You are on page 1of 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bertambahnya penduduk mengakibatkan peningkatan kebutuhan akan bahan bakar
minyak. Sementara sumber minyak yang utama adalah berasal dari minyak mentah yang
merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui. Untuk mencari alternatif
penyelesaian masalah kebutuhan bahan bakar ini maka digunakan suatu sumber daya yang
dapat diperbaharui. Salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui yaitu adalah
biomass. Biomass mengandung senyawa yang kaya akan atom karbon seperti selulosa,
hemiselulosa dan lignin. Sumber biomass terbesar yang dapat dimanfaatkan adalah berasal
dari limbah pertanian, dimana salah satu limbah pertaniat tersebut adalah tandan kosong
kelapa sawit. Limbah merupakan sisa yang tidak memiliki nilai jual. Untuk meningkatkan
nilai ekonomisnya maka limbah ini dapat dimanfaatkan. Salah satu pemanfaatan limbah
biomass yaitu dengan cara mengkonversi biomass menjadi biooil. Biooil ini dapat digunakan
sebagai pengganti bahan bakar minyak.
Biooil yang dihasilkan dari biomass ini memiliki kualitas yang rendah. Hal ini
diakibatkan oleh tingginya kadar oksigen didalam minyak tersebut yang dapat menyebabkan
rendahnya nilai kalor pembakaran apabila digunakan. Agar kualitas biooil ini semakin
membaik, maka diperlukan suatu metode dalam proses produksinya yang dapat
meningkatakn kualitas dari katalis tersebut. Cara yang dipilih adalah dengan menggunakan
katalis melalui metode catalytic cracking.
Katalis yang baik untuk digunakan dalam proses ini merupakan katalis yang memiliki
keasaman yang tinggi.

1.2 Tujuan
1.3 Hipotesis
1.4 Manfaat Penelitian

You might also like