Professional Documents
Culture Documents
DESTILASI
Disusun oleh :
Nama : Risha Muliana
NIM
: 1305102010036
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb.,
Alhamdulillahirobbilalamin segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan
anugerah dan kemudahan penulis untuk menyelesaikan makalah ini dengan maksimal.
Makalah ini berjudul Destilasi yang merupakan tugas tambahan Laboratorium Teknologi
Hasil Pertanian. Makalah ini berisikan tentang sejarah, definisi, pembagian, macam-macam,
dan aplikasi destilasi.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan masih terdapat
kesalahan di dalamnya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan
penulis terima demi penyempurnaannya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan
Penulis
DAFTAR ISI
1.2. Tujuan..........................................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN....................................................................................................
10
11
BAB 3 PENUTUP..............................................................................................................
12
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................
13
3.2 Saran.............................................................................................................................
14
15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Destilasi merupakan suatu proses pemisahan dua atau lebih komponen zat cair
berdasarkan
pada
titik
didih.
Secara
sederhana
destilasi
dilakukan
dengan
memanaskan/menguapkan zat cair lalu uap tersebut didinginkan kembali supaya jadi cair
dengan bantuan kondensor. Destilasi digunakan untuk memurnikan zat cair, yang didasarkan
atas perbedaan titik didih cairan. Pada proses ini cairan berubah menjadi uap. Uap ini adalah
zat murni. Kemudian uap ini didinginkan pada pendingin ini, uap mengembun manjadi cairan
murni yang disebut destilat. Destilat dapat digunakan untuk memperoleh pelarut murni dari
larutan yang mengandung zat terlarut misalnya destilasi air laut menjadi air murni .
Destilasi adalah suatu proses pemurnian yang didahului dengan penguapan senyawa cair
dengan cara memanaskannya, kemudian mengembunkan uap yang terbentuk. Prinsip dasar dari
destilasi adalah perbedaan titik didih dari zat-zat cairdalam campuran zat cair tersebut
sehingga zat (senyawa) yang memiliki titik didih terendah akan menguap lebih dahulu,
kemudian apabila didinginkan akan mengembun dan menetes sebagai zat murni (destilat).
Destilasi digunakan untuk memurnikan zat cair, yang didasarkan atas perbedaan titik didih
cairan. Pada proses ini cairan berubah menjadi uap. Uap ini adalah zat murni. Kemudian uap
ini didinginkan pada pendinginan ini, uap mengembun manjadi cairan murni yang disebut
destilat.
1.2. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui sejarah dan definisi dari destilasi.
2. Mengetahui pembagian dan macam-macam destilasi.
3. Mengetahui prinsip dan tujuan dari masing-masing destilasi.
4. Mengetahui produk yang dihasilkan serta alat yang digunakan pada masing-masing
destilasi.
5. Memahami treatment dan proses destilasi.
6. Menghetahui aplikasi masing-masing destilasi pada skala laboratorium dan skala
industri.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Destilasi
4
Distilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan Yunani sekitar abad pertama masehi
yang akhirnya perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya permintaan akan spritus.
Hypathia dari Alexandria dipercaya telah menemukan rangkaian alat untuk distilasi dan
Zosimus dari Alexandria-lah yang telah berhasil menggambarkan secara akurat tentang
proses distilasi pada sekitar abad ke-4.
Bentuk modern distilasi pertama kali ditemukan oleh ahli-ahli kimia Islam pada masa
kekhalifahan Abbasiah, terutama oleh Al-Razi pada pemisahan alkohol menjadi senyawa
yang relatif murni melalui alat alembik, bahkan desain ini menjadi semacam inspirasi yang
memungkinkan rancangan distilasi skala mikro, The Hickman Stillhead dapat terwujud.
Tulisan oleh Jabir Ibnu Hayyan (721-815) yang lebih dikenal dengan Ibnu Jabir menyebutkan
tentang uap anggur yang dapat terbakar, ia juga telah menemukan banyak peralatan dan
proses kimia yang bahkan masih banyak dipakai sampai saat kini. Kemudian teknik
penyulingan diuraikan dengan jelas oleh Al-Kindi (801-873).
2.2. Definisi Destilasi
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan
perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan atau didefinisikan juga
teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik didih. Dalam penyulingan,
campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke
dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.
Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan
proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan
menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan
Hukum Dalton.
Destilasi adalah suatu teknik yang digunakan untuk memisahkan dan memurnikan
cairan. Destilasi terdiri dari pemanasan cairan sampai pada titik didihnya, penghantaran uap
pada alat pendingin dimana terjadi kondensasi dan mengambil zat yang telah terkondensasi.
Destilasi juga merupakan suatu perubahan cairan menjadi uap dan uap tersebut
didinginkan kembali menjadi cairan. Unit operasi destilasi merupakan metode yang
digunakan
untuk memisahkan
komponen-komponennya
yang
terdapat
dalam salah
atau penyetor. Jika semua cairan sudah terpisah makaterdapat residu yang bersifat padatan.
Hasil distilasi disebut distilat.
Distilasi tergantung pada temperatur zatnya, beberapa molekul zat cair memiliki energi
yang cukup untuk diubah dan membuat suatu tekanan uap. Kecendrungan untuk penguapan
menjadi lebih besar karena energi kinetik yang ditambah dari kenaikan temperatur. Ketika
suatu cairan dipanaskan sampai tekanan uapnya sama dengan atmosfer lingkungan cairan
yang mendidih, maka hal ini disebut titik didih. Besarnya perbedaan titik didih beberapa
senyawa berbanding lurus dengan tingkat kemudahan pemisahannya. Semakin besar
perbedaan titik didih akan semakin mudah pula pemisahan senyawa tersebut. Dan sebaliknya,
apabila perbedaan titik didih kecil makaakan semakin sulit pula pemisahan senyawa tersebut.
Proses destilasi bisa dikerjakan dalam satu langkah menggunakan sebuah
kolomfractionating antara botol destilasi dan alat kondensor. Salah satu tipe dari kolom
adalah pipa vertilkal panjang yang sederhana dengan gelas embun atau material lembam
lainnya. Sebuah tipe fractionating setelah mendestilasi sebuah cairan bisa dilanjutkan.
Kondensasi dan penguapan diulangi beberapa kali sebelum air bereaksi dikondensor atau alat
pendingin, akibatnya komponen terpisah dalam jumlah yangbesar dari larutannya. Proses ini
disebut destilasi fraksinasi.
Untuk menggambarkan perbedaan ciri khas di antara sebuah zat dan sebuah larutan
dilakukan dengan menguji dua cairan homogen sehingga berubah sifatnya menjadi gas oleh
pemanasan dan kemudian didinginkan. Proses inilah yang disebut destilasi.
2.
2.
3.
4.
Destilasi
sederhana
merupakan
jenis
destilasi
yang
paling
sederhana. Destilasi sederhana adalah salah satu cara pemurnian zat cair yangtercemar
oleh zat padat/zat cair lain dengan perbedaan titik didih cukup besar, sehingga zat
pencemar/pengotor akan tertinggal sebagai residu. Destilasi ini digunakan untuk
memisahkan
campuran
cair-cair,
misalnya
air-alkohol,
air-aseton,
dll.
Alat yang digunakan dalam proses destilasi ini antara lain, labu destilasi, penangas,
termometer, pendingin/kondensor, konektor/klem, statif, adaptor, penampung,
pembakar, kaki tiga dan kasa.
Seperti terlihat pada gambar berikut :
dasar
destilasi
sederhana
adalah
pemisahan
suatu
campuran
berdasarkan perbedaan titik didih yang jauh atau dengan salah satu komponen bersifat
volatil. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih
rendahakan menguap lebih dulu. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan
kevolatilan, yaitu kecenderungan sebuah substansi untuk menjadi gas. Destilasi ini
dilakukanpadatekanan atmosfer. Aplikasi destilasi sederhana digunakan untuk memisah
kan campuran air dan alkohol.
Berskala suhu tinggi yang di atas titik didih zat cair yang akan didestilasi.
2.
Ditempatkan pada labu destilasi atau steel head dengan ujung atas reservoir HE
sejajar dengan pipa penyalur uap ke kondensor. Labu didih berfungsi sebagai
tempatsuatu campuran zat cair yang akan didestilasi .
Steel head berfungsi sebagai penyalur uap atau gas yang akan masuk ke alat pendingin
( kondensor ) dan biasanya labu destilasi dengan leher yang berfungsi sebagai steel
head. Kondensor memiliki 2 celah, yaitu celah masuk dan celah keluar yang berfungsi
untuk aliran uap hasil reaksi dan untuk aliran air keran. Pendingin yang digunakan
biasanya adalah air yang dialirkan dari dasar pipa, tujuannya adalah agar bagian dari
dalam pipa lebih lama mengalami kontak dengan air sehingga pendinginan lebih
sempurna dan hasil yang diperoleh lebih sempurna. Penampung destilat bisa berupa
erlenmeyer,
labu,
ataupun
tabung
reaksi
tergantung
pemakaiannya.
Pemanasnya juga dapat menggunakan penangas, ataupun mantel listrik yang biasanya s
udah terpasang pada destilator.
Pemisahan senyawa dengan destilasi bergantung pada perbedaan tekanan
uapsenyawa dalam campuran. Tekanan uap campuran diukur sebagai kecenderungan
molekul dalam permukaan cairan untuk berubah menjadi uap. Jika suhu
10
dinaikkan,tekanan uap cairan akan naik sampai tekanan uap cairan sama dengan
tekanan uapatmosfer. Pada keadaan itu cairan akan mendidih. Suhu pada saat tekanan
uap cairan sama dengan tekanan uap atmosfer disebut titik didih. Cairan yang
mempunyai tekanan uap yang lebih tinggi pada suhu kamar akan mempunyai titik didih
lebih rendah dari pada cairan yang tekanan uapnya rendah pada suhu kamar.
Jika campuran berair didihkan, komposisi uap di atas cairan tidak sama
dengankomposisi pada cairan. Uap akan kaya dengan senyawa yang lebih volatile
ataukomponen dengan titik didih lebih rendah. Jika uap di atas cairan terkumpul
dandinginkan, uap akan terembunkan dan komposisinya sama dengan komposisi
senyawayang terdapat pada uap yaitu dengan senyawa yang mempunyai titik didih
lebih rendah. Jika suhu relative tetap, maka destilat yang terkumpul akan mengandung
senyawa murni dari salah satu komponen dalam campuran.
Dalam diskusi yang lalu disinggung mengenai bagaimana aplikasi dari destilasi
sederhana ini. pada bab sebelumnya dibahas bahwa aplikasi destilasi secara umum
yaitu pada pengolahan minyak mentah, namun itu dengan destilasi vakum atau
fraksional. Destilasi sederhana digunakan untuk pemurnian senyawa yang biasanya
telahdiekstraksi. Misalnya ekstraksi padat-cair dan.pada sintesis kloroform. Pada
dasarnya prinsip atau metode pemisahannya sama. Sintesis koroform tanpa ekstraksi,
denganmereaksikan kaporit dan aseton yang akan menghasilkan kloroform.
Mula
mula kaporit
dihaluskan
menggunakan
lumpang
porselen
denganpenambahan akuades sedikit demi sedikit. Hal ini bertujuan untuk memperluas
permukaan kaporit sehingga mudah bereaksi. Setelah halus kaporit dituangkan ke
dalam labu destilasi. Kemudian dimasukkan aquades ke dalam penampung destilasi.
Aquades berfungsi untuk mengurangi penguapan destilat. Selanjutnya aseton dituang
ke dalamcorong pisah dan diencerkan dengan aquades yang berfungsi sebagai media
reaksi.Selanjutnya aseton diteteskan ke dalam labu destilasi yang berisi kaporit.
Dilanjutkan dengan pemanasan pada suhu 60 C. Campuran yang menguap
mengandung kloroform dan air. Uap ini mengalir melewati tabung kondensor dan
mengembun. Embun ini mencair dan mengalir ke dalam penampung destilat yang telah
berisi aquades. Destilat didinginkan di dalam baskom berisi es untuk mengurangi
penguapan klorofom.Klorofom yang masih mengandung air dipisahkan dengan
penambahan NaOH dalam corong pisah sehingga terbentuk lapisan dimana klorofom
lapisan
bawah
karena
11
masa jenisnya lebih kecil. Kloroform selanjutnya diteteskan kedalam CaCl anhidrat unt
uk mengikat air pada kloroform dan disaring.
Pada diskusi juga ditanyakan mengapa hasil klorofom yang diperoleh sangat
sedikit. Alasan pertama, pada dasarnya koloroform merupakan senyawa yang volatile
dengan titik didih yang rendah yaitu 60 C oleh karenanya pemanasan harus konstandan
dijaga. Bila melewati titik didihnya maka klorofom akan habis menguap danterlarut ke
dalam larutannya. Yang kedua adalah pada proses pemisahan pada corong pisah dimana
klorofom belum semuanya turun ke bawah sehingga ketika dipisahkanpun hasilnya
sedikit.
Ditanyakan pula pada diskusi tersebut mengenai perubahan fase tampak.Maksud
dari fase tampak ialah perubahan fase senyawa itu jelas. Yaitu kloroform atau senyawa
lain yang kita inginkan dalam suatu campuran dalam fase cair itu menguap sehingga
senyawa tersebut dalam fase gas kemudian terkondensasi menjadi embun lalu menetes
menjadi air ( fase cair kembali ).
a.
12
Potonglah botol bekas air mineral menjadi dua bagian. Bagian yang atas
kita lubangi tutupnya sampai diameternya sama dengan diameter selang.
Begitu juga bagian bawah kita buat dua lubang sejajar seukuran diameter
selang.
Buatlah lingkaran dari sandal bekas sampai diameternya sama dengan
diameter potongan bagian bawah botol bekas air mineral. Kemudian
buatlah dua lubang pada karet sandal seukuran diameter selang.
Buanglah penutup bagian atas bohlam atau minyak wangi sehingga
selang dapatdimasukkan.
Rangkailah alat tersebut berdasarkan ketentuan dibawah ini :
a) Susunlah kedua papan yang telah dipersiapkan sehingga membentuk
sudut siku-siku, papan yang berukuran lebih kecil diletakkan di
bagian bawah.
b) Pasanglah sandal yang sudah dilubangi pada botol air mineral bagian
bawah dari potongan tadi, sehingga tertutup rapat. Masukkan selang
yang berukuran30 cm ke lubang 1 dan sambungkan dengan corong potongan
botol bekas air mineral bagian atas. Masukkan pula selang yang berukuran 90 cm
ke lubang 3 yang digunakan sebagai saluran pembuangan. Masukkan selang yang
berukuran 80 cm ke dalam bohlam atau botol minyak wangi bekas,
kemudian sambungkan ke lubang 4 sehingga menembus lubang 2,
yang nantinya digunakan sebagai saluran pengembunan.
c) Rekatkan potongan botol bekas air mineral bagian bawah tepat di
tengah papan yang berukuran 50x40 cm dengan menggunakan karet ban
bekas,sedangkan potongan botol bekas air mineral bagian atas di
rekatkan di pojok kiri atas.
d) Letakkan wadah untuk menampung hasil proses destilasi tepat di
bawah selang pengembunan, dan wadah penampung air tepat di
bawah selang saluran pembuangan air.
e) Perhatikan gambar di bawah ini yang menjelaskan proses pembuatan
alatdestilasi beserta aplikasinya.
13
Penguapan komponen yang mudah menguap dari campuran dalam alat penguap.
Pengeluaran uap yang terbentuk melalui sebuah pipa uap yang lebar dan
kosongtanpa perpindahan panas dan pemindahan massa yang disengaja atau
dipaksakanyang dapat menyebabkan kondensat mengalir kembali ke lat
penguap.
Jika perlu, tetes-tetes cairan yang sukar menguap yang ikut terbawa dalam uap
dipisahkan dengan bantuan siklon dan disalurkan kembali kedalam alat
penguap.
c.
pemanas dan
lainnya. Udara
didestilasi
15
secara
bertingkat
diuapkan
dan
diembunkan.
Penyulingan
Terfraksi berbeda dari destilasi biasa, karena ada kolom fraksinasi di mana ada proses
refluks.
Refluks proses penyulingan dilakukan untuk pemisahan campuran etanol-air
dapatterjadi dengan baik. Fungsi kolom fraksinasi sehingga kontak antara
cairan dengan uap sedikit lebih lama. Sehingga komponen yang lebih ringan dengan
titik didih yang lebih rendah bendungan akan terus menguap ke kondensor. Lebih
komponen Sedangkan destilat akan kembali menjadi labu. Destilasi ini biasanya
digunakan untuk memisahkan campuran zat cair yang mempunyai perbedaan titik
didih tidak
berbeda banyak. Destilasi jenis ini dapat digunakan untuk memisahkan zat
yang mempunyai rentang perbedaan titik didih hingga di bawah 30oC (Gusti, 2013).
16
yang
digunakan
adalah
campuran
air
dan
etanol.
Campuran
ini bersifat azeotrof karena kedua larutan tersebut mempunyai titik didih yang hampirsa
ma sehingga akan sulit untuk dipisahkan antara zat yang satu dengan zat yanglainnya.
Hal
ini
dikarenakan
pada
saat
penampungan
destilat
akan
sulit
pada industri
17
Jumlah Atom C
C1 C5
C5 C7
C5 C12
C12 C16
Titik Didih
-164oC- 30oC
30oC- 90oC
30oC- 200oC
175oC- 275oC
Kegunaan
Bahan bakar gas
Pelarut, binatu kimia
Bahan bakar motor
Minyak lampu, bahan bakar
C15 C18
250 C- 400 C
kompor
Bahan bakar mesin diesel
dan diesel
Minyak-minyak
C16 ke atas
350oC ke atas
Pelumas
C20 ke atas
Meleleh
52oC-57oC
residu
residu
pengawetan
Aspal buatan
Bahan bakar, electrode
pelumas, gemuk,
jeli, petroleum
Parafin (lilin)
Ter
Kokas petroleum
(Wijahadi, 2012)
18
merupakan
campuran
atau
lebih
komponen pada komposisi tertentu dimana komposisi tersebut tidak bisa berubah
19
hanya melalui distilasi biasa. Ketika campuran azeotrop dididihkan, fasa uap yang
dihasilkan memiliki komposisi yang sama dengan fasa cairnya. Campuran azeotrop ini
sering disebut juga constant boiling mixture karena komposisinya yang senantiasa tetap
jika campuran tersebut dididihkan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan ilustrasi berikut :
digambarkan
sebagai
pertemuan
antara
dan
saturated liquid . Ditandai dengan garis vertikal putus-putus Etanol dan air membentuk
azeotrop pada komposisi 95,6% - massa etanol pada keadaan standar (Tiya Permana
Putri, 2012).
20
Distilasi vakum adalah distilasi yang tekanan operasinya 0,4 atm (300
mmHg absolut). Proses distillasi dengan tekanan dibawah tekanan atmosfer.
b.
1.
2.
3.
4.
5.
Enjector
Kondensor
Coloum vakum
22
4.
b.
Top kolom berupa produk Light Vacum Sloop ( LVS ), produk ini
merupakan produk yang jelek, yang biasa nya di tampung sebagai minyak
sloop.
Dibawah Light Vacum Sloop ( LVS ) adalah produk Light Vacum Gas Oil
LVGO ), digunakan untuk komponen blending solar.
Selanjutnya produk Parafine Oil Distillate ( POD ), produk ini adalah bahan
baku bagi proses pembuatan lilin atau Wax di unit proses Wax Plant.
Produk ini merupakan produk yang khusus, jadi tidak semua HVU
mempunyai produk ini.
Produk selanjutnya adalah produk Hight Vacum Gas Oil ( HVGO ). Produk
ini digunakan untuk bahan baku proses cracking ( Hydro Cracking Unit /
HCU ). Produk POD bila tidak di olah di wax plant di gabungkan dengan
produk HVGO untuk umpan di HCU.
Produk bottom kolom HVU berupa Short Residue yang digunakan untuk
Fuel Oil di dapur atau digunakan untuk asphal jalan.
Produk-produk tersebut keluar dari kolom kemudian diambil panasnya di
preheater atau heat exchanger dan didinginkan dengan fin fan dan
selanjutnya di kirim ke tanki produksi atau ke proses selanjutnya.
5.
disuling memiliki titik didih atmosfer tinggi atau perubahan kimia pada
suhu mendekati titik didih atmosfer mereka. Suhu bahan sensitif (seperti
beta karoten) juga memerlukan distilasi vakum untuk menghapus pelarut
dari campuran tanpa merusak produk. Alasan lain penyulingan vakum
digunakan adalah bahwa dibandingkan dengan penyulingan uap ada tingkat
yang lebih rendah residu membangun. Hal ini penting dalam aplikasi
komersial dimana transfer suhu diproduksi menggunakan penukar panas.
b.
Tutup
mendidih
campuran
mungkin
memerlukan
banyak
tahap
dilepaskan kembali ke didinginkan cair, dan jatuh kembali ke dalam bejana reaksi.
Kapal
kemudian
dipanaskan
keras
untuk
kursus
reaksi.
Refluks
sangat
banyakdigunakan dalam industri yang menggunakan kolom destilasi skala besar dan
fraksionator seperti kilang minyak, petrokimia dan pabrik kimia, dan pabrik pengolahan
gas alam (Zila, 2011).
Fungsi refluks, adalah memperbesar L/V di enriching section, sehingga
mengurangi
jumlah
equibrium
stage yang
diperlukan
untuk product quality yangditentukan, atau, dengan jumlah stage yang sama, akan
menghasilkan product quality yang lebih baik dengan menggandakan kontak kembali
antara
cairan
dan
uap
agar panas yang digunakan efisien. Refluks/destruksi ini bisa dimasukkan dalam maca
m - macam destilasi walau pada prinsipnya agak berkelainan. Refluks dilakukan untuk
mempercepat reaksi dengan jalan pemanasan tetapi tidak akan mengurangi jumlah zat
yang ada. Dimana pada umumnya reaksi- reaksi senyawa organik adalah lambat maka
campuran
reaksi
perlu
dipanaskan
tetapi
biasanya
pemanasan
akan
menyebabkan penguapan baik pereaksi maupun hasil reaksi. Karena itu agar campuran
tersebutreaksinya dapat cepat, dengan jalan pemanasan tetap jumlahnya tetap
reaksinyadilakukan secara refluks (Anonim, 2012).
2.4.6. Destilasi Uap
Untuk memurnikan zat/senyawa cair yang tidak larut dalam air, dan titik didihnya
cukup tinggi, sedangkan sebelum zat cair tersebut mencapai titik didihnya,zat cair
sudah terurai, teroksidasi atau mengalami reaksi pengubahan (rearranagement ), maka
zat cair tersebut tidak dapat dimurnikan secara destilasi sederhana atau destilasi
bertingkat, melainkan harus didestilasi dengan destilasi uap (Tiya Permana Putri,
2012).
Destilasi
uap
adalah
istilah
yang
secara
umum
digunakan
untuk
destilasicampuran air dengan senyawa yang tidak larut dalam air, dengan cara
mengalirkan uap air ke dalam campuran sehingga bagian yang dapat menguap berubah
menjadiuap pada temperatur yang lebih rendah dari pada dengan pemanasan langsung.
Untuk destilasi uap, labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan dihubungkan
dengan labu pembangkit uap (lihat gambar alat destilasi uap). Uap air yang dialirkan ke
dalam labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan, dimaksudkan untuk
27
menurunkan titik didih senyawa tersebut, karena titik didih suatu campuran lebih
rendah dari pada titik didih komponen-komponennya. (Tiya Permana Putri, 2012).
akan dimurnikan, dimaksudkan untuk menurunkan titik didih senyawa tersebut, karena
titik didih suatu campuran lebih rendah dari pada titik didih komponen-komponennya.
Aplikasi dari destilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti
minyak eucalyptus dari eucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan
untukekstraksi minyak parfum dari tumbuhan (Saprudin, 2013).
2.4.7. Destilasi Kering
Distilasi kering adalah suatu metoda pemisahan zat-zat kimia Dalam proses
distilasi
kering,
sehingga
menghasilkan produk-
produk berupa cairan ataugas (yang dapat berkondensasi menjadi padatan). Produkproduk tersebut disaring, dan pada saat yang bersamaan mereka berkondensasi dan
dikumpulkan. Distilasi kering biasanya membutuhkan suhu yang lebih tinggi
dibanding distilasi biasa.
Metode
ini
dapat
digunakan
Selain
itu,
untuk
distilasi
Misalnya
memperoleh bahan
kering
juga
bakar cair
digunakan
untuk
menghasilkan gas sulfur dioksida dan sulfur trioksidayang dapat dilarutkan dalam air
membentuk asam sulfat. Pada awalnya, ini adalah cara yang umum untuk memproduksi
asam sulfat.
Prinsipnya memanaskan material padat untuk mendapatkan fasa uap dan cairnya.
Contohnya untuk mengambil cairan bahan bakar dari kayu atau batu bata.
2.5. Aplikasi
1.
heater, kondensor, ejektor air, pompa ejektor, pompa kondensat, indikator salinitas, dan
peralatan kontrol.Proses kerja destilasi ini mulanya air laut dihisap oleh pompa ejektor
29
yang terdapat dipantai. Kemudian, air laut tersebut dimasukan ke dalam alat penukar
gas (heat exchanger). Pada tahap ini, air laut dipanasi oleh air panas dari panas buang
diesel atau boiler limbah biomassa pada suhu 80 derajat C.
Selanjutnya, air tersebut divakumkan pada tekanan udara kurang dari 1 atm.Pada
kondisi hampa udara (vakum) yang tinggi dan suhu rendah itulah, sebagian dari air laut
menguap. Dimana, uap bertekanan rendah dari tempat lain mendapat pendinginan dari
air laut yang dimasukkan dari cerobong terpisah. Pada saat itulah, uap berkondensasi
menjadi air tawar. Air laut yang sudah hangat akan mengalir dari saluran keluar
pendingin. Dan selanjutnya akan masuk ke dalam heat exchanger sebagai air umpan.
Uap tekanan rendah yang timbul di dalam heat exchanger mengalir masuk ke dalam
evaporator. Begitu pula dengan air sisa buangan yang kental.Selanjutnya, uap air itu
didinginkan oleh air laut dan berkondensasi menjadi air tawar.
Hasil air tawar di kondensor itu kemudian dipompa keluar oleh condensatepump.
Kemudian, air tersebut dialirkan ke tangki persedian air tawar. Sementara sisa air
buangan dikeluarkan secara teratur oleh water ejector.Sedangkan mengenai kadar
garam dari air destilat (air yang dihasilkan dari proses destilasi inired) secara terus
menerus dipantau oleh salinity indicator. Sebuah solenoid valve dipasang pada saluran
keluar pompa air destilasi.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1.
Destilasi adalah suatu proses pemisahan dua atau lebih komponen zat cair berdasarkan
pada titik didih.
31
2.
Prinsip umum dari destilasi adalah pemisahan senyawa yang memiliki perbedaan
tekanan uap pada suhu tertentu. Destilasi merupakan pemisahan fisik dari sebuah
campuran menjadi dua atau lebih fraksi yang memiliki titik didih yang berbeda.
3.
4.
Prinsip destilasi ini sangat penting dipelajari karena dapat diaplikasikan dengan mudah
dalam kehidupan seharihari.
5.
Di sisi lain, prinsip destilasi cukup susah dipahami kalau tidak menggunakan alat
praktikum. Dengan demikian, tersedianya laboratorium dan alatnya merupakan sebuah
keharusan agar siswa dapat memahaminya dengan lebih mudah.
6.
Pemisahan senyawa dengan destilasi bergantung pada perbedaan tekanan uap senyawa
dalam campuran. Tekanan uap campuran diukur sebagai kecenderungan molekul
dalam permukaan cairan untuk berubah menjadi uap.
7.
Jika suhu dinaikkan, tekanan uap cairan akan naik sampai tekanan uap cairansama
dengan tekanan uap atmosfer. Pada keadaan itu cairan akan mendidih. Suhu pada saat
tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap atmosfer disebut titik didih.
8.
Cairan yang mempunyai tekanan uap yang lebih tinggi pada suhu kamar akan
mempnyai titik didih lebih rendah daripada cairan yang tekanan uapnya rendah pada
suhu kamar.
9.
Jika campuran berair didihkan, komposisi uap di atas cairan tidak sama dengan
komposisi pada cairan. Uap akan kaya dengan senyawa yang lebih volatile atau
komponen dengan titik didih lebih rendah. Jika uap di atas cairan terkumpul dan
dinginkan, uap akan terembunkan dan komposisinya sama dengan komposisi senyawa
yang terdapat pada uap yaitu dengan senyawa yang mempunyai titik didih lebih rendah.
Jika suhu relative tetap, maka destilat yang terkumpul akan mengandung senyawa
murni dari salah satu komponen dalam campuran.
10.
11.
Ada beberapa macam destilasi yaitu destilasi sederhana ( biasa ), destilasi bertingkat
( fraksionasi ), destilasi azeotrop, destilasi vakum ( tekanan rendah ), destilasi refluks
( destruksi ), destilasi uap, dan destilasi kering.
12.
Aplikasi destilasi dilakukan pada desalinasi ( menguapkan air laut menjadi air
tawar ) dan pengolahan minyak bumi.
32
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/distilasi
http://gedehace.blogspot.com/2009/03/ kuliah/destilasi/distilasi-part-1.html
http:// www-chem-is-try:org/sect=belajar&ext=destilation07-03
Ristiyani, Janik. 2008 .Laporan praktikum Kimia Organik II . Sintesis Klorofom .
33
34