You are on page 1of 13

Ke Daftar Isi

ProsldlllO Pertarnuan dan PresentasJ

~SN :14105381

IIm1ahFWIIIsJonaITeknls Non Pene!ltl19 Desamber 2006

STUD I PERGERAKAN AIR TANAH DENGAN TEKNIK SUMUR TUNG GAL


MENGGUNAKAN RADIOISOTOP 1311 DI DAERAH TPA
BANT AR GEBANG-BEKASI PADA MUSIM HUJAN
Darman dan Neneng Laksminingpuri
PATIR - BATAN

ABSTRAK
STUDI PERGERAKAN
AIR TANAH DENGAN TEKNIK SUMUR TUNGGAL
1311 DI DAERAH
TPA BANTAR GEBANGMENGGUNAKAN
RADIOISOTOP
BEKASI PADA MUSIM HUJAN. Telah dilakukan penelitian arah pergerakan air tanah
dengan teknik sumur tunggal menggunakan
radioisotop 131 I di daerah Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang Bekasi. Sebelum isotop diinjeksikan ke sumur
bor, dilakukan pengukuran latar belakang di setiap sumur bor menggunakan detektor, rate
meter dan scaler. Pengamatan arah rembesan radioisotop 131 I dilakukan di tiga sumur bor
yaitu desa Sumur Batu, desa Cikiwul dan desa Ciketing Udik. Pengamatan dilakukan pada
air sumur bor setelah isotop 131 I dalam bentuk senyawa Nal diinjeksikan. Hasil
menunjukkan bahwa gerakan isotop pad a sumur bor di desa Cikiwul lebih dominan
bergerak ke arah Tenggara, sedangkan di desa Sumur Batu bergerak ke barat laut dan di
desa Ciket;ng Udik bergerak ke arah barat daya.

ABSTRACT
STUDY OF GROUNDWATER
MOVEMENT BY SINGLE WELL TECHNIQUE
USING RADIOISOTOPE
IJI I IN BANTAR GEBANG BEKASI LANDFIL IN RAIN
SEASON. A research about groundwater movement by single well technique using
radioisotope 131 I in Bantar Gebang Bekasi landfill has been done. The measurement of
iodine background should be conducted before injection of this radioisotope to bore well.
Iodine counting used some tools such as detector, rate meter and scaler. The radioisotor:e
leakage took place at 3 well: Sumur Batu, Cikiwul and Ciketing Udik. The radioisotop 31
I, in the form of Na I was injected at bore well after 24 hours. The result showed that
radioisotope movement at Cikiwul was predominantly move to south east, meanwhile the
movement at Sumur Batu was predominantly move to north west and at Ciketing Udik was
predominantly move to south west.

PENDAHULUAN.
Perkembangan
kenaikan

penduduk

kota akan meningkatkan


kota tersebut,

kebutuhan air bersih yang sesuai dengan

bersamaan

dengan

itu juga

terjadi

peningkatan

pencemaran air tanah terutama air tanah dangkal yang diakibatkan oleh aktivitas manusia.
Daerah

Bekasi,

Tangerang

perkembangan

yang

keblltllhan

untuk

air

sangat

dan Bogar

pad a kllrun waktu 20 tahun terakhir

pesat

yang

tentunya

akan

masyarakat,

yang

diambil

langsung

368

diikuti
dari

dengan
dalam

terjadi

peningkatan
tanah

baik

ProsllllnU POl'tanwan dan Prosontasilimiah

menggunakan
Dengan

pompa

demikian

permukaan

ISSN :14105381

FWlDSlonaJToknls Non ponaUtl18 Dasambar 2006

berkapasitas

kecil maupun dengan pompa yang berkapasitas besar.

sistem air tanah dapat tercemar

yang diakibatkan

air

ke sistem air tanah. Salah satu masalah yang tidak dapat dihindari adalah

gerakan air dari Tempat Pembuangan

Sampah Akhir (TPA), atau sampah kota ke dalam

sistem air tanah di sekitarnya yang kemungkinan

mengandung

zat pencemar berbahaya

(polutan) bagi kesehatan dan makluk hid~p lainnya. Permasalahan


dangkal oleh zat pencemar dari lokasi pembuangan
bahan-bahan

bergeraknya

tercemarnya

sampah s~.ring terjadi terutama oleh

organik berbahaya yang tertimbun di tempat pembuangan

akan mempengaruhi

kesehatan masyarakat

air tanah

sampah. Hal ini

di sekitarnya, dimana mereka

mengambil air

tanah dangkal untuk keperluan sehari-hari.


Analisis
dipengaruhi

keselamatan

tempat

pembuangan

sampah

dari

sudut

geohidrologi

oleh dinamika air tanah dangkal yang diantaranya meliputi arah gerakan air

tanah. Penelitian arah gerakan air tanah dari lokasi pembuangan sampah kota dalam sistem
air tanah dangkal dilakukan dengan teknik hidroisotop yang selanjutnya digullakan untuk
membuat rekomendasi model penanggulangan
Teknik hidroisotop dapat digunakan
dangkal, sehingga
diramalkan

untuk mempelajari dinamika gerakan air tanah

pergerakan air tanah dangkal pada tempat pembuangan

penyebaran

sistem air tanah.

pengelolaan tempat pembuangan sampah.

pencemarnya

Hasil penelitian

dari lokasi tempat pembuangan


dan pengkaj ian ini diharapkan

kelestarian lingkungan dalam upaya menjaga dan melindungi

sampah dapat

sampah kedalam
dapat mendukung

masyarakat sekitarnya dari

dampak penimbunan sampah atau limbah kota tersebut.

BAHAN DAN METODE.


Penelitian

ini dilaksanakan

dengan pendekatan

metode

hidroisotop

yang akan

memberikan data dan informasi yang saling melengkapi dengan Direktur Geologi dan Tata
Lingkungan dan Dinas Kebersihan Jakarta.
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah perunut radioisotop

131

I dalam

senyawa Na I. Peralatan yang digunakan adalah 2 (dua) set seperangkat alat cacah radiasi
yang terdiri dari detektor sintilasi, rate meter, scaler counter dan kabel panjang sebagai
koneksitas dari detektor dengan rate meter, survey meter saphymo, kolimator Pb (seperti
tertera di lampiran 2), tanda pengaman

radiasi dan alat injeksi oleh PPR. Studi aliran

pergerakan air tanah dengan menggunakan

teknik perunut radioisotop

dilakukan dengan

beberapa tahapan antara lain; Survey lapangan, pembuatan Iubang bar di tiga Iokasi (desa
369

Prosldlnu Portonwan dan Pr8santaslllmiah

~SN :1410 . 6381

FWIIIslonal TW(JlIs Non panoUtl18 Oasambor 2006

Cikiwul, desa Sumur Batu dan de~a Ciketing Udik), pemilihan jenis isotop, pengukuran
latar, injeksi perunut radioisotop pada tiga lokasi, pengukuran cacahan aktivitas radioisotop
dan penentuan arah gerakan air tanah.
Pembuatan

lubang sumur bor pad a tiga lokasi dengan kedalaman tertentu sampai

keluar air, pad a lubang bor diberi kisinglparalon yang telah diberi lubang, supaya air yang
berada di dalam paralonlkising

dapat bergerak be bas mengikuti arah aliran air, kemudian

paralon ditutup pada bagian atas supaya kotoran atau bend a'," tidak masuk ke paralon.
Pengukuran

background,

sebelum isotop diinjeksikan

cacahan background/latar

dilakukan

ke lubang sumur bor, pengukuran

pad a ketiga sumur pengamatan,

untuk mengetahui

cacahan bersih radioisotop yang terkandung di setiap sumur pengamatan


sejauh

mana

pencemaran

radioisotop

pada lingkungan

setelah

dan mengetahui

penelitian

dilakukan.

Pemilihan isotop, jenis perunut radioisotop yang digunakan pad a penelitian arah gerakan
air tanah,

telah

disesuaikan

dengan tujuan penelitian dan keselamatan

pad a penelitian arah gerakan air tanah ini digunakan isotop

131

Iingkungan,dan

I dalam bentuk senyawa Na

I. Na I dapat bercampur dengan air secara homogen dan memiliki waktu paro 8,4 hari,
relatip aman bagi kesehatan dan lingkungan.
Dengan teknik sumur tunggal dapat digunakan salah satunya untuk pengukuran
arah aliran air tanah dengan

menggunakan

sebuah sumur bor sebagai tempat injeksi

radioisotop dan sekaligus sebagai tempat pengamatan respon radio perunut. Injeksi perunut
radioisotop

pada 3 lokasi,

pengamatan

radioisotop

131

I diinjeksikan

pad a masing-masing

tiga sumur) wilayah Sumur Batu I mCi, wilayah Cikiwul

sumur

1,5 mCi dan

wilayah Ciketing Udik I mCi. Pengukuran cacahan aktivitas radioisotop, pengukuran arah
aliran air tanah
diharapkan

dilakukan

setelah

sudah homogen,

yang dilengkapi

kolimator

Dengan cara memasukkan


sumur pengamatan

mengendap

kemudian

dilakukan

serta dihubungkan

pencacahan

kira-kira

24 jam dan

dengan detektor sintilasi

dengan rate meter dan scaler counter.

detektor yang dilengkapi kolimator Pb kedalam masing-masing

hingga detektor terendam air kira-kira 2 meter dari permukaan air

sumur, stang atau tangkai

pengendali yang dihubungkan

setiap 45 derajat, dan detektor harus kedap air.


atau perputaran

atau tercampur

45 derajat

masing-masing

dengan kolimator

Pencacahan dilakukan pada pergerakan

sepuluh

kali pencatatan per I men it

tenggara, selatan, barat daya, barat, barat laut, utara, timur laut).

370

Pb diputar

(timur,

ProsIiIInU Pertamuan

Pengukuran

!Ian Prosontas/

konsentrasi

IImIah FUIIOs/onaJToknls No/! poneUtl19

ISSN :1410 5381

Oosember 2006

peru nut radioisotop dalam satuan cacahan per menit pada setiap

interval sudut 45 derajat hingga membentuk

lingkaran pada setiap sumur pengamatan,

s~perti tabel terlampir.

HASIL DAN PEMBAHASAN.


Ketiga
Cikiwul)

lokasi sumur pengamatan.

memperlihatkan

pembuangan

bahwa

(desa Ciketing,

pergerakan

air

tanah

desa Sumur Batu dan desa


dangkal

di sekitar

sampah pad a musim hujan, berasal dari tempat pembuangan

sumur penduduk

dan sumt:r perusahaan

sampah, akan tercampur

tempat

sampah atau

yang terdapat di sekitar tempat pembuangan

dengan air sampah atau air iindi yang air tanahnya digunakan

untuk kebutuhan masyarakat sehari-hari. Hal ini menyebabkan sumur-sumur penduduk dan
perusahaan

yang terdapat

di seke!iling

terce mar oleh air !indio Untuk


dangkal,

tempat

meminimalkan

pembuangan

tercampur

dan

lindi yang masuk ke sistem air tanah

pertama yang harus di!akukan adalah membangun

pembuangan

sampah

sistem hidrologi tempat

sampah akhir dengan cara membuat sistem sa luran drainasi, agar lindi tidak

bergerak menuju kali yang akhirnya akan menga!ir ke sistem air tanah dangkal.
Hasil rerata cacahan latar belakang di desa Sumur Batu adalah 26,3 count per detik
(cis), di desa Cikiwul adalah 28,1 (cis) dan di des a Ciketing Udik adalah 26,8 (cis).

Pengukuran

cacahan radioisotop

pad a masing-masing

sumur pengamatan

seperti tertera

pada tabel 1sid 9. Hasil cacahan total konsentrasi perunut radioisotop terus menurun, hal
ini disebabkan pengaruh waktu paro radioisotop dan perubahan volume atau muka air pada
masing-masing

sumur pengamatan

tersebut. Penentuan arah gerakan air tanah menurut

data dan hasil pengamatan selama penelitian diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Pada sumur pengamatan di desa Sumur Batu, perunut radioisotop dominan
bergerak ke arah Barat Laut (BL)
2. Pad a sumur pengamatan di desa Cikiwul, perunut radioisotop dominan bergerak
ke arah Tenggara (TG).
3. Pada sumur pengamatan di desa Ciketing Udik, perunut radioisotop dominan
bergerak ke arah Barat Oaya (BO).

371

ProsllJlnO Pertemuan dan Presentasillmiah

ISSN :1410 - 5381

FlII1IIslonaJTeknls Non peneUtl19 Oesember 2006

KESIMPULAN.
Berdasarkan

hasil penelitian

yang dilakukan

dengan

teknik

hidroisotop

dapat

disimpulkan sebagai berikut :


I. Arah pergerakan dominan air tanah daerah Bekasi bergerak

dari selatan menuju

utara dan membelok ke barat daya (ke arah Jakarta)


2. Pergerakan air tanah dangkal daerah tempat pembuangan
sangat

dipengaruhi

oleh sistem hidrologi

sampah Bantar Gebang

dan pe!1gambilan air tanah oleh

penduduk maupun perusahaan di sekitar daerah ini.

DAFTAR PUSTAKA.
1. Technical

Report Series no.91 "Guidebook

on Nuclear Techniques

in Hydrology

IAEA, Viena, 1983


2.

SY AF ALN1, SA TRIO, INDROJONO


untuk mempelajari

dan

DARMAN

"Teknik

radioperunut

karakteristik air tanah dangkal di PPTA Ps. Jum'at API SORA-

BATAN,1997
3.

BUREU OF RECLAMATION
publication, Oxford

4.

SOSRODARSONO,

& IBH
S.

Design of small dam 'a water resources technical

Publishing 1974
dan

KENSAKU

TAKEDA,

Bendung

urugan

Radioactive

tracer for identifications

PT.

Paramita Jakarta, 1981.


5.

GASPAR,

E. dan M.ONESCU.

infiltrasions under a dam, Reviu de Physique, VIII, 3,297-307, 1963.

Tabel I. Cacahan lokasi sumur desa CikiwuI.


.........
.........

.J.J,.J

34,6

B.Laut
Timur
Barat
33.1
Utara
Selatan
33.2
34,7
35,6
33,7
37,4
32,8
36,2
32,7
29,9
35,6
33,6
32,729,8
36,1
34,1
35,0
36,0
38,9
42,5
32,2
34,3
34,8
33,6
34,5
33,23
36,5
36,1
30,5
33,1
31,2
33,3
31,9
30,8
33,9
35,3
T.gara
B.Daya
31,5
34,6
32,6
30,7
34,4
32,1
38,1
35,6
32,0
32,7
35,7
29,6
30,4
34,2
32,4
36,5
32,6
40,0
37,6
33,5
33,2
32,5
34,7
33,5
32,4
34,4
33,1
34,1
34,8
33,2
34,5
40,2
32,2
41,5
30,6
34,7
32,5
Lokasi T.Laut

Cacahan per 1 menit

372

of water

ProsldinO Purtcmuan dan Prasentas! IImlah FWlosiona/ Teknls Non PeneUtl19 Desembur 2006

Tabel 2. Cacahan

lokasi sumur des a Cikhvul


Cacahan per 1 menit

Tabel 3. Cacahan

lokasi sumur desa Cikiwul


Cacahan per 1 menit

B.Laut
Timur
Selatan
32.5
Barat
31,4
29,4 32,4
32,2
29,4
33,4
31,4
39,2
33,4
34,4
33,7
30,2
3Utara
31,4
2,6
33,5
32,3
32,6
34,1
33,0
33,1
31,7
36,2
30,7
37,0
37,2
30,8
35,1
33,2
32,6
35,7
32,3
31,6
31,7
35,8
33,1
30,3
32,3
29,4
30,5
37,1
38,6
35,6
36,5
34,6
T.gara
35,2
36,1
33,0
B.Daya
32,0
33,2
34,1
34,7
35,7
Lokasi T.Laut
34,5
29,8
39,9
32,5
31,7
30,8
31,9
31,2
34,1
34,2
35,9
40,1
36,0
32,1
32;1
34,3
32,7

B.Laut
Selatan
Barat
Timur
Utara
33,2
32,4
33,6
32,8
30,9
31,1
35,2
32,6
34,7
29,8
32,4
30,6
34,4
33,3
33,5
34,8
37,2
33,5
33,3
36,9
37,4
38,0
35,0
40,1
34,9
33,7
36,2
39,2
35,6
36,1
33,1
33,4
35,8
34,5
35,4
35,7
B.Daya
32,9
33,7
33,3
32,1
35,2
30,7
33,1
32,8
32,6
30,9
31,3
33,2
33,7
32,3 34,6
34,1
33,2
Lokasi T.Laut
T.gara
33,2
31,2
34,2
35,4
37,1
35,3
32,5
34,6
36,1
37,3
35,2
34,2
31,6
33,4
31,5
31,4
31,7

Tabel 4. Cacahan
.........
B.Laut
Barat
Timur
34.1
Se1atan
Utara
36,6 35,2
40,0
38,2
34,2
33,4
30,2
32,4
31,8
33,1
31,4
33,3
34,6
40,6
42,4
38,8
39,7
43,6
39,2
39,1
31,7
32,2
31,6
35,3
30,5
34,2
33,6
31,8
32,6
32,8
33,7
30,7
34,6
31,3
32,2
30,0
33,1
32,5
34,2
30,5
34,2
32,2
33,3
37,7
33,6
34,0
38,1
40,3
37,4
37,7
40,6
35,7
38,1
37,0
33,2
36,9
33,3
B.Daya
Lokasi T.Laut
32,7
42,3
37,9
32,4
31,4
33,6
37,1
31,7
35,1
41,4
36,1
T.gara

lokasi sumur desa Sumur Batu.


Cacahan per 1 menit

373

ISSN :14W - 5381

ProsldlnO Pertemuan dan Presantasillmlah

FWlD31ona1Teknls Non PeneUtL 18 Desember 2006

Tabel 5. Cacahan

lokasi sumur desa Sumur Batu


Cacahan per Imenit

Tabel 6. Cacahan

lokasi sumur desa Sumur Batu


Cacahan per I menit

--,
Utara
B.Laut
Timur
Selatan
Barat
35,6
34,5
38,9
34,2
33,2
33,4
34,3 33,3
33,3
33,1
30,7
30,8
37,5
40,7
37,8
39,7
32,7
31,1
35,5
31,5
34,1
33,3
33,7
29,5
33,1
30,5
31,3
34,9
32,3
33;6
31,8
35,0
34,2
32,7
36,1
35,2
34,4
33,6
35,4
36,6
32,5
30,3
31,8
33,9
34,7
35,1
32,2
33,2
35,0
31,4
34,1
34,5
33,2
33,5
T.gara
B.Daya
334,2
3,2
31,3
32,5
37,1
33,2
34,4
32,7
34,7
36,8
34,7
33,4
32,5
35,3
32,3
Lokasi T.Laut
""""

..,..,
..,..,
..,
..,,., ..,
B.Laut
Timur
Selatan
Barat
31.2
B.Daya
Utara
30,2
33,4
3l,l
34,7
35,1
33,7
34,2
34,7
Lokasi T.Laut
32,6
33,6
32,5
35,1
34,9
31,2
32,3
36,7
37,7
36,6
37,5
36,2
38,6
37,8
38,3
32,2
33,1
33,4
34,4
35,5
31,7
35,7
33,7
32,1
33,0
34,5
34,3
32,6
30,9
33,1
35,9
33,2
32,7
32,4
34,2
31,7
36,4
32,5
33,8
34,9
35,1
33,2
34,4
35,7
36,6
35,4
32,3
34,1
33,9
37,1
33,3
33,5
35,3
34,1
43,1
37,5
32,2
T.gara
33,5
35,4
33,4
..,..,

..,

T.
B.Laut
Laut
Barat
Timur
Selatan
Utara
32,1
33,3
33,7
34,6
30,7
33,0
34,4
29,9
31,7
33,0
30,8
30,0
31,6
33,7
34,4
32,4
33,4
42,7
37,3
38,1
39,4
38,5
31,8
34,0
35,0
33,5
B.Daya
32,4
31,5
35,4
33,2
34,1
32,3
33,7
33,1
34,3
33,4
32,4
35,6
33,1
34,1
32,6
33,5
33,2
34,2
36,0
33,3
37,2
35,0
36,0
34,1
41,5
40,2
39,1
37,5
36,5
33,8
32,7
35,6
36,4
34,7 33,4
31,8
31,8
33,7
34,9
T.gara
32,5
32,6
36,9
34,2
38,6
34,4
33,5
Tgl. I2-2-05

.J.J,.J

Tabel 7. Cacahan 10k----. --------- Ciketin!? Udik


Cacahan per I men it

374

ISSN :1410 . 5381

Prosldlng

PW'temU311

dan Presantasillmiah

30
31.4
T.Laut
B.Laut
Selatan
1.1
Timur
Barat
35,4
37,3
39,2
34,1
33,9
31,1
34,4
32,5
B.Daya
33,4
Utara
34,0
35,1
33,4
32,2
36,1
31,6
30,8
33,3
36,6
34,3
34,2
32,3
35,6
34,7
35,5
31,9
34,3
34,4
33,2
33,1
32,4
34,6
33,7
36,3
29,9
30,8
34,5
31,3
30,7
34,7
35,6
33,3
32,2
31,5
33,4
34,6
35,7
36,1
450,4
40,1
39,0
39,9
39,7
36,4
39,3
35,4
32,5
32,2
34,6
T.gara
33,5
35,5
35,7
32,5
35,1
32,3
38;3
37,5
35,7 334,0
33,2
33,3
Tgl. I3-2-05

B.Laut
Timur
Utara
Selatan
Barat
32,0
32,4
31,7
35,0
31,5
34,7
35,6
30,4
32,1
33,9
34,7
40,7
30,9
37,9
35,4
39,8
32,3
34,2
31,4
T.gara
34,3
36,4
33,6
35,9
37,4
36,7
35,0
32,7
B.Daya
36,2
35,7
34,6
30,7
30,7
31,6
32,3
34,1
33,1
36,2
35,3
33,4
35,0
37,3
30,4
36,5
34,6
34,1
31,7
33,7
32,7
31,9
36,6
35,7
34,8
32,0
37,0
38,9
37,5
36,3
37,1
36,5
34,3
33,9
34,8
33,5
30,4
31,1 33,4
31,1
29,3
35,4
33,3
33,1
33,6
31,4
36,9
37,8
29,6
Lokasi T.Laut
Tgl. 14-2-05

FunuslonaJ

TBknIs

Nan PaneUtL

11)

DesembW'

2006

TabeI 8. Cacahan 10k-~--. - ------- Ciketing Udik


Cacahan per I menit

Tabel 9. Cacahan 10k .


Ciketing Udik
Cacahan per 1mer:it

375

ISSN :1410 - 5381

Proslillna Pertemuan dan Presentasillmlah

ISSN :1410 5381

FIUIIISJonaiTBkIllsNon PeneDtt 18 Dosembor 2006

o
lcilameters

$"""
; Po:!, ~
BaNOAIfIlt

Lampiran 1a. Peta lokasi penelitian

376

8<JmI1OOor_
....

Prosldlng Portamuan

dan Prosontasilimlah

ISSN :1410 - 5381

FWIIISlonai Toknls Non PonoUtL 19 Dosombor 2006

IITARA

-Q'.

I
t\jIOffi9ltrn;

KI:UIV>.NOAU,
J..AN

RA V

.w..AN DeSA
~

SUI.jQAI

.. - ...

_
~

BArAS~"'"

TI:Mf'Ar~"AIQ"
f-RAI1

JoJJ<AN

Lampiran 1b. Arah gerakan air tanah dangkal pada musim penghujan.

377

ProsldlnD Pertomuan dan Presentasilimlah

ISSN :1410 5381

FIUIDsional Teknls Non peneUtt 18 Oesember 2006

Kabel deteklor

Delel<.tor
<'."

Pb (1 em)

L~"or
l:;J.mp :2 Alat peneluan arah

378

(dj,mete,

aliran air tanah

1 em]

Presiding

Pnrtemuan

daD PresoDtaslllmlah

Fungslell3l Toknls Nnn PoneDtL 19 Desember 2006

Arah nllmn Sumur .


sUMlJn

eMU

---"--

'1'1mur

aarat'""'C:.J
D\..;JUI~._.i
B O""a

.1.La~t

I,I

TgarB

Arah aliran Sumur


CIKETINCJ

UDIK

Ulal~

Arah aliran Sumur


elK 1\v U L

;.

lr:~p 3.G<1mbarArat, Gerakan Airtanall

379

ISSN :1410 - 5381

Prosldlng

Pertemuan

dan Presentasilimiah

Fungslonal Teknls Non peneUtl19

Desember 2006

ISSN :1410 . 5381

Tanya - Jawab :
1. Pcnanya

: Tommy H (PATIR - BATAN)

Pcrtanyaan
a.

Dari hasil yang anda lakukan apa tindak !anjutnya

b. Mcngapa isotop yang anda pakai adalah 1-131, bukan isotop yang lain padahal ada
beberapa isotop yang bisa dipakai?

Jawaban
a.

: Darman (PATIR - BATAN)

Dari hasil ini berguna

untuk memberi

masukan

sebagai data atau bahan untuk menentukan


kontaminasi

kepada pihak pengelola

model pembuatan

TPA

penanggulangan

bahan berbahaya yang larut dengan air tanah. Selain itu diharapkan

dapat mendukung

kelestarian

lingkungan dalam upaya menjaga dan melindungi

masyarakat sekitarnya dari dampak TPA tersebut.


b. Karena energinya rendah yaitu 0,08 - 0,72, TI/2 = 8,4 hari, dibandingkan
energinya

0,55 - 1,35. Isotop 1-131 sifatnya tidak menempel

Br-892

pad a media yang

dipakai, sehingga aman bagi pekerja dan lingkungan.

2.Penanya

: Nuniek(PATIR-BATAN)

Pertanyaan
Mengapa pergerakan air tanah daerah Bekasi bergerak dari selatan menuju utara?

Jawaban

: Darman (PATIR - BATAN)

Hal ini dimungkinkan

oleh sistem hidrologi daerah ini dan pengambilan air tanah oleh

penduduk maupun perusahaan.

380

Ke Daftar Isi

You might also like