You are on page 1of 3

Membudayakan Etos Kerja Islami

(ringkasan)

Judul asli : Membudayakan Etos Kerja Islami


Penulis : K.H. Toto Tasmara
Penerbit : Gema Insani Press, Jakarta
Tahun : 2002
Jumlah halaman : 242 hlm
Pembedah : Shofia Rija (Mahasiswa Teknik Kimia USU 2004)
Dibedah pada Acara bedah buku KAMMI Korpus Teknik USU)

Etos kerja merupakan totalitas kepribadian diri serta cara mengekspresikan,


memandang, meyakini, dan memberikan sesuatu yang bermakna, yang mendorong
dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang optimal (high performance).
Etos kerja muslim didefenisikan sebagai sikap kepribadian yang melahirkan
keyakinan yang sangat mendalam bahwa bekerja itu bukan saja untuk memuliakan
dirinya, menampakkan kemanusiaannya, melainkan juga sebagai suatu manifestasi dari
amal saleh. Sehingga bekerja yang didasarkan pada prinsip-prinsip iman bukan saja
menunjukkan fitrah seorang muslim, melainkan sekaligus meninggikan martabat dirinya
sebagai hamba Allah yang didera kerinduan untuk menjadikan dirinya sebagai sosok
yang dapat dipercaya, menampilkan dirinya sebagai manusia yang amanah, menunjukkan
sikap pengabdian sebagaimana firman Allah, “Dan tidak Aku menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS. Adz-Dzaariyat : 56)
Seorang muslim yang memiliki etos kerja adalah mereka yang selalu obsesif atau
ingin berbuat sesuatu yang penuh manfaat yang merupakan bagian amanah dari Allah.
Cara pandang untuk melaksanakan sesuatu harus didasarkan kepada tiga dimensi
kesadaran, yaitu :
• Dimensi makrifat (Aku Tahu)

Makrifat

Alam Diri Pribadi

Ringkasan, Membudayakan Etos Kerja Islami 1


7 knows
1. tahu siapa aku, apa kekuatan dan kelemahanku
2. tahu apa pekerjaanku
3. tahu siapa pesaingku dan kawanku
4. tahu produk yang akan dihasilkan
5. tahu apa bidang usahaku dan tujuanku
6. tahu siapa relasiku
7. tahu pesan-pesan yang akan kusampaikan

• Dimensi hakikat (aku berharap)


Sikap diri untuk menetapkan sebuah tujuan kemana arah tindakan dilangkahkan.
Setiap pribadi muslim meyakini bahwa niat atau dorongan untuk menetapkan cita-cita
merupakan ciri bahwa dirinya hidup.

• Dimensi syariat (aku berbuat)


Pengetahuan tentang peran dan potensi diri, tujuan serta harapan-harapan hendaklah
mempunyai arti kecuali bila dipraktikkan dalam bentuk tindakan nyata yang telah
diyakini kebenarannya.

Bekerja untuk mencari fadhilah karunia Allah, menjebol kemiskinan, meningkatkan


taraf hidup, martabat, dan harga diri.
Harapan (hope) hanya bisa diraih bila memenuhi kualitas kepribadian yang secara
metaforis dapat digambarkan dalam rumus :

Quality of your (head + heart + hand) + hard working = hope

Yang membedakan semangat kerja dalam Islam adalah kaitannya dengan nilai
serta cara meraih tujuannya. Bagi seorang muslim bekerja merupakan kewajiban yang
hakiki dalam rangka menggapai ridha Allah. Sedangkan orang kafir bermujahadah untuk
kesenangan duniawi dan untuk memuaskan hawa nafsu.
Dijepang dikenal sebuah istilah Keizen yang dipelopori oleh Masaaki Imai, yakni
semangat untuk terus-menerus melakukan perbaikan yang melibatkan setiap orang mulai
dari pimpinan puncak sampai pekerja lapangan. Salah satu motonya adalah “Engineers at
Japanese plants are often warned, ‘There will be no progress if you keep on doing things
exactly the same way’” (para insinyur di Jepang sering diingatkan akan sebuah moto,
‘Tidak pernah akan ada kemajuan jika Anda mengerjakan sesuatu dengan cara yang sama
dari waktu ke waktu)

25 ciri etos kerja muslim :


• Mereka kecanduan terhadap waktu → Menyusun tujuan, realisasi, kerja, evaluasi
• Hidup berhemat dan efisien
• Ikhlas
• Jujur
• Memiliki komitmen → Tekad dan keyakinan, tidak mudah menyerah
• Istiqomah

Ringkasan, Membudayakan Etos Kerja Islami 2


• Berdisiplin → berhati-hati dan tanggungjawab dalam kerja
• Konsekuen dan berani menghadapi tantangan
• Memiliki sikap percaya diri
• Kreatif
• Bertanggungjawab → kerja sebagai amanah
• Mereka bahagia karena melayani/ menolong
• Memiliki harga diri
• Memiliki jiwa kepemimpinan
• Berorientasi ke masa depan
• Memiliki jiwa wiraswasta
• Memiliki insting bertanding
• Mandiri (Independent)
• Kecanduan belajar dan haus mencari ilmu
• Memiliki semangat perantauan
• Memperhatikan kesehatan dan gizi
• Tangguh dan pantang menyerah
• Berorientasi pada produktivitas
• Memperkaya jaringan silaturahim
• Memiliki semangat perubahan

Hal-hal yang harus dilakukan untuk mencapai etos kerja yang islami adalah :
1. Percaya diri dan optimis
2. Jiwa yang merdeka
3. Allah always in my heart
4. Berwawasan
5. Memiliki kemampuan bersaing
6. Berpikir positif
7. Memiliki harga diri
8. Berorientasi ke depan

Masalah –masalah yang menghambat etos kerja :


1. Kesalahan paradigma berpikir terhadap tindakan, cth : pesimis, aku tidak bisa
2. Kesalahan paradigma beribadah, cth : ibadah hanya sebatas maghdah

Ringkasan, Membudayakan Etos Kerja Islami 3

You might also like