You are on page 1of 4

I.

TUJUAN
Prosedur keadaan Darurat gempa bumi bertujuan yntuk mengurangi dan memperkecil
akibat dampak buruk dari bencana gempa bumi. Prosedur dibuat untuk memberikan
pedoman umum bagi perancanaan kedadaan darurat teroro bom dan memberikan
tanggung jawab untuk koordinasi yang lebih baik dalam persiapan dan pengendalian
keadaan darurat, yaitu :
1. Membuat perancanaan dan evakuasi untuk menghadapi keadaan darurat terror
bom yang mungkin terjadi di RS Ibnu Sina
2. Menyediakan pedoman dan panduan dalam menghadapi setiap jenis keadaan
darurat yang mungkin terjadi di RS ibnu Sina

II.

RUANG LINGKUP
Ruang lingkup di seluruh wilayah RS Ibnu Sina terutama lantai atas

III.

REFERENSI
1. Kebijakan MK3L Rumah Sakit
2. Manual MK3L Rumah Sakit
3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Pasal 35 dan 36
4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008

IV.

TINDAKAN RESPONS KEADAAN DARURAT GEMPA BUMI


Tindakan Respon Keadaan Darurat Gempa bumi adalah sikap dan perilaku
bagaiamana yang harus dilakukan oleh setiap karyawan RS Ibnu Sina jika
menemukan keadaan darurat gempa bumi. Keadaan darurat gempa bumi adalah suatu
kejadian dimana bergeraknya lempengan bumi yang menyebabkan goncangan di
lingkungan RS Ibnu Sina.
Peramalan gempa bumi dilakukan dengan cara :
1. Analisis hubungi hujan dengan gempa bumi
2. Metode perambatan gempa bumi

Respon terhadap keadaan darurat gempa bumi terbagi dalam dua tahap :
1. Sebelum terjadi gempa bumi
a. Melakukan pemantauan trehadap lokasi lokasi (kritis ) secara berkala,
terutama pada saat melewati pintu-pintu masuk RS Ibnu Sina
b. Optimasi pengoprasian prasaranan dan sarana pendeteksi gempa

c. Penyebarluasan informasi ancaman gempa bumi dan tindakan yang


harus diambil oleh para petugas yang sedang bertugas
d. Peningkatan kesiapasiagaan organisasi dan manajemen pengendalian
gempa bumi dengan menyiapkan dukungan sumber daya yang
diperlukan dan berorientasu kepada pemotivasian individu agar selalu
siap sedia mengendalikan ancaman bahaya
e. Persiapan evakuasi personal dn barang ke lokasi yang lebih aman
f. Penyediaan bahan-bahan penahan atau pelindung diri dari bangunan
yang roboh akbat gempa
g. Penyiapan peralatan dan kelengkapan evakuasi seperti alat P3K alat
komunikasi untuk menghubungi nomor-nomor untuk bantuan , dll.
2. Saat terjadi gempa bumi
a. Pengoprasian Flood Warning System
Pengadaan piket gempa bumi
Pemantauan dan identifikasi penginjung yang masuk ke RS Ibnu
Sina
Melaporkan hasil pemantauan dan indentifikasi pada saat mencapai
tingkat siaga kepada kepala regu jaga (security) untuk selanjutnya
akan diinformasikan kepada komandan RS dan komandan bencana
sesuai dengan Prosedur Operasi Stadar Gempa bumi, Selengkapnya
tingkat siaga dan pemberiyahuan gempa bumi dapat di periksa
pada table 1
Table.1 tingkat siaga dan pemberitaan gempa bumi
N

Tingkat Tingkat

Bahaya

Siaga

Bahaya

Siaga I
(merah)

I
2

Bahaya
II

Siaga II
(kuning
)

Bahaya

Siaga

III

III
(hijau)

b. Komunikasi

Tinggi resiko
Gempa bumi

Selang
Waktu
pengamatan

isyarat

Ditetapkan dari

Maks 1 jam

Sirene,
Kentongan atau

scalarichter
gempa
Ditetapkan dari

yang sejenuis
Maks 3 jam

scalarichter
gempa
Ditetapkan dari
scalarichter
gempa

Sirene,
Kentongan atau
yang sejenui

Maks >6 jam

Sirene,
Kentongan atau
yang sejenui

System komunikasi yang di gunakan untuk kelancaraan penyampaian


informasi dan pelaporan, dapa menggunakan radio komunikasi ,
telepon, faximile dan sarana lainnnya.
c. Gawat/pemberitaan Gempa bumi
Gawat /pemberitaan gempa bumi dilakukan dengan sirine, ketongan
atau sarana sejenis lainnya
Apakah yang harus dilakukan jika mengalami dan menemukan keadaan darurat gempa bumi?
1.
2.
3.
4.

jangan bersikap panik


kuasailah kedaan dan diri anda
laorkan kepada kepala regu jaga/satpam
melaporkan darurat gempa bumi sesuai dengan posedur yang ada (jalur komunikasi

pelaporan gempa bumi)


5. memastikan diri anda dalam keadaan aman
6. melakukan tindakan evakuasi dan barang (sesuai standar prosedur operasional)
mengikuti instruktur lanjutan dari pimpinan tiap bagian/divisi
V.

PROSEDUR KEADAAN DARURAT


Berdasarkan hasil identifikasi bahaya dan penilaian resiko gempa bumi di RS Ibnu
Sina diketahui bahwa makassar merupakan tempat yang memiliki resiko terjadi
gempa, selain itu RS. Ibnu Sina belum memilliki alat untu mendetaksi gempa dan
beberpa hal mengenai identifikasi pengunjung di RS ibnu Sina tidak di lakukan hal itu
menyebakan pengunjung bias masuk dengan bebas tanpa dilakukan pemeriksaan
identitas. Hal itu menyebabkan potensi terjadinya gempa bumi.
Setelah dilakukan pelaporan darurat gempa bumi lakukan tindakan evakuasi seperti
diagram di bawah ini :

Jika gempa

Jika berada
dalam gedung

ya

tidak

Menghindari
bangunan yang ada
di sekitar

Lindungi kepala
dan badan dari
reruntuhan
mencari tempat
yang paling aman
dari reruntuhan

Mencari tempat yang


paling aman dari
reruntuhan

Keluar menuju ke
titik kumpul

selesai

VI. STRUKTUR ORGANISANI TIM KEADAAN DARURAT GEMPA BUMI


VI.1 struktur Organisasi penanganan Bencana RS Royal Progress

KOMANDAN

KETUA
MANAJEMEN
SUPPORT
KEUANGAN

SDM

LOGISTIK
dan
OPERASIO
MEDIS
DAN

KOMANDAN
BENCANA

MOBILISASI
DANA

SDM
RSRELAW
AN
PEGADAIA
N
GISI

KETUA
MEDICAL
SUPPORT
TIM PRA

ANGGARA
N
TIM PRA
HOSPITAL

TIM
AMBULANCE
TIM MEDIS
TIM
PENUNJAN
G

TIM
PENANGANAN
TIM KAMAR
KEAMANA
DATA,
FARMASI
INFORMASI
GEDUNG,
ALAT
TIM RAWAT
N LALU
TIM ICU
PERENCANA
KAMAR
INFORMASI
DAN
SANITASI
DAN
MOBILISASI
KEPERAWAT
TIM
LABORATORI
KONSELING
DONASI
TIM
RUANG
DAN
TIM
REKAM
MEDIK
JALAN
CSSD
LINTAS
SURVEILAN
ANRADIOLO
JENASAH
DOKUMENTASI

You might also like