Professional Documents
Culture Documents
1. GEMPA TEKTONIK
2.
GEMPA VOLKANIK
4. GEMPA BUATAN
Measuring Earthquakes
Science of seismology
Use seismograph machine
Produce a seismogram
Measure P, S, (body-waves)
and L (surface-waves)
Friction impedes
movement on fault
plane
Stress builds up in crust
as plates move past
each other stores
energy. Amount energy
stored = magnitude of
earthquake
Energy is released as
fault finally ruptures
earthquake
Point of first rupture
-focus of earthquake,
epicentre is point on
surface directly above
focus
1. GELOMBANG
a. gelombang
= E
. ( 1 + 2 2)/(1 - - 2 2)
= E . ( 1 - )/(1 - 2 ) (1 + )
b.
gelombang
transversal/gelombang
sekender/gelombang
vertikal/shear waves/S
Gelombang ini bersifat :
- arah getaran partikel tegak lurus
dengan arah penjalaran gelombang
- bergerak lebih lamat dan akan
Gelombang Primer
Gelombang Sekunder
Gelombang Cinta
Gelombang Rayleigh
Arah
perjalanan
gelombang
Arah
pergerakan
materi batuan
(getaran)
IND
KERAK
MANTEL
INTI LUAR
INTI DALAM
PEGUNUNGAN
VULKANISMA
Lempeng
Eropa-Asia
Lempeng
HindiaAustralia
Lempeng
Pasifik
SLEMAN-YOGYAKARTA
Lokasi Pusat
Gempabumi
Yogyakarta :
27 Mei 2006
Jam
05:54:01 WIB
Pusat : 8,007
LS 110,286
BT
Range Kecepatan
(m/det) Vp
Tipe batuan
200-400
400-1.500
1.500-1.800
1.800-2.400
2.400-3.700
3.700-4.500
4.500-6.000
Teori Dasar
Dalam penjalaran gelombang seismic yang terjadi di bumi mengikuti
beberapa prinsip fisika perambatan gelombang pada suatu medium yaitu :
Prinsip Huygen
Suatu gelombang yang melewati suatu titik akan membuat titik tersebut
menjadi sumber gelombang baru dan akan begitu seterusnya (Huygens
mengatakan bahwa gelombang menyebar dari sebuah titik sumber
gelombang ke segala arah dengan bentuk bola)
Prinsip Fermat
Dalam penjalaran gelombang dari satu titik ke titik selanjunya yang
melewati suatu medium tertentu akan mencari suatu lintasan dengan waktu
tempuh yang paling sedikit.
Prinsip Snellius
Hukum snellius menyatakan bahwa bila suatu gelombang jatuh
diatas bidang batas dua medium yang mempunyai perbedaan
densitas, maka gelombang tersebut akan dibiaskan jika sudut
datang gelombang lebih kecil atau sama dengan sudut
kritisnya.Gelombang akan dipantulkan jika sudut datangnya lebih
besar adri sudut kritisnya. Gelombang datang, gelombang bias,
gelombang pantul terletak pada suatu bidang datar
Adapun dalam pembiasan maupun pemantulannya akan mengikuti
persamaan berikut :
Di
Kelemahan :
1.Dalam pengukuran yang regional membutuhkan offset yang lebih
lebar.
2.Hanya bekerja jika kecepatan gelombang meningkat sebagai fungsi
kedalaman
3.Biasanya diinterpretasikan dalam bentuk lapisan-lapisan.
4.Menggunakan waktu tiba sebagai fungsi jarak (offset)
Range
Kecepatan
(m/det) (Vp)
Tipe batuan/litologi
200-400
400-1.500
1.500-1.800
1.800-2.400
2.400-3.700
3.700-4500
Batuan
Velocity (m/d)
Granit
5.500-5.800
Sandstone
1.400-4.300
Konglomerat
2.400
Limestone
lunak
1.700-4.200
Limestone
keras
6.000
Anhydrite
4.100
Clay
Pasir lepas
1.100-1.800
1.800
Udara
330 - 400
Ground
550 1.100
10
58.6
12
62.9
14
66.8
16
71.4
18
76.2
20
80.7
Geophone Jarak (m) Time (ms)
7
22
85.6
24
90.7
26
95
10
28
97
11
30
98.6
12
32
100.2
Buat
1. RECOGNISANCE
2. PEMILIHAN JALUR (LINE)
3. PEMASANGAN PATOK DAN
PENGUKURAN TOPOGRAFI (KOORDINAT,
ELEVASI, ARAH LINTASAN)
4. PEMBUATAN LUBANG DINAMIT
(MELEWATI WEATRHERING ZONE/ ZONA
LAPUK)
5. PEMASANGAN GEOPHON
4.
Prinsip
tekstur seismik
Sigmoid: tekstur ini dapat terbentuk dengan suplai sediment yang cukup,
kenaikan muka laut relatif cepat, rejim pengendapan energi rendah, seperti
slope, umumnya sediment butir halus.
Oblique tangential: suplai sediment yang cukup sampai besar, muka laut yang
konstan seperti delta, sediment butir kasar pada delta plain, channel dan bars.
Complex: lidah delta dengan energi tinggi dengan slope terprogradasi dalam
energi rendah.
Hummocky: terbentuk pada daerah dangkal tipikal antar delta dengan energi
sedang.
Chaotic Fill: sedimenatsi pada channel dengan energi yang sangat tinggi.
Tekstur
Karbonat
Tekstur
Mounded
Volcanic
Compound
Fan Complex:
superposisi dari berbagai kipas.
Migrating