You are on page 1of 6

55th Edition, JUNE 25th 2014

DEMAM BERDARAH ATAU TIFUS?


Gejala penyakit demam berdarah atau DBD dan tifus memiliki beberapa kesamaan. Kedua penyakit ini ditandai
dengan demam yang cukup tinggi sehingga mengganggu aktivitas penderitanya. Jika salah mengetahui jenis
penyakit yang diderita bisa mengakibatkan kesalahan penanganan pada penderita, bahkan dapat menyebabkan
kematian. Apa saja perbedaan antara penyakit demam berdarah dan tifus?

1. Penyebab
Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh virus Dengue, itulah sebabnya penyakit ini disebut juga dengan Demam
Berdarah Dengue yang disingkat menjadi DBD. Ada 4 jenis virus Demam Berdarah, itulah sebabnya pada
beberapa kasus penderita demam berdarah yang satu menunjukkan gejala yang berbeda dengan penderita
Demam berdarah lainnya. Penyakit ini menular dari satu penderita ke penderita lainnya melalui nyamuk
aedes aegypti. Nyamuk ini biasa menggigit pada siang hari. Nyamuk yang mengisap darah dari penderita
DBD kemudian menggigit orang lain yang sehat membuat virus yang ada berpindah ke orang yang sehat dan
akan menyebabkan orang tersebut menderita Demam Berdarah.
Tifus

Tifus disebabkan oleh bakteri yang bernama Salmonella typhi. Bakteri ini berkembang cepat pada tempattempat yang kotor. Penyebaran bakteri ini dibantu oleh serangga-serangga pembawa bakteri seperti lalat
atau serangga lainnya. Bakteri ini bisa ada pada makanan atau minuman dan akan masuk ke tubuh orang
yang mengkonsumsinya. Itulah penyebab seseorang bisa terkena tifus.

2. Bagian yang Diserang


Demam Berdarah

Virus demam berdarah menyebabkan terjadinya pendarahan pada organ tubuh penderitanya. Bintik merah
yang biasa muncul pada penderita menunjukkan adanya pendarahan dalam tubuhnya. Jika sudah parah,
pendarahan dapat terjadi pada organ-organ penting yang dapat menyebabkan kematian.
Tifus

Bakteri tifus menyerang usus sehingga menyebabkan luka pada usus. Selanjutnya akan menyerang hati,
limpa dan kantung empedu.

3. Gejala
Demam Berdarah

Pada penderita demam berdarah, gejala-gejala yang biasa ditemui adalah:


1) Panas tinggi, umumnya > 38 derajat Celcius.
2) Badan pegal-pegal atau nyeri otot, sakit kepala, menggigil, buang-buang air atau muntah.
3) Muncul bintik-bintik merah. Setelah hari ketiga, biasanya demam akan turun dan penderita mungkin
merasa sudah sembuh tetapi setelah itu demam dapat menyerang kembali. Pada masa ini sebaiknya
berhati-hati agar tidak menganggap sudah sembuh dan tidak menjaga kesehatannya.
Tifus

Pada penderita tifus, gejalanya adalah sebagai berikut:


1) Awalnya, demam yang dialami tidak terlalu tinggi dan suhu akan terus meningkat bertahap sampai > 38
derajat Celcius.
2) Khususnya pada malam hari, suhu akan meningkat dan akan turun pada pagi hari. Inilah yang
membedakan demam tifus dengan demam pada demam berdarah.
3) Nyeri perut dan diare.
4) Batuk dan sakit tenggorokan.
Fitri Yuliyanti
HSE Admin
PT.National Utility Helicopters

55th Edition, JUNE 25th 2014

4. Pemeriksaan
Cara paling tepat untuk mengetahui apakah seseorang menderita demam berdarah atau tifus adalah dengan
melakukan pemeriksaan. Berkonsultasi dengan dokter dan biasanya untuk memastikan, dokter akan meminta
untuk melakukan pemeriksaan darah. Dengan mengambil darah penderita bisa diketahui secara pasti penyakit
apa yang diderita.

Demam Berdarah

Pada pasien demam berdarah, pemeriksaan dilakukan dengan memeriksa jumlah trombosit. Jika trombosit
menurun, biasanya < 100.000/ul, seseorang akan didiagnosis mengalami demam berdarah. Tetapi, jika
demam baru satu hari belum bisa diketahui karena jumlah trombosit yang masih normal. Pada kasus seperti
ini, Anda dapat berkunjung kembali ke dokter untuk memeriksa jumlah trombosit jika masih mengalami
demam. Pada pemeriksaan yang lebih canggih, dapat diketahui apakah darah mengandung virus dengue
atau tidak. Jadi, jika jumlah trombosit masih normal tetapi pada darah positif mengandung virus dengue
berarti Anda mengalami demam berdarah.

Tifus

Untuk mengetahui apakah Anda mengalami tifus atau tidak, maka akan dilakukan tes Widal. Yang diperiksa
pada tes ini adalah apakah pada darah mengandung antibodi terhadap bakteri Salmonella typhi. Jika hasil
menunjukkan > 1/160 berarti Anda menderita tifus. Pemeriksaan lain dapat dilakukan dengan memeriksa
tinja penderita karena pada tinja penderita tifus mengandung bakteri Salmonella typhi.

5. Pengobatan

Demam Berdarah

Tidak ada obat khusus untuk mengobati penderita demam berdarah karena tidak ada vaksin untuk
membunuh virus dengue. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga agar penderita tidak
mengalami dehidrasi. Jika penderita tidak dapat makan dengan baik, mengalami diare atau muntah, ada
baiknya penderita dirawat di rumah sakit agar dapat dibantu dengan infus sehingga daya tahan penderita
lebih kuat. Pada penderita demam berdarah tidak ada pantangan makanan.

Tifus

Untuk pengobatan tifus, biasanya akan diberikan antibiotik untuk membunuh bakteri. Untuk menyembuhkan
usus yang luka, makanan yang dimakan tidak boleh keras agar tidak memaksa kerja usus yang sedang
sakit. Nasi tim atau bubur menjadi makanan yang dikonsumsi penderita. Hindari juga makanan yang asam
dan pedas.

6. Cara Pencegahan

Demam Berdarah

Seperti yang sering didengungkan, untuk mencegah, khususnya mecegah perkembangbiakan nyamuk
aedes aegypti yang merupakan sarana penularan demam berdarah adalah dengan melakukan gerakan 3
M. Yang dimaksud gerakan 3 M adalah Menguras bak mandi minimal 1 minggu sekali, menutup tempat
penampungan air, dan mengubur barang-barang bekas yang tidak terpakai yang berpotensi menjadi tempat
genangan air hujan.

Tifus

Sedangkan untuk mencegah tifus adalah dengan menjaga lingkungan tetap bersih sehingga bakteri tifus
tidak dapat berkembang biak. Pilihlah makanan dan minuman yang bersih untuk dikonsumsi.
Selain itu, penting menjaga kondisi tubuh tetap fit. Dengan daya tahan tubuh yang kuat mencegah penyakit demam
berdarah atau DBD dan tifus menimpa kita.

Sumber : http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/

Fitri Yuliyanti
HSE Admin
PT.National Utility Helicopters

55th Edition, JUNE 25th 2014

FOD ( FOREIGN OBJECT DAMAGE )


Foreign Object Debris di bandar udara dapat menyebabkan kerusakan yang merugikan maskapai penerbangan,
bandar udara, dan penyewa fasilitas bandar udara. Bahaya benda asing dapat menghancurkan mesin pesawat,
merusak ban pesawat atau berpengaruh pada badan pesawat dalam area manuver atau apron bandar udara.
Selanjutnya, pengendalian benda asing di bandar udara merupakan kewajiban seluruh personil.
Apa itu FOD?
Foreign Object Damage (FOD) merupakan kerusakan yang disebabkan oleh Foreign Object Debris (juga disingkat
FOD) seperti puing-puing, partikel dari lepasan kendaraan atau sistem yang berpotensi menimbulkan kerusakan.
Foreign Object Damage merupakan kerusakaan yang disebabkan oleh benda asing (seperti benda yang bukan
merupakan bagian dari kendaraan) yang dapat menurunkan pula level keselamatan suatu produk beserta
karakteristik kinerjanya.

Foreign Object Debris (FOD) dapat ditemukan di gerbang terminal, apron kargo, taxiways, runways, dan area parkir
pesawat. Hal tersebut dapat merusak secara langsung pesawat, seperti merobek ban pesawat atau tersedot ke
dalam mesin pesawat atau terlempar sangat kencang akibat desakan mesin pesawat (jet blast) dan akhirnya
merusak pesawat atau mencederai orang.
Sumber Benda Asing (FOD)?
Berbagai macam jasa yang terkait dengan penerbangan (seperti katering, perawatan, kargo, penanganan area
ramp) kemungkinan meninggalkan bekas, sampah atau sisa (FOD). Bagaimanapun, jasa terkait dengan maskapai
penerbangan seharusnya tidak boleh meninggalkan bekas di apron.
Setiap orang harus meyakinkan bahwa apron bersih dari benda yang dapat membahayakan keselamatan pesawat
saat meninggalkan pesawat atau saat mesin dinyalakan.

Kurangnya perhatian atau ketidakpedulian saat pemeliharaan pesawat sering merupakan alasan dan
sumber benda asing.

Kesalahan saat membuang limbah dan benda asing di tempat yang tepat hingga akhirnya terbang ke
runways dan area manuver pesawat.

Proses loading dan transportasi barang yang tidak pantas yang kemungkinan terjatuh hingga akhirnya
menjadi benda asing di area bandar udara.

Mengendarai kendaraan di area manuver yang beraspal tidak baik hingga akhirnya kerikil terlempar ke
runways dan taxiways.

Sampah yang dibuang oleh penumpang ketika mereka berjalan dari atau menuju pesawat atau dilakukan
oleh personil yang bekerja di bandar udara.
Fitri Yuliyanti
HSE Admin
PT.National Utility Helicopters

55th Edition, JUNE 25th 2014

Kegagalan dalam mengumpulkan dan menghitung kembali peralatan dan alat bantu kerja dalam pekerjaan
perawatan pesawat setelah menyelesaikan pekerjaan dan menyebabkan alat kerja itu tertinggal di apron
atau bahkan di dalam pesawat.

Contoh FOD:
1. Kerikil dan batu yang berserakan,
2. Tutup plastik dan logam,
3. Alat kelengkapan seperti sekrup, mur, baut dan paku,
4. Bagian pakaian,
5. Tali kargo, kait dan pengikat plastik,
6. Potongan karet atau plastik berbagai bentuk,
7. Potongan tas, kaleng minuman, sampah, koran, bungkus rokok, pulpen, dan alat tulis.
Dapat disimpulkan bahwa Foreign Object Debris (FOD) bisa berasal dari berbagai sumber, biasanya adalah:

Infrastruktur bandar udara. Kerusakan, perawatan dan konstruksi infrastruktur bandar udara dapat
berkontribusi menimbulkan FOD.

Operasi pesawat normal. Pengisian bahan bakar, katering, pembersihan kabin, dan penanganan bagasi dan

Barang-barang pribadi. Pulpen, koin, lencana, topi, kaleng soda, kertas, dan benda lainnya yang dibawa

kargo dapat menghasilkan benda asing.


penumpang atau petugas dapat menjadi FOD jika tidak sengaja tertinggal di area yang tidak tepat.
Tanggung Jawab Pencegahan FOD

Dua pihak yang berperan penting dalam pencegahan foreign object debris (FOD) yang berpotensi merusak
adalah maskapai penerbangan dan bandar udara. Di mana pihak maskapai dan penyewa bandar udara itu
sendiri yang menghasilkan banyak FOD yang dapat ditemukan di area terminal, jalan, area bagasi, dan area
dekat dapur bandar udara.

Perjanjian antara maskapai penerbangan dan organisasi pendukungnya seharusnya dapat menyertakan pula
pekerjaan spesifik dalam menangani pembersihan FOD. Selain kedua pihak tersebut, semua personil yang terlibat
dalam industri penerbangan harus sadar dan berpartisipasi dalam pencegahan bahaya FOD untuk kepentingan
bersama.
Capt. Novianto Herupratomo
(EVP. Operation PT Garuda indonesia)

Sumber: http://tabloidaviasi.com/

Fitri Yuliyanti
HSE Admin
PT.National Utility Helicopters

55th Edition, JUNE 25th 2014

ANCAMAN ROKOK BAGI LINGKUNGAN HIDUP


Kenikmatan menghisap rokok ternyata tidak hanya terbukti merugikan kesehatan, tapi juga mengancam
lingkungan hidup. Fakta tersebut tidak dipikirkan pecandunya agar menghentikan aktifitas merokoknya. Di
masyarakat kita jumlah perokok kian meningkat, ditandai juga dengan makin pesatnya pabrik rokok.
Dari proses pembuatan sampai rokok dihisap pecandunya, rokok bisa dikategorikan barang yang berdampak
negatif. Perkebunan tembakau telah menggusur lahan yang berguna untuk tanaman pangan dan pohonpohon guna penghijauan. Bila lahan tembakau digunakan untuk tanaman pangan tentunya bisa lebih berguna
mencukupi kebutuhan pangan lokal dan secara global.
Kebutuhan akan kertas semakin besar sebagai penggulung dan pembungkus rokok. Mengakibatkan
penebangan pohon secara semena-mena jamak terjadi tanpa memperdulikan kestabilan lingkungan. padahal
pohon-pohon besar sangat efektif sebagai filter polusi udara.

Rokok Mencemari Tanah, Air dan Udara.


Kepulan asap rokok sedikitnya mengandung 4.000 bahan kimia berbahaya. Udara yang segar bisa tercemari
oleh zat berbahaya tersebut. Seusai merokok puntungnya dibuang di sembarang tempat tanpa menghiraukan
apakah hal itu bisa merugikan lingkungan. Mungkin mereka berpikir bahan rokok bisa cepat terurai oleh tanah.
Padahal di dalam rokok terkandung juga zat-zat berbahaya yang bisa merusak tanah. Sehingga tanah
menjadi tandus dan tidak subur lagi. Puntung rokok yang dibuang di daerah perairan bisa meracuni air dan
membunuh organisme yang hidup di dalamnya.
Beberapa fakta menunjukan bahwa puntung atau limbah rokok bisa merusak lingkungan hidup. Simak
beberapa faktanya dan tindakan pencegahannya berikut ini.
1. Bahaya merokok bagi kesehatan dan orang di sekitarnya memunculkan peraturan pemerintah untuk
melarang merokok di tempat umum. Sehingga perokok mencari tempat lain untuk merokok dan
akibatnya malah puntung rokok yang dibuang sembarangan semakin bertebaran.
2. Di dalam rokok terkandung bahan-bahan berbahaya, diantaranya timah, arsenic dan cadmium. Ketika
rokok dibakar asapnya akan membuat zat-zat tersebut terlepas ke udara dan mencemarinya.

Fitri Yuliyanti
HSE Admin
PT.National Utility Helicopters

55th Edition, JUNE 25th 2014

3. Puntung rokok yang dibuang sembarangan bisa terbawa hujan dan angin ke daerah pengairan. Zat
berbahayanya akan merusak kualitas air dan membunuh kehidupan di dalamnya.
4. Puntung rokok bisa menjadi penyebab kebakaran bila mengenai benda yang kering. Dikarenakan
selama tiga jam puntung rokok masih bisa menyala. Kebakaran rumah, pabrik bahkan hutan terkadang
akibat puntung rokok yang masih terbakar. Tercatat ada 4500 kebakaran terjadi di dunia setiap
tahunnya disebabkan oleh puntung rokok.
5. Sekitar 4,5 triliun puntung rokok di seluruh dunia dibuang secara sembarangan per tahunnya.
Pencemaran zat-zat berbahayanya semakin meningkat. Lingkungan hidup kian hari menurun
kualitasnya dan akan mengancam kehidupan manusia.
6. Banyak hewan laut, kura-kura dan burung mati muda karena menelan puntung rokok. Dikarenakan
hewan-hewan tersebut menganggap puntung rokok adalah sebuah makanan.

7. Puntung rokok bisa terurai tanah sedikitnya memakan waktu 1,5 sampai 2,5 tahun.
8. Untuk mengurai puntung rokok di dalam air laut membutuhkan waktu 5 tahun, sedangkan di air tawar
sedikitnya membutuhkan satu tahun.
9. Penelitian di Australia per tahunnya terdapat 100.000 ton pencemaran udara diakibatkan oleh ulah
perokok. Sehingga pemerintah setempat mengenakan denda 2.000 dolar Australia, bila terbukti
membuang puntung rokok sembarangan.
10. Bila suatu tempat terdapat banyak tumpukan puntung rokok, mengakibatkan orang membuang
sampah lain di situ. Akibatnya tempat tersebut menjadi daerah kumuh yang menimbulkan bau tidak
sedap dan merusak pandangan serta lingkungannya.
Berhenti merokok memang bukan salah satu cara ramah terhadap lingkungan. Banyak hal yang bisa
dilakukan selain itu. Tapi, setidaknya bisa menjaga kesehatan dan mencintai lingkungan secara nyata.

Sumber: http://jujubandung.biz/2013/08/31/merokok-bisa-merusak-lingkungan/
Fitri Yuliyanti
HSE Admin
PT.National Utility Helicopters

You might also like