Professional Documents
Culture Documents
Kompres Hangat
PSIK
UNIVERSITAS
JEMBER
NO
DOKUMEN:
PROSEDUR
TETAP
NO REVISI:
HALAMAN:
DITETAPKAN OLEH:
TANGGAL
TERBIT:
1. PENGERTIAN
2. TUJUAN
3. INDIKASI
4. KONTRAINDIKASI
Ketua PSIK
Universitas Jember
Kompres hangat adalah memberikan
rasa hangat pada daerah tertentu
dengan menggunakan cairan atau
alat yang menimbulkan hangat pada
bagian tubuh yang memerlukan.
1. Memperlancar sirkulasi darah
2. Menurunkan suhu tubuh
3. Mengurangi rasa sakit
4. Memberi rasa hangat, nyaman dan
tenang pada klien
1. Klien hipertermi (suhu tubuh
yang tinggi)
2. Klien dengan perut kembung.
3. Klien yang mempunyai penyakit
peradangan,
seperti
radang
persendian.
4. Spasme otot.
5. Adanya abses.
1. Trauma 12-24 jam pertama
2. Perdarahan/edema
3. Gangguan vascular
4. Pleuritis
5. PERSIAPAN PASIEN
6. PERSIAPAN ALAT:
7
.
CARA KERJA:
1. Beri tahu pasien bahwa tindakan akan segera dimulai
2. Tinggikan tempat tidur sampai ketinggian kerja yang nyaman
3. Cek alat-alat yang akan digunakan
4. Dekatkan alat-alat ke sisi tempat tidur
5. Posisikan pasien senyaman mungin
6. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
7. Periksa TTV pasien sebelum memulai backrub (terutama nadi dan tekanan
darah)
8. Kebersihan alat diperhatikan
9. Kompres hangat diletakkan di bagian tubuh yang memerlukan (dahi, aksila,
lipat paha).
10. Minta pasien untuk mengungkapkan ketidaknyamanan saat dilakukan
kompres.
11. Pengompresan dihentikan sesuai waktu yang telah ditentukan.
12. Kaji kembali kondisi kulit disekitar pengompresan, hentikan tindakan jika
ditemukan tanda-tanda kemerahan.
13. Rapikan pasien ke posisi semula
14. Beri tahu bahwa tindakan sudah selesai
15. Bereskan alat-alat yang telah digunakan dan lepas sarung tangan
16. Kaji respon pasien (respon subjektif dan objektif)
17. Berikan reinforcement positif pada pasien
18. Buat kontrak pertemuan selanjutnya
19. Akhiri kegiatan dengan baik
HASIL:
Dokumentasikan nama tindakan/tanggal/jam tindakan, hasil yang diperoleh,
respon pasien selama tindakan, nama dan paraf perawat
1. Hipertermi
Definisi: peningkatan suhu tubuh diatas rentang normal
Diagnosa Keperawatan/ Masalah
Kolaborasi
Hipertermia
Berhubungan dengan :
penyakit/ trauma
peningkatan metabolisme
aktivitas yang berlebih
dehidrasi
DO/DS:
kenaikan suhu tubuh diatas
rentang normal
serangan atau konvulsi (kejang)
kulit kemerahan
pertambahan RR
takikardi
Kulit teraba panas/ hangat
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi
NOC:
NIC :
Thermoregulasi
Monitor suhu sesering mungkin
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
Monitor warna dan suhu kulit
selama..pasien menunjukkan :
Monitor tekanan darah, nadi dan RR
Suhu tubuh dalam batas normal dengan kreiteria
Monitor penurunan tingkat kesadaran
hasil:
Monitor WBC, Hb, dan Hct
Suhu 36 37C
Monitor intake dan output
Nadi dan RR dalam rentang normal
Berikan anti piretik:
Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak
Kelola
Antibiotik:
ada pusing, merasa nyaman
..
Selimuti pasien
Berikan cairan intravena
Kompres pasien pada lipat paha dan
aksila
Tingkatkan sirkulasi udara
Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
Catat adanya fluktuasi tekanan darah
Monitor hidrasi seperti turgor kulit,
kelembaban membran mukosa)
Oleh:
KELOMPOK 1
Oleh:
1. Ervi Fitri Faradiana
2. Hidayatus Sholeha
3. Mahbub Rahmadani
4. Erna Dwi Putri Cahyani
5. Eka Yuli ana
6. Putri Mareta Hertika
7. Ananta Erfrandau
8. Rasita Siam Windira
9. Sofiatul Mafuah
10. Alfun Hidayatulloh
11. Armita Iriyana Hasanah
12. Famela Dinar Rosadi
13. Amanda Putri Anugerah
14. Robby Prihadi Aulia Erlando
NIM 122310101001
NIM 122310101002
NIM 122310101003
NIM 122310101012
NIM 122310101013
NIM 122310101014
NIM 122310101015
NIM 122310101030
NIM 122310101042
NIM 122310101047
NIM 122310101051
NIM 122310101058
NIM 122310101065
NIM 122310101066