Professional Documents
Culture Documents
Konsentrasi (x)
Absorbansi (y)
0 ppm
100 ppm
0,130
0,166
200 ppm
300 ppm
0,205
0,216
400 ppm
500 ppm
0,243
0,243
600 ppm
0,256
Kurva Standar
0.300
Absorbansi
0.250
0.200
y = 0,0204x + 0,127
R = 0,9156
0.150
Series1
0.100
Linear (Series1)
0.050
0.000
0
Konsentrasi
Absorbansi(y
)
Aktivitas
Enzim
Biji kering
1,323
0,154
0,0441
Biji direndam
Kecambah kacang hijau 12
jam
Kecambah kacang hijau 24
jam
Kecambah kacang hijau 48
jam
-2,892
0,068
-0,0964
-1,667
0,093
-0,0556
0,343
0,134
0,0114
1,078
0,149
0,0359
Sampel
Blanko
-4,509
0,035
-0,1503
Kurva Sampel
0.18
0.16
0.14
Absorbansi
y = 0,0204x + 0,127
R = 1
0.12
0.1
0.08
Series1
0.06
Log. (Series1)
0.04
0.02
0
-5
-4
-3
-2
-1
Konsentrasi
Sampel
Aktivitas Enzim
Biji kering
0,0441
Biji direndam
-0,0964
-0,0556
0,0114
0,0359
Blanko
-0,1503
= 0,0204x + 0,127
0,154 = 0,0204x+0,127
x/c
= 1,323
= 0,0204x + 0,127
0,068 = 0,0204x+0,127
x/c
= -2,892
= -1,667
= 0,343
= 1,078
= 0,0204x + 0,127
0,035 = 0,0204x+0,127
x/c
= -4,509
Pada tahapan uji kuantitatif enzim amilase, dilakukan dengan cara 1 gram
substrat pati yang dilarutkan dalam 100 ml aquades dan diaduk menggunakan
spatula agar tercampur. Kemudian sampel dipanaskan sambil diaduk hingga
berwarna jernih, mendidih dan homogen. Selanjutnya sampel didinginkan dengan
air mengalir dan didapatkan hasil larutan substrat pati yang akan digunakan untuk
pengukuran aktivasi enzim hasil ekstraksi.
Pada pengukuran aktivitas enzim hasil ekstraksi dilakukan dengan cara
mencampur 1ml ekstrak enzim ditambah dengan 1 ml larutan substrat pati, yang
dilakukan dalam 3 tabung reaksi. Campuran dari ekstrak enzim dan larutan
substrat pati diinkubasi menggunakan waterbath pada suhu 35,10C selama 3 menit.
Satu dari 3 tabung reaksi digunakan sebagai blanko, Selanjutnya 2 tabung reaksi
yang berisi ekstrak enzim amilase dari kecambah kacang hijau 24 jam dan ekstrak
enzim amilase dari kecambah kacang hijau 48 jam ditambah 2 ml DNS (asam 3amino-5-dinitrosalisilat). Fungsi penambahan DNS adalah untuk memberikan reaksi
kompleks
yang
membantu
dalam
pengukuran
absorbansi
larutan
pada
yang akan
bereaksi dengan gula reduksi maupun komponen pereduksi lainnya untuk
membentuk 3-amino-5-nitrosalicylic acid, suatu senyawa yang mampu menyerap
dengan kuat radiasi gelombang elektromagnetik pada 550 nm. Reagen DNS dapat
berfungsi secara efektif dalam mengikat gula pereduksi sebagai indikator
terjadinya aktivitas enzim. Komposisi reagen DNS terbukti lebih sensitif dan
mampu mempertahankan stabilitas kompleks warna lebih lama sehingga asam 3amino-5-dinitrosalisilat yang dihasilkan semakin banyak dan aktivitas enzim
amilase juga meningkat. Semakin banyak komponen pereduksi yang terdapat
dalam sampel, maka akan semakin banyak pula molekul 3-amino-5-nitrosalicylic
acid yang terbentuk dan mengakibatkan serapan semakin tinggi (Rahmansyah,
2005).
Reaksi dengan DNS yang terjadi merupakan reaksi redoks pada gugus aldehid
gula dan teroksidasi menjadi gugus karboksil. Sementara itu DNS sebagai oksidator
akan tereduksi membentuk 3-amino dan 5-nitrosalicylic acid. Reaksi ini berjalan
dalam suasana basa. Bila terdapat gula reduksi pada sampel, maka larutan DNS
yang awalnya berwarna kuning akan bereaksi dengan gula reduksi sehingga
menimbulkan warna jingga kemerahan (Sukandar, 2011). Penambahan larutan DNS
dengan pemanasan ini bertujuan agar terbentuk larutan berwarna merah pada
sampel yang mengandung gula pereduksi sehingga larutan tersebut dapat diukur
dengan spektrofotometer karena larutan yang diukur dengan spektrofotometer
harus memiliki warna, jika berwarna bening maka tidak bisa diukur (Salisbury,
2006). Dapat disimpulkan bahwa kecambah kacang hijau yang ditambah dengan
reagen DNS mempunyai aktivitas enzim amilase yang lebih tinggi dibanding
kecambah kacang hijau yang tidak ditambah reagen DNS, karena terbentuk asam 3amino-5-dinitrosalisilat dari komponen pereduksi. Hal ini juga dapat disebabkan
oleh faktor umur kecambah, Semakin lama umur tumbuh suatu kecambah kacang
hijau maka enzim amilase yang dihasilkan juga semakin tinggi sehingga jika
direaksikan dengan reagen DNS gula pereduksi yang dihasilkan juga tinggi.
d) Perbandingan antar Sampel
Dari percobaan yang dilakukan pada ekstraksi dan uji aktivitas enzim amilase
diperoleh konsentrasi maltosa per ml ekstrak enzim dari urutan yang tertinggi ke
terendah kecambah kacang hijau adalah biji kering dengan konsentrasi 1,323,
kecambah umur 48 jam dengan konsentrasi 1,078, kecambah umur 24 jam dengan
adalah
suatu
protein
maka
kenaikan
suhu
dapat
menyebabkan
denaturasi dan bagian aktif enzim akan terganggu sehingga konsentrasi dan
aktivitas enzim berkurang.
2. pH
Umumnya enzim efektifitas maksimum pada pH optimum, umumnya antara pH
4,5-8.0. Pada pH yang terlalu tinggi atau terlalu rendah umumnya enzim
menjadi non aktif secara irreversibel karena menjadi denaturasi protein.
3. Konsentrasi enzim
Pada suatu konsentrasi substrat tertentu, kecepatan reaksi bertambah dengan
bertambahnya konsentrasi enzim.
4. Konsentrasi substrat
Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa aktivitas enzim
dipengaruhi oleh pH, suhu, waktu inkubasi, adanya inhibitor, konsentrasi enzim,
dan konsentrasi substrat. Untuk menguji aktivitas enzim dapat dilakukan dengan
menggunakan reagen DNS (asam 3-amino-5-dinitrosalisilat). Prinsip dari pengujian
aktivitas enzim ini yaitu menguji enzim amilase dari kecambah kacang hijau
dimana aktivitas enzim amilase ditunjukkan & diukur dari banyaknya maltosa yang
terbentuk setelah substrat pati diinkubasi dengan enzim amilase. Tujuan dari
praktikum ini adalah mengisolasi enzim amilase dari kecambah kacang hijau dan
untuk menguji aktivitas enzim yang telah diekstrak.
Pada literatur dijelaskan bahwa jumlah enzim dalam keadaan tetap, kecepatan
reaksi akan meningkat dengan adanya peningkatan konsentrasi substrat. Hasil
percobaan didapatkan konsentrasi dan aktivitas enzim biji kering lebih besar
konsentrasi
dan
aktivitas
enzim
biji
rendam.
Hal
ini
dikarenakan
saat
penghancuran biji, enzim dalam biji kering yang didapatkan lebih tinggi daripada
biji rendam, sehingga saat diberi aquades enzimnya aktif. Pada tabel data hasil
percobaan, konsentrasi yang diperoleh dari hasil plot glukosa standar sebanding
dengan banyak ml pati yang digunakan pada reaksi enzimatis sehingga hasil yang
didapat sesuai dengan literatur.
Penilaian
Komponen
Pre-test
Aktivitas
Hasil dan
Pembahasan
Nilai