Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Some research proved that activated carbon could be made from organic materials or
anorganic material with very high carbon percentage. Biomass material from coconut plant can
be used. The exist research of activated carbon from coconut tree was limited of coconut shell and
coconut fiber. In fact, there are many part of coconut tree can be useful, like coconut stem.
Indonesia has been the largest coconut plant country in the world with 3.334.000 ha areas.
Coconut stem has been abundant and can be used as alternative material to make its value higher.
The research for preparation of activated carbon from coconut stem got the best result
was in carbonization temperature on 500 oC, activator by HCl 0,3 M, screen on -60 + 115 mesh
and activation period for 24 hours. In industrial process, activated carbon is used for deodorized,
adsorbs taste, colours and organic contaminant. Testing for active carbon in this research was
based on activated carbon quality standard from Standar Industri Indonesia No. 0258-88.
Key word : coconut stem, active carbon
ABSTRAK
Hasil penelitian membuktikan bahwa arang aktif dapat dibuat dari bahan organik maupun
anorganik yang mengandung kadar karbon tinggi. Limbah biomassa dari tanaman kelapa
merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan. Dari sejumlah penelitian yang telah
dilakukan, penelitian karbon aktif dari tanaman kelapa terbatas pada bahan baku tempurung dan
sabut kelapa. Padahal, masih banyak bagian dari tanaman kelapa yang dapat dimanfaatkan untuk
pembuatan karbon aktif, salah satunya adalah pelepah kelapa. Mengingat Indonesia diperkirakan
memiliki areal pohon kelapa terluas di dunia, sekitar 3.334.000 ha, maka pelepah kelapa yang
tersedia melimpah dapat digunakan sebagai bahan alternatif yang memberikan nilai ekonomi
lebih.
Pada penelitian ini, karbon aktif terbaik diperoleh dari pada suhu karbonisasi 500oC,
dengan menggunakan aktivator HCl 0,3 M, ukuran karbon -60 +115 mesh dan lama aktivasi 24
jam. Dalam dunia industri karbon aktif ini umumnya digunakan untuk menghilangkan bau, rasa,
warna, dan kontaminan organik lainnya. Pengujian yang dilakukan penelitian ini didasarkan
pada syarat mutu karbon aktif sesuai Standar Industri Indonesia No. 0258-88.
Kata kunci: pelapah kelapa, karbon aktif
I. PENDAHULUAN
Dalam industri besar maupun kecil, karbon
aktif sangat diperlukan karena dapat mengabsorbsi
bau, warna, gas, dan logam. Seiring pertumbuhan
industri dalam masyarakat kita, maka permintaan
penyediaan arang aktif meningkat pula. Untuk
industri di Indonesia, penggunaan karbon aktif
masih relatif tinggi. Sayangnya, pemenuhan akan
kebutuhan karbon aktif masih dilakukan dengan
cara mengimpor. Padahal, jika meninjau sumber
daya alam di Indonesia yang melimpah, maka
sangatlah mungkin kebutuhan karbon aktif dapat
dipenuhi dengan produksi dari dalam negeri.
Dari sejumlah penelitian yang telah dilakukan,
penelitian karbon aktif dari tanaman kelapa baru
dilakukan untuk bahan baku tempurung dan sabut
kelapa. Padahal masih banyak bagian dari tanaman
kelapa yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan
karbon aktif, salah satunya adalah pelepah kelapa.
Mengingat Indonesia diperkirakan memiliki areal
pohon kelapa terluas di dunia, yaitu sekitar
3.334.000 ha dengan produksi 2.346.000 ton
(BPPT), maka pelepah kelapa yang tersedia
melimpah dapat digunakan sebagai bahan aternatif
pembuatan karbon aktif yang memberikan nilai
ekonomi lebih.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menentukan suhu aktivasi yang terbaik untuk
mendapatkan karbon aktif berkualitas tinggi,
menentukan jenis dan konsentrasi zat aktivator yang
paling efektif pada pembuatan karbon aktif, dan
menentukan ukuran karbon aktif dan waktu aktivasi
yang paling baik dalam pembuatan karbon aktif.
II. FUNDAMENTAL
2.1. Pelepah Kelapa
Pelepah kelapa merupakan bagian dari tanaman
kelapa yang berupa tangkai daun. Kelapa (Cocos
nucifera) merupakan tanaman perkebunan/industri
berupa pohon batang lurus dari famili Palmae.
Tanaman kelapa merupakan tanaman serbaguna
atau tanaman yang mempunyai nilai ekonomi
tinggi.
2.2. Karbon Aktif
Karbon aktif merupakan arang dengan struktur
amorphous atau mikrokristalin yang sebagian besar
terdiri karbon bebas dan memiliki permukaan
dalam (internal surface), biasanya diperoleh
Persyaratan
Butiran
Padatan
Max. 15%
Max.25%
Max.4,4%
Max.2,5%
Min. 80%
Min. 750
mg/g
Min. 60
ml/g
Max. 15%
Max.10%
Min 65%
Min. 750
mg/g
Min. 120
ml/g
a.
3.1.2.
1.
2.
3.
4.
Tahap Karbonisasi
1. Bahan baku dalam keadaan kering dibakar
di dalam furnace selama 15 menit. Suhu
pembakarannya ditentukan 400oC, 500oC
dan 600oC.
2. Arang yang dihasilkan tersebut digiling di
kurs porselin.
3. Kemudian dilakukan pengayakan dengan
ukuran -60 +115 mesh.
4. Didapatkan tiga macam sampel dengan
suhu pembakaran yang berbeda.
c.
d.
Bahan
Bahan baku berupa pelapah kelapa
Zat aktivator: HCl, NaOH, dan NaCl
Aquadest
Bahan analisa: Amilum, Natrium tiosulfat,
Iodium, dan Metilen Blue
f.
Dimana:
a = berat arang aktif mula-mula (gram)
b = berat arang aktif setelah dipanaskan (gram)
b.
c.
d.
e.
berat arang
100%
berat bahan baku
3.2.2.
ab
x100%
a
4.
5.
f.
g.
X m. N . a
M
Dimana:
S = Luas Permukaan Adsorban (m2/mg)
Xm= Banyaknya Metilen Blue yang
terserap oleh 1 gram karbon
N = Bilangan Avogardo = 6,02 x 1023
a = Ukuran 1 molekul adsorben MB
= 197 x 10-20
M = BM metilen blue = 320,5 gr/mol
900
800
700
600
500
400
3.
HCl 0,2 M
NaOH 0,2 M
NaCl 0,2 M
500
Daya Serap ml/gr
2.
400
HCl 0,2 M
300
NaOH 0,2 M
200
NaCl 0,2 M
100
0
400
500
600
700
Suhu Karbonisasi oC
16
12
8
12
4
0
400
500
600
Suhu Karbonisasi oC
% Kadar Air
% Rendemen Arang
-32 +60
10
-60 +115
-115
6
4
12
21
24
21
20
-32 +60
19
-60 +115
-115
18
17
11
-32 +60
10
-60 +115
-115
8
7
16
12
15
18
21
24
18
% Kadar Abu
% Volatile matter
15
12 15 18 21 24
440
-32 +60
380
-60 +115
320
-115
260
200
140
75
12
-32 +60
73
-115
69
12
15
18
21
24
15
18
21
24
-60 +115
71
67
500
840
630
810
-32 +60
-60 +115
780
-115
750
720
12
15
18
21
24
% Fixed Karbon
77
540
-32 +60
-60 +115
-115
450
360
270
180
12
15
18
21
24
V. KESIMPULAN
1) Kondisi yang paling baik dan efektif dalam
pembuatan karbon aktif dari pelepah kelapa
(Cocus nucifera) adalah pada suhu karbonisasi
500oC, dengan menggunakan aktivator HCl 0,3
M, ukuran karbon -60 +115 mesh dan lama
aktivasi 24 jam.
2) Karbon aktif tersebut memnuhi syarat mutu
karbon aktif menurut SII No. 0258-88 dengan
data sebagai berikut: rendemen arang 9,7188%,
bagian yang hilang pada pemanasan 950oC
sebesar 18,89%, kadar air 5,31%, kadar abu
7,78%, kadar fixed karbon 73,33%, daya serap
terhadap iodium 832,5296 mg/g, daya serap
terhadap metilen blue 464,1949 mg/g, dan luas
permukaan 199,2601 m2/gr.
DAFTAR PUSTAKA
Afliza. Oktaviani. 2000. Pembuatan Karbon Aktif
dari Ampas Tebu. Indralaya: Jurusan Teknik
Kimia UNSRI
Anonimous. 2007. Kelapa. Diakses pada tanggal
20 Juli 2007 dari
Situs Kedai Iptek
BPPT.http://lc.bppt.go.id/iptek
Barus, Bina Restituta, Ade Rafsanjani. 2007.
Pembuatan Karbon Aktif dari Ampas Tebu
dan Aplikasinya dalam Pengolahan Limbah
Cair.
Indralaya: Jurusan Teknik Kimia
UNSRI
Cheremisinoff, N. P. 1993. Carbon Adsorption of
Pollutant Control. USA