Professional Documents
Culture Documents
CHILD ABUSE
Disusun Oleh
Saino
P. 10220206036
POLITEKNIK KESEHATAN
DEPARTEMEN KESEHATAN SEMARANG
PRODI KEPERAWATAN PURWOKERTO
2008
LAPORAN PENDAHULUAN
A; PENGERTIAN
1; Child abuse adalah seorang anak yang mendapat perlakuan badani yang
keras, yang dikerjakan sedemikian rupa sehingga menarik perhatian suatu
badan dan menghasilkan pelayanan yang melindungi anak tersebut.
(Delsboro, 1963)
2; Child abuse dimana termasuk malnutrisi dan mentelantarkan anak sebagai
stadium awal dari indrom perlakuan salah, dan penganiayaan fisik berada
pada stadium akhir yang paling berat dari spectrum perlakuan salah oleh
orang tuanya / pengasuh. (Fontana, 1971)
3; Child abuse adalah setiap tindakan yang mempengaruhi perkembangan
anak sehingga tidak optimal lagi.
4; Child Abuse : tindakan yang mempengaruhi perkembangan anak sehingga
tidak optimal lagi (David Gill, 1973)
5; Child abuse yaitu trauma fisik atau mental, penganiayaan seksual,
kelalaian pengobatan terhadap anak di bawah usia 18 tahun oleh orang
yang seharusnya memberikan kesejahteraan baginya. (Hukum masyarakat
Amerika Serikat mendefinisikan, 1974)
6; Child Abuse : perlakuan salah terhadap fisik dan emosi anak,
menelantarkan pendidikan dan kesehatannya dan juga penyalahgunaan
seksual (Synder, 1983)
7; Child abuse adalah sebagai suatu kelalaian tindakan / perbuatan oleh
orang tua atau yang merawat anak yang mengakibatkan terganggu
kesehatan fisik emosional serta perkembangan anak. (Patricia, 1985)
8;
B; KLASIFIKASI
Perlakuan salah pada anak, menurut sifatnya dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
1; Penganiayaan fisik
6; Penganiayaan emosional
Ditandai dengan kecaman/kata-kata yang merendahkan anak, tidak
mengakui sebagai anak. Penganiayaan seperti ini umumnya selalu diikuti
bentuk penganiayaan lain
C; ETIOLOGI
Perlakuan salah terhadap anak bersifat multidimensional, tetapi ada 3 faktor
penting yang berperan dalam terjadinya perlakuan salah pada anak, yaitu:
1; Karakteristik orangtua dan keluarga
Faktor-faktor yang banyak terjadi dalam keluarga dengan child abuse antara
lain:
a; Para orangtua juga penderita perlakuan salah pada masa kanak-kanak.
b; Orangtua yang agresif dan impulsif.
c; Keluarga dengan hanya satu orangtua.
d; Orangtua yang dipaksa menikah saat belasan tahun sebelum siap secara
emosional dan ekonomi.
e; Perkawinan yang saling mencederai pasangan dalam perselisihan.
f; Tidak mempunyai pekerjaan.
g; Jumlah anak yang banyak.
h; Adanya konflik dengan hukum.
i; Ketergantungan obat, alkohol, atau sakit jiwa.
j; Kondisi lingkungan yang terlalu padat.
k; Keluarga yang baru pindah ke suatu tempat yang baru dan tidak mendapat
dukungan dari sanak keluarga serta kawan-kawan.
2; Karakteristik anak yang mengalami perlakuan salah
Beberapa faktor anak yang berisiko tinggi untuk perlakuan salah adalah:
a; Anak yang tidak diinginkan.
b; Anak yang lahir prematur, terutama yang mengalami komplikasi
neonatal, berakibat adanya keterikatan bayi dan orangtua yang
membutuhkan perawatan yang berkepanjangan.
c; Anak dengan retardasi mental, orangtua merasa malu.
diperhatikan agar tidak terjadi aniaya emosional. Guru juga dapat membantu
mendeteksi tanda-tanda aniaya fisik dan pengabaian perawatan pada anak.
3; Penegak Hukum dan Keamanan
Hendaknya Undang-Undang No. 4 tahun 1979, tentang kesejahteraan
anak cepat ditegakkan secara konsekuen. Hal ini akan melindungi anak dari
semua bentuk penganiayaan dan kekerasan. Bab II pasal 2 menyebutkan
bahwa anak berhak atas perlindungan terhadap lingkungan hidup yang dapat
membahayakan atau menghambat pertumbuhan dan perkembangannya secara
wajar.
4; Media Massa
Pemberitaan penganiayaan dan kekerasan pada anak hendaknya
diikuti oleh artikel-artikel pencegahan dan penanggulangannya. Dampak pada
anak baik jangka pendek maupun panjang diberitakan agar program
pencegahan lebih ditekankan.
H; PENATALAKSANAAN
Karena perlakuan salah pada anak ini merupakan akibat dari penyebab
yang kompleks, maka penanganan harus dilakukan oleh suatu tim dari
multidisiplin ilmu yang terdiri dari dokter anak, psikiater, psikolog, petugas
sosial, ahli hukum, pendidik, dan lain-lain. Seorang anak yang dicurigai
mengalami penganiayaan atau pengabaian harus dirumahsakitkan, terlepas dari
luas dan hebatnya jejas yang dialaminya. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk
melindungi anak tersebut.
Di Hongkong, Departemen Sosial atau polisi menggunakan Pengadilan
Anak-anak untuk melindungi dan merawat anak tersebut. Dengan cara intervensi
dari multidiplin ilmu, sekitar 80% dari keluarga mengalami perbaikan meskipun
setengahnya memerlukan dukungan dalam jangka lama
Stress keluarga
Situasi pencetus
Disiplin
Konflik keluarga/ pertengkaran
Masalah lingkungan yang mendadak
penganiayaan
Resiko Cedera
Resiko Trauma
Ketakutan
Resiko terhadap kerusakan kedekatan orang tua, anak atau bayi Cemas
Sumber :
1; Soetjiningsih,1995
2; Nanda,2002
Terror mental
: Penurunan cemas
a; Tenangkan klien
b; Berusaha memahami keadaan klien
c; Temani pasien untuk mendukung keamanan dan menurunkan rasa takut
d; Bantu pasien untuk mengidentifikasi situasi-situasi yang menciptakan
cemas
e; Dukung penggunaan mekanisme pertahanan diri dengan cara yang tepat
f; kaji tingkat kecemasan dan reaksi fisik pada tingkat kecemasan
3; Dx 3 : Resiko terhadap kerusakan kedekatan orang tua / anak / bayi
berhubungan dengan perlakuan kekerasan
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan
diharapkan tidak terjadi kerusakan kedekatan orang tua / anak / bayi
NOC : Parenting
Kriteria hasil
: Anticipatory guidance
c; Tidak membuat keputusan pada saat pasien berada dalam stress berat
d; Dukung untuk menyatukan perasaan, persepsi dan ketakutan secara
verbal
e; Kurangi stimulasi dalam lingkungan yang dapat disalah interprestasikan
sebagai ancaman
6; Dx 6 : Resiko keterlambatan perkembangan berhubungan dengan perilaku
kekerasan
Tujuan : Tidak terjadi keterlambatan perkembangan
NOC : Abusive behavior self-control
Kriteria hasil
a; Hindari perilaku kekerasan fisik
b; Hindari perilaku kekerasan emosi
c; Hindari perilaku kekerasan seksual
d; Gunakan alternative mekanisme koping untuk mengurangi stress
e; Identifikasi factor yang dapat menyebabkan perilaku kekerasan
Keterangan skala:
1 = tidak pernah menunjukkan
2 = jarang menunjukkan
3 = kadang menunjukkan
4 = sering menunjukkan
5 = selalu menunjukkan
NIC
: Family terapi
D; EVALUASI
1; Dx 1
e; Keselamatan anak
2; Dx 2
4; Dx 4
DAFTAR PUSTAKA
Betz, Cicilia. 2002. Keperawatan Pediatric, Jakarta : EGC
Budi Keliat, Anna. 1998. Penganiayaan Dan Kekerasan Pada Anak. Jakarta: FKUI
Gordon et all. 2002. Nanda Nursing Diagnoses. Definition and classification 20012002. Phildelpia : NANDA
Johnson, marion, dkk. 2000. IOWA Intervention Project Nursing Outcomes
Classifition (NOC), Second Edition. USA : Mosby
Mccloskey, joane C.dkk. 1996. IOWA Intervention Project Nursing Intervention
Classifition (NOC), Second Edition. USA : Mosby
Nelson, Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC
Whaleys and Wong. 1996. Clinic Manual of Pediatric Nursing,4th Edition. USA
: Mosby Company