You are on page 1of 4

Selama 11 tahun keberadaan Bus Transjakarta, Pemprov DKI Jakarta telah membeli 7

94 unit bus. Namun sebanyak 331 unit sudah rusak dan jadi besi rongsok, sehingga
yang beroperasi saat ini cuma 463 armada untuk melayani 300 ribuan penumpang.
Sebenarnya dari 463 unit yang beroperasi, sebagian juga tidak layak. Namun karena
animo masyarakat sangat tinggi, maka sejumlah bus yang terdapat kerusakan di sa
na-sini, tetap beroperasi, ujar Dirut PT TransJakarta, ANS Kosasih saat meresmika
n 100 persen penggunaan e-ticketing di halte busway Manggarai, Matraman, Sabtu (
21/2). Jelas, kondisi ini tidak nyaman bagi penumpang. Namun apa boleh buat, tamba
hnya.
Dirut PT TransJakarta NS Kosasih meresmikan penggunaan tiket elektronik busway d
i Halte Manggarai.
Kosasih menjelaskan pada awal busway beroperasi tahun 2004 hanya melayani sekita
r 12 ribu penumpang. Tapi sekarang jumlah penumpang tiap hari berkisar 300 ribu o
rang, papar Kosasih yang secara simbolis meresmikan penggunaan kartu uang elektro
nik di Koridor 4 dan 6. Dengan demikian seluruh koridor busway di Jakarta telah
100 persen full e-ticketing.
Minimnya armada busway sering dikeluhkan masyarakat, sehingga dalam waktu dekat
ini PT TransJakarta menambah 52 bus lagi. Pada bulan Juni ini sekitar 15 unit sud
ah tiba di Jakarta dan langsung beroperasi, sedangkan sisanya menyusul sepanjang
tahun ini, kata Kosasih menambahkan e-ticketing yang merupakan produk dari enam
bank, telah terjual kepada masyarakat sebanyak 300 ribu kartu dengan harga Rp 40
ribu termasuk isi voucher Rp 20 ribu.
RAWAT RUTIN
Banyaknya armada yang rusak dikritik Ketua Umum Koalisi Rakyat Pemerhati Jakarta
Baru (Katar) Sugiyanto. Sebanyak 331 bus yang rusak menunjukkan Pemprov DKI maup
un perusahaan pengelola tidak rajin merawat kendaraan. Kurun waktu 11 tahun sebe
narnya masih relatif muda untuk usia kendaraan, apalagi yang rusak juga termasuk
kendaraan muda. Lihat saja bus Metromini maupun Kopaja yang sudah berusia 30 ta
hun saja masih bisa beroperasi, kata Sugiyanto mendesak instansi berwenang mengus
ut anggaran perawatan busway.
Menurutnya, Pemprov DKI baru saja menyuntik modal ke PT TransJakarta mencapai tr
iliunan rupiah, jangan dianggap hibah atau warisan. Itu uang rakyat yang harus di
pertanggung-jawabkan. Proyek pembelian busway, pembangunan sarana prasarana, mau
pun perawatan kendaraan harus dilaporkan secara transparan, termasuk penghasilan
dari iklan, tandas Sugiyanto mendesak Ahok jangan terlalu memanjakan PT TransJak
arta dengan terus-terusan menyuntik modal pakai APBD. (Joko)
ZhongThong Bakar (www.citizenjurnalism.com)
BACA JUGA === > http://tekno.kompas.com/read/2014/02...m.transjakarta
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memutuskan empat konsorsium transjakar
ta yang menjadi operator di Koridor II, III, IV, V, VI, VII, dan IX tetap menjad
i operator di tujuh koridor tersebut. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja
Purnama mengatakan, keempat konsorsium itu tidak perlu mengikuti lelang operator
transjakarta.
"Mereka tidak perlu ikut tender, kita tunjuk langsung," kata Basuki, di Balaikot
a Jakarta, Rabu (26/2/2014).
Keempat konsorsium tersebut telah mengantongi rekomendasi dari Lembaga Kebijakan

Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP). Empat konsorsium itu adalah PT Tra
ns Batavia, PT Jakarta Trans Metropolitan, PT Jakarta Mega Trans, dan PT Trans M
ayapada Busway.
Mereka tetap jadi operator bus di tujuh koridor dengan syarat operator harus mem
beli bus baru karena harga kilometer yang dibayarkan Pemprov DKI sudah meningkat
. Keempat konsorsium hanya mengoperasikan 50 persen unit bus transjakarta di tuj
uh koridor, sedangkan 50 persen lainnya akan dilelang tender oleh Pemprov DKI.
"Saya tanya ke mereka (operator), mau enggak beli bus? Karena kami suplai bus ka
lau mereka mau pakai. Tapi, mereka bilang mau bikin yang lebih bagus," kata Basu
ki.
Sebelumnya, empat konsorsium transjakarta di Koridor II, III, IV, V, VI, VII, da
n IX meminta Pemprov DKI membatalkan lelang operator transjakarta. Keempat konso
rsium itu mengaku telah mampu melaksanakan semua persyaratan dalam penjanjian ko
ntrak dengan DKI.
Melalui Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 173 Tahun 2010 tentang Prosedur Peneta
pan Operator Bus Transjakarta Busway, perusahaan bus atau konsorsium perusahaan
bus dapat menjadi operator transjakarta setelah melalui prosedur lelang.
Quote:
Original Posted By flagellumdei ?
1. Selamat malam tepekars. Kita akan bahas soal modus dan tujuan Ahok mengungkap
"Anggaran Siluman". Apa sebenarnya? Simak!
2. Ahok memiliki banyak jaringan media yg dibayar oleh pengusaha hitam dibelakan
g dirinya. Tentu para pengusaha hitam tsb meminta imbalan.
3. Mereka meminta proyek-proyek di Pemda dimenangkan olehnya. Selain itu, Ahok d
an keluarganya serta kroni Chinese mengendalikannya.
4. Para pengusaha yg membackup Ahok dan Jokowi itu satu paket. Mereka sama-sama
memanfaatkan keduanya, melalui jaringan media bayaran.
5. Dukungan medsos dan para akun bayaran, telah dipersiapkan sebelumnya. Mereka
bertugas menjaga citra Ahok dimata publik. Sadari itu!
6. Kini Ahok tengah mengeluarkan amunisinya, berupa pembongkaran "Anggaran Silum
an" yg tentu ada kepentingan politik dan bisnis.
7. Kepentingan politiknya, Ahok tengah dipersiapkan menuju kursi Presiden RI. Aw
as, hati-hati kalian, jgn terpengaruh oleh citra palsunya.
8. Kepentingan bisnis, Ahok tengah menyusun strategi e-Budgeting yg menguntungka
n pihak asing, kroni-kroni dan dirinya.
9. E-Budgeting merupakan langkah politik Ahok guna menguasai semua proyek yg dia
handel. Dgn cara merekayasa APBD 2015 yg dilaporkan dirinya
10. Sistem anggaran e-budgeting yg digembar-gemborkan Ahok tercium ada kepenting
an asing di balik penggunaan sistem tersebut.
11. E-budgeting itu untuk mengamankan pengusaha asing yg selama ini membackup Ah
ok. Itulah balas budi Ahok pada mereka.
12. e-budgeting merupakan program Bank Dunia, IMF dan ADB agar dana mereka bisa
aman di Jakarta. Melalui cara menggusur APBD DKI.

13. Selain itu pihak yg paling diuntungkan dgn e-budgeting adalah pengusaha mult
i national corporation yg bisa leluasa memainkan APBD DKI.
14. Asing bisa memainkan karena konsep melalui e-budgeting Ahok tdk perlu lagi m
inta persetujuan DPRD atau legilslatif.
15. Padahal UU mengatur budgeting atau anggaran harus melibatkan legislatif. Kal
au DPRD tdk diterlibatkan, maka asing bisa leluasa bermain.
16. Contohnya soal dana recovery, 100 persen asing yg atur, rakyat dan DPRD tak
bisa kontrol. Manipulasi di dana reccovery itu luar biasa.
17. Dlm sistem anggaran e-budgeting, mafia-mafia lokal tdk bisa bermain krn suda
h di-protect pemain asing.
18. Rakyat pun tak bisa berbuat banyak untuk mengontrol saat asing masuk di APBD
. Tp Ahok tetap bersikeras menggunkan sistem e-budgeting.
19. Kepentingan asing yang gunakan dana pemerintah DKI Jakarta bisa sampai 1000
triliun. Misalnya ada Giant Seaworld yg nilainya Rp. 300 T.
20. Atau ada juga reklamasi yang sampai ratusan triliun. Ini diluar kontrol raky
at semua. Bisa dibayangkan, rakyat DKI akan semakin susah.
21. Adapun kisruh terkait "Anggaran Siluman" pada APBD 2015, lebih mudah kita si
mpulkan bahwa "Ahok, Maling Teriak Maling".
22. Opini publik yg dibentuk media belakangan ini memposisikan pihak DPRD paling
bersalah terkait anggaran siluman yg dituding-tuding Ahok.
23. Contohnya, Pengadaan UPS (Uninterruptible Power Supply). Tidak mungkin eksek
utif tdk ikut main, krn memang pelaksanaannya di eksekutif.
24. Sesama maling teriak maling, sembunyi dibalik dinding. Bisanya menuding, pad
ahal dia sendiri maling.
25. Proses penyusunan APBD pasti diwarnai tawar-menawar antara ekesekutif dan le
gislatif. Hingga akhirnya diputuskan bersama.
26. Berbeda dengan proses pembuatan Peraturan Pemerintah Pengganti UU (Perppu),
misalnya, yg hanya bicara setuju atau tidak setuju.
27. Dlm hal ini perlu adanya BPK. Kalau sudah ada audit, gampang itu diseret okn
um DPRD, eksekutif, sampai pengusaha pasti ada bermain.
28. Nyatanya, data yg diserahkan ke Kemendagri berbeda dgn yg dibahas di DPRD. A
hok melanggar UU, dia memalsukan dokumen.
29. Ahok merusak sistem yg telah disepakati bersama, dan dia ingin menang sendir
i, dgn cara menyusupkan programnya dia, e-budgeting.
30. Program e-budgeting dirancang guna memuluskan para pembackupnya, menguasai s
endi-sendi perekonomian di DKI Jakarta.
31. Ahok melobi Ketum-ketum partai dan elit-elit politik, selain itu menyusun ke
kuatan melalui jaringan media bayaran.
32. Tentu dalam hal ini, Ahok bkn saja memberi peluang bagi pengusaha asing dan
cukong china, dia pun mulai mengajak keluarganya.

33. Bukti keluarga Ahok mulai dilibatkan, melalui photo isteri Ahok, Veronica Ta
n, tengah memimpin rapat. pic.twitter.com/D3ZPm47gUe
34. Rapat tsb membahas percepatan revitalisasi Kota Tua JKT diruang rapat Balaik
ota DKI. Posisi Veronica Tan berada diposisi Pimpinan Rapat.
35. Seharusnya posisi itu ditempati oleh Deputi Gubernur Bidang Pariwisata, Sylv
iana Murni. Namun diambil alih oleh isteri Ahok.
36. Ahok memang politisi ulung, dia pandai memainkan sandiwara, seakan dirinya b
erada diposisi org bener yg berjuang memberantas korupsi.
37. Hingga semua SKPD-SKPD DKI tak ada gunanya, krn Ahok memiliki Team Khusus. S
KPD hanya bisa nurut apa kata Ahok.
38. Jadi semua bahan yg dipersiapkan oleh SKPD sudah digarap oleh Tim Khusus Aho
k. Nah, rapat SKPD di Pemda pun hanya formalitas saja.
39. Ahok memang cerdas, namun kecerdasan Ahok digunakan untuk menipu rakyat, dan
memuaskan hasrat diri dan para kroninya.
40. Publik kini tengah dilenakan oleh sosok Ahok yg dianggap bak pahlawan. Semog
a penjelasan tadi bisa merubah pandangan kalian soal Ahok.
41. Mungkin hanya itu yg bisa kami jelaskan. Semoga bermanfaat. Akhirul kalam. W
allahu 'Alam Bisshowab.

You might also like