You are on page 1of 12

PENANGANAN KERACUNAN

Oleh :

Rianti Nurpalah

Prodi D III Analis Kesehatan

CEPAT DAN TEPAT


Cepat
Mengatasi dan mengurangi berbagai gejala yang
mungkin memperburuk kondisi korban
Mencegah penyebaran dan meningkatkan
pengeluaran racun.
Tepat
Berkaitan dengan pemilihan strategi terapi
diambil berdasarkan :
1. Pengetahuan dan informasi jenis racun
2. Waktu pemajanan
3. Kemungkinan luas penyebaran racun
4. Faktor intrinsik racun maupun penderita

PRINSIP PENANGANAN
KERACUNAN
Pertolongan

segera menjaga
fungsi vital tubuh (nafas, denyut
jantung, keseimbangan cairan)
Memperbaiki kondisi si
penderita
Membatasi penyebaran racun di
dalam tubuh dan meningkatkan
pengakhiran racun

TERAPI SUPPORTIF
Oksigenasi

: pemberian oksigen
dengan alat
Pernafasan buatan secara mekanik :
perhatikan jenis racun
Terapi cairan : memberikan cairan
pengganti yang sesuai
Pemeriksaan tekanan darah

TERAPI ANTIDOT
Definisi
Suatu tata cara yang secara khusus ditujukan
untuk membatasi intensitas efek toksik zat
racun, atau untuk menyembuhkan penderita
dari efek toksik yang ditimbulkannya, sehingga
dapat mencegah bahaya selanjutnya.
Tujuan
Membatasi penyebaran racun di dalam tubuh
dan meningkatkan pengakhiran aksi racun di
dalam tubuh
Sasaran
Penurunan atau penghilangan efek toksik

METODA UMUM

Merangsang muntah
Dengan obat Emetika ( apomorfin, sirup ipeka)
Secara Mekanis ( menaruh jari pada
kerongkongan bagian atas)
Penetralan
Berdasarkab prinsip penetralan asam basa
Adsorben
Menggunakan penyerap racun ( arang aktif,
Attapulgit)

METODA UMUM (LANJUTAN)

Pencucian Lambung (lavage)


Membersihkan lambung dengan cara memasukan
dan mengeluarkan air ke/dari lambung dengan
menggunakan NGT (Naso Gastric Tube) dengan
cairan isotonik NaCl 0,9 %
Emulsifier
Membuat racun supaya tidak mengendap
Pengendapan
Misalnya pada keracunan logam berat dengan
menggunakan protein

METODE KHAS
Pembentukan produk/kompleks yang kurang
toksik
Contoh :
Besi dengan Sodium karbonat menjadi Ferro
karbonat
Fluorida dengan Kalsium laktat menjadi
Kalsium Fluorida
Sianida dengan tiosulfat menjadi Tiosianat

METODE TIDAK KHAS


Hemodialisa : Pencucian darah
Dialisis peritoneal

cara untuk mengeluarkan produk sampah dari darah ketika


ginjal tidak bisa lagi melakukan pekerjaan secara memadai.

Pertukaran transfusi
Transfusi tukar adalah suatu tindakan pengambilan
sejumlah kecil darah yang dilanjutkan dengan
pengembalian darah dari donor dalam jumlah yang sama
yang dilakukan berulang

Penyesuaian pH
Membasakan Urin untuk asam organik dan mengasamkan
urin untuk basa organik lemah

SISTEMATIKA ANALISIS TOKSIKOLOGI


KLINIK
Tahap

analisis pendahuluan
adalah analisis yang cepat dan
tepat, merupakan analisis kualitatif,
yang berupa orientasi mencari
dugaan penyebab intoksikasi, dapat
berupa tes rekasi warna, terhadap
toksikan yang terdapat dalam
materi biologi (darah, urin, cucian
lambung), sisa tablet atau makanan.

Saat

ini telah berkembang dengan pesat


metode uji penapisan yang lebih sederhana
dalam pengerjaannya dan memberikan
hasil yang lebih spesifik dibandingkan
rekasi warna, yaitu metode immunokimia
immunoassay. Pemeriksaan gas dari
buangan pernapasan juga dikelompokkan
dalam tahap ini. Pemeriksaan ini
ditujukan pada toksikan yang dapat
dianalisis dalam bentuk gasnya, seperti
pada kasus keracunan alkohol dan sianida.

SISTEMATIKA ANALISIS TOKSIKOLOGI


KLINIK

Analisis tahap lanjut meliputi:


- Pemastian

dugaan/hasil pada
analisis kualitatif (indentifikasi
dan kharakterisasi), disini
diperlukan metode instrumentasi
yang lebih canggih seperti GC-MS,
LC-MS.
- Penetapan kadar toksikan
serta metabolitnya.

You might also like