You are on page 1of 1

Varisela/Cacar Air/Chickenpox

Ax : Diawali dengan gejala melemahnya kondisi tubuh, Pusing, Deman, kadang-kadang


diiringi batuk, rasa tidak enak badan, lesu, anoreksia, sakit kepala, timbul bintik-bintik, Gatal
seringkali dirasakan pada saat muncul vesikel
Px :Adanya rash (berkembang dari menjadi lesierupsimakula
eritempapulavesikelpustulkrusta), Demam yang terjadi biasanya subfebris.
Px Tambahan/Lab : Tzanck smear pada cairan vesikuler (menunjukkan adanya giant cell
yang multinuklear dan badan inklusi eosinofil intranuklear pada sel epitel), pemeriksaan
serologis (EIA, IFA, Complemen fixation, FAMA, dan Tes Aglutinasi Latex).
DD : pemfigoid bulosa, dermatitis herpetiformis, drug eruption, eritema multiforme, herpes
simpleks, impetigo, insect bite
Th :
Non-Farmakoterapi :
Isolasi, diet bergizi tinggi (tinggi kalori dan protein), bila demam tinggi, kompres dengan air
hangat, upayakan agar tidak terjadi infeksi pada kulit, upayakan agar vesikel tidak pecah
(jangan menggaruk vesikel, buku jangan dibiarkan panjang, bila hendak mengeringkan badan
cukup tepal-tepalkan handuk pada kulit jangan di gosok)
Farmakoterapi :
Bedak salisil 2%.
Antihistamin Diphenhydramine. Dosis Dewasa :25 50 mg/dosis peroral setiap 4
atau 6 jam perhari ; 10 50 iv mg /dosis secara iv atau im ; tidak boleh melebihi 400
mg / hari ; bila diberikan secara iv harus secara pelahan; Anak anak : 0,5 1
mg/kgBB/dosis secara peroral / iv / im tiap 6 jam; Kontraindikasi : hipersensitif,
penguna MAOIs, dan asma akut
Antivirus Dosis asiklovir yang dianjurkan ialah 5 x 800 mg/hari selama 7 hari atau
valasiklovir cukup 3 x 1000 mg/hari
Simptomatik, misal Acetaminofen/Paracetamol diberikan untuk mengurangi demam
Jika terjadi infeksi sekunder dapat diberi antibiotik lokal, misal salep
kloramfenikol 2%.

You might also like