You are on page 1of 3

A.

Pembahasan
Ada beberapa macam hubungan antar spesies bakteri di alam. Salah satu diantaranya
adalah antagonisme atau amensalisme. Pada hubungan antagonisme ini, spesies yang satu
menghasilkan suatu zat yang dapat meracuni spesies yang lain sehingga terhambat
pertumbuhannya. (Hastuti, 2012).
Pada praktikum ini, digunakan bakteri Staphyllococcus aureus dan Escherichia coli serta
kapang Penicillium chrysogenum. Bakteri Staphyllococcus aureus dan Escherichia coli
dibiakkan dalam medium lempeng dan kemudian kapang Penicillium chrysogenum diletakkan di
atas medium lempeng tempat bakteri Staphyllococcus aureus dibiakkan.
Berdasarkan hasil pengamatan, koloni kapang di atas medium lempeng yang ditumbuhi
bakteri Staphyllococcus aureus dan Escherichia coli diketahui bahwa di sekeliling kapang
Penicillium chrysogenum terdapat zoan jernih yang tidak ditumbuhi bakteri, untuk medium
dengan bakteri Staphyllococcus aureus zona jernihnya pada ulangan 1 sebesar 17 mm dan pada
ulangan 2 sebesar 9 mm dengan rata-rata 13 mm. Sedangakan medium dengan bakteri
Escherichia coli zona jernihnya pada ulangan 1 sebesar 13 mm dan pada ulangan 2 sebesar 11
mm dengan rata-rata 12 mm. Hasil ini menunjukkan bahwa telah terjadi hubungan antagonisme
antara Penicillium chrysogenum dengan Staphyllococcus aureus dan Penicillium chrysogenum
dengan

Escherichia

coli

yang

berakibat

pada

terhambatnya

pertumbuhan

bakteri

Staphyllococcus aureus dan Escherichia coli akibat adanya kapang Penicillium chrysogenum di
medium tempat bakteri Staphyllococcus aureus dan Escherichia coli tumbuh.
Hal ini sesuai dengan pendapat Dwijoseputro (2005) bahwa daya hambat pertumbuhan
mikroorganisme oleh kapang Penicillium chrysogenum diketahui dari daerah disekitar kapang
Penicillium chrysogenum yang tidak ditumbuhi oleh mikroorganisme. Zona hambat
pertumbuhan inilah yang menunjukan adanya hubungan antagonisme antara bakteri dan kapang.
Hubungan antagonisme antara

kapang Penicillium chrysogenum dengan bakteri

Staphyllococcus aureus dan Escherichia coli terjadi karena kapang Penicillium chrysogenum
mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphyllococcus aureus dan Escherichia coli sehingga
di sekitar kapang tersebut terlihat zone bening yang tidak ditumbuhi bakteri.
Menurut Usman (2010) Penisilin merupakan antibiotik pertama yang diisolasi dari
kapang tanah Penicillium yang dapat menghambat pertumbuhan berbagai jenis bakteri penyebab
penyakit. Penisilin aktif melawan pertumbuhan banyak spesies bakteri, terutama bakteri yang

bersifat Gram positif dan bakteri Gram negatif (Volk, 1993). Menurut Atlas (1988), penisilin
yang efektif terhadap bakteri Gram positif maupun bakteri Gram negatif mempunyai spektrum
luas atau broad spectrum, dimana Staphyllococcus aureus merupakan bakteri Gram positif dan
Escherichia coli merupakan bakteri Gram negatif.
Taskin (2010) menyatakan bahwa penisilin yang dihasilkan oleh Penicillium
chrysogenum merupakan penisilin G yang labil terhadap kondisi asam. Menurut Volk (1993),
mekanisme kerja penisilin adalah dengan mengganggu sintesis dinding sel, khususnya ketika
proses transpeptidasi pada sintesis peptidoglikan dinding sel. Pada proses ini, penisilin memiliki
struktur yang sama dengan struktur D-alanil-D-alanin terminal pada peptidoglikan, sehingga
enzim transpeptidase bereaksi dengan penisilin. Hal ini membuat struktur peptidoglikan yang
dibentuk menjadi tidak sempurna dan melemahkan kekuatan dinding sel pada bakteri.
Berdasarkan hasil praktikum dan pendapat di atas diketahui bahwa Penicillium
chrysogenum aktif terhadap bakteri Gram positif dan Gram negatif sehingga mampu
menghambat pertumbuhan bakteri Staphyllococcus aureus merupakan bakteri Gram positif dan
Escherichia coli merupakan bakteri Gram negatif.
B. Kesimpulan
1. Sifat

antagonisme

antara

kapang

Penicillium

chrysogenum

dengan

bakteri

Staphyllococcus aureus dan Escherichia coli terlihat dari adanya zona bening yang
dihasilkan pada medium.
2. Penicillium chrysogenum aktif terhadap bakteri Gram positif dan Gram negatif sehingga
mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphyllococcus aureus merupakan bakteri
Gram positif dan Escherichia coli merupakan bakteri Gram negatif.
C. Daftar Rujukan
Atlas, R.M. 1984. Microbiology Fundamentals and Applications. Second Edition. Macmillan
Publishing Company. New York.
Dwijoseputro, 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta :Djambatan
Hastuti, Utami Sri. 2008. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Malang: FMIPA Universitas
Negeri Malang

Taskin, E., Eltem, R., dan Soyak, E. 2010. Enhancement of Solid State Fermentation for
Production of Penicillin G on Sugar Beet Pulp. Bio Resources
Usman.

2010.

Antibiotik.

(Online),

(http://repository.unri.ac.id/bitstream/123456789/482/1/Usman.pdf), diakses tanggal 15


November 2014
Volk, W.A., dan Wheeler, M.F. 1993. Mikrobiologi Dasar. Jilid 1. Erlangga. Jakarta.

You might also like