Professional Documents
Culture Documents
NUR EFENDI
D111 07 082
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Daerah Aliran Sungai (DAS) (catchment,
basin, watershed) berfungsi sebagai daerah
penampung air hujan, daerah resapan, daerah
penyimpanan air, penangkap air hujan dan
pengaliran air. Wilayahnya meliputi bagian
hulu,bagian hilir, bagian pesisir dan berupa
wilayah lindung, wilayah budidaya, atau
wilayah pemukiman.
Pertumbuhan jumlah penduduk, tekanan
sosial ekonomi, dan tekanan pembangunan di
daerah
sekitar
aliran
sungai
Hera,
menyebabkan penurunan kondisi sumberdaya
alam, terutama sumberdaya tanah, dan air
termasuk kondisi DAS. Hal ini dikarenakan
timbulnya kerusakan vegetasi penutup tanah
yang merupakan faktor terpenting dalam
memelihara ketahanan tanah terhadap erosi,
dan kemampuan tanah dalam meresap air.
Akibat adanya kerusakan vegetasi, baik
kerusakan hutan maupun vegetasi penutup
lainnya, maka luas hutan dan vegetasi menjadi
semakin berkurang, sehingga fungsi sebagai
subsistem perlindungan dalam sistem DAS
secara keseluruhan menjadi berkurang.
Akibatnya daya dukung lahan terhadap
pertumbuhan diatasnya menurun. Hal inilah
penyebab utama terjadinya erosi yang akan
mengurangi kualitas lahan, baik kesuburan
tanah karena terkikisnya lapisan tanah bagian
atas yang banyak mengandung zat hara yang
sangat dibutuhkan oleh tanaman, maupun
kestabilan tanahnya, sehingga rawan terhadap
bahaya longsor. Selain itu erosi juga telah
mengakibatkan
terjadinya
pendangkalan
sungai, karena terjadinya pengendapan material
yang sering disebut sedimentasi.
Dampak yang sangat merugikan dari
sedimentasi di Sungai Hera yaitu, pada pantai
di sekitar muara sungai terjadi pendangkalan
dermaga Angkatan Laut Timor Leste akibat
sedimentasi dan tertutupnya alur sungai oleh
sedimen pada saat adanya banjir aliran debris
sedimen yang besar dengan intensitas yang
tinggi pada musim hujan. Hal ini
mengakibatkan pada kondisi tersebut harus
dilakukan pengerukan dalam upaya normalisai
Banyaknya
angkutan
bahan
endapan
tergantung dari besarnya erosi tanah yang
terjadi. Semakin banyak jumlah bahan sedimen
yang terangkut menunjukkan makin besar
tingkat erosi tanah yang terjadi dalam daerah
aliran sungai yang bersangkutan.
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
145,528
129,200
77,483
122,242
94,492
114,267
78,842
105,058
141,583
METODOLOGI
Langkah awal studi perencanaan Sand
Pocket ini adalah dimulai dengan melakukan
survey lapangan terlebih dahulu untuk
mengetahui kondisi serta aspek - aspek
penting yang melatarbelakangi timbulnya
gagasan perencanaan Sand Pocket. Kemudian
dilanjutkan dengan kegiatan pengumpulan data
primer dan data-data sekunder yang
menunjang pencapaian tujuan studi yang
dilakukan. Setelah semua data-data terkumpul
dilanjutkan dengan menganalisis data-data
tersebut.
Data - data hidrologi yang telah diperoleh
selanjutnya dianalisis untuk mencari debit
banjir
yang
akan
digunakan
untuk
perencanaan Sand Pocket dimana dalam
perhitungan
curah
hujan
rancangan
menggunakan metode Distribusi Normal, uji
sebaran menggunakan Chi square test dan
perhitungan debit banjir rancangan periode
Tinggi jagaan
Untuk
tinggi jagaan = 0,8 m
Lebar Mercu
Berdasarkan jenis material yang
dinominasi oleh kerikil ukuran 8 cm
dan jenis aliran yang melalui pelimpah
yaitu aliran debris maka ditetapkan
lebar mercu = 3 m
c. Kedalaman Pondasi
d. Kemiringan tubuh
Kemiringan hilir = 0,2
Kemiringan hulu = 0,4
e. Konstruksi sayap
Kemiringan sayap ditetapkan 2 : 1
Lebar mercu sayap diambil sama
dengan lebar mercu peluap = 3 m
Penetrasi masuk kedalam tebing
minimal = 2,0 m
2. Perencanaan Sub Dam
a. Lebar Peluap
Lebar peluap sub dam direncanakan
sesuai dengan perhitungan lebar peluap
main dam yaitu = 73 m
b. Tebal peluap sub dam direncanakan
sesuai dengan perhitungan tebal peluap
main dam yaitu = 3 m.
c. Tinggi Sub Dam
b. Panjang apron
(
DAFTAR PUSTAKA
--------1983. Design Of Sabo Facilities, JICA
--------1983. Cara Menghitung Design Flood,
Departemen Pekerjaan Umum
--------1998. Sabo Untuk Penanggulangan
Bencana Aliran Sedimen, JICA
Cahyono, Joko,2000. Pengantar Teknologi
Sabo, Yayasan Sabo Indonesia, Jakarta.
SARAN
Saran-saran yang bisa disampaikan untuk
melestarikan DAS Hera :
6