You are on page 1of 9

ANALISIS KUALITAS AIR DI HULU DAN HILIR WADUK RESAPAN

KAMPUS UNIVERSITAS INDONESIA


Setyo Supriyadi, Bambang Setiadi & El Khobar Nazech
Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok

ABSTRAK
Kualitas air dalam memasok air tanah akan sangat dipengaruhi oleh kualitas air
permukaan sebagai sumber. Jika kualitas air permukaan baik maka kualitas air
tanah pun akan baik. Namun, jika kualitas air permukaan buruk maka akan
menimbulkan masalah karena proses purifikasi air di akuifer akan lebih lama
dibandingkan dengan di permukaan tanah. Oleh karena itu, kualitas air
permukaan tersebut perlu dianalisis terlebih dahulu.
Dengan adanya waduk resapan di Kampus UI Depok, maka perlu dilakukan
analisis terhadap kualitas air waduk tersebut. Kualitas sumber air yang berasal
dari danau-danau yang berada di bagian hulu harus dianalisis terlebih dahulu.
Untuk itu, perlu dilakukan pengambilan sampel air dari danau-danau di bagian
hulu dan pengujian kualitas sampel air tersebut secara fisik, kimiawi dan
biologis.
Analisis sampel air dilakukan dengan membandingkan nilai kualitas air dengan
baku mutu sesuai dengan peruntukannya, yaitu berdasarkan baku mutu air
menurut Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas
Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Analisis sampel air juga dilakukan untuk
menilai kelayakan suatu sumber air untuk kepentingan pasokan air waduk
resapan.
Hasil analisis sampel air yang berasal dari danau-danau di Kampus UI Depok
menunjukkan kualitas air yang cukup baik. Secara umum, hasil analisis
menunjukkan bahwa kualitas air danau masih memenuhi baku mutu untuk
digunakan sebagai air baku air bersih. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa
terdapat beberapa unsur dalam air yang melampaui nilai baku mutu, namun
masih dalam taraf tidak membahayakan bagi manusia.
Kata kunci : baku mutu air, waduk resapan

1. PENDAHULUAN
Latar Belakang

Dalam hal itu, Universitas Indonesia (UI)


memiliki enam buah danau/situ yang
terangkai
satu
sama
lain
sehingga
membentuk suatu jaringan ekosistem tandon
air yang sangat potensial sebagai daerah
penyangga konservasi air tanah baik bagi
kota Depok maupun Jakarta.
Berkaitan dengan hal tersebut, berkembang
pemikiran untuk membangun waduk resapan
sebagai salah satu teknologi sumberdaya air
yang
bertujuan
untuk
meningkatkan
kuantitas air, khususnya air tanah dengan
memasok akuifer melalui air permukaan
yang dibendung. Kualitas air untuk memasok
air tanah tersebut tentunya sangat
dipengaruhi oleh kualitas air permukaan

Air merupakan sumberdaya alam yang


diperlukan untuk hajat hidup orang banyak,
bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh
karena itu sumber daya air tersebut harus
dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan
dengan baik oleh manusia dan makhluk hidup
lainnya. Pemanfaatan air untuk berbagai
kepentingan
harus
dilakukan
secara
bijaksana
denga
memperhitungkan
kepentingan generasi sekarang dan generasi
mendatang.
Aspek
penghematan
dan
pelestarian
sumberdaya
air
harus
ditanamkan pada segenap pengguna air.

ISBN No. 978-979-18342-0-9

A-1

Setyo Supriyadi, Bambang Setiadi & El Khobar Nazech

sebagai sumbernya. Jika kondisi kualitas air


permukaan mempunyai kualitas air yang
baik, maka tidak ada masalah. Namun
sebaliknya jika kualitas airnya buruk maka
akan menimbulkan masalah karena proses
purifikasi air di akuifer akan lebih lama
dibandingkan dengan di permukaan tanah.
Oleh karena itu air permukaan tersebut
perlu dianalisis terlebih dahulu bagaimana
kualitasnya.

sebagai ion atau senyawa organik an


anorganik kompleks.
c. Bahan organik terlarut berupa gula,
asam lemak, asam humus, tanin,
vitamin, asam amino, pestisida,
pigmen larutan, urea dan sebagainya.
d. Bahan anorganik tersuspensi berupa
koloid lumpur dan partikel tanah.
e. Bahan organik tersuspensi misalnya
fitoplankton, zooplankton, jamur,
bakteri dan sisa-sisa tumbuhan/hewan
yang telah mati.
Kualitas air secara umum menunjukkan mutu
atau kondisi air yang dikaitkan dengan suatu
kegiatan atau keperluan tertentu. Dengan
demikian, kualitas air akan berbeda dari
suatu kegiatan ke kegiatan lain, sebagai
contoh: kualitas air untuk keperluan irigasi
berbeda dengan kualitas air untuk keperluan
air minum.
Beberapa bahan cemaran yang biasa
dijumpai pada sumber air adalah:
Tembaga (copper): bahan ini biasa berasal
dari pelapukan pipa air minum atau bisa
juga berasal dari kontaminan alamiah.
Nitrat atau fosfat: kedua bahan ini pada
umumnya berasal dari "bocoran" kegiatan
pemupukan pada pertanian intensif yang
kemudian mencemari sumber-sumber air
setempat.
Klorin: pada air minum bahan ini biasa
ditambahkan sebagai pembunuh bakteri
Kloramin : biasa ditambahkan pada proses
pemurnian air minum
Pestisida : biasanya merupakan residu
kegiatan pertanian intensif yang sering
menggunakan pestisida untuk membasmi
hama dan penyakit tanaman.

Tujuan

a. Melakukan pengambilan sampel kualitas


air di danau-danau di daerah hulu dari
waduk
resapan
dengan
metode
pengambilan kualitas air yang sesuai
standar.
b. Melakukan uji laboratorium kualitas air
untuk parameter fisika, kimia dan biologi
dari masing-masing sampel air yang telah
diambil.
c. Membandingkan nilai kualitas air dengan
baku mutu sesuai dengan peruntukannya
yaitu berdasarkan baku mutu air
menurut Peraturan Pemerintah No. 82
Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas
Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
d. Menilai kelayakan suatu sumber air
untuk kepentingan pasokan air waduk
resapan.

2. PARAMETER KUALITAS AIR


Parameter kualitas air pada dasarnya dibagi
menjadi 3 yaitu parameter fisika, kimia dan
biologi. Parameter-parameter fisika yang
biasa digunakan untuk menentukan kualitas
air meliputi cahaya, suhu, kecerahan dan
kekeruhan, warna, konduktivitas, padatan
total, padatan terlarut, padatan tersuspensi
dan salinitas. Sedangkan parameter kimia di
perairan dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
a. Gas, terdiri dari karbondioksida,
nitrogen, amonia, hidrogen sulfida,
dan metana.
b. Elemen atau unsur, terdiri dari
alumunium, zinc, copper, molibden,
kobalt, karbon, nitrogen, sulfur, fluor,
klor, fluor, iodin, boron dan silikon.
Elemen-elemen tersebut
terdapat

ISBN No. 978-979-18342-0-9

Selain cemaran di atas, sering dijumpai


bahan-bahan terlarut yang berasal dari hasil
pelapukan batuan yang dilewati oleh air
dalam perjalanannya. Bahan yang terkandung akan sangat tergantung pada
kondisi geologi daerah yang bersangkutan.
Berapa unsur yang mungkin dijumpai adalah
kalsium (Ca), magnesium (Mg), natrium (Na),
dan logam-logam berat, seperti besi (Fe),
aluminium (Al), mangan (Mn) , seng (Zn),
tembaga (Cu), dan timah hitam (Pb). Ca dan
Mg dalam lingkup akuarium tercermin pada
kondisi kesadahan, sedangkan Na tercermin
pada salinitas.

A-2

Analisis Kualitas Air di Hulu dan Hilir Waduk Resapan Kampus Universitas Indonesia

3. Pencemaran Perairan

bahan alami, misalnya pestisida, detergen,


dan bahan artifisial lainnya. Polutan berupa
bahan yang bukan alami ini dikenal dengan
istilah xenobiotik (polutan artificial), yaitu
polutan yang diproduksi oleh manusia (manmade substances).

Pencemaran air diakibatkan oleh masuknya


bahan pencemar (polutan) yang dapat
berupa gas, bahan-bahan terlarut, dan
partikulat. Pencemar memasuki badan air
dengan berbagai cara, misalnya melalui
atmosfer, tanah, limpasan (run off)
pertanian, limbah domestik dan perkotaan,
pembuangan limbah industri, dan lain-lain.
a.

a. Limbah Penyebab Penurunan Kadar


Oksigen Terlarut
Semua
limbah
yang
dioksidasi,
terutama limbah domestik, termasuk
dalam kategori limbah penyebab
penurunan kadar oksigen terlarut
(oxygen demanding waste). Oksigen
sangat penting bagi kelangsungan
hidup organisme pada ekosistem
perairan. Kadar oksigen terlarut
minimum 5 mglliter diperlukan bagi
kelangsungan hidup ikan di perairan.

Sumber Pencemar

Sumber pencemar non-point source dapat


berupa point source dalam jumlah yang
banyak. Misalnya: limpasan dari daerah
pertanian yang mengandung pestisida dan
pupuk, limpasan dari daerah pemukiman
(domestik), dan limpasan dari daerah
perkotaan. bavis dan Cornwell (1991)
mengemukakan beberapa jenis pencemar
dan sumbernya.
b.

b. Senyawa Organik
Beribu-ribu bahan organik, baik bahan
alami maupun sintetis, masuk ke
dalam badan air sebagai basil dari
aktivitas manusia. Penyusun utama
bahan
organik
biasanya
berupa
polisakarida (karbohidrat), polipeptida
(protein), lemak (fats), dan asam
nukleat (nucleid acid) (Dugan, 1972).
Setiap
bahan
organik
memiliki
karakteristik
fisika,
kimia,
dan
toksisitas yang berbeda. Namun,
pemantauan setiap jenis bahan organik
merupakan suatu hal yang sulit
dilakukan.
Sumber limbah organik di perairan
adalah limbah domestik (rumah tangga
dan perkotaan). Komposisi bahan
organik dalam limbah domestik.

Bahan Pencemar (Polutan)

1. Polutan Tak Toksik : Polutan/pencemar


tak toksik biasanya telah berada pada
ekosistem secara alami. Sifat destruktif
pencemar ini muncul apabila berada dalam
jumlah yang berlebihan sehingga dapat
mengganggu kesetimbangan ekosistem melalui perubahan proses fisika-kimia perairan.
Polutan tak toksik terdiri atas bahan-bahan
tersuspensi dan nutrien. Bahan tersuspensi
dapat mempengaruhi sifat fisika perairan,
antara
lain
meningkatkan
kekeruhan
sehingga menghambat penetrasi eahaya
matahari. Dengan demikian, intensitas
eahaya matahari pada kolom air menjadi
lebih keeil dari intensitas yang dibutuhkan
untuk melangsungkan proses fotosintesis.
Keberadaan
nutrienlunsur
hara
yang
berlebihan
dapat
memacu terjadinya
pengayaan (eutrofikasi) perairan dan dapat
memaeu pertumbuhan mikroalga dan
tumbuhan air secara pesat (blooming), yang
selanjutnya
dapat
mengganggu
kesetimbangan ekosistem akuatik secara
keseluruhan.
2. Polutan Toksik : Polutan toksik dapat
mengakibatkan kematian (lethal) maupun
bukan kematian (sub-lethal), misalnya
terganggunya pertumbuhan, tingkah laku,
dan
karakteristik
morfologi
berbagai
organisme akuatik. Polutan toksik ini
biasanya berupa bahan-bahan yang bukan

ISBN No. 978-979-18342-0-9

c.

A-3

Minyak Mineral dan Hidrokarbon


Diperkirakan terdapat sekitar 800 jenis
senyawa minyak mineral yang terdiri
atas hidrokarbon alifatik, aromatik,
resin, dan aspal. Minyak tersebar di
perairan dalam bentuk terlarut,
lapisan film yang tipis yang terdapat di
permukaan,
emulsi,
dan
fraksi
terserap. Di perairan, interaksi dari
bentuk minyak ini sangat kompleks,
dipengaruhi oleh nilai specific gravity,
titik didih, tekanan permukaan,
viskositas, kelarutan, dan penyerapan.
Kadar minyak mineral dan produk-

Setyo Supriyadi, Bambang Setiadi & El Khobar Nazech

produk petroleum yang diperkenankan


terdapat pada air minum berkisar
aurora 0,01 - 0,1 mg/liter. Kadar yang
melebihi 0,3 mg/liter bersifat toksik
terhadap beberapa jenis ikan air tawar
(UNESCO/WHO/UNEP,1992).

3.1. Pengambilan Sampel Kualitas Air


Secara keseluruhan, pengambilan sampel
dan analisis laboratoium kualitas air untuk
mengkaji kualitas air danau yang akan
dimasukkan ke dalam waduk resapan telah
dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu:

3. ANALISIS KUALITAS AIR


TABEL 3.1
PERIODE PENGAMBILAN SAMPEL KUALITAS AIR DANAU DI LINGKUNGAN KAMPUS UI

No
1
2
3

Tanggal Pengambilan
3 Juni 2004
16 April 2006
10 Maret 2007

Tanggal Analisis Laboratorium


8 11 Juni 2004
19 26 April 2006
13 22 Maret 2007

Jumlah Sampel
8
7
10

Sebagian besar lokasi pengambilan sampel


dilakukan pada lokasi yang sama. Lokasi
pengambilan
sampel
masing-masing
periode tersebut disajikan pada bagian Bab
Lampiran.

Beberapa parameter yang melebih ambang


batas adalah:

Amonia
: Saluran ke Danau
Rektorat

Arsen
: Danau Salam

Nitrit
: Danau Asrama

Seng
: Semua sampel

Fecal coliform: Saluran ke Danau


Rektorat, Danau Politeknik, Danau
Ekonomi, Danau Asrama dan Danau
Waduk resapan.

Adanya parameter seng dan besi yang


cukup tinggi di semua sampel kemungkinan
disebabkan oleh kandungan tanah yang
mengandung besi cukup tinggi. Hal yang
cukup menarik untuk dicermati adalah
kualitas air di dalam bak waduk resapan
yang untuk mengisi air tanah mempunyai
kualitas air paling baik dibandingkan
dengan badan air lainnya. Ini menunjukkan
bahwa telah terjadi satu penyaringan
secara alami dari hulu ke hilir sehingga
kualitas air yang masuk ke waduk resapan
lebih baik dibandingkan dengan di bagian
hulunya.
Adanya
jebakan-jebakan
(trapping) dari danau-danau di atasnya
memberikan pengaruh terhadap besaran
dari parameter kualitas air yang ada.
Namun demikian, jika dilihat secara
keseluruhan kondisi kualitas air masih
cukup baik.

Pada periode ini juga mengindikasikan


bahwa secara umum saluran-saluran yang
memasok air ke danau-danau di kampus UI
mempunyai kualitas yang lebih buruk dan
sebagai sumber pencemar terhadap
kualitas air danau tersebut. Sedangkan
untuk periode ke III yaitu pada tanggal 12
Maret 2007 untuk sampel yang mewakili
musim penghujan juga menunjukkan
adanya beberapa variabel yang melebihi
ambang batas. Pada saat pengambilan
sampel,
meskipun
saat
musim
basah/penghujan
namun
pada
saat
tersebut curah hujan sudah tidak turun
hampir sekitar satu minggu sehingga
pasokan air permukaan tidak besar.
Beberapa
parameter yang
melebihi
ambang batas adalah:

Amonia : semua sampel kecuali di bak


waduk resapan
untuk pengisian
airtanah

ISBN No. 978-979-18342-0-9

Besi
: semua sampel
Nitrit : konomi, Salam,
Waduk resapan.
Seng
: semua sampel
Fecl coliform

Asrama,

4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis laboratorium
dari sampel yang diambil di danau-danau
yang terdapat di Kampus UI Depok
menunjukkan hasil yang cukup baik
kualitasnya. Secara umum dapat dikatakan
kualitas airnya masih memenuhi baku
mutu kelas satu untuk air baku air bersih.
Beberapa unsur yang melampaui baku
mutu nilainya masih relatif kecil dan

A-4

Analisis Kualitas Air di Hulu dan Hilir Waduk Resapan Kampus Universitas Indonesia

2. Rukaesih
Ahmad.
2004.
Kimia
Lingkungan. Penerbit Andi Jogyakarta.
3. Suryani, M. ,R. Achmad, R. Moenir
1987. Lingkungan: Sumber Daya Alam
dan
Kependudukan
dalam
Pembangunan, UI Press, Jakarta.
4. Strahler, A. N. & A. H. Strahler 1973.
Environmental
Geoscience
:
Interaction beetwen Natural System
and Man, John Wiley & Sons, New
York.
5. Surna T.
Djayadiningrat.
,Harry
Harsono Amir 1991. Penilaian Secara
Cepat Sumber-sumber Pencemaran
Air, Tanah dan Udara, Gadjah Mada
University Press.
6. Wasilah, A.S., Rukaesih, A. Dan
Deetje, S., 2002. Kimia lingkungan.
Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka.

unsur-unsur tersebut bukan tergolong yang


membahayakan bagi manusia.
Bak/kolam
yang
berfungsi
sebagai
pemasok airtanah di dalam waduk resapan
mempunyai kualitas air yang lebih baik
dibandingkan dengan badan air lainnya.
Adanya proses penyaringan secara alami
dan jebakan-jebakan hara dari danau di
hulu hingga hilir sangat mempengaruhi
kualitas air yang ada. Proses penyaringan
yang terjadi secara alami tersebut
menyebabkan kualitas air di bak pengisian
airtanah di dalam waduk resapan
mempunyai kualitas air yang baik.
5. DAFTAR ACUAN
1. Crosby, Donald G., 1998. Toxicologi
and Chemistry. New York: Oxford
University Press.

LAMPIRAN
TABEL 3.2
LOKASI PENGAMBILAN SAMPEL
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Tahap I (3 Juni 2004)


Saluran
air
ke
Danau
Rektorat
Danau Rektorat
Danau Politeknik
Danau Ekonomi
Saluran air ke Danau salam
Danau Salam
Inlet Danau Asrama
Outlet Danau Asrama
Outlet Danau Asrama

ISBN No. 978-979-18342-0-9

Tahap II (16 April 2006)


Saluran air ke DanauRektorat

Tahap III (10 Maret 2007)


Saluran air ke DanauRektorat

Danau Rektorat
Danau Politeknik
Danau Ekonomi
Danau Salam
Inlet Danau Asrama
Outlet Danau Asrama
Outlet Danau Asrama

Danau Rektorat
Danau Politeknik
Danau Ekonomi
Danau Ekonomi Kecil
Danau Salam
Danau Asrama
Saluran pemasok Waduk Resapan
Waduk Resapan

A-5

Setyo Supriyadi, Bambang Setiadi & El Khobar Nazech

TABEL 3.3.
HASIL ANALISIS KUALITAS AIR TAHAP
Tanggal Analisa

: 8 s/d 11 Juni 2004

Jenis Contoh

: Air Waduk

NO.

SATUAN

PARAMETER

Baku
Mutu

STASIUN PENGAMATAN
1

Kelas I

FISIKA :
Warna

Pt.Co

5.58

5.6

5.8

8.48

5.7

5.45

7.4

5.65

2.

Salinitas

o/oo

3.

Kekeruhan

NTU

1.1

1.1

1.1

62

53

20

4.

Residu Terlarut

mg/l

93

93

92

90

90

90

120

230

1000

5.

pH
KIMIA
ANORGANIK

5.25

5.23

5.2

5.2

5.55

5.5

5.45

5.69

6-9

Air Raksa (Hg)

mg/l

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

0.001

Alumunium (Al)

mg/l

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

Ammonia (NH3-N)

mg/l

0.563

0.511

0.478

0.46

0.277

0.405

0.416

3.626

0.5

Arsen (As)

mg/l

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

0.05

Barium (Ba)

mg/l

0.024

0.025

0.032

0.046

0.028

0.026

0.045

0.043

Besi (Fe)

mg/l

0.183

0.0115

0.1

6.011

1.164

0.295

5.995

1.844

0.3

Fluorida (F)

mg/l

0.042

0.043

0.041

0.073

0.045

0.043

0.063

0.042

0.5

Kadmium (Cd)

mg/l

0.003

0.002

0.003

0.002

0.003

0.006

0.006

0.009

0.01

mg/l

56.72

56.72

56.72

60.27

60.27

56.72

53.18

60.27

600

10

Khlorida (Cl)
Kromium
heksavalen

mg/l

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

0.05

11

Mangan (Mn)

mg/l

0.016

0.019

0.015

0.011

0.17

0.012

0.016

0.02

0.1

12

Nitrat (NO2-N)

mg/l

0.579

0.91

1.151

0.649

0.649

0.894

0.869

0.102

10

13

Nitrit (NO2-N)

mg/l

0.457

0.014

0.018

0.004

0.46

0.010

0.003

0.012

0.06

14

Selenium (Se)

mg/l

<0,001

<0,001

<0,001

0.009

<0,001

<0,001

<0,001

0.006

0.01

15

Seng (Zn)

mg/l

0.033

0.061

0.039

0.044

0.039

0.028

0.042

0.047

0.05

16

Sianida (CN)

mg/l

0.023

0.019

0.025

0.015

0.021

0.012

0.027

0.023

0.02

17

Sulfat (SO4)

mg/l

6.959

7.21

7.21

27.511

7.21

7.962

19.366

12.724

400

18

Tembaga (Cu)

mg/l

0.062

0.05

0.062

0.053

0.76

0.053

0.056

0.053

0.02

19

Timbal (Pb)

mg/l

0.005

0.003

0.002

0.006

0.003

0.007

0.003

0.003

0.03

20

KIMIA ORGANIK

21

Detergen
Zat Organik
KMnO4

mg/l

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

200

mg/l

9.71

9.71

9.71

15.28

9.72

9.73

9.74

9.73

22

MIKROBIOLOGI
1

Fecal Coliform

MPN/100ml

4000

4000

13000

10000

13000

100

Total Coliform

MPN/100ml

16000

60000

38000

40000

7000

7000

30000

40000

1000

Keterangan :
1 = Saluran ke Danay Rektorat
2 = Danau Rektorat
3 = Danau Politeknik
4 =Danau Ekonomi
5 = Saluran ke Danau Salam
6 = Inlet Danau Asrama
7 = Outlet Danau Asrama

ISBN No. 978-979-18342-0-9

A-6

Analisis Kualitas Air di Hulu dan Hilir Waduk Resapan Kampus Universitas Indonesia

TABEL 3.4.
HASIL ANALISIS KUALITAS AIR TAHAP II
Tanggal Analisa

: 19 s/d 26 April 2006

Jenis Contoh

: Air Tawar (Waduk dan Danau)

NO.

PARAMETER

SATUAN

STASIUN PENGAMATAN
1

Baku Mutu

Kelas I *)

FISIKA :
1

Warna

Pt.Co

37

24

14

11

2.

Salinitas

o/oo

3.

Kekeruhan

NTU

26

0.9

16.5

1.3

0.9

1.1

0.9

4.

Residu Terlarut

mg/l

87

84

150

116

95

95

92

1000

KIMIA ANORGANIK
1

pH

6.69

6.4

6.61

6.48

6.54

6.51

6.45

6-9

Air Raksa (Hg)

mg/l

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

0.001

Alumunium (Al)

mg/l

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

Ammonia (NH3-N)

mg/l

0.62

0.058

0.058

0.334

0.109

0.183

0.155

0.5

Arsen (As)

mg/l

0.018

0.054

0.054

0.024

0.52

0.048

0.024

0.05

Barium (Ba)

mg/l

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

Besi (Fe)

mg/l

1.227

0.016

0.057

0.095

0.062

0.148

0.033

0.3

Fluorida (F)

mg/l

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

0.5

Kadmium (Cd)

mg/l

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

0.01

10

Khlorida (Cl)

mg/l

5.32

5.32

39.00

14.18

5.32

12.41

12.41

600

11

Kromium heksavalen

mg/l

<0,005

0.005

<0,005

<0,005

<0,005

0.005

<0,005

0.05

12

Mangen (Mn)

mg/l

0.045

0.046

0.042

0.045

0.062

0.043

0.012

0.1

13

Nitrat (NO2-N)

mg/l

0.060

0.161

0.118

0.101

0.349

0.286

0.338

10

14

Nitrit (NO2-N)

mg/l

0.001

0.009

0.002

0.001

0.007

0.004

0.086

0.06

15

Selenium (Se)

mg/l

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

0.01

16

Seng (Zn)

mg/l

0.096

0.083

0.087

0.086

0.084

0.073

0.065

0.05

17

Sianida (CN)

mg/l

<0,001

0.007

<0,001

<0,001

0.003

<0,001

<0,001

0.02

18

Sulfat (SO4)

mg/l

119.64

81.5

92.475

15.882

17.711

14.420

21.003

400

19

Tembaga (Cu)

mg/l

0.01

0.01

0.02

0.01

0.010

0.010

0.010

0.02

20

Timbal (Pb)

mg/l

0.013

0.015

0.016

0.013

0.014

0.011

<0,001

0.03
200

KIMIA ORGANIK
1

Detergen

mg/l

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

<0,001

Zat Organik KMnO4

mg/l

20.22

6.95

3.16

7.9

6.64

6.95

6.95

MIKROBIOLOGI
1

Fecal Coliform

MPN/100ml

110

<2

30

<2

<2

<2

<2

100

Total Coliform

MPN/100ml

280

<2

50

<2

<2

<2

1000

*) Baku Mutu Air menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tanggal 14 Desember 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Keterangan :
1 = Input Waduk Rektorat No. 1
2 = Waduk Rektorat No. 2
3 = Waduj No. 3
4 = Waduk Ekonomi No. 4
5 = Outlet Danau Salam No. 5
6 = Inlet Danau Asrama No. 6
7 = Outlet Danau Asrama No. 7

ISBN No. 978-979-18342-0-9

A-7

Setyo Supriyadi, Bambang Setiadi & El Khobar Nazech

TABEL 3.5.
HASIL ANALISIS KUALITAS AIR TAHAP III
Tanggal

: 13 s/d 22 Maret 2007

Jenis Contoh

: Air Tawar (Waduk dan Danau)

NO.

PARAMETER

SAT

Baku
Mutu

STASIUN PENGAMATAN
1

10

Kls I*

FISIKA :
1

Warna

Pt.Co

92

32

57

29

19

24

24

21

26

Salinitas

o/oo

Kekeruhan

NTU

25.0

1.6

12.0

2.5

3.5

1.7

1.8

1.0

23.0

0.5

Residu Terlarut
KIMIA
ANORGANIK

mg/l

370

110

150

140

130

140

130

150

120

200

1000

pH

6.85

6.86

6.69

6.75

6.71

6.79

6.67

6.62

6.60

6.87

69

Air Raksa (Hg)

mg/l

<0.001

0.015

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

0.001

<0.001

0.001

mg/l

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

Alumunium (Al)
Ammonia (NH3N)

mg/l

5.161

3.268

4.631

4.598

4.565

3.949

2.278

2.076

2.659

0.146

0.5

Arsen (As)

mg/l

0.004

0.008

0.005

0.006

0.100

0.008

0.008

0.010

0.005

0.006

0.05

Barium (Ba)

mg/l

0.016

0.017

0.016

0.014

0.013

0.015

0.011

0.013

0.019

0.015

Besi (Fe)

mg/l

6.512

1.124

5.762

1.386

5.657

0.889

1.325

1.194

0.750

0.192

0.3

Fluorida (F)

mg/l

0.045

0.059

0.057

0.062

0.052

0.058

0.047

0.052

0.063

0.043

0.5

Kadmium (Cd)

mg/l

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

0.01

mg/l

31.200

23.400

39.000

31.910

24.820

21.980

22.690

21.270

23.400

14.890

600

11

Khlorida (Cl)
Kromium
heksavalen
(Cr6+)

mg/l

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

0.05

12

Mangan (Mn)

mg/l

<0.001

0.017

0.015

0.013

0.012

0.009

<0.001

<0.001

0.018

<0.001

0.1
Baku
Mutu

10

Kls I*

10

NO.

PARAMETER

SAT

STASIUN PENGAMATAN
5

13

Nitrat (NO2-N)

mg/l

0.053

0.321

0.140

1.140

1.404

1.903

2.233

2.173

2.744

2.597

10

14

Nitrit (NO2-N)

mg/l

<0.001

0.860

<0.001

0.023

0.490

0.733

0.921

0.918

0.710

<0.001

0.06

15

Selenium (Se)

mg/l

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

0.01

16

Seng (Zn)

mg/l

0.512

0.954

0.942

0.874

0.862

0.762

0.683

0.652

0.964

0.522

0.05

17

Sianida (CN)

mg/l

0.012

0.017

0.009

0.005

0.002

0.018

0.012

0.013

0.008

0.014

0.02

18

Sulfat (SO4)

mg/l

0.300

<0.001

0.663

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

8.310

4.742

400

19

Tembaga (Cu)

mg/l

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

0.02

20

Timbal (Pb)
KIMIA
ORGANIK

mg/l

<0.001

0.009

0.009

0.007

0.006

<0.001

<0.001

<0.001

0.012

<0.001

0.03

Detergen
Zat Organik
KMnO4

mg/l

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

<0.001

200

mg/l

18.96

25.6

10.74

11.38

11.38

14.54

19.91

16.21

16.43

2.84

MIKROBIOLOGI
1

Fecal Coliform

MPN/100ml

>1600

30

900

500

110

50

240

17

240

100

Total Coliform

MPN/100ml

>1600

50

1600

900

140

80

300

26

300

1000

*) Baku Mutu Air menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tanggal 14 Desember 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Keterangan :
1 = Saluran ke Danau Rektorat

6 = Danau Salam

2 = Danau Rektorat

7 = Danau Asrama

ISBN No. 978-979-18342-0-9

A-8

Analisis Kualitas Air di Hulu dan Hilir Waduk Resapan Kampus Universitas Indonesia

3 = Danau Politeknik

8 = Saluran pemasok ke Waduk Resapan

4 = Danau Ekonomi

9 = Waduk Resapan

5 = Danau Ekonomi Kecil

10 = Bak pengisian Waduk Resapan

Gambar Lokasi :
TATA LAHAN DI KAMPUS UI DEPOK

ISBN No. 978-979-18342-0-9

A-9

You might also like