Professional Documents
Culture Documents
Uji Protein
Disusun oleh :
Muhammad Faisal Natsir Asrof
Kelas XII IPA 6
No 21
Tahun Pelajaran 2014/2015
I. Tujuan :
l. Larutan NaOH 1 M
m. Larutan Pb(CH3COO)2
IV. Langkah kerja
a. Uji ikatan peptida
:
:
Memasukkan 2,5 ml susu dan 2,5 ml putih telur ke dalam dua tabung reaksi yang
berbeda.
- Meneteskan 10 tetes CuSO4 ke dalam dua tabung reaksi.
- Menambahkan 3 ml NaOH 1 M ke dalam tabung reaksi.
- Menggoyang tabung reaksi.
- Mengamati perubahan warna yang terjadi.
b. Uji gugus fenil atau uji Xantoprotein
:
-
Memasukkan 2,5 ml susu dan 2,5 ml putih telur ke dalam dua tabung reaksi yang
berbeda.
Meneteskan 10 tetes HNO3 pekat ke dalam dua tabung reaksi.
Memasukkan tabung reaksi tersebut ke dalam air yang dipanaskan dalam gelas
kimia.
Memanaskan tabung reaksi tersebut selama 4-5 menit.
Setelah 4-5 menit, mengambil tabung reaksi dan menaruhnya di rak tabung reaksi
Memasukkan 2,5 ml susu dan 2,5 ml putih telur ke dalam dua tabung reaksi yang
berbeda.
Memasukkan 1 ml NaOH 1 M ke dalam dua tabung reaksi.
Memasukkan tabung reaksi tersebut ke dalam air yang dipanaskan dalam gelas
kimia.
Memanaskan tabung reaksi tersebut selama 4-5 menit.
Setelah 4-5 menit, mengambil tabung reaksi dan meneteskan Pb(CH3COO)2 ke
V. Hasil pengamatan
A.
B. Uji Biuret
N
o
1
Larutan
Warna awal
Susu
Putih susu
Putih telur
Putih bening
Warna berubah
menjadi putih
keunguan, lalu lama
kelamaan warna jadi
putih pudar
Warna jadi ungu
bening
C. Uji Xantoprotein
No
Larutan
Perubahan
HNO3 pekat
Susu
-Sebelum dipanaskan
ada gumpalan di
bawah
- setelah dipanaskan
ada gumpalan diatas
Putih telur
-Setelah dipanaskan
warna berubah
menjadi putih keruh
-setelah dingin sedikit
menggumpal
-berwana kuning
dibagian bawah
Larutan
Perubahan
VI.
Susu
Putih telur
Lalu ditetesi
Pb(CH3COO)2
Warna jadi coklat muda
Warna jadi coklat dan
ada gumpalan seperti
pasir
Pembahasan
a. Uji biuret
Susu dan putih telur berubah warna menjadi ungu hal ini
menunjukan positif bahwa kedua bahan mengandung ikatan
peptida dan bisa dilihat warna ungunya lebih jelas pada putih
telur maka bisa diindikasi kandungan protein lebih banyak di
putih telur dibandingkan di susu hal ini juga bisa dikarenakan
dalam percobaan hanyak menggunakan susu tidak murni yaitu
menggunakan susu kental manis putih sehingga kandungan
protein memang sedikit.
b. Uji Xantoprotein
Dalam hasil pengamatan menunjukan susu berubah warna
menjadi kuning jingga hal ini menunukan bahwa dalam susu
positif terdapat inti benzena segdangkan putih telur warnanya
pink yang pudar hal ini menunjukan bahwa dalam putih telur
tidak ada inti benzena sedangkan dalam percobaan teman kami
menunjukan bahwa dalam uji putih telur menunjukan hasil yang
positif putih telur mengandung inti benzena, perbedaan hasil ini
bisa disebabkan rusaknya zat putih telur.
c. Uji Pbs
Dari hasil pengamatan menunjukan bahwa susu dan putih telur
sama-sama mengandung belerang ditunjukan dengan endapan
hitam pada kedua bahan uji tersebut, akan tetapi pada putih
telur ditemukan lebiih banyak endapan dibanding pada susu hal
Kesimpulan
Pada tes uji biuret yaitu untuk mengetahui ada tidaknya kandungan protein dalam
makanan. Apabila bahan makanan yang diuji protein, pada uji biuret akan terbentuk
warnaungu. putih telur dan susu mengandung protein.
Pada tes Xantoprotein yaitu untuk mengetahui ada tidaknya inti benzena. Apabila
bahan makanan yang diuji terbentuk endapan putih dan berwarna kuning jingga, maka
bahan makanan tersebut mengandung cincinbenzena.
Pada uji belerang ini memberikan hasil positif terhadap protein yang mengandung
asam amino yang memiliki gugus belerang, seperti sistein, sistin, dan metionin. Caranya
yaitu larutan protein dan larutan NaOH pekat dipanaskan, kemudian ditambahkan larutan
timbale asetat. Jika protein tersebut mengandung belerang, akan terbentuk endapan hitam
timbale sulfide (PbS).