You are on page 1of 1

BAB I

PENDAHULIAN
A. Latar belakang masalah
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang biasa disebut Dengue Haemorrahagic
Fever (DHF) merupakan satu dari beberapa penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan
di dunia terutama negara berkembang. Penyakit ini disebabkan oleh 4 serotipe virus dengue dan
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus (Soegeng, 2008).
Demam Berdarah Dengue (DBD) dapat ditandai oleh manifestasi perdarahan,
trombositopenia, dan peningkatan permeabilitas vaskuler. Permeabilitas vaskuler yang
meningkat menyebabkan kebocoran plasma. Kebocoran plasma dapat menimbulkan sindrom
syok dengue dan pada akhirnya dapat menyebabkan kematian.(Suhendro dkk, 2007).
Di Indonesia penyakit ini pertama kali dilaporkan pada tahun 1968 di Surabaya dengan
jumlah penderita 58 orang dengan kematian 24 orang (CFR 41,3%). Pada tahun 1994, kasus
DBD telah ditemukan di seluruh propinsi di Indonesia. Dan pada tahun 2004, Indonesia
melaporkan Case Fatality Rate (CFR) (1,12%) tertinggi di Asia Tenggara (Ganda, 2006).
Kejadian luar biasa (KLB) terbesar terjadi pada tahun 1998 dengan Incidence rate (IR) 35, 19 per
100.000 penduduk dan (CFR) 2% (World Health Organisation, 2009).
Perjalanan penyakit infeksi dengue sulit diramalkan. Sampai saat ini sering dijumpai
pasien DBD yang semula tidak tampak berat secara klinis dan laboratoris, namun mendadak
syok dan menyebabkan kematian.

You might also like