dengan PT IM2

terkait dengan pengunaan jaringan;

Bahwa jaringan yang dimaksud dalam perjanjian antara PT Indosat dengan

gu

PT IM2 yang dipergunakan untuk akses pelanggan, jaringan untuk korporat


dengan menggunakan microwave, radio dst adalah jaringan 3G;

Bahwa pelanggan sebagai individu misalnya pakai BlackBerry atau


pada saat

menggunakan dongle, dongle ini akan

ub
lik

ah

pelanggan PT IM2

memancarkan sinyal pengirim yang akan diterima oleh BTS, tapi dongle ini

am

tidak bisa diterima kalau tidak mempunyai identifikasi, indentifikasi ini


adanya pada Sim Card, dengan kombinasi Sim Card dimasukkan kedalam

ah
k

Sim Card

ep

dongle maka BTS penerima akan berkomunikasi dengan dongle ini, jika
PT Indosat dan dicek ternyata masih aktif, maka bisa

terhubungan. Sedangkan untuk

pelanggan

PT IM2

tidak akan bisa

In
do
ne
si

menggunakan sebelum memasukkan userid dan password, pelanggan PT

IM2 memliki userid dan password, tanpa 3G-nya PT Indosat pelanggan PT

A
gu
ng

IM2 pun bisa mengakses internet dengan 2 cara diluar daripada 3G tadi,
wireless bisa dengan wifi, wifinya bisa dengan wifi PT IM2, bisa dengan

wifi dengan seluruh ISP yang bekerjasama rooming dengan PT IM2, atau

bahkan bisa juga menggunakan CDMA-nya Fren, itu kerjasama antara PT


IM2 dengan mobil in pada saat itu atau bisa mengunanakan fiber optic,

dimana PT IM2 mempunyai jaringan fiber optic di Kelapa Gading,

ah

Surabaya, Sunter, jadi pada saat pelanggan ada disana dia dirumah punya

lik

kabel TV dia bisa mengakses itu dengan password tanpa harus


menggunakan Sim Card , jadi maksudnya pelanggan PT IM2 itu bukan

ub

hanya mengakses internet melalui 3G, 3G adalah salah satunya setelah

Bahwa PT IM2 harus menggunakan jaringan 3G karena yang terutama

ep

ka

perjanjian kerja sama itu ditandatangani;

ah

kelebihannya bukan hanya kecepatan tapi kelebhannya adalah anywheredan pelanggan PT IM2 yang tadi di sebutkan sebelum ada 3G

hanya

on
In
d

gu

ng

terbatas, misalnya kalau kabel itu didaerah yang ada kabelnya PT IM2, atau

es

nya tadi karena jaringan PT Indosat itu nation wait sudah ada dimana-mana

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 93

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

kalau ada wifi dimana ada tempat yang wifinya punya PT IM2 atau wifi

orang lain yang bekerjasama rooming dengan PT IM2, selebihnya kalau

ng

dijalan dia tidak bisa akses, dengan kerjasama 3G bisa mengakses sampai

di Irian /Papua tapi di Papua tidak ada 3G, jadi 3G bukan satu-satunya,

setelah perjanjian kerja sama itu bisa mengakses data GPRS, misalnya

gu

sedang bermain dipantai Bali 3G-nya tidak ada disana yang ada 2,5G atau

GPRS yang 2G, pada saat di Jakarta atau dikota-kota besar bisa terhubung
dengan jaringan 3G;

Bahwa dengan menggunakan kombinasi Sim Card dan dongle kemudian ini
pelanggan PT IM2,

ub
lik

ah

bisa berkomunikasi dengan BTS milik PT Indosat, ini berlaku untuk

komunikasi itu dilakukan oleh modem dengan

am

mengirimkan data yang ada di Sim Card melalui BTS;

Bahwa frekuensi yang dipakai untuk mengirimkan data dari modem kepada

ep

BTS itu dalam hal 3G menggunakan frekuensi 2100 MHz atau 2,1 GHz,

ah
k

tergantung posisinya dimana;

Bahwa frekuensi tersebut didalam kanal yang disediakan untuk PT Indosat,

Bahwa pelanggan

In
do
ne
si

sesuai ijin yang diberikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika;

PT IM2 yang menggunakan Sim Card PT Indosat

A
gu
ng

mengirimkan data dengan frekuensi 2,1 GHz ke BTSnya PT Indosat baru

kemudian ke jaringan PT Indosat yang juga bisa dengan bermacam-macam


cara;

Bahwa Sim Card yang dialokasikan PT Indosat untuk pelanggan PT IM2 itu

sudah diblok fasilitas SMS maupun fasilitas voice, dibloknya disebut


dengan nama HLR (home register) jadi pada saat dongle mengirimkan

lik

hanya untuk mengakses data sehingga tidak bisa digunakan untuk voice atau
untuk SMS, jadi hanya untuk akses data saja;

ub

ah

informasi Sim Card ke BTS, BTS akan memferifikasi ke HLR, Sim Card ini

Bahwa akses data ini hanya untuk akses data internet melalui PT IM2 dan

ka

tidak bisa dengan melalui ISP lain, jadi sebetulnya dongle itu dengan BTS-

ep

BTS hanya menghubungkan pelanggan melalui jaringan PT Indosat ke PT

ah

IM2, sesampainya di PT IM2 melalui kabel tadi masuk ke perangkatnya PT


Indonesia yang disebut dengan IIX local atau global internet ke luar negeri

on
In
d

gu

ng

tergantung dari misalnya akses ke detik.com masuk ke IIX itulah PT IM2

es

IM2 baru dikoneksikan ke internet, internet itu ada 2: kalau internet

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 94

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

bagiannya, tetapi bagian dari PT Indosat itu adalah menghubungkan dongle/


Sim Card tadi melalui jaringan yang ada sampai ke pintunya PT IM2;

Bahwa dongle yang digunakan dengan kartu PT Indosat tidak harus dongle/

ng

modem yang khusus jadi bisa juga digunakan dongle/modem umum yang
bisa dibeli pelanggan di pasar;

Bahwa dongle yang digunakan sifatnya umum, pelanggan bisa beli dimana

gu

saja, tetapi pelanggan tidak beli bebas karena kalau beli di PT IM2 lebih
murah karena modelnya kontrak dan bayarnya nyicil;

Bawha PT IM2 selain melayani pelanggan internet melalui system kartu

ub
lik

ah

ini PT IM2 juga melayani layanan-layan lain;


Bahwa PT IM2 sebagai perusahaan ISP

yang terbesar di Indonesia

am

mempunyai 2 jenis pelanggan bisnisnya yaitu korporat dan retail, korporat


lebih

banyak ke perusahaan kelas menengah, retail adalah pelanggan

ep

perorangan, sedangkan korporat itu perusahaan, instansi, dinas, termasuk

ah
k

Kejaksaan karena dulu proyek kejaksaan saksi yang pegang waktu internet
di daerah-daerah Kejaksaan dan saksi yang mentraining teman-teman di

In
do
ne
si

Kejaksaan dan saksi pernah menjadi pembicara di 2 acara di Kejaksaan


untuk teknologi dengan bapk Roy Suryo di Jakarta. Pelanggan PT IM2,

A
gu
ng

Kejaksaan, Departeman Keuangan, Kedutaan, itu adalah pelanggan

korporat, pelanggan korporat tersebut berlangganan internetnya IM2, tidak

harus menggunakan jaringan yang diberikan lisensinya oleh pemerintah


kepada IM2, bisa saja bekerjasam dengan PT Indosat atau dengan Telkom
atau dengan operator lain dimana didaerah itu infrastrukturnya paling baik,
tidak harus dengan PT Indosat kalau kami tidak punya kami sewa ke telkom

lik

ah

untuk menghubungkan kantor kejaksaan di Sulawesi, kantor kejaksaan di


sumatera supaya internetnya masuk kesana, itu adalah pelanggan korporat,

kalau yang kita bahas disini adalah pelanggan retail, pelanggan retail kami

ub

sudah punya IM2 sebelum ada 3G kami sudah punya, jumlahnya banyak

ka

mereka dibekali userid dan password, aksesnya apapun, namanya anywhere,

ep

pada waktu itu produk dagangnya adalah IM2 anywhere , jadi anywhere

ah

dimanapun dia bisa akses, kalau tidak ada PT Indosat pakai Fren, kalau tidak
Indosat 3G ini merupakan satu tambahan tools agar pelanggan IM2 bisa

on
In
d

gu

ng

mengakses lebih luas lagi jadi tidak terbatas dengan kerjasama dengan kerja

es

ada Fren pakai Telkom pakai dial up pakai telpon, jadi dengan kerjasama PT

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 95

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

sama IM2 dengan ISP maupun dengan operator lain, kalau yang korporat

produknya banyak bukan itu saja ada data center cuma ini tidak berkaitan

ng

dengan masalah ini;

Bahwa PT IM2 dalam pelayanan internet melalui jaringan 3G tidak

bekerjasama dengan penyelenggara jaringan lain, karena mungkin pesaing,

gu

kalau kami maunya juga dengan Telkomsel, dengan XL tapi mereka lihat
kami kan pesaing, kami PT IM2 pada saat itu sebagai Direktur Operasi IM2

adalah anak perusahaan PT Indosat 99,9% dan 0,1 % milik karyawan tidak
mungkin XLkomindo atau Telkomsel mau kerjasama dengan kami;

Bahwa pembagian penghasilan dari kerjasama ini PT IM2 mendapatkan

ub
lik

ah

penghasilan dari penyelenggara

akses jasa internet melalui jaringan 3G

am

kalau tidak keliru itu sekitar 34% itu PT IM2 dan 66% itu PT Indosat
dengan tarif pada waktu pertama kali adalah Rp.350,-

per megabit,

ah
k

ep

kemudian berubah karena itu semakin murah;

Bahwa saksi tidak paham tentang pembagian hasil keuntungan, karena itu
dilakukan oleh Direktur Keuangan dan Direktur Pengembangan;
Bahwa pelanggan PT IM2 yang menggunakan dongle kemudian terhubung

In
do
ne
si

melalui frekuensi ke BTS-nya PT Indosat dan datanya dikirimkan dengan

A
gu
ng

frekuensi 2,1 GHz ke BTS-nya PT Indosat, PT IM2 tidak membayar apront


fee dan BHP frekuensi karena yang membayar adalah yang menang tender
dalam hal ini PT Indosat;

Bahwa saksi tahu tentang perjanjian kerja sama antara PT Indosat dengan

Bahwa pada saat perjanjian posisi saksi sebagai Direktur Operasi;

Bahwa pada waktu ada tim yang dibuat untuk menangani teknis dan pola

lik

kerjasama, dimana tim ini terdiri dari juga orang-orang saksi yang teknikel
dan bisnis dari tim pengembangan produk, mereka bekerja membuat usulan

ub

ah

PT IM2 dan saksi lupa nomor perjanjian tersebut;

kepada Direksi, dalam pembuatan perjanjian tersebut tentu saja ada Direksi

ka

yang intens terhadap pengembangan produk yaitu Direktur Pengembangan,

ep

saksi sebagai Direktur Operasi dimintakan pendapat terkait masalah

ah

kesiapan disisi teknis PT IM2, tetapi tidak harus dan saksi juga tidak

kemudian dibahas masalah tarif, dikirimkan kepada Direksi, saksi melihat

on
In
d

gu

ng

tetapi saksi tidak ikut dalam pembuatan draf tersebut;

es

melibatkan diri dalam perjanjian bisnisnya, jadi draf itu sudah selesai

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 96

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa dalam pembuatan draf perjanjian ini tidak ada persetujuan dari

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

saksi, jadi Direksi yang bekerjanya kolektif masing-masing sesuai fungsinya

ng

dari sisi operasional tertunya melibatkan saksi karena saksi harus

mempersiapkan perangkat disisi PT IM2 agar bisa berbicara dengan jaringan


PT Indosat;

Bahwa perangkat diperlukan dalam rangka kerjasama yang dipersiapkan

gu

oleh PT IM2 adalah perangkat yang akan menerima saluran data dari PT

Indosat untuk koneksi yang berupa

router yang terhubungan dengan

perangkat PT Indosat yang dinamakan dengan radius, radius itu salah satu

ub
lik

ah

kotak/box/smart box, yang komputer disana ada billing juga,

melalui

verifikasi juga, berbicara dengan system yang ada di PT Indosat, disebut

am

dengan GGSN masuk komunikasinya dengan radius melalui router/penerus,


kami

dari

sisi

teknis

dengan

teman-teman

pengembangan

harus

ah
k

disisi PT Indosat;

ep

mempersiapkan agar radius ini bisa berbicara dengan perangkat yang ada

Bahwa selain router kemudian ada box yang disebut radius, billing, call
customer service agar bisa melayani pelanggan;

Bahwa dongle diawal disiapkan dari PT Indosat kemudian PT IM2 juga beli

A
gu
ng

In
do
ne
si

center untuk menerima keluhan dari pelanggan dan juga harus melatih

dari vendor jadi ada beberapa kali supplay pada saat demand sedang tinggi
dan dari PT Indosat kurang kami beli sendiri dari luar;

Bahwa pengadaan dongle tidak semuanya oleh PT IM2 dari PT Indosat juga
ada karena dongle itu bebas dijual dimana-mana;

untuk packed yang pertama masih post paid

lik

berlangganan waktu itu belum pre paid, jadi dikontrak dengan PT IM2 harus

ah

1 tahun dan mendapatkan dongle dengan harga lebih murah dari dipasar
tapi harus kontrak;

ub

Bahwa yang dijual

Bahwa tidak ada perbedaan antara dongle yang dijual paket PT IM2 dengan

Bahwa siapapun yang punya Sim Card dan kemudian beli dongle diluar

ep

ka

yang ada dipasaran;

ah

akan bisa dikonekkan, tetapi ada dongle-donge eks luar negeri yang dikunci

es
on
In
d

gu

ng

hanya untuk operator tertentu, tapi disana dibuka;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 97

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa dongle yang dijual PT IM2 secara paket tidak bisa dipakai untuk

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

provider/produk yang lain, karena dikunci, tapi sebenarnya kuncinya bisa

ng

dibuka;

Bahwa dongle dikunci karena ada kontrak dengan PT IM2 kalau tidak

gu

dikunci nanti akan beli di PT IM2 dengan harga murah dan dijual diluar,
nanti beli lagi dan dijual lagi;

Bahwa dari gambar slide dijelaskan saksi ketika PT IM2 mengakses internet

melalui dongle yang dijual PT IM2 mengkontak ke BTS, maka pengiriman

data melalui konektor gelombang radio yang diakses atau yang dipancarkan

ub
lik

ah

oleh dongle;

Bahwa pihak PT IM2 menyiapkan kesiapan

teknis pelaksanaan dari

am

terjadinya kerjasama berupa alat/ perangkat supaya sistemnya untuk bisa


berkomunikasi dengan jaringan PT Indosat;

Bahwa yang disiapkan PT IM2 adalah LNS, altentic management, biling

ep

Bahwa supaya pelanggan PT IM2 yang mengirimkan data melalui frekuensi

ah
k

management kemudian subscriber management;

Bahwa saksi pernah membaca secara sepintas peraturan pemerintah no 53

A
gu
ng

In
do
ne
si

2,1 GHz ke BTSnya PT Indosat dapat terhubung ke internet harus ada LNS;

tahun 2000 tentang penggunaan spektrum frekuensi radio dan orbit satelit,
tapi isinya saksi sudah lupa;

Bahwa saksi sudah lupa pengertian jaringan telekomunikasi berdasarkan


peraturan pemerintah no 53 tahun 2000;

Bahwa yang termasuk jaringan telekomunikasi dari mulai BTS, sampai ke

lik

itu semua bagian dari jaringan telekomunikasi;

Bahwa yang menghubungkan pelanggan/ dongle ke BTS melalui frekuensi

ub

2,1GHz, tapi dari BTS kesana tidak pakai 2,1 GHz bisa saja pakai fiber atau

ah

BEC sampai ke MNC atau disebut dengan SGSN GGSN, APN, ROUTER

pakai yang lain, jadi hanya bag daripada jaringan, BTS ke BEC kalau itu

ep

ka

menggunakan microwave;

Bahwa sesuai Pasal 2 ruang lingkup ayat 2 huruf d yang menyediakan

ah

dongle selama 4 bulan pertama dalam pelaksanaan kerja sama ini adalah

es

PT Indosat, tapi bukan berarti PT Indosat menyediakan dalam arti free tapi

on
In
d

gu

ng

dibeli oleh PT IM2;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 98

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa untuk pengadaan berikutnya karena saat itu demand nya sangat

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

tinggi dan penyelenggara an dari

PT Indosat tidak bisa memenuhi

ng

kebutuhan di pasar, sehingga PT IM2 mencari sendiri menghubungi vendorvendor sesuai dengan spesifikasi yang kami minta;

Bahwa modem-modem yang diadakan PT IM2 yang dijual tadi dikunci

gu

karena modem ini dijual jauh dibawah harga pasar karena kalau tidak

dikunci nanti diperjual belikan dipasar;

Bahwa berkaitan dengan perjanjian kerjasama no 225, sebelum perjanjian

itu direalisasikan ditingkat direksi PT IM2 sendiri pernah dibuat suatu kajian

ub
lik

ah

/prospek bisnis berkaitan dengan kerjasama layanan 3G dengan PT Indosat;


Bahwa Direktur Pengembangan produk

yang intens membahas trategi

am

bisnis itu adalah bidangnya beliau, saksi kadang hadir kadang tidak dengan
pak direktur utama pak Indar Armanto untuk menyusun itu yang sepanjang

ep

yang saksi ketahui karena saksi tidak intens ikut disana karena saksi sibuk

ah
k

mempersiapkan dari sisi perangkat yang PT IM2 dan beliau mempersiapkan


daripada strategi bisnis dan produk sepanjang yang saksi tahu kami
bisa mengakses wireline wireless dan

In
do
ne
si

membutuhkan itu, untuk melengkapi pelanggan kami yang anywhere untuk

mencari pelanggan baru dengan

A
gu
ng

inovasi anywhere yang tidak dimiliki oleh operator lain, kami yakin bisa
meraup pelanggan dalam waktu singkat dengan jumlah yang besar dan itu

terlaksana bahkan boleh dikatakan di dunia PT IM2 yang dianggap sukses,

sukses bukan karena 3Gnya tetapi karena inovasi tadi membuat pelanggan
mengakses bukan hanya didalam negeri saja jadi kalau pelanggan PT IM2
pergi keluar negeri manapun dengan userid dan password tadi bisa

lik

ah

menikmati 3Gnya orang lain/operator lain;

Bahwa dari kajian ada peningkatan profit dari pihak PT IM2 ini otomatis
kalau pelanggan retail bertambah besar, tentunya revenue akan diperoleh

Bahwa setelah terealisasinya perjanjian kerja sama ini ada perbedaan yang
signifikan

jumlah pelanggan PT IM2 dibandingkan pada saat sebelum

ep

ka

ub

dari situ;

Bahwa

frekuensi

yang

digunakan

oleh

dongle

tadi

sehingga

on
In
d

gu

ng

menghubungkan ke BTS adalah gelombang radio yang mengunakan

es

ah

menggunakan layanan 3G milik PT Indosat;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 99

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


2,1 GHz, bisa 900 MHz, bisa 1800 MHz

frekuensi, itu bisa frekuensi

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

tergantung posisi pelanggan pada saat itu;

Bahwa perbedaan penggunaan jasa internet yang dilakukan PT IM2 sebelum

ng

dan setelah dilakukan perjanjian antara PT IM2 dengan PT Indosat adalah


otomatis pelanggan eksisting PT IM2 dipermudah lagi bisa akses dimana

gu

jaringan PT Indosat itu ada, jadi untuk pelanggan eksisting banyak

pilihannya tambah, untuk pelanggan baru dia melihat bahwa dengan PT IM2

karena yang lain juga menjual 3G sama dengan PT IM2

mereka

mendapatkan benefit yaitu rooming dengan local partners maupun dengan

ub
lik

ah

internasional partner, itu adalah kelebihan dari produk itu;

Bahwa saksi tahu untuk mendapatkan ijin dari pemerintah untuk

am

menggunakan jaringan pita frekuensi 2,1 GHz ada lelang dan ada 3 operator
pemenang dari lelang frekuensi tersebut yaitu PT Indosat, PT Telkomsel dan

ep

PT XLkomindo, menyusul kemudian AXIS, itu saksi baca dari detik.com

ah
k

dan saksi tidak terlibat langsung disitu;

Bahwa saksi lupa jumlah pelanggan PT IM2 yang menggunakan jaringan

In
do
ne
si

3G frekuensi 2,1 GHz pada saat saksi menjabat Direktur Operasi, karena

perjanjian ini pada akhir tahun 2006 dan awal tahun 2007 baru lounching,

A
gu
ng

dan tahun 2008 saksi keluar dari PT IM2, namun yang saksi ingat jumlah
kisarannya ratusan ribu;

Bahwa pada saat saksi keluar menggunakan produk post paid namanya ada
3 macam ada quotanya saksi lupa itu menggunakan besaran daripada jumlah
Bahwa setiap pengguna jaringan pita frekuensi 2,1 GHz harus melalui BTS;

Bahwa yang menyediakan menyediakan BTS adalah PT Indosat;

Bahwa PT IM2 tidak punya BTS;

Bahwa PT IM2 sebagai anak perusahaan dari PT Indosat dalam memakai

ub

lik

ah

data yang di down load dalam satuan byte;

jaringan 3G harus dengan kerjasama karena

2 entity perusahaan yang

ka

terpisah, pendaftaran ke Departemen Kehakiman sebagai perusahaan juga

ep

sendiri-sendiri, PT IM2 itu berdiri memang sudah atas saran pemerintah,

ah

kenapa harus ada kerjasama untuk melengkapi pelanggan PT IM2 yang

3G karena mottonya adalah PT IM2 anywhere , kalau tadi mengapa PT IM2

on
In
d

gu

ng

dibentuk itu saran pemerintah supaya internet ini tidak didalam koridor

es

sudah punya akses melalui ISP, wifi, jaringan kabel, dilengkapi lagi dengan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 100

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

operator telekomunikasi tetapi ISP makanya PT IM2 dibuat, kalau tidak ada
saran dari Dirjen Postel tentunya lisensi internet akan tetap dipegang oleh

ng

PT Indosat;

Bahwa ada pembagian keuntungan antara PT Indosat dengan PT IM2 karena

ada perjanjian antara PT IM2 dengan PT Indosat dan dalam perjanjian itu

gu

bagi hasilnya dan PT Indosat itu perusahaan terbuka terdaftar di new york

exsins?,kami

mematuhi

peraturan-peraturan,

standard-standard

ditentukan oleh pihak mereka ;

yang

Bahwa dalam pemakaian jaringan 3G ada pembagian keuntungan antara PT

ub
lik

ah

Indosat dan PT IM2 karena sebagai perusahaan terbuka harus menggunakan


standar-standard seperti itu, PT IM2 walaupun anak perusahaan itu entity

am

yang terpisah, tidak professional itu akan melanggar aturan yang disebut
dengan ?? aturannya banyak itu stick sekali aturan mereka, kami diaudit;
Bahwa PT Indosat sebagai pemegang lisensi 3G tidak boleh menjual

ep

ah
k

jaringan 2,1 GHz, yang ada kerjasama jaringan bisa dengan siapa saja
dengan ISP yang punya lisensi;

Bahwa yang dipakai jaringan punya PT Indosat, tentunya PT IM2 sebagai

In
do
ne
si

penjual jasa, jasa PT IM2 yang dijual oleh internet pelanggan PT IM2 yang

A
gu
ng

terhubung ke internet PT IM2 melalui jaringannya PT Indosat, itu bentuk


kerjasama penggunaan jaringan PT Indosat tentu saja ada bagi hasil;

Bahwa PT Indosat yang mempunyai ijin

dari Menteri Komunikasi dan

Informatika tidak boleh menjual frekuensi 2,1 GHz ke perusahaan lain;

Bahwa PT Indosat tidak menjual frekuensi 2,1 GHz ke PT IM2, yang di

Bahwa dalam kerjasama antara PT Indosat dengan PT IM2 tersebut ada

lik

pembagian hasil, kalau perjanjian bisnis antara 2 entity ada auditnya baik
anak perusahaan, tidak boleh ada

ub

sebagai perusahaan holding maupun

ah

kerjasamakan adalah jaringan;

pemberian seperti itu karena anak perusahaan tidak boleh gratis, semuanya

Bahwa dengan adanya perjanjian kerja sama tersebut untuk pemakaian

ep

ka

harus transparan, semuanya harus bisa diaudit;

perjanjian kerjasama antara operator dengan ISP itu

Informatika karena

on
In
d

gu

ng

sudah lumrah yang dikerjasamakan adalah jaringan tidak eksplisit 2,1 GHz

es

ah

frekuensi 2,1 GHz PT IM2 tidak ada ijin ke Menteri Komunikasi dan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 101

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

walaupun pembahasan hari ini masalah 3G itu hanya marketing image


untuk menarik pelanggan;

Bahwa PT Indosat adalah perusahaan telekomunikasi penyelenggara

ng

jaringan/operator;

Bahwa PT IM2 adalah penyelenggara jasa telekomunikasi ,tidak eksplist

gu

ISP saja, awalnya multi media yang turunannya banyak tidak eksplisit

hanya ISP saja;

Bahwa kanal hanya bisa digunakan oleh si penyelenggara jaringan saja,


tidak bisa digunakan oleh PT IM2 atau oleh CPN atau oleh siapapun karena

ub
lik

ah

yang menggunakan itu adalah PT Indosat, alatnya punya PT Indosat, yang


mengatur juga PT Indosat. Kalau PT IM2 yang menggunakan, PT IM2

am

punya kontrol terhadap jaringan itu, tetapi PT IM2 tidak punya kontrol
terhadap jaringan itu berarti PT IM2 tidak menggunakan, yang mengunakan

ep

yang mengontrol, speednya dipercepat kemudian dilakukan chunning, yang

ah
k

melakukan chunning itu PT Indosat. Buat PT IM2 sebagai jasa transparan


apakah mau ke 3G frekuensi 2,1 GHz apakah GPRS lewat 900 MHz itu

In
do
ne
si

kami tidak tahu;

Bahwa PT Telkom itu fix teleponi, PT Telkomsel anak perusahaannya yang

A
gu
ng

bergerak dibidang seluler, mereka dapat lisensi dari pemerintah jaringan


frekuensi 2,1 GHz juga, sistemnya dibagi-bagi tadi kan 2,1 GHz mulai
2,1001 GHZ sampai 2,1999 GHz itu pitanya dan itu dibagi-bagi misalnya

PT Indosat mendapat frekuensi 2,1001 GHz sampai 2,100X, jadi kanal ini

untuk PT Indosat, kanal sebelah sini untuk PT Telkomsel dan kanal sebelah
sana untuk PT XLkomindo, jadi 100 GHz itu dari 01 sampai 99 misalnya

masing sendiri-sendiri dan tidak bertabtakan, dan saksi tidak tahu persisnya
kanal untuk PT Indosat;

ka

lik

untuk PT Telkomsel itu frekuensi dibagi kanal-kanal seperti itu, masing-

ub

ah

saja PT Indosat dari 01 sampai 030, 031 060 XLkomindo dan 061-099

Bahwa saksi sebagai dir niaga/marketing IM2 dari tahun 2003 sp 2005,

ah

ep

pertengahan 2005 sp april 2008 sebagai dir op di IM2;


Bahwa saksi ikut dan mengetahui tentang perbuatan perjanjian kerja sama

antara PT IM2 dan PT Indosat pada tahun 2006 yang kemudian ada

es
on
In
d

gu

ng

amandemen-amandemannya.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 102

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa perjanjian kerja sama tersebut juga merupakan bagian dari rencana

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

kerja PT IM2;

Bahwa rencana kerja dilaporkan ke komisaris pemegang saham, setiap kali

ng

PT IM2 tutup tahun melaporankan kinerja tahun sebelumnya dan program

gu

kerja PT IM2 tahun berikutnya untuk mendapat arahan dari pemegang


saham dalam hal ini adalah Direksi PT Indosat;

Bahwa rencana kerja PT IM2 dibuat setiap tahun, jadi ada program kerja 5

tahun, ada 3 tahun, ada 1 tahun , namun perkembangan bisnis saat ini itu

sudah dinilai nonsen untuk membuat program kerja 5 tahun, jadi kami lebih

ub
lik

ah

focus yang tahunan karena 5 tahun itu dengan perkembangan teknologi yang
demikian pesat itu tidak pernah ada yang tepat selalu melesat di industry

am

manapun;

Bahwa perjanjian kerja sama antara PT IM2 dengan PT Indosat masuk

ep

dalam rencana kerja tahun 2006. Waktu itu awalnya tahun 2005 PT IM2

ah
k

mengusulkan bergerak untuk mendapatkan lisensi waymix, tapi waymix


yang diinginkan wktu mobil waymix, tapi pemerintah saat itu dan cukup

In
do
ne
si

luma tidak mengeluarkan lisensi mobil waymix tetapi fix mobilmix akhirnya
kami diberi untuk bekerjasama untuk menggunakan 3G, karena awalnya

A
gu
ng

perencanaannya bukan di 3G, tapi awalnya di mobil waymix tapi itu tidak
pernah keluar oleh pemerintah;

Bahwa yang saksi tahu perjanjian kerja sama selalu dibuat pertahun, jadi
pada waktu itu ditandatangani pada bulan Nopember

tanggalnya lupa

sekitar tanggal 20-an dan itu akan berakhir pada Nopember tahun 2007

Bahwa perjanjian kerja sama saat ini sudah tidak berlangsung sejak tahun

lik

2010 atau tahun 2011, saksi tidak persis tahunnya;

Bahwa perjanjian kerja sama dimasukkan dalam rencana kerja PT IM2

ub

ah

setiap tahunnya;

setiap tahun;

ka

Bahwa rencana kerja

berikut anggarannya itu harus

mendapatkan

saham;

Bahwa dari gambar pada slide terlihat adanya sisi dari jaringan PT Indosat

on
In
d

gu

ng

dan sisi dari PT IM2, jadi dari sini dengan BTS-BTS-nya mungkin tidak

es

Bahwa rencana kerja dan anggaran ini juga disampaikan ke pemegang

ah

ep

persetujuan dari komisaris termasuk perjanjian kerja sama ini;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 103

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

tergambar ada backbone dan lain-lain ada satelit juga, tidak hanya melulu
lewat backbone tapi juga lewat satelit sampai putus disini;

Bahwa dari gambar terlihat kalau yang sebelah kiri yang ada handphone

ng

disebut perangkat CPE (Customer Premises Equipment) disini ada pada


pelanggan;

Bahwa rangkaian perangkat telekomunikasi itu dan kelengkapannya yang

gu

central GGSN, switching;

Bahwa CPE terhubung dengan BTS dengan frekuensi gelombang radio;

Bahwa gelombang radio ada 3 yaitu 900 MHz, 1800 MHz/ 1,8 GHz, 2100

ub
lik

ah

digunakan dalam bertelekomunikasi adalah terdiri dari CPE, BTS, perangkat

MHz/ 2,1 GHz dan bisa secara berganti-ganti melalui gelombang radio

am

dengan BTS;

Bahwa dongle bergerak frekuensinya dari 900 MHz sampai 3,3xx GHz,

ep

jadi dia rentangnya banyak, pada saat dia terkonek dengan salah satu BTS

ah
k

yang terkuat sinyalnya itu akan terhubung, misalnya pada saat itu yang
terkuat GPRS karena antena 3Gnya jauh maka dia akan dihandle oleh BTS
melemah dia akan

In
do
ne
si

itu, pada saat bergerak sinyal ini bergerak dan

A
gu
ng

mengalihan tugas dari 900 MHz kedapa 3G, jadi dengan kata lain tidak pasti
tergantung dimana dia berada, bisa yang 900 MHz, bisa yang 1800 MHz dan

bisa 2100 MHz dan perlu diketahui 3G kebanyakan dibangun dikota-kota


besar, sedangkan di Kabupaten atau kota-kota kecil rata-rata 2G;

Bahwa frekuensi itu salah satu bagian dari jaringan yang disebut wireless;

Bahwa pada gambar/slide yang disebelah kanan yang berwarna merah itu

Bahwa pada gambar/slide juga ada terlihat bentuk embun itu tertulis ISP,

lik

IP Net work;

BahwBahwa kanal hanya bisa digunakan oleh si penyelenggara jaringan

ub

ah

ISP (PT IM2), dan disebelah atas juga ada ISP Lintas Artha, CPN;

saja, tidak bisa digunakan oleh PT IM2 atau oleh CPN atau oleh siapapun

ka

karena yang menggunakan itu adalah PT Indosat, alatnya punya PT Indosat,

ep

yang mengatur juga PT Indosat. Kalau PT IM2 yang menggunakan, PT

ah

IM2 punya kontrol terhadap jaringan itu, tetapi PT IM2 tidak punya kontrol

yang mengontrol, speednya dipercepat kemudian dilakukan chunning, yang

on
In
d

gu

ng

melakukan chunning itu PT Indosat. Buat PT IM2 sebagai jasa transparan

es

terhadap jaringan itu berarti PT IM2 tidak menggunakan, yang mengunakan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 104

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

apakah mau ke 3G frekuensi 2,1 GHz apakah GPRS lewat 900 MHz itu
kami tidak tahu;

Bahwa PT Telkom itu fix teleponi, PT Telkomsel anak perusahaannya yang

ng

bergerak dibidang seluler, mereka dapat lisensi dari pemerintah jaringan


frekuensi 2,1 GHz juga, sistemnya dibagi-bagi tadi kan 2,1 GHz mulai

gu

2,1001 GHZ sampai 2,1999 GHz itu pitanya dan itu dibagi-bagi misalnya

PT Indosat mendapat frekuensi 2,1001 GHz sampai 2,100X, jadi kanal ini

untuk PT Indosat, kanal sebelah sini untuk PT Telkomsel dan kanal sebelah
sana untuk PT XLkomindo, jadi 100 GHz itu dari 01 sampai 99 misalnya

ub
lik

ah

saja PT Indosat dari 01 sampai 030, 031 060 XLkomindo dan 061-099
untuk PT Telkomsel itu frekuensi dibagi kanal-kanal seperti itu, masing-

am

masing sendiri-sendiri dan tidak bertabtakan, dan saksi tidak tahu persisnya
kanal untuk PT Indosat;

Bahwa saksi sebagai dir niaga/marketing IM2 dari tahun 2003 sp 2005,

ep

ah
k

pertengahan 2005 sp april 2008 sebagai dir op di IM2;

Bahwa saksi ikut dan mengetahui tentang perbuatan perjanjian kerja sama

In
do
ne
si

antara PT IM2 dan PT Indosat pada tahun 2006 yang kemudian ada
amandemen-amandemannya.

Bahwa perjanjian kerja sama tersebut juga merupakan bagian dari rencana

A
gu
ng

kerja PT IM2;

Bahwa rencana kerja dilaporkan ke komisaris pemegang saham, setiap kali

PT IM2 tutup tahun melaporankan kinerja tahun sebelumnya dan program

kerja PT IM2 tahun berikutnya untuk mendapat arahan dari pemegang

Bahwa rencana kerja PT IM2 dibuat setiap tahun, jadi ada program kerja 5

lik

tahun, ada 3 tahun, ada 1 tahun , namun perkembangan bisnis saat ini itu

ub

sudah dinilai nonsen untuk membuat program kerja 5 tahun, jadi kami lebih

ah

saham dalam hal ini adalah Direksi PT Indosat;

focus yang tahunan karena 5 tahun itu dengan perkembangan teknologi yang

ka

demikian pesat itu tidak pernah ada yang tepat selalu melesat di industry

ah

ep

manapun;

Bahwa perjanjian kerja sama antara PT IM2 dengan PT Indosat masuk

mengusulkan bergerak untuk mendapatkan lisensi waymix, tapi waymix

on
In
d

gu

ng

yang diinginkan wktu mobil waymix, tapi pemerintah saat itu dan cukup

es

dalam rencana kerja tahun 2006. Waktu itu awalnya tahun 2005 PT IM2

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 105

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

luma tidak mengeluarkan lisensi mobil waymix tetapi fix mobilmix akhirnya
kami diberi untuk bekerjasama untuk menggunakan 3G, karena awalnya

ng

perencanaannya bukan di 3G, tapi awalnya di mobil waymix tapi itu tidak
pernah keluar oleh pemerintah;

Bahwa yang saksi tahu perjanjian kerja sama selalu dibuat pertahun, jadi

gu

pada waktu itu ditandatangani pada bulan Nopember

tanggalnya lupa

sekitar tanggal 20-an dan itu akan berakhir pada Nopember tahun 2007
setiap tahunnya;

Bahwa perjanjian kerja sama saat ini sudah tidak berlangsung sejak tahun

ub
lik

ah

2010 atau tahun 2011, saksi tidak persis tahunnya;

Bahwa perjanjian kerja sama dimasukkan dalam rencana kerja PT IM2

am

setiap tahun;

Bahwa rencana kerja

berikut anggarannya itu harus

mendapatkan

Bahwa rencana kerja dan anggaran ini juga disampaikan ke pemegang

saham;

Bahwa dari gambar pada slide terlihat adanya sisi dari jaringan PT Indosat

In
do
ne
si

ah
k

ep

persetujuan dari komisaris termasuk perjanjian kerja sama ini;

A
gu
ng

dan sisi dari PT IM2, jadi dari sini dengan BTS-BTS-nya mungkin tidak

tergambar ada backbone dan lain-lain ada satelit juga, tidak hanya melulu
lewat backbone tapi juga lewat satelit sampai putus disini;

Bahwa dari gambar terlihat kalau yang sebelah kiri yang ada handphone

disebut perangkat CPE (Customer Premises Equipment) disini ada pada


pelanggan;

Bahwa rangkaian perangkat telekomunikasi itu dan kelengkapannya yang

lik

digunakan dalam bertelekomunikasi adalah terdiri dari CPE, BTS, perangkat


central GGSN, switching;

Bahwa CPE terhubung dengan BTS dengan frekuensi gelombang radio;

Bahwa gelombang radio ada 3 yaitu 900 MHz, 1800 MHz/ 1,8 GHz, 2100

ub

ah

ep

ka

MHz/ 2,1 GHz dan bisa secara berganti-ganti melalui gelombang radio
dengan BTS;

ah

Bahwa dongle bergerak frekuensinya dari 900 MHz sampai 3,3xx GHz,

yang terkuat sinyalnya itu akan terhubung, misalnya pada saat itu yang

on
In
d

gu

ng

terkuat GPRS karena antena 3Gnya jauh maka dia akan dihandle oleh BTS

es

jadi dia rentangnya banyak, pada saat dia terkonek dengan salah satu BTS

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 106

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

itu, pada saat bergerak sinyal ini bergerak dan

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

melemah dia akan

mengalihan tugas dari 900 MHz kedapa 3G, jadi dengan kata lain tidak pasti

ng

tergantung dimana dia berada, bisa yang 900 MHz, bisa yang 1800 MHz dan

bisa 2100 MHz dan perlu diketahui 3G kebanyakan dibangun dikota-kota


besar, sedangkan di Kabupaten atau kota-kota kecil rata-rata 2G;

Bahwa frekuensi itu salah satu bagian dari jaringan yang disebut wireless;

Bahwa pada gambar/slide yang disebelah kanan yang berwarna merah itu

gu

ISP (PT IM2), dan disebelah atas juga ada ISP Lintas Artha, CPN;

Bahwa pada gambar/slide juga ada terlihat bentuk embun itu tertulis ISP,

ub
lik

ah

IP Net work;

Bahwa saksi juga mengetahui dalam gambar/slide

ada tertulis LNS,

am

kebawah ada kunci authentication management, dibawahnya a saksi juga


mengetahui dalam gambar/slide

ada tertulis LNS, kebawah ada kunci

ep

authentication management, dibawahnya ada IM2 back office, ada billing

ah
k

management, ada subscriber management;

Bahwa yang disebut dengan autentication management ini termasuk billing,

In
do
ne
si

subscriber management itu ada dalam satu box yang disebut radius, pertama

A
gu
ng

sebelum masuk ke billing pada saat pelanggan tadi dengan CPE terhubung,
sebelum dia bisa menikmati internet ini dia akan dilakukan verifikasi oleh
autentication management. Kalau di jaringan BTS itu di autenticasi bahwa

itu PT Indosat, itu Sim Card PT Indosat bukan, ya masuk tapi belum sampai
dia menikmati servisnya kemudian dicek disini kamu pelanggan PT IM2
kan tadi ada userid dan password, oke setelah itu baru dia dihubungkan

dengan internet, sejak itu dia mulai jalan billingnya dihitung, kalau paket

lik

ah

tadi yang sakss katakan dengan jumlah byte, maka setiap kali dia mengakses
website kemudian disana mengirimkan misalkan detik.com muncul gambar

detik.com itu byte yang masuk sudah mulai dihitung oleh si billing tadi

ub

kemudian disni ada subscriber management disni hanya database saja untuk

Bahwa kelengkapan jaringan dalam perjanjian kerja sama itu jaringan milik

Bahwa saksi mengetahui PT Indosat memiliki ijin sebagai pemilik jaringan;

gu

ng

telekomunikasi;

es

Bahwa pada gambar sebelah kanan yang disebut IM2 disebut jasa

on

ah

PT Indosat;

In
d

ep

ka

mempermudah menservis customer;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 107

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa PT Indosat memiliki ijin sebagai perusahaan penyelenggara jasa

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

jaringan telekomunikasi bergerak seluler, itu semula dari PT Satelindo,

ng

sebelumnya PT Indosat adalah penyelenggara jasa Lompistens IDD, saksi


dari PT Sateindo kemudian bergabung dengan PT Indosat dan PT Indosat

focus disitu otomatis lisensinya yang semula sudah dimiliki PT Indosat

gu

dengan anak perusahaannya IM3 digabung dengan Satelindo digabung

Bahwa sebagai pemegang ijin jaringan termasuk didalamnya frekuensi juga;

Bahwa setiap pemegang ijin jaringan punya kewajiban untuk membayar

ah

BHP frekuensi;

Bahwa PT IM2 sebagai ISP yang merupakan pengusaha jasa internet

am

(Internet Service Provider);

Bahwa PT IM2 sebagai pengusaha jasa telekomnukasi membayar BHP jasa

ah
k

ep

telekomunikasi (Jastel);

ub
lik

ketiga-tiganya maka PT Indosat menjadi perusahaan seluler;

Bahwa sebagai dasar hukum atau aturan perjanjian kerja sama antara PT

Telekomunikasi

itu

disebutkan

dalam

menyelanggarakan

jasa

In
do
ne
si

IM2 dengan PT Indosat adalah UU Telekomunikasi dan dalam pasal 9 UU

A
gu
ng

telekomunikasi dalam menyelenggarakan jasa telekomunikasi menggunakan


dan atau menyewa jaringan telekomunikasi milik penyelenggara jaringan
telekomunikasi;

Bahwa terbentuknya PT IM2 sebagai anak perusahaan PT Indosat yang


sahamnya 99,9% sisanya 0,1% milik Koperasi Karyawan, awalnya tahun
1996-1997 saksi waktu itu di PT Satelindo bukan pegawai PT Indosat, PT
Satelindo pun punya bisnis internet kemudian saksi dengan Direkutr Utama

lik

ah

datang ke Dirjen Postel, kami mau menyelanggarakan jasa internet, tidak

bisa anda adalah pemegang lisensi seluler, kalau mau anda harus buat anak

ub

perusahaan, seperti halya PT Indosat, jadi saksi dulu bukan bagian PT


Indosat, saksi tahu itu pada saat pemerintah mengatakan seperti halnya PT

ka

Indosat jadi ijin internetnya yang dipegang oleh perusahaan penyelenggara

ep

jaringan telekomunikasi ini untuk bisa mempunyai usaha internet itu harus

ah

membuat anak perusahaan tidak boleh dilakukan oleh operator, dibagi antara

es
on
In
d

gu

ng

penyelenggara jaringan dan penyelenggara jasa;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 108

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa yang saksi ketahui jika penyelenggara jasa telekomunikasi ISP itu
harus

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

terpisah dari input operator, dan seandainya operator i ingin

ng

mempunyai bisnis internet, disarankan untuk membentuk anak perusahaan;

Bahwa saran dari pemerintah dalam membentuk anak perusahaan bentuknya

gu

tertulis, pada saat itu PT Satelindo pun membuat anak perusahaan


berdasarkan contoh yang sudah ada di PT Indosat makanya saksi tahu pada

saat itu 1996-1997 saksi belum ada disana jadi sudah diarahkan untuk buat

seperti itu, jadi pemerintah ingin memisahkan antara penyelenggara


jaringan dengan penyelenggara jasa, jadi Dirjen Postel memberikan contoh-

ub
lik

ah

contoh seperti itu, itu lihat PT Iindosat pun nanti akan diarahkan kesana,
divisi internetnya akan diminta untuk membuat perusahaan sendiri demikian

am

pun PT Telkom, makanya PT Satelindo saksi waktu itu yang berhubungan


kesana pulang dengan Direksi dan kami membuat anak perusahaan;
Bahwa saran dari pemerintah itu tertuang secara tertulis, terkait dengan

ep

ah
k

penyelenggaraan jaringan sebagai NAP (Network Acsess Provider) dan


sebagai ISP itu tidak boleh melekat menjadi satu;
Bahwa saksi mengatakan antara PT IM2 dengan PT Indosat

tidak

In
do
ne
si

penggunaan frekuensi 2,1 GHz bersama, tidak mungkin dilakukan bersama;

Bahwa saksi mengatakan kalau penggunaan bersama, PT IM2 itu harus

A
gu
ng

punya alat yang sama dengan PT Indosat, nah PT IM2 tidak punya alat itu,
yang punya PT Indosat, jadi frekuensi itu yang menggunakan alatnya PT

Indosat, yang mengontrol orang-orangnya PT Indosat, PT IM2 diluar itu

tidak tahu mau masuk kemana dan tidak punya kontrol, kalau dikatakan

menggunakan frekuensi ya mengontrol frekuensi, frekuensi tidak dikontrol

lik

dengan teknologiya yang tidak dimiliki PT IM2;

Bahwa saksi tidak mengerti yang dimaksudkan penggunaan bersama itu

ub

ah

PT IM2, frekuensi yang mengontrol adalah PT Indosat dengan peralatnya,

karena pembedaan waktu, wilayah dan teknologi;

ka

Bahwa teknologi generasi ke-3 yang disebut 3G adalah hanya salah satu

ep

tools untuk memperlebar layanan PT IM2 yang disebut PT IM2 anywhere,


wireless

LAN,

jadi

asosiasi

perusahaan-perusahaan

yang

menyediakan jasa wireless didunia dan itu paling besar didunia, PT IM2

on
In
d

gu

ng

adalah satu-satunya perusahaan di Indonesia yang bergabung disana, apa

es

asosiasi

ah

dan pola kerja sama dengan luar negeri sama, PT IM2 masuk kedalam

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 109

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

keuntungan dengan kami, layanan yang kami terima disini dia bisa dapati
diliuar negeri, transparan buat dia siapapun operatornya apakah itu ISP,

asal dia memaskkan userid dan password dia akan

ng

apakah itu sintel

terkonek dengan jaringan yang ada ;

Bahwa jaringan 3G bukan satu-satunya yang membuat pendapatan PT IM2

Bahwa saksi pernah dengar tentang penyelenggaraan khusus;

Bahwa jasa telekomunikasi disebut multimedia;

Bahwa saksi mengetahui adanya jasa multimedia;

Bahwa sesuai rumusan dalam Keputusan Menteri Perhubungan No 21

ub
lik

ah

gu

melejit secara signifikan, hanya merupakan salah satu mejour;

tanhun 2001 tentang penyelenggaraan jasa telekomunikasi khususnya

Bahwa BHP singkatan dari biaya hak penggunaan;

Bahwa karena menggunakan jasa telekomunikasi kewajiban perusahaan

ep

ah
k

am

multimedia, maka jasa ISP merupakan salah satu jasa multimedia;

yang melaksanakan jasa telekomunikasi internet service provider adalah


Bahwa PT IM2 membayar BHP frekuensi kepada pemerintah lewat kas

In
do
ne
si

membayar BHP jasa telekomunikasi;

A
gu
ng

Negara lewat Dirjen Postel, dan frekuensi yang diperoleh PT IM2 untuk jasa
korporat ;

Bahwa PT IM2 mentor di dunia ini, PT IM2 sering dimintakan untuk


menjelaskan bisnis-bisnisnya bahkan setelah PT IM2 kembali, pak Indar

Atmanto dipanggil dan mendapat penghargaan internasional bahwa


perusahaan yang dipimpinnya

berhasil pemanfaatan 3G ini untuk

masyarakat banyak karena didunia ini tidak laku, jadi kalau

ditanya

lik

ah

perusahaan manapun yang mengeluarkan trilyunan untuk 3G uangnya tidak


kembali, tidak ada satupun yang untung itu hanya marketing image, tetapi
inovasi tadi bukan

karena hanya koneksi 3G, saksi lupa bentuk

penghargaannya apa dan saksi

ka

ub

PT IM2 bisa dengan cepat bisa mengumpulkan pelanggan karena inovasipun kaget terharu karena saksi baca di

Bahwa saksi lupa mendapat perhargaan dari siapa;

Bahwa penghargaan yang diperoleh kaerena atas kemampuan inovasi PT

ah

selamat;

on
In
d

gu

ng

IM2 dibawah pimpinan pak Indar Atmanto;

es

ep

internet dan langsung menghubungi pak Indar Atmanto dan mengucapkan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 110

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa saksi sering diminta ikut dalam diskusi-diskusi di kalangan para

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

pembisnis telekomunikasi, di TV, dimana 2;

Bahwa dalam diskusi tersebut juga membahas lompatan yang begitu cepat,

ng

lompatan yang begitu jauh dari tekn terus bertumbuh;

Bahwa pelaksanaan bisnis yang dikaitkan dengan perjanjian kerja sama

gu

menjadi comment praktis, semua bank menggunakan hal seperti ini persis,
Bank Mandiri, BCA, perangkat CDA kalau kita bayar di mall itu dulu harus

pakai kabel, sekarang dibawa-bawa, ATM sudah menggunakan Sim Card

yang sama hanya untuk data, PLN untuk alat hitung juga menggunakan itu

ub
lik

ah

di sebagian daerah, kemudian perusahaan penyelenggara jaringan seperti


XL, Telkomsel merekapun punya kerjasama yang mirip seperti ini, makanya

am

saksi merasa aneh kenapa ini dipermasalahkan sudah 5 tahun jalan;

Bahwa PT IM2 mendapat ijin sebagai ISP dari Menteri Komunikasi dan

ah
k

ep

Informasi;

Bahwa terkait dengan frekuensi 2,1 GHz dalam melaksanakan kegiatanya

PT IM2 tidak pernah dibebani untuk membayar BHP spektrum frekuensi


Bahwa 3 starter pack ini yang berisi modem didalamnya ini yang diawal

A
gu
ng

In
do
ne
si

atau maupun apront fee;

dikunci khusus hanya untuk kartu PT Indosat

yang diperuntukan bagi

pelanggan post piad /pelanggan tetap PT IM2, jadi inilah modem yang bisa
digunakan oleh pelanggan PT IM2 ketika itu untuk bisa mengakses internet

Bahwa harga jual paket starter pack saat itu Rp. 1.499.000,-;

Bahwa dalam paket starter pack tercantum indosatIM2.com, ini merupakan

lik

url atau websitenya IM2;

Bahwa website IM2 ini sekarang masih ada dan masih bisa diakses, tetapi
saksi sejak pensiun tidak pakai websitenya PT Indosat lagi;

ub

ah

via jaringan 3G PT Indosat;

Bahwa saksi mulai pensiun sejak Juli 2012, dan sebelum pensiun pun saksi

ep

ka

jarang mengakses webside tersebut karena menggunakan Black Berry;


Bahwa modem yang digunakan pelanggan PT IM2 untuk mengakses

ah

internet melalui jaringan PT Indosat memancarkan data tidak hanya dengan


Bahwa modem ini bisa memancarkan data ke frekuensi 2,1 GHz;

on
In
d

gu

ng

es

frekuensi 2,1 GHz saja, tetapi rangenya panjang sampai 3 GHz;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 111

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa didalam packing tertulis 3G 3,5 G, maksudnya ada 2 waktu barang

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

yang keluar, jadi ada modem yang hanya 3G, ada modem yang hanya 3,5G,

ng

itu lebih cepat dari yang 3G;

Bahwa informasi yang disampaikan ke pelanggan dengan tulisan tersebut

bahwa dengan 3,5G ini

gu

adalah informasi yang mengetrack pelanggan

pelanggan dapat mengakses data dengan kecepatan tinggi;

Bahwa saksi lupa sampai tahapan kapan modem dikunci, yang saksi ingat
setelah itu coment kemudian dibuka;

Bahwa modem sifatnya seperti HP, kalau menghidupkan modem atau

ub
lik

ah

menghidupkan HP begitu dimasukan SIM CARD .dan on, begitu pin


dimasukkan dia akan request ke BTS yang terdekat, disini dia ada, dia akan

am

kirim terus sampai kemudian terhubung ke BTS, BTS akan mengirimkan


lagi dan ok diterima;

Bahwa ketika jaringan yang ada ini dihapus frekuensi

tidak ada; kalau

ep

radio frekuensi;

Bahwa CPE-nya yang aktif masuk mencari jaringannya;

Bahwa saksi lupa isi Keputusan Dirjen Postel no 229/dirjen/2006 tentang

A
gu
ng

In
do
ne
si

ah
k

jaringannya tidak ada yang ada modem ini hanya mengirimkan gelombang

ijin penyelenggara akses internet ISP PT IM2, yang saksi ingat dalam ijin
tersebut tidak eksplisit menyebutkan frekuensi mana;

Bahwa saksi tahu PT IM2 mendapatkan ijin penyelenggara jaringan tetap


tertutup;

Bahwa dengan jaringan tertutup itu seandainya PT IM2 membangun


jaringan untuk kawasan tertentu misalnya membangun jaringan di Depok

ub

tertutup hanya untuk pelanggan itu saja;

Bahwa saksi tidak tahu tetntang ijin penyelenggaraan jaringan tertutup,


karena bukan

ka

lik

internet maupun TV kabel itu yang dimaksud dengan jaringan tertutup, jadi

urusan saksi yang mengurus itu, itu ada Direktur

ep

ah

dengan kabel hybrid kuper dengan MO untuk memberikan layanan jasa

Pengembangan Bisnis yang mengurus perijinan;


Bahwa saksi

tahu PT IM2 mendapatkan ijin penyelenggara jasa inter

ah

Bahwa NAP itu PT IM2 bisa mempunyai akses ke global langsung, itu yang

ng

on
In
d

gu

terdekat biasanya yang murah itu ke Singapura, ke Hongkong;

es

koneksi internet NAP;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 112

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa dalam pelaksanaan penggunaan jaringan frekuensi 3G yang

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dikerjasamakan itu PT IM2 tidak mendapatkan ijin dari pemerintah;

Bahwa modem dikunci terkait adanya kontrak yang pada waktu itu

ng

strateginya seandainya itu dibuka dengan dijual jauh lebih

murah dari

gu

dipasar itu nanti pelanggan bisnisnya akan jual beli modem,

bukan

menggunakan internet, beli murah jual murah jadi dia diikat dengan kontrak

minimal 1 tahun diikat dengan paket yang berapa dan dia akan mendapat

benefit dengan harga jauh lebih murah dengan yang ada dipasar, kalau tidak
salah dipasar bisa 2x atau 3 x lipat harganya pada waktu itu sekitar 3-4 juta

ub
lik

ah

rupiah;

Bahwa perencanaan strategi bisnis produk

itu dilakukan Direktur

am

Perencanaan Pengembanngan, demikian pula dengan produk, tarif adalah


merupakan

bagian daripada produk, Direktur Pengembangan waktu itu

ep

menyusun suatu strategi tarif yang menurut beliau pada saat itu akan

ah
k

mengetrack pelanggan dan tetap menjaga basis revenue-nya PT IM2 itu


dimintakan persetujuan kedapa semua anggota direksi termasuk saksi;
Bahwa didalam ijin ISP ini PT IM2 hanya dibebankan BHP untuk ISP;

Bahwa sejak tahun 2011 perjanjian kerja sama sudah tidak berlangsung lagi

A
gu
ng

In
do
ne
si

dan dihentikan;

Bahwa setelah tidak ada kerja sama pelanggan-pelanggan PT IM2 diambil


alih oleh PT Indosat;

Bahwa terdakwa tidak keberatan atas keterangan yang disampaikan oleh saksi;

Saksi BUDI DARTONO SE. dibawah sumpah pada pokoknya

Bahwa saksi kenal dengan terdakwa;

Bahwa saksi tidak ada hubungan keluarga dengan terdakwa;

Bahwa saksi tidak ada hubungan pekerjaan denagn terdakwa;

Bahwa saksi pernah diperiksa oleh penyidik dalam perkara ini sebanyak 3

ub

Bahwa jabatan saksi saat ini sebagai Manager Operator dan Pass Collection;

Bahwa tugas dan tanggung jawab yang utama adalah dibidang colectin atau

on
In
d

gu

ng

penagihan, secara rinci tugas dalam penagihan adalah pertama untuk

es

kali;

ah

lik

telah memberikan keterangan sebagai berikut :

ep

ka

ah

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 113

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

interkoneksi dengan operator kemudian tagihan dengan anak perusahaan da


nada beberapa tagihan sewa tower;

Bahwa tagihan kepada PT IM2 selaku anak perusahaan PT Indosat adalah

ng

mengenai sewa jaringan, ada sewa tower, sewa sarana penunjang, itu bisa
gedung ataupun tempat untuk menaruh perangkat;

Bahwa dasar untuk menagih pada PT IM2 adalah adanya kontrak kerjasama

gu

pemakaian link atau jaringan lainnya;

Bahwa untuk mengetahui jumlah yang harus ditagihkan pada PT IM2, sudah

am

ah

ditetapkan dalam kontrak;

ub
lik

antara PT Indosat dengan PT IM2, adanya berita acara pemakaian misalnya

Bahwa penagihan dalakukan dalam sekali sebulan;

Bahwa sewa tower adalah customer itu menyewa towernya, tapi saksi tidak
tahu yang disewa perangkatnya apa karena di tempat saksi hanya disebutkan

ah
k

ep

pemakaian tower saja, dan ini ada beberapa dilakukan;

Bahwa penagihan yang saksi lakukan setelah ada pemberitahuan dari bisnis

Bahwa tagihan itu berdasarkan laporan dari bisnis unit yang berupa pertama

A
gu
ng

In
do
ne
si

ke mitra;

unit, ada laporan untuk ditagihkan setiap bulan itu yang akan kita tagihkan

mengenai berita acara pemakaian, kedua nilai yang harus ditagihkan;

Bahwa Berita acara pemakaian yang dimaksud misalnya link berarti


jaringan, misalnya fiber optic atau kalau gedung itu berita acara pemakaian
gedung;

Bahwa saksi tahu mengenai perjanjian kerja sama antara PT Indosat dengan

lik

2006;

Bahwa saksi juga tahu amandemennya;

Bahwa yang tercantum dalam Berita Acara Pemakaian kalau dikaitkan

ub

ah

PT IM2 tentang akses internet broad band 3G tanggal 24 Nopember tahun

dengan kontrak pemakaian jaringan isinya adalah used, vulome pemakaian

ep

ka

jaringannya, biasanya satuannya adalah Mega byte per seconds;


Bahwa used data yang dalam perhitungan mega byte tadi adalah mega byte

Bahwa setelah mendapatkan data Berita Acara dari bisnis unit, kemudian

ng

disampaikan ke PT IM2 untuk dilakukan pencocokan data, apabila data

on
In
d

gu

sesuai baru bisa dilakukan tagihan ke PT IM2, sesuai maksudnya karena

es

ah

yang terpakai oleh pelanggan /mitra dalam hal ini pemakaian oleh PT IM2;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 114

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

selain kita melakukan pencatatan data, disatu sisi PT IM2 juga melalui

pencatatan data, jadi record data antara PT IM2 dan record data PT Indosat

ng

kita cocokan tiap bulan, kalau sama dalam arti ada toleransi < 5%, maka
kita bisa melalui penagihan dengan data yang dari PT Indosat; kalau > 5%
itu disebut dispute nanti akan dipakai data rata-rata dan untuk selanjutnya

gu

akan dilakukan volume compare untuk mencari data siapa yang benar;

oleh PT IM2 kemudian membuat dokumen penagihan (invoicesing ke PT

IM2), kemudian baru dilakukan pembayaran dari PT IM2;

Bahwa pembyran sesuai dengan yang tercantum dalam invoice;

Bahwa dari perjanjian layanan yang dilaksanakan PT Indosat kewajiban

ub
lik

ah

Bahwa setelah disepakati jumlah pemakaian mega byte data yang dipakai

am

yang haris dibayarkan ke Negara adalah pertama pajak pertambahan nilai


(PPN), kemudian atas tagihan yang sudah kita tagihkan itu dicatatan sebagai

ep

pendapatan/ revenue pada saatnya nanti akan diperhitungkan sebagai PPH

ah
k

pajak, kemudian yang berhubungan dengan pendapatan non pajak kita juga
ada kewajiban untuk membayarkan BHP Jastel (biaya hak penyelenggaraan

In
do
ne
si

jasa telekomunikasi) dan BHP USO pengembangan daerah tertinggal


program Menteri Komunikasi dan Informatika);

Bahwa selain 2 kewajiban tersebut, terkait dengan perjanjian yang

A
gu
ng

dilaksanakan dengan PT IM2 ada timbul kewajiban juga berupa pajak dan
non pajak;

Bahwa BHP jastel perhitungannya revenue yang diperhitungkan dan

pembayarannya setiap kwarter, dikurangai dengan pengurang yang

diperkenankan antara lain piutang yang tak tertagih, BHP Jastel dihitung

lik

dilkukan diakhir triwulan;

Bahwa kontrak yang sudah ada dimasing-masing fungsi itu dipahaminya itu

ub

ah

0,5% sedangkan USO 1,25%, dan dibayarkan setiap triwulan jadi ada 4 kali

sesuai fungsinya, jadi kalau saksi adalah fungsi keuangan khususnya

ka

collection, aksi hanya terbatas pada pembahasan hak dan kewajiban di

ep

keuanganya. Kalau tadi ditanyakan apa hak PT Indosat, hak PT Indosat

Bahwa saksi tahu pembagiannya, jadi sebetulnya di kontrak sudah

on
In
d

gu

ng

disebutkan kemudian dari bisnis unit yang memberikan data kedapa kami

es

membayarkan;

ah

adalah mendapatkan hak atas pemakaian jaringan dan kewajiban PT IM2

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 115

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

juga sudah ada perhitungannya, jadi kita tinggal secara internal di PT


Indosat kita akan tinggal recek dari perhitungannya sebelum disampaikan

ng

ke PT IM2 untuk dicocokan;

Bahwa presentasenya pembagian PT Indosat 66% dari atas nilai tarif dari
jasa pemakaian jaringan PT Indosat kedumian sisanya PT IM2;

Bahwa ditempat kami bisnis unit sudah menetapkan sesuai kontraknya no

gu

berapa, dan saksi tidak mengetahui jaringan yang mana karena itu bukan
bidangnya;

Bahwa saksi lupa siapa yang menandatangai perjanjian kerja sama /kontrak,

ub
lik

ah

yang saksi tahu dari PT IM2 pak Indar Atmanto;

Bahwa pembayarandilakukan masing-masing, PT Indosat membayar BHP

am

jasa telekomunikasi dan BHP USO, demikian untuk PT IM2 membayar


sendiri, untuk PT Indosat dengan perhitungan sendiri, dan PT IM2 mereka

ah
k

ep

pun punya kewajiban yang sama untuk perhitungannya mereka sendiri;


Bahwa seharusnya PT IM2 membayar BHP Jasa telekomunikasi, tetapi

Bahwa pada saat penagihan kita menghitung kepada PT IM2 untuk BHP

In
do
ne
si

sebenarnya klarifikasinya ada di PT IM2;

A
gu
ng

jasa telekomunikasi, itu dihitungnya 3 bulan dan itu dengan revenue yang
lain juga;

Bahwa saksi bukan di urusan tagihan BHP frekunesi;

Bahwa PT IM2 sendiri yang membayar BHP Jastel, OSU, frekuensi kepada
negara bukan kepada PT Indosat;

Bahwa yang saksi maksud kontrak adalah perjanjian kerja sama antara PT

lik

3G ISP PT Indosat tgl 24 nop 2006;

Bahwa untuk aspek perhitungan pemakaian antara PT Indosat dan PT IM2,


maka perhitungan nilai rupiah/nominalnya di PT Indosat ada di fungsi saksi

ub

ah

Indosat dengan PT IM2 tentang akses internet broad band melalui jaringan

dan dari PT IM2 juga dari fungsi keuangannya PT IM2;


Bahwa jumlah pemakaian yang terpakai di PT IM2 saksi tidak tahu, tetapi

ep

ka

kalau di PT Indosat yang menyampaikan data tersebut adalah IT Billing;

ah

Bahwa pelanggan PT IM2 yang menggunakan internet setiap bulan data

es

yang kita sampaikan itu hanya sekali saja jadi sudah semuanya, sudah

on
In
d

gu

ng

termasuk pra bayar dan pasca bayar;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 116

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa dalam penggunaan pra bayar, jumlah yang dipakai didalam

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

perhitungan oleh PT Indosat

adalah jumlah yang digunakan/used dan

ng

jumlah yang tidak terpakai oleh pelanggan tidak termasuk didalam


perhitungan itu;

Bahwa yang disebut dengan jaringan adalah jaringan 3G;

Bahwa jaringan 3G digunakan PT IM2 untuk trafik internet;

Bahwa jaringan 3G selain traffic internet tidak digunakan untuk hal-hal yang
lain;

Bahwa kontrak ini seingat saksi terminasi di akhir tahun 2011;

Bahwa setelah kontrak berakhir tidak ada informasi lagi untuk

ub
lik

ah

gu

perpanjangannya;

am

Bahwa setelah akhir kontrak saksi tidak tahu bagaimana pelanggan PT IM2
yang menggunakan jaringan 3G untuk menggunakan internetnya;
Bahwa saksi tidak tahu sebelum ada perjanjian kerja sama siapa yang

ep

ah
k

mengelolaan jaringan 3G, karena secara teknis bukan dibidang saksi;


Bahwa saksi ingat tahu tahun berdirinya PT IM2;

Bahwa saksi bekerja di PT Indosat sejak 1989;

Bahwa terkait dengan kontrak tadi PT Indosat sebagai penyelenggara

A
gu
ng

In
do
ne
si

jaringan;

Bahwa selain bekerja sama dengan PT IM2, PT Indosat ada kerja sama juga

dengan Anak perusahaanaan lain yaitu Lintas Artha tahun 2007 dan masih
sampai sekarang;

Bahwa produk PT Indosat ada yang dikelola sendiri tanpa dikerjasamakan

Bahwa saksi tidak hafal semua produk PT Indosat, kalau Mentari dan IM3
yang saksi tahu itu produk PT Indosat;

lik

ub

ah

dengan anak perusahaannya, tetapi saksi tidak tahu jenis produknya;

Bahwa saksi tidak tahu siapa yang mengelola IM3, mungkin di bagian retail

Bahwa saksi tidak tahu secara harafiah proses perjanjian, saksi hanya

Bahwa summary invoice tahun 2007 2011 sudah terealisasi dan sudah

ah

melakukan penagihan;

ep

ka

billing, sekarang bukan ditempat saksi;

es
on
In
d

gu

ng

dibayar oleh PT IM2;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 117

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa tagihan mengenai pemakaian jaringan yang dipakai PT IM2 sesuai

perjanjian;

Bahwa tagihan tersebut bukan tagiahan BHP dan bukan tagihan frekuensi

ng

2,1 GHz;

Bahwa saksi tidak tahu tentang tagihan BHP dan tagian frekuensi 2,1GHz;

gu

Bahwa tidak ada tagihan BHP ke PT IM2, karena BHP itu kewajiban ke

Bahwa saksi tidak tahu tentang tagihan apront fee;

Bahwa saksi tidak pernah mendengar ada tagihan BHP;

Bahwa saksi dalam konteks perjanjian hanya terkait tentang penagihannya;

Bahwa saksi tidak membaca secara keseluruhan perjanjiannya, saksi hanya

ub
lik

ah

negara langsung ke Kominfo;

am

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa aspek keuangan tidak termasuk BHP;

Bahwa saksi tidak tahu apakah ada jaringan lain yang digunakan PT IM2
selain jaringan 3G;

ep

Bahwa saksi tidak tahu tenang penggunaan tower;

Bahwa selain menerbitkan tagihan kepada PT IM2, saksi juga ada

In
do
ne
si

ah
k

membaca aspek keuangannya saja;

A
gu
ng

menerbitkan tagihan kepada anak perusahaan lain yang sejenis yang


menggunakan jasa jaringan;

Bahwa ada juga tagihan kepada perusahaan lain yang bukan anak
perusahaan;

Bahwa yang bekerja sama untuk menggunakan jaringan PT Indosat adalah


anak perusahaanaan PT Lintas Artha, dan dengan yang bukan

lik

Bahwa saksi yang melakukan penagihan dan pembayaran BHP Jasa


telekomuikasi dan BHP USO;

ub

ah

perusahaan CBN;

anak

Bahwa perhitungan BHP Jasa telekomuikasi dan BHP USO berdasarkan

ka

perhitungan pertama diketahui revenuenya dulu, kemudian ada pemotongan

ep

yang diperkenankan antara lain terkoneksi.? dan piutang tak tertagih,

ah

kemudian hasil pengurangan antara revenue dengan biaya-biaya yang

diperkenankan tadi itu yang akan kita hitung untuk BHP Jasa

es
on

In
d

gu

ng

Telekomunikasi besarnya adalah 0.5% sedangkan BHP USO 1,25%;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 118

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa elemen dari BHP Jasa telekomuikasi tersebut didalamnya adalah

revenue, termasuk revenue penggunaan jaringan;

Bahwa kemudian perhitungan BHP Jasa telekomuikasi dan BHP USO ini

ng

disampaikan ke Menkominfo dan dibayarkan kesana;

Bahwa biasanya setiap tahun kita lakukan pencocokan dan penelitian

gu

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

(coklit) dan disitu akan kita lakukan rekonsiliasi data apakah yang kita

bayarkan itu lebih besar atau lebih kecil, seandainya lebih kecil kita harus

membayar sisanya dan didalam coklit disebutkan kapan harus dibayarkan

ah

teguran dari Menkominfo;

ub
lik

jadi secara prinsip tidak ada teguran, sampai hari ini tidak pernah ada

Bahwa dengan adanya penagihan kepada PT IM2 terkait dengan perjanjian

am

antara PT IM2 dan PT Indosat, maka PT Indosat mendapatkan keuntungan


dari perjanjian tersebut;

Bahwa yang saksi sebutkan itu adalah skop yang menjadi tanggung

ep

ah
k

jawabnya untuk penagihan yang salah satunya link, tapi kalau terkait dengan

kontrak ini saksi tidak tahu tentang pemakaiannya, dan link itupun juga yang
Bahwa tagihan kerjasama untuk CBN dan Lintas Artha dan Kuarsa tidak

A
gu
ng

In
do
ne
si

lebih tahu PT IM2 dan unit teknis yang ada di PT Indosat;

berlangsung lagi;

Bahwa seingat saksi tagihan terakhir dilaksanakan tahun 2009 dan bulannya
saksi lupa;

Bahwa terdakwa tidak keberatan atas keterangan saksi;

Saksi - IR. M. RAHMAT WIDAYANA SE, MM. dibawah

lik

sumpah pada pokoknya telah memberikan keterangan sebagai


berikut :

Bahwa saksi bekerja di IM2 dengan jabatan Direktur Operasi Sumber Daya

ub

ah

pada Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Post Informatika;


Bahwa saksi bertugas dan berwewenang menangani proses ijin spesifikasi

ep

ka

frekuensi radio; menangani sertifikasi operator radio atas nama Dirjen;

Bahwa IM2 memiliki ijin penyelenggaraan ISP (Internet Service Provider);

Bahwa ijin lain yang diberikan kepada PT IM2 adalah Multi Media;

on
In
d

gu
A

es

ng

ah

menangani penggunaan frekuensi BHP ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 119

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa ijin untuk PT PT Indosat sebagai penyelenggara jaringan bergerak
Seluler;

Bahwa untuk menjadi penyelenggara jaringan syarat yang harus dipenuhi

ng

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

adalah: memiliki Badan Hukum; mengajukan permohonan kepada Menteri;

Bahwa ijin spektrum frekuensi 2,1 GHz saat ini sudah diberikan kepada PT

gu

Indosat, Telkomsel, XL, HCPT dan Natindo;

Bahwa pada tahun 2006 ijin diberikan melalui proses lelang dan
mendapatkan adalah Telkomsel, XL dan PT Indosat;

Bahwa untuk mendapatkan ijin menggunakan spektrum frekuensi 2,1 GHz

ah

syarat-syarat

yang

harus

dipenuhi

adalah:

memiliki

ub
lik

ijin

untuk

penyelenggaraan jaringan bergerak Seluler; ada konfigurasi jaringan dan

am

alokasi;

Bahwa untuk jaringan 3G menggunakan spektrum frekuensi mulai dari

ep

1,920 GHz sampai 1,980 GHz dan disisi lain 2,110 GHz sampai 2,170 GHz,

Bahwa spektrum frekuensi 2,1 GHz diberikan kepada penyelenggaran atau


Dinas primer;

Bahwa spektrum frekuensi primer dan spektrum sekunder bedanya ada di

A
gu
ng

In
do
ne
si

ah
k

dan ini diatur oleh bagian IT;

Penetapan Menteri no 29 dan yang terakhir tahun 2009 yang mengacu

kepada hasil sidang WRC sebagai bagian dari ITU (International


Telekomunikasi Union) jadi bisa dikatakan hanya mengadop dari hasil

sidang tersebut dan kemudian diregulasikan menjadi Peraturan Menteri,

disitu jelas mana yang primer dan mana yang sekunder sebagai
Bahwa disebut spektrum primer kalau spektrum itu diberikan pada jenis

lik

penyelenggaraan yang dikategorikan primer maka secara eksklusif


penyenggaraan itu memiliki frekuensi tadi dan pemerintah tidak akan lagi

ub

ah

penyelenggaranya;

memberikan frekuensi tersbut pada penyelenggara yang lain selain yang

ka

mendapatkan tadi, dengan demikian sifat dari penyelenggara yang primer

ep

tersebut kalau dengan teknologi yang ada kalau diberikan kepada lebih dari

Bahwa untuk mendapatkan ijin frekuensi lelang merupakan salah satu

on
In
d

gu

ng

mekanisme ada mekanisme lain yang berdasarkan evaluasi atau bahwa yang

es

Bahwa ijin frekuensi tidak boleh dialihkan;

ah

satu penyelenggara bisa menimbulkan interferensi;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 120

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

lain First in First Serve, ini diatur dalam peraturan Menteri dan kalau untuk
3G diatur sendiri yang mengacu pada Peraturan Pemerintah;

Bahwa frekuensi bisa dibedakan berdasarkan dari klasifikasi perijinan ada

ng

yang pita, ada yang kanal/ISR, ada yang perijinan kelas;

Bahwa frekuensi 2,1Ghz mekanisme penggunaannya diketegorikan kedalam

gu

pita dan harus dengan lelang tahun 2006;

Bahwa yang tidak pita bisa dilakukan tanpa lelang;

Bahwa aktivitas pita frekuensi digunakan kalau sudah ada alat transmitter

yang on berarti sudah memancarkn frekuensi, untuk bisa on setelah

ub
lik

ah

memiliki ijin dan bila tidak memiliki ijin dikatakan tidak legal;
Bahwa frekuensi merupakan jaringan telekominikasi, ada terminal di

am

pelanggan yang kemudian berkomunikasi, ada penerima dan antara


pelanggan dan penerima ada perangkat jaringan atau transmisi;
Bahwa jaringan adalah sekumpulan dari perangkat-perangkat yang

ah
k

kemudian

ep

membentuk

sarana

untuk

dapat

digunakan

dalam

bertelekomunikasi, jaringan itu macam-macam ada fiber optic dengan

In
do
ne
si

frekuensi, ada transmiter yang menggunakan frekuensi, ada kawat, ada juga

A
gu
ng

bisa dikategorikn sebagai jaringan akses dimana dari 1 pancaran langsung ke


pelanggan tapi kalau yang antar perangkat yang sebut saja misalnya

transmiter menggunakan jaringan yang pada umumnya fiber optic tapi bisa
juga frekuensi;

Bahwa khusus untuk yang frekuensi ada perlakuan khusus terhadap

perangkat-perangkat tersebut misalnya kena biaya lain selain biaya untuk

Bahwa bila menggunakan frekuensi yang lain sama saja analoginya


menggunakan fiber optic;

Bahwa untuk yang primer pasti bayar karena eksklusif bisa dikatakan
frekuensi untuk ini bayar ;

Bahwa setiap pemilik alat yang memancarkan frekuensi di 2,1 GHz wajib

ep

ka

lik

ub

ah

jaringan;

membayar dalam bentuk pita;

ah

Bahwa dalam ketentuan ITU yang kemudian anggap saja kita mengukutinya

dinas

/penyelenggara

frekuensi

jadi

yang

primer

itu

on
In
d

gu

ng

penyelenggaraannya tapi ini melekat kayak keeping mata uang, ini seluler

es

antara

meratifikasinya dengan PP 29 sebenarnya ada seperti keping mata uang

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 121

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ini 2,1 GHz, jadi kalau ditanya primer sekunder sebenarnyai ini adalah
kepada suatu jenis penyelenggara yang didalamnya embided frekuensi itu,

ng

jadi untuk penyelenggara jaringan seluler berkerak itu primer dan yang
sekunder itu untuk penyelenggara yang digunakan oleh yang pada umumnya
adalah yang banyak dan tidak diproteksi jadi tidak digunakan oleh satu

gu

penyelenggara contohnya di 2,4, 5,8 itu sekunder jadi kalau ada


penggunanya dalam hal ini ISP

terproteksi, jadi kalau ada gangguan tidak boleh mengadu dan sekunder ii

ijninnya dalam artian ijin kelas tidak perlu memngeluarkan ijin indivual dan

ub
lik

tentunya BHP-nya nol;

ah

yang menggunakan 2,1GHz itu tidak

Bahwa ISP yang menggunakan frekuensi sekunder 2,4 GHZ tidak wajib

am

mendapatkan ijin menggunakan 2,4GHz;

Bahwa kami dalam regulasinya tidak pernah memberikan ijin jaringan yang

ah
k

kepada

ep

antara lain didalmnya termasuk frekuensi yang digunakan untuk jaringan


penyelenggara

jasa,

seperti

dikatakan

tadi

syaratnya

ijin

penyelenggara jadi kalau penyelenggara jasa kami tidak ada dasarnya untuk

In
do
ne
si

memberikan ijin itu;

Bahwa perbedaan penyelenggara jaringan dengan penyelenggara jasa

A
gu
ng

telekomunikasi adalah :

Bahwa penyelenggara jaringan tentu saja bisnisnya adalah membangun


jaringan kemudian membisniskan jaringan itu,

Bahwa penyelenggara jasa karena tidak mempunyai jaringan jadi hanya

diaplikasinya, didalam hal penyelenggara jasa yang memerlukan jaringan


bisa menggunakan penyelenggara jaringan atau di frekuensi sekunder

lik

Bahwa penyelenggara jaringan telekomunikasi dapat juga bertindak sebagai


penyelenggara jasa telekomunikasi, tergantung isi ijinnya ada yang menjadi

ub

ah

tertentu yang sudah ditentukan oleh Menteri;

satu ada juga yang terpisah, biasanya seperti dihal yang lain penyelenggara

ka

jaringan bergerak seluler tentu saja dia sebagai penyelenggara jasa voice

ep

karena dia mempunyai pelanggannya voice atau di SLJJ atau di jaringan

ah

tetap local PSTN kabel-kabel rumah itu ijinnya penyelenggara jasa tetap

local tetapi dia punya ijin jasa telpon biasanya jadi satu tapi kadang ada

es
on
In
d

gu

ng

yang terpisah juga;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 122

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa bila ijinnya menjadi satu antara penyelenggara jaringan dan jasa

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dalam satu penyelenggara contohnya jaringan tetap seluler, tetapi kadang

ng

ada yang terpisah;

Bahwa kepada penyelenggara jasa telekomunikasi itu tidak pasti sebagai

gu

penyelenggara jaringan karena penyelenggara jasa sama sekali terpisah dari


penyelenggara jaringan tapi sebaliknya penyelenggara jaringan di ijinnya

atau membangun jaringan;

ah

Bahwa penyelenggara jasa telekomunikasi tidak boleh menyelengagrakan

Bahwa jikalau ada transmitter dan kemudian dia mancar, mancarnya itu

ub
lik

dilengkapi sebagai penyelenggara jasa;

frekuensi, transmisi yang mancar ini dapat dikatakan sebagai jaringan

am

telekomunikasi,

jadi

frekuensi

ini

akan

bisa

dikatakan

jaringan

telekomunikasi jika memang ada alatnya yang memancarkannya, frekuensi

ep

dipancarkan oleh pemancar oleh BTS membentuk suatu jaringan/konfigurasi

ah
k

yaitulah jaringan telekomunikasi;

Bahwa jaringan telekomunikasi adalah kumpulan dari perangkat-perangkat


transmiternya/pemancarnya, kalau perangkat pemancar ini jika

A
gu
ng

ada

In
do
ne
si

yang terangkai, perangkat ini antara lain jika menggunakan frekuensi harus
menggunakan frekuensi bisa dikatakan kemudian kalau berangkai-rangkai

menjadi jaringan, kalau perangkatnya menggunakan fiber optic tentu saja


lain lagi tapi jaringan juga kalau pakai kawat lain lagi tapi jaringan juga, jadi
sebenarnya kalau ada pengertian baru transmisi saja frekuensi itu, sama
dengan fiber optic, kawat, sebagai bagian dari jaringan telekomunikasi;

perangkat

penerimanya,

perangkat

lik

perankat tadi adalah lebih sifatnya adalah perangkat pemancarnya,

ah

pemancar

kalau

kemudian

dia

memancarkan frekuensi itulah yang disebut jaringan;

ub

Bahwa sekelompok perangkat telekomunikasi itu tidak meliputi frekuensi,

Bahwa frekuensi itu digunakan antara lain bila satu transmiter sudah on

ka

berarti kita sudah menggunaka frekuensi. Transmitter ini bisa berupa apa

ah

Bahwa

ep

saja, contohnya BTS, dimana BTS merupakan kumpulan dari transmitter;


modem ada perbedaan dengan transmitter, kalau modem lebih

sehingga bisa layak teraplikasi, tapi kalau transmitter lebih banyak kepada

on
In
d

gu

ng

sebagai transmisi;

es

banyak sebagai perangkat di terminal yang menterjemahkan dari jaringan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 123

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa saksi tidak tahu siapa saja peserta lelang yang ikut dalam proses

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

lelang untuk dapat menggunakan frekuensi 2,1GHz pada tahun 2006 dan

ng

yang saksi tahu hanya pemenangnya saja yaitu PT Indosat, XL dan Bisel
karena saksi bukan panitia;

Bahwa tahun 2006 yang pertama dilelangkan 2 blok makanya dikatakan first

gu

carier, kemudian tahun 2009 dilanjutkan tapi ada rangkaiannya dengan

tahun 2006 atas dasar kebutuhan kemudian dibuka lagi pemakaian untuk 2

blok berikutnya yaitu oleh PT PT Indosat dan Telkomsel

dan terakhir

kemarin baru diumumkan pemenangnya dan ini belum ada third carier dari

ub
lik

ah

second carier, first carier dari kelompok yang dinamakan 3G tadi sudah
selesai ada 12 blok; terakhir diumumkan Pebruari 2013 PT PT Indosat ikut

am

dalam lelang tetapi PT PT Indosat tidak sebagai pemenang;

Bahwa frekuensi 2,1 GHz hanya digunakan oleh 3 pemenang lelang 2006 ini

ep

saja , digunakan oleh ketiga-tiganya dibloknya masing-masing, kalau yang

ah
k

belum terpakai tidak digunakan, karena ada 12 blok dan yang 3 blok yang
sudah digunakan sesuai yang ditentukan range frekuensinya;
Bahwa sebelum ada 3 pemenang penyelenggaraan jaringan diatas sudah ada

In
do
ne
si

penyelenggaraan jaringan telekomunikasi pada 2,1GHz, tapi begitu mau

A
gu
ng

dilelangkan ini dibersihkan/ dipindahan ke frekuensi lain sehingga ini siap


untuk dilelangkan;

Bahwa setelah ini dibersihkan tidak ada penghuni atau penyelenggara


jaringan sebelumnya yang dinyatakan sebagai penghuni eksisting ketika
frekuensi 2,1 ini ditetapkan sebagai frekuensi untuk penyelenggara 3G, ini
bisa dilihat dalam database tidak ada dikeluarkan ijin lagi di frekuensi

lik

Bahwa sebenarnya ijin hanya diberikan kepada penyelenggara jaringan dan


kemudian dalam pelaksanaannya sudah menjadi bisnis dari penyelenggara

ub

ah

tersebut;

jaringan biasanya dilakukan dengan penyelenggara jasa memang aturannya

ka

ada misalnya penyelenggara jasa yang menggunakan jaringan

bahwa

ep

penyelenggara jasa hanya boleh menggunakan jaringan tapi dalam

ah

pelaksanakannya karena memang

tidak diberikan ijin apapun kepada

be to be antar mereka seperti misalnya ada penyelenggara jaringan yang

on
In
d

gu

ng

kemudian mereka memasarkan kapasitas jaringannya maka tidak perlu ada

es

penyelenggara jasa dalam bentuk pengguanan jaringan tadi ya sepenuhnya

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 124

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ijin dari pemerintah dan mereka be to be saja mau Perjanjian Kerja Sama
atau apa saja;

Bahwa dalam konteks jika penyelenggara jasa telekomunikasi dalam

ng

menggunakan jaringan milik penyelenggara jaringan maka perihal sewanya


adalah ranah bisnis mereka tapi yang penting dari regulator adalah sebagai

gu

penanggung jaringan adalah penyelenggara jaringan dan dalam konteks ini

pemerintah tidak kenal dengan penyelenggara jasa;

Bahwa BHP itu semuanya ada diperaturan pemerintah disana diatur betul

jadi yang diatur di Peraturan Menteri itu hanya indeksnya jadi sama sekali

ub
lik

ah

penetapannya ada di Peraturan Pemerintah;

Bahwa besaran BHP pertahunya adalah BHP dari harga penawaran sampai

am

10 tahun yang menjadi bagian daripada penetapan BHP, sedangkan pada


waktu lelang hanya menetapkan harga dasar dan kemudian dari hasil lelang

ep

itu ternyata melebihi harga dasar dan dalam lelang sudah ditetapkan nanti

ah
k

ada front fee yang besarnya 2 kali harga penawaran;

Bahwa BHP wajib dibayar oleh penyelenggara jaringan 2,1 GHz dan kalau

In
do
ne
si

Bahwa saksi mempunyai tugas dan fungsi di ijin spektrum frekuensi radio

A
gu
ng

ga dibayar ijinnya tidak dikeluarkan;

dan dalam hal perijinan penyelenggara jaringan telekomunikasi ini ada

direktorat jenderal lainnya yang mengaturnya dan saksi tidak tahu tentang
hal perijinan jaringan tersebut;

Bahwa saksi tidak tahu tentang ijin penyelenggara jasa internet service
provider yang dimiliki PT indosat;

Bahwa pada tahun 2006 PT PT Indosat sebagai pemenang lelang khusus

lik

frekuensi sebagai penyelenggara jaringan bergerak seluler frekuensi 2,1


GHz;

Bahwa saksi tidak ingat nomor ijin yang diberikan oleh Dirjen melalui

ub

ah

Keputusan Menteri Komunikasi dan Informasi kepada PT PT Indosat

ka

sebagai pemenang lelang tersebut dan saksi selaku Direktur hanya

ah

ep

mengeluarkan Invoice saja;

Bahwa 3 pemenang lelang pita frekuensi

ini diperbolehkan untuk

frekuensi sepanjang masih mengikuti ketentuan yang berlaku sebagai

on
In
d

gu

ng

penyelenggara jaringan;

es

melakukan kerja sama dengan penyelenggara jasa dalam menggunakan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 125

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa penyelenggara jaringan dapat bekerja sama dengan penyelenggara

jasa dengan cara

penyelenggara jasa

menyewa kepada penyelenggara

penyelenggara jaringan itu memang bisnisnya adalah

ng

jaringan karena

membisniskan jaringannya, tapi ada ketentuannya;

Bahwa kepada 3 pemenang lelang tahun 2006 frekuensi yang diberikan

gu

pemerintah adalah sebagai penyelenggara jaringan

GHz;

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

frekuensi primer 2,1

Bahwa kewajiban-kewajiban pemenang penyelenggara jaringan primer yang


dibebankan oleh Negara/pemerintah adalah BHP dan menyelenggaran

ub
lik

ah

pembanguan dari jaringan tadi dengan berkomitmen kepada pemerintah, tapi


yang menangani komitmen ada Direktorat Jenderal tersendiri;

am

Bahwa kementerian Komunikasi dan Informasi tidak pernah memberikan


ijin jaringan kepada PT IM2 sebagai penyelenggara jasa sebagai pengguna

ep

Bahwa PT IM2 hanya diberikan ijin penyelenggara jasa;

Bahwa pada lelang tahun 2006 ada 3 pemenang dan jumlah kanal yang

ah
k

pita sekunder;

In
do
ne
si

dilelang saat itu 2x5 MHz per blok dan ada 3 pemenang jadi ada 3 blok

A
gu
ng

dengan kanal berpasangan;

Bahwa sesuai ijin yang diberikan PT PT Indosat mendapat bagian di kanal

1950-1955 berpasangan dengan 2140 dan 2145 dan pada saat itu disebut
primer untuk 3G;

Bahwa yang dimaksud dengan penggunaan bersama pita frekuensi radio

adalah pita kanal di frekuensi yang sama digunakan pada tempat dan waktu

Bahwa

lik

sekunder tidak proteksi seperti yang primer;

penggunaan bersama adalah pita kanal di frekuensi yang sama

ub

kemudian dalam penyelenggara digunakan, dan itu ada batasannya kalau

ah

yang bersamaan dan ini hanya berlaku untuk pita sekunder saja karena yang

digunakan dalam penyelenggara primer tentu saja dia tidak bisa berada

ep

ka

dalam waktu dan tempat yang sama.

Bahwa yang bisa digunakan bersamaan yang sekunder karena sekunder

Bahwa dalam penyelenggara dimungkinkan frekuensi primer dialihkan atas

on
In
d

gu

ng

ijin Menteri.

es

ah

tidak diproteksi karena tidak ada ijin secara individual dari pemerintah;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 126

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa saksi sedikit mengetahui

kode-kode nomor yang diberikan PT

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Indosat, XL atau provider lainnya;

Bahwa mengenai penomoran kode akses itu ada di FTP yang terbit tahun

ng

2000 dan yang dimaksud dengan kode akses disni adalah akses code yang

gu

diberikan oleh regulator kepada penyelenggara yang sifatnya memang


eksklusif;

Bahwa saksi mengetahui kode 0811 adalah untuk PT Telkomsel, 0818 untuk

XL, 0816 untuk PT indosat, jadi memang waktu itu konfigurasi jaringannya
betul-betu2 masih analog/sircuit switch jadi jelas betul mana switching yang

ub
lik

ah

punya PT Indosat, punya PT Telkomsel, punya XL, sebenarnya begitu


siapapun mendial dari manapun akan menunjukan lari ke switching itu ke

am

switching/sentral punya siapa itu, jadi hanya kode akses sebagai identitas
dari penyelenggara dan kalau 0-nya diputar 2 kali akan lari ke International

ah
k

yang ada

ep

dan kalau tidak diputar 0 akan lari ke sentral yang ada, kebetulan sentral
monopoli PT Telkom misalnya kalau depannya 58 di Kebon

Jeruk, 8nya 8 di Kebayoran itu punya Telkom semua satu Iine punya PT

In
do
ne
si

Telkom tapi begitu masuk ke 0811 langsung masuk ke jaringannya PT


Telkomsel jadi hanya merupakan identitas sentral pintu gerbangnya seluler;
Bahwa pemberian pengkodean no tadi ada keputusan Menteri ada di FTP;

Bahwa saksi tidak tahu tentang adanya pengalihan satu kode nomor kepada

A
gu
ng

badan hukum lain ;

Bahwa saksi membenarkan jawaban yang sudah diberikan pada BAB


tanggal 7 Agustus 2012 nomor 4 dan nomor 5;

Bahwa arti berpasangan karena didalam system penggunaan frekuensi untuk

lik

ah

jaringan telekomunikasi itu ada namanya sistem FTD itu selalu berpasangan

dan standarnya seperti itu, jadi berpasangan dari 1950 -1955 kemudian

ub

2140 2145, jadi perangkatnya dari 1 pemancar, satu upping satu downing
jadi sebut saja aplikasi itu antara mancar dan turun untuk system FTD itu

ka

tidak boleh sama jadi satu mancar terus dan satu turun terus, sama seperti

ah

ep

pada Handphone itu juga ada upping dan downing;

Bahwa saksi mengatakan secara kongkret jika

penyelenggara yang

harus mencari gangguannya harus clear harus diproteksi dari gangguannya

on
In
d

gu

ng

itu tapi kalau penyelenggara sekunder ada gangguan ya kita tidak kenal dia

es

memiliki ijin primer kalau ada gangguan dan lapor kepada kami maka kami

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 127

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

karena kita tidak pernah memberi ijin kepada individual itu jadi silahkan
kalau ada gangguan ya jangan dipakai;

Bahwa dari pihak saksi berusaha memproteksi tapi gangguan ya bisa saja

ng

terjadi, jadi kalau ketahuan itu mengganggu jadi dari jauh-jauh hari kita
cegah;

Bahwa PT IM2 sebagai penyelenggraan jasa yang menggunakan frekuensi

gu

punya PT PT Indosat tidak memiliki ijin dari pemerintah karena pemerintah


hanya memberikan ijin kepada penyelenggara jaringan;

Bahwa PT IM2 tidak membayar BHP frekuensi, tapi harus membayar BHP

ub
lik

ah

yang lain, BHP penyelenggara karena setiap operator dikenakan 3 BHP,


BHP penyelenggara, BHP USO dan BHP frekuensi tapi kalau frekuensi

am

tidak ada ijinnya tidak perlu bayar ;

Bahwa kalau menggunakan frekuensi sebagai jaringan semuanya harus

ep

berijin, tetapi kembali sebagai penyelenggara jaringan memang bisnisnya

ah
k

menyewakan atau memberikan kesempatan kapasitasnya digunakan oleh


penyelenggara jasa

yang ijinnya pada penyelenggara jaringannya dan

In
do
ne
si

penyelenggara jasa itu bisnis saja dengan penyelenggara jaringannya karena


pemerintah juga tidak memberikan ijin apapun jadi tidak kenal;

Bahwa kalau primer pemerintah hanya memberi satu ijin sehingga tidak

A
gu
ng

memberikan ijin kepada pihak yang lain;

Bahwa ijin yang diberikan kepada PT Telkomsel dan XL sama seperti ijin

yang diberikan kepada PT PT Indosat dan PT IM2, hanya berbeda pitanya


saja, jadi kalau kemudian ada penyelenggara lain yang bekerja di pita yang

Bahwa PT PT Indosat sebagai penyelenggara jaringan juga sebagai

lik

penyelenggara jasa tetapi saksi tidak tahu secara rinci sebagai penyelenggara
jasa apa saja dan yang saksi tahu hanya sebagai penyelenggara teleponi;

ub

ah

diberikan pada PT PT Indosat misalnya itu jelas salah;

Bahwa saksi kenal hanya penyelenggara jaringan PT Indosatnya saja, jadi

ka

PT Indosat kemudian bekerjasama atau bisnis dengan siapa, ya kita tidak

ep

tahu jadi kita hanya memberikan kepada PT Indosat sebagai penyelenggara

ah

jampersel yang mendapatkan frekuensi 2.1 GHz tadi, jadi BHP hanya

dikenakan pada PT Indosat saja dan kepada PT IM2 tidak dikenakan BHP

es
on

In
d

gu

ng

karena tidak ada dasarnya, ijin tidak ada sesuatu yang lain juga tidak ada;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 128

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa pada waktu lelang itu pemikiran kita hanya mengenakan sekali

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

karena kita tidak berpikir untuk dapat reengineering dari frekuensi dan untuk

ng

dapat uang lagi gak karena ini lelang pak dan maksimum kita dapat, na
mungkin karena ini lelang dan waktu lelang tentunya berlomba semahal

mungkin supaya menang, ya bisa saja kemudian oleh PT Indosat frekuensi

gu

tadi digunakan juga dan kebetulan sebagai penyelenggara jaringan memang

peruntukannya untuk itu bisnis jaringan;

Bahwa kepada PT PT Indosat yang menangkan lelang frekuensi 2,1 GHz


diberi ijin sebagai pengguna selama 10 tahun dan setelah 10 tahun bisa

ub
lik

ah

diperpanjang lagi;

Bahwa PT PT Indosat sebagai penyelenggara jaringan telekomunikasi boleh

Bahwa PT IM2 tidak memiliki pemancar dan yang adalah PT Indosat;

Bahwa PT IM2 adalah penyelenggara jasa telekomunikasi yang disebut ISP


dan Multi Media;

ep

ah
k

jaringan;

Bahwa PT PT Indosat adalah perusahaan penyelenggara jaringan jampersel;

Bahwa dalam lelang tahun 2006 untuk pita frekuensi 2,1 GHz pemenangnya

A
gu
ng

In
do
ne
si

am

menjual jaringan karena PT PT Indosat memang bisnis penyelenggara

ada 3 yaitu PT Telkomsel, PT PT Indosat dan XL;

Bahwa apront fee adalah biaya yang dibayar dimuka pada waktu peserta
lelang dinyatakan pemenang;

Bahwa PT PT Indosat hasil penawarannya dari 2 blok 180 Milyar-tan dan


kebetulan PT PT Indosat bukan penawar yang tertinggi karena penawar

tertinggi adalah PT Telkomsel jadi apront fee itu diwajibkan kepada


XL dan

lik

ah

pemenang dari 2 kali penawarannya, jadi dalam hal ini antara PT Telkomsel,
PT PT Indosat itu berbeda, yang saksi ingat

PT PT Indosat

ub

membayar 360 Milyar untuk apront fee dan hanya dibayar sekali dan BHP
tahun 2006 membayar sekitar 180 M, kemudian untuk tahun berikutnya

ep

ka

sesuai table yang ada;

Bahwa BHP frekuensi yang dibayarkan PT PT Indosat pada tahun itu atas

ah

frekuensi 2,1 GHZ sebesar 180 M dan ketiga pemenang semuanya dibayar

es
on
In
d

gu

ng

sama 180M, kecuali apront fee berbeda;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 129

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa untuk mendapatkan frekuensi 2,1 GHZ PT PT Indosat telah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

membayar kepada pemerintah sebesar 380 M untuk apront fee dan 180 M

ng

untuk BHP frekuensi tahun itu ;

Bahwa BHP frekuensi itu dibayar tiap tahun dan besarannya berubah;

Bahwa sesuai aturan di PP-nya, BHP frekuensi dibayar satu kali dimuka,

gu

bahkan ada peraturan mengenai PNBP yang menyeluruh kalaupun mau

mengasur itu harus ada ijin dari Menteri Keuangan;

Bahwa besaran BHP frekuensi yang harus dibayarkan tiap tahunnya

dihitung secara 10 tahun dan dalam waktu 10 tahun itu kemudian diratakan

ub
lik

ah

dalam pengertiannya dalam kemampuan si operator sendiri, jadi untuk tahun


pertama hanya dibayar 20% dan ada ada formulanya kemudian tahun

am

berikutnya 40%, kalau sekarang PT PT Indosat dipresentasinya 130% di


tahun ini, jadi dari 2006 sampai 2011 itu 130% dan tahun ini juga sebagai

ep

catatan tahun 2011 PT PT Indosat telah membayar 333M, jadi berbeda

ah
k

sekali dengan yang pada waktu diawal 180M dan tahun kita akan menangih
352M naik, kenaikan ini karena ada prosentase yang dibagi rata dari yang
diberikan dibagi rata, tapi bagi rata ini kemudian

In
do
ne
si

ijin pita 10 tahun

dipertimbangkan juga kemampuan industri operator sendiri jadi awalnya

A
gu
ng

kena 20% tahun berikutnya 40% tapi sekarang sudah lebih 100%, kalau
dijumlahkan semuanya sama 100%;

Bahwa

apront fee itu sesatu ini nilai tambah bagi pemerintah

untuk

pemasukan Negara dari sisi lelang, jadi yang dilelangkan adalah waktu itu
siapa yang bisa menawarkan BHP pita pertahunnya, tapi kemudian ini

diekskalasi karena ijin itu berlaku 10 tahun, jadi tentu saja dilihat

lik

20% jadi masih ada sisa 80% kemudian tahun berikutnya 30% dan sisanya
dibebankan ditahun-tahun berikutnya;

ub

ah

kemampuan industri waktu, kita hanya mengatakan hitungan matematis kita

Bahwa patokan penghitungannya diambil dari formula BHP tahun pertama

ka

20% ditambah dikali BI rate waktu iitu kemudian ditambah 2 kali hasil

ep

lelang kemudian berikutnya 30% yang perubahannya presentasi ini dan BI

Bahwa apront fee dan BHP yang telah dibayarkan kepada Negara oleh PT

PT Indosat tahun 2012 sebesar 333M, itu untuk First Carier kemudian tahun

on
In
d

gu

ng

ini adalah 352M untuk First Carier, tapi ada juga yang second carier karena

es

ah

ratenya;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 130

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dipertengahan tahun 2009 PT Indosat dapat lagi itu 194, sekian M dan
tahun ini 257M, kalau dihitung dari 2006 sampai sekarang itu sebenarnya

ng

ditambah apronf fee hanya sekali, semuanya terdata dengan akurat di kami;

Bahwa ijinnya hanya diberikan secara primer kepada satu institusi,


kemudian

kepada yang memiliki ijin frekuensi yang digunakan untuk

gu

penyelenggara itulah kita kenakan BHP bagaimana kita mungkin kita akan

menagih kepada yang lain dasarnya tidak ada, tapi disana ada BHP yang lain
pak BHP penyelenggara dan BHP USO ;

Bahwa

pemerintah

memberika

ijin

penggunaan

frekuensi

kepada

ub
lik

ah

penyelenggara jaringan kemudian dalam hal penyelenggara jaringan


berbisnis dengan siapapun itu memang sudah menjadi bagian daripada

am

peruntukannya, memang operator kalau minta ijin penyelenggara jaringan


pasti akan membisniskan jaringannya, kalau kemudian dia bisnis dengan

ep

penyelenggara jasa, kita hanya mengatakan bahwa dari sisi peraturan kita

ah
k

memang betul penyelenggara jasa kalau mau menggunakan jaringan ya


harus menggunakan jaringan dari penyelenggara jaringan, makanya kita

In
do
ne
si

katakan PT IM2 sebagai penyelenggara jasa dalam konteks ini

menggunakan jaringan dari penyelenggara jaringan PT PT Indosat kalau

A
gu
ng

dari aturan sudah benar, tapi Perjanjian kerjasama seperti apa kita tidak
perlu tahu;

Bahwa menurut aturan kalau penyelenggara jasa mau menggunakan jaringan


sewalah pada penyelenggara jar;

Bahwa

BHP ada 3 macam yiatu BHP penggunaan frekuensi, BHP

penyelenggaraan dan BHP USO. BHP frekuensi dikenakan pada pengguna

lik

ah

frekuensi dalam ini tentu saja penyelenggara jaringan atau dengan catatan
lain penggunaan frekuensi yang primer, kalau sekunder

bebas

BHP.

Pengenaan BHP penyelenggaraan itu diberikan kepada semua operator

ub

termasuk jasa yang berijin, jadi dari ijinnya itu ada pengenaan BHP, dan

ka

ada juga BHP yang dikenakan untuk USO (Universal Service Obligation),

ep

yang kita tangani hanya BHP frekuensi saja; BHP penyelenggaran


Bahwa saksi yang menangani penagihan pembayaran BHP frekuensi PT

Indosat, dan pembayarannya dilakukan secara teratur karena ada ketentuan

on
In
d

gu

ng

kalau tidak dibayar tepat waktu dikenakan denda 2% per bulan. Sampai

es

ah

telekomunikasi dan BHP USO ada di Direktorat Jenderal yang lain;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 131

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

sekarang First Carier dan Second Cairer PT PT Indosat tepat waktu dan
tidak didenda ;

Bahwa saksi tidak mengetahui tentang pembayaran BHP USO oleh PT

ng

IM2 ;

Bahwa dalam SOP mekanisme pembayaran BHP, pemerintah menerbitkan

gu

invoice atau SPP (surat perintah pembayaran)

persis 30 hari sebelum ijin

pita tahun berjalan berakhir karena terkait BI rate, kalau terlalu didepan atau

terlalu dibelakang berbeda, kalau untuk first carier itu bulan Maret

(tanggalnya saksi tidak ingat) dan untuk yang second carier 27 Oktober jadi

ub
lik

ah

persis 30 hari terbitkan SPP, dan sesuai peraturan Meteri Keuangan kalau
sudah jatuh temponya terlewati 1 hari saja itu kena denda 2% sampai dia

am

bayar terus selama 24 bulan 2% dan komulatif;

Bahwa di FTI ada technical plan sebagai bagian dari dasar-dasar teknis.

ep

Didalam penyelenggaraan telekomunikasi itu ada 2 pengertian jaringan yaitu

ah
k

Jaringan akses dan jaringan backbone, baik jaringan akses maupun jaringan
backbone tadi bisa menggunakan sarana frekuensi, fiber optic atau kabel

In
do
ne
si

tapi di jaringan akses tidak mungkin, misalkan HP bawa kabel kemana-

mana, jadi yang bisa fiber optic itu hanya di backbone dan kabel saja kalau

A
gu
ng

jaringan akses adalah di radio;

Bahwa frekuensi itu tidak bisa berdiri sendiri dia bisa berfungsi sebagai

jaringan telekomunikasi kalau melalui transmiter yang menggunakan


frekuensi, itu satu kesatuan transmiter yang on itu jaringan telekom;

Bahwa dalam Perjanjian Kerja Sama antara PT PT Indosat dengan PT IM2,

PT IM2 memaafaatkn kapatitas yang disediakan oleh PT PT Indosat jadi PT

lik

Bahwa penggunaan bersama pada frekuensi dalam penyelenggaraan yang


bersifat primer itu hanya bisa dibedakan kalau tempatnya berbeda, contoh

ub

ah

PT Indosat yang punya BTS;

penyiaran itu kanal Elsinta misalnya sebut saja di frekuensi 90 itu kanal/

ka

frekuensi tersebut bisa digunakan lagi di Semarang karena jauh tempatnya

ep

dalam waktu yang bersamaan itu semua primer jadi sudah terpenuhi azas

ah

terproteksi tadi tidak saling mengganngu jadi pengguanaan bersama itu


dan kemudiian juga tadi waktu, sekarang ada kenyataan yang sudah ada tadi

on
In
d

gu

ng

komunitas yang dimintakan di beberapa pedesaan itu mereka menggunakan

es

memungkinkan kalau zona berbeda dan dipastikan tidak saling mengganggu

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 132

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

frekuensi yang sama tetapi oleh lembaga penyelenggara komunitas yang


satu dengan lainnya disharing ok kamu hari senin saya selasa jadi time

ng

sharing pak disharing waktunya beda, kalau beda teknologi sampe sekarang
belum ada;

Bahwa kalau ada suatu pemancar yang memancarkan frekuensi sama itu

gu

bisa dibuktikan secara teknis akan saling interference dan kalau sudah

interference kelewatan itu sudah tidak bisa berfungsi sama sekali. Misalnya

ada 2 TV yang kanalnya sama-sama macet disatu tempat, yang ada semut
aja jadi tidak ada manfaatnya frekuensi disana

dalam artian kita

ub
lik

ah

mengatakan bhwa interference itu untuk yang primer harus terproteksi,


harus dijaga supaya manfaat frekuensi betul-betul sebagai

am

telekomunikasi itu nyata;

jaringan

Bahwa dalam hal pengalihan frekuensi diketentuannya di ijin pemerintah

ep

frekuensi diberikan oleh Menteri kepada operator yaitu sudah mengikat

ah
k

kalau kemudian ada perubahan sedikitpun harus ada ijin dari Menteri karena
berhubungan dengan BHP apalagi dilaihkan ke operator yang lain, tapi

In
do
ne
si

kalau memang Menteri bisa mengijinkan dan ada ijin dari Menteri jadi tidak
Secara serta merta;

Bahwa pengalihan frekuensi sifatnya kepada badan hukum kalau badan

A
gu
ng

hukumnya ada perubahan-perubahan kepemilikan segala macam itu


mengikuti badan hukumnya tapi dialihkan pada badan hukum yang sama
sekali terpisah itu sampai sekarang sepengetahuan saksi belum ada;

Bahwa di frekuensi 2,1 GHz yang dikatakan primer harus terproteksi


sifatnya eksklusif sehingga tidak bisa diterapkan penggunaan oleh 2

lik

mungkin ada penggunaan bersama dipita primer kalau dipaksa akan tidak
berfungsi/ terinterference.

Bahwa saksi tahu tentang jasa askes internet/ ISP yang diselenggrankan

ub

ah

repeater/ 2 pemancar, jadi harus satu, jadi memang secara teknis tidak

ka

oleh IM2 dengan menggunanakan jaringan bergerak seluler milik

PT

ep

Indosat Tbk yang dilaksanakan melalui kejasama melalui perjanjian tertulis

ah

sudah sesuai dengan ketentuan dalam UU no 36 thn 1999 tentang

Bahwa PT IM2 juga tidak mempunyai kewajiban untuk membayar biaya

on

tidak

In
d

gu

ng

hak pengunaan/BHP spektrum frekuensi radio karena IM2

es

telekomunikasi beserta peraturan pelaksanaannya

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 133

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

menggunakan spektrum frekuensi radio sendiri untuk menyelenggarakan


jasa akses internet IM2, dimana untuk menyelenggaranakan

jaringan

ng

bergerak seluler PT Indosat menggunakan pita frekuensi radio 900 MHz,


1800MHz dan 2100 MHz, dengan dekimian kewajiban membayar BHP
spektrum frekuensi radio berada pada PT Indosat;

Bahwa dalam FTP tahun 2000 ada disebut juga dengan rencana teknis

gu

pembangunan telekomunikasi nasional yang disahkan menurut Keputusan


Menteri Perhubungan no 4 tahun 2001;

Bahwa di Peraturan Menteri no 21 tahun 2001 yang lalu penyelenggara jasa

ub
lik

ah

multimedia itu ada, terbagi antara lain ISP, kemudian itu yang dikatakan
bahwa penyelenggara jasa berhak menyewa jaringan atau menggunakan

am

jaringan yang disediakan si penyelenggara jaringan, nah haknya itu diatur


dalam FTP yang antara lain tadi kalau untuk jaringan akses yang pakai

ah
k

ep

jaringan akses untuk radionya kalau jaringan tetap tertutup ada juga disitu;
Bahwa jaringan bergerak yang dapat disewa oleh ISP

termasuk jaringan

bergerak seluler pada frekuensi 2,1 GHz dan itu diatur di FTP-nya;
Bahwa Menteri Komunikasi dan Informatika sudah memberikan ijin kepada

In
do
ne
si

PT PT Indosat Tbk sebagai penyelenggara jaringan bergerak seluler.

A
gu
ng

Sebagai penyelenggara jaringan PT PT Indosat Tbk bisa menyewakan

jaringannya kepada penyelenggra jasa dan secara ketentuan penyelenggara


jaringan memang disamping memiliki penyelenggara jasa sendiri juga bisa

bahkan harus memenuhi kebutuhan dari penyelenggara jasa, dan tentang


teknis aksesnya dan jaringan tetap sebagai backbone seperti apa, itu sudah
diatur dalam FTP tahun 2000;

lik

Bahwa yang membayar pengguna frekuensi dalam hal menggunakan tentu


saja ada alatnya jadi penggunanya yang membayar;

Bahwa yang membangun BTS untuk frekuensi 2,1 GHz adalah pengguna

ub

ah

frekuensi tadi atau /si penyelenggaraan jampersal tadi kemudian

ka

menginformasikan kepada pemerintah tentang BTS-nya, jadi BTS itu

ep

memang punya PT PT Indosat kalau kemudian ada pihak lain sebut saja PT
karena

yang

boleh

memiliki

ah

IM2 lapor ke pemerintah tentang BTS-nya, akan ditolak karena itu salah
/menggunakan

BTS

adalah

sesuai

es
on
In
d

gu

ng

seperuntukannya adalah PT Inodsat;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 134

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa data yang ada di pemerintah adalah

pancaran frekuensi yang

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

digunakan oleh si pengguna frekuensi 2,1 GHz, dalam hal ini PT Indosat;

Bahwa yang wajib membayar BHP dalam bentuk pita adalah yang memiliki

ng

jaringan/ membangun BTS ;

Bahwa di tahun 2006 dilakukan lelang penggunaan frekuensi 2,1GHz, 1

gu

operator hanya dapat 2 blok 1 blok untuk upping dan 1 blok untuk downling
jadi 2 X 5MHz, jadi sebut saja dengan 1 blok berpasangan, kita tidak
blok karena treatmennya sama ;

Bahwa blok sama dengan kanal;

Bahwa dalam pemakaian blok ada istilah berpasangan itu sudah merupakan

ub
lik

ah

menyebut pasangannya jadi PT Indosat dpt1 blok, XL 1 blok dan bisel 1

am

system yang berstandar internasional,

system FDD ini yang sering

digunakan, itu harus ber pasanngan dan kanalnya pasti, jadi kalau di kanal

ep

tertentu dapat pasangan tertentu juga, jadi otomatis yang ini dapat juga

ah
k

sama, kalau sebelahnya Telkomsel dapat sama juga sebelahnya, jadi ini

Bahwa pengertian didefinisi yang sudah ditanyakan memang spektrum

In
do
ne
si

sudah standar tidak mungkin bikin alat sendri;

A
gu
ng

terdiri dari pada pita, pita terdiri dari beberapa kanal, kalau kanal memang
spesifik supaya tidak memberikan pengertian lain blok ini sebenarnya hanya
range frekuensi yang isinya bisa beberapa kanal karena tergantung pada
usernya;

Bahwa kalau katakan PT Indosat waktu itu menduduki blok tertentu (saksi

lupa anggkanya) sebut saja 4 dia akan berpasangan dengan kanal 4 yang

lik

digunakan lagi;

Bahwa yang digunakan PT Indosat sebagai kapasitas di jaringan itu lebih


banyak di layer aplikasinya kalau jarinagannya di frekuensi;

ub

ah

diatas tidak bisa pindah karena alatnya seperti itu dan yang diatas tidak bisa

Bahwa lebar band yang dipakai PT IM2 sama dengan yang digunakan PT

ka

PT Indosat Tbk dalam layanan jasanya dalam hal ini untuk voice. Satu lebar

ep

band itu dipakai sama-sama tidak bisa per kanal jadi satu band 1950-1960

Bahwa band yang digunakan PT Indosat untuk jasa voice adalah 1950-1960

on
In
d

gu

ng

MHz dan 2140-2150 MHz karena begitu mendapat blok baru dia tentu saja

es

PT IM2;

ah

MHz dan 2140-2150 MHz itu dipakai untuk baik oleh jasa voice atau oleh

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 135

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

akan memakai semuanya supaya kinerja speednya lebih cepat, rugi kalau
dipilah-pilah jadi secara teknis pun perangkatnya pun menggunakan kedua-

ng

duanya tidak bisa dipisah-pisah, yang PT IM2 juga menggunakan yang


sama, artinya PT IM2 akan menggunakan jaringan yang dibangun /yang

dimiliki oleh PT Indosat baik secara kapasitas maupun apa tapi dalam range

gu

frekuensi yang itu tidak bisa dipilah-pilah sehingga dengan range frekuensi

yang itu bisa mendapatkan speed yang tinngi dan keuntungan-keuntungan


yang lain;

Bahwa yang dipakai di sepanjang range 10 MHz itu, diaplikasinya boleh

ub
lik

ah

apa saja, mau voice, mau data tapi di frekuensinya se band itu, jadi tidak

bisa ini untuk data saja atau untuk voice saja, pitanya lebar, lebih lebar lebih

am

bagus dari sisi kualitas, jadi pitanya lebar dapat digunakan macam-macam
sesuai aplikasi penggunaannya termasuk kalau untuk voice pakai pita itu
ISP-ISP-nya/multimedia PT IM2 pakai itu juga sama karena di 3G ini kan

ep

ah
k

seperti voice, data merupakan bagian dari aplikasi 3G tapi frekuensinya di


fisik kalau layernya itu juga;

untuk

penggunaan

frekuensi

di

1920-1980

dan

In
do
ne
si

Bahwa frekuensi ini dikenal dengan 3G, sebenarnya istilah di ITU aaja

2110-2170

yang

A
gu
ng

dipergunakan untuk penyelenggaraan jampersal ini dikenal dengan


teknologi generasi ke-3 karena lebarnya cukup, kalau tadi dikatakan dibagi-

bag kanal lagi, ini bukan 3G lagi bukan teknologi generasi ke-3 karena
teknologi generasi ke-3 membutuhkan pita selebar itu;

Bahwa Menteri Komunikasi dan Informatika tidak pernah mengeluarkan


Penetapan yang isinya memberikan ijin kepada PT PT Indosat Mega Media

Bahwa dalam penggunaan bersama atau penggunaan frekuensi primer harus


didahulukan ijin dari Menteri Komunikasi dan Informatika;

ka

lik

1955-1960 MHz, 2145-2150 MHz;

ub

ah

atau PT IM2 menggunakan frekuensi 1950-1955 MHz, 2140-2145 MHz,

Bahwa saksi tidak tahu apakah PT Indosat mempunyai ijin penyelenggara

ah

ep

ISP;

Bahwa surat dari Menteri

mengatakan

kalau penyelenggara jasa

on
In
d

gu

ng

Kerja Sama selebihnya b to b, jadi saksi tidak membenarkan b to b nya jadi

es

menggunakan jaringan dari penyelenggara jaringan berdasarkan Perjanjian

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 136

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

yang saksi benarkan adalah benar bahwa penyelenggara jasa menggunakan


jaringan b to b;
Bahwa

pemerintah

hanya

memberikan

penetapan

ng

Menteri

kepada

penyelenggara jaringan karena frekuensi 2,1 GHz itu primer dan selama ini

yang yang dilaporkan pada pemerintah hanya BTS-BTS yang dipunyai

gu

penyelenggara jaringan;

dalam

UU

Telekomunikasi

didefinisikan

kalau

perangkat

telekomunikasi dan kelengkapaannya, jaringan dengan transmitter atau


dengan yang BTS itu satu kesatuan dengan frekuensi ;

Bahwa saksi mengetahui nomor kode 0814 itu milik PT PT Indosat yang

ub
lik

ah

Bahwa

merupakan pengembangan dari nomor 0816;

am

Bahwa saksi mengetahui layanan internet IM2 ;

ep

Bahwa terdakwa tidak keberatan atas keterangan saksi ini;

ah
k

Saksi - DR.IR.TITON DUTONO M.ENG. dibawah sumpah


pada pokoknya telah memberikan keterangan sebagai berikut :

Bahwa saksi pernah diperiksa di Penyidik sebanyak 2 kali;

hakim ketua info disini bapnya hanya 1 ya

In
do
ne
si

A
gu
ng

Bahwa saksi saat ini bekerja di Kementerian Kominfo sebagai Direktur


Penataan Sumber Daya dari Januari tahun

2011 sampai sekarang

berkerja disana sejak Nopember tahun 2008,

dan

pada tahun 2008 sampai

sebelum menjabat Direktur sebagai Direktur Telekomunikasi Dirjen Pos


dan Telekomunikasi;

Bahwa pada tahun 2006 saksi menjabat Direktur Politeknik Elektronika

lik

Negeri Surabaya;

Bahwa pada saat adanya perjanjian kerjasama antara PT IM2 dengan PT


Indosat saksi menjabat sebgai Direktur Politeknik Elektronika Negeri

ub

ah

Bahwa saksi bergabung di Kementerian Kominfoto Nopember tahun 2008;

Bahwa

Nopember

ep

ka

Surabaya;

tahun

2008

saksi

menjabat

sebagai

Direktur

Bahwa

tanggung

semua

Direktur

kebijakan

Telekomunikasi
perihal

tentang

pada

on
In
d

gu
A

intinya

penyelenggara

ng

mempersiapkan

jawab

es

ah

Telekomunikasi Dirjen Pos dan Telekomunikasi;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 137

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

telekomunikasi yang akan dikeluarkan oleh Kementerian Kominfo cq Dirjen


Pos dan Telekomunikasi;

Bahwa kebijakan yang dipersiapkan di bidang telekomunikasi misalnya

ng

untuk

katakanlah

ada

suatu

entitas yang

ingin

mempunyai

ijin

penyelenggara ISP misalnya mereka seperti biasa akan kami undang untuk
rencana

gu

menyampaikan

bisnisnya

kemudian

kami

akan

menilai

kelayakannya dan kami akan menilai kalau itu memang sudah sesuai dengan

kelayakan Dirjen akan memberikan lisensi kepada entitas yang sedang minta
ijin itu;

Bahwa yang menjadi tanggung jawab utama saksi adalah mempersiapkan

ub
lik

ah

kebijakan pemerintah menyangkut tentang terjaminnya ketersediaan kanal

am

frekuensi yang akan dipakai jaringan telekomunikasi yang ada di Indonesia;

Bahwa spektrum 2,1 GHz diperuntukan untuk satu teknologi seluler 3G atau

ep

standar ITU sebagai IMT 2000 dan biasa kita sebut sebagai 3G jadi itu

Bahwa operator atau provider untuk mendapatkan ijin menggunakan


itu tentu saja tahun 2006 ada

spektrum 2,1 GHz

satu proses yang

In
do
ne
si

ah
k

frekuensi diperuntukan untuk teknologi 3G;

dinamakan lelang dan itu dimenangkan oleh 3 operator 3G seingat saksi

A
gu
ng

tahun 2006;

Bahwa harus dilakukan lelang karena 2,1 GHz dengan rekomendasi ITU itu
adalah frekuensi yang dalam bahasa kami adalah lingkungannya itu sudah

dibangun bahwa penyelenggara HP itu sudah diproduksi secara standar

sehingga harga dari kami sebut sebagai lingkungan di 2,1 GHz itu sudah
disepakai oleh aturan ITU sehingga banyak sekali produsen membuat/

lik

dengan mudah;

Bahwa kelebihan spektrum 2,1 GHz adalah selain lingkungan yang sudah

ub

ah

memproduksi HPnya disana sehingga bisa terbangun artinya bisa terbangun

terbangun diseluruh dunia juga peneterasi dari gelombang sampai kedalam

Bahwa kualifikasi yang dapat dipenuhi untuk dapat memakai spectrum 2,1

ep

ka

rumah lumayan;

Bahwa untuk menggunakan teknologi 3G ada penetapan dari pemerintah

ah

GHz adalah harus penyelenggara seluler;

es
on
In
d

gu

ng

tapi saksi lupa, kalau tidak salah berupa keputusan Menteri;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 138

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa saksi tidak ingat isi Peraturan Menteri Kominfo no 7 tahun 2006

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

tentang penggunakan pita frekuensi 2,1 GHz untuk penyelenggara jaringan

ng

bergerak seluler;

Bahwa dengan berjalannya waktu yang menyelenggarakan jaringan 3G

gu

bukan hanya 3 pemenang lelang yaitu PT XLKomindo, PT Telkomsel dan


PT Indosat, tetapi ada 2 penyelenggara 3G lagi yaitu HCPT dan AXIS;

Bahwa saksi lupa untuk bisa menyelenggarakan 3G frekuensi 2,1 GHz,


HCPT dan AXIS ini juga melalui proses lelang;

Bahwa 5 penyelenggara

teknologi 3G pada frekuensi 2,1 GHz ini

ub
lik

ah

merupakan penyelenggara jaringan telekomunikasi seluler;


Bahwa setelah Menteri menetapkan frekuensi 2,1 GHz untuk dipakai oleh 5

am

operator itu maka setelah itu tidak ada lagi istilah pemakaian frekunesi, yang
ada adalah pemakaian jaringan karena segera setelah Menteri menetapkan

ep

menjadi frekuensi yang dihak pakaikan kepada ke-5 operator 3G itu setelah

ah
k

itu frekuensi 2,1 GHz ini masuk menjadi salah satu bagian jaringan

Bahwa penyelenggara jasa telekomuikasi dianjurkan untuk menggunakan

In
do
ne
si

telekomunikasi seluler milik mereka;

A
gu
ng

frekuensi 2,1 GHz karena atas dasar UU 36 disana dijelaskan bahwa


penyelenggara

telekomunikasi dibagi 2 : penyelenggara

jaringan

telekomunikasi

dan

Didalm

penyelenggara

jasa

telekomunikasi.

menjalankan bisnisnya penyelenggara jasa telekomunikasi akan menyewa


jaringan yang dimiliki oleh penyelenggara jaringan telekomunikasi;

Bahwa penggunaan jaringan telekomunikasi milik penyelenggara jaringan

lik

cara menyewa atau dengan kerjasama;

Bahwa menyewa atau kerjasama tersebut diatur di UU 36 dan juga mungkin


juga diperjelas dalam peraturan no 21 tahun 2001; pasalnya saksi lupa yang

ub

ah

telekomunikasi i oleh penyelenggara jasa telekomunikasi dilakukan dengan

jelas saksi pernah membaca jelas bhw penyelenggara jasa dalam

ka

menyelenggarakan bisnisnya menyewa atau memakai jaringan yang dimiliki

ah

Bahwa

ep

oleh penyelenggara jaringan telekomunikasi;

di pasal 1 ayat 1 yang disebut dengan telekomunikasi adalah

berupa gambar berupa suara melalui media kawat, media gelombang radio,

on
In
d

gu

ng

fiber optic dan media gelombang elektromanetig lainnya artinya bhw

es

pancaran, penyibaan, pengiriman dan penerimaan info yang berupa isarat

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 139

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

jaringan telekomunikasi akan terdiri dari ada disana jaringan gelombang


radionya ada disana fiber opticnya ada disana juga jaringan kawatnya

ng

artinya jaringan telekomunikasi adalah jaringan terpadu yang terdiri dari 3


komponen itu;

Bahwa di pasal 1 ayat 1 jelas bahwa jaringan telekomunikasi terdiri tadi

gu

saksi sudah sebutkan pada gelombang radionya dan gelombang radio ini

adalah frekuensi;

Bahwa jaringan telekomunikasi yang merupakan perangkat telekomunikasi


dan kelengkapannya yang digunakan dalam bertelekomuniksi dan

ub
lik

ah

didalmnya juga termasuk komponen radio dan radio itu mengeluarkan


frekuensi;

am

Bahwa penyelenggara

jasa telekomunikasi dalam menyelenggarakan

kegiatan/usahanya bisa dengan cara menyewa jaringan telekomunikasi milik


jaringan telekomunikasi, dalam hal menyewa jaringan

ep

penyelenggara

ah
k

telekomunikasi yang dilakukan oleh penyelenggara jasa telekomunikasi tadi


termasuk juga didalamnya adalah menggunakan frekuensi radio yang ada

In
do
ne
si

didalm jaringan telekomunikasi, jadi telekomunikasi adalah ujung ke ujung

seperti pada ketetangan saksi pada BAP, karena ujung ke ujung berarti

A
gu
ng

bahwa telekomunikasi terdiri dari bisa ada kawat, bisa ada fiber optic dan

gelombang radio, pada saat itulah kemudian untuk menjalankan bisnisnya


dia harus memakai gelombang radio karena gelombang radio merupakan
bagian dari jaringan telekomunikasi;

Bahwa sebagai perusahaan jaringan telekomunikasi ada 3 beban biaya yang


harus dibayar, pertama adalah PNBP untuk jasa telekomunikasi sebesar

lik

Union) jampersel 1,25% dari pendapatan kotornya, dan ke-3 seandainya dia
memakai frekuensi dia harus membayar BHP frekuensi;

Bahwa frekuensi memang tidak merupakan alat tapi untuk mengeluarkan

ub

ah

0.5% dari pendapatannya, kedua untuk PNBP USO (Universal Service

Bahwa sekumpulan alat dianggap mempergunakan frekuensi pada saat

ep

ka

frekuensi perlu alat, frekuensi adalah gelombang;

es
on
In
d

gu

ng

ditetapkan;

ah

pemancar itu di punch dan dia diset untuk frekuensi sesuai dengan yang

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 140

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa ketika sekelompok alat ini tidak dipancarkan tidak menggunakan

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

frekuensi, maka sekeolmpok alat ini tidak

dikatakan sebagai jaringan

ng

telekomunikasi;

Bahwa jaringan telekomunikasi terdiri dari kawat, fiber optic, gelombang

gu

radio;

Bahwa sebagai penyelenggara telekomunikasi baik jasa maupun jaringan

mereka akan dikenakan PNBP berupa USO dan jasa telekom;

Bahwa semua penggunaan frekuensi yang sudah ditetapkan oleh Menteri


untuk dipakai oleh salah satu penyelenggara

jaringan harus

dibayar,

ub
lik

ah

termasuk orari bayar BHP-nya meskipun aturannya disana ada indeks yang
di-nolkan, misalnya yang dipakai untuk Kepolisian, untuk berhubungan

am

dengan keamanan Negara itu ada perhitungan yang intinya akan membayar

Bahwa kalau tidak bayar disebut dia akan illegal;

Bahwa fungsi pengawasan regulator ini terhadap penggunaan-penggunaan

ep

ah
k

tapi ada indeks yang dinolkan oleh peraturan pemerinta ;

yang illegal itu pemerinta mempunyai perangkat didaerah yang namanya

A
gu
ng

frekuensi itu;

In
do
ne
si

Balai Monitoring itulah yang selalu memeriksa keberadaan freuensi

Bahwa frekuensi 2,1 GHz untuk penyelenggaraan teknologi 3G bisa juga


untuk voice tapi sekarang umumnya untuk komunikasi data;

Bahwa internet adalah merupakan salah satu bagian dari koneksi data;

Bahwa selain frekuensi 2,1 GHz ada frekuensi lain yang bisa dipergunakan
untuk koneksi data internet, misalnya di frekuensi 900 MHz;

Bahwa di frekuensi 2,1 GHz dan 900 MHz termasuk frekuensi yang harus

lik

berbayar;

Bahwa tidak ada penggunaan frekuensi untuk data yang bebas berbayar atau
indeksnya dinolkan, indeks nol hanya untuk keperluan khusus

ub

ah

yang

Bahwa saksi pernah mendengar adanya frekuensi 2,4 GHz;

Bahwa frekuensi 2,4 GHz adalah suatu frekuensi yang oleh ITU ditetapkan

ep

ka

berhubungan dengan keamanan negara;

ah

sebagai frekuensi yang dipakai untuk jaringan-jaringan yang untuk

ng

Indonesia memang dibuat frekuensi boleh dipakai oleh siapa saja meskipun

on
In
d

gu

itu sebenarnya bukan berarti gratis itu artinya bahwa frekuensi itu sudah

es

penelitian untuk medis dan untuk industry, di frekuensi 2,4 GHz itu di

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 141

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ditentukan dengan indeks tadi bahwa dia memang tidak berbayar tetapi

bukan tidak berbayar karena memang sebenarnya ada ijinnya, ijinnya ijin

ng

kelas dan itu ada didalam jadi setiap card untuk 2,4 GHz itu sudah terijin
namanya ijin kelas;

Bahwa frekuensi 2,4 GHz ini bisa juga digunakan untuk koneksi data;

Bahwa frekuensi 2,4 GHz ini boleh dipergunakan oleh ISP tapi untuk kota-

gu

kota besar sudah tidak bisa dilakukan karena sudah sangat krodit dan semua

orang pakai tidak ada aturan disana sehingga pada akhirnya sekarang
frekuensi 2,4 GHz tidak pernah bisa dipakai;

Bahwa salah satu kebijakan pemerintah mengenai 2,1 GHz adalah

ub
lik

ah

menyelaraskan dengan apa yang sudah dilakukan oleh ITU;

am

Bahwa berkaitan rencana penggunaan spektrum radio frekuensi 2,1 GHz,


maka yang dilakukan pemerintah adalah sebelum tahun 2006 di kanal 2,1

ep

GHz itu sebenarnya sudah dipakai untuk microwave, karena didunia dalam

ah
k

ITU negara industry bersepakat bahwa 2,1 GHz ini dipakai untuk
telekomunikasi seluler 3G maka sepakat bahwa di 2,1 GHz dibersihkan dari

In
do
ne
si

kanal microwave, maka dari itu tugas kami mulai memetakan mana-mana

saja yang masih microwave, kemudian dilakukan pendekatan pada mereka

A
gu
ng

karena ada aturan bahwa pemberitahuan seandainya

pemerintah ingin

memkai frekuensi itu, di kanal itu, berubah dari yang eksisting sekarang,
maka harus

dilakukan pemberitahuan dan ada jedah waktu untuk

Bahwa hak untuk mengatur menata frekuensi ada pada pemerintah;

Bahwa tahun 2006 saksi belum menjabat sehingga saksi tidak tahu dasar

lik

pemerintah ada pembatasan peserta lelang pada saat mengadakan lelang;

Bahwa berdasarkan jabatan saksi landasannya yang ingin mempunyai


frekuensi itu lebih besar dari ketersediaan kanal saat itu;

ub

ah

memberikan mereka untuk pindah pada saatnya nanti;

Bahwa PT Indosat selaku salah satu pemenang lelang pada akhirnya

Bahwa PT Indosat sampai saat ini masih mengggunakan 2 kanal itu;

Bahwa PT Indosat mempunyai ijin penyelenggaraan jaringan seluler ;

Bahwa PT Indosat selain memiliki ijin sebabagi penyelenggara jaringan ada

juga memiliki beberapa ijin, tetapi saksi tidak hafal betul tapi ada beberapa

on
In
d

gu

ng

ijin jaringan seluler ada jaringan tetap local, ada beberapa ijin;

es

ep

ah

ka

menempati alokasi kanal 1950-1960 berpasangan dengan 2140- 2150;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 142

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa PT IM2 tidak punya ijin frekuensi 2,1 GHz;

Bawa yang mengeluarkan kode-kode nomor kepada provider adalah

ng

regulator/Menkominfo;

Bahwa tujuan penomoran telepon

supaya bisa menghubungkan pemilik

gu

nomor;

Bahwa saksi tidak tahu ada tidaknya hubungan

penomoran itu dengan

Indosat;

ah

Bahwa saksi tidak tahu secara detil nomor-nomor yang diberikan pada PT

Bahwa yang saksi ketahui 0813 itu milik PT Telkomsel karena itu nomor

ub
lik

kanal;

saksi;

am

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa nomor yang dikeluarkan oleh regulator untuk PT Indosat banyak


sekali, namun saksi lupa prefixnya, karena akan dengan mudah dilihat

ep

ah
k

dalam referensi;

Bahwa penomoran yang sudah diberikan pada provider tidak dapat dialihkan

In
do
ne
si

ke provider yang lain karena ada Keputusan Menteri;


Bahwa antara spektrum 2,1 GHZ dan 2,4 GHz perbedaannya sebenarnya

A
gu
ng

bukan sekedar kualitas tapi juga lingkungan di 2,1 GHz sudah disepaki
untuk dikembangakan oleh negara didunia terutama industri, meskipun 2,4
GHz kalau seandainya tidak ada peralatan yang mendukung disana tidak ada
lagi frekuensi itu;

Bhw spektrum 2,1 GHz disebut primer benar, sedangkan yang 2,4 GHz itu
tidak ada istilah primer sekunder karena semua boleh pakai;

Bahwa spektrum 2,1 GHz disebut primer karena hanya dia saja yang boleh
pemancar itu yang sekunder harus berhenti;

Bahwa yang primer 2,1 GHz itu hanya yang punya ijin lisensi saja yang
boleh pakai;

Bahwa saksi menjelaskan skema GSM Network yang ada pada lampiran

ep

ka

lik

pakai seandainya ada sekunder pada tempat yang sama itu muncul 2

ub

ah

BAP saksi. Jaringan telekomunikasi itu adalah jaringan dari ujung ke ujung

ah

jadi yang akan saksi katakan disini adalah bahwa jaringan telekomunikasi

ng

cyber yang paling kanan, gambar ini adalah bahwa yang ingin saksi

on
In
d

gu

katakana jaringan telekomunikasi adalah jaringan telekomunikasi ujung ke

es

khususnya untuk jaringan seluler ini adalah yang menghubungkan antara

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 143

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

unung, maksudnya contoh dalam kasus yang sedang kita bicarakan jadi

misalnya ada ISP, jadi pada dasarnya ini adalah gambar dari jaringan

ng

telekomunikasi seluler yang kita pakai lajimnya menghubungkan dari

pelanggan kita kalau yang dipakai 2,1 GHz, maka frekuensi 2,1 GHz adalah
di akses ini, kemudian 2,1 GHz itu adalah menghubungkan antara pelanggan

gu

kita subscribber dengan BTS, kemudian yang saksi katakana BTS (bisstation
transiffer) disana ada bisstasion controller adalah dia akan mengontrol

banyak BTS ini, untuk menghubungkan BTS dengan bisstation controller


ini ada backbone yang adalah bisa dia terdiri dari jaringan fiber optic, bisa

ub
lik

ah

dengan microwave tergantung adanya disana, bagian juga untuk

menghubungkan antara bisstation controller ini dengan kantor telepon ,

am

kantor telepon juga harus pakai backbone. Backbone bisa saja kadangkadang ada microwave link ada juga dengan fiber optic. Untuk
menghubungkan telepon satu kota dengan kota lain juga pakai backbone,

ah
k

ep

dan selanjutnya sinyal dari penelpon akan sampai yang diterima disini, kalau
konteks ISP dia biasanya nempel dikantor telepon ini, sehingga dia tidak

In
do
ne
si

perlu memasang kabel panjang-panjang, sehingga dia bisa dihubungi oleh


semua subsrcribber ini dengan frekuensi 2,1 GHz ini, jelas 2,1 GHz hanya

A
gu
ng

bagian kecil dari system telekomunikasi seluler ini, jadi yang ada adalah

sistem jaringan telekomunikasi seluler terdiri dari frekuensi 2,1 GHz ada
backbone dari backbone sampai ke pelanggan yang mengakses ISP, jadi
ISP itu biasanya nempel dikantor telepon MSC ini;

Bahwa subscriber ini bisa berupa ada dongle/modem yang didalamnya ada
Sim Card;

Bahwa dalam konteks frekuensi 2,1 GHz modem yang ada Sim Card-nya ini

Bahwa

lik

untuk bisa terhubung ke BTS harus memakai frekuensi 2,1 GHz;


dongle sebagai subscribber ketika dia terhubung ke BTS bisa
jaringan atau hanya pada

ub

menghubungkan ke beberapa penyelenggara

ah

Bahwa dongle sebagai subscribber tadi terhubung ke BTS itu memancarkan

ep

ka

penyelenggara jaringan tertentu tergantung Sim Card- nya ;

ah

frekuensi atau bertindak sebagai transceiver dan juga menerima frekuensi

atau sebagai receiver, jadi dongle tadi dia memancarkan dan menerima

es
on
In
d

gu

ng

frekuensi 2,1 GHz;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 144

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa dalam BAP saksi juga menyampaikan semacam table yang saksi

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

jelaskan bahwa misalnya jaringan tetap bergerak untuk mendapatkan ijinnya

ng

harus seleksi karena memanfaatkan resource frekuensi yang terbatas karena

itulah jaringan tetap teretesial, seluler dan satelit itu pada saat menentukan /
memberikan lisensinya itu pemerintah melaksanakan dengan cara seleksi;

gu

Bahwa penggunaan frekuensi 2,1 GHz masuk dibagian ini kan bergerak

seluler, siapa saja boleh, kenapa dia seleksi karena frekuensi itu terbatas,
dibedakan dengan yang evaluasi;

Bahwa evaluasi itu misalnya jaringan tertutup yang umumnya dia menanam

ub
lik

ah

fiber optic, karena fiber optic yang siapa saja asal dia minta ijin ke
pemerintah daerah dia menanam fiber optic, hubungannya hanya dengan

am

Pemda;

Bahwa frekuensi itu bagian kecil dari jaringan dan dongle itu bagian dari

ah
k

ep

perangkat jaringan telekomunikasi dan dongle itu adalah radio;


Bahwa dalam UU telekomunikasi dongle adalah radio yang merupakan

Bahwa saksi tidak tahu tentang urusan bisnis monopoli dongle oleh suatu

In
do
ne
si

bagian dari jaringan telekomunikasi;

A
gu
ng

perusahaan jaringan telekomunikasi yang tidak memiliki ijin sebagai


perusahaan jaringan telekomunikasi;

Bahwa tentang penggunaan frekuensi asalkan dia memakai frekuensi yang

sudah ditetapkan oleh Menteri untuk frekuensi tertentu tadi, pemerintah

Bahwa dongle memancarkan frekuensi, dia radio;

Bahwa pemilik dongle bisa bukan perusahaan pemilik jaringan, tidak apa-

lik

apa;

Bahwa suatu perusahaan jasa layanan tidak boleh memiliki jaringan, dia

ub

boleh membangun jaringan untuk dirinya sendiri dan bukan untuk dijual

ah

tidak ikut cawe-cawe disana;

Bahwa saksi tidak ingat nomor pasal UU yang isinya berkaitan dengan boleh

ep

ka

untuk orang lain itupun kalau disana tidak ada jaringan;

Bahwa pada saat lelang tahun 2006 yang dimenangkan oleh PT Indosat, PT

Telkomsel, dan PT XLkomindo yang kemudian ada pembagian blok dank

on
In
d

gu

ng

anal, karena pada saat itu saksi belum bekerja disana, maka seingat saksi ada

es

ah

tidaknya perusahaan jasa telekomunikasi membangun jaringan;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 145

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

12 blok disana kenapa saat itu ada 3 blok saja untuk mereka bertiga karena
blok-blok lain masih kotor, masih ada dinas microwave yang masih disana,

ng

sehingga untuk bisa memindahkan mereka pada kanal yang lain diperlukan
waktu karena itulah hanya tersedia saat itu 3 kanal saja;

Bahwa PT Indosat sebagai penyelenggara

jaringan telekomunikasi juga

gu

sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi juga, ijinnya dua-duanya;

Bahwa saksi kurang paham teknis detil cara pemakaian jaringan di kanal-

kanal dengan lebar pita bisa bersama digunakan oleh PT Indosat untuk jasa

voice dan PT IM2 sebagai internet, tapi yang jelas bahwa frekuensi itu

ub
lik

ah

sudah menjadi bagian dari jaringan sehingga dipakai bersama-sama justru


malah sudah anjuran pemerintah;

am

Bahwa PT Indosat dipakai untuk voice, PT IM2 juga menggunakan untuk


internetnya, ini menggunakan kanal yang sama, mengguunakan sebagian

ah
k

ep

dari kanal yang ada, karena kanalnya cukup lebar;

Bahwa perbedaan primer 2,1 GHz dengan yang lain misalnya ORARI,
RAPI, atau yang lain yang dipakai instansi adalah misalnya ada frekuensi

In
do
ne
si

ORARI yang ada di 7 Mega atau di gelombang 40 meter itu karena dia ada

di gelombang high frekuensi dia tidak bisa untuk yang berdekatan, dia lebih

A
gu
ng

mempunyai struktur pancaran gelombang yang menatul-mantul di seluruh

dunia sehingga dia bisa sampai dimana-mana. Kalau di frekuensi 2,1 GHz
yang microwave ini dia lebih di line on side, dia lebih

cocok untuk

berkomunikasi dua alat yang saling masih didalam batas pandang;

Bahwa selain frekeunsi 2,1 GHz ada diproteksi asalkan mereka memakai

Bahwa frekuensi 2,1 GHz proteksinya secara umum, seandainya ada

lik

pemakai lain selain yang sudah ditetapkan oleh Menteri itu bisasnya si
pemilik frekuensi itu langsung lapor kepada Balmon, Balmon bergerak ini

ub

ah

frekuensi atas dasar ijin mereka akan terproteksi;

Bahwa yang sekunder sama juga proteksinya;

Bahwa walaupun dinolkan itu untuk keamanan Negara, maka itu akan

ep

ka

dipancarkan oleh radio yang mana dan ini ditindak;

Bahwa Kominfo mengeluarkan ijin untuk penyelenggara berbeda-beda

karena penyelenggara jaringan adalah penyelenggara yang

mempunyai

on
In
d

gu

ng

kewajiban untuk membangun infrastruktur dan penyelenggara jasa tidak

es

ah

menjadi prioritas yang pertama;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 146

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

perlu membangun infrastukrur, jadi sekarang penyelenggara dengan modal


kecil itu dia dianjurkan untuk menjadi penyelenggara jasa karena misalnya

ng

ISP kecil boleh itu dia bisa menjadi penyelenggara telekomunikasi dalam

bentuk penyelenggara jasa, modal kecil tidak mampu untuk membangun


jaringan dunia karena itu dengan modal besar dipersilahkan untuk menjadi

gu

operator jaringan telekomunikasi;

ada kesempatan untuk UKM-UKM itu untuk berbisnis dibidang

telekomunikasi;

Bahwa UKM bisa merger tapi bukan sebagai pemilik perusahaan;

Bahwa penyelenggara

ub
lik

ah

Bahwa ijin dari Kominfo tidak dijadikan satu karena kalau disatukan tidak

jasa telekomunikasi itu memakai frekuensi yang

am

ijinnya tergantung dari dia berkerjasama dengan penyelenggara jaringan


yang mana;

Bahwa penyelenggara jasa telekomunikasi tidak ada ijin untuk pemakaian

ep

ah
k

frekuensi, adanya ijin untuk penyelenggara jasa;

Bahwa penyelenggara

jaringan ijinnya lengkap misalnya penyelenggara

In
do
ne
si

jaringan telepon seluler akan ditetapkan oleh pemerintah lebar frekuensi dari

A
gu
ng

mana sampai kemana;

Bahwa penyelenggara jaringan boleh sebagai penyelenggara jasa karena


setahu saksi banyak penyelenggara jaringan juga sebagai penyelenggara
jasa;

Bahwa saksi lupa sejak kapan

PT Indosat mempunyai ijin sebagai

penyelenggara jasa jaringan, waktu memberikan keterangan di BAP saksi

Bahwa PT Indosat tanggal 7 Januari tahun 2008 sesuai Keputusan Dirjen no

lik

1 tahun 2008 sebagai penyelenggara jasa akses internet;

Bahwa

waktu kerjasama PT Indosat dengan PT IM2,

mempunyai ijin sebagai penyelenggara

jaringan seluler bukan sebagai

ep

ka

penyelenggara jasa;

PT Indosat

ub

ah

menjawab dengan melihat data;

Bahwa sebagai penyelenggara jasa kalau memakai pita frekuensi apapun

ah

yang dikerjasamakan dengan penyelenggara jaringan dia tidak membayar

dia urusannya dengan penyelenggara jaringan dengan pemerintah dia PNBP

on
In
d

gu

ng

untuk jasa telekomunikasi dan USO;

es

apront fee dan BHP frekuensi, tetapi dia membayar untuk share jaringannya,

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 147

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa PT Indosat memperoleh pita frekuensi 2,1 GHz statusnya sebagai

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

penyelenggara

jaringan seluler; dia memperolehnya dari Kementerian

ng

Kominfo dan atas pemakaian pita frekuensi 2,1 GHz statusnya sebagai
penyelenggara jaringan seluler;

Bahwa setelah frekuensi ditetapkan oleh Menteri menjadi bagian jaringan

gu

telekomunikasinya maka dia berhak untuk menyewakan jaringannya kepada

penyewa lain;

Bahwa dia tidak boleh menyewakan tapi sebagai bagian jaringan


telekomunikasinya maka dia berhak untuk menyewakannya,

yang

3G tidak boleh disewakan;

am

ub
lik

ah

disewakan jaringannya, sedangkan pita frekunesi 2,1 GHz atau khususnya


Bahwa ijin telekomunikasi tanpa jangka waktu meskipun setiap 5 tahun ada
evaluasi, tapi untuk ijin pita frekuensi setiap 10 tahun ada evaluasinya dan

ah
k

ep

selama 10 tahun berlanjut tidak perlu ada lelang ulang;

Bahwa saksi tidak tahu apa yang dikerjasamakan antara PT Indosat dengan

Bahwa yang berhak untuk mengelola jaringan itu adalah orang yang telah

A
gu
ng

In
do
ne
si

mereka;

PT IM2 karena pemerintah tidak wajib untuk mengijinkan urusan bisnis

ditetapkan oleh pemerintah, diluar itu tidak berhak menggunakan pita

frekunesi 2,1 GHz, itu ada ketentuannya, kalau dia menggunakan artinya
ada laporan dia memakai frekkuensi secara illegal;

Apakah PT Indosat dengan IM2 yang bekerjasama tersebut dia menggnakan


ga frekuensi 2,1 itu jwb

Bahwa untuk aksesnya ke internet PT IM2 memanfaatkan sebagian dari

lik

jaringan telekomunikasi frekuensi 2,1 GHz dalam hal ini seluler milik PT
Indosat;

Bahwa saksi tidak tahu keberadaan penyelenggara telekomunikasi yang lain

ub

ah

yang mendapat ijin penggunaan frekuensi 2,1 GHz dan melakukan

Bahwa PT IM2 tidak mempunyai ijin penggunaan frekuensi 2,1 GHz;

Bahwa PT IM2 adalah penyelenggara jasa telekomunikasi;

Bahwa PT IM2 merupakan anak perusahaan PT Indosat Tbk;

Bahwa dia tidak perlu melaporan ke Menkominfo karena yang dilaporkan

on
In
d

gu

hanya revenue, dari laporan renevue itulah kami menagih PNBP;

es

ep

ng

ah

ka

kerjasama seperti yang dilakukan antara PT Indosat dengan PT IM2;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 148

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa PT IM2 yang menggunakan sebagian jaringan PT Indosat dia punya

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

kewajiban untuk membayar BHP USO dan BHP Telekomunikasi kepada

ng

Negara dalam bentuk PNBP, sedangkan BHP frekuensi PT IM2 tidak bayar.

Yang wajib membayar BHP frekuensi adalah penyelenggara jaringan yang


memanfaatkan frekunesi;

Bahwa PT IM2 tidak pernah mendapatkan ijin penggunaan frekuensi;

Bahwa sakksi tidak tahu apakah PT IM2 memiliki ijin penggunaan

gu

jaringan

telekomunikasi, dia penyelenggara jasa telekomunikasi;

Sdr tahu ada penggnaan jasa telekomunikasi jwb

Bahwa PT IM2 adalah penyelenggara jasa telekomunikasi dalam hal ini


ISP;

am

penyelenggara

ub
lik

ah

frekuensi, yang setahu saksi PT IM2 bukan

Bahwa dalam menjalankan bisnisnya PT IM2 memanfaatkan /memakai

ep

sebagian jaringan milik PT Indosat dengan menyewa /bekerjasama dengan

ah
k

PT Indosat indosat, dan ini diatur dalam di UU no 36 dan malah dianjurkan;


Bahwa tidak ada laporan ke Menkominfo, karena Menkominfo tidak wajib

A
gu
ng

sudah urusan bisnis;

Bahwa PT Indosat membayar 3 BHP: BHP frekuensi, BHP USO dan BHP
jasa telekomunikasi;

Bahwa ada pembayaran oleh PT Indosat dari tahun 2006 sampai tahun

Bahwa dari PT IM2 membayar BHP jasa telekomunikasi dan BHP USO;

Bahwa baik PT Indosat maupun PT IM2 sama-sama ada ijin sebagai


penyelenggara jasa telekomunikasi;

lik

Bahwa frekuensi 900 MHz bisa digunakan juga untuk data;

Bahwa dibandingkan frekuensi 2,1 GHz secara teknis rambatan gelombang

ub

ah

2011;

sewa menyewa

In
do
ne
si

tahu untuk urusan bisnis karena kalau sudah persoalan

frekuensi 900 MHz itu mungkin agak lebih baik peneterasi sampai ke

Bahwa saksi lupa sejak tahun berapa PT IM2 mendapat ijin penyelenggara

ah

jasa telekomunikasi;

Bahwa pada intinya semua penyelenggara

telekomunikasi baik itu

on
In
d

gu

ng

penyelenggara jasa maupun penyelenggara jaringan telekomunikasi harus

es

ep

ka

kamar-kamar;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 149

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

membayar 2 BHP dalam bentuk PNBP, yang satu BHP USO dan yang satu

BHP penyelenggaraan telekomunikasi yang besarnya adalah BHP USO

ng

1,25% dari gross revenue mereka dan untuk BHP penyelenggara

telekomunikasi adalah 0.5% dari gross revenue mereka. Dan untuk


khususnya penyelenggara

jaringan yang mendapatkan hak pemakaian

gu

frekuensi, tentunya saja dia harus membayar BHP pemakaian frekuensi

frekuensi dia harus membayar BHP frekuensi;

ah

Bahwa penyelenggara telekomunikasi yang mendapatkan hak pemakaian

Bahwa penyelenggara jasa telekomunikasi membayar BHP jastel dan BHP

ub
lik

juga;

USO;

am

Bahwa telekomunikasi itu dari ujung ke ujung kalau telekomunikasi itu


menggunakan radio maka didalamnya termasuk frekuensi;
Bahwa apabila perusahaan jasa telekomunikasi menyewa atau menggunakan

ep

ah
k

atau memanfaatkan jaringan telekomunikasi yang bentuknya dengan radio


dimana disitu ada frekuensi dalam kasus ini 2,1 GHz, maka perusahaan jasa
harus

membayar seperti penyelenggara

In
do
ne
si

telekomunikasi itu tidak

telekomunikasi frekuensi, karena tidak ada penetapan Menteri untuk

A
gu
ng

memakai frekuensi itu;

Bahwa dalam pembayaran sudah diatur dalam aturan bayar membayar BHP,

dan pernah ada keterlambatan membayar misalnya dia telat 1 hari oleh
Menkominfo dikenakan denda sebesar 2 %;

Bahwa yang terlambat membayar menurut peraturan perundang-undangan

Bahwa

dalam

pasal 33 UU telekomunikasi itu dikatakan setiap

lik

penyelenggara jaringan atau penyelenggara jastel yang tidak atau terlambat


membayar BHP penyelenggara

telekomunikasi dikenakan sangsi sesuai

ub

ah

BHP itu adalah PNBP (penerimaan neg bukan pajak);

dengan ketentuan perundang-undangan peraturan yang berlaku, sangsi yang

ka

dimaksudkan adalah sangsi yang diatur dalam peraturan perundang-

ada di UU no 36;

Bahwa didalam pasal 44 itu diatur Kominfo adalah juga PPNS (Penyidik

on
In
d

gu

ng

pegawai negeri sipil);

es

Bahwa saksi tidak tahu istilah leksspesialis tapi yang jelas sangsi-sangsi itu

ah

ep

undangan dibidang pendapatan negara bukan pajak dan telekomunikasi;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 150

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa Kominfo juga melakukan penyidikan kalau ada pelanggaran atas UU

telekomunikasi;

Bahwa untuk mengukur gelombang radio satuannya adalah desible

ng

microfork;

Bahwa Hert adalah satuan untuk frekuensi;

gu

Bahwa satuan yang digunakan untuk kapasitas jaringan misalnya dalam byte

paling kecil digunakan bit yang terdiri atas 8 byte;

ah

Bahwa konkretnya seluruh penggunaan jaringan itu satuan ukurannya yang

Bahwa volume penggunaan jaringan satuan untuk gelombang /frekuensi

ub
lik

per seconds (bps) boleh juga byte, 1 byte 8 x nya bit;

adalah dengan Hertz;

am

Bahwa dalam perjanjian kerja sama antara PT IM2 dengan PT Indosat itu
ukurannya adalah byte;

Bahwa tarif penggunaan jaringan oleh PT IM2 dengan broadband IPN PT

ep

ah
k

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Indosat adalah Rp. 350.000,- permegabyte;


Bahwa Dinas Komunikasi Radio itu sebenarnya istilah untuk servis, jadi

In
do
ne
si

misalnya ada bisa dikatakan 3G itu adalah Dinas Komunikasi Radio ,

A
gu
ng

kemudian ada link microwave bisa dikatakan Dinas Komunikasi Radio, jadi

sebenarnya seperti saksi katakan pertama tadi bahwa 2.1 GHz itu sebelum

tahun 2006 masih dipakai frekuensi itu masih dipakai untuk frekuensi

microwave link, sehingga setelah ada kesepakatan ITU bahwa di band 3G


itu dipakai untuk aplikasi 3G, itu dipindah,

itulah yang saksi katakan

sebagai Dinas Komunikasi Radio, jadi jenis komunikasi begitu;

Bahwa yang dimaksud dengan sharing adalah penggunaan frekuensi dua

lik

ah

dinas atau lebih komunikasi radio adalah ada salah satu contoh di band
frekuensi 3,5 GHz dulu pernah dipakai jadi di 3,5 GHz ada dua dinas yang

ub

satu adalah untuk hubungan satelit dan satunya untuk akses broad band
wireless akses dan kemudian pada akhirnya sampai pada kesimpulan

ep

ka

dua2nya itu saling mengganggu sehingga kemudian di tahun 2010 kami


putuskan bahwa BWA kita pindah ke yang lebih bawah yaitu di 3,3 GHz

ah

jadi ada dua dinas yang tadinya diharap untuk bisa hidup bersama-sama tapi

BWA kita pindah ke 3,3 GHz dan frekuensi satelitnya tetap di 3,5 GHz itu

on
In
d

gu

ng

contoh dari istilah dinas tadi;

es

ternyata ada saling mengganggu meski sedikit tapi tidak nyaman akhirnya

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 151

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa penyelenggara jasa telekomunikasi dalam menyelenggarakan jasa

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

telekomunikasinya menggunakan atau menyewa jaringan telekomunikasi

ng

milik penyelenggara jaringan telekomunikasi sbgaimana ditentukan pada

pasal 9 UU telekomunikasi karena dia memang desstruktur industry yang


diharapkan penyelenggara jasa adalah menyewa dari penyelenggara

gu

jaringan telekomunikasi karena dia sendiri tidak boleh membangun jaringan

Bahwa saksi tidak tahu adanya pertimbangan regulator dalam menetapkan

supaya masyarakat lebih banyak memanfaatkan telekomunikasi

ah

memberi

kesempatan

yang

seluas-luasnya

untuk

dan

menggunakan

ub
lik

sendiri;

telekomunikasi khususnya dengan frekuensi, karena pada saat itu saksi

am

belum di Menkominfo;

Bahwa sepengetahuan saksi bahwa PT Indosat

punya kewajiban untuk


penyelenggara

jasa

ep

menyediakan juga layanan jaringannya kepada


demikian;

Bahwa di butir 2.2.6 dikatakan menerima pembayaran dari pengguna yang

In
do
ne
si

ah
k

multimedia yang lain, tetapi saksi tidak tahu apa pertimbangan kenapa harus

memanfaatkan jaringan bergerak seluler, dia memang berhak menerima

A
gu
ng

imbalan atas jasa yang dia berikan untuk share jaringannya tadi;

Bahwa yang dimasudkan dalam perjanjian kerja sama antara PT Indosat

dan PT IM2 yaitu perjanjian kerja sama untuk akses internet broad band
melalui jaringan 3G PT Indosat;

Bahwa yang berwenang dalam pengaturan

soal telekomunikasi adalah

Bahwa saksi belum membaca detil suratnya tapi saksi tahu ada surat itu;

Bahwa saksi hanya dengar-dengar saja bahwa ada surat itu dan isinya saksi

lik

tidak tahu;

Bahwa saksi tahu dan membenarkan kerjasama antara PT IM2 dan PT


Indosat merupakan

ka

ub

ah

Menteri Kominfo;

bentuk kerjasama antara penyelenggara

jasa

ah

ep

telekomunikasi dan penyelenggara jaringan telekomunikasi;


Bahwa saksi tahu kerjasama antara PT IM2 dan PT Indosat itu juga

es
on
In
d

gu

ng

dilakukan oleh ratusan perusahaan penyelenggara lainnya;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 152

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa penggunaan frekuensi radio yang sama untuk dua atau lebih oleh

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dinas komunikasi radio disebut dengan sharing, dan urusannya Menteri

ng

untuk sharing itu;

Bahwa

penggunaan bersama pita frekuensi radio dan atau kanal radio

gu

dibedakan waktu, wilayah dan teknologi itu urusannya Menteri;

Bahwa yang dimiliki atau dioperasikan oleh penyelenggara jaringan tidak

ada penggunaan bersama pita frekuensi radio kalau masing-masing tidak

punya BTS karena radio itu hanya dimiliki oleh salah satu penyelenggara
jaringan tadi;

Bahwa sepengetahuan saksi penggunaan bersama itu apabila ada 2 BTS, dua

ub
lik

ah

frekuensi berbeda, dua alat yang berbeda;

am

Bahwa saksi pernah mendengar Kominfo mengatakan bahwa untuk


perjanjian kerja sama antara PT Indosat dan PT IM2 itu dan PT IM2 tidak

ep

wajib membayar BHP frekuensi atas perjanjian kerja sama antara PT IM2

Bahwa PT IM2 mempunyai ijin untuk penyelenggara


penyelenggara jasa telekomunikasi bidang multimedia;

jaringan bergerak seluler;

itu adalah

Bahwa PT Indosat yang produknya Matrix dll itu adalah penyelenggara

A
gu
ng

ISP

In
do
ne
si

ah
k

dan PT Indosat;

Bahwa penyelenggara

jasa telekomunikasi bidang multimedia salah

satunya adalah PT IM2 sedangkan yang penyelenggara

jaringan

telekomunikasi bergerak seluler adalah PT Indosat, maka penyelenggara


jasa

telekomunikasi

dapat

menggunakan

atau

menyelenggarakan

Bahwa saksi tidak tahu didalam UU telekomunikasi ada disebut asas


penyelenggaraan telekomunikasi;

lik

ijin sebagai penyelenggara jaringan;

ub

ah

telekomunikasi harus bekerjasama dengan pemilik atau yang mendapatkan

Bahwa dalam penyelenggaraan asas telekomunikasi itu yang menjadi acuan

ep

ka

untuk menyelenggarakan ini salah satunya adalah asas manfaat harus


bermanfaat sebesar-besarnya;

ah

Bahwa

asas manfaat yang disebutkan tadi adalah berupaya seoptimal

on
In
d

gu
A

es

Bahwa sebagai bagian dari jaringan telekomunikasi bisa disewa;

ng

mungkin agar frekuensi itu bermanafaat bagi banyak orang;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 153

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa dengan mengutip pasal 1 angka 1

telekomunikasi adalah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

pemancaran dan pengriman dan atau penerimaan dari setiap informasi

ng

melalui sistem kawat optic dan radio. Yang dimaksud radio adalah
frekuensi;

Bahwa frekuensi adalah bagian dari jaringan telekomunikasi;

gu

Bahwa harus

terpisah antara

penyelenggara

jaringan telekomunikasi

dengan penyelenggara jasa telekomunikasi karena aturannya seperti itu dia

sebagai menyelengarakan jaringan telekomunikasi dia punya lisensi sendiri

dan dia sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi dia punya lisensi yang

ub
lik

ah

lain;

Bahwa ijin hak pemakaian frekuensi tidak bisa dialihkan, ijin ini hanya

am

diberikan kepada satu operator;

Bahwa yang dimaksud dengan mengalihkan adalah memberikan hak kepada

ah
k

ep

entitas lain;

Bahwa sesuai jawaban saksi yang mengatakan ijin penyelenggara tidak

boleh dipindahtangankan atau dialihkan pada pihak lain, apabila pemilik

A
gu
ng

ke pemerintah atau berdasarkan evaluasi

In
do
ne
si

ijin sudah tidak beroperasi lagi maka ijin penyelenggaraannya dikembalikan

5 tahunan pemilik ijin

penyelenggaraan sudah tidak beroperasi lagi, maka pemerintah akan

mencabut ijin penyelenggaraannya. Yang dimaksud dialihkan pada pihak


lain adalah melepaskan semuanya kepihak orang lain tanpa sepengetahuan
Menteri ;

Bahwa penyelenggara

jasa telekomunikasi

menyewa jaringan milik

Bahwa penyelenggara

jasa telekomunikasi

telekomunikasi milik penyelenggara


melanggar hukum;

menggunakan jaringan

lik

jaringan telekomuniakasi tidak

ub

ah

penyelenggara jaringan telekomunikasi tidak melanggar hukum;

Bahwa frekuensi 2,1 GHz tidak bisa disewakan tanpa jaringan karena dia

Bahwa dongle adalah transceiver artinya transmitter dan receiver, pemancar

Bahwa untuk mengakses internet butuh dongle karena dongle sebagai radio;

Bahwa dongle

ah

dan penerima;

dengan HP

itu sama disebut sebagai transceiver atau

on
In
d

gu

ng

penerima;

es

ep

ka

perlu jaringan untuk bisa dimanfaatkan;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 154

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa menjual dongle atau HP memerlukan ijin karena standarisasi karena

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

setiap peralatan komunikasi perlu standarisasi, jadi ijinnya bukan sebagai

ng

ijin karena frekuensi;

Bahwa mekanisme dongle /HP tersebut bisa terkoneksi dengan akses data

gu

yang mengakibatkan pelanggan bisa mengakses internet, dia seperti juga


pada saat kita berhubungan seluler jadi prinsipnya sama dengan seluler jadi

si dongle berhubungan dengan BTS terdekat, BTS berhubungan ke BSC ,

BSC kemudian ke kantor telpon /MSC ,kemudian antar kota dst dengan hal
yang sama sampai pada posisi dari ISP, biasanya ISP nempel dikantor

ub
lik

ah

telpon di MSC ;

Bahwa dongle ini tidak bisa stay alone artinya bisa berdiri sendiri untuk

am

koneksi ke internet, disitu ada Sim Card yang mengatur artinya Sim Card itu
chunningnya dia ada difrekuensi berapa;

Bahwa dongle ini harus melalui Sim Card sehingga bisa terkoneksi dengan

ep

ah
k

internet;

Bahwa untuk menjual /mendistribusikan dongle yang juga merupakan

bagian dari penyelenggara

jaringan tidak perlu ada ijin khusus dari

In
do
ne
si

A
gu
ng

Menkominfo, jadi sebagai radio kita bebas untuk membeli;

Bahwa PT IM2 menjual dongle tetapi tidak

bisa dikatakan PT IM2

merupakan juga penyelenggara jaringan, karena yang justru menentukan


itu adalah dia ada di frekuensi berada, yang ada difrekuensi berapa itu
siapa, nah siapa itu ada di Sim Card itu;

Bahwa Sim Card tersebut menjadi penentu dimana dongle tersebut dapat

Bahwa penyelenggara

jaringan dapat juga sebagai penyelenggara

lik

telekomunikasi;

jasa

Bahwa penyelenggara jaringan yang sudah mendapatkan ijin penyelenggara

ub

ah

mengakses internet;

jaringan bergerak seluler pada frekuensi 2,1 GHz yang akan melakukan atau

ka

bertindak selaku penyelenggara jasa masih memerlukan ijin Menteri untuk

ah

ep

menyelenggarakan penyediaan jasanya;

Bahwa penyelenggara jaringan 3G yang sudah memperoleh ijin selaku

penyelenggara jaringan 3G yang akan melakukan penyelenggara jasa ISP

es
on
In
d

gu

ng

masih perlu ijin Menteri;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 155

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa jika

tidak ada ijin Menteri tidak boleh melakukan usaha

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

penyelenggaraan jasanya;

Bahwa penomoran ditentukan berdasarkan pemintaan dari penyelenggaran

ng

jaringan atau penyelenggara jasa dan berdasarkan jumlah kebutuhun

gu

mereka;

Bahwa nomor-nomor tertentu yang sudah diberikan pada PT Indosat tidak

boleh dipakai oleh perusahaan lain;

Bahwa

penyelenggara

jasa telekomunikasi seperti PT IM2

dalam

melaksanakan kegiatannya tidak hanya menggunakan jaringan tetap

ub
lik

ah

tertutup, seperti jaringan seluler tadi sudah saksi katakan disurat lisensinya
malah

jelas, pemenggang lisensi seluler berhak untuk menyediakan

am

jaringannya untuk penyelenggara

multimedia yang lain, jaringan tetap

Bahwa dongle dikenal sebagai terminal pelanggan seperti HP;

Bahwa merek HP yang saksi tahu Nokia dan Ericson;

Bahwa Nokia dan Ericson itu tidak memiliki ijin penyelenggara jaringan

ep

ah
k

bergerak tertutup adalah sebagian dari sistem jaringan seluler yang ada;

A
gu
ng

bebas, semua orang bebas menjual dan membelinya;


Terhadap keterangan saksi tersebut terdakwa tidak keberatan ;
1

In
do
ne
si

dari Kementerian, dia hanya sekedar radio dan pemancar saja, jadi dijual

Saksi BERTIANA SARI dibawah sumpah pada pokoknya

telah memberikan keterangan sebagai berikut :

Bahwa saksi pernah diperiksa oleh penyidik dalam perkara ini dan dibuatkan

Bahwa saksi saat ini bekerja sebagai Kepala Bagian Hukum pada Hukum

lik

dan Kerjasama pada Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos
dan Informatika Kominfo sejak Pebruari tahun 2011 dan saksi mengetahui

ub

ah

BAP-nya dan itu merupakan keterangan saksi sendiri;

terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga dengan terdakwa;


Bahwa saksi sebelumnya sebagai Ka Subdit Kelembagaan Bilareral pada

ep

ka

Direktoral Kelembagaan Internasional di Direktorat Jenderal Pos dan

ah

Telekomunikasi dan tahun 2006 sebagai Kasubag Penyusuanan Rancangan

Bahwa sesuai dengan peraturan Menteri no 17 tahun 2010 Menteri Kominfo

on
In
d

gu

ng

tugas saksi sebagai Kabag hukum dan kerjasama di Sekjen SCCP adalah

es

Peraturan pada Bagian Hukum;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 156

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

melakukan koordinasi untuk kerjasama dan melakukan evaluasi dan

penelaahan hukum serta rancangan perundang-undangan serta memberikan

ng

bantuan dan advokasi hukum;

Bahwa saksi mengetahui tentang regulsi aturan-aturan tentang spektrum.

Dimana spektrum frekuensi 2,1 GHz merupakan salah satu bentuk dari

gu

penggunaan yang diberikan dalam bentuk alokasi pita dimana

dalam

pemberiannya pada saat itu dilakukan suatu seleksi melalui tender yang

diikuti beberapa penyelenggara

dimana

penggunaan

ub
lik

frekuensi 2,1 GHz itu memang diberikan secara eksklusif untuk


penyelenggara jaringan;

ah

telekomunikasi

Bahwa spektrum 2,1 GHz disebut sifatnya eksklusif artinya Kominfo hanya

am

akan memberikan ijin penggunaan frekuensi itu kepada pemenang lelang


atau di 2,1 GHz itu tidak hanya di pemenang lelang karena sebelumnya
sekarang yang

ep

sudah ada yang eksisting jadi ada 5 penyelenggara

ah
k

menggunakan frekuensi 2,1 GHz tersebut;

Bahwa pemberian ijin oleh Menkoinfo tidak hanya kepada yang mengikuti

In
do
ne
si

lelang saja karena sebelumnya sudah ada pengguna eksisting;

Bahwa pengguna frekuensi 2,1 GHz yang eksisting itu PT HCPT, dulu NTS

A
gu
ng

sekarang PT AXIS, kemudian 3 operator yang diberikan ketika mengikuti


lelang ini;

Bahwa ijin yang diberikan Menkoinfo kepada pemenang tadi ijin frekuensi
tidak dapat dialihkan;

Bahwa proses seleksi dan proses lelang hampir sama tapi mungkin agak

beda karena kalau seleksi ini justru negara mendapatkan pemasukan, kalau

lik

dilakukan oleh pemerintah dalam rangka pemberian ijin pita frekuensi ini
adalah sebaliknya justru kita akan mendatangkan penerimaan Negara bukan

ub

ah

kita lelang biasa justru kita sebagai owner dari suatu program seleksi yang

pajak;

ka

Bahwa untuk seleksi melalui proses lelang itu baru pertama kali dilakukan

ep

ketika pita 2,1 GHz ini , sebelumnya memang dilakukan dengan evaluasi

ah

karena sebelum regulasi UU no 36 tahun 1999 itu pemberian frekuensi itu

1999 teknologi sudah berkembang

on

gu

ng

karena kita tahu karena mulai tahun

In
d

dimungkinkan /dibuka pemberian ijin frekuensi itu melalui seleksi, mungkin

es

dilakukan melalui evalusi , tapi dengan adanya UU no 36 th 1999 disitu

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 157

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

kearah frekuensi sehingga permintaan untuk penggunaan frekuensi itu


semakin banyak dan operator-operator memerlukan frekuensi itu juga

ng

semakin banyak sehingga memang di UU itu sudah diakomodasikan

kemungkinan untuk itu ketika peminatnya banyak dan alokasi yang tersedia
terbatas dimungkinkan pemberian ijin dengan melalui mekanisme seleksi;

Bahwa pemberian ijin secara seleksi penggunaan frekuensi 2,1 GHz tahun

gu

2006 ada 5 penyelenggara jaringan yang mengikuti proses seleksi yaitu PT


Telkomsel, PT XLkomindo, PT Indosat, PT Telkom dan PT Bakri Telkom;

Bahwa yang mengikuti seleksi penyelenggara jaringan karena frekuensi

ub
lik

ah

memang merupakan media yang diperlukan oleh penyelenggara jaringan


untuk membentuk system jaringannya;

am

Bahwa penyelenggara jasa tidak bisa mengikuti proses seleksi ini karena
kita itu akan melalui seleksi penggunaan pita frekuensi 2,1 GHz untuk

ah
k

ep

penyelenggara jaringan bergerak seluler dengan teknologi 3G;


Bahwa dari 5 peserta itu yang pemenangnya 3 peserta yang kita ketahui
sekarang yaitu PT Telkomsel, PT XLkomindo, PT Indosat, maka kewajiban

In
do
ne
si

mereka sesuai sebagaimana yang disebutkan di dokumen lelang mereka

harus membayara biaya pita yang terdiri dari apront fee dan biaya ijin pita

A
gu
ng

tahunan, disamping kewajiban-kewajiban lain yang memang ada

diatur

dalam dokumen tender itu. Dan haknya dia tentu dia mendapatkan alokasi
pita di frekuensi 2,1 GHz;

Bahwa apront fee itu bagian dari ijin pita, ijin pita itu diberikan dalam
jangka waktu 10 thn, apront fee ini dibayarkan hanya sekali untuk 10 tahun

dan besarnya 2x dari nilai penawaran pada saat dia melalui penawaran

lik

sehingga apront fee dibayar 2x 160M dan dibayar 1x untuk jangka waktu 10
thn;

ub

ah

lelang itu; contohnya seingat saksi untuk PT Indosat menawar 160 M

Bahwa hubungan frekuensi dengan nilai penawaran adalah biaya

ka

penggunaan frekuensi radio untuk ijin pita terdiri dari 2 yaitu apront fee

ep

yang hanya 1x untuk jangka waktu 10 tahun, disamping itu mereka tetap

ah

dikenakan kewajiban untuk membayar biaya ijin penggunaan frekuensi

sesuai penawaran dikalikan 2,

on

gu

ng

apront fee dari misalnya PT Telkomsel

es

Bahwa karena nilai penawaran dari 3 pemenang itu berbeda-beda artinya

In
d

pitanya setiap tahun, jadi ada 2 yang dia bayar;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 158

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

sedang untuk ijin pita tahun semua sama dan diambil dari nilai penawaran
terendah dari pemenang lelang itu;

Bahwa besaran tarif ijin pita tahunan tidak flat, ada prosentase, BHP untuk

ng

tahun pertama besarannya 20 %, kemudian BHP untuk tahun kedua 40%,

kemudian tahun ketiga 60%, tahun keempat 100%, kemudian sejak tahun

gu

kelima sampai tahun 10 besarnya 130% dari nilai penawaran terendah, ini

ditambah BI rate tiap tahunnya, BI rate itu dihitung dari rata-rata BI rate
dalam tahun sebelumnya;

Bahwa setelah penyelenggara

jaringan dinyatakan sebagai pemenang

ub
lik

ah

seleksi kemudian kita menerbitkan yang namanya ijin pita untuk masingmasing pemenang penyelenggara jaringan;

am

Bahwa pada waktu itu PT Indosat mendapatkan alokasi

pita frekuensi

berdasarkan Keputusan Menteri no 19 tahun 2006, penetapan alokasi ini

ep

untuk PT Indosat 1950-1955 MHz berpasangan dengan 2140-2145 MHz,

ah
k

untuk PT Telkomsel 1940-1945 MHz berpasangan dengan 2130-2135 MHz;

In
do
ne
si

MHz;

dan untuk PT XLkomindo 1945-1950 MHz berpasangan dengan 2135-2140

Bahwa diperaturan Menteri no 1 tahun 2010 itu ada ketentuan yang

A
gu
ng

mengatur bahwa penyelenggara jaringan bergerak seluler dapat melakukan


kerjasama dengan penyelenggara jaringan bergerak seluler yang lain;

Bahwa penyelenggara

jaringan bergerak seluler atau penyelenggara

jaringan telekomunikasi dapat juga bertindak selaku penyelenggara jasa

telekomunikasi, berdasarkan PP no 52 saksi lupa pasal persisnya, tapi

memang dapat menyelenggarakan khususnya penyelenggara jaringan itu

lik

Bahwa perlu tidaknya ijin bagi penyelenggaraan jaringan telekomunikasi


yang bertindak selaku penyelenggara

jasa telekomunikasi,

tergantung

ub

ah

bahkan harus menyelanggarakan jasa teleponi dasar;

jasanya karena ada bermacam-macam jasa telekomunikasi itu, kalau untuk

ka

jasa teleponi dasar itu melekat pada ijin penyelenggara jaringannya karena

ep

dalam ijin itu diatur bahwa dia sebagai penyelenggara jaringan bergerak

Bahwa penyelenggara jaringan telekomunikasi akan bertindak sebagai

ah

seluler dapat melakukan jasa teleponi dasar;

es
on
In
d

gu

ng

penyelenggara jasa telekomuikasi ISP

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 159

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa sebelum adanya teknologi 3G memang penyelenggara jaringan itu

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ketika dia akan melakukan layanan internet/ISP diperlukan ijin, tapi

ng

kemudian dengan adanya teknologi 3G penyelenggara jaringan bergerak


seluler dengan teknologi

3G ini dilakukan penyesuaian terhadap

ijinnya ,disitu memang mereka

dimungkinkan untuk layanan internet,

gu

karena memang sebagaimana kita ketahui dengan teknologi 3G ini fokusnya


memang lebih

ke layanan data, data itu internet, jadi memang setelah

adanya layanan 3G ini penyelenggara

jaringan bergerak seluler yang

mempunyai ijin untuk melakukan layanan 3G ini mereka dapat melakukan

ub
lik

ah

layanan data/internet dan itu sejak ada lelang tahun 2006;

Bahwa saksi tidak terkait proses perijinan itu mungkin nanti bisa ditanyakan

am

yang melakukan proses perijinan, cuma seingat saksi

didalam ijin

penyelenggaraan jaringan bergerak seluler itu, dilakukan sebenarnya yang

ep

tadi saksi sampaikan ketika peserta lelang tadi adalah penyelenggara

ah
k

jaringan itu penyelenggara jaringan eksisting ketika dia menang sebagai


salah satu penyelenggara jaringan dengan teknologi 3G, salah satu haknya

In
do
ne
si

dia adalah mendapatkan penyesuaian terhadap ijin yang sudah dia punyai
seingat saksi ada disitu dimungkinkan dia untuk melakukan layanan

A
gu
ng

internet;

Bahwa terkait dengan penyelenggaraan jasa dalam memberikan layanannya


itu memang dari UU, PP maupun peraturan Menteri yang mengatur tentang

itu memang dia menggunakan jaringan milik penyelenggara jaringan, jadi


penyelenggara jasa itu tidak memiliki jaringan sendiri;

Bahwa penyelenggara jasa tidak memliki jaringan maka dia menggunakan

penyelenggara jaringan dengan cara melalui kerjasama antara yang punya


jaringan itu;

ka

lik

begitu ketika dia menyelenggarakan jasa itu menggunakan jaringan milik

ub

ah

jaringan milik penyelenggara jaringan, memang aturannya mengatakan

Bahwa yang ada dalam peraturan kerjasamanya dalam bentuk perjanjian

ah

ep

kerjasama;

Bahwa saksi mengetahui maksud penomoran dalam UU telekomunikasi,

tapi tidak terlalu detil karena saksi sebagai Kabag hukum di Dirjen Sumber

es
on
In
d

gu

ng

Daya dan Perangkat Pos dan Informatika;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 160

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa penomoran itu macam-macam , ada nomor pelanggan, ada nomor

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

kode akses. Kalau nomor pelanggan adalah sebagai identitas pelanggan yang

ng

bisa dihubungi yang melekat ke pelanggan, kalau akses saksi tidak


mengetahui pasti hanya yang saksi tahu bhw akses itu melekat ke jaringan
jadi kode jaringan supaya kita tahu ketika kita menggunakan akses nomor

gu

yang ada itu bahwa kita tahu melalui penyelenggara jaringan apa;

Bahwa

blok penomoran itu sendiri itu merupakan

sumber daya yang

terbatas, itu diberikan oleh Kominfo dalam hal ini ada Direktorat Jenderal

penyelenggara yang bertanggung jawab untuk itu memang itu dialokasikan

ub
lik

ah

oleh Dirjen PPI disalah satu Dirjen di Kominfo;

Bahwa sumber daya terbatas maksudnya ada batasannya juga bisa sampai

am

berapa digit itu tadi bisa juga kepada operator itu diberikannya dengan tidak
dengan Cuma-cuma ada pengkajiannya dari operator yang mengajukan itu

ep

blok nomor itu dari tempatnya PPI tidak serta merta akan memberikan, itu

Bahwa tanpa ijin dari Menteri perusahaan jaringan itu tidak boleh

Bahwa dalam pemberian penomoran tersebut bukan wewenang saksi, karena

A
gu
ng

menggunakan nomor-nomor tertentu;

saksi di bagian hukum;

Bahwa saksi tidak tahu untuk mendapatkan nomor tadi dibutuhkan ijin atau
persetujuan, karena saksi tidak menangani itu;

Bahwa tanpa penetapan nomor tidak boleh dipakai;

Bahwa kalau dipakai tanpa penetapan konsekuensinya saksi tidak tahu


karena saksi tidak menangani hal tsb, itu hal teknis;

Bahwa sesuai dengan PP no 53 tahun 2000 tentang penggunaan spektrum

lik

frekuensi radio pada pasal 1 angka 10 disebutkan bahwa stasiun radio adalah
perangkat penerima atau

ub

satu atau beberapa perangkat pemancar atau

ah

In
do
ne
si

ah
k

akan ada evaluasi terlebih dahulu;

gabungan dari alat pemancar dan alat penerima termasuk alat perlengkapan

Bahwa berdasarkan definisi satu pemancar itu bisa dikatakan sebagai stasiun

Bahwa sesuai dengan UU no 53 tahun 2000 tentang penggunaan spektrum

ah

radio;

biaya hak penggunaan spektrum itu mulai dikenakan

ketika dia sudah

on
In
d

gu

ng

mendapatkan ijin;

es

ep

ka

yang diperlukan disatu lokasi untuk menyelenggarakan frekuensi radio;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 161

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa kalau ada perusahaan memiliki atau mengoperasionalkan satu alat

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

pemancar berarti dia memiliki stasiun pemancar, ketika alat pemancar

ng

stasiun pemancar ini diaktifkan dia wajib memiliki ijin untuk mengaktifkan;
Bahwa ketika ijin itu dimiliki, saat itu juga biaya harus dikenakan;

Bahwa kalau konteks yang saksi bacakan tadi karena kita memberikan

gu

seleksi dan disitu dinyatakan ketika dia menang dia akan diberikan alokasi,
maka ini rangkaian proses seleksi tadi yang menyatakan bahwa pemenang

itu akan mendapatkan alokasi pita sesuai penetapan Menteri dan ini bentuk
dari implementasinya;

Bahwa sebelum dialokasikan pita frekuensi khususnya 2,1 GHz dikuasai

ub
lik

ah

oleh Negara, tetapi setelah pemerintah memberikan berarti yang kita beri itu

Bahwa Negara yang mengatur tentang spektrum frekuensi 2,1 GHz;

Bahwa frekuensi 2,1 GHz tidak dapat dialihkan

ah
k

Menteri;

Bahwa penyelenggara

jasa telekomunikasi dalam menyelenggarakan

tanpa sepengetahuan

ep

am

menjadi mendapatkan hak untuk menggunakannya;

jaringan, yang

In
do
ne
si

usahanya dapat bekerjasama dengan penyelenggara

A
gu
ng

dikerjasamakan adalah jaringannya karena penyelenggara

jasa tidak

memiliki jaringan, ketika dia akan memberikan layanan dia bekerjasama


dengan penyelenggara jaringan;

Bahwa berdasarkan perundang-undangan kerjasama yang diijinkan antara


penyelenggara

jasa

yang

bukan

penyelenggara

penyelenggra jaringan hanya berdasarkan kerjasama;

dengan menyewa jaringan telekomunikasi milik penyelenggara

lik

ah

jaringan

telekomunikasi artinya menggunakan atau melakukan kerjasama dalam

ub

bentuk sewa itu untuk menyelenggarakan jasanya;

Bahwa yang disewakan adalah jaringannya;

Bahwa di UU jaringan telekomunikasi adalah rangkaian perangkat


dan

bertelekomunikasi;

kelengkapannya

yang

digunakan

dalam

Bahwa yang dimaksud dengan perangkat telekomunikasi adalah sekelompok

es

ep

m
ka

dengan

Bahwa berdasarkan UU no 36 tahun 1999 pasal 8 ayat 1 yang dimaksud

telekomunikasi

ah

jaringan

on
In
d

gu

ng

alat telekomunikasi yang memungkinkan bertelekomunikasi;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 162

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa pengertian frekuensi ada di dalam PP 53 tahun 2000 tentang

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

pengunaan sprektrum frekuensi radio, spektrum frekuensi radio adalah

ng

bagian dari spektrum frekuensi radio yang mempunyai lebar tertentu;

Bahwa saksi mengetahui tentang adanya kerjasama antara PT Indosat

gu

dengan PT IM2 setelah ada kasus ini;

Bahwa saksi tidak tahu jangka waktu berlakunya kerjasamanya itu;

Bahwa saksi mengetahui

PT Indosat

sebagai penyelenggara

jaringan

telekomunikasi dan juga sebagai penyelenggra jasa telekomunikasi karena

kalau penyelenggara jaringan itu otomatis dia juga dapat menyelengarakan

ub
lik

ah

jasa teleponi dasar salah satu dari bentuk jasa;

Bahwa yang kami ketahui karena dia penyelenggara jaringan bergerak

am

seluler, otomatis dia bisa penyelenggarakan jasa teleponi dasar kemudian


kalau ada bentuk-bentuk ijin jasa lainnya kami tidak hapal karena itu yang

ah
k

ep

memproses bukan ditempat kami;

Bahwa secara general kami bisa menyatakan karena PT IM2 menggunakan

jaringan PT Indosat bergerak seluler dipita 2,1 GHz otomtis dia dapat
Bahwa saksi tidak tahu secara teknis tentang PT Indosat dapat blok

A
gu
ng

In
do
ne
si

memberikan layanan;

1950-1955 MHz berpasangan dengan 2140-2145 MHz, PT Indosat juga


selaku penyelenggara
berbicara

jasa telekom, waktu PT Indosat memakai untuk

jaringan bergerak seluler dan bersamaan juga PT IM2 untuk

menggunakan untuk pengiriman data internetnya ISP ini mengunakan pita


yang mana;

dilakukan oleh PT Indosat dengan PT IM2;

Bahwa saksi tidak tahu apakah kerjasama tahun ini masih berlaku;

Bahwa PT IM2 adalah anak perusahaan dari PT Indosat ;

Bahwa produk PT IM2 adalah layanan internet;

Bahwa dikatakan adanya penyesuaian ijin untuk melakukan pelayanan

ub

internet;

ah

lik

Bahwa saksi tidak tahu kerjasamanya sampai tahun berapa, karena itu

ep

ka

ah

Bahwa kronologisnya sebelum melakukan lelang 3G yang kami sampaikan

ng

penyelenggara eksisting, tapi waktu itu belum dengan teknologi 3G karena

on
In
d

gu

teknologi 3G mulai ada di tahun 2000-an, sebagai penyelenggara jaringan

es

tadi sebenarnya PT Telkomsel, PT Indosat, PT XLkomindo itu sudah

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 163

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

bergerak seluler PT Indosat berhak memberikan layanan jasa teleponi dasar,


dengan adanya teknologi 3G dia merupakan

salah satu pemenang dari

ng

lelang itu, salah satu hak yang diperoleh PT Indosat disamping alokasi pita

frekuensi 2,1 GHz juga dilakukan penyesuaian terhadap ijinnya, yang salah
satunya dapat melakukan layanan data atau internet;

Bahwa yang dimaksudnya ijin yang diberikan untuk memberikan layanan

gu

telekomunikasi sejak tahun 2006;

ah

Bahwa ijin yang diberikan kepada PT IM2 sebagai penyelenggara jasa

Bahwa ijin atas penyelenggara

jasa telekomunikasi PT IM2 diberikan

ub
lik

jasa internet adalah ijin Menteri;

am

tanpa batas waktu, tetapi setiap 5 tahun akan dilakukan evaluasi;

Bahwa yang melakukan evaluasi adalah ada di Dirjen yang berbeda;

Bahwa yang menerbitkan ijin jasa telekomunikasi itu Dirjen dan yang

ep

Bahwa frekuensi tidak diberikan kepada penyelenggara jasa;

Bahwa penyelenggara jasa telekomunikasi bukan

ah
k

menerbitkan ijin jaringan Menteri;

bebas menggunakan

Bahwa mengunakan jaringan itu memakai frekuensi apa dak jwb

A
gu
ng

In
do
ne
si

frekuensi tapi dia menggunakan jaringan milik penyelenggara jaringan;

Bahwa penyelenggara jaringan yang menggunakan frekuensinya kemudian


input output daripada penyelenggara jaringan itu layanan jaringan dan PT
IM2 itu menggunakan layanan jaringan dalam hal ini PT Indosat;

Bahwa frekuensi 2,1 GHz tidak boleh disewakan;

Bahwa yang disewakan PT Indosat kepada PT IM2 bukan frekuensi tetapi


jaringan telekomunikasinya, jadi jaringan telekomunikasi untuk bisa

lik

kebetulan 3G ini mengguanakan frekuensi radio jadi sistem yang tidak bisa
dipisahkan bahwa itu hanya frekunesinya saja, jaringan itu sistem yang
didalamnya ada frekunesi;

Bahwa PT IM2 memakai jaringan milik

PT Indosat, bukan frekuensi.

ep

ka

ub

ah

berkomunikasi itu perangkat itu perlu media itu bisa kabel bisa frekuensi,

Sebagai contoh sama juga HP kita sebagai pelanggan mungkin pelanggan

ah

PT Indosat, kita menggunakan jaringan PT Indosat, tetapi kita tidak disebut

on
In
d

gu

ini kalau penyelenggaraan jaringan bergerak itu pasti menggunakan media

es

Bahwa didalam jaringan itu termasuk didalamnya ada frekuensi, dalam hal

ng

bahwa kita menggunakan frekuensi;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 164

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

frekuensi, tidak mungkin tidak, kalau pakai kabel gak mungkin untuk bisa
mobil;

Bahwa pita frekuensi itu dialokasikan untuk PT Indosat sebagai

ng

penyelenggara jaringan bukan kepada penyelenggara jasa;

Bahwa ketika itu dibentuk dalam satu sistem yang didalam sistem itu salah

gu

satunya ada komponen frekuensi jaringan itu boleh disewakan memang UU


mengatur bahwa penyelenggara

memberikan

layanannya memang menggunakan jaringan milik penyelenggara jaringan


karena penyelenggara

jasa itu sendiri tidak membangun/menyediakan

ub
lik

jaringan;

ah

jasa itu ketika akan

Bahwa pita frekuensi itu dilelang karena itu dipandang strategis waktu itu,

am

peminatnya banyak, alokasinya terbatas dan itu bisa menjadi penerimaan


negara bukan pajak;

Bahwa penyelenggara jasa telekomunikasi tidak bisa ikut dalam lelang pita

ep

ah
k

frekuensi 2,1 GHz karena persyaratannya harus penyelenggara jaringan,


karena frekuensi diberikan kepada penyelenggara jaringan;
Bahwa struktur dalam industri telekomunikasi penyelenggara

jaringan

In
do
ne
si

A
gu
ng

boleh memakai pita frekuensi yang dimiliki penyelenggara jaringan pita

apapun boleh dia pakai, masalahnya bukan dibeda-bedakan memang ada

level penyelenggara jaringan kemudian ada di penyelenggara jasa jadi


bukan dibedakan ketika dia memilih menjadi penyelenggara jasa dia tahu
apa yang dia dapatkan, bukan dibedakan memang strukturnya spt itu ada
penyelenggara jaringan, ada penyelenggara jasa dan ada penyelenggara

Bahwa sesuai BAP no 5 ada disebutkan administrasi kerjasama yang dalam

lik

hal ini kaitannya melalui fungsi kita yang mengkoordinasikan kerjasama


negeri artinya antar instansi

ub

baik itu didalam hal kerjasama didalam

ah

jaringan khusus;

manupun kerjasama internasional, artinya ketika didalam Dirjen STPP itu

ka

juga

akan

terkait

dengan

organisasi-oraganisasi

internasional,

itu

ah

ep

koordinasinya ada dibawah bagian kami;

Bahwa maksudnya itu kerjasama internasional antar Negara, dalam negeri

Kominfo itu ada pusat kerjasama, artinya kami di level Dirjennya dibagian

on
In
d

gu

ng

kami dan tentu berkoordinasi di pusat kelembagaan internasionl, dan tidak

es

dan internasional itu khusus untuk dibidang ini karena sebenarnya di

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 165

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

jaringan;

Bahwa kerjasama antara penyelenggara jaringan dalam hal ini PT Indosat

ng

termasuk kerjasama antara kalau ada penyelenggara jasa dan penyelenggara

dan penyelenggara

jasa PT IM2 dan ada juga didalam BAP no 32

mengetahui kerjasama itu, yang menjadi obyek perjanjian kerjasama

gu

penyelenggara jaringan dengan penyelenggara jasa telekomunikasi adalah

berkaitan dengan penggunaan jaringan;

Bahwa secara teknis saksi tidak memahami tentang sistem tapi yang kami
tahu bahwa itu harus

memungkinkan kita untuk dapat berkomunikasi,

ub
lik

ah

artinya baik itu terdiri dari perangkatnya baik medianya itu berupa kabel
atau fiber optic atau frekuensi dan perangkat yang ada disisi pelanggan,

am

sehingga semuanya itu memungkinkan kita semua dapat berkomunikasi;

Bahwa yang dimaksud perjanjian kerja sama antara PT Indosat dan PT IM2

ah
k

ep

saksi tahu tapi tidak pernah melihat isi perjanjiannya;


Bahwa untuk BHP penyelenggara

telekomunikasi semua penyelenggara

telekomunikasi dikenakan kewajiban membayar BHP penyelenggara

In
do
ne
si

telekomunikasi jadi dalam hal ini kedua-duanya dikenakan/berkewajiban

BHP telekomunikasi, untuk biaya hak penggunaan frekuensi radio dalam hal

A
gu
ng

ini ijin pitanya tentu BHP-nya dikenakan kepada yang mendapatkan alokasi
pita itu sendiri karena BHP itu konsekuensi dari ijin yang kita berikan ada
ijin pita, tentu dia harus membayarkan hak penggunaan frekuensinya;

Bahwa yang menyelenggarakan jaringan itu yang membayar BHP frekuensi,


karena frekuensi dialokasikan kepada penyelenggara jaringannya;

Bahwa saksi tidak tahu tentang ijin yang dimiliki PT IM2 sebagai

lik

ah

penyelenggara jasa multimedia, kami tidak didalam direktorat yang

mengurusi perijinan penyelenggaaran, kami di Direktorat Sumber Daya

ub

dan Perangkat Pos dan Informatika yaitu yang terkait dengan penggnaan
frekuensi dan perangkat, jadi kalau mungkin persisnya itu yang lebih tahu

ka

dari direktorat penyelengagaraan, mungkin yang kami punya data disini

ep

tahun 2006, mungkin ada itu benar tapi kami yang kurang tahu karena kami

Bahwa saksi tidak memegang ijin, yang ada hanya resume/catatan saja,

ah

tidak menangani perijinan penyelenggaraan;

es
on
In
d

gu

ng

karena ijin itu sifatnya privat;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 166

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa saksi tidak dalam kapasitas untuk menjelaskan ketentuan poin 2.2.2

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

yang mengatakan bahwa penyelenggara jasa akses internet yang memiliki

ng

ijin berhak memilih dan menggunakan teknologi layanan akses internet


provider sepanjang memenuhi standar teknis sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, karena kami

bagian hukum di Direktorat Sumber Daya dan

gu

Perangkat Pos dan Informatika dan itu ada di dDrjen penyelenggaraan;

Bahwa saksi mengetahui ada ketentuan penyelenggara jaringan seluler itu

ketika memberikan ijin jadi hak yang diberikan ijin 2.2.3 dikatakan berhak
melaksanakan akses multimedia melalui kerjasama dengan penyelenggara

jaringan bergerak PT

ub
lik

ah

jasa multi media artinya sebagai penyelenggara

Indosat berhak melakukan kerjasama dengan penyelenggara multimedia,

am

penyelenggara multi media itu ada beberapa diantaranya penyelenggara


akses internet;

Bahwa sesuai BAP no 32 menurut regulasi jaringan dapat dikerjasamakan

ep

ah
k

dengan pihak penyelenggara jasa telekomunikasi;

Bahwa sebagai Pembina di bidang telekomunikasi adalah Kementerian

Bahwa segala sesuatunya awalnya dikuasai negara ketika akan

A
gu
ng

In
do
ne
si

Sembiring;

Komunikasi dan Informatika yang menterinya sekarang Bapak Tifatul

pelaksanaannya oleh pembinaannya oleh pemerintah dalam hal ini Kominfo,

pembedaannya sendiri kita tahu, terdiri dari fungsi kebijakan, pengaturan,


pengawasan dan pengendalian, berkaitan dengan fungsi-fungsi ini salah
satunya ketika ada pihak /penyelenggara yang akan menyelenggarakan
telekomunikasi harus berdasarkan ijin yang tentunya ijinnya diberikan oleh

lik

oleh Menteri

Kominfo RI, yang kedua tanggal 24 Pebruari tahun

2012 juga

Bahwa saksi mengetahui adanya dua surat dari Menteri Kominfo RI yang

ub

satu tgl 13 Nopember tahun 2012 yang ditandatangani

ah

pemerintah dalam hal ini Menteri Kominfo;

Bahwa secara general kami mengetahui bentuk kerjasama seperti antara PT

ep

ka

diandatangani oleh Menteri Kominfo ;

telekomunikasi lainnya, dalam kontaeks ini bahwa

jasa itu ketika

memberikan layanan menggunakan jaringan telekomunikasi, mungkin kalau

on
In
d

gu

ng

dikatakan ratusan kalau kita melihat dari PT IM2 ini sebagai penyelenggara

es

ah

IM2 dan PT Indosat juga dilakukan oleh ratusan penyelenggara jasa

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 167

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


ISP dikatakan ratusan karena memang kita

jasa layanan akses internet

mempunyai ISP yang.jumlahnya memang ratusan;

Bahwa secara fakta bukan dari tempat kami yang mengurus perijinan multi

ng

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

media, kami hanya di frekuensi radio dan sertifikasi alat perangkat

telekomunikasi, kami hanya sebagai bagian dari Kementarian Komunikasi

gu

memang mengetahui jumalh ISP itu sudah ratusan jadi kerjasama yang

telah dilakukan oleh PT IM2 ini bukan hanya PT IM2, ada ratusan lainnya;

Bahwa tadi yang sudah disampaikan bahwa alokasi frekuensi radio di 2,1
GHz yang diberikan kepada PT Indosat dan waktu itu kebenaran

ub
lik

ah

pemberiannya melalui mekanisme seleksi dan sudah disampaikan bahwa


konsekuensi dari dia mendapat frkuensif tersebut tentunya membayar biaya

Bahwa BHP adalah PNBP.

Bahwa

PNBP ini ketika dibayar kurang tentunya kita harus

melalui

ep

am

hak menggunakan frekuensi ;

ah
k

penagihan lagi untuk melunasinya tapi tentunya dengan ada sangsi


keterlambatan 2% dari besaran BHP itu perbulannya sampai mksimum 2
telekomunikasi dengan pencabutan frekunesinya;

In
do
ne
si

tahun, kemudian kalau konsekuensi lainnya dikaitkan dengan UU


Bahwa BHP itu diatur dalam UU komunikasi;

Bahwa kalau tidak dibayar artinya dalam konteks dia telat bayar dikenakan

A
gu
ng

sangsi yang besarnya 2% dari nilai total BHPnya perbulan untuk maksimal

24 bulan, adapun sangsi lainnya kalau terus tidak dibayar dimungkinkan


untuk dicabut ijin penggunaan pita frekunesinya;

Bahwa sepengetahuan saksi PT IM2 tidak ada kewajiban untuk pembayaran

lik

BHP apa saja yang sah menurut perundang-undangan;

Bahwa saksi mengetahui di pasal 2 dari UU telekomunikasi mengatur asasasas dalam penyelenggaraan telekomunikasi;

ub

ah

Bahwa dalam penyelenggaraan telekomunikasi ada beberapa asas yaitu

ka

asas manfaat, asas adil dan merata, asas kepastian hukum, dan asas
Bahwa berdasarkan penjelasan dari pasal 2 UU telekomunikasi disebutkan
asas

telekomunikasi

kepastian

.khususnya

hukum.berarti

penyelenggaraan

bahwa

pembangunan

telekomunikasi

harus

on
In
d

gu

ng

berdasarkan kepada peraturan perundang-undangan yang menjamin

es

bahwa

ah

ep

kepercayaan pada diri sendiri serta asas keamanan kemitraan dan asas etika;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 168

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

kepastian hukum dan memberikan perlindungan hukum bagi para investor,


bagi penyelenggara

telekomunikasi kepada investor maupun kepada

ng

pengguna telekomunikasi;

Bahwa dalam implementasinya tentunya dalam ketika kita memberi ijin itu
semuanya mengacu kepada peraturan-peraturannya;

Bahwa salah satu wujud kepastian hukum didalam ijin penyelenggara

gu

jaringan bergerak seluler PT Indosat itu dirumuskam dalam dictum ijinnya

yang tadi disebutkan yaitu ijin penyelenggara jaringan bergerak seluler ini
berlaku sampai jangka waktu yang tidak terbatas, sepangjang PT Indosat

ub
lik

ah

memenuhi ketentuan yang dimaksud dalam dictum ke 2 dan sepanjang PT


Indosat masih menjalankan usahanya;

am

Bahwa saksi hanya membatasi yang saksi ketahui dari aspek yang dibidang
saksii, itu dari penggunaan frekuensi radionya, kalau sepanjang penggunaan

ep

frekuensi radio tidak karena ijin itu luas diantaranya ada pengunaan

Bahwa sepengetahuan saksi sampai hari ini PT Indosat menjalankan

Bahwa tentang PT IM2 menjalankan fungsinya sesuai ijin atau tidak, saksi

A
gu
ng

fungsinya sesuai dengan ijin;

In
do
ne
si

ah
k

frekuensi radio, penggunaan sertifikasi perangatnya itu tidak;

tidak relevan untuk menjawb karena itu adalah di Direktorat PPI dan Jasa
tadi tidak menggunakan frekuensi radio tapi mungkin konteks penggunaan
perangkatnya ya, karena penggunaan perangkat harus
perundang-undangan juga;

sesuai dengan

Bahwa jaminan kepastian hukum yang tadi diwujudkan dalam UU

lik

sepanjang yang sepengetahuan saksi masih berlaku;

Bahwa fungsi pengawasan termasuk salah satu kewenangan dari


Menkominfo;

ub

ah

telekomunikasi dan tadi diwujudkan didalam ijin itu dan itu berlaku

Bahwa kalau tidak mendapatkan ijin dan menggunakan frekuensi radio

Bahwa ada penjabat penyidik negeri sipil di Kemenkominfo;

Bahwa untuk pelanggaran penggunaan spectrum radio/orbit satelit, itu

kewennangan PPNS di Kominfo sepanjang dia mendapatkan kartu PPNS-

on
In
d

gu

ng

nya dan biasanya penertiban itu dilakukan oleh unit pelaksana teknis dari

es

ah

akan.dikenakan sangsi;

ep

ka

berarti melakukan pelanggaran penggunaan frekuensi, illegal dan tentunya

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 169

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

direktorat jenderal SDPPI yang dimana kami mempunyai unit pelaksana

teknis di seluruh Indonesia di tiap-tiap propinsi itu yang melakukan

ng

monitoring dan melalui penertiban terhadap penggunaan frekunesi;

Bahwa saksi selaku panitia lelang waktu PT Indosat untuk pelelangan


frekuensi 2.1 GHz;

Bahwa kerjasama pemakaian pita frekuensi 2,1 GHz itu dilarang, itu sesuai

gu

adalah kerjasama pemakaian jaringan;

ah

Bahwa berkaitan dengan surat dari Menkominfo, kerjasama yang dilakukan

Bahwa saksi tahu pernah melihat surat dari Menkominfo tapi konsepnya

ub
lik

aturan yang mengaturnya seperti itu;

bukan dari kami;

am

Bahwa maksud surat dari Menteri itu kerjasama antara penyelenggara jasa
dan penyelenggara jaringan telekomunikasi;

Bahwa karena yang kita secara iregulasi

ah
k

penyelenggara

ep

yang kita atur kerjasama

jaringan dan penyelenggara

jasa, konteksnya ISP

itu

jaringan;

Bahwa yang dimaksud kerjasama penyelenggara

A
gu
ng

penyelenggara jasa karena konteksnya seperti itu

In
do
ne
si

memang penyelenggara jasa menggunakan jaringan milik penyelenggara


jaringan dengan

yang dimaksud

PT

Indosat sebagai penyelenggara jaringan dan PT IM2 sebagai penyelenggara

jasa, jadi antara penyelenggara jasa dan penyelenggara jaringan, yang


dilarang pemakaian frekuensinya sendiri tapi kalau jaringan itu sendiri
sistem yang didalamnya ada frekunesi;

mendapatkan ijin alokasi frekunesinya;

Bahwa yang memperoleh ijin PT Indosat;

Bahwa saksi sudah pernah baca peraturan pasal 30 peraturan pemerintah no


53 tahun 2000;

Bahwa BHP penggunakaan spektrum frekuensi radio bagi pengunaan

ep

ka

lik

Bahwa BHP frekuensi itu dibayarkan oleh yang mendapat alokasi atau yang

ub

ah

bekerjasama dibebankan secara penuh kepada masing-masing pengguna


Bahwa

kalau pengunaan bersama disini dari tempat SDPPI itu akan

dari menteri, dan konsekuensi dari

on

gu

kedua pihaknya akan diberi ijin

In
d

ng

memberikan kalau memang itu dimungkinkan untuk digunakan bersama

es

ah

kalau dalam konteks ini PT Indosat;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 170

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

mendapat ijin tentunya dia harus membayar BHP nya, kalau ini memang
alokasi itu sudah dialokasikan kepada kepada PT Indosat;

Bahwa kalau jaringan bergerak tentunya menggunakan frekuensi tapi yang

ng

kami ingin menyampaikan bahwa yang ketentuan dipasal 30 itu bukan


dalam konteks PT IM2 dan PT Indosat;

Bahwa memang ada contohnya ketika pelelangan BWA (broad band

gu

wireless acses) itu pada pita frekuensi tertentu bisa diberikan pada beberapa
pemenang waktu itu hanya zona-zonanya dibedakan;

Bahwa

memang dari awal ketika kita melalui lelang sudah clear di

ub
lik

ah

dokumen lelangnya bahwa pemberiannya itu berdasarkan zona jadi alokasi


pita tertetu itu diberikan secara pengguanaannya bersama tapi perbedaannya

am

di zona-zonanya;

Bahwa PT IM2 menggunakan alokasi frekunesinya saja tentu itu artinya dia

ah
k

ep

harus membangun jaringan sendiri;

Bahwa dalam jaringan menggunakan frekuensi, memang regulasinya


mengatur begitu, jaringan itu tidak hanya frekuensi sebenarnya ada kabel,

In
do
ne
si

ketika dia jaringan bergerak seluler itu memang mengunakan frekunesi, tapi

A
gu
ng

memang secara UU mengatur bahwa ketika penyelenggara jasa dalam

memberikan layanannya dia akan menggunakan jaringan, dan mereka


seperti tadi dibacakan didalam ijinnya mereka bebas menentukan jaringan

mana yang digunakannya, dan konteks ini PT IM2 memilih jaringannya PT


Indosat yang dalam hal ini memang menggunakan frekuensi 3G dan itu

tidak apa-apa bukan menggunakan frekuensinya tapi menggunakan jaringan

PT Indosat yang didalamnya ada pita frekuensi itu mungkin ada juga

lik

Bahwa kedua pihak akan mendapatkan ijin karena memang itu penggunaan
bersama itu ada kriterianya di pasal 14, kriterianya itu bisa digunakan

ub

ah

kabel-kabel yang tidak hanya frekuensi itu saja;

bersama berdasarkan pembagaian waktu, pembagian wilayah atau secara

ka

teknologi, kalau ini memang dialokasikan secara eksklusif kepada PT


Bahwa penggunaan frekuensi 2,1 GHz secara bersama dilarang;

Bahwa

contoh

penggunaan

frekuensi

2,1

GHz

yang

dilarang,

mengalokasikan pita di frekuensi 2,1 GHz di alokasi frekuensinya PT

on
In
d

gu

ng

Indosat diberikan kepada PT Indosat, ketika ada yang lain mengunakan

es

ep

ah

Inoasat memang bukan untuk konteks untuk dialokasikan bersama;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 171

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

frekuensinya ANSI, itu dilarang, artinya ketika dia menggunakan frekuensi


itu bukan jaringannya itu dia akan membangun infrastukrunya sendiri dan

ng

itu tentu akan terinterferensi dengan ijin yang sudah kita berikan pada PT

Indosat .kalau yang mengunakan pihak lain, tapi ketika dia hanya

menyelenggarakan jaringan itu yang didalamnya ada frekuensi tentu itu

gu

tidak terinterferensi karena semua yang membangun jaringannya PT Indosat

sendiri;

Bahwa dalam jaringan salah satunya menggunakan frekuensi;

Bahwa ada ratusan penyelenggara ISP yang melakukan hal seperti ini,

ub
lik

ah

tetapi saksi tidak tahu apakah juga memakai 3G;

Bahwa siapapun pengguna spretrum frekuensi radio sesuai pasal 29 ayat 1

am

PP no 53 tahun 2000 penggunaan spektrum frekuensi radio untuk tujuan


penyelenggara telekomunikasi ada pembatasan pengguna frekuensi;
Bahwa yang dilakukan oleh penyelenggara jaringan untuk menggunakan

ep

ah
k

aloksai pita spektrum yang telah dimenangkannya tentunya harus


membangun jaringan itu sendiri artinya kalau frekuensinya saja belum bisa

In
do
ne
si

dipakai .tentunya mereka harus membangun jaringan secara teknis kami


tidak tau, yang jelas harus ada tower dll kelengkapannya harus ada;

Bahwa yang sudah dapat alokasi harus membangun seluruh komponen

A
gu
ng

jaringannya supaya bisa digunakan membentuk satu jaringan atau sistem


yang dapat digunakan dalam bertelekomunikasi;

Bahwa semua penyelenggara jaringan bergerak seluler yang mendapat


alokasi membangun karena ada disalah satu dalam ijinnya itu ada komitmen

Bahwa PT IM2 bukan merupakan stasiun radio;

lik

ub

Bahwa terdakwa tidak keberatan atas keterangan saksi;

ah

pembangunan;

DR. Ir. Basuki Yusuf Iskandar, MA. di bawah sumpah pada

Bahwa saksi kenal dengan terdakwa Indar Atmanto dan tidak memiliki

Bahwa saat ini bekerja di Kementrian Kominfo sejak Juni 2005 dengan

ah

hubungan keluarga.

jabatan Dirjen Postel Tahun Juni 2005 s/d Agustus 2009, sebagai Sekjen

on
In
d

gu

ng

mulai Agustus 2009 s/d sekarang

es

ep

ka

pokoknya menerangkan sebagai berikut :

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 172

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa saksi pernah menjadi ketua panitia lelang frekuensi 2,1 GHz pada

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

tahun 2006.

Bahwa sebagai Ketua Panitia Lelang dimulai sejak penugasan sebagai

ng

Dirjen Postel seseuai ketentuan Menteri Kominfo saat itu. Panitia

gu

lelang bertugas menyusun dokumen-dokumen lelang yang diperlukan


dan kajian yang diperlukan dalam konteks dokumen lelang dan juga

Bahwa pada saat pra kualifikasi yang 1 ada 7 operator yang ikut yaitu
Telkomsel, Indosat, Exelcom, Bakrie, Telkom, Sampoerna dan Komselindo.

ub
lik

ah

melakukan prakualifikasi lelang.

Bahwa dari 7 peserta lelang, yang dimenangkan adalah Telkomsel, Indosat

am

dan Exelcom.

Bahwa Tekomsel melakukan penawaran sebesar Rp. 218 Miliar ,


Exelcomindo sebesar Rp. 188 Miliar dan Indosat sebesar Rp. 165 Miliar .
Bahwa selaku Dirjen Postel juga sebagai Ketua BRTI (Badan Regulasi

ep

ah
k

Telekomunikasi Indonesia).

Bahwa

secara

rinci

Pengaturan

merupakan

In
do
ne
si

Bahwa tugas BRTI ada 3, yaitu Pengaturan, Pengendalian dan Pengawasan.

melakukan

perijinan

A
gu
ng

penyelenggaraan telekomunikasi dan penyelenggaraan jasa telekomunikasi,


menetapkan Standar Kinerja Operasi dan serta kualitas layanan serta biaya

interkoneksi, mengatur dan menyusun standar alat dan perangkat


telekomunikasi.

Bahwa konteks pengawasan, tugas BRTI mengawasai komplemen atau

seberapa jauh operator melaksanakan komitmennya terkait dengan kinerja

persaingan usaha ketika penggunaan alat dan perangkat

lik

telekomunikasi.

Bahwa konteks pengendalian, tugas BRTI menyelesaikan perselisihan antar

ub

penyelenggara telekomunikasi dan penyelenggara jasa telekomunikasi,

ah

operasi,

ah

ep

layanan.

Bahwa BRTI menyusun konsep perijinan, yang menetapkan perijinan adalah

menteri

Bahwa untuk perijinan seleksinya kepada sumber dayanya, yang di evaluasi

on
In
d

gu

ng

adalah kemampuan finasial, manajemen, dll.

es

ka

penggunaan alat dan perangkat telekomunikasi, penerapan standar kualitas

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 173

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa penggunaan 3G sebelumnya sejak awal di desain hanya untuk

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

penyelenggara jaringan dan bukan untuk penyelenggara jasa.

Bahwa selaku Ketua BRTI tidak mengetahui penggunaan 3G oleh IM2,

ng

selama ini tidak ada laporannya.

Bahwa benar dasar Hukum pemberian ijin frekuensi 2,1 GHz harus di

gu

lelang adalah UU Telekomunikasi Pasal 33 ayat 1, dalam pasal tersebut

Bahwa selain lelang ada juga dilakukan melalui sistem evaluasi.

Bahwa benar prinsip lelang adalah kelangkaan karakterisitik jaringan

ub
lik

ah

dimungkinkan dilakukan pelelangan.

tersebut, peminat dan nilainya.

am

Bahwa prinsip evaluasi berdasarkan ketersediaan dan jumlah peminat yang


tidak begitu banyak, tapi begitu pemintanya banyak akan dilakukan seleksi.
Bahwa secara total potensi blok yang disediakan untuk 3G ada 60 Gigabyte,

ep

ah
k

dan di dalam perencanaan optimal untuk alokasi setiap operator adalah 10,
tetapi saat itu karena situasi ada operator-operator yang sudah ada yang
GHz ).

Bahwa benar dari 60 Gigabyte akan dibagi 6 blok atau 6 operator, maka tiap

A
gu
ng

In
do
ne
si

menduduki, maka Kominfo hanya bisa mentenderkan 15 Gigabyte (3 x 5

operator mendapatkan 10 supaya tiap operator dapat menjaga kualitas


layanannya.

Bahwa alokasi frekuensi 2,1 GHz untuk teknologi 3G ditetapkan di


Kepmen No. 1 Tahun 2006.

GHz

ah

yaitu penyelenggara yang diperkenankan mengikuti adalah

penyelenggara jaringan bergerak seluler yang belum memiliki pita,


serta jaringan tetap lokal tanpa kabel dengan operasi terbatas,

ub

Bahwa persyaratan umum untuk mengikuti proses lelang frekuensi 2,1

lik

penyelenggara jaringan lainnya yang telah menempati pita 1900.


Bahwa persyaratan khusus antara lain menyerahkan jaminan, sesuai

ep

ka

dengan jawaban Berita Acara Pemeriksaan tanggal 27 Januari 2012.


Bahwa pemenang lelang yang berhak menggunakan pita frekuensi 2,1

ah

es
on
In
d

gu

ng

ditetapkan dalam bentuk Keputusan Menteri.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 174

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa benar selain 3 pemenang lelang pada tahun 2006, ada 2 operator

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

(Hutchincon dan NTS) yang bisa menggunakan frekuensi 2,1 GHz . Saksi

ng

tidak berhak/tidak berwenang menjawab kenapa 2 operator tersebut bisa


menggunakan tanpa mengikuti proses lelang karena itu merupakan
kebijakan Dirjen Postel sebelumnya.

Bahwa izin penggunaan frekuensi 2,1 tidak boleh dialihkan atau

gu

Bahwa alokasi frekuensi 2,1 milik penyelenggara jaringan dibolehkan


dipergunakan oleh penyelenggara jasa lain, dengan ketentuan PKS atau

ah

dipindahtangankan kepada pihak lain.

ub
lik

melakukan perjanjian secara tertulis, itu diatur dalam UU No. 36


Tahun 1999, PP No. 53 Tahun 2000 dan KM No. 21 bahwa

am

penyelenggara jasa bisa menggunakan jaringan milik penyelenggara


jaringan dengan perjanjian tertulis.

Bahwa perjanjian tertulis tersebut tidak ada aturan yang mengatur substansi

ep

ah
k

In
do
ne
si

perdata.

dan model PKS tersebut, karena hal tersebut dipandang sebagai hubungan

Bahwa frekuensi 2,1 GHz dilelang dikarenakan pada saat itu sudah ada

A
gu
ng

penyelenggara sebelumnya, dan nilainya di bawah yang semestinya,


sehingga penerimaan negara lebih kecil, maka dilakukan lelang agar
pendapatan negara lebih optimal.

Bahwa dilelangnya frekuensi 2,1 GHz karena kelangkaannya.

Bahwa kelebihan frekeunsi 2,1 GHz dapat memberikan layanan yang

lebih bagus, misalkan 2G hanya bisa memberikan service SMS dan

lik

atau dalam skala tertentu bisa dilakukan teleconference.

Bahwa harga dasar lelang frekuensi 2,1 GHz sebesar Rp. 100 miliar

Bahwa up front fee dikalikan 2 dari harga penawaran masing-masing

ub

ah

Voice, sedangkan 3G bisa dilakukan dengan data dalam bentuk visual

ka

operator, Telkomsel sebesar Rp. 436 miliar , Exelcom sebesar Rp. 376

Bahwa perbedaan pembayaran tersebut mempengaruhi pemberian pelayanan


pada masing-masing pemenang lelang, karena kualitas dari

on
In
d

gu

ng

masing-masing blok berbeda yang sangat tergantung dari tingkat

es

2,1 GHz

ah

ep

miliar, Indosat sebesar Rp. 320 miliar.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 175

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

kebersihannya, maka penawar tertinggi diberikan previllage untuk


mengambil yang terbersih.

Bahwa karena pada saat itu yang tersedia 3 blok, maka penawar lain yang

ng

dibawah 3 pemenang lelang tidak mendapatkan hak peggunaan frekuensi 2,1


GHz .

Bahwa IM2 tidak memiliki ijin frekuensi 1,9 GHz .

Bahwa IM2 merupakan sebagai ISP/ penyelenggara jasa.

Bahwa penyelenggara jasa tidak bisa mengikuti proses pelelangan


frekuensi 2,1 GHz .

Bahwa peserta lelang frekuensi 2,1 GHz dibatasi jumlahnya karena

ub
lik

ah

gu

Kominfo ingin mendapatkan penyelenggara jaringan yang mempunyai

am

kemampuan financial, manajamen dan teknologi yang bagus.

Bahwa ketetapan pemenang lelang diputuskan melalui Keputusan Menteri

Bahwa peserta lelang hanya menawar jumlah blok nya saja dan tidak khusus

menunjuk bloknya.

In
do
ne
si

ep

ah
k

Komunikasi dan Informatika Nomor : 19/Menkominfo/II/2/2006.

Bahwa penawar yang tertinggi mendapatkan blok dengan tingkat kebersihan

A
gu
ng

yang baik.

Bahwa Blok 1940-1945 MHz berpasangan dengan 2130-2135 MHz


merupakan blok yang terbaik dan yang mendapatkannya Telkomsel.

Bahwa kewajiban pemenang lelang harus membayar Up Front Fee dan


Annual Fee, dan bersedia melakukan rule out yang dijamin pelaksanaannya,
dan ada beberapa kewajiban yang lain.

lik

Bahwa penentuan pemenang lelang dilakukan melalui posisi 3 penawar


tertinggi.

ah

Bahwa BHP spektrum merupakan biaya kompensasi terhadap kekayaan

ub

negara berupa spektrum dan juga meng-cover biaya operasional pengelolaan

Bahwa

perijinan

penyelenggara

jasa

ep

ka

frekuensi itu sendiri.

tidak

melalui

BRTI,

untuk

ah

penyelenggara jaringan yang perlu diputuskan oleh menteri. Proses


keluar kapan, dan ada kajian /telaahan yang kemudian dibawa ke BLU BRTI

on
In
d

gu

ng

berulangkali untuk mencapai kesekapatan.

es

perijinannya begitu proposal masuk ada ketentuan batas waktunya harus

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 176

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa BRTI merupakan lembaga ad hoc yang dibentuk menteri sebagai

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

suatu wahana partisipasi masyarakat terhadap proses-proses pemngambilan

ng

kebijakan di kementerian, dan bertanggung jawab langsung ke menteri.

Bahwa unsur anggota BRTI diambil melalui proses seleksi dan akhirnya

gu

ditetapkan oleh menteri

Bahwa Pasal 9 UU No. 36 Tahun 1999, yang dapat dikerjasamakan adalah

kerjasama jaringan dalam bentuk PKS.

Bahwa penyelenggara ISP menggunakan jaringan telekomunikasi pada saat

dilakukan PKS antara penyelenggara jaringan 3G dengan penyelenggara

ub
lik

ah

jasa.

Bahwa PP No. 53 tahun 2000 Pasal 29, pengguna spektrum frekuensi

am

radio adalah yang mendapatkan ijin dari menteri, berupa ijin pita atau
ijin ISL/ijin kanal.

Bahwa IM2 tidak mendapatkan ijin dari menteri dalam menggunakan

ep

ah
k

spektrum 2,1 GHz .

Bahwa benar ijin yang diberikan oleh Dirjen Postel kepada tahun 2006

In
do
ne
si

adalah ISP, tidak ada ijin khusus untuk penggunaan ISP.

Bahwa frekuensi primer adalah ada jaminan bahwa frekuensi tersebut

A
gu
ng

tidak akan diberikan ijin lagi pada alokasi yang sama, karena

mendapatkan prioritas dan perlindungan dari pemerintah. Setiap


penggunaan frekuensi 2,1 harus ada ijin dari menteri.

Bahwa untuk media penghubung dalam jaringan berupa kabel dan fiber

lik

dalam perolehannya.

Bahwa penyelenggara jaringan yang bertindak selaku sebagai penyelenggara


jasa dapat menggunakan jaringan miliknya sendiri untuk menyelenggarakan

ub

ah

optic semuanya ada ketentuannya, sampai saat ini tidak ada proses lelang

jasanya.

ka

Bahwa penyelenggara jaringan yang bertindak selaku sebagai penyelenggara

ep

jasa tidak dilarang menggunakan jaringan milik penyelenggara lain asal ada

Bahwa up front fee yang dibayar Indosat Rp. 320 miliar

on
In
d

gu

ng

penawaran).

(2x harga

es

ah

PKS, PKS nya tersebut skemanya tidak diatur.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 177

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa BRTI bertugas memonitor dan mengevaluasi kinerja operasi,

membantu persaingan usaha.

Bahwa penggunaan alat perangkat telekomunikasi juga menjadi bagian

ng

pengawasan BRTI.

Bahwa penggunaan alat perangkat IM2 juga termasuk bagian pengawasan

gu

BRTI.

persyaratan yang harus dipenuhi melalui sertifikasi .

Bahwa ISP yang menggunakan frekuensi 2,1 GHz juga termasuk objek

ub
lik

ah

Bahwa Frekuensi juga termasuk pengawasan dari BRTI agar setiap alat
telekomunikasi yang menggunakan frekuensi tidak bebas, ada suatu kriteria/

pengawasan BRTI.

am

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa keputusan Menteri Perhubungan Nomor : 20 tahun 2001 mengenai


mengatur penyelenggaraan jasa telekomunikasi.

Bahwa jenis-jenis jaringan dalam telekomunikasi adalah jaringan tetap

ep

ah
k

lokal, packet switch, jaringan bergerak seluler dan jaringan tertutup.


Bahwa 2,1 GHz berbeda dengan 2,3, karena 2,1 GHz khusus untuk

Bahwa benar Frekuensi 2,3 tidak diberi nomor penyelenggara jaringan, bisa

A
gu
ng

In
do
ne
si

teknologi 3G dan 2,3 Broadband Wireless Access.

digunakan akses internet, tetapi tidak bisa digunakan untuk bicara / call.

Bahwa semua yang menggunakan frekuensi kecuali yang dibebaskan

seperti di pita tertentu 2,4 misalnya, prinsipnya harus membayar.


Kecuali ada beberapa case tertentu seperti untuk penelitian.

Bahwa sampai saat ini IM2 masih menggunakan frekuensi 2,3 yang

Bahwa setelah IM2 memenangkan lelang frekuensi 2,3 GHz , saksi tidak

lik

mengetahui PKS dengan Indosat masih berjalan atau tidak.

Bahwa Indosat sudah membayar semua BHP Frekuensi dan Up Front Fee.

Bahwa Indosat sebagai penyelenggara jaringan juga sebagai penyelenggara

ub

ka

ah

dimenangkan pada lelang tahun 2009.

ah

ep

jasa.

Bahwa 3G adalah bagian dari sistem jaringan atau bagian dari komponen

Bahwa saksi tidak mengetahui berapa banyak ISP yang membuat PKS

on
In
d

gu

ng

dengan penyelenggara jasa, karena PKS tidak pernah dilaporkan ke saksi.

es

jaringan selain satelit dan fiber optic.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 178

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa sebagai penyelenggara ISP dapat memilih penggunaan teknologi

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

sepanjang memenuhi ketentuan yang berlaku.

Bahwa dalam penyelenggaraan telekomunikasi ada 2 BHP yaitu BHP USO

ng

dan BHP Telekomunikasi.

Bahwa BHP Frekuensi adalah selama mendapatkan ijin dari Menteri

gu

menggunakan frekuensi, dia terkena kewajiban untuk membayar BHP

terkena BHP Frekuensi.

ah

Bahwa untuk frekuensi 2,3 GHz , IM2 sebagai pemenang lelang BWA

Bahwa jika tidak membayar BHP telekomunikasi, maka mekanisme nya

ub
lik

Frekuensi.

akan terkena denda, kemudian jika tidak ada kemampuan dan niat baik maka

am

akan dicabut ijinnya.

Bahwa Indosat sebagai penyelenggara jaringan dan sebagai penyelenggara

ah
k

ep

jasa bisa menggunakan jaringan 3G dengan frekuensi 2,1 GHz.


Bahwa Frekuensi tidak boleh dialihkan / dipindahtangankan yaitu ijin

spektrum frekuensi nya, penyalahgunaan frekuensi yaitu penggunaan

Bahwa mengalihkan penggunaan ijin spektrum frekuensi kepada orang

A
gu
ng

In
do
ne
si

frekuensi tanpa ijin

lain atau badan hukum yang lain, salah satunya dengan membangun
BTS.

Bahwa tidak ada laporan IM2 mempunyai BTS untuk frekuensi 2,1 GHz .

Bahwa penggunaan bersama spektrum frekuensi dimungkinkan sepanjang


ada perbedaan atau pembagian waktu, geosgrafi dan teknologi, hal tersebut

lik

Bahwa penomoran telekomunikasi juga menjadi tanggung jawab Dirjen


Postel.

ub

ah

diatur dalam UU dan secara spesifik oleh PP.

Bahwa penomoran prefix 0814, 0815 dst, tidak merupakan konteks

ka

pembedaan teknologi sesuai PP No. 53 tahun 2000, karena itu sebagai

dari simcard.

Bahwa penomoran yang dikeluarkan ijin dari Menkominfo tidak dibenarkan

ng

on
In
d

gu

dialihkan kepada perusahaan lain.

es

Bahwa simcard bagian dari jaringan, nomor prefix bagian yang melekat

ah

ep

kode yang meng-address ke suatu pelanggan jaringan tertentu.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 179

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa nomor yang melekat pada simcard bisa dijual bebas.

Terhadap keterangan saksi tersebut terdakwa tidak keberatan.

ng

Saksi: GUNTUR S. SIBORO di bawah sumpah pada pokoknya

gu

menerangkan sebagai berikut :

Bahwa saksi kenal dengan terdakwa Indar Atmanto dan tidak memiliki

hubungan keluarga.

Bahwa saksi pada tahun 2006 di Indosat sebagai Group

Head Marketing yang bertugas mengkoordinasikan seluruh

ub
lik

ah

pengelolaan produk & layanan PT. Indosat.


Bahwa Indosat memiliki banyak lisensi dan banyak layanan

am

mulai layanan sambung internasional, layanan seluler, layanan


data dan layanan korporasi, dan lain-lain.

Bahwa 3G adalah jaringan broadband berbasis CDMA yang

ep

ah
k

merupakan kelanjutan dari generasi 2G.


Bahwa Indosat mendapatkan ijin penyelenggaraan 3G pada

In
do
ne
si

bulan Februari 2006, saksi tidak mengetahui dasar ijin

A
gu
ng

penyelenggaraannya.

Bahwa saksi mengetahui PKS antara Indosat dan IM2

karena saksi ikut terlibat memformulasikan PKS tersebut


dalam hal aspek pemasarannya.

Bahwa pencetus awal PKS tersebut dari Indosat yaitu

Wakil Dirut Indosat (Kaizad).

Bahwa tugas saksi dalam produk adalah menentukan

lik

ah

produk diposisikan dimana, harga kepada pelanggan seperti

ub

apa, komunikasi kepada pelanggan seperti apa.

Bahwa saksi melakukan kajian tertulis kepada direksi tetapi

Bahwa saksi mengikuti rapat terkait fungsi pemasaran,

ep

ka

tidak kajian rencananya.

ah

rapat dilaksanakan di kantor Indosat, yang hadir fungsi

pemasaran dan direksi, saksi mengingat 2-3 direksi yang ikut

es
on
In
d

gu

ng

rapat termasuk wakil Dirut Indosat.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 180

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa yang dibahas dalam rapat adalah peluncuran 3G

untuk layanan kepada pelanggan, dalam rapat internal Indosat

ng

tidak dibahas tetapi dalam rapat dengan IM2 kerjasamanya


dibahas.

gu

Bahwa latar belakang ide untuk bekerjasama dengan

IM2

adalah

setelah

Indosat

mendapatkan

ijin

penyelenggaraan ijin 3G bulan Februari 2006, Indosat

berencana meluncurkan jaringan dan jasa ini pada ulang

ah

tahun Indosat 24 Nopember 2006. Peluncuran jasa 3G

ub
lik

terkait jasa voice, sms, video call dan data. Indosat kurang
mempunyai pengalaman dalam jasa data maka Indosat

am

melakukan kajian untuk mempercepat penetrasi internet di


indonesia untuk segmen rumah/individual akan lebih

ah
k

ep

mudah oleh IM2 yang sudah memiliki pengalaman ISP.


Indosat tetap meluncurkan voice, sms, video call dan data

In
do
ne
si

tetapi segmen-nya diarahkan untuk korporasi.

Bahwa dasar kerjasama dengan IM2 adalah untuk

A
gu
ng

mempercepat penetrasi internet, maka Indosat melihat


pengalaman IM2 yang sudah memiliki bisnis ISP internet
akses yang cukup lama.

Bahwa ada 2 pihak di Indosat yang mengkaji tarif/bagi

hasil yaitu keuangan dan pemasaran. Untuk komponen

kewajiban kepada negara (BHP Telekomunikasi dan BHP


terhadap

revenue/pendapatan

lik

ah

Frekuensi) tidak dibahas karena BHP Telekomunikasi dihitung


perusahaan

masing-masing

tidak dibahas.

ka

ub

sehingga tidak secara khusus dibicarakan, untuk up front fee

Bahwa IM2 sudah memiliki ijin jasa telekomunikasi,

ep

PKS ini adalah perjanjian penggunaan akses internet

ah

menggunakan jaringan 3G, untuk spektrumnya IM2 tidak

Bahwa dasar perbedaan sewa dengan menggunakan adalah

on
In
d

gu

ng

sewa secara dedicated jaringan Indosat disewa oleh IM2,

es

ijin menggunakan.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 181

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

sedangkan Indosat juga menyelenggarakan jasa yang sama


voice, sms dan video call. Jadi Indosat memutuskan

ng

menggunakan, jadi kerjasamanya penggunaan, berdasarkan

kilobyte yang digunakan oleh pelanggan IM2 menggunakan

gu

jaringan Indosat untuk sampai kepada jasa internet di IM2.

Bahwa pelanggan IM2 ketika ingin mengakses layanan

internet IM2 memakai akses jaringan Indosat.

Bahwa dalam PKS tersebut tidak mencakup pelanggan

Indosat yang akan mengakses internet IM2, jadi pelanggan

ub
lik

ah

Indosat yang sudah ada menggunakan data tidak bisa


menggunakan internet IM2.

am

Bahwa nomor prefix 0814 digunakan oleh pelanggan


Indosat

dan

IM2,

pelanggan

Indosat

juga

ada

yang

ah
k

ep

menggunakan Nomor 0814 untuk voice dan internet. Sesama


pelangan Indosat dan IM2 yang menggunakan No. 0814 tidak

bisa berkomunikasi melalui voice, karena untuk pelanggan

In
do
ne
si

IM2 tidak dibuka akses voice nya, dan hal tersebut secara

A
gu
ng

teknis bisa dilakukan.

Bahwa penetrasi internet di Indonesia pada tahun 2006

cukup rendah, ketika itu yang cukup tinggi penetrasinya

dilakukan oleh IM2 walaupun menggunakan jaringan kabel,


ketika mobilitas dimungkinkan maka hal tersebut peluang
untuk mempercepat penetrasi internet di Indonesia.

Bahwa terdakwa Indar Atmanto tidak pernah ikut rapat

lik

ah

internal Indosat, terdakwa ikut dalam rapat Indosat dengan


IM2.

Bahwa didalam PKS referensi tarifnya Rp. 350/Megabyte, byte

ub

adalah ukuran penggunaan jaringan. Didalam PKS tidak ada

ep

ka

Hertz dalam penggunaan jaringan, Hertz hanya ditulis untuk


menunjukkan jaringan 3G nya dimana.
Bahwa sebelum ada PKS, IM2 sudah memegang lisensi ISP

ah

on
In
d

gu

ng

seblum PKS menggunakan akses kabel seperti PT. Telkom dan

es

dan sudah menyelenggarakan internet akses sejak tahun 1996,

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 182

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

akses jaringan tertutup, IM2 tidak menggunakan jaringan


seluler dan hanya menggunakan jaringan tetap.

ng

Bahwa IM2 dalam menggunakan Nomor Prefix 0814 tidak

ada mengajukan ijin ke Menkominfo.

gu

dapat diperjualbelikan.

Bahwa ISP tidak memiliki jaringan, IM2 memiliki ijin ISP


tetapi juga memiliki ijin penyelenggaran jaringan tertutup.

Bahwa setelah mendapatkan alokasi frekuensi 2,1 GHz ,

ub
lik

ah

Indosat membangun BTS sampai sekarang dan Indosat sudah


mengiventasikan sejak tahun 2006 s/d 2010 senilai Rp. 49
Trilyun.

am

Bahwa IM2 tidak membangun jaringan dengan frekuensi

ep

2,1 GHz .

Terhadap keterangan saksi tersebut terdakwa tidak keberatan.


Saksi :Ir. HASNUL SUHAIMI, MBA

di bawah sumpah pada pokoknya

In
do
ne
si

13.

ah
k

Bahwa Nomor 0814 ada didalam Simcard, simcard tersebut

A
gu
ng

menerangkan sebagai berikut :


-

Bahwa saksi pernah diperiksa oleh penyidik serta dibuatkan BAP dan bahwa

keterangan yang diberikan saksi dalam BAP tersebut adalah benar keterangan
saksi sendiri dan bukan karena ditekan atau dipengaruhi oleh orang lain.

Bahwa saksi kenal dengan terdakwa Indar Atmanto dan tidak


memiliki hubungan keluarga.

Bahwa saksi menjabat sebagai Direktur Utama PT. XL Axiata

lik

ah

sejak September 2006 s/d sekarang.

Bahwa saksi sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT.

ub

Indosat sejak tahun 2005 s/d Mei 2006.

Bahwa sewaktu mengundurkan diri Direktur Utama PT.

ep

ka

Indosat s/d Mei 2006 belum ada kerjasama antara Indosat


dengan IM2, jadi saksi tidak mengetahui.

ah

Bahwa sewaktu menjabat Dirut Indosat, Indosat mengajukan

es
on
In
d

gu

ng

penawaran 3G kepada panitia lelang Menkominfo.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 183

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa

syarat

mengikuti

lelang

salah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

satunya

adalah

penyelenggara jaringan, jika menang membayar Rp. 160 miliar

ng

/tahun dan membayar up front fee sebesar Rp. 320 miliar .

Bahwa pemenang tender pada waktu itu adalah PT.

gu

Telkomsel, PT. Indosat dan PT. Exelcomindo Pratama.

Bahwa saksi tidak ingat Indosat mendapatkan blok berapa.

Bahwa pengumuman pemenang lelang terjadi sewaktu saksi


menjabat Dirut Indosat.

ah

Bahwa saksi sewaktu menjabat Dirut Indosat belum pernah

ub
lik

membahas perjanjian kerjasama penggunaan 3G dengan IM2,


sewaktu menang baru pada tahap persiapan pembangunan

am

jaringan 3G.

Bahwa Indosat mengajukan penawaran 1 blok pada waktu

ep

ah
k

lelang, dan mendapat 1 blok lagi setelah saksi sudah tidak di


Indosat.

Bahwa Indosat sudah ada melakukan pelayanan teknologi

In
do
ne
si

seluler waktu itu dengan menggunakan teknologi 2G, teknologi

A
gu
ng

3G belum ada karena belum ada jaringannya.

Bahwa lelang 3G dilakukan pada tahun 2005 alasan Indosat


mengikuti penawaran lelang 3G untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat akan interkoneksi data yang cepat.

Bahwa saat ini XL ada kerjasama jaringan dengan

beberapa perusahaan, tetapi khusus 3G PT. XL tidak

kerjasama dengan perusahaan lain, alasannya karena

lik

ah

strategi bisnisnya ingin menjual sendiri.

Bahwa sewaktu menjabat Dirut Indosat dan mengikuti

ka

Indosat.

Pada

ub

lelang, PT. IM2 sudah ada sebagai anak perusahaan


saat

mengikuti

lelang

belum

ada

ah

ep

pembahasan siapa yang akan mengelola layanan 3G.


Bahwa tugas dan kewenangan sebagai Dirut Indosat adalah

memimpin perusahaan itu untuk mencapai target-target yang

on
In
d

gu

ng

dibebankan kepada pimpinan perusahaan.

es

menyiapkan strategi perusahaan dan membawa perusahaan dan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 184

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa sebagai penyelenggara jaringan juga mempunyai lisensi

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

penyelenggara jasa.

Bahwa penyelenggara jasa Indosat produknya adalah SLI, jalur

ng

Bahwa layanan 3G bisa untuk telepon, sms dan akses internet.

Bahwa

perusahaan

yang

bergerak

di

bidang

telekomunikasi, tetapi lebih diutamakan di jasa nilai


tambah, terutama di internet.

ah

IM2

Bahwa CBN sebagai perusahaan layanan jasa ISP ada

ub
lik

gu

tertutup dan internet.

kerjasama dengan XL yang ada PKS nya.

Bahwa bentuk kerjasama dengan CBN dan perusahaan jasa

am

ISP lainnya dengan menggunakan jaringan tertutup tidak


menggunakan 3G. Jadi untuk akses internetnya CBN

ah
k

ep

bertanggung jawab mengurus ke tempat pelanggannya sendiri


dengan menggunakan jaringannya sendiri bisa dengan kabel,

In
do
ne
si

fiber optik, dan untuk titik pertemuan antara CBN dengan XL,
sistemnya menggunakan jaringan tertutupnya XL, tidak

A
gu
ng

menggunakan jaringan 3G.

Bahwa sewaktu menang lelang Indosat mendapatkan di Blok 8


di frekuensi 2100, yang di lelang ada 12 blok.

Bahwa sebelum menggunakan jaringan 2,1 GHz , Indosat


menggunakan frekuensi 900 dan 1800 Megahertz.

Bahwa

setelah

jasa

kerjasama,
untuk

Indosat

internet

masih

dengan

lik

ah

menyelenggarakan

ada

menggunakan teknologi 2,5G (1800) dan 3G (2100).


Bahwa Indosat sebagai penyelenggara jaringan di ijinkan

ub

bekerjasama dengan penyelengara jasa.

ka

Bahwa menurut UU dan PP, untuk jaringan

2G, 3G dan

ep

jaringan tertutup dibolehkan dikerjasamakan. Di XL tidak

ah

melakukan kerjasama karena tidak ada permintaan kerjasama

dari penyelenggara jasa, dan XL tidak butuh dibantu oleh

es
on
In
d

gu

ng

penyelenggara jasa yang lain.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 185

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa menurut regulasi menyatakan penyelenggara jasa

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

diijinkan bekerjasama dengan penyelenggara jaringan,

ng

tetapi tidak dijelaskan jaringan yang mana yang dapat


dikerjasamakan, juga jaringan 2,1 GHz tidak dijelaskan.

gu

Bahwa benar regulasinya adalah Undang-Undanf Nomor :


36 tahun 1999 dan PP Nomor : 52 tahun 2000, untuk pasal
nya saksi tidak mengetahui.

Bahwa telekomunikasi ada aturannya dan aturan tersebut ada

ub
lik

ah

menjelaskan beberapa teknologi, teknologi yang digunakan


terakhir waktu itu dinamakan 3G dengan menggunakan

am

teknologi WCDMA di 2100.

Bahwa teknologi 3G untuk bisa digunakan melayani pelanggan


harus dibangun dulu jaringannya, begitu jaringan terjadi itulah

ep

ah
k

yang disebut jaringan 3G.

Bahwa jaringan 3G adalah jaringan yang menggunakan

In
do
ne
si

teknologi 3G.

Bahwa saksi hanya mengetahui secara umum byte hubungan

A
gu
ng

dengan jaringan.

Bahwa Hertz ukuran untuk jaringan.

Bahwa kerjasama roaming dengan operator luar negeri

menggunakan jaringannya bukan frekuensi, perusahaan luar


negeri tidak ada membayar appron fee dan BHP frekuensi atas
hal tersebut.

ah

Bahwa

benar

kerjasama

XL

dengan

Centrin

sebagai

lik

penyelenggara jasa internet tidak menggunakan 3G tetapi


jaringan tertutup, kerjasama tersebut tidak menggunakan

ub

Simcard. Saksi tidak mengetahui Centrin menggunakan GPRS

Bahwa jaringan tertutup medianya menggunakan fiber optic,

ep

ka

(General Packet Radio Service).

ah

pihak XL menyediakan dari titik temu dari BOP ke jaringan

on
In
d

gu

ng

pelanggan merupakan tanggung jawab penyelenggara jasa.

es

internetnya menggunakan fiber optik, dan dari BOP ke

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 186

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Saksi tidak mengetahui penyelenggara jasa menggunakan


media apa oleh penyelenggara jasa.

Bahwa sewaktu menjadi Dirut Indosat saksi hanya

ng

mengingat sebagian nomor prefix yang diberikan, yaitu

gu

0816, 0856, 0855, 0817, 0815.

Bahwa nomor prefix yang diberikan tersebut sewaktu menjabat


tidak pernah dialihkan kepada anak perusahaan.

nomor prefix tersebut harus ada di simcardnya

Bahwa

ah

Indosat dan tidak boleh diberikan kepada siapapun juga,

ub
lik

simcard ini diperjualbelikan di toko-toko.

Bahwa teknologi 3G pada saat itu hanya bisa digunakan di

am

frekuensi 2,1 GHz.

Bahwa untuk bisa melayani 3G, maka penyedia jaringan

ah
k

ep

harus membangun jaringan yang didalamnya menyangkut

satunya.
Bahwa

jaringan

internet

medianya

In
do
ne
si

frekuensi, fiber optik, dan lain-lain, frekuensi 2,1 salah

bisa

menggunakan

A
gu
ng

microwave, kabel tembaga, fiber optic bisa juga menggunakan


frekuensi radio. Saksi yang gunakan untuk 2G dan 3G. Untuk
daerah terpencil bisa menggunakan satelit.

Bahwa microwave adalah apabila untuk menjangkau tempat


yang jauh tidak ada kabel/fiber optic, dengan memasang suatu
antena menggunakan frekuensi microwave tertentu yang
hanya ujung ke ujung.

lik

ah

diijinkan pemerintah, jadi menggunakan frekuensi juga tetapi

Bahwa satelit menggunakan frekuensi satelit, di tempat

ub

pelanggan menggunakan antena satelit disampaikan dengan

Bahwa microwave ada membayar BHP Frekuensi, yang harus

ep

ka

frekuensi, jadi ada frekuensinya juga.

Bahwa BHP frekuensi hanya dibayar 1x, jika sudah dibayar

on
In
d

gu

ng

penyelenggara jaringan maka penyelenggara jasa hanya bekerja

es

ah

membayarnya adalah penyelenggara jaringan.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 187

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

atas dikeseluruhan jaringan milik penyelenggara jaringan


sesuai dengan PKS.

14.

ng

Terhadap keterangan saksi tersebut terdakwa tidak keberatan.

Saksi :ENDAH FITRIANI di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai

gu

berikut :

Bahwa saksi pernah diperiksa oleh penyidik serta dibuatkan BAP dan bahwa

keterangan yang diberikan saksi dalam BAP tersebut adalah benar keterangan
saksi sendiri dan bukan karena ditekan atau dipengaruhi oleh orang lain.

ah

Bahwa saksi kenal dengan terdakwa Indar Atmanto dan tidak

ub
lik

memiliki hubungan keluarga.

am

Bahwa Saksi saat ini bekerja sebagai karyawan perusahaan


otomotif.

Bahwa saksi sebelumnya bekerja di Indosat Mega Media

ep

Bahwa saksi tidak pernah bekerja di Indosat, Tbk.

Bahwa saksi di IM2 sebagai Accounting Manager.

Bahwa sebagai Accounting Manager saksi bertanggung

In
do
ne
si

A
gu
ng

ah
k

(IM2) sejak desember 2007 s/d september 2012.

jawab untuk mencatat semua transaksi perusahaan


kemudian membuat menjadi laporan keuangan perusahaan
untuk kepentingan manajemen.

Bahwa saksi memv-erifikasi semua tagihan yang masuk


sebelum dilakukan pembayaran dan berinteraksi dengan audit

Bahwa untuk uang masuk ada dari tagihan pelanggan, untuk

lik

ah

internal dan eksternal.

uang keluar berdasarkan tagihan yang masuk ke IM2, dimana

ub

atas tagihan yang masuk harus diverifikasi dengan supporting

ka

dokumen seperti perjanjian dan kesepakatan yang ada,

ep

kemudian saksi akan membuat surat perintah membayar


apabila semua sudah sesuai.
Bahwa untuk uang keluar, IM2 ada mengeluarkan untuk

ah

es
on

In
d

gu

ng

pemerintah (Postel dan Pajak), Indosat dan pihak ketiga.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 188

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa pengeluaran untuk pemerintah ada pengeluaran untuk

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

berupa pajak dan setoran BHP Jastel, BHP USO ke Kominfo.

Bahwa biaya sharing merupakan bagi hasil dalam

ng

penggunaan jaringan 3G Indosat.

gu

Bahwa perhitungan untuk BHP tahun 2010 tidak ada lagi faktor

pengurangan, karena sejak tahun 2010 dalam melakukan coklit


dengan Kominfo sudah didampingi oleh BPKP, maka sejak

tahun 2010 IM2 tidak diperkenankan lagi mengurangi biayabiaya interkoneksi atau sharing tersebut.

Bahwa sebelum tahun 2010 juga tidak ada koreksi karena

ub
lik

ah

sebelum tahun 2010 sudah dilakukan coklit dengan Kominfo

am

setiap tahunnya dan ditandatangani oleh kedua belah pihak,


untuk tahun 2011 dan seterusnya dilakukan perhitungan seperti

ah
k

ep

tahun 2010.

Biaya sharing merupakan bagi hasil dalam penggunaan

jaringan 3G Indosat oleh IM2, sebagaimana yang ada di PKS

In
do
ne
si

antara Indosat dengan IM2 maka Indosat mendapatkan 66%

A
gu
ng

dan IM2 34%;

Bahwa saksi kurang paham penggunaan 3G Indosat oleh


IM2, Saksi hanya mengetahui bahwa Indosat akan menagih
kepada IM2 atas penggunaan jaringan Indosat oleh IM2

Bahwa bagi hasil antara Indosat dengan IM2 diatur dalam

Perjanjian Kerjasama (PKS) 3G antara Indosat dengan

Bahwa IVDB adalah penggunaan voucher Indosat untuk

lik

ah

IM2, Saksi pernah membaca isi PKS tersebut.

sejak kapan.

ka

ub

pelanggan internet IM2, saksi tidak ingat IVDB berlaku

Bahwa sebelum IVDB dan PKS, voucher Indosat tidak bisa

ah

ep

digunakan oleh pelanggan IM2.

Bahwa Sebelum ada IVDB ada voucher IM2, yang

mengeluarkan voucher adalah IM2 dalam bentuk voucher

es
on
In
d

gu

ng

pada umumnya.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 189

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


IM2 adalah anak perusahaan Indosat,

Bahwa

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dan

merupakan 2 entitas yang terpisah tetapi terkonsolidasi

ng

dengan Indosat.

Bahwa 3G baru ada pada tahun 2007, sebelumnya IM2

gu

menyewa jaringan dan hal tersebut tertera dalam


perjanjian, maka tergantung perjanjiannya apakah ada
sewa jaringannya.

Bahwa bagi hasil penggunaan jaringan 3G antara Indosat

Bahwa IM2 tidak pernah membayarkan Up Front Fee dan

am

BHP Frekuensi.

ub
lik

ah

dengan IM2 tiap tahunnya tidak berubah.

Bahwa terhadap kewajiban IM2 ke negara hanya pembayaran


BHP Tel dan BHP USO dan pajak, sedangkan ke Indosat

ep

ah
k

membayar atas penggunaan jaringan. Tidak ada utang tertagih


ke negara selama saksi bekerja di IM2.
Bahwa tidak pernah ada tagihan atas frekuensi 3G, Saksi tidak

In
do
ne
si

pernah membaca bagi hasil untuk BHP Frekuensi di PKS

A
gu
ng

antara Indosat dengan IM2, tidak kewajiban IM2 kepada


negara untuk pita frekuensi dan tidak ada tagihan pita frekuensi

dan apron fee dari negara. IM2 tidak berhutang BHP Tel dan
USO kepada Indosat tetapi hanya kepada negara.

Bahwa coklit dilakukan rutin setahun sekali setelah ada audit

report keluar yang disediakan oleh external auditor (Ernest &

lik

ah

Young) disampaikan ke pemerintah, setelah itu dilakukan coklit

apakah ada kekurangan atau kelebihan. Coklit dilakukan antara

oleh BPKP.

ka

ub

IM2 dengan Kominfo. Sejak tahun 2010, coklit didampingi


Bahwa IM2 selalu membayar BHP Tel, Saksi tidak

Bahwa tidak pernah ada teguran dari Kominfo bahwa IM2

tidak membayar BHP Spektrum Frekuensi Radio sampai

on
In
d

gu

ng

sekarang.

es

ah

tidak.

ep

mengetahui BHP Frekuensi dibayarkan oleh Indosat atau

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 190

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa tidak ada pencatatan aset milik IM2 mengenai aset BTS

2,1 GSM/note B, MSI, GGSN, SGSN.

Bahwa tidak ada pengalihan aset Indosat ke IM2.

Bahwa untuk pembayaran BHP Tel disetorkan ke rekening

ng

gu

Bendahara Penerima Dirjen Postel.

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa belum pernah ada teguran dari auditor (Ernest &

Young) tentang ketidak sesuaian PKS Indosat dengan IM2


berkaitan dengan pencatatan keuangannya.

Bahwa belum pernah ada teguran dari auditor (Ernest &

Bahwa

belum

ub
lik

ah

Young) Tentang penemuan penyimpangan atas temuannya


tahun

2008

IM2

pernah

mendapatkan

am

penghargaan dari Dirjen Pajak atas wajib pajak yang patuh.

Bahwa tidak pernah ada pembayaran kepada direksi IM2 diluar

ep

ah
k

haknya seperti gaji dan jasa produksi setelah PKS antara


Indosat dengan IM2 ditandatangani.
Bahwa setelah PKS antara Indosat dengan IM2 ditandatangani

In
do
ne
si

cukup memberikan kontribusi yang baik terhadap laporan

A
gu
ng

keuangan IM2.

Bahwa bagi hasil 66% dan 34% yang diterima oleh IM2
didasarkan atas penggunaan traffic yang digunakan dalam
waktu satu bulan oleh pelanggan IM2 atas penggunaan
internet.

Bahwa perhitungan bagi hasil tersebut tidak membedakan

lik

ah

pelanggan prepaid dan postpaid.

Bahwa perhitungan BHP Tel dan USO berdasarkan PP No. 7


tahun 2009, pendapatan kotor perusahaan dikurangi biaya-

ub

biaya yang diperkenankan dan didapatkan pendapatan bersih


lain.

ah

ep

ka

kemudian dikalikan untuk mendapatkan berapa BHP, danlainBahwa coklit dilakukan atas pemeriksaan jumlah BHP dan usul
betul sesuai dengan bukti yang ada. Coklit dilakukan setahun

on
In
d

gu

ng

sekali setelah audit report keluar, dimana pihak Kominfo bisa

es

yang sudah disetorkan, apakah semua data yang ditagihkan itu

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 191

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

mencocokan total pendapatan yang digunakan IM2 untuk


perhitungan dengan audit report yang sudah dikeluarkan.

Bahwa pada waktu coklit, pendapatan harus sesuai dengan apa

ng

yang sudah diserahkan oleh auditor bahwa itulah pendapatan


IM2.

gu

Bahwa Ernest & Young merupakan salah satu the big four

public company di London. Memilih Ernest & Young karena

IM2 mengikuti Indosat, karena Indosat termasuk dalam listing


di New York sehingga harus di audit accounting salah satu big
IM2

sebagai

anak

perusahaan

ub
lik

ah

four,

mengikuti

untuk

memudahkan secara konsolidasi.

am

Bahwa konsolidasi laporan keuangan IM2 ke Indosat, IM2


sebagai anak perusahaan Indosat ada transaksi inter-

ep

company seperti Indosat dengan IM2 akan dilakukan link-

ah
k

an.

Bahwa laporan keuangan yang dikeluarkan oleh Ernest &

In
do
ne
si

Young berupa wajar tanpa syarat atau laporan keuangan sudah

A
gu
ng

sesuai dengan ketentuan yang belaku tanpa ada penyimpangan.

Bahwa di pembukuan IM2 tidak ada account tentang

kepemilikan frekuensi 2,1 GHz , tidak ada tagihan dari


pemerintah kepada IM2 untuk frekuensi 2,1 GHz .

Terhadap keterangan saksi tersebut terdakwa tidak keberatan.

15. Saksi :Ir. HARRY SASONGKO di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan
sebagai berikut :

Bahwa saksi kenal dengan terdakwa Indar Atmanto dan tidak


memiliki hubungan keluarga.

Bahwa saksi selaku Direktur Utama PT. Indosat, tugas dan

ub

lik

ah

wewenang saksi adalah menjalankan perusahaan sesuai dengan

ep

ka

arahan daripada pemegang saham, memenuhi tujuan pemegang


saham, mengikuti peraturan-peraturan policy yang berlaku,

ah

serta memberi arahan policy/pengarahan bisnis pada PT.

es
on
In
d

gu

ng

Indosat.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 192

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa susunan kepemilikan Indosat adalah 65% dikuasai

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

oleh AKATELKOM, 14,7% dimiliki oleh pemerintah

ng

Indonesia serta sisanya dimiliki oleh publik.

Bahwa sewaktu menjabat, PKS tersebut sudah terjadi dan IM2

gu

adalah salah satu ISP dibawah Indosat.

sahamnya dimiliki oleh Indosat dan sisanya dimiliki oleh


koperasi.

ah

Bahwa IM2 sebagai anak perusahaan Indosat sebagian besar

Bahwa PKS sudah terjadi selama bertahun-tahun sewaktu saksi

ub
lik

menjabat.

Bahwa PKS tersebut adalah IM2 sebagai ISP menjual jasa

am

internet untuk Indosat.

Bahwa IM2 merupakan sebuah entitas yang terpisah sebagai

ep

ah
k

anak perusahaan yang mempunyai manajemen tersendiri.


Bahwa PKS terjadi sebelum saksi menjabat dan saksi hanya

In
do
ne
si

meneruskan saja perjanjian tersebut, apa yang didapat oleh


Indosat mesti dilihat dari perjanjian tersebut.
Bahwa

A
gu
ng

Indosat sebagai suatu dealer, didalam industri

telekomunikasi terutama prabayar, Indosat menjual voucher,

dimana voucher 5000, 50000 untuk prabayar, dilakukan oleh

dealer-dealer, Indosat menjual sendiri juga di galeri dan


dilakukan oleh dealer-dealer untuk distribusi untuk jaringan
diseluruh indonesia.

Bahwa IM2 memakai voucher punya Indosat, saksi tidak

Bahwa Indosat sebagai dealer menerima pendapatan dari IM2

ub

dari menjual voucher.

lik

ah

mengetahui apakah IM2 mempunyai voucher tersendiri.

Bahwa setiap anak perusahaan mempunyai RKAP sendiri, dan

ep

ka

RKAP tersebut dikonsolidasikan dengan induk perusahaan.


Bahwa setiap anak perusahaan mempunyai budget, dan budget

Bahwa

IM2 sebagai penyelenggara jasa memanfaatkan

on
In
d

gu

ng

jaringan lewat jaringan Indosat.

es

ah

tersebut digabung dengan induk perusahaan.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 193

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa

Indosat tidak pernah memberikan ijin kepada IM2

untuk

mempergunakan

frekuensi

ng

diperuntukkan untuk Indosat.

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

2,1

yang

ijinnya

Bahwa frekuensi sesuatu yang abstrak, jadi frekuensi

gu

tersebut bentuknya tidak kelihatan dan tidak bisa

dimanfaatkan, dengan adanya jaringan frekuensi tersebut


bisa digunakan.

Bahwa jaringan adalah alat untuk menyalakan frekuensi

PKS

Bahwa

ub
lik

ah

kemudian jaringan untuk menyebarkan frekuensi tersebut.


Indosat

dengan

IM2

adalah

IM2

am

memanfaatkan frekuensi 2,1 atau 3G dari Indosat.

Bahwa frekuensi 2,1 GHz tersebut sudah dilelang oleh


Menkominfo dan dimenangkan dan dibayar oleh Indosat.
Bahwa Indosat membayar kepada Menkominfo yaitu BHP Tel

ep

ah
k

dan up front fee.

Bahwa PKS antara Indosat dengan IM2 sewaktu saksi menjabat

In
do
ne
si

sebagai Dirut sampai berakhirnya masa jabatan masih berjalan

A
gu
ng

tetapi ada perubahan, perubahan tersebut yaitu penyelarasan


bentuk produk agar tidak membingungkan pelanggan.

Bahwa pernah dilakukan rapat direksi di tingkat Indosat


mengenai prospek pencapaian angka-angka yang dicapai oleh

IM2, kesimpulan rapat tersebut adalah pencapaian IM2 belum


tercapai. Dari IM2 pernah rapat mengenai perubahan sistem

ah

agar tidak terjadi duplikasi maka akan disatukan sehingga

lik

terjadi efisiensi, dengan perubahan ini tidak terjadi perubahan


posisi pembagian.

Bahwa terjadi perubahan dalam hal dinamika marketing atau

ub

ka

dinamika pembagian persentase dealer di market, dimana


sebagai

ep

margin delar diturunkan sehingga semua yang berfungsi


dealer

penurunan

maxim

pembagian,

hal

ini

on
In
d

gu

ng

tetapi ada addendum yang mengutip persentase sesuai kondisi

es

ah

dituangkan dalam perjanjian, saksi lupa perjanjian yang mana,

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 194

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

pasar, saksi tidak ingat siapa yang menandatangani addendum


tersebut, addendum tersebut ada 2 kali.

Bahwa PKS sudah berhenti sejak tahun 2011 karena

ng

digabungkan lagi, pelanggan IM2 digabungkan kedalam


pelanggan Indosat.

gu

Bahwa Indosat tidak diwajibkan membayar lagi Up Front Fee


dan BHP Frekuensi 2,1 GHz

setelah pelanggan IM2

digabungkan kedalam pelanggan Indosat.

Bahwa PKS tersebut tentang akses Internet Broadband melalui

ub
lik

ah

jaringan 3G HSDPA Indosat, karena yang memiliki jaringan


dan membayar jaringan adalah Indosat

am

Bahwa Surat Menkominfo kepada Dirut Indosat tahun 2012


adalah jawaban terhadap pertanyaan dari Indosat apakah ada

ep

pelanggaran dari Indosat sehubungan dengan frekuensi 2,1

ah
k

GHz , dan jawaban Menkominfo adalah bahwa Indosat sudah

Bahwa pendapatan IM2 sebagai anak perusahaan Indosat

A
gu
ng

yang berlaku.

In
do
ne
si

memenuhi semua kewajibannya menurut perundang-undangan

digabung/dikonsolidasi

dengan

Indosat,

tidak

ada

pendapatan IM2 yang lain yang tidak dikonsolidasi dengan


Indosat.

Terhadap keterangan saksi tersebut terdakwa tidak keberatan.

sebagai berikut :

Bahwa saksi kenal dengan terdakwa Indar Atmanto dan tidak

ub

memiliki hubungan keluarga.

lik

Saksi :JHONNY SUANDI SJAM di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan

ah

16.

Bahwa saksi saat ini telah pensiun dari Indosat dan merangkap

ep

ka

sebagai Komisaris Independen PT. Telkom, sebelumnya saksi


bekerja di Indosat sejak 1 April 1984 s/d 11 Juni 2009, jabatan

ah

terakhir sebagai Direktur Utama PT. Indosat sejak 5 Juni 2007

on
In
d

gu

ng

untuk Wilayah Jabotabek & Corporate sejak Juni 2005 s/d

es

s/d 11 Agustus 2009, sebelumnya sebagai Direktur Penjualan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 195

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

2007, sebelumnya di Corporate Strategi Indosat dan Marketing


Indosat.

Bahwa sewaktu PKS antara Indosat dengan IM2, saksi

ng

menjabat

sebagai

Direktur

Jabotabek

&

Corporate,

perjanjian pada perkara ini.

Bahwa saksi mengetahui PKS ini setelah perkara ini ada, dan
saksi membaca perjanjian ini ditandatangani oleh Kaizad

gu

perjanjiannya sendiri saksi baru tahu setelah melihat dokumen

(Wakil Dirut Indosat) dengan Indar Atmanto (Dirut IM2).

Bahwa PKS Indosat dengan IM2 mengenai akses internet

ub
lik

ah

dengan menggunakan jaringan 3G HSDPA Indosat,

am

dimana IM2 dalam hal ini melaksanakan kegiatan


marketing, Costumer Service dan penjualan untuk simcard

ep

ah
k

Indosat.

Bahwa IM2 tidak menggunakan frekuensi 2,1 GHz tetapi

Bahwa bagi hasil pada PKS tersebut, yaitu 66 % untuk

A
gu
ng

Indosat dan 34 % untuk IM2.

In
do
ne
si

menggunakan jaringan 3G Indosat.

Bahwa penjualan simcard Indosat oleh IM2 maksudnya


adalah memasarkan kepada masyarakat sebagai calon
pengguna jasa Indosat untuk akses internet menggunakan
dongle/modem biasanya di bundling,

ketika simcard

dipasang ke dongle dan diaktifkan maka bisa terhubung

lik

ah

kedalam jaringannya Indosat.

Bahwa untuk internet bisa terhubung ke jaringan Indosat, tidak

ub

hanya dengan dongle saja, kalau sekarang bisa dengan Ipad.


Bahwa tidak ada perbedaan dongle yang dijual oleh IM2

ep

ka

dengan produk yang dijual oleh Indosat, karena yang dijual


sama-sama simcard nya, khusus yang IM2 simcard nya

ah

hanya untuk akses internet saja tidak bisa melakukan voice

es
on
In
d

gu

ng

dan sms.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 196

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa pelanggan yang mengaktifkan layanan internet

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dengan simcard Indosat melalui dongle IM2 resminya

ng

adalah menjadi Pelanggan Indosat, IM2 juga mencatat

untuk kepentingan penagihan, jika pelanggan tidak

bisa aktif.

gu

tercatat di sistemnya Indosat maka simcard tersebut tidak

Bahwa jika pelanggan mendaftar di IM2, maka pelanggan


mendaftar melalui formulir yang ada, kemudian formulir

ub
lik

ah

tersebut juga dimanfaatkan oleh Indosat.

Bahwa pada awalnya pelanggan untuk mengisi pulsa

am

menggunakan voucher milik IM2 dan pelanggan Indosat


menggunakan voucher milik Indosat, kemudian dalam
perkembangan layanan pemasaran yang lebih luas,
kerjasama

ah
k

ep

dilakukan

IM2

dengan

Indosat

untuk

pemanfaatan voucher Indosat untuk IM2 bisa menjual

In
do
ne
si

lebih luas dengan jalur distribusi yang dimiliki Indosat.

Bahwa saksi tidak mengetahui setelah pelanggan IM2

A
gu
ng

menggunakan

voucher

Indosat

apakah

mengeluarkan voucher sendiri.

IM2

masih

Bahwa pembagian keuntungan penjualan voucher Indosat

kepada pelanggan IM2 adalah 90% untuk IM2 dan 10%


untuk Indosat, pembagian tersebut diatur dalam perjanjian
yang ditandatangani oleh saksi pada tahun 2008.

Bahwa Indosat juga melayani jasa internet, karena IM2

lik

ah

memang bisnisnya adalah Internet, maka penjualannya

ub

lebih banyak dilakukan oleh IM2.

Bahwa pelanggan Indosat menggunakan simcard Indosat

Bahwa pelanggan Indosat yang menggunakan simcard


untuk

dapat

terhubung

ke

internet

bisa

ah

Indosat

menggunakan dongle, handshet yang mempunyai capability

on
In
d

gu

ng

3G, perangkat smartphone.

es

ep

ka

bisa mengakses internet melalui jaringan 3G.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 197

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa ketika terhubung untuk mengakses internet adalah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

melalui jaringan Indosat misalkan ke BTS terdekat, media

ng

yang digunakan untuk terhubung tersebut menggunakan

frekuensi/gelombang radio, frekuensi untuk 3G yang

diberikan lisensinya oleh pemerintah.

gu

digunakan antara dongle ke BTS melalui frekuensi yang

Bahwa kartu Simcard yang dijual oleh IM2 dan digunakan


oleh pelanggan IM2, juga terhubung ke jaringan Indosat

ub
lik

ah

berupa BTS terdekat prosesnya sama dengan pelanggan

Indosat tadi, frekuensi yang digunakan sama dengan

am

pelanggan Indosat dalam teknologi 3G, karena simcard nya


milik Indosat bukan Simcard IM2, baru bisa terhubungkan
kepada jaringan yang dimiliki Indosat pada frekuensi

ep

ah
k

tertentu yang dimiliki Indosat.

Bahwa Indosat tidak pernah memberikan ijin kepada IM2

In
do
ne
si

untuk mempergunakan frekuensi yang lisensinya untuk

A
gu
ng

Indosat, yang dikerjasamakan IM2 dengan Indosat adalah

akses jaringan internet pada lisensi 3G yang dimilki


Indosat.

Bahwa

dalam

komunikasi

wireless

medianya

menggunakan frekuensi/gelombang radio,

pasti

tidak pasti

dengan frekuensi 2,1 tetapi tergantung jaringannya, karena

dalam hal ini Indosat memiliki jaringan 3G maka

lik

ah

menggunakan frekuensi 2,1 GHz .

Bahwa selain 2,1 GHz Indosat menggunakan frekuensi 900

ub

MHz untuk GSM dan 800 untuk CDMA dan beberapa

Bahwa diantara beberapa frekuensi yang dimiliki Indosat

ep

ka

frekuensi lainnya seperti 1800.

tersebut, hanya frekuensi 2,1 GHz atau 3G yang bersifat

ah

premium atau eksklusif, karena pemerintah memberlakukan

es
on

In
d

gu

ng

untuk mendapatkan frekuensi ini secara prosedur lelang.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 198

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa keistimewaan teknologi 3G adalah untuk akses

broadband dengan kecepatan tinggi.

Bahwa ada lonjakan perubahan jumlah pelanggan Indosat

ng

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dan IM2 setelah menggunakan teknologi 3G.

Bahwa Indosat dan IM2 merupakan badan hukum yang


berbeda

gu

Bahwa pelanggan IM2 yang diregisterkan melalui IM2

tercatat sebagai pelanggan di Indosat juga, yang dinikmati


pelanggan

IM2

adalah

akses

internet,

yang

ub
lik

ah

oleh

menyelenggarakan jasa internetnya adalah IM2.

am

Bahwa untuk komplain masalah layanan melalui IM2,


pelanggan IM2 tidak bisa langsung komplain ke Indosat.
Bahwa pelanggan Pre Paid membayar kepada Indosat

ep

Bahwa pembagian 90 % :10 % adalah pembagian dari nilai

ah
k

karena menggunakan voucher Indosat.

Bahwa pembagian lebih besar 90 untuk IM2, karena IM2

A
gu
ng

In
do
ne
si

voucher, dimana 90 % untuk IM2 dan 10 % untuk Indosat.

sebagai penyelenggara jasa internet maka nilainya lebih

besar dari Indosat sebagai yang hanya mempunyai voucher.

Bahwa penyelenggara jasa sudah dianggap selesai selama

kebutuhan data sudah diambil manfaat oleh pelanggan,

pengiriman data menggunakan jaringan 3G internet

Bahwa frekuensi hanya bisa dipakai oleh operator


penyelenggara jaringan.
Bahwa

sewaktu

menjabat

sebagai

ub

lik

ah

Indosat melalui frekuensi 2.100 MHz.

Presdir

ada

ka

menandatangani PKS dengan IM2 mengenai perjanjian


voucher

ep

pemanfaatan

Indosat

pada

tahun

2008,

Bahwa Top Up adalah ketika seorang pelanggan sudah habis

pulsanya dan harus menambah pusa itulah yang disebut Top Up

on
In
d

gu

ng

dan Top Up khusus hanya untuk Pre Paid.

es

ah

ditandatangani bersama Dirut IM2 Indar Atmanto.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 199

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa untuk Top Up, Simcardnya yang menerbitkan Indosat,

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

pulsanya

menggunakan

jaring

mesin

voucher Indosat,

ng

distribusinya menggunakan jaringan distribusi Indosat.

Bahwa pelanggan IM2 yang menggunakan kartu Indosat dan

gu

menggunakan jasanya, yaitu mekanisme untuk pengisian


pulsanya dapat dengan mudah menggunakan jaringan voucher
milik Indosat.

Bahwa pembagian 90 % : 10 % terhadap penjualan

voucher, karena Indosat yang mendapatkan 10% dihitung

ub
lik

ah

dari cost yang ditanggung oleh Indosat berupa biaya


distribusi, biaya cetak kartu dan biaya depersiasi mesin

am

voucher-nya. Maka dari biaya-biaya tersebut IM2 harus


membayar kepada Indosat.

Bahwa benar tiap bulan ada pencocokan pembukuan antara

ep

ah
k

Indosat dengan IM2 untuk pembagian keuntungan penjualan

Bahwa Indosat sampai saat ini masih menjalankan data internet

A
gu
ng

2,1 GHz .

Bahwa IM2 menjalankan data internet 2,1 GHz sampai dengan


tahun 2011

In
do
ne
si

Indosat.

Bahwa IM2 merupakan anak perusahaan Indosat yang

sahamnya dimiliki PT. Indosat sebesar 99,85% dan sisanya


milik Koperasi Karyawan PT. Indosat.

Bahwa saksi pernah menjadi Komisaris Utama di IM2 pada

lik

ah

bulan April 2006

Bahwa saksi tidak pernah membahas kerjasama pada saat

ka

pernah

membahas

ub

menjadi Komisaris Utama IM2 untuk jaringan internet, tetapi


manajemen

untuk

pengembangan

ep

perusahaan dalam rangka jasa internet, pada saat itu IM2 sudah

ah

menggunakan jaringan telepon tetap dengan Telkom, jaringan


mengakses internet melalui jaringan 3G maupun CDMA,

on
In
d

gu

ng

pembahasan tersebut terjadi sejak April 2006 oleh manajemen

es

Wifi dan jaringan satelit, IM2 mempunyai keinginan juga dapat

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 200

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

mengenai rencana pengembangan product development. Dan


terjadi pada rapat dewan komisaris.

Bahwa Terdakwa Indar Atmanto menjadi Dirut IM2 sejak Mei

ng

2006.

gu

Bahwa karena kepemilikan Indosat di IM2 lebih dari 50%,

maka menurut standar akuntansi semua item laporan

keuangan IM2 dikonsolidasikan dengan laporan keuangan


Indosat, termasuk pendapat dari PKS dengan Indosat.

ah

Bahwa yang dipasarkan oleh IM2 adalah simcardnya Indosat,

ub
lik

IM2 sebagai penyelenggara jasa sehingga menjadi Dealer plus


karena melayani costumer service dan billing sistemnya, jika

am

sebagai dealer saja hanya menjual produk saja.

Bahwa voucher adalah alat bayar untuk bisa melakukan Top

ep

ah
k

Up pemakaian jaringan, voucher tersebut milik Indosat


Bahwa kerjasama IVDB tidak secara detail dilaporkan dalam

In
do
ne
si

laporan tahunan perusahaan.


Bahwa kerjasama PKS 3G tidak dilaporkan dalam RUPS,

A
gu
ng

karena yang dilaporkan hanya perkembangan perusahaan

Indosat dan Indosat meluncurkan 3G dan Indosat sudah


melayani sekian dan jumlah pelanggan sekian.

Bahwa IM2 merupakan perusahaan tertutup, Indosat


merupakan perusahaan terbuka yang sudah go public.

Bahwa pelanggan Indosat tidak dapat menggunakan

berbeda.

dapat

menggunakan

akses

internet

Indosat

tetapi

ka

menggunakan jaringan global IM2.

Saksi :Ir. BONNY MUHAMMAD THAMRIN WAHID di bawah sumpah

17.

ep

Terhadap keterangan saksi tersebut terdakwa tidak keberatan.

on
In
d

gu

ng

es

menerangkan sebagai berikut :

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

Bahwa pelanggan IM2 yang menggunakan simcard Indosat

ub

lik

ah

layanan internet yang dilayani oleh IM2, karena teknisnya

Halaman 201

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa saksi kenal dengan terdakwa Indar Atmanto dan tidak

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

memiliki hubungan keluarga;


Bahwa

ng

saksi

saat

ini

menjabat

Telekomunikasi pada Menkominfo.

pengawasan

dan

terkait

dengan

masalah

Bahwa proses perijinan telekomunikasi merupakan bisnis


yang

saksi

telekomunikasi.

ah

pengendalian

kebijakan telekomunikasi secara nasional.

proses

terlibat

untuk

penyelenggaraan

Bahwa IM2 mempunyai ijin Broadband interkoneksi ISP,


mempunyai

am

Direktur

Bahwa tugas dan kewenangan saksi adalah pengaturan,

ub
lik

gu

sebagai

ijin

jaringan

tetap

tertutup

dan

ijin

penyelenggaraan packet switch.


Bahwa

kode

akses

ep

ah
k

yang

dipunyai

0814,0815,0816,0855,0856,0857,

Indosat

nomor

tersebut

adalah
tidak

Bahwa

penyelenggara

jasa

In
do
ne
si

pernah diberikan kepada IM2.


telekomunikasi

dapat

A
gu
ng

menggunakan jaringan bergerak seluler menurut UndangUndang Nomor : 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi

Pasal 9 ayat (2) beserta turunannya Peraturan Pemerintah


Nomor

52

tahun

2001

tentang

Penyelenggaraan

Telekomunikasi Pasal 13 dan turunannya Keputusan

Menteri Perhubungan Nomor : 21 Tahun 2001 tentang

lik

ah

penyelenggara jasa Pasal 5 ayat (1) dan (2).

Bahwa spektrum frekuensi 2,1GHz adalah spektrum yang

ub

dimiliki oleh penyelenggara jaringan, karena spektrum


tersebut merupakan sumber daya terbatas maka untuk

ep

ka

mendapatkannya harus memiliki proses lelang.


Bahwa spektrum 2,1 GHz tidak bisa dialihkan kepada

ah

pihak lain dan harus sesuai dengan ijin yang diberikan

es
on
In
d

gu

ng

kepada penyelenggara jaringan.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 202

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa kode akses bisa digunakan untuk melayani jasa

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

telekomunikasi yang diselenggarakan oleh penyelenggara

ng

jasa, tetapi tidak boleh dialihkan. Contohnya penyelenggara


ISP bekerjasama dengan penyelenggara jaringan bergerak

gu

seluler, yang dijual adalah kapasitas dari bandwith didalam

modem/dongle dan itu merupakan otoritas dari penyelenggara

jasa, ketika kapasitas data harus dialirkan maka harus

menggunakan kode akses milik penyelenggara jaringan. Hal


tersebut berdasarkan Fundamental Technical Plan KM No. 4

ub
lik

ah

Tahun 2000, yang mengeluarkan adalah Menteri Kominfo


dalam BAB II tentang penomoran kode akses.

am

Bahwa jaringan telekomunikasi menurut Undang-Undang


Telekomunikasi Nomor : 6 Tahun 1999 Pasal 1 angka 6

ep

merupakan kumpulan dari perangkat dan kelengkapannya

ah
k

yang bisa digunakan dalam bertelekomunikasi.


Bahwa yang termasuk didalam perangkat telekomunikasi yaitu

In
do
ne
si

switching/MSE, perangkat transmisi, perangkat pengirim dan

A
gu
ng

penerima.

Bahwa spektrum frekuensi radio bukan bagian dari

perangkat, tetapi spektrum merupakan salah satu media


transmisi diantara media-media lainnya seperti kabel dan
satelit.

Bahwa

penyelenggara

jaringan

telekomunikasi

bisa

ah

menyelenggarakan jasa telekomunikasi sepanjang mutlak

lik

mempunyai berijin.

Bahwa penyelenggara jasa telekomunikasi bisa menjadi

ub

penyelenggara jaringan, tetapi tergantung segmentasi jenis

ka

yang diinginkan, apakah menjadi penyelenggara jaringan

ep

tertutup sepanjang memenuhi syarat kriteria didalam peraturan


yang berlaku.

on
In
d

gu

ng

Undang-Undang Nomor : 36, jenis penyelenggara ada 3 yaitu,

es

Bahwa secara struktur industri yang diatur berdasarkan

ah

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 203

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

penyelenggara jaringan, penyelenggara jasa dan penyelenggara


khusus.

Bahwa untuk penyelenggara jaringan ada penyelenggara

ng

jaringan tetap dan penyelenggara bergerak.

gu

Bahwa untuk komponen penyelenggara jaringan tetap ada 4


yaitu tetap local, tetap SLJJ, tetap SLI dan tetap tertutup.

Bahwa untuk komponen penyelenggara jaringan bergerak ada 3


yaitu bergerak seluler, bergerak terestrial dan bergerak satelit.

Bahwa

penyelenggaraan

telekomunikasi

termasuk di dalam

ub
lik

ah

teknologi 3G pada frekuensi 2,1 GHz

menggunakan

penyelenggara jaringan bergerak seluler.

am

Bahwa frekuensi 2,1 merupakan frekuensi yang sifatnya


terbatas dan untuk mendapatkannya menurut Peraturan

ah
k

ep

Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor : Pasal 4


harus melalui proses seleksi, selain proses seleksi ada proses

terbatas.

Bahwa yang dapat mengikuti proses seleksi untuk

A
gu
ng

In
do
ne
si

lainnya tetapi bukan untuk frekuensi yang sifatnya

mendapatkan frekuensi 2,1 GHz

adalah mutlak hanya

penyelenggara jaringan bergerak seluler saja.

Bahwa penyelenggara jaringan setelah dinyatakan sebagai

pemenang lelang maka akan mendapatkan lisensi surat


perijinan berbentuk Keputusan Menteri.

Bahwa tidak dapat pihak lain yang dapat mempergunakan

lik

ah

frekuensi 2,1 yang berlisensi keputusan menteri tersebut.


Bahwa penomoran kode akses mempunyai keterbatasan

ub

seperti spektrum frekuensi radio, penomoran tersebut

ep

ka

harus ditetapkan melalui penetapan menteri, jika tidak ada


penetapan menteri maka seseorang/badan hukum lain

ah

tidak boleh menggunakannya, kalau ada maka itu adalah

es
on
In
d

gu

ng

pelanggaran.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 204

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa

sebuah

perusahaan

jaringan

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

telekomunikasi

mendapatkan nomor kode akses tersebut dengan cara meminta,

ng

jika tidak meminta maka menteri tidak akan member nomor


tersebut.

Bahwa permintaan nomor kode akses tersebut tidak dikenakan


kewajiban membayar apapun.

Bahwa pemberian nomor kode akses tersebut langsung

menunjuk badan hukum tertentu dengan menyebut nama

gu

perusahaan yang diberi.

Bahwa yang berhak meminta nomor bisa merupakan

ub
lik

ah

penyelenggara jaringan dan penyelenggara jasa.

am

Bahwa penyelenggara jasa meminta nomor dalam konteks


seperti nomor premium call, untuk internet penyelenggara jasa

ep

tidak bisa meminta nomor karena untuk penyelenggara

ah
k

bergerak seluler. IM2 merupakan ISP yang tikda punya ijin

penyelenggara bergerak seluler maka tidak berhak meminta


Bahwa untuk menyalurkan data kepada para pelanggan

A
gu
ng

In
do
ne
si

nomor.

IM2 menggunakan jaringan 3G bukan dengan frekuensi.

Bahwa jaringan 3G menggunakan frekuensi 2,1 GHz .

Frekuensi 2,1 GHz

adalah milik negara, pemerintah hanya

megalokasikan kepada perusahaan pemenang lelang.

Bahwa

model

kerjasama

ISP

seperti

IM2

dengan

penyelenggara jaringan bergerak seluler, menurut UU No. 36

lik

ah

Tahun 1999 Pasal 9 menjelaskan penyelenggara jasa dalam


menyelenggarakan jasa telekomunikasi menggunakan dan atau

ub

menyewa jaringan sepanjang dipenuhi maka komplain, aturan


dibawahnya Peraturan Pemerintah Nomor : 52 Tahun 2000

ep

ka

menjelaskan bahwa penyelenggara jasa telekomunikasi mutlak


menggunakan jaringan bergerak seluler milik penyelenggara
Bahwa kewajiban penyelenggara jaringan wajib memenuhi

on
In
d

gu

ng

permintaan penyelenggara jasa karena keterbatasan sumber

es

ah

jaringan.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 205

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

daya alam dan agar masyarakat dapat menikmati sumber daya


alam tersebut.

Bahwa dalam topologi jaringan telekomunikasi ada perangkat

ng

dan media, Frekuensi sebagai media transmisi merupakan


kelengkapan bagian integral dari jaringan.

gu

melayani pelanggannya dengan jaringan bergerak seluler

menggunakan media transmisi frekuensi 2,1 GHz

Bahwa PKS antara Indosat dengan IM2 merupakan kerjasama

ub
lik

penggunaan kapasitas jaringan bukan frekuensi.

ah

Terhadap keterangan saksi tersebut terdakwa tidak keberatan.


Menimbang,

Jaksa

dibawah sumpah

Penuntut

Umum

juga

mengajukan

Ahli

pada pokoknya memberikan pendapat sebagai

ep

dipersidangan

bahwa

berikut:

Ahli DR.Ir. HEROE WIJANTO, MT. :


-

Bahwa ahli pernah diperiksa oleh penyidik serta dibuatkan BAP ahli dan bahwa

In
do
ne
si

1.

am

ah
k

Frekuensi sebagai salah satu media transmisi, IM2 untuk

A
gu
ng

keterangan yang diberikan ahli dalam BAP tersebut adalah benar keterangan
saksi sendiri dan bukan karena ditekan atau dipengaruhi oleh orang lain ;

Bahwa ahli kenal dengan terdakwa Indar Atmanto dan tidak memiliki hubungan

keluarga;

Bahwa ahli pernah melakukan pengujian bersama Tim Penyidik untuk

penggunaan koneksi jaringan 3G yang menggunakan Simcard berkemasan IM2

lik

Costumer ID Indosat dengan nomor USIM 99620190000027426815.


Bahwa alat yang digunakan pada saat pengujian adalah Spectrum Analyzer yang

ub

merupakan perangkat instrumen untuk menganalisa pendudukan sebuah spekturm


frekuensi, dalam hal ini di pita frekuensi 2,1 GHz .

Bahwa alat Laptop untuk menjalankan perangkat lunak aplikasi analisis.

ep

Bahwa pertama kali pengujian dilakukan pengukuran pendudukan alokasi

es
on
In
d

gu

ng

operator jaringan.

spektrum di daerah pita 2,1 GHz , untuk melihat pendudukan sinyal dari seluruh

ah

ka

ah

Broadband Broom 100 dengan Costumer ID 08141053925 yang merupakan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 206

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa selanjutnya melakukan trackfast menggunakan perangkat modem yang

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dipasangi simcard No. 08141053925 yang dihubungkan ke laptop yang sudah

ng

dipasangi software aplikasi.

Bahwa pengukuran dilakukan menggunakan software Analisis Sinyal dan

gu

dilakukan pengukuran secara stasioner kemudian bergerak pada rute menempuh


jalan tertentu di sekitar Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.

Bahwa kondisi stationer artinya dilakukan pengukuran pada keadaan tidak

bergerak / diam.

Bahwa connect 3G only artinya bagaimana konfigurasi dari modem kepada

ub
lik

ah

jaringan hanya ditujukan kepada jaringan 3G saja.

Bahwa sesuai alokasi spektrum di Indonesia, 3G ada pada alokasi didaerah 2,1

am

GHz ada 12 blok frekuensi.

Bahwa terminal pelanggan merupakan alat yang berada di pihak pelanggan

ep

yang digunakan untuk melakukan akses kepada jaringan, terminal pelanggan

ah
k

tersebut berupa modem.

Bahwa pada dasarnya modem tersebut memiliki beberapa konfigurasi radio,

In
do
ne
si

untuk yang connect 3G only berarti pada modem tersebut diperlengkapi dengan

A
gu
ng

konfigurasi radio yang bekerja pada spektrum 3G yaitu 2,1 GHz .

Bahwa pada connect 2G only, apabila modem tersebut dapat melakukan

koneksi berarti modem tersebut juga diperlengkapi dengan konfigurasi radio yang
bekerja pada spektrum 2G only yaitu 900 MHz dan 1800 MHz .

Bahwa pada gambar menunjukkan bahwa modem tersebut terjadi penerimaan

sinyal dari cukup banyak perangkat radio yang dikirimkan BTS kepada modem.

lik

ah

peralatan /terminal pelanggan dapat menerima layanan ketika pelanggan/ terminal


pelanggan dalam kondisi bergerak, karena sifat dari teknologi ini ditujukan untuk

ub

bisa digunakan secara bergerak/ tanpa kabel.

Bahwa pada pengecekan di kota Bandung diperoleh data kanal yang diduduki
oleh Simcard IM2 adalah kanal 7 di 2142,6 MHz dan di kanal 8 di 2147,6 MHz .

ep

ka

Bahwa drive test bergerak ditujukan untuk melihat bagaimana keberfungsian

Begitu juga dilakukan pengecekan di kota Jakarta, Medan, Palembang, Semarang,

ah

Surabaya dan Denpasar didapat angka 2142,6 MHz terletak di kanal 7. Maka kanal

on
In
d

gu

ng

nasional.

es

7 ini merupakan kanal yang diperuntukkan bagi pelayanan teknologi 3G secara

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 207

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa pada kanal 7 dan kanal 8 yang diketahui dari Menkominfo merupakan
kanal yang diperuntukan bagi Indosat pada saat itu.

ng

Bahwa kesimpulan ahli dari hasil test yang dilakukan adalah koneksi layanan

jasa internet broadband yang diselanggarakan oleh IM2 ini menggunakan

gu

sepenuhnya jaringan yang diselenggarakan oleh Indosat baik itu pada 3G maupun
2G.

Bahwa dengan teknologi Multiple Acces, suatu kanal dapat diakses secara

bersama oleh lebih dari satu pelanggan.

Bahwa pembagian kode akses dibagi secara dinamis dan tidak ada yang fix/
setting kapasitas maksimum-nya.

am

ub
lik

ah

tetap, sehingga penggunaan untuk melakukan pembagian hanya didasarkan pada


Bahwa penggunaan bersama berdasarkan pembedaan waktu artinya suatu
spektrum didudukin secara bergantian waktunya.

Bahwa jika dilakukan pembedaan tempat adalah frekuensi yang sama dilakukan

ep

Bahwa mau penggunaan bersama atau tidak, untuk bisa menduduki spektrum

ah
k

di kota lain

harus memiliki perangkat jaringan radio.

Bahwa jaringan telekomunikasi ada jaringan tetap dan jaringan bergerak.

A
gu
ng

In
do
ne
si

Bahwa untuk jaringan bergerak metode aksesnya ada 3 macam yang mendasar,

yaitu Frekuensi Multiple Acces , teknologi 2G dan teknologi 3G.

Bahwa spektrum adalah alokasi nilai-nilai frekuensinya.

Bahwa frekuensi adalah getaran gelombang atau sinyalnya, satuan ukurannya

adalah Hertz.

Bahwa byte adalah ukuran data yang berbentuk digital, dan hal tersebut

lik

merupakan satuan informasi untuk berbagai jenis layanan, layanan tersebut


dibisniskan dalam bentuk jasa.

Bahwa simcard merupakan perangkat jaringan karena simcard menjadi kunci

ub

bagi terminal pelanggan untuk bisa mengakses jaringan, nomor tersebut disediakan

Bahwa modem merupakan perangkat pelanggan makanya istilah bakunya user

terminal.

Bahwa frekuensi hanya digunakan oleh jaringan yang dimiliki oleh Indosat,
tidak ada penggunaan frekuensi oleh IM2.

In
d

on

ng

gu
A

es

ep

bagi pemilik jaringan.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

Halaman 208

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa IM2 pada layanan jasanya dilakukan pada jaringan Indosat yang bekerja
pada frekuensi 2,1 GHz , teknologinya pada dasarnya WCDMA.

ng

Bahwa sharing dilakukan terhadap kapasitas jaringan yang bekerja pada

frekuensi 2,1 GHz.

gu

Bahwa penggunaan jaringan secara bersama ada dalam hal penggunaan

kapasitas total ini digunakan oleh 2 layanan jasa, jaringan ini yang bekerja pada

frekuensi 2,1 GHz dalam hal ini kanal 7 dan 8. Jadi persinyalan yang bekerja pada

oleh jaringan Indosat. Jaringan ini memiliki kapasitas dalam melayani jumlah

ub
lik

ah

pelanggan, kapasitas inilah yang dilakukan pembagian sharing untuk layanan


jasanya.

am

Bahwa berdasarkan pengukuran yang dilakukan, sharing ini dilakukan dengan


IM2, artinya Indosat juga memiliki pelanggan sendiri yang juga dilayani jasanya
oleh Indosat sendiri.

ep

ah
k

spektrum kanal 7 dan 8 sepenuhnya adalah sinyal yang dimiliki dan disediakan

Bahwa koneksi layanan jasa internet broadband IM2 sepenuhnya adalah


menggunakan jaringan Indosat 3G maupun 2G.

In
do
ne
si

Bahwa ahli kenal dengan terdakwa Indar Atmanto dan tidak memiliki hubungan

A
gu
ng

Ahli :DR. Ir. Asmiati Rasyid. MSc. :

2.

keluarga,

Bahwa ahli mempunyai keahlian dalam kebijakan dan regulasi telekomunikasi

terutama Manajemen Spektrum dalam kasus ini;

Bahwa definisi Telekomunikasi menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor

: 36 Tahun 1999 yaitu setiap pemancaran, pengiriman atau penerimaan dari setiap

lik

melalui sistem kawat, optik atau radio dan sebagainya.

Bahwa yang melalui kawat, optik atau radio dan sebagainya adalah setiap

Bahwa. Jasa Telekomunikasi menurut UU adalah layanan telekomunikasi


memenuhi

kebutuhan

jaringan telekomunikasi.

dengan

menggunakan

Bahwa secara global, prinsip dasar sebagai selaku

ah

bertelekomunkasi

penyelenggara

jaringan

telekomunikasi

dikatakan

ng

melaksanakan fungsinya sebagai penyelenggara jika telah

on
In
d

gu

menyambungkan setiap elemen jaringan, termasuk yang

es

untuk

ep

ub

informasi yaitu merupakan layanan telekomunikasi itu sendiri.

ka

ah

informasi dalam bentuk tanda-tanda isyarat, tulisan, suara , gambar dan dengung

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 209

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

menghubungkan antara pemancar dan penerima jika dia


membutuhkan spektrum;

ng

Bahwa menurut Peraturan Pemerintah Nomor : 21 tahun

2000-2001 penyelenggaraan jasa telekomunikasi adalah

gu

penyediaan dan atau pelayanan jasa telekomunikasi yang

memungkinkan terselenggaranya telekomunikasi, dimana


penyelenggara jasa telekomunikasi dibagi 3, yaitu :

penyelenggara jasa telekomunikasi dasar, penyelenggara

ah

jasa telekomunikasi nilai tambah dan penyelenggara jasa

am

ub
lik

telekomunikasi multimedia.

provider sebagai penyelenggara jasa

Bahwa jika
telekomunkasi

bisa

menghubungkan

menyampaikan

informasi dari pelanggannya ke pelanggan tujuannya

ep

ah
k

melalui sistem jaringan telekomunikasi yang ada.


Bahwa yang bertanggung jawab dalam pengiriman sampai

penyelenggara jasa telekomunikasi.

A
gu
ng

In
do
ne
si

level konten informasi atau traffic yang dikirimkan adalah

Bahwa yang bertanggung jawab mengirimkan data dan


mengolah data bagi pengguna jasa adalah penyelenggara jasa.

Bahwa jika terjadi kegagalan komunikasi maka nasabah/


pelanggan dapat mengajukan pertanggung jawaban kepada
penyelenggara jasa.

Bahwa menurut Peraturan Pemerintah Nomor : 53 tahun

lik

ah

2000 pengertian spektrum Frekuensi Radio merupakan

kumpulan pita frekuensi, dimana pita frekuensi bagian

ub

dari spektrum frekuensi radio yang mempunyai lebar


tertentu, kanal frekuensi radio adalah bagian dari pita

ep

ka

frekuensi radio yang digunakan untuk suatu stasiun radio.


Bahwa dalam sistem telekomunikasi, spektrum radio

menyampaikan dari satu elemen pemancar ke penerima

on
In
d

gu

ng

supaya terselenggaranya telekomunikasi. Jadi fungsinya

es

ah

merupakan alat media transmisi untuk menghubungkan /

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 210

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

sebagai alat media transmisi untuk terselenggaranya atau

mengirimkan data-data / informasi yang akan dikirimkan

ng

dari pelanggan A ke pelanggan B.

Bahwa frekuensi bukan satu-satunya sarana yang bisa

tembaga), fiber optik atau spektrum radio.

gu

menghubungkan, ada media lain seperti kawat (kabel

Bahwa di indonesia ada banyak frekuensi yang biasa digunakan


untuk telekomunikasi, mulai dari 30 Kilohertz sampai 300

ub
lik

ah

Gigahertz bisa digunakan untuk telekomunikasi, tetapi

tergantung fungsi pemerintah/regulator untuk menentukan


alokasi spektrum frekuensi mana untuk Broadcast, militer dan

am

telekomunikasi.

Bahwa keunggulan frekuensi dibandingkan dengan fiber optic

ah
k

ep

dan kawat adalah komunikasinya bisa mobile karena jaringan


fisiknya tidak ada, itulah mengapa komunikasi dengan

In
do
ne
si

spektrum disebut wireless communications.


Bahwa spektrum -spektrum yang sangat dibutuhkan oleh

A
gu
ng

pemain-pemain Broadband Wireless industri, maka ada


spektrum yang sifatnya ekslusif. Di indonesia spektrum yang

diperebutkan ada 900, 1800 dan 2,1. Khusus yang 2,1 berbeda
dengan kebijakan sebelumnya karena berlisensi,

untuk

mendapatkannya berdasarkan lelang. Lelang ditujukan untuk

menentukan jumlah pemain untuk mendapatkan spektrum

ah

harga naik dari spektrum.

lik

dengan jumlah bandwith yang terbatas, dan untuk menentukan

Bahwa dari history nya pada tahun 1995, spektrum 900 dan

ub

1800 tidak dilakukan lelang, tetapi pada tahun 2003-2004, Ahli


mendesak kepada pemerintah/Kominfo untuk melakukan

ep

ka

lelang karena kalau diberikan cuma-cuma, negara akan sangat


dirugikan, pada saat itu harga standar internasional yaitu 1

Bahwa pada waktu 3G diperkenalkan di Indonesia sesuai

ng

aturan ITU, 2,1 GHz adalah spektrum yang dialokasikan

on
In
d

gu

untuk 3G, dan berdasarkan Permen No. 07 Tahun 2006

es

ah

blockspace 3G sebesar 5 MHz seharga US$ 400 juta.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 211

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

pemerintah telah menetapkan band 2,1 GHz untuk

penyelenggaraan jaringan bergerak seluler teknologi 3G,

ng

jadi dalam pengalokasian spektrum 2,1 GHz mempunyai

kelebihan spektrum tersebut sangat clear/bersih untuk 3G

gu

dan regulasi sampai saat ini 3G hanya boleh di 2,1 GHz.

menawarkan teknologi 3G berarti perusahaan tersebut bermain


di frekuensi 2,1 GHz.

ah

Bahwa sesuai aturan siapapun perusahaan jasa/jaringan kalau

Bahwa

perusahaan

yang

memenangkan

tender

dan

ub
lik

mendapatkan lisensi kemudian boleh menggunakan alokasi


spektrum yang didesain untuk operator tersebut.

am

Bahwa ISP menurut PP No. 53 tahun 2001 adalah merupakan


salah satu penyelenggara jasa multimedia (jasa televisi

ah
k

ep

berbayar, akses internet dan penelenggaraan jasa multimedia


lainnya). ISP sebenarnya penyelenggara jasa internet yang
mencampurkan

pelanggannya

lazimnya

mempergunakan

Bahwa ISP selama ini tidak pernah melalui jaringan

A
gu
ng

In
do
ne
si

jaringan penyelenggara lain/penyelenggara jaringan.

komunikasi bergerak seluler.

Bahwa ISP tidak boleh melalui jaringan komunikasi bergerak


seluler, itu terjadi dimana-mana dinegara lain seperti perancis,

kalaupun ISP bisa melalui jaringan komunikasi bergerak


seluler

maka dia (ISP) disebut Mobile Virtual Network

Operator / MVNO (penyelengggara jaringan seluler bergerak

lik

ah

virtual), artinya penyelenggara jasa mempergunakan jaringan


komunikasi bergerak seluler, jaringan mulai dari perangkat,

ub

spektrum dan transmisinya.

Bahwa MVNO regulasinya terpisah dengan ISP bila di negara

ep

ka

lain.

Bahwa ahli pernah membaca PKS antara Indosat dengan IM2,

ah

dan menurut Ahli bisnis yang dilakukan menurut PKS tersebut

on
In
d

gu

ini dengan menggunakan band 2,1 GHz yang seharusnya telah

es

Bahwa didalam PKS, Indosat membolehkan penyelenggaraan

ng

merupakan MVNO bukan ISP.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 212

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

diatur Permen No. 7 tahun 2006, di PKS juga dibolehkan IM2


roaming dengan 2G.

Bahwa IM2 dalam menjalankan komunikasi mengirim dan

ng

menerima data dan di dalam PKS diatur secara spesifik

gu

menggunakan jaringan seluler bergerak 3G milik Indosat,


IM2 sudah jelas dan pasti bisa dikatakan menggunakan
spektrum frekuensi 2,1 GHz.

Bahwa penggunaan bersama untuk broadcast, frekuensi

ah

tertentu di Jakarta bisa digunakan di Bandung dengan 2

ub
lik

operator yang berbeda.

Bahwa sharing bisa dilakukan di band spektrum yang sama,

am

lokasi yang sama dan waktu yang sama bisa melakukan


sharing.

Bahwa di dalam PKS antara Indosat dengan IM2, sharing

ep

ah
k

dalam hal penggunaan spektrum, artinya IM2 akan

Indosat

untuk

melayani

In
do
ne
si

menggunakan spektrum sebagian dari yang dialokasikan


jasa

bisnisnya,

A
gu
ng

menggunakan spektrum.

Bahwa

seharusnya

menurut

dan

undang-undang

pasti

yang

menggunakan spektrum wajib membayar, seperti di India jika


ada satu Operator yang men-sharing ke Operator lain, maka ke

dua operator tersebut diwajibkan membayar double spectrum,


tetapi India di ijinkan untuk men-sharing, sedangkan di

ah

Indonesia sharing spektrum khususnya untuk 3G tidak

lik

diperbolehkan.

Bahwa dalam penggunaan bersama di Pasal 30 Peraturan

ub

Pemerintah Nomor : 53, kedua pemain diwajibkan membayar

Bahwa Byte adalah satuan dalam informasi digital, dimana 1

ep

ka

full kepada pemerintah jika mempergunakan spektrum tersebut.

Bahwa dalam sistem telekomunikasi atau penyaluran

on
In
d

gu

ng

komunikasi A ke B sudah jelas bahwa Byte atau Bit

es

ah

byte = 8 bit

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 213

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

berkaitan dalam pemakaian spektrum frekuensi yang


merupakan volume dari informasi yang akan dikirimkan.

Bahwa Informasi ini harus dikirimkan melalui bandwith

ng

yang ada, dimana spektrum ini memiliki bandwith tertentu

gu

yang satuannya Heartz, artinya kemampuan spektrum


sebagai transmisi sangat tergantung dari jumlah traffic

yang akan dikirim ke situ. Sehingga antara kapasitas


spektrum sebagai media transmisi sangat tergantung dari

ub
lik

ah

berapa jumlah volume byte/volume trafic data yang akan


dikirimkan lewat spektrum tersebut yang satuannya

am

Heartz.

Bahwa Hertz adalah band spektrum,

Bahwa sesuai aturan yang ada jaringan komunikasi

ISP

tidak

spektrum

bisa

menyalurkan

2,1

yang

informasinya

terlarang,

artinya

melalui
untuk

In
do
ne
si

ep

ah
k

bergerak seluler mempergunakan spektrum 3G, sehingga

A
gu
ng

mempergunakan spektrum ini harus berdasarkan lisensi.

Bahwa pemerintah sudah mengalokasikan spektrum untuk

ISP-ISP secara gratis di band 2,4 dan 5,8 GHz , tetapi tidak
termasuk untuk spektrum 2,1 GHz.

Bahwa ISP sebagai penyelenggara jasa boleh menggunakan

jaringan milik penyelenggara jaringan untuk penyelenggara


jaringan tetap tidak termasuk penyelenggara jaringan bergerak

Bahwa Ahli lulusan S1 Teknik Elektro ITB spesialisai jurusan

telekomunikasi

Bahwa Ahli lulusan S2 Manajemen Enginering Network

ep

ka

Telecomunication

Bahwa Ahli lulusan S3 Ekonomi Telekomunikasi dan ICT

Bahwa benar tidak ada telekomunikasi melalui gelombang

ah

lik

ub

ah

seluler.

es
on
In
d

gu

ng

radio tanpa melalui frekuensi.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 214

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa untuk jaringan telekomunikasi bergerak seluler

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

komponen

jaringannya

ada

BTS,

ng

transmisinya harus ada spektrum.

gu

media

Bahwa dalam teknik penyelenggara jasa telekomunikasi dalam


menyewa

untuk

jaringan

milik

penyelenggara

jaringan

telekomunikasi tidak bisa dipisahkan dengan frekuensi, tetapi

permasalahannya lisensi penyelenggara jasa berbeda dengan


lisensi penyelenggara jaringan.

ah

Bahwa dalam Pasal 9 ayat 2 Undamg-Undang Nomor : 36

ub
lik

tahun 1999 tidak bisa membenarkan penyelenggara jasa


menyewa jaringan termasuk spektrumnya, karena dalam

am

Permen No. 7 tahun 2006 jelas bahwa yang boleh


mempergunakan spektrum 2,1 hanya pemilik lisensi, jadi

ep

ah
k

Permen tersebut memisahkan spektrum dengan jaringan.


Bahwa secara tertulis tidak ada dasar hukumnya ISP hanya

In
do
ne
si

boleh menggunakan jaringan tetap.


Bahwa BTS merupakan pemancar untuk spektrum untuk

A
gu
ng

menyampaikan

agar

pelanggan

berkomunikasi

akan

mengakses salah satu kanal yang ada di BTS. Dari


pelanggan ke BTS untuk komunikasi bergerak seluler
melalui wireless dan dari BTS ke switching bisa melalui
wireless dan fiber.

Bahwa dalam komunikasi bergerak seluler, tanpa melalui BTS

lik

ah

tidak akan bisa berkomunikasi menggunakan frekuensi

tertentu, tanpa harus memiliki BTS maka bisa menggunakan

ub

BTS yang ada.

Bahwa yang mengontrol BTS adalah operator yang memiliki

Bahwa penggunaan bersama untuk tempat jika di band

ep

ka

jaringan.

ah

yang sama bisa digunakan di Jakarta dan Bandung, untuk

on
In
d

gu

ng

waktu penggunaannya, untuk teknologi jika di band yang

es

waktu jika di band yang sama bisa di-setting menurut

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 215

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


2

operator

bisa

menggunakankannya

sama

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dengan

menggunakan kode yang memisahkan seperti CDMA.

Bahwa BTS bisa satu tetapi software dibelakangnya bisa

ng

dimainkan untuk melakukan penggunaan bersama/sharing.

gu

Bahwa ISP tidak boleh lewat jaringan bergerak seluler,


karena spektrumnya yang tidak dibolehkan, jika lewat

sampai jaringan diperbolehkan, karena untuk spektrum


membutuhkan lisensi.

Bahwa Ahli belum membaca mengenai Keputusan Menteri

ub
lik

ah

Perhubungan No. 4 Tahun 2001 tentang Rencana Teknis


Pembangunan Telekomunikasi Nasional, didalam keputusan

am

tersebut ISP boleh menggunakan jaringan tetap maupun


jaringan bergerak, tetapi jaringan bergerak tersebut tidak

ah
k

ep

tertulis jaringan bergerak seluler, yang AHLI maksud

seluler.

Bahwa jaringan telekomunikasi seluler media transmisinya

A
gu
ng

adalah spektrum.

In
do
ne
si

adalah ISP tidak boleh menggunakan jaringan bergerak

Bahwa 7 (tujuh) Azas-azas bertelekomunikasi (asas manfaat,

adil dan merata, kepastian hukum, keamanan, kemitraan, etika


dan kepercayaan pada diri sendiri) sangat harus digunakan
untuk menyelenggarakan telekomunikasi.

Bahwa

penyelengara

jaringan

telekomunikasi

yang

lik

ah

mendapatkan lisensi dalam menjalankan bisnisnya harus

membangun dan memiliki jaringan, sedangkan penyelenggara


jasa dapat menyewa dan mempergunakan jaringan milik

ka

ub

penyelenggara jaringan dan dilakukan melalui PKS.


Bahwa MVNO belum diatur dalam regulasi di Indonesia

ep

karena jumlah operator seluler di Indonesia sudah terlalu

ah

banyak, tetapi spektrumnya sudah diatur. Indosat sebagai


jaringan 3G di Indonesia tidak memberikan kepada anak

on
In
d

gu

ng

usahanya untuk MVNO.

es

pemegang lisensi 3G secara nasional fokus membangun

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 216

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa PP No. 53 Tahun 2000 Pasal 29 menyatakan setiap

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

penggunaan spektrum frekuensi radio untuk tujuan

ng

penyelenggaraan telekomunikasi wajib membayar biaya


hak penggunaan spektrum frekuensi radio, penyelenggara

penyelenggara jasa.

gu

telekomunikasi merupakan penyelenggara jaringan dan

Bahwa sesama penyelenggara jaringan dibolehkan bekerjasama


untuk interkoneksinya, dan tidak dikenakan BHP Frekuensi,

ub
lik

ah

berbeda dengan penggunaan bersama/sharing maka akan


dikenakan BHP Frekuensi untuk masing-masing pengguna.

Bahwa penyelenggara jaringan dibebani BHP Frekuensi dan

am

BHP Telekomunikasi, sedangkan Penyelenggara jasa terbebani


BHP ISP, jika penyelenggara jasa menggunakan frekuensi
3.

ep

ah
k

maka terbebani BHP Frekuensi.

NASRUL WATHON, Ak, M.Si, CFE,C.Fr.A,BKP di bawah sumpah pada

In
do
ne
si

pokoknya menerangkan sebagai berikut :


Bahwa metode perhitungan kerugian negara adalah berapa hak

A
gu
ng

negara yang seharusnya diperoleh dengan adanya penggunaan

frekuensi 3G yang dilakukan oleh IM2 sesuai dengan yang


diatur didalam Pasal 30 Peraturan Pemerintah Nomor: 53
Tahun 2000.

Bahwa latar belakang aturan tentang spektrum diatur


didalam

UU

Telekomunikasi

No.

36

tahun

1999,

ah

dibawahnya dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 53

Nomor

52

tahun

lik

tahun 2000 tentang Spektrum dan Peraturan Pemerintah


2000

tentang

Penyelenggaraan

ub

Telekomunikasi, dibawah Peraturan Pemerintah diatur di

ka

Keputusan Menkominfo, khusus untuk frekuensi 3G 2,1

ah

GHz

ep

GHz itu ketentuan tentang penggunaan frekuensi 3G 2,1


untuk penyelenggaraan jaringan bergerak seluler

diatur di Keputusan Menkominfo No. 7 tahun 2006 khusus

es
on
In
d

gu

ng

untuk generasi 3G.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 217

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa PNBP diatur didalam UU No. 20 tahun 1997 tentang

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

PNBP, didalam suatu pasal menyebutkan tarif atas jenis

ng

penerimaan pajak diatur dengan UU atau PP, khusus

untuk Departemen Kominfo itu diatur didalam Peraturan

gu

Pemerintah Nomor : 28 tahun 2005 yang disempurnakan


dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 7 tahun 2009, tarif

yang berlaku di Kominfo ada 2 yaitu tarif berdasarkan

nilai nominal dan tarif berdasarkan prosentase. Khusus

ub
lik

ah

untuk penggunaan frekuensi ada 2 yaitu untuk kanal


tarifnya sudah ada di lampiran PP, tetapi untuk tarif Pita

am

mekanismenya dilakukan melalui seleksi atau lelang.

Bahwa Peraturan Pemerintah Nomor : 28 tahun 2005


ditindaklanjuti dengan Peraturan Menkominfo Nomor : 19

ah
k

ep

tahun 2005, Peraturan tersebut menyebutkan besaran BHP


Frekuensi

akan

diatur

khusus

dengan

ketentuan

In
do
ne
si

Keputusan Menteri, maka turunlah Keputusan Menteri

A
gu
ng

Nomor : 7 tahun 2006 yang mengatur hak negara


penggunaan pita frekuensi. Didalam Keputusan Menteri
Nomor : 7 tahun 2006, BHP frekuensi untuk pita terdiri
dari 2 yaitu up front fee dan BHP Frekuensi Tahunan

Bahwa Penghitungan Up Front Fee dihitung berdasarkan


harga penawaran terendah dikalikan 2.

Bahwa penghitungan BHP Frekuensi tahunan semuanya

harga penawaran terendah.


Bahwa

berdasarkan

perhitungan

ub

lik

ah

diperlakukan sama, karena prosentase tertentu dikalikan

kerugian

negara

yang

Bahwa

terjadinya

penggunaan

ah

kerugian

ep

ka

dilakukan ahli diketemukan kerugian keuangan negara.

frekuensi

negara

bersama

karena

oleh

IM2,

adanya
IM2

dalam rangka untuk menyelenggarakan telekomunikasi,

on
In
d

gu

ng

yang IM2 tidak membayar kepada negara atas penggunaan

es

menggunakan frekuensi 3G milik Indosat, yang digunakan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 218

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

frekuensi tersebut sebagaimana diatur Pasal 30 Peraturan

Pemerintah Nomor : 53 tentang penggunaan bersama pita

ng

frekuensi.

Bahwa Pasal 30 PP No. 53 tahun 2000 merupakan

gu

konsekuensi dari Pasal 14 yang menyebutkan tata cara

perolehan ijin pita frekuensi diatur melalui lelang, dan

yang tidak ikut lelang boleh menggunakan dengan 3 syarat


yaitu Pasal 14

ayat 1

harus ijin Menteri, harus

ub
lik

ah

dikoordinasikan dengan pengguna frekuensi yang telah

ada, Pasal 14 ayat 2 konsekuensinya di Pasal 30 yaitu harus

am

membayar BHP Frekuensi, jadi yang menggunakan


bersama

di

Pasal

30

BHP

Frekuensi

Radio

bagi

penggunaan bersama pita frekuensi atau kanal frekuensi

ep

ah
k

radio dibebankan secara penuh kepada masing-masing


pengguna.

3G adalah frekuensi yang diatur

In
do
ne
si

Bahwa frekuensi

A
gu
ng

sebagaimana Peraturan Menteri Kominfo No. 7 tahun 2006

tentang ketentuan penggunaan frekuensi radio 2,1 GHz


untuk penyelenggaraan jaringan bergerak seluler.

Bahwa berdasarkan perhitungan Ahli, jumlah kerugian


negaranya sebesar Rp. 1.358.343.346.674,-.

Bahwa jumlah kerugian negara tersebut terdiri dari Up


Front Fee sebesar Rp. 320 miliar , ijin penggunaan

ka

tahunan

Tahun

2007

sebesar

Rp.

71.571.200.000,-,

BHP

Tahunan

2008

sebesar

Rp.

116.463.500.929,-

BHP

Tahunan

2009

sebesar

Rp.

BHP

Tahun

sebesar

Rp.

ep

211.170.907.104,-

294.139.760. 525,-

ah

lik

Frekuensi

ub

ah

frekuensi tahun 2006 sebesar Rp. 32 miliar , BHP

2010

BHP Tahunan 2011

sebesar Rp.

es
on
In
d

gu

ng

312.999.112,116,- .

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 219

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa hasil perhitungan tersebut sudah dibuat dalam

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

bentuk laporan ke penyidik dengan pengantar SR-1024/

ng

D6/1/2012 tanggal 9 November 2012

Bahwa dalam perjanjian antara Indosat dengan IM2,

gu

jaringan yang digunakan adalah jaringan bergerak seluler


3G/HSDPA milik Indosat.

Bahwa dalam Undang-Undang Nomor : 36 Tahun 1999,


jaringan terdiri dari jaringan tetap dan bergerak.

Bahwa jaringan bergerak terdiri dari jaringan bergerak

ub
lik

ah

teristerial, jaringan bergerak seluler, jaringan bergerak satelit.

am

Bahwa menurut penjelasan Bpk. Basuki Iskandar (Sekjen


Kominfo, dulu pernah menjadi Dirjen Postel), jaringan yang
digunakan dalam perjanjian antara Indosat dengan IM2 adalah

ah
k

ep

jaringan bergerak seluler yang membutuhkan alokasi frekuensi,


karena jaringan bergerak ada 2 jenis yaitu jaringan yang

In
do
ne
si

memerlukan alokasi frekuensi dan atau kode akses, jaringan


yang tidak memerlukan alokasi frekuensi dan atau kode akses

Bahwa Ahli mengetahui secara umum tentang jaringan yang

A
gu
ng

berkaitan dengan dampak perhitungan.

Bahwa berdasarkan keterangan pak Rahmad Widiyana

(Direktur Operasi Sumber Daya) yang dibaca Ahli, Ahli


mengetahui fungsi negara dalam kasus telekomunikasi adalah

fungsi mengalokasikan frekuensi, yang ada adalah frekuensi


dialokasikan dibagi menjadi 2 yaitu frekuensi yang masuk

lik

ah

kategori ekslusif/primer dan sekunder. Dan frekuensi yang ada


adalah 1950 MHz -1955 MHz yang berpasangan dengan 2140

ub

MHz - 2145 MHz menurut Keputusan Menteri Nomor : 19


tahun 2006 termasuk dalam kategori frekuensi primer yang

ep

ka

hanya dialokasikan kepada Indosat.

Bahwa menurut penjelasan Bpk. Rahmad Widiyana (Direktur

ah

Operasi SD), ISP yang hanya mempunyai ijin sebagai

on
In
d

gu

ng

menggunakan frekuensi 2,4 GHz atau 5,8 GHz, yaitu frekuensi

es

penyelenggara jasa hanya dapat menyelenggarakan jasa dengan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 220

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

seknder dan bebas. Dan tidak diperbolehkan menyelenggarakan


jasa dengan menggunakan frekuensi 2,1 GHz

Bahwa menurut penjelasan Bpk. Basuki (Sekjen Kominfo),

ng

pada dasarnya internet generasi 3G tidak boleh diselenggarakan


jasa

Bahwa menurut penjelasan Bpk. Ir. BONNY MUHAMMAD


THAMRIN WAHID (Direktur) Jaringan bergerak seluler dapat

gu

oleh penyelenggara jasa yang hanya memperoleh ijin penyedia

disewakan kepada penyelenggara jaringan bergerak seluler

ub
lik

ah

yang lain, tidak boleh disewakan kepada penyelenggara jasa.


Bahwa dalam kasus ini IM2 hanya mempunyai ijin sebagai

am

penyelenggara jasa, sesuai ketentuan maka IM2 tidak bisa


menyelenggarakan layanan jasa akses internet broadband yang

ah
k

ep

menggunakan frekuensi 3G.

Bahwa jenis audit ada 3, yaitu 1. Audit atas laporan keuangan,


tujuannya menilai penyajian laporan keuangan sudah sesuai

In
do
ne
si

standar akuntansi. 2. Audit Kinerja, tujuannya menilai efisien

objektif dari pegelolaan sumber daya, dan 3. Audit dengan

A
gu
ng

tujuan tertentu, jenis audit tujuan tertentu salah satunya audit


invsetigasi.

Bahwa di dalam praktek di BPKP, audit investigasi dengan

penghitungan kerugian keuangan negara dibedakan dengan 3

hal, audit investigasi mandatnya bersumber dari pengembang


sendiri, pengaduan masyarakat, permintaan instansi penyidik,

lik

ah

dan permintaan instansi penyidik. Untuk perhitungan kerugian


negara mandatnya dari Instansi Penyidik.

Bahwa Audit investigasi yang dilakukan oleh penyidik

ub

tahapnya di penyelidikan, untuk perhitungan kerugian negara

Bahwa perhitungan kerugian negara datanya didapat melalui

ah

penyidik,

ep

ka

tahapnya di penyidikan.

auditor

untuk

menghitung

sudah

melakukan

untuk menghitung, kalau tidak ada diminta melalui atau

on
In
d

gu

ng

bersama penyidik.

es

pemahaman terhadap ketentuan, bukti apa yang seharusnya

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 221

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa didalam Pasal 1 angka 6, jaringan adalah rangkaian

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

perangkat

dan

pendukungnya

yang

menyebabkan

ng

terselanggaranya telekomunikasi. Dalam kasus ini menurut


keterangan Bpk. Ir. Boni Muhammad adalah frekuensi

gu

ekslusif/primer

yang

tidak

bisa

disewakan

kepada

penyelenggara jasa karena penyelenggara jasa tidak

membayar

BHP

penggunaan

Frekuensi

frekuensi.

dan

Jika

tidak

punya

disewakan

ijin

kepada

ub
lik

ah

penyelenggara jaringan diperbolehkan karena sudah punya


alokasi frekuensi, ijin penggunaan frekuensi dan sudah

am

membayar BHP Frekuensi.

Bahwa terhadap ketentuan Pasal 30 boleh menggunakan


bersama, tapi Pasal 30 menyebutkan BHP Frekuensi untuk

ah
k

ep

penggunaan pita maupun kanal harus dibayar penuh untuk


masing-masing pengguna. Itu dasar Ahli menghitung

In
do
ne
si

kenapa hanya penggunaan bersama juga membayarnya

A
gu
ng

sama.

Bahwa di dalam Pasal 14 ayat 2 penggunaan bersama harus


dikoordinasikan dengan pengguna yang ada.

Bahwa pengertian penggunaan bersama setelah dilakukan


lelang

Bahwa bagi hasil antara Indosat dengan IM2 tidak


membebaskan IM2 atas kewajibannya kepada negara. Aset

lik

ah

negara berupa kekayaan frekuensi, jadi kewajiban Indosat


kepada negara sudah sesuai sedangkan IM2 belum
kewajiban

kepada

ub

membayar

negara

terhadap

bersama.

ah

ep

ka

frekuensinya sesuai ketentuan pasal 30 tentang penggunaan

Bahwa Audit yang dilakukan ahli dalam rangka perhitungan

Bahwa sewa sudah ada nilai yang harus dibayar, sedangkan

on
In
d

gu

ng

kerjasama yang dibayarkan berdasarkan bagi hasil.

es

kerugian keuangan negara.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 222

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa jaringan hanya rangkaian perangkat atau hardware

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa fakta IM2 menggunakan frekuensi yaitu dari simcard

ng

yang ada di pelanggan IM2 setelah di uji coba ternyata

menggunakan frekuensi 3G dan di laporan keuangan IM2

gu

sendiri melaporkan ada pendapatan dari 3G

Bahwa ahli yang melakukan uji coba lapangan adalah DR.Ir.


HEROE WIJANTO, MT.

Bahwa benar Simcard karena ada didalam paket milik IM2


maka

simcard

tersebut

milik

IM2.

Dan

data billing

ub
lik

ah

pelanggannya IM2

Bahwa fungsi konteks Kominfo dalam rangka BHP adalah

am

untuk

menetapkan

alokasi

frekuensi

dan

menetapkan

penggunaan frekuensi

Bahwa pendapat Kominfo yang membolehkan PKS

ep

ah
k

tersebut bukan merupakan pendapat dari AHLI.


Bahwa yang menjadi dasar PKS itu merupakan penggunaan

In
do
ne
si

bersama adalah pasti menggunakan frekuensi 2,1 atau 3G

Bahwa Peraturan Pemerintah Nomor : 53 tahun 2000 Pasal 14

A
gu
ng

ayat 1 dan 2, keterangan Ahli Asmiyati Rasjid, BAP Rahmad

Widiyana, Basuki Iskandar, Bonny Muhammad Thamrin


Wahid dan uji lapangan dari Heroe Wijanto dasar penggunaan
bersama oleh Ahli.

Bahwa jika PNBP belum dibayar maka akan ditagih oleh yang

menagih yaitu Kominfo, jika Kominfo mengatakan tidak ada

lik

ah

tagihan karena tidak ada tagihan maka itu pendapat Kominfo.


Bahwa Ahli pernah membaca Pasal 15 tentang penggunaan

ub

bersama disyaratkan dengan perbedaaan waktu, wilayah dan


teknologi dan tidak mengerti tentang teknis dari pasal tersebut
Bahwa menurut Ahli dari pasal 15 tersebut bahwa PKS antara

ep

ka

Indosat dan IM2,

tentang penggunaan bersama IM2

ah

menggunakan seluruh kapasitas yang ada yang dimilki oleh

es
on
In
d

gu

ng

Indosat

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 223

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

1.

Keterangan saksi-saksi a de charge :

C.

HERCULES

SITORUS

di

bawah

sumpah

ng

menerangkan sebagai berikut :

gu

pada

pokoknya

Bahwa saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.

Bahwa saksi kenal dengan terdakwa Indar Atmanto dan tidak


memiliki hubungan keluarga.

Bahwa saksi saat ini bekerja di Kepala Balai Monitor Spektrum


Frekuensi Kelas II Menkominfo.

Bahwa Tugas dan tanggungjawab saksi adalah mengawasi

ub
lik

ah

penggunaan spektrum frekuensi radio, karena spektrum


frekuensi radio merupakan sumber daya alam yang terbatas.

am

Bahwa Penggunaan spekturm harus ada ijin dari pemerintah


berupa Ijin Stasiun Radio untuk penggunaan radio, begitu ijin

ep

sudah ada maka Saksi bertugas mengawasinya, karena

ah
k

penggunaan diwajibkan membayar BHP Frekuensi maka

pengguna ijin akan mendapatkan perlindungan, jika ada

In
do
ne
si

gangguan maka pengguna akan melapor ke Saksi untuk

A
gu
ng

mendapatkan perlindungan.

Bahwa di tempat Saksi ada Penyidik PPNS yang bertanggung

jawab mengawal UU No. 36 tentang telekomunikasi. Jika


menemukan

pelanggaran,

maka

Penyidik

PPNS

akan

melakukan tindakan hukum, saksi juga sebagai selaku Penyidik


PPNS.

Bahwa ijin ada yang berupa alokasi frekuensi dan ada yang

lik

ah

berupa kanal seperti satuan frekuensi.

Bahwa yang memiliki ijin penggunaan spketrum frekuensi

Bahwa

setiap

ub

radio adalah Indosat.


pihak

yang

mendapatkan

ijin

untuk

ep

ka

menggunakan frekuensi ada terdata di database saksi sebagai


pengawas yang terkoneksi dengan pusat. Sebagai pengawas

Bahwa

saksi

sering

mendapatkan

pengaduan

tentang

on
In
d

gu

ng

pelanggaran frekuensi yang diberikan pemerintah berupa

es

ah

saksi bertugas melindungi pemilik ijin tersebut.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 224

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

frekuensi yang menggangu penerbangan karena hal tersebut


merupakan prioritas keselamatan jiwa.

Bahwa melihat adanya gangguan bisa dengan secara visual

ng

(melihat adanya antena disuatu tempat) dan menggunakan alat

gu

monitoring (menampilkan penggunaan spektrum)

Untuk memanfaatkan frekuensi diperlukan seperangkat alat

pemancar dan penerima. Hal tersebut bisa dikatakan jaringan


telekomunikasi yang didalamnya ada frekuensi.

Bahwa didalam perijinan Menkomifo dimungkinan untuk

ub
lik

ah

penggunaan bersama berdasarkan aturan yang ada dan selama


masing-masing pihak memiliki ijin.

am

Bahwa jika diam-diam menggunakan frekuensi tanpa memiliki


ijin bisa dikatakan dia curi-curi untuk menghindari tidak

ah
k

ep

membayar BHP Frekuensi.

Bahwa sejauh ini belum pernah Saksi menerima pengaduan


gangguan penggunaan frekuensi 2,1 GHz yang dimiliki oleh

In
do
ne
si

Bahwa saksi pernah diminta oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Barat

A
gu
ng

Indosat.

pada tanggal 7 Nopember 2011 untuk monitoring penggunaan


frekuensi 2,1 milik Indosat, kesimpulan dari monitoring
tersebut tidak diketemukan adanya penggunaan bersama.

Bahwa IM2 tidak mempunyai BTS dan belum pernah ada


diketemukan

perangkat

IM2

di

BTS

pengecekan lokasi di BTS.

selama

Bahwa IM2 adalah suatu perusahaan penyelenggara jasa di

lik

ah

Indosat

bidang internet, untuk mengirimkan data ke pelanggannya

ub

menggunakan jaringan telekomunikasi dengan media frekuensi


2,1 GHz .

ka

Bahwa untuk voice, data, video dimungkinkan untuk

ep

digunakan secara bersama untuk layanan teknologi 3G.

ah

Tergantung

di

receivernya,

untuk

menerima

audio

receiver tersendiri dan menerima voice menggunakan receiver

on
In
d

gu

ng

tersendiri.

es

menggunakan receiver tersendiri, menerima data menggunakan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 225

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa untuk 2,1 GHz , tranciver yang dapat menghubungkan

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

pelanggan dengan BTS adalah Handphone, untuk Modem saksi

ng

tidak bisa menjawab karena bukan ahli.

Bahwa dari Handphone ke BTS menggunakan frekuensi Up


menggunakan frekuensi Down Link 2,1 GHz .

Bahwa saksi tidak pernah melakukan pengujian simcard di

Handphone benar-benar bekerja sesuai peruntukannya bagi

gu

Link 1,9 (satu paket dengan ijin 2,1), dari BTS ke Handphone

operator bersangkutan.

Bahwa pengujian pada tahap penyelidikan yang dilakukan di

ub
lik

ah

Kejaksaan Tinggi Jawa Barat tidak melakukan pengujian

am

terhadap kartu Simcard yang digunakan oleh IM2, waktu itu


Kejaksaan hanya ingin melihat seperti apa spektrum frekuensi

ep

2,1 GHz . Saat itu pernah ditanya mana Indosat mana IM2 dan

ah
k

tidak bisa dijawab oleh saksi karena tidak bisa kelihatan oleh
alat monitoring yang dipakai oleh Saksi.

In
do
ne
si

Bahwa pengujian lapangan oleh Penyidik Kejaksaan bersama

A
gu
ng

Telkom yang pengujian dilakukan dengan kartu Simcard


Indosat menggunakan Modem IM2 menggunakan frekuensi
2142,6 MHz dan 2147,6 MHz , frekuensi tersebut termasuk
didalam rentang frekuensi yang dialokasikan untuk Indosat.

Bahwa penggunaan frekuensi adalah jika diketemukan

pancaran frekuensi dan dapat ditangkap didalam spektrum


maka frekuensi tersebut sedang digunakan.

Bahwa alat yang dipakai oleh Saksi untuk monitoring frekuensi

lik

ah

tidak bisa membaca pengguna lain yang menggunakan

ub

frekuensi selain yang memiliki ijin frekeunsi tersebut, karena


alat tersebut hanya mengecek bentuk sinyalnya saja.

ka

Bahwa Jaringan telekomunikasi adalah sekumpulan perangkat

ep

untuk menyelenggarakan telekomunikasi, termasuk didalamnya

ah

media transmisi. Frekuensi termasuk bagian didalam jaringan


Bahwa jaringan telekomunikasi bisa untuk menyalurkan suara,

on
In
d

gu

ng

data dan gambar

es

telekomunikasi.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 226

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa penggunaan bersama frekuensi berbeda dengan

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

penggunaan bersama jaringan.

Bahwa IM2 dalam menggunakan media transmisi berbentuk

ng

frekuensi 2,1 GHz tidak mendapatkan ijin dari pemerintah

gu

untuk penggunaannya.

2.

Terhadap keterangan saksi tersebut terdakwa tidak keberatan.

SOFYAN DJALIL di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan


sebagai berikut :

Bahwa saksi kenal dengan terdakwa Indar Atmanto dan tidak

ub
lik

ah

memiliki hubungan keluarga.

am

Bahwa saksi pernah bekerja sebagai Menteri Kominfo pada


tahun 2004-2007 dan Menteri BUMN pada tahun 2007-

ah
k

ep

Oktober 2009.

Bahwa sewaktu di Kominfo ada permasalah besar di frekuensi


3G karena frekuensi tersebut ada yang sudah dialokasikan

In
do
ne
si

kepada beberapa perusahaan dan ada beberapa pihak 3 operator

A
gu
ng

utama yang tidak mendapatkan frekuensi, maka ada rencana


Kominfo untuk menata ulang frekuensi.

Bahwa kedua operator yang telah mendapatkan sebelum lelang

tidak membayar apa-apa pada waktu itu, maka saat penataan


dilihat standar internasional untuk alokasi frekuensi dilakukan
melalui lelang, karena melalui lelang dapat paling adil karena

siapa yang membayar mahal maka akan mendapatkan

lik

ah

frekuensi.

Bahwa lelang dlaksanakan pada saat Saksi menjadi Menteri

ub

Kominfo.

Bahwa yang boleh ikut lelang adalah yang mempunyai ijin

ka

sebagai operator telekomunikasi, pada saat itu ada 11 yang

ep

mempunyai ijin sebagai operator (Telkom, Indosat, Lippotel,

ah

Sampoerna Telekomunikasi, Sinar Mas Telekomunikasi,

es
on
In
d

gu

ng

Telkomsel, XL, Bakrie Telekominikasi, Mobile 8, CAC, NS).

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 227

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa Operator adalah perusahaan yang memasang instrumen

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

sehingga bisa menyediakan infrastruktur untuk membuat

ng

jaringan telekomunikasi.

Bahwa IM2 tidak termasuk sebagai operator atau pengelola

gu

jaringan telekomunikasi.

Bahwa IM2 sebagai penyedia jasa telekomunikasi tidak bisa


mengikuti lelang dan negara tidak bisa IM2 untuk membayar
up front fee dan BHP Frekuensi.

Bahwa yang mengambil dokumen tender ada 7 perusahaan dari

ub
lik

ah

11, kemudian 2 perusahaan mengundurkan diri sehingga hanya


5 saja mengikuti tender.

am

Bahwa pemenang lelang ada 3 (Telkomsel, Indosat dan XL),


ketiga pemenang tersebut harus membayar Appron Fee dari 2

ep

kali harga penawaran yang dibayar sekali saja, dan setiap tahun

ah
k

harus membayar Annual Fee/BHP Frekuensi selama 10 tahun

Bahwa dari lelang tersebut selama

A
gu
ng

mendapatkan RP. 16

tahun negara

Trilyun yang merupakan PNBP

(Pendapatan Negara Bukan Pajak)

10

In
do
ne
si

yang dapat diperpanjang kembali.

Bahwa Indosat sebagai salah satu pemenang lelang


mendapatkan ijin sebagai penyelenggara bergerak seluler

yang ditandatangani oleh Saksi, Indosat sebagai pemiliki ijin


dapat

mengembangkan

investasi

dan

mempunyai

hak

menyelenggarakan akses ke layanan multimedia melalui

lik

ah

kerjasama dengan penyelenggara jasa multimedia


Bahwa UU Telekomunikasi menyebutkan bahwa operator/

ub

pengelola jaringan telekomunikasi wajib menyediakan jaringan


kepada penyedia jasa/penyelenggara jasa, dikatakan wajib
berbisinis.

ah

ep

ka

dengan pihak ketiga agar pihak ketiga mempunyai kesempatan

Bahwa frekuensi tidak ada manfaat apa-apa, tetapi masing-

ng

maka harus digunakan secara efisien, supaya memberikan

on
In
d

gu

kemakmuran dan kemanfaatan ke sebanyak mungkin

es

masing frekuensi terbatas. Karena frekuensi yang terbatas

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 228

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


orang.

membuat

dan

mengembangkan

Untuk

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

jaringan

membutuhkan investasi yang sangat besar dan perusahaan ISP

ng

seperti IM2 tidak mungkin dapat melakukannya, maka itu


diwajibkan operator untuk bekerjasama dengan ISP.

Bahwa UU tidak mewajibkan ISP membayar BHP Frekuensi,


karena yang membayar tersebut adalah operator.

Bahwa

tidak

ada

kebijakan

bahwa

setiap

pengguna

telekomunikasi yang menggunakan frekuensi harus mengikuti

gu

lelang dan membayar up front fee dan BHP Frekuensi.

Bahwa penggunaan bersama frekuensi seperti radio

ub
lik

ah

elshinta di Jakarta dan radio lain di Bogor menggunakan

am

frekuensi bersama, dan masing-masing stasiun tersebut


wajib

membayar

BHP

Frekuensi

sendiri

karena

ep

ah
k

menggunakan jaringan bersama.

Bahwa untuk operator telekomunikasi bersifat nasional dan

In
do
ne
si

frekuensi diberikan ekslusif, sehingga oporator yang harus


membayar BHP Frekuensi, dan tidak boleh seorangpun

A
gu
ng

menggunakannya, jika ada ada yang menggunakannya dan


membikin jaringan akan terjadi interferensi dan akan dikenakan
UU Pidana, sehingga ada Balai Monitor untuk melihat apakah

ada ganggunan, sehingga operator tidak mungkin ada

penggunaan bersama karena operator bersifat nasional dan


frekuensinya diberikan secara ekslusif.

Bahwa frekuensi bersifat ekslusif maksudnya adalah Indosat

lik

ah

sebagai pemenang lelang yang membayar begitu mahal BHP


Frekuensi tiap tahun agar tidak terjadi interfirens pemakaian

ub

frekuensi yang dimilki Indosat tidak boleh dipakai oleh orang


lain

Bahwa PKS antara Indosat dengan IM2 adalah hak atau

ep

ka

kontrak yang diberikan oleh Indosat kepada IM2 supaya bisa

ah

menggunakan jaringan Indosat, seperti juga kontrak yang

es

dilakukan oleh Indosat dengan warnet yang diberikan lebih

on
In
d

gu

ng

kepada 200 ISP yang lain.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 229

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa benar pengertian sharing frekuensi adalah kata lain

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dari penggunaan bersama.

Bahwa Pasal 12 dan Pasal 13 PP No. 52 Tahun 2000 dalam

ng

penjelasan menyebutkan setiap penyelenggara jaringan wajib

gu

menyediakan jaringannya kepada penyelenggara jasa.

Bahwa IM2 sebagai ISP dalam menyelenggarakan data layanan


sesuai PKS yang ada menggunakan frekuensi 2,1 GHz .

Bahwa penggunaan pengiriman data IM2 kepada pelanggan


IM2 dan data Indosat kepada pelanggan Indosat disebut sebagai

ub
lik

ah

jaringan telekomunikasi secara bersama-sama.


Bahwa setiap penggunaan jaringan frekuensi wajib harus ada

am

ijin dari pemerintah.

Bahwa sewaktu saksi menjadi Menteri, frekuensi yang

ah
k

ep

dilakukan secara lelang hanya frekuensi 2,1 GHz . Untuk


frekuensi yang lain dilakukan setelah Saksi sudah tidak
Bahwa yang dilelang oleh Kominfo adalah Frekuensi bukan

A
gu
ng

Jaringan.

In
do
ne
si

menjadi Menteri.

Bahwa Ijin yang dikeluarkan oleh Kominfo untuk

penyelenggara jaringan dan pemakaian spektrum 2,1 GHz


adalah terpisah dan tidak menjadi satu.

Bahwa UU menyebutkan Penyelenggara Jaringan bisa sebagai


Penyelenggara Jasa, sedangkan Penyelenggara Jasa tidak bisa

sebagai Penyelenggara Jaringan. 2 Perusahaan Penyelenggara

lik

ah

Jaringan dan Penyelenggara Jasa sama-sama bertujuan untuk


terselenggaranya telekomunikasi .

Bahwa IM2 tidak pernah mengajukan secara tertulis kepada

ub

2,1 GHz .

ep

ka

Saksi selaku Menteri untuk menggunakan Spektrum Frekuensi


Bahwa benar ada satu frekuensi yang bebas tanpa perlu

ah

membayar apapun kepada negara, frekuensi tersebut adalah 2,4

es
on
In
d

gu

ng

GHz .

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 230

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa saksi sebagai pelanggan IM2 sejak tahun 2008

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

menerima billing/tagihan dari IM2, ketika melakukan

ng

aktivasi

kartu

kepada

Indosat,

untuk

melakukan

pembayaran atas billing yang diterima kepada nomor yang

gu

ditunjuk pada billing tersebut. ISP hanya mempunyai

Billing dan Daftar Pelanggan, yang lain menggunakan

jaringan milik pemilik jaringan.

Bahwa hanya pemerintah saja yang boleh mengeluarkan ijin

ub
lik

ah

penggunaan nomornya, cuma operator yang boleh mengajukan


penomoran tersebut, ISP tidak boleh mengajukan nomor.

am

Bahwa setiap operator yang telah mendapatkan ijin alokasi


nomor

tertentu

tidak

boleh

mengalihkan

kepada

perusahaan lain, tetapi boleh dijual atau retail kepada pihak

ep

ah
k

lain seperti di warung-warung pinggir jalan.

Bahwa Indosat sebagai pemegang saham terbesar di IM2

In
do
ne
si

hanya mendapatkan posisi pembagian keuntungan 10%


dari penjualan voucher karena sebenarnya pembagian

A
gu
ng

yang kecil tersebut tidak beda bagi Indosat, sama juga

dengan Telkom yang mengelola sendiri jasa ISP dengan


membentuk Divisi ISP.

Bahwa Indosat sebenarnya rugi dengan membentuk anak


perusahaan hanya mendapatkan keuntungan 10% dari segi
pajak membayar 2x.

lik

Bahwa tidak ada mekanisme selain di PP No. 53 Pasal 14 &


Pasal 15 untuk mengenai penggunaan bersama.

Terhadap keterangan saksi tersebut terdakwa tidak keberatan.


Keterangan ahli a de charge :

Ir. Onno Widodo Purbo, M.EnG.,Ph.D. di bawah sumpah

ep

ka

1.

ub

ah

menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :

ah

Bahwa ahli pernah diperiksa oleh penyidik serta dibuatkan BAP

adalah benar keterangan ahli sendiri dan bukan karena ditekan atau

on
In
d

gu

ng

dipengaruhi oleh orang lain ;

es

dan bahwa keterangan yang diberikan ahli dalam BAP tersebut

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 231

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa saksi kenal dengan terdakwa Indar Atmanto dan tidak

memiliki hubungan keluarga;

Bahwa benar Ahli saat ini bekerja sebagai Penulis dan Dosen di

ng

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Surya University, keahlian dibidang Teknologi Informasi.

gu

Bahwa IM2 sebagai penyelenggara internet adalah perantara


dari internet yang besar kepada pelanggan di Indonesia melalui
Router, IM2 tidak mempunyai media saluran telekomunikasi,

maka IM2 harus melakukan perjanjian kerjasama dengan


penyelenggara jaringan telekomunikasi.

Bahwa PKS antara Indosat dengan IM2 adalah bukan

ub
lik

ah

menyewa frekuensi, tetapi kerjasama beli bandwith.

am

Bahwa IM2 tidak mengetahui dan tidak perlu mengetahui


Indosat menggunakan media frekuensi apa, karena IM2 hanya

ep

masuk ke jaringan telekomunikasi milik Indosat. Untuk hal

ah
k

tersebut yang terpenting ada perjanjian kerjasama antara


Bahwa satuan byte merujuk pada jaringan sedangkan Heartz

In
do
ne
si

penyelenggara jasa dan penyelenggara jaringan.

A
gu
ng

merujuk dengan frekuensi

Bahwa IM2 tidak membeli, tidak menyewa dan tidak


sharing frekuensi dengan Indosat, jadi IM2 hanya membeli
data bandwith.

Bahwa jaringan telekomunikasi merupakan investasi paling


mahal dan menjadi pondasi bagi semua layanan yang ada,

maka secara bisnis dipisah penyelenggara jaringan dengan

lik

ah

penyelenggara jasa.

Bahwa ijin yang dimiliki oleh IM2 adalah ijin layanan internet
BTS

dan

sharing

ub

bukan ijin seluler, maka IM2 tidak mempunyai hak milik atas
frekuensi,

jika

IM2

memilki

dan

ep

ka

mengoperasikan BTS akan melanggar hukum, oleh karena itu


ada mekanisme ISP harus bekerjasama dengan penyelenggara
Bahwa pendapat Ahli yang menyebutkan bahwa IM2 tidak
Indosat

menggunakan

media

apa

on

untuk

In
d

gu

ng

perduli

es

ah

jaringan seluler.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 232

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

mengirimkan data ke pelanggan IM2, tetapi dalam PKS

disebutkan bahwa media yang digunakan 2,1 atau dengan

ng

teknologi 3G.

Bahwa pelanggan IM2 yang menggunakan modem untuk

gu

terhubung ke BTS
seluler

tersebut

melalui jaringan seluler, jaringan

dengan

teknologi

3G

dan

Indosat

menggunakan frekuensi 2,1 untuk teknologi 3G nya.


Rentang frekuensi 2,1 memang dialokasi oleh pemerintah
penyelenggaraan

teknologi

bergerak

seluler

ub
lik

ah

untuk

menggunakan teknologi 3G.

am

Bahwa USIM adalah Simcard, simcard yang dihubungkan


ke modem atau Handphone, fungsi simcard adalah sebagai
username dan password untuk masuk ke jaringan seluler

ep

ah
k

Indosat. Jaringan seluler tersebut menggunakan frekuensi


3G nya Indosat.

Bahwa USIM Indosat yang diserahkan ke pelanggan IM2 untuk

In
do
ne
si

terhubung ke jaringan seluler 3G Indosat untuk otentikasi.

A
gu
ng

Bahwa Pelanggan IM2 tidak bisa terhubung ke jaringan seluler


Indosat jika hanya mencolok dengan modem saja tanpa
Simcard.

Bahwa ahli pernah menulis tentang teknologi Wajanbolic dan

RTRW, teknologi tersebut tidak dapat menggunakan frekuensi

2,1 GHz , teknologi tersebut menggunakan frekuensi 2,4 GHz

lik

ah

karena beda teknologi. Indosat memakai 3G sedangkan


teknologi tersebut tidak memakai teknologi 3G.

Bahwa frekuensi 2,1 GHz oleh pemerintah dialokasikan untuk

ub

3G dan 3G harus punya ijin operator telekomunikasi seluler.

ka

Sedangkan 2,4 dulu harus mempunyai ijin dan pada tahun 2005

ep

frekuensi 2,4 dibebaskan penggunaannya, selain 2,4 ada 5,8

Bahwa Indosat hanya pasif dalam pengiriman data, yang

mengirimkan data kepada pelanggan adalah IM2 melalui

on
In
d

gu

ng

jaringan Indosat.

es

ah

yang dibebaskan penggunaannya.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 233

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa media fungsinya untuk menyalurkan.

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa perusahaan jaringan bisa disebut sebagai penyelenggara

ng

jaringan apabila sudah tersedia fasilitas layanan jaringan. Jika


hanya berdiri tower BTS tanpa ada traffic maka belum bisa

gu

dikatakan sebagai penyelengara jaringan.

Bahwa Penyelenggara jasa telekomunikasi dikatakan sudah


bekerja apabila sudah melaksanakan traffic.

Bahwa yang punya hak menggunakan frekuensi menurut


undang-undang adalah penyelenggara jaringan telekomunikasi.

Bahwa ahli adalah penulis berbagai artikel tentang internet RT/

ub
lik

ah

RW dan antena wajan bolic.

am

bahwa

internet

RT/RW

dan

teknologi

wajan

bolic

mempergunakan frekuensi 2,4 GHz karena tidak memerlukan

ep

izin dan tidak menggunakan frekuensi 2,1 GHz karena untuk

ah
k

dapat menggunakan frekuensi 2,1 GHz harus memperoleh izin

In
do
ne
si

terlebih dahulu.

A
gu
ng

2. DR. Ir. Agung Harsoyo, DEA. di bawah sumpah pada pokoknya


menerangkan sebagai berikut :
-

Bahwa ahli pernah diperiksa oleh penyidik serta dibuatkan BAP


dan bahwa keterangan yang diberikan ahli dalam BAP tersebut
adalah benar keterangan saksi sendiri dan bukan karena ditekan
atau dipengaruhi oleh orang lain ;

Bahwa ahli kenal dengan terdakwa Indar Atmanto dan tidak

ah

memiliki hubungan keluarga;

lik

Bahwa Ahli saat ini bekerja sebagai Staf Pengajar di ITB


Technology.

Bahwa PKS antara Indosat dengan IM2 yang Ahli pernah

ep

ka

ub

Bandung, ahli dalam bidang Information Communication

baca merupakan perjanjian tentang penggunaan jaringan

ah

telekomunikasi, tidak ada perjanjian mengenai penggunaan

data

ke

papua

maka

yang

akan

on

gu

ng

mengirimkan

es

Bahwa contoh jika pelanggan IM2 yang ingin

In
d

bersama frekuensi dan memunculkan tentang 2,1 GHz .

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 234

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

mengantarkan traffic adalah Indosat dengan menggunakan


jaringan satelit.

ng

Bahwa Simcard berlaku untuk jaringan seluler untuk

mengidentifikasi pelanggan dari operator seluler, ketika

gu

memasang simcard maka Handphone akan mendapatkan

perintah untuk menduduki frekuensi tertentu, setelah

diduduki maka akan mencari sinyal dari operatornya.

Setelah dapat maka akan diidentifikasi dalam MSC apakah


tersebut

sah

atau

tidak,

kemudian

baru

ub
lik

ah

Simcard

dilewatkan kepada penyelenggara jasa.

am

Bahwa USIM/Simcard merupakan bagian dari jaringan


bergerak seluler. USIM/Simcard sama dengan yang dijual
dipasar dan dipasang di handphone.

Bahwa didalam pasal 14 PP No. 53 Tahun 2000 mengenai

ep

ah
k

penggunaan bersama adalah penggunaan frekuensi radio yang

In
do
ne
si

sama untuk 2 atau lebih dinas komunikasi radio.


Bahwa Dinas komunikasi radio adalah segala sesuatu yang

A
gu
ng

melingkupi pancaran atau transmisi gelombang radio, yang


arti sehari-hari adalah dinas komunikasi radio juga harus
merupakan pemancar.

Bahwa IM2 bukan merupakan Dinas Komunikasi Radio,

sehingga tidak dimungkinkan melakukan penggunaan bersama


frekuensi, kecuali IM2 membangun BTS sendiri dan harus ada

lik

ah

sinkronisasi antara 2 atau lebih Dinas Komunikasi Radio dalam


menggunakan frekuensi yang sama.

Bahwa dari segi teknis ISP bisa menggunakan kabel,

ub

gelombang radio, satelit dan fiber optik untuk layanan

ep

ka

internetnya.

Bahwa jika terjadi penggunaan bersama dalam waktu, tempat

ah

dan teknologi yang sama akan terjadi interferensi dan dua-

es
on
In
d

gu

ng

duanya tidak akan bisa menggunakannya.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 235

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa pelanggan IM2 untuk sampai ke IM2 melalui

jaringan,

frekuensi

termasuk

bagian

dari

jaringan,

ng

frekuensi yang membawa data pelangan ke IM2.

Bahwa di dalam teknologi 3G bisa bersama-sama dalam

gu

melakukan voice, data dan video tanpa perlu saling


menunggu.

Bahwa salah satu media yang digunakan pada Jaringan


3G/HSDPA Indosat adalah frekuensi.
Bahwa

Frekuensi 2,1 GHz

adalah frekuensi yang

ub
lik

ah

dipergunakan untuk telekomunikasi berbasis teknologi 3G.

am

Bahwa komunikasi antara BTS dengan pelanggan tidak


menggunakan 081 dan seterusnya tetapi menggunakan IMSI.

Bahwa kode akses 0816, 0815 Indosat tidak dapat masuk

ah
k

ep

mengakses frekuensi operator lain, karena kode akses

Bahwa pelanggan IM2 yang menggunakan USIM Indosat

A
gu
ng

2,1 alokasi Indosat.

In
do
ne
si

tersebut sudah ditujukan untuk bisa berkoneksi frekuensi

untuk mengakses data internet IM2, untuk bisa terhubung ke


BTS menggunakan frekuensi 2,1 GHz milik Indosat, karena
yang mengeluarkan USIM adalah Indosat.

Bahwa ketika tidak ada sama sekali BTS Indosat disuatu

tempat yang memancarkan sinyal 2G dan 3G yang

dialokasikan untuk Indosat, maka pelanggan IM2 yang

internetnya

IM2.

lik

ah

memakai USIM/Simcard Indosat tidak bisa mengakses


Karena

untuk

berkomunikasi

ub

membutuhkan sinyal elektromagnetik, dalam hal 3G sinyal

Bahwa penggunaan bersama tidak bisa dilakukan oleh satu

ep

ka

tersebut adalah frekuensi 2,1 GHz.

operator atau stasiun radio

merupakan Dinas Komunikasi Radio tetapi satu kesatuan dari

on
In
d

gu

ng

keseluruhan Dinas Komunikasi Radio.

es

Bahwa modem merupakan transceiver dan modem bukan

ah

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 236

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

3.

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

NONOT HARSONO di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan

ng

sebagai berikut :
-

Bahwa ahli kenal dengan terdakwa Indar Atmanto dan tidak


memiliki hubungan keluarga;

Bahwa saksi sebagai Komisioner BRTI dari perwakilan masyarakat.

Bahwa telekomunikasi adalah setiap pengiriman dan penerimaan pemancar lewat

ah

1 atau 2 arah untuk menyampaikan informasi, bisa melalui gelombang radio, kabel,
fiber optic.

Bahwa telekomunikasi dengan wireless adalah telekomunikasi menggunakan

ub
lik

gu

gelombang radio

am

Bahwa frekuensi adalah parameter teknis dari gelombang radio.


Bahwa memancarkan gelombang radio pada frekuensi tertentu di udara

ah
k

ep

kosong itu yang dinamakan menggunakan frekuensi atau menempati


spektrum frekuensi, spektrum frekuensi merupakan ruang kosong, kalau ada

In
do
ne
si

misalkan ada 5 frekuensi microphone wireless dan frekuensinya sama, maka


kelimanya tidak bisa dipakai.

Bahwa tujuan utama penggunaan bersama adalah menertibkan pemancar, jadi

A
gu
ng

tidak boleh orang sembarangan membuat pemancar karena jika frekuensinya sama
dengan yang lain maka akan menggangu

Bahwa penggunaan bersama pita frekuensi adalah frekuensi yang persis sama

dipakai oleh 2 atau lebih microphone

Bahwa interference akan terjadi apabila 2 pemancar atau lebih menggunakan

Bahwa jaringan adalah rangkaian dari banyak sistem, misalkan seluruh Indonesia

lik

mau di-cover dengan telekomunikasi maka harus dirangkai dengan jaringan

ub

telekomunikasi berbentuk BTS, Power Supply, Penangkal Petir, dll

Bahwa jaringan ada yang menggunakan Kabel, Fiber Optic dan ada daerah yang

ep

perlu dilayani tanpa fiber optic yang terlalu mahal, maka bisa dilayani dengan
gelombang radio.

Bahwa jaringan dibangun memang dipakai untuk sebanyak mungkin pengguna,

individu/perorangan.

on
In
d

gu

ng

es

apakah pengguna tersebut mitra usaha berupa penyedia jasa atau pengguna

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

frekuensi yang sama

Halaman 237

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa definisi menggunakan frekuensi adalah membangun dan mengoperasikan

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

pemancar, maka jika ada yang membangun jaringan harus dipastikan dulu dapat

ng

frekuensinya.

Bahwa pengalihan frekuensi adalah menggunakan hak memancarnya dialihkan

gu

ke orang lain untuk membangun pemancar untuk menempati spektrum frekuensi


radionya, jadi orang lain yang disuruh membangun pemancarnya.

ah

Bahwa ISP menggunakan server di ujung kemudian dihubungan ke internet

global, dari pelanggan ISP lewat jaringan yang sudah ada kemudian menuju server
ISP untuk dihubungkan ke internet global, hal ini disebut pemanfaatan jaringan.

Bahwa jaringan ada 2 yaitu jaringan kabel dan jaringan radio, maka dari segi

ub
lik

bisnis dibedakan untuk penyelenggara jaringan dan penyelenggara jasa,

am

penyelenggara

jaringan

diperuntukkan

untuk

modal

besar,

sedangkan

penyelenggara jasa bisa memanfaatkan jaringan tersebut.

Bahwa penyelenggara jaringan bergerak seluler bisa berbentuk seluler, satelit dan

ep

Bahwa akses internet yang dilakukan adalah dengan sharing jaringan, bukan

ah
k

radio yang lain lebih sederhana.

Bahwa semua penyelenggara jasa seperti Content Provider pasti menggunakan

A
gu
ng

In
do
ne
si

sharing frekuensi karena akan ditanyakan siapa yang membangun jaringannya.

jaringan telekomunikasi.

Bahwa PP No. 52 tahun 2000, selama kapasitas jaringan masi ada maka

penyelenggara jaringan wajib memberi peluang usaha sesuai ketentuan yang


berlaku.

Bahwa penyelenggara seperti ISP tidak diwajibkan atas jaringan, ISP hanya perlu

lik

menyepakati bagi hasilnya, kepada negara wajib membayar pajak dan non pajak
(BHP Telekomunikasi dan BHP USO)

Bahwa kontrak B to B seperti PKS tidak perlu diketahui dan campur tangan dari

ub

pemerintah.

Bahwa yang dilakukan 2 atau lebih bisa untuk penggunaan bersama bisa disebut

ep

sebagai 2 dinas komunikasi radio seperti yang dsiebutkan dalam PP No.53 tahun
2000

dikatakan sebagai penggunaan frekuensi bersama. Karena USB dongle dan

In
d

on

ng
gu
A

es

Bahwa penggunaan USB dongle melalui jaringan bergerak seluler tidak bisa

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

memanfaatkan jaringan, bekerjasama dengan penyelenggara jaringan dan

Halaman 238

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

handphone memiliki fungsi yang sama harus menggunakan Simcard untuk ijin
masuk kedalam jaringan.

Bahwa jika menggunakan handphone untuk menelepon juga mengirimkan dan

ng

menerima sinyal, tapi tidak bisa dikatakan menggunakan frekuensi karena


frekuensi sudah dicover dalam jaringan sebagai layanan seluler.

Bahwa pada saat jaringan sudah terbangun sudah tidak lagi membicarakan

gu

frekuensi, membicarakan frekuensi sebelum jaringan dibangun.

Bahwa ahli sebagai anggota komisioner BRTI bertugas memberikan pandangan

kepada pemerintah sesuai keahlian masing-masing bagaimana menata industri

ub
lik

ah

telekomunikasi di Indonesia. Memberikan rekomendasi dalam penyusunan aturan


telekomunikasi di Indonesia.

am

Bahwa lisensi jaringan dan spektrum frekuensi menjadi satu

Bahwa pada saat lelang 2,1 GHz salah satu syaratnya adalah penyelenggara

ep

Bahwa untuk penggunaan spektrum 2,1 GHz ada ijin Menteri tersendiri

Bahwa ISP pasti tidak menggunakan teknologi 3G/spektrum 2,1 GHz , jika ISP

ah
k

jaringan yang sudah ada.

Bahwa frekuensi 2,1 GHz adalah jumlah gelombang radionya 2,1 miliar /detik

A
gu
ng

In
do
ne
si

menggunakan 2,1 maka harus membangun jaringan

Bahwa di Indonesia frekuensi 2,1 GHz ditetapkan untuk penyelenggaraan

bergerak seluler dengan teknologi 3G.

Bahwa Peraturan Menteri Kominfo No. 01 tahun 2006 tentang penataan pita

frekuensi radio 2,1 GHz

untuk penyelenggaraan bergerak seluler IMT 2000,

penyelenggaraan bergerak seluler IMT 2000 identik dengan teknologi 3G, IMT

Bahwa jaringan 3G/HSDPA salah satunya medianya antara lain menggunakan

lik

gelombang radio untuk menghubungkan dari satu perangkat ke perangkat yang

ub

lain.

Bahwa Peraturan Menteri Kominfo No. 01 tahun 2006 saat ini masih berlaku

ep

sampai sekarang.

Bahwa Frekuensi tanpa jaringan memungkinkan seperti sinyal radio, HT.

Bahwa semua jaringan telekomunikasi tidak pasti menggunakan frekuensi.

Bahwa semua telekomunikasi tidak pasti menggunakan frekuensi.

on
In
d

gu

ng

es

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

2000 istilah yang dikeluarkan oleh ITU sedangkan 3G bahasa dagangnya.

Halaman 239

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa semua komunikasi via gelombang radio tidak pasti menggunakan jaringan

telekomunikasi.

Bahwa perusahaan pemilik jaringan yang memiliki hak menggunakan frekuensi

ng

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

2,1 GHz (sudah membayar up front fee dan BHP Frekuensi) tetapi tidak digunakan

gu

frekuensinya dan diserahkan kepada pihak lain dengan sewa atau semacamnya,

maka hal tersebut merupakan mengalihkan hak menggunanya dan hal tersebut
tidak diperbolehkan.

ah

Bahwa penggunaan frekuensi bersama adalah membangun dan mengoperasikan

pemancar dan menempati spektrum frekuensi tersebut.

Bahwa penggunaan jaringan adalah setelah jaringan dibangun kemudian

ub
lik

digunakan.

am

Bahwa karena spektrum frekuensi terbatas dan teknologi tersebut continue, maka
harus ada continue dari teknologi sebelumnya. Hal tersebut kenapa syarat lelang

ah
k

ep

2,1 GHz harus merupakan penyelenggara jaringan

Bahwa ijin penyelenggara jaringan dan penyelenggara jasa diberikan kepada

Bahwa penggunaan frekuensi bersama harus menggunakan perbedaan waktu,

In
do
ne
si

badan usaha bukan kepada individu.

A
gu
ng

tempat dan teknologi yang sama.


4.

Drs. DANI SUDARSONO di

bawah sumpah pada pokoknya

menerangkan sebagai berikut :


-

Bahwa Ahli kenal dengan terdakwa Indar Atmanto dan tidak

Bahwa Ahli dalam bidang Akuntansi dan Auditing.

Bahwa kerugian negara dicantumkan dalam Pasal 1 angka 22 UU Perbendaharan

lik

Negara No. 1 Tahun 2004.

Bahwa keuangan negara diatur dalam UU No. 17 Tahun 2003, yaitu keuangan

ub

negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang,

ep

segala sesuatu baik uang dan barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.

Bahwa kerugian negara adalah kekurangan uang, surat berharga dan barang yang

on
In
d

gu

ng

es

maupun lalai

nyata dan pasti jumlahnya sebagai akbiat perbuatan melawan hukum baik sengaja

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

memiliki hubungan keluarga;

Halaman 240

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa sifat nyata dan pasti adalah sesuatu yang nilainya tidak berubah dan telah
terjadi realisasi.

Bahwa jika ada suatu tagihan dari negara kepada pihak swasta dan masih

ng

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

mungkin ditagihkan maka hal tersebut belum pasti merupakan kerugian negara

Bahwa dalam Pasal 2 huruf c UU No. 17 Tahun 2003, penerimaan negara tediri

gu

dari Pajak, PNBP dan hibah. BHP Telekomunikasi dan BHP Frekuensi salah satu

ah

ditetapkan oleh departemen yang membawahi dengan adanya PNBP. PNBP oleh
Kominfo dilakukan semacam official assesment.
Bahwa

a BHP Tel dan BHP Frekuensi harus melalui official assessment,

ub
lik

termasuk keuangan negara. BHP sama halnya dengan Pajak Bumi dan Bangunan,

penagihan dilakukan terlebih dahulu oleh instansi yang terkait. Jadi selaku

am

pembayar akan menunggu tagihan kemudian baru melakukan pembayaran atas

Bahwa jika belum ada tagihan maka tidak ada kewajiban untuk

Bahwa jika ada tagihan dan selaku pembayar tagihan belum membayar setelah

ep

ah
k

tagihannya.

Bahwa bantuan untuk melakukan perhitungan keuangan negara merupakan audit

In
do
ne
si

melewati waktu maka akan dikenakan denda yang bersifat administrative.

A
gu
ng

investigative jika dilihat dari MoU antara Kejaksaan, Polri dan BPKP. Untuk

melakukan bantuan perhitungan kerugian negara, BPKP melakukan dengan 2 cara


yaitu Audit Investigatif dan Perhitungan Kerugian Keuangan Negara yang datanya

hanya diperoleh dari penyidik untuk dihitung, jika data dari penyidik benar maka
kerugian Negaranya benar dan sebaliknya jika datanya tidak benar hasilnya juga
tidak benar.

lik

ah

ekspose diputuskan audit investigative maka BPKP akan memperoleh sumber

datanya dari penyidik dan BPKP atas dasar profesionalismenya sebagai Akuntan

ub

pelaksanaan auditing dan BPKP dibantu Penyidik dapat memanggil orang yang
akan diperiksa.

Bahwa

dalam Audit Inevstigatif, semua auditee yang ada hubungannya dengan

ep

ka

sesuai Standar Profesi, data dari penyidik tersebut akan dikembangkan dalam

yang diperiksa akan diperiksa semuanya oleh Auditor bersama dengan Penyidik.

Bahwa perhitungan kerugian negara hanya menerima informasi secara sepihak

on
In
d

gu

ng

dari penyidik dan kemudian menjumlahkan nilainya.

es

Auditee tersebut ditentukan oleh Auditornya bukan oleh pihak lain.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

Bahwa dalam Audit Investigatif maka BPKP mempunyai keleluasaan, dalam

Halaman 241

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa penyidik yang meminta bantuan perhitungan kerugian negara bukan

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

sebagai auditi, auditi adalah obyek pemeriksaan seperti dalam kasus ini adalah IM2

ng

dan regulator. Penyidik sebagai adresi/yang meminta audit

Bahwa dalam Pasal 6 ayat (2) huruf b UU No. 17 Tahun 2003, menteri sebagai

gu

salah satu pihak yang dikuasakan oleh presiden dalam pengelolaan keuangan
Negara selaku pengguna anggaran kementerian yang dipimpinnya.

Bahwa

Kementerian Kominfo telah menyatakan secara resmi bahwa

Penyelenggara Jasa Telekomunikasi tidak memiliki kewajiban membayar BHP


Frekuensi karena Penyelenggara Jasa Telekomunikasi tidak menerima tagihan

ub
lik

ah

maka tidak diwajibkan membayar, kalau tidak official assessment maka tidak ada
kewajiban membayar.

am

Bahwa suatu perusahaan dapat membentuk banyak anak perusahaan dan cucu
perusahaan, kalau saham dari Induk lebih dari 50% ke atas wajib dikonsolidasikan

ep

laporan keuangan, didalam laporan keuangan ada 1 pos yaitu pendapatan. Yang

ah
k

dikonsolidasikan adalah laporan keuangan bukan hanya pendapatan saja.


Bahwa antara Induk, Anak dan Cucu perusahaan adalah entitas yang

In
do
ne
si

terpisah secara hukum, tetapi secara ekonomi entity dikonsolidasikan dan itu

A
gu
ng

kewajiban. Begitu dikonsolidasikan maka akan menjadi satu entitas ekonomi

Bahwa salah satu prosedur audit adalah salah satunya memperoleh data dari

penyidik, jika Audit Investigatif, BPKP bukan hanya berdasarkan data dari
penyidik saja. Perhitungan Kerugian Negara biasanya hanya didasarkan kepada apa
yang diperoleh datanya dari pihak penyidik

Bahwa sebelum melakukan audit investigative dan perhitungan kerugian Negara

Bahwa pedoman Penugasan Investigatif dalam Peraturan No. 1314/K/D6/2012,


di dalam peraturan tersebut bahwa apabila perhitungan kerugian negara tidak

ub

memenuhi beberapa kriteria yang diatur dalam peraturan ini maka BPKP akan

ep

ka

menolak perhitungan kerugian keuangan negara yang dimintakan oleh Penyidik.


Dan apabila seluruh persyaratan/kriteria ada di peraturan pedoman ini sudah dapat

Bahwa dalam pelaksanaan perhitungan kerugian negara BPKP sering diskusi

on
In
d

gu

ng

dengan Penyidik dengan meminta data-data dari Penyidik dan Ahli yang ada di

es

keuangan Negara.

dipenuhi oleh Penyidik maka BPKP akan melakukan perhitungan kerugian

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

lik

mempunyai hak untuk menolak permintaan audit dari pihak penyidik.

ah

akan melakukan gelar perkara/ekspose dengan penyidik, dan BPKP sebagai auditor

Halaman 242

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

BAP, apabila data-data tersebut dirasa oleh Auditor sudah cukup untuk dilakukan
perhitungan untuk membuat laporan, bila data tersebut belum cukup maka auditor

ng

dapat meminta data lagi dari penyidik agar menambah keyakinan bagi Auditor

Bahwa benar setelah membuat kesimpulan Tim Pemeriksa, mekanismenya juga


dilakukan ekspose secara berjenjang di internal BPKP untuk membuat persetujuan

gu

laporan tersebut dikeluarkan.

ah

Bahwa kelemahan BPKP dalam melakukan perhitungan kerugian Negara adalah

penelitian dari Ahli dengan membuat Paper yang ditujukan kepada seluruh unsur
BPKP, tetapi tidak ada tanggapan dari pihak BPKP untuk menindaklanjuti.

Bahwa anak perusahaan juga membuat laporan keuangan, dan pada akhir

ub
lik

tahun akan dikonsolidasikan kepada Induk Perusahaan.

am

Bahwa perhitungan laba/rugi anak perusahaan menjadi satu dengan laba/rugi


induk perusahaan.

Bahwa jika pajak sudah dikenakan kepada salah satunya, maka hanya cukup

ep

Bahwa self assessment adalah wajib pajak melaporkan pajaknya seperti pajak

ah
k

membayar sekali saja.

A
gu
ng

seperti di Kominfo.

Bahwa Official Assesment adalah wajib pajaknya sudah tetap dan jelas, yaitu

sudah tedaftar dan jelas orangnya.


5.

DR. DIAN ADRIAWAN DAENG TAWANG di bawah sumpah


pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

Bahwa ahli dalam bidang hukum pidana

Bahwa benar sebagai Dosen Fakultas Hukum di Universitas Trisakti 1994 s/d

ub

saat ini

Bahwa sebagai Dosen Tetap Program S1 Fakultas Hukum di Universitas Trisakti

ep

Bahwa penjelasan Pasal 2 ayat (1) tentang sifat melawan hukum secara formil

dan secara materiil.

lik

Bahwa ahli kenal dengan terdakwa Indar Atmanto dan tidak memiliki hubungan

keluarga;

Bahwa putusan Mahkamah Konstitusi atas permintaan judicial review yang


dilakukan tentang penjelasan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor : 31 tahun

on
In
d

gu

ng

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

es

In
do
ne
si

penghasilan, berbeda dengan Official Assesmnet yang berbentuk PBB dan BHP

Halaman 243

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

1999 sifat melawan hukum materiil tersebut dinyatakan tidak memiliki kekuatan
mengikat lagi karena bertentangan dengan azas legalitas. Jadi menurut ahli dengan

ng

adanya putusan tersebut maka yang berlaku dalam pengertian melawan hukum itu
adalah adalah melawan hukum dalam arti formil.

Bahwa kalau mengacu kepada konvensi korupsi internasional yang sudah

gu

diratifikasi maka unsur kerugian Negara bukan unsur korupsi.

Bahwa kerugian Negara adalah akibat dari perbuatan memperkaya diri yang

dilakukan secara melawan hukum. Jadi kerugian Negara bukan yang utama tapi

memperkaya diri dan dilakukan secara melawan hukum, maka kalau sudah

ub
lik

ah

dilakukan berakibat kerugian Negara maka dia sebagai pelengkap.


Bahwa penyalahgunaan wewenang dalam pasal 3 menurut ahli terkait dengan

am

wewenang public dan bukan disektor swasta sasaran ketentuan itu adalah pihak
yang memiliki kewenangan public sehingga swasta tidak termasuk sebagai subyek

ep

dalam pengertian pasal 3 kecuali disini ada pelaku utamanya dari pegawai negeri

ah
k

atau penyelenggara Negara kemudian pihak swastanya dikaitkan dengan pasal 55


jadi buka sebagai pelaku utama.

Bahwa untuk menentukan apakah terjadi suatu pelanggaran terhadap suatu

In
do
ne
si

ketentuan seharusnya regulatorlah yang paling tahu.

Bahwa yang memiliki potensi untuk menilai apakah itu terjadi suatu pelanggaran

A
gu
ng

atau tidak seharusnya institusi yang bertindak dalam kapasitas sebagai regulator.

Bahwa menurut ahli yang paling berkompeten untuk menentukan apakah terjadi

suatu pelanggaran disektor telekomunikasi adalah kementerian yang mengurusi


bidang tersebut dalam hal ini adalah kementerian komunikasi dan informatika yang

itu adalah suatu pelanggaran menurut ahli ini bukan perbuatan melawan hukum.

ub

Bahwa ada istilah dikenal kesesatan dalam hukum error in jurist bisa terjadi
karena ada suatu pernyataan dari lembaga yang berkompeten bahwa yang

ka

menyatakan bahwa itu bukan suatu tindak pidana atau bukan suatu pelanggaran

ep

ketentuan hukum namun tetap dianggap suatu perbuatan tersebut sebagai perbuatan
melawan hukum, maka disini kesesatan hukum itu bisa menjadi alasan

on
In
d

gu

pelaku.

es

Bahwa lembaga yang berkompeten ini menjadi dasar hilangnya kesalahan si

ng

menghilangkan kesalahan dari si pelaku.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

Bahwa sehingga kalau kementerian tidak memberikan suatu pernyataan bahwa

lik

ah

paling tahu.

Halaman 244

Bahwa jika aturan khusus dibenturkan dengan aturan khusus lainnya maka yang

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

diberlakukan adalah ketentuan yang paling terkait (berhubungan langsung) dengan

ng

perbuatan yang dilakukan oleh si pelaku.

Bahwa menurut ahli yang paling tahu dengan suatu permasalahan di dalam suatu

gu

ketentuan hukum itu adalah institusi yang berkaitan langsung dengan bidang
tersebut.

ah

Bahwa menurut ahli bahwa pihak yang menerima informasi adalah korban dari

kesesatan yang disampaikan oleh pihak pejabat yang berwenang walapun jelasjelas undang-undang itu mengatur.

Bahwa dengan azas ultimum remedium inilah berlaku bahwa hukum pidana itu

ub
lik

sebagai sarana terakhir apabila ketentutan administrasi ini dianggap tidak mampu

am

ditegakan.

Bahwa lex spesialis itu ketika dua ketentuan yang saling berhadapan, yang satu

ep

ketentuan umum yang satu ketentuan khusus dimana ketentuan umum ini bisa

dengan lex spesialis.

Bahwa secara teoritis bahwa ketika suatu ketentuan yang bersifat administratif

In
do
ne
si

ah
k

dikesampingkan oleh ketentuan khusus jadi berbeda antara ultimum remedium

A
gu
ng

memuat ketentuan pidana berlaku azas tersebut.

Bahwa kenapa ada hukum pidana yang diatur dalam hukum administrasi tidak

lain adalah untuk memaksakan agar ketentuan administasi itu ditaati.

Bahwa menurut ahli ultimum remedium tidak harus secara tegas dicantumkan

pada suatu kentuan yang bersifat administratif.

Bahwa UU telekomunikasi adalah UU yang bersifat administrasi yang di

dalamnya memuat ketentuan pidana sehingga yang terkait dengan lex spesialis

harus diberlakukan ketentuan UU telekomunikasi itu. Jadi kalu dikaitan dengan

lik

ah

ub

PNBP dengan UU telekomunikasi spesialisnya adalah UU telekomunikasi.


Menimbang, bahwa Terdakwa dimuka persidangan pada pokoknya menerangkan

ep

sebagai berikut :

Bahwa terdakwa diperiksa di Kejaksaan Agung dan dibuatkan BAP sebanyak empat

Bahwa terdakwa menjabat Dirut PT. Indosat Mega Media dari tahun 2006 s/d 2012.

Bahwa terdakwa diangkat sebagai Dirut PT Indosat pertama kali, pertama kali

on
In
d

gu

ng

terdakwa diundang oleh Komisaris Utama untuk datang rapat tanggal 30 Mei

es

kali, BAP tersebut benar keterangan terdakwa.

m
ka

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 245

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

2006 dan diperkenalkan sebagai calon Dirut, kemudian pengangkatan


terdakwa sendiri efektif tanggal 31 Mei 2006 melalui RUPS sampai dengan

ng

tahun 2012.

Bahwa terdakwa menjabat sebagai Komut (Komisaris Utama) di IM2 per

gu

september 2012 dan juga ditarik lagi oleh Indosat Chip Corporate Service di
Indosat pada bulan September 2011.

Bahwa tugas dan tanggungjawab selaku direktur utama PT. IM2 yaitu sifatnya
bersama-sama dengan direksi lain bersifat kolegial untuk menjalankan
perusahaan,

mengelola perusahaan,

membuat perencanaan dan juga

ub
lik

ah

kemudian melakukan realisasi-realisasi seperti yang dituangkan dalam

am

rancangan kerja atau program kerja perusahaan secara keseluruhan.

Bahwa IM2 sahamnya dimiliki 99,85 % oleh Indosat dan 0,15% oleh Koperasi

ah
k

ep

Karyawan Indosat. IM2 berdiri sejak tahun 1996.

Bahwa pada tahun 2006 susunan pengurus perseroan yaitu Komut: Jhonny Suandi
Sjam, Komisaris lain: Brata Taruna, M. Sarjan, Bambang Prihantono.
Susunan Direksi yaitu Dirut: Indar Atmanto, Direktur

In
do
ne
si

Operasi: Dede Rusnandar, Direktur Niaga: Heri Suadinto,

A
gu
ng

Direktur Keuangan: Cecep Juansah, Direktur Perencanaan &


Pembangunan: M. Amir

Susunan tersebut terjadi beberapa kali pergantian pengurus


sampai dengan tahun 2012.

Juli 2007 Cecep Juansah diganti oleh Ibnu Sejagat, pada

bulan Mei 2008 Heri Suadinto diganti Agus Syukur Nasution

lik

ah

dan Dede Rusnandar diganti Imron Harun, Desember 2009

Imron Harun diganti Sulistyo pada tahun 2012 Terdakwa

ub

digantikan oleh Ridwan M Karsa dan Agus S Nasution dan


M. Amir mengundurkan diri.

ka

Untuk Dewan komisaris perubahnnya Brata Taruna sampai

ep

tahun 2007, masuk Fadli Santoso mengantikan Jhonny S

ah

Sjam Selaku Komut dan Habib Widodo tahun 2007. Dan

masuk. Tahun 2009 Komisaris Utama diganti Guntur S

es
on
In
d

gu

ng

Siboro.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 246

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa pada bulan Nopember 2006 terdakwa menandatangani Perjanjian

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Kerja Sama (PKS) antara Indosat dengan IM2 tentang akses internet

ng

broadband melalui jaringan 3G HSDPA Indosat, dari pihak Indosat yang


menandatangani adalah Wakil Dirut (Kaizad), PKS tersebut ditandatangani

gu

tanpa tatap muka.

Bahwa tanggal 30 Mei 2006, Terdakwa diundang oleh Jhonny S Sjam selaku

ah

Komut IM2 untuk hadir di rapat komisaris IM2 dengan Direksi, dan terdakwa
diperkenalkan sebagai calon Dirut IM2 oleh komisaris karena posisi Dirut sedang
kosong. Didalam risalah rapat tersebut tanggal 30 Mei 2006 sudah dilaporkan oleh

ub
lik

Direksi mengenai perkembangan kerjasama Indosat Net/3G, jadi terdakwa


merealisasikan program yang sudah diprogramkan oleh perusahaan untuk

am

bekerjasama dengan Indosat.

Bahwa proses-proses tersebut dibahas dalam rapat direksi IM2 tanggal 28 Agustus

ah
k

ep

untuk mereview progress rencana kerjasama tersebut untuk melakukan follow up


yang ditugaskan kepada Direktur Niaga dan Direktur perencanaan. Perkembangan

Bahwa tanggal 3 Nopember 2006, IM2 mengirimkan surat kepada Indosat

A
gu
ng

In
do
ne
si

internet lewat 3G.

tersebut juga dilaporkan kepada komisaris bulan September berkaitan layanan

mengenai progress perkembangan dari rencana kerjasama tersebut.

Bahwa tujuan dari PKS tersebut adalah memberikan layanan akses internet kepada
masyarakat yang pada saat itu layanan internet lewat kabel lumayan mahal, maka
Indosat dengan bekerjasama dengan IM2 mempunyai harapan agar masyarakat
dapat menikamti layanan internet yang lebih murah dan pada kenyataannya internet

Bahwa teknologi jaringan pada saat itu berkembang yang disebut dengan 3G,

lik

HSDPA adalah terminologi dari jaringan yang dapat membuat download menjadi

ub

tinggi kecepatannya.

Bahwa jaringan bergerak seluler adalah salah satu dari jenis jaringan yang berbasis

ep

nirkabel/wireless. Wireless menggunakan gelombang radio atau parameternya


sering disebut frekuensi.

Bahwa jaringan bergerak seluler Indosat sesuai dengan lisensi yang diperoleh
bergerak seluler Indosat dan untuk menyelenggarakan jaringan bergerak seluler

In
d

on

ng
gu
A

es

mengacu pada Kepmen No. 102 tahun 2006 tentang ijin penyelenggara jaringan

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

menjadi lebih murah.

Halaman 247

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

sistem GSM 900/1800 dan standar berbasis IMT2000 atau 3G pada pita frekuensi
radio 1950-1955 berpasangan dengan 2140-2145 MHz .

Bahwa didalam PKS menyebutkan berkaitan dengan pemanfaatan/pengguna

ng

jaringan 3G, tidak pernah menyebutkan frekuensi didalam PKS tersebut.

Bahwa dalam PKS dicantumkan jaringan 3G HSDPA Indosat merujuk pada

gu

Kepmen No. 102 tahun 2006 pada pita frekuensi radio 1950-1955 berpasangan
dengan 2140-2145 MHz .

Bahwa PKS tersebut terkait dengan distribusi dan penggunaan jaringan, untuk
distribusi berkaitan dalam distribusi USIM/Simcard, Simcard adalah bagian

ub
lik

ah

daripada sistem jaringan bergerak seluler, Simcard dimiliki oleh Indosat dan IM2
berfungsi untuk mendistribusikan agar jaringan Indosat tersebut bisa digunakan.

am

Bahwa pada saat USIM di distribusi ke IM2 sudah aktif, jadi yang mengaktifkannya
adalah Indosat, ketika USIM tersebut dipakai pelanggan IM2 maka pelanggan

ep

akan menggunakan user name dan password untuk mengaktifkan layanan

Bahwa user name dan password tersebut akan tercatat di database IM2,
kegunaan

pencatatan

adalah

untuk

kewajiban

pelayanan

A
gu
ng

keperluan billing/penagihan, penghitungan penggunaan, dll.

Bahwa dengan username dan password yang dimiliki maka bisa dipakai di luar
negeri.

pelanggan,

In
do
ne
si

ah
k

internet IM2.

Bahwa kebijakan terkait dengan simcard ada di Indosat, dan Simcard yang
didistribusikan kepada IM2 maka Indosat tidak memperkenankan untuk
mengaktifkan jasa telephoni dasar, karena IM2 tidak memiliki jasa telephoni dasar,

ub

masing-masing berbeda.

Bahwa PKS antara Indosat dengan IM2 pembagiannya dari penggunaan trafic

ep

data yang dinikmati pelanggan, Indosat mendapatkan 66% IM2 34%.


Bahwa PKS ditujukan bagi pengguna residensial/retail karena Indosat
difokuskan untuk corporate sedangkan IM2 difokuskan untuk pelanggan

on
In
d

gu

ng

seperti anak sekolah, dll.

es

ka

Bahwa pelanggan Indosat tidak bisa menggunakan username dan password


untuk menikmati layanan internet IM2, karena sistem yang diterapkan oleh

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

lik

untuk internet saja, fitur yang lainnya dimatikan oleh Indosat.

ah

maka oleh Indosat dimatikan. Simcard tersebut oleh pelanggan IM2 hanya bisa

Halaman 248

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa karena tidak bisa membedakan apakah pelanggan menggunakan teknologi

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

2G atau 3G, maka harga yang diberikan kepada pelanggan sama saja jika tidak ada

ng

teknologi 3G di tempat tersebut.

Bahwa PKS sudah pernah di addendum sebanyak 3x yaitu 4 Juni 2007, 15

gu

September 2008 dan Juli 2010. Amandemen tersebut ditandatangani oleh

Terdakwa selaku Dirut IM2 dan Wakil Dirut Indosat Kaizan untuk yang ke 1
dan 2, amandemen 3 ditandatangani oleh Lazslo Barta sebagai Chief Officer.

Bahwa amandemen I yaitu berkaitan dengan tarif data internet, jika semakin banyak
data yang digunakan harganya lebih murah.

Bahwa Amandemen II yaitu berkaitan dengan paket unlimited, pelanggan tidak

ub
lik

ah

perlu memikirkan berapa data yang harus dibayar.

am

Bahwa tanggal 18 September 2008 ada PKS antara Indosat dengan IM2 tentang
voucher isi ulang untuk top up layanan prepaid IM2. Pembayaran isi ulang sebelum

ah
k

ep

ada PKS dilakukan dengan cara transfer ke bank dan IM2 mengeluarkan voucher.
Setelah PKS ini ada pelanggan IM2 bisa menggunakan voucher milik Indosat. Jadi

In
do
ne
si

PKS tersebut untuk kemudahan bagi pelanggan IM2, karena walaupun ATM
banyak tetapi tidak semua orang mempunyai tabungan, dengan voucher Indosat ini

A
gu
ng

yang banyak ditemui di pinggir jalan maka memudahkan untuk melakukan top up.

Bahwa pembagian pendapatan antara IM2 dan Indosat dari tahun 2006-2011 untuk
sharing jaringan tercantum didalam rekapitulasi tabel di BAP 19 Maret 2012 No. 3.

Bahwa IM2 selaku ISP dalam melayani pelanggan menggunakan jaringan milik
Indosat untuk menyalurkan traffic berupa data, voice dan sms.

Bahwa sesuai kebijakan Indosat, IM2 pada tahun 2011 sudah dicanangkan sebagai

pelanggan Indosat dan akan dilayani oleh Indosat seluruh layananannya.


Bahwa IM2 sebagai ISP sejak berdiri tidak mempersoalkan menggunakan jaringan

ub

apa untuk melayani pelanggan, asalkan pelanggan di suatu lokasi bisa dilayani, saat

ep

itu IM2 menggunakan kabel telepon bekerjasama dengan Telkom, selain itu
bekerjasama dengan Kabelvision menggunakan kabel tv, kemudian IM2 juga
bekerjasama dengan Indosat dengan menggunakan satelit.

on
In
d

gu

jaringan.

ng

jaringan tersebut didapat melalui lelang, karena saat itu hanya berpikir butuh

es

Bahwa terdakwa pada saat menandatangani PKS tidak berpikir kesana bahwa

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

lik

lagi melayani akses internet dan semua pelanggan IM2 akan migrasi menjadi

ka

ah

Inovasion Hub dimana Indosat akan melakukan transformasi dan IM2 sudah tidak

Halaman 249

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa terdakwa pernah membaca Keputusan Dirjen Postel No. 229/Dirjen/2006

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

tanggal 22 Juni 2006 tentang ijin ISP IM2, ada isitilah POP di lampiran keputusan

ng

tersebut adalah area layanan dan ada jumlah area layanan, IM2 bilang kepada
pemerintah bahwa ada rencana area layanan IM2 ada di kota A,B dan C sesuai
kemampuan.

Bahwa kapasitas Bandwith dalam Mbps adalah kapasitas yang mengacu pada

gu

Amerika, karena aplikasi-aplikasi internet banyak yang berpusat terutama di

Amerika, untuk menyiapkan bandwith internasional harus memakai jaringan.

Bahwa jaringan yang dipakai bisa apa saja, ISP hanya melihat PHP area layanan,

ub
lik

ah

bisa memakai jaringan telpon, Kabelvision, Isat.

Bahwa dengan jaringan 3G maka perbedaannya adalah kecepatan Isat lebih tinggi

am

pada saat itu dan coverage layanan kepada masyarakat akan lebih luas tidak hanya
di Jawa dan Sumatera saja.

Bahwa sebagai ISP, semua penyelenggara setiap tahun melaporkan LKO, laporan

ep

ah
k

tersebut berupa jumlah pelanggan atau bandwith yang digunakan, laporan tersebut
akan dievaluasi oleh Menkominfo. Didalam LKO tersebut tidak ada mencantumkan

A
gu
ng

Menkominfo untuk memudahkan evaluasi.

Bahwa IM2 adalah penyelenggara ISP dan ijinnya adalah ISP, IM2 tidak perlu ijin
jaringan dan memang tidak membutuhkannya.

In
do
ne
si

perjanjian kerjasama dengan Indosat. Format LKO tersebut ditentukan oleh

Bahwa kondisi internet di Indonesia pada tahun 2006 selalu ada keluhan dari
masyarakat dan pemerintah mengenai kenapa internet mahal, hal tersebut
dikarenakan tidak cukup banyak jaringan akses di Indonesia, maka dengan adanya

Bahwa asosiasi Penyelenggara Jasa Internet dengan anggota lebih dari 200 untuk

lik

memperoleh akses jaringan akan bekerjasama dengan operator.

Bahwa benar ISP lebih dari 200 adalah kebanyakan perusahaan kecil, kebanyakan

ub

bekerjsama dengan penyelenggara jaringan.

Bahwa setelah bekerjasama dengan Indosat pada tahun 2006, pelanggan IM2 dalam

ep

setahun bisa mencapai 10.000, sedangkan IM2 bekerjasama dengan Firstmedia


selama 5 tahun jumlah pelanggan IM2 hanya mencapai 5.000 saja.

pernah mendapatkan penghargaan dari pemerintah sebagai wajib pajak patuh.

In
d

on

ng
gu
A

es

Bahwa IM2 selalu patuh tiap tahun dalam membayar pajaknya, pada tahun 2008

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

PKS ini internet bisa dibuat dengan harga murah tiap tahunnya.

Halaman 250

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Semua BHP yang ditagihkan kepada IM2 selalu patuh dibayar kepada negara dan
IM2 tidak pernah mendapatkan teguran atas keterlambatan membayar BHP nya.

Bahwa IM2 mempunyai ijn multimedia pada tahun 2001, ijin ISP pada tahun 2006,

ng

tahun 2007 IM2 baru mempunyai ijin Jaringan Tetap Tertutup.

Bahwa IM2 didirikan memang untuk menyelenggarakan Internet, Indosat memilih

gu

IM2 sebagai mitra karena IM2 sudah berpengalaman dalam bidang internet dan
harapan pemerintah agar harga internet di Indonesia bisa terjangkau dapat tercapai.

Bahwa PKS memang diamanatkan oleh peraturan bahwa kerjasama penyelenggara

jaringan dengan penyelenggara jasa yang dituangkan dalam bentuk perjanjian

ub
lik

ah

tertulis dimana kebetulan perjanjian tersebut adalah Induk Perusahaan dengan Anak
Perusahaan.

am

Bahwa Indosat sebagai perusahaan terbuka wajib memenuhi semua ketentuan


tentang Good Governence, IM2 sebagai anak perusahaan mengikuti system

ah
k

ep

manajemen Indosat dan tiap tahun di audit oleh auditor professional.


Bahwa IM2 tidak pernah mendapatkan teguran dari Kominfo mengenai kerjasama

Bahwa IM2 adalah ISP dan bukan Dinas Komunikasi Radio, IM2 tidak memiliki

A
gu
ng

BTS dan dalam asset tidak ada catatan kepemilikan Node-B.

In
do
ne
si

dengan Indosat karena kurang ijin.

Bahwa tanggal 30 Mei 2006, Terdakwa diundang oleh Jhonny S Sjam selaku
Komut IM2 untuk hadir di rapat komisaris IM2 dengan Direksi, dan terdakwa
diperkenalkan sebagai calon Dirut IM2 oleh komisaris karena posisi Dirut sedang
kosong. Didalam risalah rapat tersebut tanggal 30 Mei 2006 sudah dilaporkan oleh
Direksi mengenai perkembangan kerjasama Indosat Net/3G.

Bahwa rapat tanggal 24 April 2006, dijelaskan bahwa Dirut IM2 saat itu (terdakwa
harus melakukan kerjasama dengan Indosat.

Bahwa PKS antara Indosat dengan IM2 adalah hal yang lazim, IM2 bekerjsama

ub

lik

belum menjabat Dirut) bahwa untuk mencapai target perusahaan salah satunya

dengan penyelenggara jaringan telekomunikasi lain seperti Telkom, kabelvison.


Indosat sendiri juga memiliki kerjasama sejenis dengan CBN, Lintas Artha, Quasa.

ka

ah

ep

Dari website juga ada kerjasama operator jaringan dengan ISP seperti Telkom

ah

dengan Speddy, Telkomsel dengan Flash, XL dengan CBN, XL dengan Quasa. IM2

selain dengan Indosat juga bekerjasama dengan Mobile 8 untuk hal yang sejenis

es
on
In
d

gu

ng

dengan teknologi jaringan yang berbeda .

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 251

Bahwa XL dengan CBN dan Telkomsel dengan Flash menggunakan jaringan

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

bergerak seluler dan diketahui karena sebagai competitor langsung dari layanan

ng

internet yang sama.

Bahwa Ijin Penyelenggara Jasa memiliki hak akses jaringan termasuk dalam

gu

jaringan bergerak seluler karena hal tersebut diatur dalam Keputusan Dirjen Postel

No. 229/Dirjen/2006 mengenai ijin penyelenggara jasa akses internet IM2. Sebagai

ISP tidak bisa melihat dimana pelanggan tersebut berada dan bertujuan melayani

pelanggan dengan baik, jadi jika hanya mengandalkan satu jenis jaringan akses
dirasa tidak mungkin, maka IM2 harus bisa memanfaatkan secara maksimal apapun

ub
lik

ah

yang ada disediakan oleh penyelenggara jaringan.

Bahwa kesempatan untuk bisa menggunakan jaringan-jaringan dipelajari dari FTT

am

2000 Bab 3.13 dan 13.3 bahwa jasa multimedia bisa menggunakan jaringan tetap
dan jaringan bergerak. Hal tersebut merupakan implementasi dari FTT Keputusan

ah
k

ep

Menteri No.4 Tahun 2001 .

Bahwa IM2 dalam memilih jaringan bergerak seluler dalam jasa layanan internet

Bahwa secara pribadi terdakwa pernah mendapatkan penghargaan dari pengamat

A
gu
ng

jaringan.

In
do
ne
si

bukan merupakan penggunaan frekuensi secara bersama tetapi penggunaan

internasional dan Presiden RI berupa Satya Lencana Wirakarya dalam penetrasi


internet di Indonesia.

Bahwa terdakwa secara tegas menerangkan pendapatan, BHP Tel,


Sharing Jaringan Akses 3,5 G ke Indosat sebagai berikut :

USO

dan

61.189.877.398,00 99.284.724.800,00 250.453.921.543,0


0
0,00
45.421.752.295,00 217.549.770.092,0
0

ub

2010

421.974.919.586,0 524.110.817.0
0
0
397.023.257.208,0 502.277.653.5
0
0

39.059.167.463,00 32.237.281.829,00 17.796.708.751,00 12.086.160.237,00 10.061.527.43

17.346.813.656,00 17.497.374.774,00 11.498.587.932,00 8.762.850.106,00 6.846.660.675


3.510.592.023,00 2.231.457.885,00 1.416.771.504,00 935.200.544,00 603.275.018,0
0,00
1.109.432.685,00 352.525.555,00 2.948.803.064

on
In
d

gu
A

2009

es

MOBILE
BROADBAND
ACCESS 3.5G
KABEL
INTERNET
DIAL UP
PAY TV
CONTENT / VAS

2008

ng

ka

RETAIL

2007

lik

2006

ep

Keterangan

ah

Pendapatan, BHP Tel, USO dan Sharing Jaringan Akses 3,5 G ke Indosat

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 252

1.273.304.256,00 1.896.858.017,00 1.018.458.139,00

HORSPOT,
HOTZONE
LAIN-LAIN

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ng

64.192.440,00

2.244.392.701,00 1.301.161.128

326.542.989.604,0 385.838.581.978,0 296.017.433.412,0


0
0
0
205.190.504.408,0 274.847.002.450,0 265.269.908.091,0
0
0
0
15.495.458.835,00
1.951.293.084,00
105.857.026.361,0 110.991.579.528,0 28.796.232.237,00
0
0

DATA LINK

0,00

SME / SOHO dan


VSAT

12.402.802.942,00 16.793.967.948,00 51.114.373.075,00 34.005.542.441,00 27.806.542.68

Total Pendapatan

400.135.669.944,0 501.917.274.726,0 687.607.184.495,0 813.209.661.809,0 838.348.770.7


0
0
0
0
0

230.688.342.351,0 177.115.670.3
0
0
192.120.442.774,0 141.505.626.2
0
0
6.418.721.936,00 2.940.945.127
32.149.177.641,00 32.669.098.96

ub
lik

gu

CORPORATE
DEDICATE
INTERNET
DEDICATED
INP
DATA
COMMUNICATIO
N

90.021.456.465,00 126.540.857.431,0 109.315.740.7


0
0

2006

2007

2008

In
do
ne
si

A
gu
ng

ep

0,00

2009

2010

Total BHP Tel


2.618.411.625,00 3.099.378.318,00 6.320.863.059,00
BHP Tel - MOBILE 0,00
353.679.017,00 1.724.295.960,00
BROADBAND
ACCESS 3.5G
BHP Tel 2.618.411.625,00 2.745.699.301,00 4.596.567.099,00
LAINNYA (Retail
& Corporate)
Denda

3.409.366.697,00 4.460.611.398
1.354.777.199,00 2.671.000.683

Total USO
USO - MOBILE
BROADBAND
ACCESS 3.5G
USO - LAINNYA
(Retail &
Corporate)
Denda

8.523.416.741,00 11.151.528.49
3.386.942.997,00 6.677.501.708

ep

1.963.808.218,00 2.324.533.738,00 4.740.647.294,00


0,00
265.259.262,00 1.293.221.970,00

134.706.417,0

5.136.473.744,00 4.137.260.745

on

336.766.044,0

In
d

gu

ng

1.963.808.218,00 2.059.274.476,00 3.447.425.324,00

2.054.589.498,00 1.654.904.298

es

ub

lik

ah
m
ka

71.736.120,00

338.945.792.546,0 402.632.549.926,0 437.153.262.952,0 391.234.742.223,0 314.237.953.7


0
0
0
0
0

A
ah
am

ah
k

570.533.235,00

CORPORATE
MARKET

Keterangan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 253

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Total BHP & USO

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

4.582.219.843,00 5.423.912.056,00 11.061.510.353,00 11.932.783.438,00 15.612.139.89

10.053.850.636,00 45.120.174.101,00 114.411.483.119,0 184.212.582.5


0
0

es
on
In
d

gu

ng

ah

ep

ka

ub

lik

ah

A
gu
ng

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

gu

ng

Sharing Jaringan
0,00
Akses 3.5G ke Indosat

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 254

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini maka segala

sesuatu yang terjadi di sidang pengadilan sebagaimana termuat dalam Berita Acara Sidang

ng

dianggap telah termasuk dan dipertimbangkan dalam putusan ini;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan Terdakwa

gu

apabila dihubungkan dengan barang bukti yang diajukan dimuka persidangan, dimana satu
sama lainnya ada kesesuaian hubungan yang saling melengkapi, sehingga diperoleh fakta-

fakta hukum antara lain sebagai berikut :

Telekomunikasi yang merupakan setiap pemancaran, pengiriman, dan atau

ub
lik

ah

penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan,


gambar, suara dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio, atau sistem

am

elektromagnetik dimana Telekominikasi dikuasai oleh negara dan pembinaannya


dilakukan oleh Pemerintah, sebagaimana tertuang di dalam Pasal 4 ayat (1)
Undang-Undang Nomor : 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi.
Bahwa pemanfaatan spektrum frekuensi radio yang merupakan sumber daya alam

ep

ah
k

yang terbatas sehingga perencanaan, pemanfaatan spektrum frekuensi radio diatur

In
do
ne
si

pengawasannya

oleh pemerintah yang dalam pembinaan, penggunaan, pengendalian dan

dilakukan oleh Menteri sebagaimana diatur dalam Peraturan

A
gu
ng

Pemerintah Nomor : 53 Tahun 2000 Tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi


Radio dan Orbit Satelit Pasal 2 yang berbunyi : Pembinaan penggunaan spektrum

frekuensi radio dan orbit satelit dilakukan oleh Menteri dan Pasal 3 ayat (1) yang
berbunyi : dalam melaksanakan pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2,

Menteri melaksanakan fungsi penetapan kebijakan, pengaturan, pengawasan dan


pengendalian.

ah

lik

tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi, pemberian izin untuk penyelenggaraan


jaringan dan atau jasa telekomunikasi dilakukan melalui evaluasi atau seleksi yang
penyelenggaraan

pemberian

izin

ub

Sedangkan

jenis

telekomunikasi

melalui

evaluasi

ep

terhadap

yang

jumlahnya

dilakukan

dibatasi.

terhadap

jenis

penyelenggaraan telekomunikasi yang jumlahnya tidak dibatasi.


Bahwa karena telekomunikasi di kuasai oleh negara dan pembinaannya dilakukan
pemerintah maka dikeluarkan oleh Pemerintah pada tahun 2005 Peraturan Menteri
Komunikasi dan Informatika Nomor : 17/PER/M.KOMINFO/9/2005 Tentang Tata

In
d

on

ng

gu
A

es

ka

dalam penjelasannya mengatur bahwa pemberian izin melalui seleksi dilakukan

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

Bahwa dalam Pasal 58 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor : 52 Tahun 2000

Halaman 255

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Cara Perizinan dan Ketentuan Operasional Penggunaan Spektrum Frekuensi radio


dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a mengatur tentang izin pita frekuensi radio diterbitkan

ng

oleh menteri (vide Pasal 3 ayat (2)) yang selanjutnya dalam Pasal 12 ayat (1)

mengatur bahwa pemohon izin pita frekuensi radio sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (1) huruf a dilakukan melalui proses seleksi.

Bahwa berdasarkan rekomendasi ITU-R M.1036-2 tatanan frekuensi B1,

gu

pemerintah melakukan penataan pita frekuensi 1920 1980 MHz berpasangan

dengan 2110 2170 MHz untuk moda FDD serta 1880 1920 MHz dan 2010
2025 MHz untuk moda TDD dan terdapat alokasi frekuensi campuran pada pita

ub
lik

ah

frekuensi 2,1 GHz yang menyebabkan in-efisiensi penggunaan pita frekuensi maka

Menteri Komunikasi dan Informatika menerbitkan Peraturan Nomor : 01/PER/

am

M.KOMINFO/2006 tanggal 13 Januari 2006.

Bahwa untuk kelancaran proses seleksi dengan metode lelang penyelengaraan

ep

jaringan bergerak seluler IMT-2000 pada pita frekuensi 2,1 GHz sesuai tatanan

ah
k

frekuensi B1 ITU-R M.1036-2 dan agar dapat terlaksana secara wajar, transparan
dan dapat dipertanggungjawabkan maka Menteri Komunikasi dan Informatika

In
do
ne
si

menerbitkan Peraturan Nomor : 04/PER/M.KOMINFO/01/2006 tanggal 30 Januari

2006 tentang Tata Cara Lelang Pita Spektrum Frekuensi Radio 2,1 GHz Untuk

A
gu
ng

Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler

IMT-2000, dimana dalam Pasal 1

angka 5 menyatakan bahwa seleksi adalah penyaringan untuk penentuan pemenang

penyelenggara jaringan bergerak seluler IMT-2000 melalui proses pelelangan, dan


angka 6 menyatakan bahwa pelelangan adalah penentuan pemenang penyelenggara
jaringan bergerak seluler

IMT-2000 yang berdasarkan persaingan nilai

kesanggupan membayar Biaya Hak Penggunaan (BHP) Pita Frekuensi Radio oleh

ah

masing masing peserta lelang.

1940 1945 MHz dan 2130 2135 MHz ;

1945 1950 MHz dan 2135 2140 MHz ;

1950 1955 MHz dan 2140 2145 MHz

ep

ub

Yang secara tegas dalam pasal 2 ayat (2) adalah merupakan obyek lelang.

dan Informatika menerbitkan Peraturan Nomor 07/PER/M.KOMINFO/2/2006,


tanggal 08 Februari 2006 Tentang Penggunaan Pita Frekuensi Radio 2,1 GHz

In
d

on

ng
gu
A

es

Lebih lanjut mengenai penggunaan pita frekuensi 2,1 GHz, Menteri Komunikasi

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

dilelang meliputi :

lik

Bahwa pasal 2 ayat (1) yang menyebutkan Blok Pita Spektrum Frekunsi yang

Halaman 256

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Untuk Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler yang pada Pasal 2 ayat (2)
secara tegas menyatakan Penetapan Spektrum frekuensi radio pada pita frekuensi

ng

radio 2,1 GHz kepada peserta seleksi penyelenggara jaringan bergerak seluler
IMT-2000 dilaksanakan melalui mekanisme pelelangan.

PT. Indosat Tbk, sebagai penyelenggara jaringan telekomunikasi yang mengikuti

gu

seleksi / pelelangan pita spektrum frekuensi radio 2,1 GHz untuk penyelenggaraan

jaringan bergerak seluler IMT 2000 telah ditetapkan sebagai pemenang lelang

dengan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor : 19/KEP/


M.KOMINFO/2/2006 tanggal 14 Februari 2006 tentang Penetapan Pemenang

ub
lik

ah

Seleksi Penyelenggara Jaringan Bergerak Seluler IMT-2000 pada Pita Frekuensi


Radio 2,1 GHz. Untuk PT. Indosat Tbk telah dialokasikan pita 1950 1955 MHz

am

berpasangan dengan 2140 2145 MHz dan Keputusan Menteri Komunikasi dan
Informatika Nomor

102/KEP/M.KOMINFO/10/2006 tanggal 11 Oktober 2006

ep

tentang Izin Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler PT. Indosat Tbk yang

ah
k

pada pokoknya memberikan izin penyelenggaraan jaringan bergerak seluler


kepada PT. Indosat Tbk untuk menyelenggarakan :

890 900 MHz berpasangan dengan 935 945 MHz;

A
gu
ng

In
do
ne
si

Jaringan bergerak seluler sistem GSM 900 / DCS 1800 pada pita frekuensi radio :

1717,5 1722,5 MHz berpasangan dengan 1812,5 1817,5 MHz;

1750 1765 MHz berpasangan dengan 1845 1860 MHz.

Jaringan bergerak seluler sistem IMT-2000/3G pada pita frekuensi radio 1950
1955 MHz berpasangan dengan 2140 2145 MHz;
Jasa Teleponi Dasar.

Bahwa Menteri Kominfo menetapkan alokasi pita frekuensi radio 1950 1955

lik

MHz berpasangan dengan 2140 2145 MHz kepada PT. Indosat Tbk, yang
merupakan alokasi pita frekuensi radio yang eksklusif dengan

penggunaan

frekuensi yang primer, tidak dapat lagi diberikan kepada penyelenggara

ub

ah

telekomunikasi lainnya selain PT. Indosat Tbk. Berdasarkan Peraturan Pemerintah

ka

Nomor : 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit

ep

Satelit Pasal 25 ayat (1) pemegang alokasi frekuensi radio tidak dapat

ah

mengalihkan frekuensi radio yang telah diperolehnya kepada pihak lain dan

untuk tujuan penyelenggaraan telekomunikasi wajib membayar Biaya Hak

on
In
d

gu

ng

Penggunaan spektrum frekuensi radio.

es

Pasal 29 ayat (1) menyatakan bahwa setiap pengguna spektrum frekuensi radio

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 257

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa Keputusan Menteri Komunikasi dan Informasi Nomor : 19/KEP/

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

M.KOMINFO/2/2006 tentang Penetapan Pemenang Seleksi Penyelenggara

ng

Jaringan Bergerak Seluler IMT-2000 pada Pita Frekwensi Radio 2,1 GHz pada
diktum kedua wajib memenuhi pembayaran :
Biaya Nilai Awal (Up Front Fee);

Biaya Hak Penggunaan (BHP) Pita Spektrum Frekuensi Radio ;

Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond)

gu

Sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan
Informatika Nomor : 07/PER/M.KOMINFO/2/2006

tentang Ketentuan

ub
lik

ah

Penggunaan Pita Frekuensi Radio 2,1 GHz untuk Penyelenggaraan Jaringan


Bergerak Seluler.

am

Bahwa Biaya Nilai Awal ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi


dan Informatika Nomor : 7 Tahun 2006 pada Pasal 4 ayat (1) artinya nilai yang

ep

harus dibayar oleh penyelenggara telekomunikasi yang memenangkan lelang

ah
k

sebesar 2 kali dari nilai penawaran terakhir dari setiap penawar lelang dimana PT.
Indosat Tbk membayar sebesar Rp.160.000.000.000,- (seratus enam puluh miliar
puluh miliar rupiah).

Bahwa benar PT. Indosat Tbk telah membayar Biaya Hak Penggunaan Frekuensi

A
gu
ng

In
do
ne
si

rupiah) dikali 2 (dua) sama dengan sebesar Rp. 320.000.000.000,- (tiga ratus dua

sehubungan dengan penggunaan Frekuensi 1950 1955 MHz berpasangan dengan

2140 2145 MHz yakni pembayaran Up Front Fee dan Tarif Izin Penggunaan

Up Front Fee BI Rate (%) Indeks


Pengali
2
320 M

2007

0 x HP

11.83

2008

0 x HP

8.41

121,32 %

2009

0 x HP

8,79

131,98 %

2010

0 x HP

7,15

141,41 %

6,41

150,48 %

Total
Pembayaran
(Rp)
6
352.000.000.
000.71.571.200.0
00,116.463.050.
929,211.170.907.
104,294.139.076.
525,312.999.112.
116,1.358.343.34
6.674,-

on
In
d

gu

ng

0 x HP

111,83 %

ub

ep

2011

Tariff Izin
Penggunaan
Frekuensi
5
32.000.000.0
00,71.571.2000.
000,116.463.050.
929,211.170.907.
104,294.139.076.
500,312.999.112.
100,Jumlah

lik

1
2006

ah

ka

ah

Tahun

es

Frekuensi :

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 258

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Bahwa PT. IM2 berdiri sejak tanggal 25 September 1996 dengan Akta Notaris P.

ng

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

SUTRISNO A. TAMPUBULON, SH Nomor : 58 dengan komposisi kepemilikan

saham Rp. 49.750.000.000,- (empat puluh sembilan miliar tujuh ratus lima puluh

gu

juta rupiah) dimiliki oleh PT. INDOSAT dan Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima
puluh juta rupiah) dimiliki oleh Koperasi Pegawai PT. Indosat yang berusaha

dalam bidang Jasa Multimedia dan usaha jasa lainnya yang mendukung

Bahwa berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi Nomor

ub
lik

ah

penyelenggaraan Jasa Multimedia kecuali jasa dibidang hukum dan pajak.

229/Dirjen/2006 tangal 22 Juni 2006 tentang Izin Penyelenggaraan Jasa Akses

am

Internet (Internet Service Provider) PT. Indosat Mega Media (PT. IM2), PT. IM2
diberikan izin penyelenggaraan jasa akses internet (Internet Service Provider) yang
wajib memenuhi ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku dan

ep

Selain itu PT IM2 juga memiliki ijin-ijin lain yaitu :

Keputusan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi Nomor: 230/

In
do
ne
si

ah
k

melaksanakan ketentuan yang tercantum dalam lampiran keputusan tersebut.

DIRJEN/2006 tanggal 27 Juni 2006 tentang Izin Penyelenggaraan Jasa

A
gu
ng

Interkoneksi Internet (Network Access Point / NAP) PT. Indosat Mega Media.

Keputusan

Menteri

Komunikasi

dan

Informatika

Nomor:

434/KEP/

M.KOMINFO/10/2007 tanggal 6 Oktober 2007 tentang Izin Penyelenggaraan


Jaringan Tetap Tertutup PT. Indosat Mega Media.

Keputusan

Menteri

Komunikasi

dan

Informatika

Nomor:

423/KEP/

M.KOMINFO/11/2009 tanggal 6 Nopember 2009 tentang Izin Penyelenggaraan

Menteri

Komunikasi

dan

Informatika

Nomor:

428/KEP/

ub

M.KOMINFO/11/2009 tanggal 16 November 2009 tentang Perubahan Atas


Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor : 434/KEP/
M.KOMINFO/10/2007 tanggal 6 Oktober 2007 tentang Izin Penyelenggaraan

ep

Jaringan Tetap Tertutup PT. Indosat Mega Media.

ah

ka

Keputusan

lik

ah

Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packed & Switced PT. Indosat Mega Media.

Bahwa untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan mutu pelayanan jasa akses

on
In
d

gu

ng

dengan PT. Indosat, Tbk untuk menggunakan frekuensi 3G milik PT. Indosat,

es

internet serta penambahan pendapatan usaha, kemudian PT. IM2 bekerjasama

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 259

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

sehingga pelayanan jasa akses internet PT. IM2 dapat lebih cepat, bergerak
(mobile) dan mencapai segmen pengguna residensial.

Bahwa Terdakwa INDAR ATMANTO selaku Direktur Utama PT. Indosat Mega

ng

Media berdasarkan

Akta Notaris Nomor : 71 tanggal 31 Mei 2006 yang

ditandatangani oleh Notaris Julius Purnawan SH, MSi pada tanggal 24 November

gu

2006 telah menandatangani :

Perjanjian Kerjasama antara PT. Indosat, Tbk dengan PT. Indosat Mega Media (PT.
IM2) Tentang Akses Internet Broadband melalui Jaringan 3G / HSDPA Indosat No.

Indosat : 224/E00-EA.A/MKT/06 dan No. IM2 : 0996/DU/IMM/XI/06 tanggal 24

ub
lik

ah

November 2006 Tentang Akses Internet Broadband melalui Jaringan 3G / HSDPA


Indosat yang ditanda tangani oleh Terdakwa sebagai Direktur Utama PT. Indosat

am

Mega Media dan Kaizad B Heerjee sebagai Wakil Direktur Utama PT. Indosat Tbk,
yang antara lain pada pokoknya berisi :

ep

PT. Indosat Tbk dan PT. IM2 sepakat bahwa perjanjian dilaksanakan dalam lingkup

ah
k

kerjasama penyediaan jasa akses internet broadband yang diselenggarakan oleh PT.
IM2, dengan menggunakan jaringan 3G/HSDPA Indosat melalui penggunaan

In
do
ne
si

maupun SMS) ;

Universal Subsriber Identity Number (USIM) (tanpa fitur voice, video call, MMS

A
gu
ng

Target pelanggan pada kerjasamanya ini difokuskan pada segmen pengguna

residential ; PT. IM2 dengan menggunakan Access Point Name (APN) tersendiri
yakni Indosatm2 menjual IndosatNet Broadband dan diperkenankan untuk

menyediakan tambahan fitur atau layanan nilai tambah terhadap layanan dasar akses
Internet Broadband via jaringan 3G / HSDPA ;

Apabila jaringan 3G/HSDPA tidak tersedia pada BTS Indosat, pelanggan dapat

lik

dengan tarif per-kilobytenya sama dengan tarif via jaringan 3G/HSDPA,

ub

menggunakan USIM, APN, user-id dan password yang sama ;

Tanggung jawab penyediaan Customer Premises Equipment (CPE)

dalam

kerjasama ini ada pada IM2. Atas biaya dan tanggung jawab IM2 Indosat akan

ka

ah

roaming di jaringan General Packet Radio Service (GPRS)/2G atau 2,5G) Indosat

ep

membantu penyediaan CPE berupa 3G USB Modem atau Datacard Peripheral

ah

Component Micro Channel Interconnect Architecture (PCMCIA) untuk kebutuhan

on
In
d

gu

ng

lampiran ;

es

selama 4 (empat) bulan pertama sesuai dengan jumlah yang dijadualkan dalam

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 260

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

IM2 adalah product owner layanan IndosatNet via jaringan 3G/HSDPA Indosat dan

IM2 Anywhere dan yang melakukan pemasaran, penjualan, serta penagihan kepada

ng

pelanggan dan menyediakan customer support ;

Titik keterhubungan yang merupakan batasan tanggung jawab Para Pihak terletak di

gu

Gateway GPRS Supoort Node (GGSN) dengan GGSN adalah peralatan yang
disediakan dan dimiliki oleh Indosat.

IM2 berkewajiban untuk melakukan fungsi-fungsi pemasaran, provisioning, billing,

collection serta customer service jasa IM2 Anywhere, termasuk menggunakan akses
via jaringan 3G/HSDPA Indosat ;

ub
lik

ah

Atas USIM yang telah diterima oleh IM2 dari waktu ke waktu berdasarkan berita
acara serah terima yang ditandatangani wakil PARA PIHAK sepenuhnya menjadi

am

tanggung jawab IM2 terhadap penyalahgunaan ;

Tarif yang berlaku untuk akses IndosatNet Broadband dengan menggunakan APN

ep

Indosatm2 adalah Rp. 350,- (tiga ratus lima puluh rupiah) per-megabyte ;

ah
k

IM2 diperkenankan untuk menjual kepada pelanggannya dengan tarif per Mega

bytenya sama, lebih besar atau lebih kecil dibanding tarif yang disepakati di atas

In
do
ne
si

dengan ketentuan pembagian revenue share tetap seperti pada ayat (1) Pasal 6;

A
gu
ng

Atas pelaksanaan perjanjian, para pihak sepakat bagi hasil kerjasama penyediaan
jasa akses internet menggunakan jaringan akses 3G/HSDPA adalah Indosat : IM2 =
66% : 34%.

Amandemen Pertama Perjanjian Kerjasama antara PT. Indosat, Tbk dengan PT.

Indosat Mega Media Tentang Akses Internet Broadband melalui Jaringan 3G/

HSDPA Indosat Nomor Indosat : 225/E00-EAA/MKT/06 dan Nomor IM2 :

lik

sebagai Direktur Utama PT. Indosat Mega Media dan Kaizad B Heerjee sebagai
Wakil Direktur Utama PT. Indosat Tbk yang pada pokoknya berisi :

ub

Tarif yang berlaku untuk akses IndosatNet Broadband dengan menggunakan APN
indosat im2 adalah Rp. 184,- (seratus delapan puluh empat rupiah) per megabyte
dan berlaku mulai tanggal satu bulan Juni tahun dua ribu tujuh (01-06-2007) ;

ep

IM2 diperkenankan untuk menjual kepada pelanggannya dengan tarif per


megabyte-nya sama, lebih besar atau lebih kecil dibanding tarif yang disepakati di
Tarif sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat (1) berlaku pula untuk pelanggan yang

on
In
d

gu

ng

roaming via jaringan GPRS milik Indosat ;

es

atas dengan ketentuan pembagian revenue share tetap seperti pada ayat (1) Pasal 6 ;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

0996/DU/INN/XI/2006 tanggal 4 Juni 2007 yang ditanda tangani oleh Terdakwa

Halaman 261

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Trafik yang dihitung adalah jumlah byte yang tercatat di GGSN Indosat dan tercatat

di sistem perekaman data pada jaringan Internet M2. Data perekaman trafik yang

ng

tidak lengkap tidak diperhitungkan baik dalam kompensasi maupun dalam


penagihan kepada pelanggan ;

gu

Selama masa promosi Indosat Broadband, maka tarif sebagaimana ditentukan pada
Pasal 6 ayat (1) berubah menjadi Rp. 125,- (seratus dua puluh lima rupiah) per
ribu enam (24-11-2006) sampai dengan tanggal tiga puluh satu bulan Mei tahun dua
ribu tujuh (31-05-2007)

ah

Amandemen Kedua Perjanjian Kerjasama antara PT. Indosat, Tbk dengan PT.

ub
lik

megabyte dan berlaku mulai tanggal dua puluh empat bulan November tahun dua

Indosat Mega Media Tentang Akses Internet Broadband melalui Jaringan 3G /

am

HSDPA Indosat Nomor Indosat : 225/E00-EAA/MKT/06 dan Nomor IM2 :


0996/DU/INN/XI/2006 tanggal 15 September 2008 yang ditanda tangani oleh

ep

Terdakwa sebagai Direktur Utama PT. Indosat Mega Media dan Kaizad B
berisi :
Perubahan

tarif

untuk

akses

IndosatNet

Broadband

dengan

In
do
ne
si

ah
k

Heerjee sebagai Wakil Direktur Utama PT. Indosat Tbk yang pada pokoknya

menggunakan APN Indosatm2 terhitung mulai tanggal 1 Oktober

A
gu
ng

2008.

Penggunaan Per Bulan (GB)

ka

lik

185
172
157
140
121
97
77
62

ub

ah

0 2,000
2,001 5,00
5,001 10,00
10,001 20,00
20,001 30,000
30,001 - 40,000
40,001 50,000
> 50,000

Tarif Per MB (diluar PPN)


(Rupiah)

Amandemen ketiga terhadap Perjanjian Kerjasama antara PT. Indosat, Tbk

ep

dengan PT. Indosat Mega Media Tentang Akses Internet Broadband melalui
Jaringan 3G/HSDPA Indosat Nomor Indosat : 225/E00-EAA/MKT/06 dan
oleh Terdakwa sebagai Direktur Utama PT. Indosat Mega Media dan Laszlo

on
In
d

gu

ng

Barta sebagai Direktur & CCO PT. Indosat Tbk yang pada pokoknya berisi :

es

ah

Nomor IM2 : 0996/DU/INN/XI/2006 tanggal 9 Juli 2010 yang ditanda tangani

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 262

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Paket Perdana Pra Bayar adalah paket yang berisi Kartu USIM Broadband yang

telah memiliki pulsa awal dengan jumlah unit tertentu, termasuk Nomor Personal

ng

Identification Number (PIN), Nomor PUK, serta sebuah kartu petunjuk cara
penggunaan yang dikemas di dalam suatu kemasan yang tersegel ;

gu

Voucher isi ulang adalah kupon yang dibuat secara standar oleh INDOSAT dalam

bentuk pulsa elektronik (voucher elektronik) atau kartu tersegel (voucher fisik) yang

di dalamnya terdapat kombinasi angka rahasia kode voucher yang berfungsi untuk
mengisi ulang kartu pra bayar dengan sejumlah unit pulsa tertentu ;

Mengubah istilah dan definisi IndosatNet Broadband menjadi : IM2 Broadband

ub
lik

ah

adalah produk layanan akses internet milik IM2 dengan fitur akses internet dan fitur
lain yang ditentukan sendiri oleh IM2, tanpa fitur voice, video call maupun SMS

am

yang menggunakan akses jaringan seluler INDOSAT, melalui kartu IM2 maupun
kartu seluler Indosat.

ep

Indosat berkewajiban menyediakan paket perdana broadband prabayar yang telah

ah
k

dikemas dan voucher sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan dan menyerahkan
atau mendistribusikan kepada IM2 atau dealer yang khusus ditunjuk untuk

In
do
ne
si

mendistribusikan. Atas penyerahan dan penerimaan paket perdana broadband


prabayar dan voucher dimaksud wajib dibuatkan dalam bentuk Purchase Order

A
gu
ng

(PO) dan invoice dari waktu ke waktu, PO dan invoice mana merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dari perjanjian.

Bahwa terdakwa selaku Dirut PT. IM2 menandatangani kerjasama dengan PT.

Indosat Tbk dalam penggunaan frekuensi 2,1 GHz milik PT. Indosat, Tbk tersebut

maka PT IM2 dapat menggunakan voucher isi ulang milik PT. Indosat Tbk untuk
layanan internet prabayar IM2 pada penyediaan jasa akses internet broadband yang

lik

ah

diselenggarakan oleh IM2 sebagaimana Perjanjian Kerjasama antara PT. Indosat,


Tbk dengan PT. Indosat Mega Media Tentang Akses Internet Broadband melalui
Jaringan 3G / HSDPA Indosat No. Indosat : 224/E00-EA.A/MKT/06 dan No. IM2 :

beserta amandemennya

Perjanjian Kerjasama Pemanfaatan Voucher Isi Ulang Indosat untuk Top-Up

ep

ka

sebagaimana diuraikan di atas, yaitu :

ub

0996/DU/IMM/XI/06 tanggal 24 November 2006

ah

Layanan Prepaid IM2 No. Indosat : -- (tanpa nomor) No. IM2 : 0639/DU/IMM/

on
In
d

gu

ng

sebagai Direktur Utama PT. Indosat Mega Media dan Johnny Swandy Sjam

es

XII/2008 tanggal 18 Desember 2008 yang ditanda tangani oleh Terdakwa

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 263

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

sebagai Direktur Utama PT. Indosat Tbk untuk pemanfaatan voucher isi ulang
Indosat untuk top-up layanan prepaid IM2 yang pada pokoknya berisi :

ng

Indosat dan IM2 sepakat bahwa perjanjian yang dilakukan dalam lingkup
pemanfaatan voucher isi ulang Indosat untuk top-up layanan prepaid IM2

gu

Ruang lingkup kerjasama adalah :

Indosat merupakan product owner voucher isi ulang Indosat


(Indosat, Mentari, IM3 dan StarOne).

IM2 berhak untuk menggunakan voucher isi ulang Indosat untuk topup layanan prepaid IM2.

Perjanjian ini berlaku untuk voucher fisik (kartu) melalui sistem

ub
lik

ah

Indosat Voucher Data Base (IVDB)

maupun elektronik melalui

am

System Electronic Voucher (SEV).

IM2 melakukan aspek-aspek pemasaran, edukasi kepada pelanggan

ah
k

Indosat

ep

(customer education) top-up record, dan customer service.


dan

IM2

secara

bersama-sama

akan

mewujudkan

implementasi layanan pemanfaatan voucher isi ulang Indosat untuk

A
gu
ng

masing.

In
do
ne
si

top-up layanan prepaid IM2 berdasarkan hak dan kewajiban masing-

Business process penanganan keluhan pelanggan antara IM2 dan


Indosat akan dituangkan dalam lampiran perjanjian ini

Indosat berkewajiban menyediakan, memelihara, menyimpan, memverifikasi, dan mendistribusikan semua voucher isi ulang Indosat
melalui channel penjualan yang dimiliki Indosat.

Indosat berkewajiban melakukan pengaturan sedemikian rupa

lik

ah

terhadap sistemnya sehingga semua voucher isi ulang Indosat dapat


digunakan sebagai layanan top-up bagi layanan prepaid IM2.
Indosat berkewajiban menyediakan voucher fisik dan elektronik

ub

untuk keperluan implementasi perjanjian ini.


Indosat berkewajiban untuk melakukan fungsi-fungsi pemasaran,

ep

ka

distribusi, serta collection terbatas pada produk voucher Indosat baik

ah

voucher fisik, voucher elektronik maupun SEV tidak termasuk

es
on
In
d

gu

ng

produk layanan prepaid IM2.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 264

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Indosat

berkewajiban

melakukan

edukasi

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

kepada

channel

penjualannya bahwa semua voucher milik Indosat dapat digunakan

ng

untuk melakukan top-up layanan prepaid IM2.

IM2 berhak menentukan peruntukan nilai nominal voucher fisik dan

gu

elektronik untuk dipetakan di dalam layanan prepaid IM2.

Harga voucher isi ulang fisik dan elektronik, sesuai dengan nominal
yang tertera pada voucher isi ulang Indosat yang telah beredar

Bagi hasil layanan voucher isi ulang Indosat yang berlaku dalam

kerangka kerjasama pada perjanjian ini yaitu 10% (sepuluh persen)

ub
lik

ah

untuk Indosat dan 90% (sembilan puluh persen) untuk IM2 dari nilai
nominal pulsa yang berlaku di Indosat.

am

Berita Acara Kesepakatan antara PT. Indosat. Tbk dengan PT. Indosat Mega
Media tentang Skema Tarif Bagi Hasil Baru untuk Pemanfaatan Fasilitas IVDB,

ep

SEV, SMS 6789, WEB Top Up, Electronic Banking dan Galery No. Indosat :

ah
k

(tanpa nomor) dan No. IM2 : 0003/DPP-BPM/STR/I/2010 tanggal 13 Januari


2010 yang ditanda tangani oleh Terdakwa sebagai Direktur Utama PT. Indosat

A
gu
ng

pada pokoknya berisi :

In
do
ne
si

Mega Media dan Harry Sasongko sebagai Direktur Utama PT. Indosat yang
Para pihak sepakat untuk mengikatkan diri dalam Berita Acara Kesepakatan

tentang skema tarif bagi hasil baru untuk pemanfaatan fasilitas IVDB, SEV,

SMS 6789, Webtop-up, electronic banking dan gallery dengan skema tarif
bagi hasil baru untuk pemanfaatan fasilitas

IVDB, SEV, SMS 6789,

Webtop-up, electronic banking dan gallery sebagai berikut :


Fasilitas yang disediakan oleh Indosat :
Channel

Existing Fee IM2 to ISAT New Proposed Fee IM2 to


ISAT
10%
6%
10%
6%
15%
6%
6%
6%

lik

ah

ub
ep

Fasilitas yang disediakan oleh IM2 :

ah

ka

IVDB
SEV
SMS 6789
Electronic Banking
Galery

es

New Proposed Fee IM2 to


ISAT

on

Existing Fee IM2 to ISAT

In
d

gu

ng

Channel

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 265

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


-

6%
6%
6%

ng

Webtopup
Electronic Banking
Galery

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa sebagai akibat Terdakwa selaku Direktur Utama PT. IM2 menandatangani

gu

perjanjian kerjasama dengan PT. Indosat, maka sejak penandatangan perjanjian

kerjasama tersebut PT. IM2 secara tanpa hak telah menggunakan frekuensi 2,1

GHz milik PT. Indosat, yang bertentangan dengan :

Pasal 34 ayat (1) Undang-undang No. 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi.

Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2000 Tentang Penggunaan

ub
lik

ah

Spektrum Frekuensi dan Orbit Satelit menyebutkan Penggunaan Spektrum


Frekuensi Radio untuk penyelenggaraan Telekomunikasi wajib mendapatkan

am

ijin Menteri.

Pasal 2 ayat (2) Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor : 7

ep

Tahun 2006 Tentang Penggunaan Pita Frekuensi Radio 2,1 GHz Untuk

ah
k

Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler yang menyatakan : Penetapan

spektrum frekuensi radio pada pita frekuensi radio 2,1 GHz kepada peserta

A
gu
ng

melalui mekanisme pelelangan

In
do
ne
si

seleksi penyelenggara jaringan bergerak seluler IMT-2000 dilaksanakan

Pasal 25 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor : 53 Tahun 2000 Tentang


Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit yang menyatakan
bahwa Pemegang alokasi frekuensi radio tidak dapat mengalihkan alokasi
frekuensi radio yang telah diperolehnya kepada pihak lain.

Pasal 29 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor : 53 Tahun 2000 Tentang

Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit.

Bahwa berdasarkan hasil pengujian dilapangan untuk penggunaan koneksi

ub

lik

Pasal 30 Peraturan Pemerintah Nomor : 53 Tahun 2000 Tentang Penggunaan

jaringan 3G yang menggunakan Simcard berkemasan IM2 Broadband Broom

ka

ah

Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit.

ep

100 dengan Costumer ID 08141053925 yang merupakan Costumer ID Indosat

ah

dengan nomor USIM 99620190000027426815 dengan menggunakan alat

pendudukan sebuah spektrum frekuensi, dalam hal ini di pita frekuensi 2,1 GHz ,

on
In
d

gu

ng

alat laptop untuk menjalankan perangkat lunak aplikasi analisis, sehingga dari hasil

es

Spektrum Analyzer yang merupakan perangkat instrumen untuk menganalisa

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 266

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

pemeriksaan lapangan diketahui layanan internet yang diselenggarakan oleh PT.


IM2 menggunakan frekuensi 2,1 GHz.

Bahwa pada pengecekan di kota Bandung diperoleh data kanal yang diduduki oleh

ng

Simcard IM2 adalah kanal 7 di 2142,6 MHz dan di kanal 8 di 2147,6 MHz . Begitu

juga dilakukan pengecekan di kota Jakarta, Medan, Palembang, Semarang,

gu

Surabaya dan Denpasar didapat angka 2142,6 MHz terletak di kanal 7 dan 2147.6
berikut :

Kanal 7

: 2142.6 MHz

Kanal 8

: 2147.6 MHz

Kanal 7

: 2142.6 MHz

Kanal 8

: 2147.6 MHz

Kanal 7

: 2142.6 MHz

Kanal 8

: 2147.6 MHz

In
do
ne
si

ah
k

Kota Palembang :

ep

am

Kota Jakarta :

ub
lik

Kota Bandung :

ah

MHz terletak di kanal 8. Adapun rincian hasil pengecekan lapangan adalah sebagai

A
gu
ng

Kota Semarang :
Kanal 7

: 2142.6 MHz

Kanal 8

: 2147.6 MHz

Kota Surabaya :
Kanal 7

: 2142.6 MHz

Kanal 8

: 2147.6 MHz

: 2142.6 MHz

Kanal 8

: 2147.6 MHz

: 2142.6 MHz

Kanal 8

: 2147.6 MHz

Berdasarkan hasil tersebut, Maka kanal 7 merupakan kanal yang diperuntukan bagi

ep

Kanal 7

ub

Kota Denpasar :

pelayanan teknologi 3G secara nasional. Bahwa kanal 7 dan kanal 8 yang diketahui

ah

ka

Kanal 7

lik

ah

Kota Medan :

on
In
d

gu

ng

sehingga koneksi layanan jasa internet broadband yang diselanggarakan oleh PT.

es

dari Menkominfo merupakan kanal yang diperuntukkan bagi PT. Indosat Tbk

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 267

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

IM2 ini menggunakan sepenuhnya kapasitas jaringan yang diselenggarakan oleh


PT. Indosat Tbk, baik itu pada frekuensi 3G maupun 2G.
Bahwa

dengan demikian Terdakwa selaku Direktur Utama PT. IM2 dalam

ng

menggunakan pita frekuensi 2,1 GHz tidak melakukan kewajiban yang ditentukan

dan bertentangan dengan Pasal 4 Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika

gu

Nomor : 7 Tahun 2006 Tentang Penggunaan Pita Frekuensi Radio 2,1 GHz Untuk

Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler yang menyatakan : Penggunaan pita

frekuensi radio 2,1 GHz Moda FDD untuk penyelenggaraan jaringan bergerak
seluler dikenakan tarif izin penggunaan pita spektrum frekuensi radio sebagai
Ayat (1)

ub
lik

ah

berikut :

Penggunaan pita frekuensi radio 2,1 GHz Moda FDD untuk

am

penyelenggaraan jaringan bergerak seluler dikenakan tarif izin


penggunaan pita spektrum frekuensi radio sebagai berikut :
Biaya nilai awal (up front fee)
1

Bagi

penyelenggara

ditetapkan

melalui

yang

mekanisme

front

fee)

In
do
ne
si

pelelangan, biaya nilai awal (up

ah
k

ep

sebesar

nilai

A
gu
ng

penawaran terakhir dari setiap


pemenang lelang;
2

Bagi

penyelenggara

jaringan

bergerak seluler pada pita frekuensi

radio 2,1 GHz Moda FDD yang


telah memiliki izin penyelenggara

jaringan bergerak seluler, biaya

lik

ah

nilai awal (up front fee) sebesar 2


x nilai penawaran terendah diantara
b

ub

pemenang lelang.

BHP

pita

spektrum

frekuensi

radio

ep

ka

tahunan sebesar nilai penawaran terendah


diantara pemenang lelang, dengan skema
untuk

jangka

10

es

dalam Lampiran Peraturan ini.

on
In
d

gu
A

waktu

(sepuluh) tahun sebagaimana tercantum

ng

ah

pembayaran

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 268

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Selain kewajiban membayar tarif izin penggunaan pita spektrum

Ayat (2)

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

frekuensi

radio

sebagaimana

dimaksud

pada

ayat

(1),

ng

penyelenggara jaringan bergerak seluler pada pita frekuensi 2,1


GHz Moda FDD, juga dikenakan kewajiban sebagai berikut :

gu

a. Membayar

b.

Biaya

Hak

Penyelenggaraan

Telekomunikasi ;

(BHP)

Membayar Biaya kontribusi Kewajiban Pelayanan Universal


(universal service obligation) ;

Bahwa Terdakwa selaku Direktur Utama PT IM2 bersama-sama dengan KAIZAD

ub
lik

ah

B HEERJEE (Wakil Direktur Utama PT. Indosat. Tbk), JOHNNY SWANDY


SJAM (Direktur Utama PT. Indosat. Tbk), dan HARRY SASONGKO (Direktur

am

Utama PT. Indosat. Tbk) telah

membuat dan menandatangani perjanjian No.

Indosat : 224/E00-EA.A/MKT/06 dan No. IM2 : 0996/DU/IMM/XI/06 tanggal 24


November 2006 dengan PT Indosat yang merupakan perjanjian kerjasama akses

ah
k

ep

internet broadband melalui jaringan 3G, namun kenyataannya secara operasional


perjanjian tersebut bertujuan untuk memberikan akses kepada PT IM2

In
do
ne
si

menggunakan spektrum 2.1 GHz milik Indosat untuk mengirimkan data dari dan
ke pelanggan IM2 dalam rangka mengoperasionalkan jasa akses internet, dengan

A
gu
ng

demikian seharusnya untuk penggunaan spektrum 2,1 GHz. PT.IM2 berkewajiban


membayar biaya hak penggunaan spektrum frekuensi radio untuk tujuan

penyelenggaraan telekomunikasi sabagaimana dimaksud dalam Pasal 29 dan Pasal


30 Peraturan Pemerintah Nomor : 53 Tahun 2000, tetapi hal ini hal ini dihindari

oleh PT.IM2 dengan cara membuat perjanjian kerjasama sebagaimana tersebut


diatas ;

Bahwa akibat dari perbuatan terdakwa bekerjasama dengan KAIZAD B HEERJEE

lik

(Wakil Direktur Utama PT. Indosat. Tbk), JOHNNY SWANDY SJAM (Direktur
Utama PT. Indosat. Tbk) dan HARRY SASONGKO (Direktur Utama PT. Indosat.
Tbk) sebagaimana diuraikan diatas, PT IM2 telah mendapatkan keuntungan/

ub

ah

0,00

:
:
:
:
:

45.421.752.295,00
217.549.770.092,00
397.023.257.208,00
502.277.653.593,00
321.718.762.782,00

on

gu

ng

Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011

ah

Tahun 2006

es

ep

maupun PT. Indosat sebagai berikut :

In
d

ka

penambahan penghasilan atau setidak-tidaknya telah memperkaya PT. IM2

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 269

1.483.991.195.970,00

Jumlah Total

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa atas penggunaan pita frekuensi radio dan atau kanal frekuensi radio yang

ng

dilakukan oleh PT. IM2, PT. IM2 tidak membayar Up Front Fee yaitu biaya
penggunaan pita spektrum frekuensi radio per blok pita frekuensi radio yang

gu

pembayarannya di lakukan 1 (satu) kali di muka untuk masa laku izin penggunaan

pita spektrum frekuensi radio selama 10 (sepuluh) tahun dan Biaya Hak
Perhitungan Kerugian Keuangan Negara BPKP Nomor : SR-1024/D6/1/2012

tanggal 9 November 2012 merugikan keuangan negara atau perekonomian negara

ub
lik

ah

Penggunaan (BHP) pita frekuensi radio kepada Negara sebagaimana Laporan Hasil

sejumlah Rp. 1.358.343.346.674,00 (satu triliun tiga ratus lima puluh delapan
miliar tiga ratus empat puluh tiga juta tiga ratus empat puluh enam ribu enam ratus

A
gu
ng

2006

2007
2008
2009
2010
2012

Keterangan

Jumlah (Rp)

Up front-fee
Tarif izin penggunaan
frekuensi
BHP Tahunan
BHP Tahunan
BHP Tahunan
BHP Tahunan
BHP Tahunan
Jumlah

320.000.000.000
32.000.000.000

ep

ah
k

Tahun

In
do
ne
si

am

tujuh puluh empat rupiah) dengan perincian sebagai berikut :

71.571.200.000
116.463.050.929
211.170.907.104
294.139.076.525
312.999.112.116
1.358.343.346.674

lik

ah

atau setidak-tidaknya sejumlah uang tersebut.

Menimbang, bahwa selanjutnya sebelum mempertimbangkan unsur delik pidana

ub

dari Terdakwa dan Penasehat Hukum Terdakwa;

Menimbang, bahwa pembelaan (pledoi) terdakwa dan penasehat hukum terdakwa

ep

ka

yang didakwakan majelis hakim akan mempertimbangkan lebih dahulu pembelaan (pledoi)

pada pokoknya dapat disimpulkan sebagai berikut : Menyatakan menerima nota keberatan
Hakim berpendapat lain menyatakan membebaskan terdakwa dari dakwaan dan tuntutan

on
In
d

gu

ng

hukum karena tidak terbukti melakukan perbuatan yang didakwakan sebagaimana dalam

es

(eksepsi) dan menyatakan tidak dapat menerima surat dakwaan JPU atau apabila majelis

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 270

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

dakwaan primair atau melepaskan terdakwa dari tuntutan hukum dengan alasan
sebagaimana diuraikan secara lengkap dalam nota pembelaan terdakwa dan Penasehat

ng

hukum Terdakwa tersebut ;

Menimbang, bahwa oleh karena alasan pembelaan terdakwa dan penasehat hukum

gu

terdakwa berkaitan dengan materi pokok perkara, maka majelis hakim tidak akan
mempertimbangan secara khusus dan akan mempertimbangkan bersamaan dengan

ub
lik

Menimbang, bahwa selanjutnya apakah Terdakwa dapat dipersalahkan telah

melakukan tindak pidana sebagaimana dalam dakwaan penuntut umum, majelis hakim
akan mempertimbangkan sebagai berikut :

Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan kemuka persidangan karena didakwa telah

: Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 18 ayat (1), ayat (2) Undang Undang No.31 Tahun

In
do
ne
si

Primair

ep

melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam dakwaan :

ah
k

am

ah

pertimbangan unsur delik sebagaimana bukti-bukti yang terungkap dipersidangan;

1999 Jo. Undang Undang No.20 tahun 2001 Tentang Perubahan atas UU

A
gu
ng

No.31 tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak pidana Korupsi Jo. Pasal 55
ayat (1) ke-1 KUHP ;

Subsidair : Pasal 3 ayat (1)Jo. Pasal 18 ayat (1), ayat (2) Undang Undang No.31 Tahun

1999 Jo. Undang undang No.20 Tahun 2001 Tentang Perubahan atas UU

No.31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal

lik

Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa didakwa dengan dakwaan secara

ub

Subdiaritas maka secara hukum harus dibuktikan lebih dahulu dakwaan primair, yaitu pasal
Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 18 aayat (1), ayat (2) Undang Undang No.31 Tahun 1999 Jo.

ep

Undang Undang No.20 tahun 2001 Tentang Perubahan atas UU No.31 tahun 1999 Tentang
Pemberantasan Tindak pidana Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP yang mempunyai

Setiap Orang ;

Secara melawan hukum ;

In
d

on

ng

es

unsur delik sebagai berikut :

gu

ka

ah

55 ayat (1) ke-1 KUHP ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 271

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Memperkaya diri sendiri, orang lain atau suatu korporasi ;

Dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara ;

ng

Menimbang, bahwa terhadap Ketentuan Pasal 18 ayat (1), ayat (2) Undang Undang
No. 31 Tahun 1999 yang mengatur perihal Pidana Tambahan berupa perampasan barang

gu

bergerak dan tidak bergerak dan pembayaran uang pengganti bagi pelaku tindak pidana

korupsi yang melanggar ketentuan Pasal 2 ayat (1), juga Ketentuan Pasal 55 ayat (1) ke-1

KUHP yang mengatur tentang penyertaan , akan Majelis Hakim pertimbangkan setelah

ub
lik

Menimbang, bahwa selanjutnya terhadap unsur-unsur tindak pidana tersebut


Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sebagai berikut :

Ad. 1. Unsur setiap orang :

ep

ah
k

am

ah

unsur pokok dari Tindak Pidana Korupsi tersebut terpenuhi ;

In
do
ne
si

Menimbang, bahwa yang dimaksud setiap orang menurut Ketentuan Pasal 1 angka

3 Undang Undang No.31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

A
gu
ng

adalah orang perseorangan atau termasuk korporasi ;

Menimbang, bahwa menurut teori hukum orang perseorangan adalah subyek hukum

sebagai penyandang hak dan kewajiban yang mampu bertanggung jawab terhadap setiap

perbuatan pidana yang dilakukannya dan kemampuan bertanggung-jawab itu sendiri


menurut para ahli hukum pidana dapat didiskripsikan bahwa pelaku tindak pidana sebagai

ah

subyek hukum mempunyai kemampuan untuk membedakan mana perbuatan yang baik dan

lik

mana yang buruk, yang sesuai hukum dan yang melawan hukum, disamping itu pelaku

ub

dapat menentukan kehendaknya secara sadar ;

ep

Menimbang, bahwa unsur setiap orang dalam ketentuan pasal ini adalah bukan
merupakan delik inti atau bestanddel delict, tapi merupakan elemen delict yang merupakan

subyek hukum yang diduga atau yang didakwa melakukan tindak pidana yang

on
In
d

gu

ng

es

pembuktiannya bergantung pada pembuktian delik intinya;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

tindak pidana mempunyai kemampuan untuk menentukan mengerti akan perbuatannya dan

Halaman 272

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa sebagaimana didakwakan oleh Penuntut Umum terdakwa


bertindak selaku Direktur Utama PT. IM2 dalam mengadakan perjanjian kerja sama dengan

ng

PT.Indosat Tbk. dengan demikian apakah PT.IM2 dan terdakwa sebagai subyek hukum
dalam perkara a quo;

gu

Menimbang,bahwa menurut ajaran vikarius (vicarious liability) seseorang

dimungkinkan harus bertanggung jawab atas perbuatan orang lain. Apabila teori ini

diterapkan pada korporasi, berarti korporasi dimungkinkan harus bertanggung jawab atas
yang

dilakukan

oleh

para

pegawainya,

kuasanya,

atau

ub
lik

memdatarisnya, atau siapapun yang bertanggung jawab kepada korporasi (prof. Dr. Sutan
Remy Syahdeini,SH., Pertanggungjawaban Pidana Korporasi, Penerbit PT. Grafiti Pers,
tahun 2006, hal. 85,86) ;
Menimbang,

bahwa

terdapat

empat

kemungkinan

sisitem

pembebanan

pertanggunganjawaban pidana kepada korporasi. Keempat kemungkinan sistem yang dapat

ep

diberlakukan adalah :

Pengurus korporasi sebagai pelaku tindak pidana, sehingga oleh karenanya

penguruslah yang harus memikul pertanggungjawaban pidana ;

Korporasi sebagai pelaku tindak pidana, tetapi pengurus yang harus memikul

A
gu
ng

pertanggungjawaban pidana ;

Korporasi sebagai pelaku tindak pidana dan korporasi itu sendiri yang harus
memikul pertanggungjawaban pidana ;

In
do
ne
si

ah
k

am

ah

perbuatan-petrbuatan

Pengurus dan korporasi keduanya sebagai pelaku tindak pidana, dan keduanya pula
yang harus memikul pertanggung jawaban pidana ;

( Prof. DR. Sutan Remy Syahdeini, SH., Pertanggunganjawaban Pidana Korporasi, Penerbit

lik

ub

Menimbang, bahwa berdasarkan ajaran tersebut diatas

korporasi dapat sebagai

subyek hukum dan sebagai subyek hukum dalam tindak pidana korupsi secara tegas diatur
UU No.31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

Sebagaimana telah diubah

ep

dalam pasal 20

dengan UU No.20 tahun 2001 tentang Perubahan atas

UU.No.31 tahun 1999 berbunyi sebagai berikut :

maka tuntutan dan penjatuhan pidana dapat dilakukan terhadap korporasi dan

on
In
d

gu

ng

atau pengurusnya ;

es

ayat (1) : Dalam hal tindak pidana korupsi dilakukan oleh atau atas nama suatu korporasi,

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

PT. Grafiti Pers, tahun 2006, hal. 59) ;

Halaman 273

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Ayat (2) : Tindak Pidana korupsi dilakukan oleh korporasi apabila tindak pidana tersebut

dilakukan oleh orang-orang baik berdasarkan hubungan kerja maupun

ng

berdasarkan hubungan lain, bertindak dalam lingkungan korporasi tersebut


baik sendiri maupun bersama-sama;

gu

Menimbang, bahwa dari fakta di persidangan terdakwa adalah benar sebagai subyek

hukum yang mempunyai identitas sebagaimana disebutkan dalam surat dakwaan,

disamping itu terdakwa sehat dan cakap menurut hukum hal demikian dibuktikan atas

ub
lik

dan terhadap diri terdakwa tidak melekat alasan-alasan pemaaf maupun alasan pembenar
yang dapat menghapuskan sifat perbuatan pidana ;

Menimbang, bahwa dari fakta dipersidangan

terdakwa selaku Direktur Utama

Indosat Mega Media telah menandatangani perjanjian kerja sama antara PT. Indosat, Tbk
dengan PT. Indodsat Mega Media (PT.IM2) tentang akses Internet Broadband melalui

ep

ah
k

am

ah

kemampuannya untuk menjawab setiap pertanyaan yang diajukan kepadanya secara lancar

jaringan 3G/HSDPA Indosat No. Indosat : 224/E00-EA.A/MKT/06 dan No. IM2 : 0996/
amanden pertama perjanjian kerja sama

In
do
ne
si

DU/IMM/XI/06 tanggal 24 Nopember 2006,

antara PT. Indosat, Tbk dengan PT. Indodsat Mega Media (PT.IM2) tentang akses Internet

A
gu
ng

Broadband melalui jaringan 3G/HSDPA Indosat No. Indosat : 225/E00-EA.A/MKT/06 dan


No. IM2 : 0996/DU/INN/XI/06 tanggal 4 Juni 2007, amandeman kedua perjanjian kerja
sama antara PT. Indosat, Tbk dengan PT. Indodsat Mega Media (PT.IM2) tentang akses
Internet Broadband melalui jaringan 3G/HSDPA Indosat No. Indosat : 225/E00-EA.A/

MKT/06 dan No. IM2 : 0996/DU/INN/XI/06 tanggal 15 September 2008, dan amandemen

ketiga perjanjian kerja sama antara PT. Indosat, Tbk dengan PT. Indodsat Mega Media
(PT.IM2) tentang akses Internet Broadband melalui jaringan 3G/HSDPA Indosat No.

lik

ah

Indosat : 225/E00-EA.A/MKT/06 dan No. IM2 : 0996/DU/INN/XI/06 tanggal 9 Juli 2010,


bertanggung jawab

ub

terhadap perbuatan terdakwa menandatangan Perjanjian kerja sama tersebut diatas dan hal
ini sesuai dengan ketentuan Pasal 1 angka 3 dan pasal 20 ayat (1), (2) Undang Undang
No.31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi ;

ep

ka

dengan demikian berdasarkan ajaraan Vicarius Liability PT. IM2

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas

on
In
d

gu

ng

a quo dengan demikian tidak terjadi kesalahan orang (error in persona) in casu terdakwa;

es

Majelis Hakim berpendapat PT.IM2 dan terdakwa sebagai subyek hukum dalam perkara

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 274

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ng

orang telah terpenuhi ;

Menimbang, bahwa dari uraian diatas maka Majelis berpendapat unsur setiap

gu

Ad. 2. Unsur secara melawan hukum :

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan pengertian secara melawan hukum

dalam penjelasan Pasal 2 ayat (1) UU No.31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi adalah : mencakup perbuatan melawan hukum dalam arti formil maupun

ub
lik

perundang-undangan, namun apabila perbuatan tersebut dianggap tercela karena tidak


sesuai dengan rasa keadilan atau norma-norma kehidupan social dalam masyarakat maka
perbuatan tersebut dapat dipidana, dengan demikian dapat dipahami sebenarnya Undang
Undang Pemberantasan tindak Pidana korupsi menganut ajaran sifat melawan hukum
formil maupun sifat melawan hukum Materiil ;

ep

ah
k

am

ah

dalam arti materiil, yakni meskipun perbuatan tersebut tidak diatur dalam peraturan

Menimbang, bahwa apabila mencermati rumusan Ketentuan Pasal 2 ayat (1) UU

In
do
ne
si

No.31 Tahun 1999 Jo UU No. 20 Tahun 2001 dapat disimpulkan bahwa yang menjadi

inti delik (bestanddeel delict) dari pasal tersebut adalah adanya perbuatan melawan

A
gu
ng

hukum untuk memperkaya diri sendiri dengan demikian menjadi sangat jelas bahwa
konstruksi perbuatan melawan hukum harus dijadikan sebagai cara atau sarana (modus
operandi) untuk mencapai tujuan yaitu memperkaya diri sendiri atau orang lain tersebut ;

Menimbang, bahwa sesuai faktanya adalah benar ada Putusan Hak Uji Materiil

Mahkamah Konstitusi tanggal 25 Juli 2006 No : 003/PUU-IV/2006 yang menyatakan


Penjelasan Pasal 2 ayat (1) UU No.20 Tahun 2001 Jo.UU No.31 Tahun 1999 mengenai

lik

ah

perbuatan melawan hukum materiil adalah bertentangan dengan Undang Undang Dasar
Republik Indonesia Tahun 1945 dan telah pula dinyatakan tidak mempunyai kekuatan

ub

pidana korupsi harus disandarkan pada perbuatan melawan hukum formil semata ;

ep

Menimbang, bahwa kendatipun ada putusan Mahkamah Konstitusi tanggal 25 juli


2006 tersebut, sikap Majelis Hakim apakah memedomani Putusan Mahkamah Konstitusi

tersebut atau tidak dalam memaknai perbuatan melawan hukum materiil, akan terlebih

In
d

on

ng
gu
A

es

dahulu mengkaji dari segi teori hukum, doktrin maupun Yurisprudensi MA RI ;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

hukum mengikat, dengan demikian menurut Mahkamah Konstitusi pemberantasan tindak

Halaman 275

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa apabila berpedoman pada Asas Perbuatan Melawan Hukum

(wederrechtelijk heid) dalam teori hukum dikenal adanya 2 (dua) pembagian yaitu

ng

Formeele Wederrechtelijk yang bersumber pada norma legislasi atau bersumber pada

undang undang atau tepatnya mengartikan melawan hukum adalah lebih dititik beratkan
pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan tertulis saja atau harus memenuhi

gu

syarat-syarat formil dan Materiele Wederrechtelijk yang bersumber pada norma doktrin dan
yurisprudensi yang mengartikan tidak saja harus memenuhi syarat formil atau memenuhi

semua rumusan unsur delik akan tetapi perbuatannya harus dirasakan masyarakat sebagai

ub
lik

hukum materiiel dalam fungsi yang positif maupun dalam fungsi yang negatif ;

Bahwa menurut Teori Hukum ajaran sifat melawan hukum materiil ada 2 (dua)
fungsi :

am

ah

sesuatu hal yang tidak boleh atau tidak patut, sehingga melahirkan ajaran sifat melawan

Ajaran sifat melawan hukum materiil dalam fungsi yang Positif, yaitu

ep

bila suatu perbuatan, meskipun menurut peraturan perundang-undangan

ah
k

bukan perbuatan melawan hukum, akan tetapi bila penilaian masyarakat


sebagai perbuatan melawan hukum maka perbuatan tersebut bersifat

In
do
ne
si

melawan hukum ;

Ajaran sifat melawan hukum materiil dalam fungsi yang negative, yaitu

A
gu
ng

bila suatu perbuatan, meskipun menurut peraturan perundang-undangan

merupakan perbuatan yang bersifat melawan hukum, akan tetapi bila


penilaian masyarakat bukan perbuatan melawan hukum maka perbuatan
tersebut tidak merupakan perbuatan yang bersifat melawan hukum ;

bahwa dengan demikian menghilangkan salah satu pengertian perbuatan melawan

hukum justru bertentangan dengan asas hukum dan menimbulkan kerancuan akan

lik

ah

pengertian pasal itu sendiri ;

berpedoman pada Doktrin Sens Clair dalam hal suatu rumusan atau penjelasan
pasal menjadi tidak jelas, maka hakim harus melakukan penemuan hukum dengan

ka

ub

cara :

Wajib menggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum dan rasa keadilan

ah

ep

yang hidup dalam masyarakat (pasal 28 ayat 1 UU No 4 Tahun 2004);


Mencari makna pengertian melawan hukum seharusnya mencari dan

on
In
d

gu

ng

kongkrit (M.Yahya Harahap,SH Pembahasan KUHAP, edisi kedua, Hal. 120);

es

menemukan kehendak publik yang bersifat unsur untuk diterapkan dalam kasus

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 276

Menafsirkan ketentuan undang-undang tersebut baik secara gramatikal, historis


dan filosofis ;

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

berpedoman pada pendapat Mahkamah Agung RI baik sebelum adanya Putusan

ng

Mahkamah Konstitusi tanggal 25 Juli 2006 tersebut, telah menegaskan unsur

gu

secara melawan hukum dalam tindak pidana korupsi adalah mencakup perbuatan
melawan hukum dalam arti formil maupun materiil dan mengenai perbuatan

melawan hukum dalam arti materiil meliputi fungsi yang positif dan negatifnya, hal

ini dapat dilihat pada Yurisprudensi MA RI dalam Putusan tanggal 29 Desember

1983 No. 275 K/PID/1983 atas nama terdakwa R. Sonson Natalegawa yang

ub
lik

ah

menerapkan pembuktian perbuatan melawan hukum materiil dalam fungsinya yang


positip, yakni menghukum terdakwa atas perbuatannya yang dipandang tidak patut,

am

tercela dan menusuk perasaan hati masyarakat banyak. Disamping itu ada Putusan
MA RI tanggal 8 Januari 1966 perkara No.42 K/Kr/1965 atas nama Terdakwa

ep

Machroes Effendi yang menerapkan ajaran sifat melawan hukum materil dalam

ah
k

fungsinya yang negatif sebagai alasan penghapus pidana diluar undang-undang ;

bahwa Setelah pasca putusan Mahkamah Konstitusi 25 Juli 2006 di atas Mahkamah

In
do
ne
si

Agung menegaskan kembali pendapatnya yang tetap menganut ajaran sifat


melawan hukum materiil baik dalam fungsi yang positif maupun dalam fungsinya

A
gu
ng

yang negatif, hal ini dapat dilihat dalam Putusan MA RI No.2065 K/Pid/2006
tanggal 21 Desember 2006 atas nama Terdakwa Drs. Kuntjoro Hendrartono, MBA,
Putusan MA RI No.2257 K/Pid/2006 tanggal 5 Desember 2006 atas nama

Terdakwa Lim Kian Yin alias Yin Yin dan Putusan MA RI No 207 K/Pid/2007
tanggal 28 Pebruari 2007 atas nama Terdakwa Ir. Ishak ;

ah

Menimbang, bahwa berdasarkan argumentasi hukum di atas Majelis Hakim

lik

berpendapat bahwa disamping hukum formil sebagai sumber hukum positif, maka doktrin

ub

sependapat dengan pendapat Majelis Hakim MA RI diatas yang memaknai perbuatan


melawan hukum dalam arti formil dan dalam arti materiil harus tetap dijadikan pedoman

ep

untuk terbinanya konsistensi penerapannya dalam perkara tindak pidana korupsi, karena
sudah sesuai dengan kesadaran hukum dan perasaan hukum yang sedang hidup dalam
masyarakat. Hal demikian selaras dengan pendapat Prof. Dr. Indriyanto Seno Aji SH, MH.

on
In
d

gu

ng

Yang menerangkan : tujuan diperluasnya perbuatan melawan hukum tidak lagi dalam

es

masyarakat, kebutuhan hukum, nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam

ka

dan yurisprudensi juga harus dipandang sebagai sumber hukum, dengan demikian majelis

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 277

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

pengertian formil, namun meliputi perbuatan melawan hukum secara materiil adalah untuk

mempermudah pembuktian dipersidangan, sehingga suatu perbuatan yang dipandang oleh

ng

masyarakat sebagai melawan hukum secara materiil atau tercela perbuatannya dapatlah
pelaku dihukum melakukan tindak pidana korupsi, meskipun perbuatan itu tidak melawan

hukum formil (Indriyanto Seno Aji, Korupsi dan Hukum Pidana, Edisi Pertama, Hlm

gu

14 ) ;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi, ahli, surat dan keterangan

am

ub
lik

ah

terdakwa serta barang bukti dipersidangan didapatkan fakta sebagai berikut :

PT. Indosat Mega Media (PT. IM2) berdiri sejak tanggal 25 September 1996,
berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi Nomor 229/
Dirjen/2006 tangal 22 Juni 2006 tentang Izin Penyelenggaraan Jasa Akses Internet

ep

ah
k

(Internet Service Provider) PT. IM2, diberikan izin penyelenggaraan jasa akses
internet (Internet Service Provider) dan juga memiliki ijin-ijin lain yaitu :

In
do
ne
si

Keputusan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi Nomor: 230/

DIRJEN/2006 tanggal 27 Juni 2006 tentang Izin Penyelenggaraan Jasa

A
gu
ng

Interkoneksi Internet (Network Access Point / NAP) PT. Indosat Mega Media.

Keputusan

Menteri

Komunikasi

dan

Informatika

Nomor:

434/KEP/

M.KOMINFO/10/2007 tanggal 6 Oktober 2007 tentang Izin Penyelenggaraan


Jaringan Tetap Tertutup PT. Indosat Mega Media.

Keputusan

Menteri

Komunikasi

dan

Informatika

Nomor:

423/KEP/

M.KOMINFO/11/2009 tanggal 6 Nopember 2009 tentang Izin Penyelenggaraan

Komunikasi

dan

Informatika

Nomor:

428/KEP/

ub

Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor : 434/KEP/


M.KOMINFO/10/2007 tanggal 6 Oktober 2007 tentang Izin Penyelenggaraan
Jaringan Tetap Tertutup PT. Indosat Mega Media.

Bahwa Terdakwa INDAR ATMANTO selaku Direktur Utama PT. Indosat Mega

Media telah menandatangani :

Perjanjian Kerjasama antara PT. Indosat, Tbk dengan PT. Indosat Mega Media

on
In
d

gu

ng

(PT. IM2) Tentang Akses Internet Broadband melalui Jaringan 3G / HSDPA

es

ep

ka

Menteri

M.KOMINFO/11/2009 tanggal 16 November 2009 tentang Perubahan Atas

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

Keputusan

lik

ah

Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packed & Switced PT. Indosat Mega Media.

Halaman 278

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Indosat No. Indosat : 224/E00-EA.A/MKT/06 dan No. IM2 : 0996/DU/IMM/XI/06


tanggal 24 November 2006 Tentang Akses Internet Broadband melalui Jaringan

ng

3G / HSDPA Indosat yang antara lain pada pokoknya berisi :

Indosat dan IM2 sepakat bahwa perjanjian dilaksanakan dalam lingkup kerjasama
penyediaan jasa akses internet broadband yang diselenggarakan oleh IM2, dengan

gu

menggunakan jaringan 3G/HSDPA Indosat melalui penggunaan Universal

Subsriber Identity Number (USIM) (tanpa fitur voice, video call, MMS maupun
SMS) ;

Target pelanggan pada kerjasamanya ini difokuskan pada segmen pengguna

ub
lik

ah

residential ; IM2 dengan menggunakan Access Point Name (APN) tersendiri yakni
Indosatm2 menjual IndosatNet Broadband dan diperkenankan untuk menyediakan

am

tambahan fitur atau layanan nilai tambah terhadap layanan dasar akses Internet
Broadband via jaringan 3G / HSDPA ;

ep

Apabila jaringan 3G/HSDPA tidak tersedia pada BTS Indosat, pelanggan dapat

ah
k

roaming di jaringan General Packet Radio Service (GPRS)/2G atau 2,5G) Indosat

menggunakan USIM, APN, user-id dan password yang sama;

In
do
ne
si

dengan tarif per-kilobytenya sama dengan tarif via jaringan 3G/HSDPA,


Tanggung jawab penyediaan Customer Premises Equipment (CPE)

dalam

A
gu
ng

kerjasama ini ada pada IM2. Atas biaya dan tanggung jawab IM2 Indosat akan
membantu penyediaan CPE berupa 3G USB Modem atau Datacard Peripheral

Component Micro Channel Interconnect Architecture (PCMCIA) untuk kebutuhan


selama 4 (empat) bulan pertama sesuai dengan jumlah yang dijadualkan dalam
lampiran ;

IM2 adalah product owner layanan IndosatNet via jaringan 3G/HSDPA Indosat dan

ub

Titik keterhubungan yang merupakan batasan tanggung jawab Para Pihak terletak di
Gateway GPRS Supoort Node (GGSN) dengan GGSN adalah peralatan yang
disediakan dan dimiliki oleh Indosat.

ep

IM2 berkewajiban untuk melakukan fungsi-fungsi pemasaran, provisioning, billing,


collection serta customer service jasa IM2 Anywhere, termasuk menggunakan akses

ah

ka

lik

pelanggan dan menyediakan customer support ;

ah

IM2 Anywhere dan yang melakukan pemasaran, penjualan, serta penagihan kepada

es
on
In
d

gu

ng

via jaringan 3G/HSDPA Indosat ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 279

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Atas USIM yang telah diterima oleh IM2 dari waktu ke waktu berdasarkan berita

acara serah terima yang ditandatangani wakil PARA PIHAK sepenuhnya menjadi

ng

tanggung jawab IM2 terhadap penyalahgunaan ;

Tarif yang berlaku untuk akses IndosatNet Broadband dengan menggunakan APN

gu

Indosatm2 adalah Rp. 350,- (tiga ratus lima puluh rupiah) per megabyte ;

IM2 diperkenankan untuk menjual kepada pelanggannya dengan tarif per Mega

bytenya sama, lebih besar atau lebih kecil dibanding tarif yang disepakati di atas
dengan ketentuan pembagian revenue share tetap seperti pada ayat (1) Pasal 6;

Atas pelaksanaan perjanjian, para pihak sepakat bagi hasil kerjasama penyediaan

ub
lik

ah

jasa akses internet menggunakan jaringan akses 3G/HSDPA adalah Indosat : IM2 =
66% : 34%.

am

Amandemen Pertama Perjanjian Kerjasama antara PT. Indosat, Tbk dengan PT.
Indosat Mega Media Tentang Akses Internet Broadband melalui Jaringan 3G /

ep

HSDPA Indosat Nomor Indosat : 225/E00-EAA/MKT/06 dan Nomor IM2 : 0996/

ah
k

DU/INN/XI/2006 tanggal 4 Juni 2007 yang ditanda tangani oleh Terdakwa sebagai

Direktur Utama PT. Indosat Tbk yang pada pokoknya berisi :

In
do
ne
si

Direktur Utama PT. Indosat Mega Media dan Kaizad B Heerjee sebagai Wakil

A
gu
ng

Tarif yang berlaku untuk akses IndosatNet Broadband dengan menggunakan APN

indosatm2 adalah Rp. 184,- (seratus delapan puluh empat rupiah) per megabyte dan
berlaku mulai tanggal satu bulan Juni tahun dua ribu tujuh (01-06-2007) ;

IM2 diperkenankan untuk menjual kepada pelanggannya dengan tarif per


megabyte-nya sama, lebih besar atau lebih kecil dibanding tarif yang disepakati di
atas dengan ketentuan pembagian revenue share tetap seperti pada ayat (1) Pasal 6;

Trafik yang dihitung adalah jumlah byte yang tercatat di GGSN Indosat dan tercatat

ub

di sistem perekaman data pada jaringan Internet M2. Data perekaman trafik yang
tidak lengkap tidak diperhitungkan baik dalam kompensasi maupun dalam
penagihan kepada pelanggan ;

ep

Selama masa promosi Indosat Broadband, maka tarif sebagaimana ditentukan pada
Pasal 6 ayat (1) berubah menjadi Rp. 125,- (seratus dua puluh lima rupiah) per

ah

ka

lik

roaming via jaringan GPRS milik Indosat;

ah

Tarif sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat (1) berlaku pula untuk pelanggan yang

ribu enam (24-11-2006) sampai dengan tanggal tiga puluh satu bulan Mei tahun dua

on
In
d

gu

ng

ribu tujuh (31-05-2007)

es

megabyte dan berlaku mulai tanggal dua puluh empat bulan November tahun dua

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 280

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Amandemen Kedua Perjanjian Kerjasama antara PT. Indosat, Tbk dengan PT.

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Indosat Mega Media Tentang Akses Internet Broadband melalui Jaringan 3G /

ng

HSDPA Indosat Nomor Indosat : 225/E00-EAA/MKT/06 dan Nomor IM2 : 0996/


DU/INN/XI/2006 tanggal 15 September 2008 yang ditanda tangani oleh Terdakwa

sebagai Direktur Utama PT. Indosat Mega Media dan Kaizad B Heerjee sebagai

gu

Wakil Direktur Utama PT. Indosat Tbk yang pada pokoknya berisi :

Indosatm2 terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2008.

185
172
157
140
121
97
77
62

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

0 2,000
2,001 5,00
5,001 10,00
10,001 20,00
20,001 30,000
30,001 - 40,000
40,001 50,000
> 50,000

Tarif Per MB (diluar PPN)


(Rupiah)

ub
lik

Penggunaan Per Bulan (GB)

ah

Perubahan tarif untuk akses IndosatNet Broadband dengan menggunakan APN

Amandemen ketiga terhadap Perjanjian Kerjasama antara PT. Indosat, Tbk dengan

A
gu
ng

PT. Indosat Mega Media Tentang Akses Internet Broadband melalui Jaringan 3G /
HSDPA Indosat Nomor Indosat : 225/E00-EAA/MKT/06 dan Nomor IM2 : 0996/
DU/INN/XI/2006 tanggal 9 Juli 2010 yang ditanda tangani oleh Terdakwa sebagai

Direktur Utama PT. Indosat Mega Media dan Laszlo Barta sebagai Direktur &
CCO PT. Indosat Tbk yang pada pokoknya berisi :

Paket Perdana Pra Bayar adalah paket yang berisi Kartu USIM Broadband yang

lik

Identification Number (PIN), Nomor PUK, serta sebuah kartu petunjuk cara
penggunaan yang dikemas di dalam suatu kemasan yang tersegel ;

ub

Voucher isi ulang adalah kupon yang dibuat secara standar oleh INDOSAT dalam
bentuk pulsa elektronik (voucher elektronik) atau kartu tersegel (voucher fisik) yang

ep

di dalamnya terdapat kombinasi angka rahasia kode voucher yang berfungsi untuk
mengisi ulang kartu pra bayar dengan sejumlah unit pulsa tertentu ;

adalah produk layanan akses internet milik IM2 dengan fitur akses internet dan fitur
lain yang ditentukan sendiri oleh IM2, tanpa fitur voice, video call maupun SMS

In
d

on

ng
gu
A

es

Mengubah istilah dan definisi IndosatNet Broadband menjadi : IM2 Broadband

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

telah memiliki pulsa awal dengan jumlah unit tertentu, termasuk Nomor Personal

Halaman 281

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

yang menggunakan akses jaringan seluler INDOSAT, melalui kartu IM2 maupun
kartu seluler Indosat.

ng

Indosat berkewajiban menyediakan paket perdana broadband prabayar yang telah


dikemas dan voucher sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan dan menyerahkan

atau mendistribusikan kepada IM2 atau dealer yang khusus ditunjuk untuk

gu

mendistribusikan. Atas penyerahan dan penerimaan paket perdana broadband


(PO) dan invoice dari waktu ke waktu, PO dan invoice mana merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dari perjanjian.

ah

Perjanjian Kerjasama Pemanfaatan Voucher Isi Ulang Indosat untuk Top-Up

ub
lik

prabayar dan voucher dimaksud wajib dibuatkan dalam bentuk Purchase Order

Layanan Prepaid IM2 No. Indosat : -- (tanpa nomor) No. IM2 : 0639/DU/IMM/

am

XII/2008 tanggal 18 Desember 2008 yang ditanda tangani oleh Terdakwa


sebagai Direktur Utama PT. Indosat Mega Media dan Johnny Swandy Sjam

ep

sebagai Direktur Utama PT. Indosat Tbk untuk pemanfaatan voucher isi ulang

ah
k

Indosat untuk top-up layanan prepaid IM2 yang pada pokoknya berisi :
Indosat dan IM2 sepakat bahwa perjanjian yang dilakukan dalam lingkup

In
do
ne
si

pemanfaatan voucher isi ulang Indosat untuk top-up layanan prepaid IM2
Ruang lingkup kerjasama adalah :

A
gu
ng

Indosat merupakan product owner voucher isi ulang Indosat

(Indosat, Mentari, IM3 dan StarOne).

IM2 berhak untuk menggunakan voucher isi ulang Indosat untuk

top-up layanan prepaid IM2.

Perjanjian ini berlaku untuk voucher fisik (kartu) melalui sistem

Indosat Voucher Data Base (IVDB)

maupun elektronik melalui

lik

ah

System Electronic Voucher (SEV).

IM2 melakukan aspek-aspek pemasaran, edukasi kepada

ub

pelanggan (customer education) top-up record, dan customer


service.

ka

Indosat dan IM2 secara bersama-sama akan mewujudkan

ep

implementasi layanan pemanfaatan voucher isi ulang Indosat untuk

Business process penanganan keluhan pelanggan antara IM2 dan

on
In
d

gu

ng

Indosat akan dituangkan dalam lampiran perjanjian ini

es

masing.

ah

top-up layanan prepaid IM2 berdasarkan hak dan kewajiban masing-

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 282

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Indosat berkewajiban menyediakan, memelihara, menyimpan,


mem-verifikasi, dan mendistribusikan semua voucher isi ulang

ng

Indosat melalui channel penjualan yang dimiliki Indosat.

Indosat berkewajiban melakukan pengaturan sedemikian rupa

gu

terhadap sistemnya sehingga semua voucher isi ulang Indosat dapat


digunakan sebagai layanan top-up bagi layanan prepaid IM2.

Indosat berkewajiban menyediakan voucher fisik dan elektronik


untuk keperluan implementasi perjanjian ini.

Indosat berkewajiban untuk melakukan fungs-fungsi pemasaran,

ub
lik

ah

distribusi, serta collection terbatas pada produk voucher Indosat baik


voucher fisik, voucher elektronik maupun SEV tidak termasuk

am

produk layanan prepaid IM2.

Indosat berkewajiban melakukan edukasi kepada channel

ep

penjualannya bahwa semua voucher milik Indosat dapat digunakan

ah
k

untuk melakukan top-up layanan prepaid IM2.

IM2 berhak menentukan peruntukan nilai nominal voucher fisik

In
do
ne
si

dan elektronik untuk dipetakan di dalam layanan prepaid IM2.

A
gu
ng

Harga voucher isi ulang fisik dan elektronik, sesuai dengan


nominal yang tertera pada voucher isi ulang Indosat yang telah
beredar

Bagi hasil layanan voucher isi ulang Indosat yang berlaku dalam

kerangka kerjasama pada perjanjian ini yaitu 10% (sepuluh persen)

untuk Indosat dan 90% (sembilan puluh persen) untuk IM2 dari nilai

Berita Acara Kesepakatan antara PT. Indosat. Tbk dengan PT. Indosat Mega

lik

Media tentang Skema Tarif Bagi Hasil Baru untuk Pemanfaatan Fasilitas IVDB,
SEV, SMS 6789, WEB Top Up, Electronic Banking dan Galery No. Indosat :

ub

ah

nominal pulsa yang berlaku di Indosat.

(tanpa nomor) dan No. IM2 : 0003/DPP-BPM/STR/I/2010 tanggal 13 Januari

ka

2010 yang ditanda tangani oleh Terdakwa sebagai Direktur Utama PT. Indosat

ah

pada pokoknya berisi :

ep

Mega Media dan Harry Sasongko sebagai Direktur Utama PT. Indosat yang

Kesepakatan tentang skema tarif bagi hasil baru untuk pemanfaatan

on
In
d

gu

ng

fasilitas IVDB, SEV, SMS 6789, Webtop-up, electronic banking dan

es

Para pihak sepakat untuk mengikatkan diri dalam Berita Acara

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 283

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

gallery dengan skema tarif bagi hasil baru untuk pemanfaatan

fasilitas IVDB, SEV, SMS 6789, Webtop-up, electronic banking

ng

dan gallery sebagai berikut :

Fasilitas yang disediakan oleh Indosat :

IVDB
SEV
SMS 6789
Electronic Banking
Galery

Existing Fee IM2 to ISAT New Proposed Fee IM2 to


ISAT
10%
6%
10%
6%
15%
6%
6%
6%

ub
lik

Channel

am

ah

gu

Fasilitas yang disediakan oleh IM2 :

ah
k

ep

Channel

A
gu
ng

In
do
ne
si

Webtopup
Electronic Banking
Galery

Existing Fee IM2 to ISAT New Proposed Fee IM2 to


ISAT
6%
6%
6%

Menimbang, bahwa berdasarkan hasil pengujian dilapangan untuk penggunaan

koneksi jaringan 3G yang menggunakan Simcard berkemasan IM2 Broadband

Broom 100 dengan Costumer ID 08141053925 yang merupakan Costumer ID Indosat

ah

dengan nomor USIM 99620190000027426815 dengan menggunakan alat Spektrum

lik

Analyzer yang merupakan perangkat instrumen untuk menganalisa pendudukan sebuah

ub

menjalankan perangkat lunak aplikasi analisis, sehingga dari hasil pemeriksaan lapangan
diketahui layanan internet yang diselenggarakan oleh PT. IM2 menggunakan frekuensi 2,1

ep

GHz.

Bahwa ahli Heru Wiyanto bersama penyidik pada pengecekan di kota Bandung

ka

spekturm frekuensi, dalam hal ini di pita frekuensi 2,1 GHz , alat Laptop untuk

on
In
d

gu

ng

di kanal 8 di 2147,6 MHz . Begitu juga dilakukan pengecekan di kota Jakarta, Medan,

es

diperoleh data kanal yang diduduki oleh Simcard IM2 adalah kanal 7 di 2142,6 MHz dan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 284

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Palembang, Semarang, Surabaya dan Denpasar didapat angka 2142,6 MHz terletak di
kanal 7. Adapun rincian hasil pengecekan lapangan adalah sebagai berikut :

gu

ng

Kota Bandung :
Kanal 7

: 2142.6 MHz

Kanal 8

: 2147.6 MHz

Kota Jakarta :
Kanal 7

: 2142.6 MHz

Kanal 8

: 2147.6 MHz

Kanal 7

: 2142.6 MHz

Kanal 8

: 2147.6 MHz

Kanal 7

: 2142.6 MHz

Kanal 8

: 2147.6 MHz

ep

am

Kota Semarang :

ub
lik

ah

Kota Palembang :

Kanal 7

: 2142.6 MHz

Kanal 8

: 2147.6 MHz

In
do
ne
si

ah
k

Kota Surabaya :

A
gu
ng

Kota Medan :
Kanal 7

: 2142.6 MHz

Kanal 8

: 2147.6 MHz

Kanal 7

: 2142.6 MHz

Kanal 8

: 2147.6 MHz

lik

Berdasarkan hasil tersebut, Maka kanal 7 merupakan kanal yang diperuntukan bagi

pelayanan teknologi 3G secara nasional. Bahwa kanal 7 dan kanal 8 yang diketahui
dari Menkominfo merupakan kanal yang diperuntukan bagi Indosat sehingga

ub

ah

Kota Denpasar :

koneksi layanan jasa internet broadband yang diselanggarakan oleh IM2 ini
menggunakan sepenuhnya kapasitas jaringan yang diselenggarakan oleh Indosat

ka

ep

baik itu pada frekuensi 3G maupun 2G ;

broadbrand/pengiriman data yang dilakukan oleh PT. IM2 mengunakan jaringan

on
In
d

gu

ng

PT.Indosat yang menggunakan frekuensi 2,1 GHz.

es

Menimbang, bahwa dari fakta tersebut diatas diketahui layanan jasa internet

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 285

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa Menteri Kominfo menetapkan alokasi pita frekuensi radio 1950

ng

1955 MHz berpasangan dengan 2140 2145 MHz kepada PT.Indosat Tbk, yang
merupakan alokasi pita frekuensi radio yang eksklusive dengan penggunaan frekuensi yang
primer, tidak dapat lagi diberikan kepada penyelenggara telekomunikasi lainnya selain

gu

PT.Indosat Tbk. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2000 tentang


Penggunaan Spektrum frekuensi radio dan orbit satelit Pasal 25 ayat (1), pemegang alokasi

frekuensi radio tidak dapat mengalihkan frekuensi radio yang telah diperolehnya kepada

ub
lik

tujuan penyelenggaraan telekomunikasi wajib membayar Biaya Hak Penggunaan


spectrum frekuensi radio;

Menimbang, bahwa pasal 9 ayat (2) Undang-Undang No. 36 Tahun 1999 Tentang
Telekomonikasi berbunyi sebagai berikut

: penyelenggara jasa telekomunikasi

ep

ah
k

am

ah

pihak lain dan Pasal 29 ayat (1), setiap pengguna spectrum frekuensi radio untuk

sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (1) dalam

menyelenggarakan jasa

telekomunikasi , menggunakan dan atau menyewa jaringan telekomunikasi milik


dan penjelasan Pasal 9 ayat (2) tersebut

In
do
ne
si

menyatakan bahwa

penyelenggara jaringan telekomunikasi

penyelenggara jasa telekomunikasi yang memerlukan jaringan

A
gu
ng

telekomunikasi dapat menggunakan jaringan yang dimilikinya dan atau menyewa dari

penyelenggara jaringan telekomunikasi lain. Jaringan telekomunikasi yang disewa pada

dasarnya digunakan untuk keperluan sendiri namun apabila disewakan kembali kepada
pihak lain, maka yang menyewakan kembali tersebut harus memperoleh izin sebagai
penyelenggara jaringan telekomunikasi
penyelenggara

jasa

telekomunikasi

dan dari ketentuan tersebut dapat diartikan

yangt

mengunakan

atau

menyewa

jaringan

ah

telekomunikasi milik peneyelenggara jaringan lain hanya berlaku bagi penyelenggara jasa

lik

ub

Menimbang, bahwa PT. IM2 karena tidak mempunyai ijin dalam pengunaan

frekuensi 2,1 GHZ (3G) dengan demikian akibat dari perbuatan Terdakwa selaku Direktur

ep

Utama PT. IM2 menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT. Indosat, maka sejak
penandatangan perjanjian kerjasama tersebut PT. IM2 secara tanpa hak telah menggunakan

Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2000 Tentang Penggunaan


Spektrum Frekuensi dan Orbit Satelit menyebutkan Penggunaan Spektrum

In
d

on

ng
gu
A

es

frekuensi 2,1 GHz milik PT. Indosat, yang bertentangan dengan :

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

telekomunikasi yang juga memiliki ijin sebagai penyelenggara jaringan ;

Halaman 286

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Frekuensi Radio untuk penyelenggaraan Telekomunikasi wajib mendapatkan ijin


Menteri.

Pasal 2 ayat (2) Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor : 7 Tahun

ng

2006 Tentang Penggunaan Pita Frekuensi Radio 2,1 GHz Untuk Penyelenggaraan

Jaringan Bergerak Seluler yang menyatakan : Penetapan spektrum frekuensi

gu

radio pada pita frekuensi radio 2,1 GHz kepada peserta seleksi penyelenggara

jaringan

bergerak

seluler

IMT-2000

dilaksanakan melalui

pelelangan,
Pasal 25 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor :

mekanisme

53 Tahun 2000 Tentang

ub
lik

ah

Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit yang menyatakan bahwa
Pemegang alokasi frekuensi radio tidak dapat mengalihkan alokasi frekuensi

am

radio yang telah diperolehnya kepada pihak lain.

Pasal 29 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor :

53 Tahun 2000 Tentang

ep

ah
k

Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit

Pasal 30 Peraturan Pemerintah Nomor : 53 Tahun 2000 Tentang Penggunaan

In
do
ne
si

Pasal 34 ayat (1) Undang-undang No. 36 tahun 1999

A
gu
ng

Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit

Menimbang, bahwa dengan demikian PT. IM2 dalam menggunakan Pita frekuensi

2,1 GHz tidak memenuhi kewajiban yang ditentukan dan bertentangan dengan Pasal 4

Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor : 7 Tahun 2006 Tentang

Penggunaan Pita Frekuensi Radio 2,1 GHz Untuk Penyelenggaraan Jaringan Bergerak
Seluler yang menyatakan : Penggunaan pita frekuensi radio 2,1 GHz Moda FDD untuk

Ayat (1) Penggunaan

pita

frekuensi

radio

2,1

GHz

Moda

FDD

untuk

ub

penyelenggaraan jaringan bergerak seluler dikenakan tarif izin penggunaan

ah

frekuensi radio sebagai berikut :

lik

penyelenggaraan jaringan bergerak seluler dikenakan tarif izin penggunaan pita spektrum

pita spektrum frekuensi radio sebagai berikut :

Biaya nilai awal (up front fee)


Bagi

penyelenggara

ditetapkan

melalui

mekanisme

front

fee)

sebesar

nilai

on

In
d

gu
A

yang

pelelangan, biaya nilai awal (up

ng

ah

es

ep

ka

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 287

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


penawaran terakhir dari setiap
pemenang lelang;

ng

Bagi

penyelenggara

jaringan

bergerak seluler pada pita frekuensi

radio 2,1 GHz Moda FDD yang

gu

telah memiliki izin penyelenggara

jaringan bergerak seluler, biaya

nilai awal (up front fee) sebesar 2


x nilai penawaran terendah diantara

ub
lik

ah

pemenang lelang.

BHP

pita

spektrum

frekuensi

radio

am

tahunan sebesar nilai penawaran terendah


diantara pemenang lelang, dengan skema
pembayaran

untuk

jangka

waktu

10

ah
k

ep

(sepuluh) tahun sebagaimana tercantum


dalam Lampiran Peraturan ini.

In
do
ne
si

Ayat (2) Selain kewajiban membayar tarif izin penggunaan pita spektrum frekuensi
radio sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penyelenggara jaringan bergerak

A
gu
ng

seluler pada pita frekuensi 2,1 GHz Moda FDD, juga dikenakan kewajiban
sebagai berikut :
a.

b.

Membayar Biaya Hak Penyelenggaraan (BHP) Telekomunikasi ;

Membayar Biaya kontribusi Kewajiban Pelayanan Universal (universal

service obligation) ;

Menimbang, bahwa dengan demikian dari pertimbangan-pertimbangan tersebut

Menimbang, bahwa karena unsur melawan hukum telah terpenuhi maka surat

lik

ah

diatas maka unsur melawan hukum telah terpenuhi ;

ub

T-684/M.Kominfo/KU.04.01/11/2012 tertanggal 13 Nopember 2012, tidak perlu untuk


dipertimbangkan lebih lanjut (karena sesuai dengan fakta persidangan unsur melawan
hukum telah terpenuhi) ;

ep

ka

Menkominfo nomor 65/M.Kominfo/02/2012 tertanggal 24 Pebuari 2012 dan surat nomor

Ad. 3. Unsur Memperkaya diri sendiri, orang lain atau suatu korporasi.
Menimbang, bahwa apabila mencermati rumusan ketentuan Pasal 2 ayat (1), maka

on
In
d

gu

ng

mencapai tujuan melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri, orang lain atau korporasi;

es

unsur melawan hukum sebagaimana terurai di atas adalah merupakan sarana untuk

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 288

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa yang dimaksud memperkaya adalah perbuatan untuk


menjadikan orang yang belum kaya menjadi kaya atau orang yang sudah kaya menjadi

ng

bertambah kaya, memperhatikan pengertian tersebut berarti memperkaya diri sendiri, orang
lain atau suatu korporasi akan dihubungkan dengan fakta hukum bahwa terdakwa, orang
lain atau suatu badan telah memperoleh sejumlah uang atau harta, yang menjadikannya

gu

kaya atau bertambah kaya dari suatu perbuatan melawan hukum sebagaimana terurai di

atas ;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan maka

diperoleh fakta hukum :

Bahwa Menteri Kominfo menetapkan alokasi pita frekuensi radio

ub
lik

ah

1950 1955 MHz berpasangan dengan 2140 2145 MHz

am

kepada PT.Indosat Tbk, yang merupakan alokasi pita frekuensi


radio yang eksklusive dengan penggunaan frekuensi yang primer,
tidak dapat lagi diberikan kepada penyelenggara telekomunikasi
PT.Indosat Tbk. Berdasarkan Peraturan

ah
k

ep

lainnya selain

Pemerintah Nomor 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan

In
do
ne
si

Spektrum frekuensi radio dan orbit satelit Pasal 25 ayat (1),


pemegang alokasi frekuensi radio tidak dapat mengalihkan

A
gu
ng

frekuensi radio yang telah diperolehnya kepada pihak lain dan

Pasal 29 ayat (1), setiap pengguna spectrum frekuensi radio


untuk

tujuan

penyelenggaraan

telekomunikasi

wajib

membayar Biaya Hak Penggunaan spectrum frekuensi


radio ;

19/KEP/M.KOMINFO/2/2006 tentang Penetapan Pemenang

lik

ah

Seleksi Penyelenggara Jaringan Bergerak Seluler

IMT-2000

pada Pita Frekwensi Radio 2,1 GHz pada diktum kedua wajib

ub

Bahwa Keputusan Menteri Komunikasi dan Informasi Nomor :

Biaya Nilai Awal (Up Front Fee);

Biaya Hak Penggunaan (BHP) Pita Spektrum Frekuensi Radio

Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond)

ep

ah

ka

memenuhi pembayaran :

on
In
d

gu

ng

Komunikasi dan Informartika Nomor : 07/PER/M.KOMINFO/2/2006

es

Sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 289

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

tentang Ketentuan Penggunaan Pita Frekuensi Radio 2,1 GHz untuk


Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler.

Bahwa PT.Indosat Tbk telah membayar Biaya Hak Penggunaan

ng

Frekuensi dalam

penggunaan Frekuensi 1950 1955 MHz

berpasangan dengan 2140 2145 MHz yakni pembayaran Up

Tahun Up Front BI
Fee
Rate
(%)
1
2
3
2006
320 M
2007
0 x HP 11.83
2008
0 x HP 8.41
2009
0 x HP 8,79
2010
0 x HP 7,15
2011
0 x HP 6,41

Indeks
Pengali

Tariff Izin
Penggunaan
Frekuensi
5
32.000.000.000,71.571.2000.000,116.463.050.929,211.170.907.104,294.139.076.500,312.999.112.100,Jumlah

Total Pembayaran (Rp)

ub
lik

4
111,83 %
121,32 %
131,98 %
141,41%
150,48%

ep

ah
k

am

ah

gu

Front Fee dan Tarif Izin Penggunaan Frekuensi

6
352.000.000.000.71.571.200.000,116.463.050.929,211.170.907.104,294.139.076.525,312.999.112.116,1.358.343.346.674,-

Bahwa terdakwa untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan

In
do
ne
si

mutu pelayanan jasa akses internet serta penambahan pendapatan

usaha, selanjutnya PT. IM2 bekerjasama dengan PT. Indosat,

A
gu
ng

Tbk untuk menggunakan frekuensi 3 G milik PT. Indosat,


sehingga pelayanan jasa akses internet PT. IM2 dapat lebih
cepat, bergerak (mobile) dan mencapai segmen pengguna
residensial.

Bahwa pada tanggal 24 November 2006 Terdakwa menanda


tangani Perjanjian Kerjasama antara PT. Indosat, Tbk dengan

lik

ah

PT.Indosat Mega Media (PT. IM2) Tentang Akses Internet


Broadband melalui Jaringan 3G/HSDPA Indosat No. Indosat :

224/E00-EA.A/MKT/06 dan No. IM2 : 0996/DU/IMM/XI/06

ub

Tentang Akses Internet Broadband melalui Jaringan 3G /

ka

HSDPA Indosat bersama Kaizad B Heerjee sebagai Wakil

ep

Direktur Utama PT.Indosat Tbk. namun kenyataannya secara

ah

operasional perjanjian tersebut bertujuan untuk memberikan


Indosat untuk mengirimkan data dari dan ke pelanggan

IM2

on
In
d

gu

ng

dalam rangka mengoperasionalkan jasa akses internet, dengan

es

akses kepada PT IM2 menggunakan spektrum 2.1 GHz milik

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 290

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

demikian seharusnya untuk penggunaan spektrum 2,1 GHz.


PT.IM2

berkewajiban membayar biaya hak penggunaan

spektrum

frekuensi

untuk

tujuan

ng

radio

penyelenggaraan

telekomunikasi sabagaimana dimaksud dalam Pasal 29 dan Pasal

gu

30 Peraturan Pemerintah Nomor : 53 Tahun 2000, tetapi hal ini


hal ini dihindari oleh PT.IM2 dengan cara membuat perjanjian
kerjasama sebagaimana tersebut diatas ;

Bahwa pada tanggal 13 Januari 2010 terdakwa menandatangani

Berita Acara Kesepakatan antara PT. Indosat. Tbk dengan

ub
lik

ah

PT.Indosat Mega Media tentang Skema Tarif Bagi Hasil Baru


untuk Pemanfaatan Fasilitas IVDB, SEV, SMS 6789, WEB Top

am

Up, Electronic Banking dan Galery No. Indosat : (tanpa


nomor) dan No. IM2 : 0003/DPP-BPM/STR/I/ bersama dengan
Harry Sasongko sebagai Direktur Utama PT. Indosat.
Bahwa keterangan terdakwa dipersidangan dan terdakwa

ep

ah
k

membenarkan dipersidangan serta didukung barang bukti

In
do
ne
si

rekapitulasi hasil perhitungan Pendapatan BHP Tel, USO dan

Sharing Jaringan Akses 3,5 G ke Indosat dan barang bukti lain

A
gu
ng

berupa Perjanjian Kerja Sama Nomor : Indosat: 225/EOO-EAA/

MKT/06 dan Nomor : 0996/DU/MU/IMM/XI/06 tanggal 24

Nopember 2006 untuk menyelenggarakan Jasa Layanan Akses

Internet Broadband 3G/HSDPA melalui jaringan pita spectrum


frekuensi radio 2,1 GHz milik PT.Indosat Tbkdengan ketentuan
Bagi Hasil Kerjasama PT.Indosat Tbk 66 % dan PT. IM2 34 %

ah

berikut amandemen amandemennya, termasuk juga terdakwa

lik

menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemanfaatan Voucher Isi


Ulang Indosat untuk Top-Up Layanan Prepaid IM2 No. Indosat :

ub

-- (tanpa nomor) No. IM2 : 0639/DU/IMM/XII/2008 tanggal 18

ka

Desember 2008 beserta Berita Acara Kesepakatannya. Dari

ep

kerjasama yang terdakwa lakukan dengan KAIZAD B HEERJEE


(Wakil Direktur Utama PT. Indosat. Tbk), JOHNNY SWANDY

ah

SJAM (Direktur Utama PT. Indosat. Tbk) dan HARRY

ng

mendapatkan penambahan penghasilan atau telah memperkaya

on
In
d

gu

PT. IM2 dan PT.Indosat Tbk sebagai berikut :

es

SASONGKO (Direktur Utama PT. Indosat. Tbk), maka telah

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 291

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


:

Tahun 2006

gu
A

0,00

:
:
:
:
:
:

ng

Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Jumlah Total

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

45.421.752.295,00
217.549.770.092,00
397.023.257.208,00
502.277.653.593,00
321.718.762.782,00
1.483.991.195.970,00

Bahwa perbuatan terdakwa sejak tanggal 24 Nopember 2006


yang telah menandatangani perjanjian kerjasama menggunakan

ub
lik

ah

jaringan 3G milik PT.Indosat Tbk tetapi dalam kenyataannya

terdakwa telah menggunakan spectrum frekuensi radio 2,1 GHz


milik PT.Indosat Tbk sehingga PT. IM2 dan PT.Indosat Tbk

am

memperoleh penambahan kekayaan sebagaimana pada table di


atas isi sesuai dengan porsi pembagian yang telah terdakwa

ep

ah
k

sepakati dalam perjanjian.

Bahwa akibat perbuatan terdakwa PT. IM2 dan / atau PT. Indosat

In
do
ne
si

Tbk telah memperoleh pendapatan, BHP Tel, USO dan Sharing

es
on
In
d

gu

ng

ah

ep

ka

ub

lik

ah

A
gu
ng

Jaringan Akses 3,5 G ke Indosat sebagai berikut :

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 292

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Pendapatan, BHP Tel, USO dan Sharing Jaringan Akses 3,5 G ke Indosat

gu

MOBILE
BROADBAND
ACCESS 3.5G
KABEL
INTERNET
DIAL UP
PAY TV
CONTENT / VAS
HORSPOT,
HOTZONE
LAIN-LAIN

2008

2009

61.189.877.398,00 99.284.724.800,00 250.453.921.543,0


0
0,00
45.421.752.295,00 217.549.770.092,0
0

2010

421.974.919.586,0 524.110.817.0
0
0
397.023.257.208,0 502.277.653.5
0
0

39.059.167.463,00 32.237.281.829,00 17.796.708.751,00 12.086.160.237,00 10.061.527.43


17.346.813.656,00 17.497.374.774,00 11.498.587.932,00
3.510.592.023,00 2.231.457.885,00 1.416.771.504,00
0,00
1.109.432.685,00
1.273.304.256,00 1.896.858.017,00 1.018.458.139,00
64.192.440,00

8.762.850.106,00
935.200.544,00
352.525.555,00
570.533.235,00

6.846.660.675
603.275.018,0
2.948.803.064
71.736.120,00

2.244.392.701,00 1.301.161.128

338.945.792.546,0 402.632.549.926,0 437.153.262.952,0


0
0
0
326.542.989.604,0 385.838.581.978,0 296.017.433.412,0
0
0
0
205.190.504.408,0 274.847.002.450,0 265.269.908.091,0
0
0
0
15.495.458.835,00
1.951.293.084,00
105.857.026.361,0 110.991.579.528,0 28.796.232.237,00
0
0

DATA LINK

0,00

SME / SOHO dan


VSAT

12.402.802.942,00 16.793.967.948,00 51.114.373.075,00 34.005.542.441,00 27.806.542.68

Total Pendapatan

400.135.669.944,0 501.917.274.726,0 687.607.184.495,0 813.209.661.809,0 838.348.770.7


0
0
0
0
0

ep

CORPORATE
MARKET
CORPORATE
DEDICATE
INTERNET
DEDICATED
INP
DATA
COMMUNICATIO
N

In
do
ne
si

391.234.742.223,0 314.237.953.7
0
0
230.688.342.351,0 177.115.670.3
0
0
192.120.442.774,0 141.505.626.2
0
0
6.418.721.936,00 2.940.945.127
32.149.177.641,00 32.669.098.96

90.021.456.465,00 126.540.857.431,0 109.315.740.7


0
0

lik

0,00

es
on
In
d

gu

ng

ah

ep

ka

ub

ah

A
gu
ng

ah
am

ah
k

2007

ub
lik

RETAIL

2006

ng

Keterangan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 293

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


2006

2007

2008

Keterangan

2010

3.409.366.697,00 4.460.611.398

BHP Tel - MOBILE 0,00


353.679.017,00 1.724.295.960,00
BROADBAND
ACCESS 3.5G
BHP Tel 2.618.411.625,00 2.745.699.301,00 4.596.567.099,00
LAINNYA (Retail
& Corporate)
Denda

1.354.777.199,00 2.671.000.683

gu
A

2.054.589.498,00 1.654.904.298

134.706.417,0

1.963.808.218,00 2.324.533.738,00 4.740.647.294,00


0,00
265.259.262,00 1.293.221.970,00

Total BHP & USO

4.582.219.843,00 5.423.912.056,00 11.061.510.353,00 11.932.783.438,00 15.612.139.89

ub
lik

Total USO
USO - MOBILE
BROADBAND
ACCESS 3.5G
USO - LAINNYA
(Retail &
Corporate)
Denda

1.963.808.218,00 2.059.274.476,00 3.447.425.324,00

8.523.416.741,00 11.151.528.49
3.386.942.997,00 6.677.501.708

5.136.473.744,00 4.137.260.745

ep

336.766.044,0

In
do
ne
si

10.053.850.636,00 45.120.174.101,00 114.411.483.119,0 184.212.582.5


0
0
10.053.850.636,00 45.120.174.101,00 114.411.483.119,0 184.212.582.5
0
0

es
on
In
d

gu

ng

ah

ep

ka

ub

lik

ah

A
gu
ng

Sharing Jaringan
0,00
Akses 3.5G ke Indosat
Total Sharing
0,00
Jaringan Akses 3.5G
ke Indosat

ah
am

ah
k

2009

2.618.411.625,00 3.099.378.318,00 6.320.863.059,00

ng

Total BHP Tel

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 294

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa dari pertimbangan-pertimbangn tersebut diatas

unsur

memperkaya diri sendiri, orang lain atau korporasi ini telah terpenuhi;

ng

Ad. 4. Dapat merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara.

Menimbang, bahwa apabila mencermati rumusan elemen ini, tindak pidana korupsi
adalah merupakan delik formil, artinya dari kata dapat dipahami akibat kerugian negara

gu

tidak perlu sudah terjadi, akan tetapi apabila perbuatan itu dapat/mungkin merugikan

negara perbuatannya sudah selesai dan sempurna dilakukan, hal demikian sesuai

Yurisprudensi MA RI dalam perkara No.813 K/Pid/1987 tanggal 29 Juni 1989 yang

ub
lik

jumlahnya, sudah cukup adanya kecenderungan timbulnya kerugian negara ;

Menimbang, bahwa sedang yang dimaksud dengan merugikan adalah sama


artinya menjadi rugi atau berkurang, sehingga yang dimaksud merugikan keuangan negara
samalah artinya dengan menjadi ruginya keuangan negara atau berkurangnya keuangan
negara, sedangkan pengertian keuangan negara menurut Penjelasan Umum

Undang-

undang No. 31 tahun 1999 disebutkan bahwa keuangan negara adalah seluruh kekayaan

ep

ah
k

am

ah

menegaskan : bahwa jumlah kerugian negara akibat perbuatan terdakwa tidak perlu pasti

negara dalam bentuk apapun yang dipisahkan atau tidak dipisahkan termasuk didalamnya

In
do
ne
si

segala bagian kekayaan negara dan segala dan segala kewajiban yang timbul karena;

berada dalam penguasaan, pengurusan, dan pertangungjawaban pejabat lembaga

A
gu
ng

negara, baik tingkat pusat maupun daerah;

berada dalam penguasaan, pengurusan, dan pertanggungjawaban Badan Usaha


Milik Negara/ Badan Usaha Milik Daerah, yayasan, Badan Hukum dan perusahaan

yang menyertakan modal negara, atau perusahaan yang menyertakan modal pihak
ketiga berdasarkan perjanjian dengan negara;

Menimbang, bahwa untuk arti merugikan perekonomian negara adalah sama artinya

lik

ah

dengan perekonomian negara menjadi merugi atau perekonomian negara menjadi kurang

ub

Umum Undang-undang No. 31 Tahun 1999 disebutkan Perekonomian Negara adalah


kehidupan perekonomian yang disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas

ep

kekeluargaan ataupun usaha masyarakat secara mandiri yang didasarkan pada


kebijaksanaan pemerintah, baik ditingkat pusat maupun didaerah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku yang bertujuan memberikan manfaat,

on
In
d

gu

ng

es

kemakmuran dan kesejahteraan kepada seluruh kehidupan rakyat;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

berjalan. Yang dimaksud dengan perekonomian Negara sebagaimana didalam Penjelasan

Halaman 295

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa dalam uraian fakta hukum dan uraian pembuktian unsur yang
dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara sebagaimana

ng

disampaikan Penuntut Umum dalam persidangan terungkap fakta :

Dari

keterangan

saksi

ENDAH

FITRIANI,

DEDE

gu

RUSNANDAR, BENNY HAMID HUTAGALUNG, GUNTUR

S. SOBORO, Surat, petunjuk, keterangan ahli NASRUL


WATON, dan keterangan terdakwa serta barang bukti yang

diperlihatkan kepada saksi dan terdakwa di depan persidangan

bahwa pada tanggal 24 November 2006 Terdakwa menanda

ub
lik

ah

tangani Perjanjian Kerjasama antara PT. Indosat, Tbk dengan


PT.Indosat Mega Media (PT. IM2) Tentang Akses Internet

am

Broadband melalui Jaringan 3G/HSDPA Indosat No. Indosat :


224/E00-EA.A/MKT/06 dan No. IM2 : 0996/DU/IMM/XI/06

ep

Tentang Akses Internet Broadband melalui Jaringan 3G /

ah
k

HSDPA Indosat bersama Kaizad B Heerjee sebagai Wakil


Direktur Utama PT.Indosat Tbk.
Bahwa

kenyataannya secara operasional perjanjian tersebut

In
do
ne
si

bertujuan untuk memberikan akses kepada PT IM2 menggunakan

A
gu
ng

spektrum 2.1 GHz milik Indosat untuk mengirimkan data dari


dan ke pelanggan IM2 dalam rangka mengoperasionalkan jasa

akses internet, dengan demikian seharusnya untuk penggunaan


spektrum 2,1 GHz. PT.IM2 berkewajiban membayar biaya hak
penggunaan

spektrum

frekuensi

radio

untuk

tujuan

penyelenggaraan telekomunikasi sabagaimana dimaksud dalam

lik

ah

Pasal 29 dan Pasal 30 Peraturan Pemerintah Nomor : 53 Tahun

2000, tetapi hal ini dihindari oleh PT.IM2 dengan cara membuat
perjanjian kerjasama sebagaimana tersebut diatas ;
Bahwa

perbuatan

terdakwa

tersebut

ub

yang

menggunakan

ka

frekuensi radio 2,1 ghZ milik PT. Indosat Tbk harus seizin

ep

Menteri dan penggunaan frekuensi radio 2,1 GHz dikenai

Bahwa penggunaan pita frekuensi radio 2,1 GHz dan atau kanal
frekuensi radio oleh PT. IM2 atas perjanjian kerjasama yang

on
In
d

gu

ng

terdakwa tanda tangani di atas, PT. IM2 tidak membayar Up

es

ah

kewajiban untuk membayar Up Front Fee dan BHP Frekuensi.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 296

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Front Fee yaitu biaya penggunaan pita spektrum frekuensi radio


per blok pita frekuensi radio yang pembayarannya di lakukan 1

ng

(satu) kali di muka dan Biaya Hak Penggunaan (BHP) pita


frekuensi radio kepada Negara.

Bahwa keterangan Ahli DR Ir.ASMIATI RASYID, MSc

gu

menerangkan tindakan suatu operator pemilik lisensi spectrum

yang digunakan bersama dengan pihak lain penyelenggara

telekomunikasi lainnya melalui kerjasama atau penyewaan

PT.Indosat Tbk tidak mengalihkan frekuensi 2,1 GHz itu tetapi

ub
lik

ah

sudah melakukan penggunaan bersama frekuensi.

Bahwa keterangan Ahli DR Ir.ASMIATI RASYID, MSc

am

menerangkan PT.IM2 tidak dapat menyelenggarakan akses


internet broadband wireless 3G seperti tercantum dalam

ep

Perjanjian Kerjasama PT.Indosat PT.IM2 karena berdasarkan

ah
k

Surat Keputusan Jenderal Pos dan Telekomunikasi Nomor 229/


Dirjen/2006 tanggal 22 Juni 2006, PT.IM2 hanya mempunyai
Provider).

Bahwa keterangan Ahli NASRUL WATON di persidangan

A
gu
ng

In
do
ne
si

hak untuk menyelenggarakan jasa akses internet (Internet Service

memberikan

keterangan

melakukan

perhitungan

kerugian

keuangan Negara atas permintaan dari penyidik dan melakukan


audit dengan metode meminta data yang diperlukan kepada
penyidik dan berdasarkan audit yang dilakukan terdapat besarnya

kerugian keuangan Negara dengan cara menentukan besarnya

lik

ah

hak Negara berupa Biaya Hak Penggunaan Frekuensi yang

seharusnya dibayar oleh PT.IM2 sehubungan dengan penggunaan

PT.Indosat Tbk.

ka

Bahwa

Keterangan

ub

bersama pita frekuensi Radio 2,1 GHz/Generasi Tiga milik

Ahli

sdr

NASRUL

WATON

juga

ep

membenarkan surat Laporan Hasil Audit dalam Rangka

ah

Penghitungan Kerugian Keuangan Negara BPKP Nomor :


terdapat hak Negara berupa Up Front Fee dan Biaya Hak

on
In
d

gu

ng

Penggunaan Frekuensi yang seharusnya dibayar oleh PT.IM2

es

SR-1024/D6/1/2012 tanggal 9 November 2012 yang menyatakan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 297

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

sejumlah Rp. 1.358.343.346.674,00 (satu triliun tiga ratus lima


puluh delapan miliar tiga ratus empat puluh tiga juta tiga ratus

ng

empat puluh enam ribu enam ratus tujuh puluh empat rupiah)

gu

dengan perincian sebagai berikut :

Jumlah (Rp)

Up front-fee
Tarif izin penggunaan
frekuensi
BHP Tahunan
BHP Tahunan
BHP Tahunan
BHP Tahunan
BHP Tahunan
Jumlah

ub
lik

ah

Keterangan

2006

2007
2008
2009
2010
2012

am

320.000.000.000
32.000.000.000

71.571.200.000
116.463.050.929
211.170.907.104
294.139.076.525
312.999.112.116
1.358.343.346.674

atau setidak-tidaknya sejumlah uang tersebut.

ep

ah
k

Tahun

In
do
ne
si

Menimbang, bahwa Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara No.231/G/PTUN-JKT.


Yang antara lain menyatakan tidak sah Surat Deputi Kepala Badan Pengawasan Keuangan

A
gu
ng

dan Pembangunan Bidang Investigasi Nomor : SR-1024/D6/01/2012 tanggal 9 November

2012, perihal : Laporan Hasil Audit dalam rangka Perhitungan Kerugian Keuangan Negara
tanggal 31 Oktober 2012 yang dibuat oleh BPKP ;

Menimbang, bahwa karena Putusan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara No.231/

G/PTUN-JKT. Tersebut belum mempunyi kekuatan hukum tetap, maka dengan demikian
laporan Perhitungan Kerugian Keuangan Negara yang dibuat oleh BPKP tersebut diatas

Menimbang, bahwa Berdasarkan uraian di atas maka unsur unsur yang dapat

lik

ah

dipandang masih tetap sah ;

ub

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim mempertimbangkan ketentuan Pasal


55 ayat (1) ke-1 KUHP yang tiada lain merupakan bentuk penyertaan untuk menyatakan
dihukum sebagai pelaku tindak pidana, mereka yang melakukan, menyuruh melakukan

ep

ka

merugikan keuangan negara atau perekonomian negara telah terpenuhi ;

atau turut melakukan, bahwa unsur penyertaan ini bukan merupakan unsur dari suatu
utama dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum, sehingga meskipun unsur ini tidak terpenuhi

on
In
d

gu

ng

tidak mengakibatkan tidak terbuktinya suatu tindak pidana;

es

tindak pidana yang berdiri sendiri, tetapi merupakan unsur pelengkap yang menyertai unsur

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 298

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa berkaitan hukum penyertaan majelis merujuk pada pendapat

Suharto RM, mengatakan bahwa biasanya orang yang melakukan perbuatan disebut

ng

pembuat, artinya: orang yang melakukan delict yang memenuhi unsur tindak pidana yang

dilakukan itu, sedangkan mereka yang turut melakukan tindak pidana adalah mereka

dengan sengaja bersama-sama melakukan tindak pidana, jadi dalam pelaksanaan ada

gu

kerjasama yang erat antara mereka, maka untuk dapat menentukan apakah pelaku turut
serta melakukan atau tidak, kita tidak melihat kepada perbuatan masing-masing pelaku

secara satu person dan berdiri sendiri melainkan kita lihat semua sebagai kesatuan (vide

ub
lik

Menimbang, bahwa pendapat senada dikemukakan oleh Adami Chazawi yang

mengatakan bahwa kerjasama yang diinsyafi adalah suatu bentuk kesepakatan, suatu
kesamaan kehendak antara beberapa orang (Pembuat peserta dengan pembuat pelaksana)
untuk mewujudkan suatu tindak pidana secara bersama dan kerjasama yang di insyafi tidak
perlu berupa permufakatan yang rapi dan formal yang dibentuk sebelum pelaksanaan, tapi
sudah cukup adanya saling pengertian yang sedemikian rupa antara mereka dalam

ep

ah
k

am

ah

Suharto, RM, SH Hukum Pidana Materil Edisi ke II, Sinar Grafika, 1991, Halaman 75)

mewujudkan perbuatan oleh yang satunya terhadap perbuatan oleh yang lainnya ketika

In
do
ne
si

berlangsungnya perbuatan (vide Drs. Adam Chazawi, SH, Pelajaran Hukum Pidana Bagian
III, PT. Raja Grafindo Persada Jakarta Halaman 101) ;

A
gu
ng

Menimbang, bahwa dari fakta yang terngkap dipersidangan terdakwa Indar

Atmanto selaku Direktur PT IM2 telah menandatangani perjanjian yaitu :

Kerjasama antara PT. Indosat, Tbk dengan PT. Indosat Mega


Media (PT. IM2) Tentang Akses Internet Broadband melalui
Jaringan 3G / HSDPA Indosat No. Indosat : 224/E00-EA.A/

MKT/06 dan No. IM2 : 0996/DU/IMM/XI/06 tanggal 24


November 2006 Tentang Akses Internet Broadband melalui

lik

ah

Jaringan 3G / HSDPA Indosat bersama dengan Kaizad B Heerjee


sebagai Wakil Direktur Utama PT. Indosat Tbk yang antara lain

ub

pada pokoknya berisi : Indosat dan IM2 sepakat bahwa perjanjian


dilaksanakan dalam lingkup kerjasama penyediaan jasa akses

ep

ka

internet broadband yang diselenggarakan oleh IM2, dengan


menggunakan jaringan 3G/HSDPA Indosat melalui penggunaan

ah

Universal Subsriber Identity Number (USIM) (tanpa fitur voice,


Amandemen Pertama Perjanjian Kerjasama antara PT. Indosat,

ng

on
In
d

gu

Tbk dengan PT. Indosat Mega Media Tentang Akses Internet

es

video call, MMS maupun SMS) ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 299

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Broadband melalui Jaringan 3G / HSDPA Indosat Nomor Indosat

: 225/E00-EAA/MKT/06 dan Nomor IM2 : 0996/DU/INN/

ng

XI/2006 tanggal 4 Juni 2007 yang ditanda tangani oleh Terdakwa

sebagai Direktur Utama PT. Indosat Mega Media dan Kaizad B

Amandemen Kedua Perjanjian Kerjasama antara PT. Indosat,


Tbk dengan PT. Indosat Mega Media Tentang Akses Internet

Broadband melalui Jaringan 3G / HSDPA Indosat Nomor Indosat

gu

Heerjee sebagai Wakil Direktur Utama PT. Indosat Tbk.

: 225/E00-EAA/MKT/06 dan Nomor IM2 : 0996/DU/INN/

ub
lik

ah

XI/2006 tanggal 15 September 2008 yang ditanda tangani oleh

Terdakwa sebagai Direktur Utama PT. Indosat Mega Media dan

am

Kaizad B Heerjee sebagai Wakil Direktur Utama PT. Indosat


Tbk.

Amandemen ketiga terhadap Perjanjian Kerjasama antara PT.

ep

ah
k

Indosat, Tbk dengan PT. Indosat Mega Media Tentang Akses


Internet Broadband melalui Jaringan 3G / HSDPA Indosat

In
do
ne
si

Nomor Indosat : 225/E00-EAA/MKT/06 dan Nomor IM2 : 0996/


DU/INN/XI/2006 tanggal 9 Juli 2010 yang ditanda tangani oleh

A
gu
ng

Terdakwa sebagai Direktur Utama PT. Indosat Mega Media dan


Laszlo Barta sebagai Direktur & CCO PT. Indosat Tbk.

Perjanjian Kerjasama Pemanfaatan Voucher Isi Ulang Indosat

untuk Top-Up Layanan Prepaid IM2 No. Indosat : -- (tanpa


nomor) No. IM2 : 0639/DU/IMM/XII/2008 tanggal 18 Desember

2008 yang ditanda tangani oleh Terdakwa sebagai Direktur

ah

Utama PT. Indosat Mega Media dan Johnny Swandy Sjam

lik

sebagai Direktur Utama PT. Indosat Tbk untuk pemanfaatan


voucher isi ulang Indosat untuk top-up layanan prepaid IM2.
Berita Acara Kesepakatan antara PT. Indosat. Tbk dengan PT.

ub

ka

Indosat Mega Media tentang Skema Tarif Bagi Hasil Baru untuk

ep

Pemanfaatan Fasilitas IVDB, SEV, SMS 6789, WEB Top Up,

ah

Electronic Banking dan Galery No. Indosat : (tanpa nomor)

on
In
d

gu

ng

2010 yang ditanda tangani oleh Terdakwa sebagai Direktur

es

dan No. IM2 : 0003/DPP-BPM/STR/I/2010 tanggal 13 Januari

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 300

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Utama PT. Indosat Mega Media dan Harry Sasongko sebagai

ng

Direktur Utama PT. Indosat.

Menimbang, bahwa sesuai dengan fakta hukum yang telah dipertimbangkan di atas
bahwa terdakwa Indar Atmanto, selaku Direktur Utama Indosat Mega Media

bersama-

gu

sama dengan KAIZAD B HEERJEE, telah menandatangani perjanjian kerja sama antara
PT. Indosat, Tbk dengan PT. Indosat Mega Media (PT. IM2) No. Indosat : 224/E00-EA.A/

MKT/06 dan No. IM2 : 0996/DU/IMM/XI/06 tanggal 24 November 2006 , berikut

ub
lik

terdakwa indar Atmanto juga telah menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemanfaatan

Voucher Isi Ulang Indosat dengan JOHNNY SWANDY SJAM Direktur Utama PT.Indosat
Tbk sebagaimana tersebut ditas, dan juga telah menadtangani Berita Acara Kesepakatan
antara PT. Indosat. Tbk dengan PT. Indosat Mega Media tentang Skema Tarif Bagi Hasil
dengan

HARRY SASONGKO direktur Utama PT. Indosat Tbk sebagaimana tersebut

diatas

ep

ah
k

am

ah

amandemen pertama dan kedua perjanjian tersebut sebagaimana tersebut diatas, juga

Menimbang Dengan demikian unsur sebagai orang yang melakukan, atau turut

In
do
ne
si

serta melakukan perbuatan itu telah terpenuhi ;

Menimbang, bahwa berdasarkan keseluruhan uraian pertimbangan hukum di atas,

A
gu
ng

pada akhirnya Majelis Hakim berpendapat oleh karena semua unsur-unsur tindak pidana

dalam Dakwaan Primair melanggar Pasal 2 ayat (1) UU No. 31 Tahun 1999 jo. Pasal UU
No. 20 Tahun 2001 jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP telah terbukti, maka Terdakwa Indar
Atmanto telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana turut

serta melakukan korupsi dan majelis hakim didalam persidangan juga tidak menemukan
hal-hal yang dapat dipakai sebagai alasan pemaaf atau alasan pembenar yang dapat

menghapus pertanggung-jawaban perbuatan pidana yang ia-terdakwa lakukan oleh karena

lik

Menimbang, bahwa dengan memperhatikan ketentuan Pasal 2 ayat (1) Jo. Pasal 18

ub

Undang Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, maka majelis hakim akan
menjatuhkan pidana pokok berupa pidana penjara dan pidana denda, disamping itu
menjatuhkan pula pidana tambahan berupa pembayaran uang pengganti yang jumlahnya

ep

ka

ah

itu terdakwa harus dijatuhi pidana yang setimpal dengan perbuatannya ;

sebanyak-banyaknya sama dengan harta benda yang diperoleh dari tindak pidana korupsi
(Pasal 18 ayat (1) huruf b), jika terdakwa tidak membayar uang pengganti paling lama
bendanya disita dan dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut (Pasal 18 ayat (2),

on
In
d

gu

ng

dan bila tidak mempunyai harta benda maka diganti dengan pidana penjara yang lamanya

es

dalam waktu 1 (satu) bulan sesudah putusan mempunyai kekuatan hukum tetap, maka harta

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 301

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

tidak melebihi ancaman maksimum dari pidana pokok dan putusan tersebut akan

ng

ditentukan dalam amar putusan (Pasal 18 ayat (3);

Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan apakah terdakwa atau PT.


IM2 yang sama-sama subyek hukum dalam perkara ini yang harus dihukum untuk

gu

membayar uang pengganti;

Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti berupa keterangan ahli, saksi serta

ub
lik

fakta hukum :

Bahwa Terdakwa Indar Atmanto selaku Direktur PT IM2 telah


menandatangani perjanjian Kerjasama antara PT. Indosat, Tbk

am

ah

keterangan terdakwa dan alat bukti surat yang dihadapkan dipersidangan maka diperoleh

dengan PT. Indosat Mega Media (PT. IM2) Tentang Akses


Internet Broadband melalui Jaringan 3G / HSDPA Indosat No.

ah
k

ep

Indosat : 224/E00-EA.A/MKT/06 dan No. IM2 : 0996/DU/IMM/


XI/06 tanggal 24 November 2006 Tentang Akses Internet

In
do
ne
si

Broadband melalui Jaringan 3G / HSDPA Indosat yang antara lain

pada pokoknya berisi : PT IM 2 menerima bagi hasil kerjasama

A
gu
ng

penyediaan jasa akses internet menggunakan jaringan akses 3G/


HSDPA adalah Indosat : IM2 = 66% : 34%. Dan Perjanjian

Kerjasama Pemanfaatan Voucher Isi Ulang Indosat untuk Top-Up

Layanan Prepaid IM2 No. Indosat : -- (tanpa nomor) No. IM2 :

0639/DU/IMM/XII/2008 tanggal 18 Desember 2008 yang ditanda


tangani oleh Terdakwa sebagai Direktur Utama PT. Indosat Mega
Media dan Johnny Swandy Sjam sebagai Direktur Utama PT.

lik

ah

Indosat Tbk untuk pemanfaatan voucher isi ulang Indosat untuk


top-up layanan prepaid IM2 yang pada pokoknya berisi PT IM2

ub

dari bagi hasil layanan voucher isi ulang Indosat yang berlaku
dalam kerangka kerjasama pada perjanjian ini yaitu 10% (sepuluh

ep

ka

persen) untuk Indosat dan 90% (sembilan puluh persen) untuk


IM2 dari nilai nominal pulsa yang berlaku di Indosat.
Bahwa akibat dari perbuatan terdakwa bekerjasama dengan

ah

ng

JOHNNY SWANDY SJAM (Direktur Utama PT. Indosat. Tbk)

on
In
d

gu

dan HARRY SASONGKO (Direktur Utama PT. Indosat. Tbk)

es

KAIZAD B HEERJEE (Wakil Direktur Utama PT. Indosat. Tbk),

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 302

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

sebagaimana diuraikan diatas, PT IM2 telah mendapatkan

keuntungan/penambahan penghasilan atau setidak-tidaknya telah

Tahun 2006

Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Jumlah Total

:
:
:
:
:
:

0,00

45.421.752.295,00
217.549.770.092,00
397.023.257.208,00
502.277.653.593,00
321.718.762.782,00
1.483.991.195.970,00

ub
lik

ah

gu

ng

memperkaya PT. IM2 maupun PT. Indosat sebagai berikut :

Bahwa atas penggunaan

pita frekuensi radio dan atau kanal

frekuensi radio yang dilakukan oleh PT. IM2, PT. IM2 tidak

am

membayar Up Front Fee yaitu biaya penggunaan pita spektrum


frekuensi radio per blok pita frekuensi radio yang pembayarannya

ah
k

ep

di lakukan 1 (satu) kali di muka untuk masa laku izin penggunaan


pita spektrum frekuensi radio selama 10 (sepuluh) tahun dan Biaya

In
do
ne
si

Hak Penggunaan (BHP) pita frekuensi radio kepada Negara


sebagaimana Laporan Hasil Perhitungan Kerugian Keuangan

A
gu
ng

Negara BPKP Nomor : SR-1024/D6/1/2012 tanggal 9 November

2012 merugikan keuangan negara atau perekonomian negara

sejumlah Rp. 1.358.343.346.674,00 (satu triliun tiga ratus lima


puluh delapan miliar tiga ratus empat puluh tiga juta tiga ratus

empat puluh enam ribu enam ratus tujuh puluh empat rupiah)
dengan perincian sebagai berikut :

Up front-fee
Tarif izin penggunaan
frekuensi
BHP Tahunan
BHP Tahunan
BHP Tahunan
BHP Tahunan
BHP Tahunan
Jumlah

320.000.000.000
32.000.000.000
71.571.200.000
116.463.050.929
211.170.907.104
294.139.076.525
312.999.112.116
1.358.343.346.674

es

ep

ka

2007
2008
2009
2010
2012

ah

Jumlah (Rp)

ub

2006

Keterangan

lik

ah

Tahun

on
In
d

gu

ng

atau setidak-tidaknya sejumlah uang tersebut.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 303

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa kerugian keuangan Negara sebagaimana Laporan Hasil Perhitungan

ng

Kerugian Keuangan Negara BPKP tersebut diatas, tidak memperkaya terdakwa secara
pribadi namun telah memperkaya PT Indosat dan PT IM2 sebesar Rp. 1.358.343.346.674,(satu triliun tiga ratus lima puluh delapan miliar tiga ratus empat puluh tiga juta tiga ratus

gu

empat puluh enam ribu enam ratus tujuh puluh empat rupiah) sehingga terhadap terdakwa
tidak dituntut membayar uang pengganti sejumlah tersebut diatas melainkan akan dituntut

ub
lik

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut, maka majelis hakim memandang


adil apabila kerugian Negara sebesar Rp. 1.358.343.346.674
Indosat Mega Media (PT. IM2) ;

dibebankan kepada PT.

Menimbang, bahwa dari seluruh pertimbang-pertimbangan sebagaimana tersebut


diatas dengan demikian maka Majelis Hakim menolak seluruh nota Pembelaan terdakwa

ep

ah
k

am

ah

kepada korporasi yaitu PT IM2 ;.

In
do
ne
si

dan Tim Penasehat Hukum terdakwa ;

Menimbang, bahwa dengan memperhatikan keadaan terdakwa dalam pemeriksaan

A
gu
ng

di sidang, Majelis tidak menemukan adanya alasan pemaaf atau alasan pembenar pada diri
terdakwa, sehingga terdakwa dinyatakan sebagai orang yang dapat dipertanggung jawabkan
atas segala perbuatannya;

Menimbang, bahwa oleh karena Jaksa Penunut Umum mengajukan dakwaan secara

susidiaritas dimana dakwaan primair telah dinyatakan terbukti, maka terhadap dakwaan

lik

Menimbang, bahwa terhadap lamanya masa penahanan yang telah dijalani oleh

ub

terdakwa, akan dikurangkan seluruhnya dengan pidana penjara yang dijatuhkan ;

ep

Menimbang, bahwa terhadap barang bukti sebagaimana daftar barang bukti nomor
urut 1 s/d 162 dan bukti surat nomor urut 1 s/d. no. 17 diperintahkan dikembalikan kepada
Penuntut Umum untuk dipergunakan dalam perkara lain sedangkan bukti surat dari Tim

on
In
d

gu

ng

es

Penasehat Hukum Terdakwa nomor urut 1 s/d. 50 dilampirkan dalam berkas perkara ;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

subsidair tidak perlu dibuktikan lagi ;

Halaman 304

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa harus dipidana maka harus dibebani pula

ng

untuk membayar ongkos perkara ;

Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana , maka akan

gu

mempertimbangkan pula :

Hal-hal yang memberatkan :

Hal-hal yang meringankan:

ah

Terdakwa bersikap sopan dipersidangan ;

Terdakwa belum pernah dihukum ;

Memperhatikan , Pasal 2 ayat (1) Jo. Pasal 18 UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20

ep

am

ah
k

Perbuatan terdakwa merugikan keuangan negara ;

ub
lik

Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1

In
do
ne
si

KUHP serta peraturan lain yang berkaitan ;

A
gu
ng

MENGADILI

Menyatakan Terdakwa Indar Atmanto terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah

melakukan tindak pidana KORUPSI DILAKUKAN SECARA BERSAMASAMA ;

Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut dengan Pidana Penjara selama 4

(empat) tahun dan menjatuhkan Pidana Denda sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus

lik
ub

(tiga) bulan ;

Menghukum PT.Indosat Mega Media (PT. IM2) membayar uang pengganti sebesar
Rp. 1.358.343.346.674,- (satu triliun tiga ratus lima puluh delapan miliar, tiga ratus

ka

ah

juta rupiah) dan bila denda tersebut tidak dibayar diganti pidana kurungan selama 3

ep

empat puluh tiga juta tiga ratus empat puluh enam ribu enam ratus tujuh puluh

ah

empat rupiah) Paling lama dalam waktu 1 (satu) tahun setelah putusan ini

es
on
In
d

gu

ng

mempunyai kekuatan hukum tetap ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 305

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Menetapkan lamanya penahanan kota yang pernah dijalani oleh Terdakwa,

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Memerintahkan barang bukti berupa ;

1 Laporan keuangan interim konsolidasi beserta laporan


reviu akuntan independen PT Indosat Mega Media (IM2)
tanggal 31 Desember 2010
Financial statements with independent auditors report
years ended december 31, 2009 and 2008 PT Indosat
Mega Media
Laporan keuangan beserta laporan auditor independen
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2009 dan 2008, PT Indosat Mega Media.
Laporan keuangan beserta laporan auditor independen
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2010 dan 2009, PT Indosat Mega Media
Financial statements with independent auditors report
years ended December 31, 2010 and 2009 PT Indosat
Mega Media
Laporan keuangan beserta laporan auditor independen
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2008 dan 2007 PT Indosat Mega Media
Financial statements with independent auditors report
years ended December 31, 2008 and 2007.PT Indosat
Mega Media.
Financial statements with independent auditors report
years ended December 31, 2007 and 2006 PT Indosat
Mega Media
Laporan keuangan beserta laporan auditor independen
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2007 dan 2006 PT Indosat Mega Media
Laporan keuangan beserta laporan auditor independen
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2006 dan 2005 PT Indosat Mega Media
Annual report tahun PT Indosat Mega Media tahun 2006

A
gu
ng

lik

ah

Asli

Asli

Asli

Asli

Asli

Asli

Asli

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

gu

Fc legalisir

Fc legalisir

Fc legalisir

Asli

ub

Annual report tahun PT Indosat Mega Media tahun 2007 Asli


Asli
Asli
Asli
FC dilegalisir

FC dilegalisir

on
In
d

gu

ng

ah

ep

ka

Annual report tahun PT Indosat Mega Media tahun 2008


Annual report tahun PT Indosat Mega Media tahun 2009
Annual report tahun PT Indosat Mega Media tahun 2010
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor
434/KEP/M.KOMINFO/10/2007 tentang izin
pelenggaraan jaringan tetap tertutup PT Indosat Mega
Media
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor
428/KEP/M.KOMINFO/11/2009 tentang Perubahan atas

es

ng

dikurangkan seluruhnya dengan pidana penjara yang dijatuhkan ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 306

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

lik

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

In
d

on

ub

ep

ng

gu
A

FC dilegalisir

es

Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia


Republik Indonesia Nomor : AHU-42388.AH.01.02
tahun 2010 tentang Persetujuan Akta Perubahan
Anggaran Dasar Perseroan PT Indosat Mega Media
berserta lampiran keputusan rapat PT. Indosat Mega
Media
Akte Notaris A Tampubolon, SH. Notaris di Jakarta
tentang Pendirian PT Indosat Mega Media tanggal 25
September 1996 No. 58
BUKTI PEMINDAHBUKUAN PEMBAYARAN BHP TEL
Bukti pemindahbukuan dari rekening IM2 ke Bendahara
Penerima Ditjen Postel untuk pembayaran BHP Tel
bulan September s/d Desember 2006, beserta
lampirannya.
Bukti pemindahbukuan dari rekening IM2 ke Bendahara
Penerima Ditjen Postel untuk pembayaran BHP Tel
bulan Januari s/d Juni 2007, beserta lampirannya.
Bukti pemindahbukuan dari rekening IM2 ke Bendahara
Penerima Ditjen Postel untuk pembayaran BHP Tel
bulan Juli s/d Desember 2007, beserta lampirannya.
Bukti pemindahbukuan dari rekening IM2 ke Bendahara
Penerima Ditjen Postel untuk pembayaran BHP Tel
bulan Januari s/d Desember 2008, beserta lampirannya.
Bukti pemindahbukuan dari rekening IM2 ke Bendahara

A
gu
ng
ah
m
ka

ah

FC dilegalisir

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

gu

ng

Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor


434/KEP/M.KOMINFO/10/2007 tentang izin
pelenggaraan jaringan tetap tertutup PT Indosat Mega
Media
Perjanjian kerja sama antara PT Indosat Tbk dengan PT
Indosat Mega Media tentang Akses Internet Broadband
melalui jaringan 3G/HSDPA Indosat Nomor Indosat :
225/E00-EAA/MKT/06 No IM2 : 0996/DU/IMM/XI/06
Amanden Pertama terhadap Perjanjian kerja sama antara
PT Indosat Tbk dengan PT Indosat Mega Media tentang
Akses Internet Broadband melalui jaringan 3G/HSDPA
Indosat Nomor Indosat : 225/E00-EAA/MKT/06 No
IM2 : 0996/DU/IMM/XI/06
Amanden Kedua terhadap Perjanjian kerja sama antara
PT Indosat Tbk dengan PT Indosat Mega Media tentang
Akses Internet Broadband melalui jaringan 3G/HSDPA
Indosat Nomor Indosat : 225/E00-EAA/MKT/06 No
IM2 : 0996/DU/IMM/XI/06
Keputusan Direktur Jendral Pos dan Telekomunikasi
Nomor : 229 / Dirjen / 2006 tentang Izin
Penyelenggaraan Jasa Akses Internet (Internet Service
Provider) PT. Indosat Mega Media beserta lampirannya
Keputusan Direktur Jendral Pos dan Telekomunikasi
Nomor : 230/Dirjen/2006 tentang Izin Penyelenggaraan
Jasa Interkoneksi Internet (NAP) PT Indosat Mega Media

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 307

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

gu

ng

Penerima Ditjen Postel untuk pembayaran BHP Tel


bulan Januari s/d Juni 2009, beserta lampirannya.
Bukti pemindahbukuan dari rekening IM2 ke Bendahara FC dilegalisir
Penerima Ditjen Postel untuk pembayaran BHP Tel
bulan Juli s/d September 2009, beserta lampirannya.
Bukti pemindahbukuan dari rekening IM2 ke Bendahara FC dilegalisir
Penerima Ditjen Postel untuk pembayaran BHP Tel
bulan Oktober s/d Desember 2009, beserta lampirannya.
Bukti pemindahbukuan dari rekening IM2 ke Bendahara FC dilegalisir
Penerima Ditjen Postel untuk pembayaran BHP Tel
bulan Januari s/d Juni 2010, beserta lampirannya.
Bukti pemindahbukuan dari rekening IM2 ke Bendahara FC dilegalisir
Penerima Ditjen Postel untuk pembayaran BHP Tel
bulan Juli s/d Desember 2010, beserta lampirannya.
Bukti penyetoran BHP Tel ke Bendahara Penerima Ditjen FC dilegalisir
Postel untuk pembayaran kurang bayar periode Januari
Desember 2010 dan Periode April s/d Agustus 2011,
beserta lampirannya.
Bukti pemindahbukuan dari rekening IM2 ke Bendahara FC dilegalisir
Penerima Ditjen Postel untuk pembayaran BHP Tel
bulan Januari s/d Juni 2011, beserta lampirannya.
DATA ELEKTRONIK

In
do
ne
si

Data elektronik yang diambil dari server PT IM2 yang


Terdapat dalam
dicopy ke dalam Hard disk yang berupa :
3 (tiga) eksternal
Data Billing format PDF yang dikirim ke hard disk

Data akunting (folder)

Calling data Record tahun 2006 sampai 2012.

lik

BUKTI PEMINDAHBUKUAN PEMBAYARAN USO


Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega Media FC dilegalisir
(IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk pembayaran biaya
universal service obligation (USO) periode Januari s/d
September 2005 berserta lampiran.
Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega Media FC dilegalisir
(IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk pembayaran biaya
universal service obligation (USO) periode Januari s/d
Desember 2006, berserta lampiran.
Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega Media FC dilegalisir
(IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk pembayaran biaya
universal service obligation (USO) periode Januari s/d
Juni 2007, berserta lampiran.
Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega Media FC dilegalisir
(IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk pembayaran biaya
universal service obligation (USO) periode Juli s/d
Desember 2007, berserta lampiran.
Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega Media FC dilegalisir
(IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk pembayaran biaya

es

on
In
d

gu

ng

ah

ep

ka

ub

ah

A
gu
ng

pelangan periode 2006 sampai 2012.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 308

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

lik

es

on
In
d

gu

ng

ah

ep

ka

ub

ah

A
gu
ng

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

gu

ng

universal service obligation (USO) periode Januari s/d


Desember 2008 (tanggal permintaan 31 Maret 2009)
berserta lampiran.
Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega Media FC dilegalisir
(IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk pembayaran biaya
universal service obligation (USO) periode Januari s/d
Desember 2008. (tanggal permintaan 13 Maret 2009),
berserta lampiran.
Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega Media FC dilegalisir
(IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk pembayaran biaya
universal service obligation (USO) periode Januari s/d
Juni 2009. berserta lampiran.
Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega Media FC dilegalisir
(IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk pembayaran biaya
universal service obligation (USO) periode Juli s/d
September 2009. berserta lampiran.
Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega Media FC dilegalisir
(IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk pembayaran biaya
universal service obligation (USO) periode Oktober s/d
Desember 2009, berserta lampiran.
Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega Media FC dilegalisir
(IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk pembayaran biaya
universal service obligation (USO) periode Januari s/d
Juni 2010, berserta lampiran.
Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega Media FC dilegalisir
(IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk pembayaran biaya
universal service obligation (USO) periode Juli s/d
Desember 2010, berserta lampiran.
Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega Media FC dilegalisir
(IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk pembayaran
kurang bayar biaya universal service obligation (USO)
periode Januari s/d Desember 2010, berserta lampiran.
Bukti pemindahbukuan dana dari PT Indosat Mega Media FC dilegalisir
(IM2) ke rekening Ditjen Postel untuk pembayaran biaya
universal service obligation (USO) periode Januari s/d
Juni 2011, berserta lampiran.
INVOICE DAN BERITA ACARA BAGI HASIL
Invoice No. 0004R1/1110/1207/SEL dilamprkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband Per Nov 2007 dan data revenue
sharing 3G broadband Nov 2007
Invoice No. 0001/1110/0208/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband per Des 2007 dan data revenue
sharing 3G Des 2007 serta faktur pajak standar No.
010-000-08-00000626
Invoice No. 0003/1110/0308/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband per Jan 2008 dan data reveue sharing
3G Jan 2008 serta faktur pajak standar No.
010-000-08-00001075
Invoice No. 0004/1110/0408/SEL dilampirkan BA bagi FC dilegalisir
hasil 3G broadband per Febr 2008 dan data revenue

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 309

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

lik

ub

ep

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

on
In
d

gu

ng

FC dilegalisir

es

A
gu
ng
ah
m
ka

ah

FC dilegalisir

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

gu

ng

sharing 3G Febr 2008


Invoice No. 0005/1110/0408/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband per Mar 2008 dan data sharing
revenue 3G Mar 2008
Invoice No. 0006/1110/0608/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3g broadband per April 2008 dan data sharing
revenue 3G April 2008
Invoice No. 0008/1110/0608/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband per Mei 2008 dan data sharing
revenue 3G Mei 2008
Invoice No. 0014/1110/0908/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband per Juli 2008 dan data sharing
revenue 3G Juli 2008
Invoice No. 0015/1110/0908/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband per Agustus 2008 dan data sharing
revenue 3G Agustus 2008
Invoice No. 0018/1110/1008/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband per Sept 2008 dan data sharing
revenue 3G Sept 2008 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Sept 2008
Invoice No. 0020/1110/1208/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband per Okt 2008 dan data sharing
revenue 3G Okt 2008
Invoice No. 0003/1110/0109/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband per Des 2008 dan data sharing
revenue 3G Des 2008
Invoice No. 0005/1110/0309/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband per Jan 2009 dan data sharing
revenue 3G Jan 2009
Invoice No. 0007/1110/0309/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband per Febr 2009 dan data sharing
revenue 3G Febr 2009
Invoice No. 0009/1110/0409/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband per Mar 2009 dan data sharing
revenue 3G Mar 2009
Invoice No. 0010/1110/0509/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband per Apr 2009 dan data sharing
revenue 3G April 2009
Invoice No. 0013/1110/0609/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband per Mei 2009 dan data sharing
revenue 3G Mei 2009
Invoice No. 0016/1110/0809/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband per Juni 2009 dan data sharing
revenue 3G Juni 2009
Invoice No. 0021/1110/0809/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband per Juli 2009 dan data sharing
revenue 3G Juli 2009
Invoice No. 0025/1110/1009/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband per Agust 2009 dan data sharing
revenue 3G Agust 2009

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 310

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

lik

ub

ep

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

on

FC dilegalisir

In
d

gu

ng

FC dilegalisir

es

A
gu
ng
ah
m
ka

ah

FC dilegalisir

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

gu

ng

Invoice No. 0024/1110/1009/SEL dilampirkan BA bagi


hasil 3G broadband per Sept 2009 dan data sharing
revenue 3G Sept 2009
Invoice No. 0030/1110/1109/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband per Okt 2009 dan data sharing
revenue 3G Okt 2009
Invoice No. 0032/1110/1209/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband per Nop 2009 dan data sharing
revenue 3G Nop 2009
Invoice No. 0002/1110/0110/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband per Des 2009 dan data sharing
revenue 3G Des 2009
Invoice No. 0006/1110/0210/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Jan 2010 dan data revenue sharing
3G Jan 2010
Invoice No. 0011/1110/0310/SEL dilamprikan BA bagi
hasil 3G broadband Febr 2010 dan data revenue sharing
3G Febr 2010
Invoice No. 0015/1110/0410/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Mar 2010 dan data revenue sharing
3G Mar 2010
Invoice No. 0019/1110/0610/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband April 2010 dan data revenue sharing
April 2010 serta daily traffic & revenue of 3G broadband
April 2010
Invoice No. 0020/1110/0610/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Mei 2010 dan data revenue sharing
Mei 2010
Invoice No. 0021/1110/0710/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Juni 2010 dan data revenue sharing
3G Juni 2010 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Juni 2010, summary usage 3G IM2 Juni 2010
Invoice No. 0025/1110/0810/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Juli 2010 dan data revenue sharing
3G Juli 2010, summary usage 3G IM2 Juli 2010
Invoice No. 0027/1110/0910/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Agust 2010 dan data revenue sharing
3G Agust, summary usage 3G IM2 Agust 2010
Invoice No. 0028/1110/1010/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Sept 2010 dan data revenue sharing
3G Sept 2010, summary usage Sept 2010
Invoice No. 0032/1110/1110/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Okt 2010 dan data revenue sharing
3G Okt 2010 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Okt 2010, summary usage 3G IM2 Okt 2010
Invoice No. 0034/1110/1210/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Nop 2010 dan data revenue sharing
3G Nop 2010 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Nop 2010, summary usage 3G IM2 Nop 2010
Invoice No. 0003/1110/0111/SEL dilampirkan BA bagi

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 311

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

lik

ub

ep

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

FC dilegalisir

on
In
d

gu

ng

FC dilegalisir

es

A
gu
ng
ah
m
ka

ah

FC dilegalisir

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

gu

ng

hasil 3G broadband Des 2010 dan data revenue sharing


3G Des 2010 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Des 2010, summary usage 3G IM2 Des 2010
Invoice No. 0008/1110/0211/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Jan 2011 dan data revenue sharing
3G Jan 2011 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Jan 2011, summary usage 3G IM2 Jan 2011
Invoice No. 0011/1110/0311/SEL dilampirkan daily
traffic & revenue of 3G broadband Febr 2011, summary
usage 3G IM2 Febr 2011
Invoice No. 0016R1/1110/0511/SEL dilampirkan BA
bagi hasil 3G broadband Mar 2011 dan data revenue
sharing 3G Mar 2011 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Mar 2011, summary usage 3G IM2 Mar 2011
Invoice No. 0019/1110/0611/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband April 2011 dan data revenue sharing
3G April 2011 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband April 2011, summary usage 3G IM2 April
2011
Invoice No. 0020/1110/0611/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Mei 2011 dan data revenue sharing
3G Mei 2011 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Mei 2011, summary usage 3G IM2 Mei 2011
Invoice No. 0022/1110/0711/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Juni 2011 dan data revenue sharing
3G Juni 2011 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Juni 2011, summary usage 3G IM2 Juni 2011
Invoice No. 0026/1110/0811/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Juli 2011 dan data revenue sharing
3G Juli 2011 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Juli 2011, summary usage 3G IM2 Juli 2011
Invoice No. 0030/1110/0911/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Agust 2011 dan data revenue sharing
3G Agust 2011 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Agust 2011, summary usage 3G IM2 Agust
2011
Invoice No. 0032/1110/1111/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Sept 2011 dan data revenue sharing
3G Sept 2011 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Sept 2011, summary usage 3G IM2 Sept 2011
Invoice No. 0036/1110/1111/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Okt 2011 dan data revenue sharing
3G Okt 2011 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Okt 2011, summary usage 3G IM2 Okt 2011
Invoice No. 0037/1110/1211/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Nop 2011 dan data revenue sharing
3G Nop 2011 serta daily traffic & revenue of 3G
broadband Nop 2011, summary usage 3G IM2 Nop 2011
Invoice No. 0022/1110/0711/SEL dilampirkan BA bagi
hasil 3G broadband Juni 2011 dan data revenue sharing

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 312

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

3G Juni 2011 serta daily traffic & revenue of 3G


broadband Juni 2011, summary usage 3G IM2 Juni 2011
PERHITUNGAN HAK DAN KEWAJIBAN ANTARA INDOSAT IM2

lik

es

on
In
d

gu

ng

ah

ep

ka

ub

ah

A
gu
ng

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

gu

ng

Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Jan-Juni FC dilegalisir


2006
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Juli-Des FC dilegalisir
2006
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Jan-Juli FC dilegalisir
2007
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Agust- FC dilegalisir
Des 2007
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Jan-Mar FC dilegalisir
2008
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per April- FC dilegalisir
Juli 2008
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Agust- FC dilegalisir
Des 2008
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Jan-Juni FC dilegalisir
2009
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Juli-Sept FC dilegalisir
2009
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Okt-Des FC dilegalisir
2009
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Jan-Mar FC dilegalisir
2010
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per April- FC dilegalisir
Juni 2010
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Juli-Sept FC dilegalisir
2010
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Okt-Des FC dilegalisir
2010
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Jan-Mar FC dilegalisir
2011
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per April- FC dilegalisir
Juni 2011
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Juli-Sept FC dilegalisir
2011
Perhitungan hak dan kewajiban Indosat-IM2 Per Okt-Des FC dilegalisir
2011
PEMINDAHBUKUAN PEMBAYARAN DARI IM2 KE INDOSAT
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Jan-Juni
FC dilegalisir
2006
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Juli-Des
FC dilegalisir
2006
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Jan-Juli
FC dilegalisir
2007
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Agust-Des FC dilegalisir
2007

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 313

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

FC dilegalisir
FC dilegalisir
FC dilegalisir
FC dilegalisir
FC dilegalisir
FC dilegalisir
FC dilegalisir
FC dilegalisir
FC dilegalisir
FC dilegalisir
FC dilegalisir

PAKET KARTU PERDANA, VOUCHER DAN USB MODEM


1 (satu) Paket Kartu Perdana dan Voucher IM2
Broadband No. USIM : 89620190000021207724 ; Cust.
ID : 081464046507 ; SN : 1011035124.
1 (satu) unit USB Modem ZTE MF100, DGPT : 13031/
POSTEL/2009, IMEI : 353164047010233
1 (satu) buah USB Modem HSDPA ZTE MF622.
1 (satu) buah Voucher Perdana IM2 Broom Cust. ID
081410122443
1 (satu) buah Voucher Perdana IM2 Broom Cust. ID
081410441758 No. USIM : 89620190000014401847
1 (satu) buah Voucher Perdana IM2 Broom Cust. ID
081410396987 No. USIM : 89620190000008204512
1 (satu) buah Voucher Perdana IM2 Broom Cust. ID
081410539625 No. USIM : 89622090190000027426815
1 (satu) buah Voucher isi ulang senilai Rp. 100.000,00
SN : 1003131628
HSDPA USB Stick MF 626
Modem + Starter Pack Cust. ID 081455065184
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: FC dilegalisir
102/KEP/M.KOMINFO/10/2006 tanggal 11 Oktober
2006 tentang Izin Penyelenggaraan Jaringan Bergerak
Seluler PT. Indosat Tbk.

es

on
In
d

gu

ng

ah

ep

ka

ub

lik

A
gu
ng
ah
m

FC dilegalisir

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

gu

ng

Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Jan-Mar


2008
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Agust-Des
2008
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Jan-Juni
2009
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Juli-Sept
2009
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Jan-Mar
2010
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per April-Juni
2010
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Juli-Sept
2010
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per OKt-Des
2010
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Jan-Mar
2011
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per April-Juni
2011
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Juli-Sept
2011
Pemindah bukuan dana dari IM2-Indosat Per Okt-Des
2011

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 314

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

es

on
In
d

gu

ng

ah

ep

ka

ub

lik

ah

A
gu
ng

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

gu

ng

Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: FC dilegalisir


252/KEP/M.KOMINFO/07/2011 tanggal 6 Juli 2011
tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Komunikasi
dan Informatika Nomor : 102/KEP/
M.KOMINFO/10/2006 tentang Izin Penyelenggaraan
Jaringan Bergerak Seluler PT. Indosat Tbk.
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: FC dilegalisir
198/KEP/M.KOMINFO/05/2010 tanggal 27 Mei 2010
tentang Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Tertutup
PT. Indosat Tbk.
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: FC dilegalisir
311/KEP/M.KOMINFO/8/2010 tanggal 24 Agustus 2010
tentang Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal dan
Jasa Teleponi Dasar PT. Indosat Tbk.
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: FC dilegalisir
312/KEP/M.KOMINFO/8/2010 tanggal 24 Agustus 2010
tentang Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Sambungan
Internasional dan Jasa Teleponi Dasar PT. Indosat Tbk.
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: FC dilegalisir
313/KEP/M.KOMINFO/8/2010 tanggal 24 Agustus 2010
tentang Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Sambungan
Langsung Jarak Jauh dan Jasa Teleponi Dasar PT. Indosat
Tbk.
Keputusan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi
FC dilegalisir
Nomor: 01/DIRJEN/2008 tanggal 7 Januari 2008 tentang
Izin Penyelenggaraan Jasa Akses Internet (Internet
Service Provider) PT. Indosat Tbk.
Keputusan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi
FC dilegalisir
Nomor: 51/DIRJEN/2008 tanggal 9 Januari 2008 tentang
Izin Penyelenggaraan Jasa Interkoneksi Internet (Network
Access Point / NAP) PT. Indosat Tbk.
Keputusan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi
FC dilegalisir
Nomor: 52/DIRJEN/2008 tanggal 9 Januari 2008 tentang
Izin Penyelenggaraan Jasa Internet Teleponi untuk
Keperluan Publik.
Interoffice Memo No. 288/EOO-EAA/MKT/06 tanggal FC dilegalisir
29 November 2006, Subject : Revenue Sharing of Indosat
IM2 cooperation on High Speed Internet Access via
Indosat 3G yang ditanda tangani oleh Group Head
Intregated Marketing : Guntur Siboro ; Marketing
Director : Wahyu Wijayadi ; Finance Director : Wong
Heang Tuck ; dan Deputy of President Direkctor : Kaizah
B. Heerjee.
Dokumen terkait dengan Pembayaran Tagihan BHP 3G FC dilegalisir
Indosat berupa : Up Front Fee 1st carrier 3G ; BHP 3G
1st carrier 3G tahun 2007, 2008, 2009 ; Up front fee 2nd
carrier 3G ; BHP 3G 1st carrier 3G tahun 2010 ; BHP 3G
2nd carrier tahun 2010 ; BHP 3G 1st carrier tahun 2011 ;
dan BHP 3G 2nd carrier tahun 2011.
Dokumen terkait pembayaran BHP USO dan Jastel PT. FC dilegalisir
Indosat, Tbk. Tahun 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2010

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 315

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ah

157.

158.
159.

am

160.

Surat :

1.

Laporan Hasil Perhitungan Kerugian Keuangan Negara BPKP Nomor :


SR-1024/D6/1/2012 tanggal 9 November 2012.

2.

In
do
ne
si

A
gu
ng

162.

ah
k

ep

161.

ub
lik

gu

ng

dan 2011
LNS (Layer 2 Tunnelling Protokol (L2TP) Network
dititipkan
Server) berupa Router yang ditempatkan di Lantai I
Kantor PT. Indosat di Jalan Budi Kemuliaan No. 1
Jakarta Pusat ; Merk CISCO 7200 Series VXR ; SN:
73012582 ; 73011401 ; 73012435 ; dan 73012438
GGSN (GGJKT1 dan GGJKT2) Merk Ericson, Juniper dititipkan
Network M-120 sebanyak 2 (dua) unit.
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: FC dilegalisir
423/KEP/M.KOMINFO/11/2009 tanggal 6 Nopember
2009 tentang Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal
Berbasis Packed & Switced PT. Indosat Mega Media.
Surat-surat / Berita Acara yang menyangkut penerimaan FC dilegalisir
USIM kepada IM2 sebanyak 1 (satu) lembar.
Surat-surat / Berita Acara yang menyangkut penerimaan FC dilegalisir
Modem kepada IM2 sebanyak 16 (enam belas) lembar.
Data pelanggan internet broadband IM2 sebanyak 1 (satu) FC dilegalisir
lembar.
LNS (Layer 2 Tunnelling Protokol (L2TP) Network
dititipkan
Server) berupa Router yang ditempatkan di Lantai III
Kantor PT. Indosat Mega Media (IM-2) Jl. Kebagusan
Raya No. 21 Jakarta Selatan ; Merk CISCO 7200 Series
VXR ; SN: 72990980 ; 72990972 ; 72721194 ; dan
72988905.
GGSN (Gateway GPRS Support Node) (GGJKT3 dan dititipkan
GGJKT4) Merk Ericson, Juniper Network M-120
sebanyak 2 (dua)

Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 434/KEP/

ah

tertutup PT Indosat Mega Media.


3.

lik

M.KOMINFO/10/2007 tentang izin pelenggaraan jaringan tetap


Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 428/KEP/

ub

M.KOMINFO/11/2009 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri


Komunikasi dan Informatika Nomor 434/KEP/M.KOMINFO/10/2007

ka

tentang izin pelenggaraan jaringan tetap tertutup PT Indosat Mega

ah

4.

ep

Media.

Keputusan Direktur Jendral Pos dan Telekomunikasi Nomor : 229 /

(Internet Service Provider) PT. Indosat Mega Media beserta

on
In
d

gu

ng

lampirannya

es

Dirjen / 2006 tentang Izin Penyelenggaraan Jasa Akses Internet

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 316

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Keputusan Direktur Jendral Pos dan Telekomunikasi Nomor : 230/

5.

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Dirjen/2006 tentang Izin Penyelenggaraan Jasa Interkoneksi Internet

ng

(NAP) PT Indosat Mega Media.


6.

Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

gu

Indonesia Nomor : AHU-42388.AH.01.02 tahun 2010 tentang

7.

Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan PT Indosat

Mega Media berserta lampiran keputusan rapat PT. Indosat Mega


Media.

Akte Notaris A Tampubolon, SH. Notaris di Jakarta tentang Pendirian

8.

ub
lik

ah

PT Indosat Mega Media tanggal 25 September 1996 No. 58.

Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: 102/KEP/

am

M.KOMINFO/10/2006 tanggal 11 Oktober 2006 tentang Izin


Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler PT. Indosat Tbk.
9.

Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: 252/KEP/

ah
k

ep

M.KOMINFO/07/2011 tanggal 6 Juli 2011 tentang Perubahan Atas


Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor : 102/KEP/
tentang

Izin

Penyelenggaraan

Bergerak Seluler PT. Indosat Tbk.

Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: 198/KEP/

A
gu
ng

10.

Jaringan

In
do
ne
si

M.KOMINFO/10/2006

M.KOMINFO/05/2010

tanggal 27

Mei 2010

tentang

Izin

Penyelenggaraan Jaringan Tetap Tertutup PT. Indosat Tbk.

11.

Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: 311/KEP/


M.KOMINFO/8/2010 tanggal 24 Agustus 2010

tentang Izin

Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal dan Jasa Teleponi Dasar PT.


Indosat Tbk.

Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: 312/KEP/

lik

ah

12.

M.KOMINFO/8/2010 tanggal 24 Agustus 2010

tentang Izin

ub

Penyelenggaraan Jaringan Tetap Sambungan Internasional dan Jasa


Teleponi Dasar PT. Indosat Tbk.

Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: 313/KEP/

ep

ka

13.

M.KOMINFO/8/2010 tanggal 24 Agustus 2010

tentang Izin

ah

Penyelenggaraan Jaringan Tetap Sambungan Langsung Jarak Jauh dan

es
on
In
d

gu

ng

Jasa Teleponi Dasar PT. Indosat Tbk.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 317

Keputusan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi Nomor: 01/

14.

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

DIRJEN/2008 tanggal 7 Januari 2008 tentang Izin Penyelenggaraan

ng

Jasa Akses Internet (Internet Service Provider) PT. Indosat Tbk.


15.

Keputusan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi Nomor: 51/

gu

DIRJEN/2008 tanggal 9 Januari 2008 tentang Izin Penyelenggaraan

16.

Tbk.

Keputusan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi Nomor: 52/


DIRJEN/2008 tanggal 9 Januari 2008 tentang Izin Penyelenggaraan

17.

ub
lik

ah

Jasa Internet Teleponi untuk Keperluan Publik.

Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: 423/KEP/


M.KOMINFO/11/2009 tanggal 6 Nopember 2009 tentang Izin

am

Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packed & Switced PT.


Indosat Mega Media;

Dikembalikan kepada Penuntut Umum untuk dipergunakan dalam perkara

ep

ah
k

Jasa Interkoneksi Internet (Network Access Point / NAP) PT. Indosat

lain.

In
do
ne
si

6. Memerintahkan bukti yang diajukan Tim Penasihat Hukum Terdakwa berupa:

A
gu
ng

1. T-1 A:
T-1
Surat Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi Nomor 1051/PT.003/TEL/DJPT-2000

Perihal Ijin Prinsip Penyelenggaraan Jasa Multimedia tanggal 19 Mei 2000 kepada PT
Indosat Mega Media
T-1 B:

Keputusan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi Nomor: 161/DIRJEN/2001 tentang


Izin Penyelenggaraan Jasa Multimedia (PT Indosat Mega Media) tanggal 1 Agustus 2001

lik

ub

on
In
d

gu

ng

4. TRisalah Rapat Dewan Komisaris PT Indosat Mega Media tertanggal 24 April 2006 yang

es

ep

3. TKeputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 19/KEP/M.KOMINFO/2/.2006


tentang Penetapan Pemenang Seleksi Penyelenggara Jaringan Bergerak Seluler IMT-2000
-pada Pita Frekuensi Radio 2,1 GHz tanggal 14 Februari 2006

ka

ah

2. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KP.68 Tahun 2004 tentang Izin Penyelenggaraan
TJaringan Bergerak Seluler PT Indosat tanggal 15 Maret 2004

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 318

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

dihadiri oleh: Wahyu Wijayadi (Komisaris Utama), dkk


-

ng

gu

5. TRisalah Rapat Dewan Komisaris PT Indosat Mega Media 30 Mei 2006 yang dihadiri oleh:
Johnny Swandi Sjam (Komisaris Utama), dkk.

7. TRisalah Rapat Dewan Direksi PT Indosat, Tbk tanggal 2 Juni 2006


7

ep

ah
k

ub
lik

am

ah

6. TAkta Notaris Julius Purnawan No. 71 tanggal 31 Mei 2006 tentang Pernyataan Keputusan
Tanpa Rapat Para Pemegang Saham
-

A
gu
ng

In
do
ne
si

8. TRisalah Rapat Dewan Komisaris PT Indosat Mega Media tertanggal 15 September 2006
yang dihadiri oleh: Johnny Swandi Sjam (Komisaris Utama),dkk
-

9. TSurat No. 0998/DU/IMM/XI/06 dari Terdakwa Indar Atmanto sebagai Direktur Utama PT
Indosat Mega Media kepada Kaizad Heerjee sebagai Deputi Presiden Direktur PT Indosat
-Tbk tentang Review atas Perjanjian Kerjasama tentang Akses Internet Broadband melalui
Jaringan 3G Indosat (Review of Cooperation Agreement regarding Internet Access Service
9via Indosat 3G Network) tertanggal 3 November 2006

lik

10

ub

11. TRisalah Rapat Tim 3G PT Indosat, Tbk tertanggal 17 November 2006


11

In
d

gu

12

on

ng

12. TNota Dinas No. 3122/DPP/IMM/XI/06 perihal Persetujuan Tarif IM2 Broadband Internet
(Indosatnet via Jaringan 3 Indosat) tanggal 20 November 2006
-

es

ep

ka

ah

10. TMinutes of the Board Commissioners Meeting of PT Indosat, Tbk. 14 November 2006

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 319

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

13. TRisalah Rapat Dewan Komisaris PT Indosat Mega Media tertanggal 27 November 2006

ng

13

gu

14. TRisalah Rapat Dewan Komisaris PT Indosat Mega Media tertanggal 22 Agustus 2007 yang
dihadiri oleh: Fadzri Sentosa (Komisaris Utama) dkk.
-

ub
lik

15. TAkta Notaris B.R.A.Y Mahyastoeti Notonagoro,S.H. No. 27 tanggal 11 Mei 2007 tentang
Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham PT Indosat Mega Media
-Corporate 5 Years Plan 2007-2012
15

16. TRisalah Rapat Dewan Direksi PT Indosat Mega Media tertanggal 28 Agustus 2008 yang
dihadiri oleh Direktur Utama, Direktur Operasi, Direktur Keuangan dan SDM, Corporate
-Secretary, Manajer HRD, dan Manajer BPCKM.

ep

ah
k

am

ah

14

16

A
gu
ng

In
do
ne
si

17. TPerjanjian Kerjasama antara PT Indosat Tbk dengan PT Indosat Mega Media tentang
Pemanfaatan Voucher Isi Ulang Indosat untuk Top-Up Layanan Prepaid IM2 No. IM2:
-0639/DU/IMM/XII/08 tanggal 18 Desember 2008
17

18. TBukti-bukti Penghargaan IM2 dan Indar Atmanto


T-18A:
Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-06/WPJ.19/2008 tentang Penetapan Wajib
18
Pajak Patuh tanggal 29 Januari 2008

lik

Piagam, Tanda Kehormatan Presiden Republik Indonesia Satyalancana Wira Karya

ub

kepada Indar Amanto tanggal 23 Juli 2010


T-18C:

Certificate WBI Awards: Most Innovative Wireless Broadband Company : IM2 3G


Broadband Unlimited

ep

ka

ah

T-18B:

T-18D:

es

November 2012

Penghargaan Best CEO Indonesia Top Leader dari Majalah SWA 23/XXVI28 Oktober-10

on
In
d

gu

ng

19. TBukti-bukti Transformasi IM2 yang termasuk di dalamnya Pengakhiran Perjanjian


Kerjasama Penggunaan Jaringan Bergerak Seluler antara Indosat dan IM2.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 320

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

- T19A :

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ng

Nota Kesepakatan antara Indosat dan IM2 tentang Project Transformasi IM2 untuk
19
Mengkonsolidasikan Bisnis 3G (Consumer Mobile Data Only/CMDD) serta Bisnis
Korporat dari IM2 ke Indosat tanggal 15 November 2011

gu

T-19B:

Keputusan Direksi PT Indosat Mega Media No. 0231/DU/LGL/XI/2011 tentang

Persetujuan Direksi tentang Konsolidasi Bisnis 3G (Consumer Mobile Data Only/CMDO)

ub
lik

ah

serta Bisnis Korporat dari IM2 kepada Indosat tanggal 24 November 2011.
T-19C:

am

Keputusan Dewan Komisaris PT indosat Mega Media No. 022/KOM/IM2/XI/11 tentang


Persetujuan Dewan Komisaris PT Indosat Mega Media terhadap Konsolidasi Bisnis 3G

ep

(Consumer Mobile Data Only/CMDO) serta Bisnis Korporat dari PT Indosat Mega Media

T-19D:

In
do
ne
si

ah
k

kepada PT Indosat Tbk tanggal 29 November 2011.

A
gu
ng

Surat Pengakhiran Kerjasama tentang Akses Internet Broadband melalui Jaringan 3G/

HSDPA Indosat dari Director & Chief Technology Officer Indosat (Hans C. Moritz)
kepada Direktur Utama IM2 (Indar Atmanto) tanggal 15 Desember 2011

20. TSiaran Pers Kementerian Komunikasi dan Informatika No. 7/PIH/KOMINFO/1/2012


tentang Penjelasan Kementerian Kominfo terkait dengan Proses Hukum oleh Kejaksaan
-Agung dalam Masalah Penyalahgunaan Frekuensi Layanan 3G Milik PT Indosat oleh PT
Indosat Mega Media tanggal 23 Januari 2012
20

lik

ub

12 DPP-APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia)

ep

13 APMI

on

gu

17 AOSI

ng

16 DPP ID-WiBB

es

15 APW KOMITEL

ah

14 APKOMINDO

In
d

ka

ah

21. TPernyataan Bersama Komunitas TIK Indonesia sehubungan Adanya Dugaan Tindak Pidana
akibat Penggunaan Frekuensi 3G PT Indosat Tbk oleh PT Indosat Mega Media tanggal 24
-Januari 2012 yang ditandatangani oleh perwakilan dari:
10 DPH Mastel (Masyarakat Telekomunikasi)
21
11 KADIN Bidang Telematika

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 321

18 IDTUG

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

10. PANDI

gu

ng

22. TSurat Nomor 65/M.KOMINFO/02/2012 tertanggal 24 Februari 2012 perihal Kepastian


Hukum atas Kerjasama antara PT Indosat Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2) dari
-Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring kepada Direktur Utama PT Indosat
Tbk.
22

ub
lik

23

ep

24. TSurat dari PT Indosat Mega Media No. 0108/DU/LGL/IV/2012 kepada Eddy Mulyadi
Soepardi Deputi Bidang Investigasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
-(BPKP) perihal Penjelasan atas Kerjasama Akses Internet Broadband melalui Jaringan 3G/
HSDPA antara Indosat dan IM2 tertanggal 19 April 2012 yang ditandatangani oleh
24
Direktur Utama PT Indosat Mega Media, Indar Atmanto.
25. TSurat dari PT Indosat, Tbk No. 213/AEO-AED/REL/2012 kepada Eddy Mulyadi Soepardi
Deputi Bidang Investigasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) perihal
-Penjelasan atas Kerjasama Akses Internet Broadband melalui Jaringan 3G/HSDPA antara
Indosat dan IM2 serta Permohonan Waktu Audiensi tertanggal 23 April 2012 yang
25
ditandatangani oleh Direktur Utama PT Indosat, Tbk Harry Sasongko

A
gu
ng

In
do
ne
si

ah
k

am

ah

23. TSurat Nomor T-684/M.KOMINFO/KU.04.01/11/2012 tertanggal 13 November 2012


perihal Dugaan Kerugian Negara pada Kasus IM2-Indosat dari Menteri Komunikasi dan
-Informatika Tifatul Sembiring kepada Jaksa Agung

26. TArtikel Indosat dan IM2 Jadi Tersangka pada Harian KOMPAS Edisi Sabtu, 5 Januari
2013 halaman 1 dan 15 kolom 1-4
26

lik

27

ub

28. TPutusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta No. 231/G/2012/PTUN-JKT tanggal 1 Mei
2013
-

ep

28

29. TPerjanjian Kerja Sama Nomor: 139/HK.810/CISC-00/2004; Nomor: 026/DU/IMM/


XII/2004 tanggal 9 Desember 2004 tentang Penyelenggaraan Jasa Internet antara PT
-Telekomunikasi Indonesia, Tbk. dengan PT Indosat Mega Media

on
In
d

gu

ng

29

es

ka

ah

27. TPenetapan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor 231/G/2013/PTUN-JKT


tertanggal 7 Februari 2013
-

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 322

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ng

30. TPerjanjian Kerja Sama Nomor: LA: 024/LA/PKS/000/2004 tanggal 1 November 2004
antara PT Indosat Mega Media dengan PT Aplikanusa Lintasarta tentang Penggunaan
-Sarana dan atau Fasilitas Telekomunikasi
30

ub
lik

32. TPerjanjian Kerja Sama No, 087.M8/085.1M2.06/VIII/06 tanggal 15 Agustus 2006 tentang
Perjanjian Kerjasama Penyediaan Layanan Akses Internet antara PT Mobile 8 dengan PT
Indosat Mega Media
32
33. TPerjanjian Kerja Sama No. 239/PKS/SPN/XII/06 tanggal 4 Desember 2006 tentang
Perjanjian Kerjasama Pemasaran Jasa Telekomunikasi antara PT Indosat Mega Media
-dengan PT Supra Primatama Nusantara (Biznet)

ep

ah
k

am

ah

gu

31. TPerjanjian Kerja Sama No. Indosat:017/C00-CCA/LGL/06; No.IM2:1115/DU/IMM/XII/06


tanggal 12 Desemeber 2006 tentang Pemanfaatan Sarana Telekomunikasi dan/atau Sarana
-Penunjang untuk Penyelenggaraan Jaringan dan Jasa Telekomunikasi antara PT Indosat,
Tbk dan PT Indosat Mega Media
31

33

In
do
ne
si

34. TPerjanjian Kerja Sama No. Lintasarta: 022/LA/PKS/000/2008; No. IM2:3430/DPP/IMM/


XII/08 tanggal 17 Desember 2006 tentang Pemanfaata
-n Sarana Telekomunikasi dan/atau Sarana Penunjang untuk Penyelenggaraan Jaringan dan

A
gu
ng

Jasa Telekomunikasi antara PT Indosat Mega Media dengan PT Lintasarta


34

35. TPerjanjian Kerja Sama No. PK-113/CSL/DCS/IX/08; No. PK-114/CSL/DCS/IX/08 tanggal


15 September 2008 tentang Perjanjian Langganan Jaringan Komunikasi
35

lik

ub

37

on
In
d

gu

ng

39. TPerjanjian Kerja Sama No. IM2: 0002/DU-CSO/LGL/IX/12; No.ISAT: 012/B00-BOFG/


LGL/12 tentang Penggunaan Hotspot IM2 oleh Indosat untuk Layanan Akses Internet Bagi
-Pengguna antara PT Indosat Mega Media dan PT Indosat, Tbk.

es

ep

38. TPerjanjian Kerja Sama No. IM2:0076/DO/STR/X/11; No. CV ATLAS: ATLSP003/010/2011/LM tanggal 16 September 2011 tentang Perjanjian Kerjasama Pekerjaan
-Last Mile Radio dengan Frekuensi 2.4 GHz dan.atau 5,8 GHz antara PT Indosat Mega
Media dengan CV Alpa Teknologi Akses Solusindo (ATLAS)
38

ka

ah

37. TPerjanjian Kerja Sama No. CBN/LGL.Corp/233/VI/11 tanggal 1 Juni 2011 tentang
Perjanjian Berlangganan Jasa CBN Data Communication antara PT Cyberindo Aditama
-(CBN) dengan PT Indosat Mega Media

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 323

39

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ng

40. TPerjanjian Kerja Sama No. IM2: 1511/DKA/IMM/V/08; No. ARTAJASA: 013/PKS.IM2/
AJ/000/2008 tentang Pembayaran Tagihan dan Pengisian Voucher Isi Ulang Pelanggan
-Jasa IM2 melalui Collecting Agent antara PT Indosat Mega Media dan PT Artajasa
Pembayaran Elektronis
40
Perjanjian Kerja Sama No. IM2: 0059/DPP-BVC/LGL/IX/11; No. ARTAJASA: 036/

gu

PKS.IM2/AJ/00/2011 tentang Managed Service Platform Pembayaran di Internet antara PT


Indosat Mega Media dan PT Artajasa Pembayaran Elektronis

ub
lik

No. Lintasarta: 016/LA/PKS/000/2007


41

42. TPerjanjian Kerjasama antara PT Indosat, Tbk. dengan PT Cyberindo Aditama tentang
Akses Internet dan VPN CBN melalui Jaringan 3,5 G/HSDPA/UMTS/GPRS/Indosat
-No. Indosat: 038/C00-CC0/LGL/09;
No. CBN: CBN/LGL-MKT/010/I/09
42

ep

ah
k

am

ah

41. TPerjanjian Kerjasama antara PT Indosat, Tbk. dengan PT Aplikanusa Lintasarta tentang
Akses Internet dan VPN Lintasarta melalui Jaringan 3G/HSDPA Indosat
-No. Indosat: 326/E00-EAD/MKT/07;

In
do
ne
si

43. TPerjanjian Kerjasama PT Indosat, Tbk dengan PT Quasar Jaringan Mandiri tentang Akses
Internet dan VPN Quasar melalui Jaringan 3,5 G/HSDPA/UMTS/GPRS Indosat
-No Indosat: 139/C00-CC0/LGL/09;

A
gu
ng

No. Quasar: A3/MQC-OPR/ISAT/003/08


43

44. TCapture pengumuman website CBN tentang Penutupan Layanan CBN Mobile 3.5 G thru
XL; diakses pada tanggal 29 Januari 2013 pukul 7.39
44

lik

ub

45

46. TCapture website PT Centrin Online, Tbk. Tentang Promo Centrin Mobile Access melalui
Jaringan CDMA Fren; diakses pada tanggal 29 Januari 2013 pukul 7.42
46

In
d

gu

47

on

ng

47. TCapture Website PT Centrin Online, Tbk. Tentang Centrin Unlimited Wireless Internet
melalui Jaringan XL-FAQS; diakses pada tanggal 29 Januari 2013 pukul 07.33
-

es

ep

ka

ah

45. TCapture website CBN tentang CBN Mobile 3.5 G thru Indosat; diakses pada tanggal 29
Januari 2013 pukul 7.39
-

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 324

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

48. TCapture Website Telkom Speedy tentang Speedy Flash

ng

48

gu

49. TT-49A:
Surat Dewan Pengurus Yayasan Pendidikan Telkom Nomor 008/SET-07/YPT/2013/RHS
tertanggal 3 April 2013 perihal Konfirmasi atas Keterangan dan Status Tenaga Pengajar
49

ub
lik

pasien Ir. Asmiati R. Yusfandri tertanggal 3 April 2013 yang ditandatangani dr. Ny. Hj.
Chatidjah SW, dr. SpKJ

50. TRencana Kerja dan Anggaran (RKA) PT. Indosat Mega Media tahun 2006 tanggal 6
Desember 2006 No. 0717/DU/IMM/XII/05
-

ep

ah
k

am

ah

T-49B:
Surat Keterangan Dirawat Rumah Sakit Keswa (RSK) Hurip Waluya Bandung atas nama

In
do
ne
si

50

A
gu
ng

dilampirkan dalam berkas perkara ;

7. Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh
ribu rupiah) ;

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan

Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada hari Senin tanggal 01
Juli 2013

oleh kami Antonius Widijantono SH, sebagai Hakim Ketua Majelis, serta

lik

ah

Aviantara SH, MH, Annas Mustaqim, SH.MHum, Dr. Anwar SH.,MH, dan Ugo SH.MH
masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan pada hari Senin Tanggal

ub

didampngi oleh Aviantara SH, MH, Annas Mustaqim, SH.MHum, Dr. Anwar SH.,MH, dan
Slamet Subagio SH.MH. masing-masing sebagai Hakim-Hakim Anggota serta dibantu

ep

oleh Roma Siallagan, SH.MH Panitera Pengganti pada Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
tersebut dengan dihadiri oleh Fadil Zumhana, SH.MHum dkk Jaksa Penuntut Umum pada
Hukumnya .

on
In
d

gu

ng

es

Kejaksaan Agung Republik Indonesia, dan Terdakwa didampingi Tim Penasehat

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

08 Juli 2013 dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut dengan

Halaman 325

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


HAKIM KETUA,

AVIANTARA, SH,M,Hum.

ANTONIUS WIDIJANTONO, SH

gu

ng

HAKIM-HAKIM ANGGOTA,

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

am

3. Dr. ANWAR, SH,MH.

ah
k

ep

4. SLAMET SUBAGIO , SH , MH.

ub
lik

ah

2. ANNAS MUSTAQIM, SH,MH.

es
on
In
d

gu

ng

ah

ep

ka

ub

lik

In
do
ne
si

ROMA SIALLAGAN, SH,MH.

ah

A
gu
ng

Panitera Pengganti

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 326

You might also like