You are on page 1of 7

SAP

(SATUAN ACARA PENYULUHAN)


Tema

C A M PA K

Oleh :

LISA SUSANTI
080201004

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


STIKES PIALA SAKTI
PARIAMAN
2015

SATUAN ASUHAN PENYULUHAN


(SAP)
Pokok Bahasan
: BBL
Sub Pokok Bahasan : Campak
Penyuluhan
: LISA SUSANTI
NIM
: 120201022
Hari/Tanggal : Kamis/ 05 Maret 2015
Waktu
: 20 menit
Tempat
: Korong Lampanjang
Sasaran
: Ibu-ibu dan Bayi

I. Tujuan Intruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan peserta yang
mempunyai keluarga yang menderita akhirnya mengerti tentang penyakit
campak.
II. Tujuan Instruksional Khusus
Ibu-ibu atau wanita hamil dapat mengetahui tentang ;
1. Setelah penyuluhan sasaran dapat menjelaskan tentang pengertian campak
2. Setelah penyuluhan sasaran dapat menyebutkan penyebab campak
3. Setelah penyuluhan sasaran dapat menjelaskan tanda dan gejala campak
4. Setelah penyuluhan sasaran dapat menjelaskan cara penularan campak
5. Setelah penyuluhan sasaran dapat menyebutkan pencegahan campak
III.Metode
Ceramah/Tanya jawa
IV. Media
1. Leaflet
2. Posters

V. Materi dan Kegiatan


No
1.

Waktu
Pembukaan

Kegiatan Penyuluhan
Mengucapkan salam

Kegiatan
Menjawab salam

2.

(2 menit)
Inti

Menyampaikan tujuan
Menjelaskan pengertian campak

Mendengarkan

(10 menit)

Menjelaskan penyebab campak

Melihat

Menjelaskan tanda dan gejala

Mengerti

Peserta

campak
-

Menjelaskan cara penularan


campak

Tanya jawab

Menjelaskan pencegahan

campak
Meminta ibu-ibu memberikan

(5 menit)

pertanyaan

dapat

memberikan kritik
dan saran

Penutup

Kesimpulan

(3 menit)

Saran

Mengucapkan terima kasih

VI. Evaluasi
1. Meminta ibu untuk menyebutkan kembali apa yang dijelaskan
2. Tanya jawab tentang materi yang dijelaskan
3. Memberikan kesempatan kepada salah satu ibu untuk menjelaskan
tentang campak
VII.

Daftar Pustaka
Hidayat, Aziz Alimul A., ( 2008 ), Pengantar Ilmu kesehatan anak untuk
pendidikankebidanan, Salemba medika, Jakarta
Hidayat, Aziz Alimul A., ( 2008 ), Pengantar Ilmu Keperawatan 1, Salemba
medika, Jakarta
Brunner & Suddarth, 2001. Keperawatan medikal Bedah. EGC : Jakarta
Donna L. Wong. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. EGC :
Jakarta
Nelson, 2000. Ilmu Kesehatan Anak Vol 2. Jakarta. EGC
Rodolfh.Dkk. 2006. Buku Ajar Pediatri Rodolfh Edisi 20 Volum
I.EGC, Jakarta.

B.Santosa, 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda 2005-2006. Prima


Medika,Jakarta.
Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Dengan
Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC.EGC, Jakarta
Hasan,R.2005. Buku Kuliah 2 Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Bagian
Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Universitas Indonesia.
Hidayat, Aziz Alimul A. 2008. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak.
Jakarta : Salemba Medika.Ranuh, I.G.N,Dkk. 2001. Buku Imunisasi
Di Indonesia. Jakarta: Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak
Indonesia.

Materi penyuluhan:

CAMPAK
A. Pengertian
Campak adalah penyakit infeksi yang sangat menular, disebabkan
oleh virus dengan gejala eksantem akut, demam, kadang kataral selaput lendir
dan saluran pernapasan, gejala mata, diikuti erupsi makulopapula berwarna
merah dan diakhiri dengan deskuamasi kulit.
Campak adalah salah satu penyakit infeksi yang dapat dicegah
dengan imunisasi dan masih masalah kesehatan di Indonesia. Penyakit ini
umumnya menyerang anak umur di bawah lima tahun (Balita) akan tatapi
campak bisa menyerang semua umur. Campak telah banyak diteliti, namun
masih banyak terdapat perbedaan pendapat dalam penanganannya. Imunisasi
yang tepat pada waktunya dan penanganan sedini mungkin akan mengurangi
komplikasi penyakit ini.
Penyakit campak sebetulnya tidak berakibat fatal apabila menyerang
anak-anak yang sehat dan bergizi baik. Tetapi apabila di negara di masa anak
yang menderita kurang gizi sangat bayak, campak merupakan penyakit yang
berakibat fatal.
Campak hanya akan menulari sekali dalam seumur hidup. Bisa
terjadi pada anak-anak yang masih kecil maupun yang sudah besar. Bila daya
tahan tubuh kuat, bisa saja anak tidak terkena campak sama sekali.
B. Etiologi (Penyebab)
Penyebab penyakit campak adalah virus campak atau morbili. Pada
awalnya penyakit campak agak sulit untuk dideteksi.
Campak yang disebut juga dengan measles atau rubeola merupakan
suatu penyakit infeksi akut yang sangat menular, disebabkan oleh
paramixovirus yang pada umumnya menyerang anak-anak. Penyakit ini
ditularkan dari orang ke orang melalui percikan liur (droplet) yang terhirup.
Di seluruh dunia, campak menyebabakan sekitar 1 juta kematian (hampir
semua pada bayi dan anak) setiap tahunnya.
C. Tanda dan Gejala

Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari (referensi lain


menyebutkan sekitar 10-20 hari) setelah terinfeksi, yaitu berupa: - nyeri
tenggorokan - hidung meler - batuk - nyeri otot - demam - mata merah fotofobia (rentan terhadap cahaya, silau). Namun, gejala ini tidak semuanya
terjadai pada tiap penderita tergatnung dari stamina masing-masing.
Gejala klinis dibagi menjadi 3 stadium, yakni:
1.

Stadium awal (prodromal)


Pada umumnya berlangsung sekitar 4-5 hari, ditandai dengan: panas,
lemas (malaise), nyeri otot, batuk, pilek, mata merah, fotofobia (takut
cahaya), diare karena adanya peradangan saluran pernapasan dan
pencernaan.
Pada stadium ini, gejalanya mirip influenza.
Namun diagnosa ke arah Morbili dapat dibuat bila 2-4 hari kemudian
muncul bintik putih kecil di mulut bagian dalam (bintik Koplik). Di
dinding pipi bagian dalam (mukosa bukalis) dan penderita pernah kontak
dengan penderita morbili dalam 2 minggu terakhir.

2.

Stadium timbulnya bercak (erupsi)


Ruam (kemerahan di kulit) yang terasa agak gatal muncul terjadi
sekitar 2-5 hari setelah stadium awal. Ditandai dengan: demam meningkat,
bercak merah menyebar ke seluruh tubuh, disertai rasa gatal. Ruam ini bisa
berbentuk makula (ruam kemerahan yang mendatar) maupun papula (ruam
kemerahan yang menonjol). Pada awalnya ruam tampak di wajah, yaitu di
depan dan di bawah telinga serta di leher sebelah samping. Dalam waktu
1-2 hari, ruam menyebar ke batang tubuh, lengan dan tungkai, sedangkan
ruam di wajah mulai memudar. Selanjutnya gejala tersebut akan
menghilang sekitar hari ketiga. Kadang disertai diare dan muntah.
Pada puncak penyakit, penderita merasa sangat sakit, ruamnya
meluas serta suhu tubuhnya mencapai 40 Celsius. 3-5 hari kemudian suhu
tubuhnya turun, penderita mulai merasa baik dan ruam yang tersisa
segeramenghilang.
Demam, kecapaian, pilek, batuk dan mata yang radang dan merah selama
beberapa hari diikuti dengan ruam jerawat merah yang mulai pada muka
dan merebak ke tubuh dan ada selama 4 hari hingga 7 hari.

3.

Stadium masa penyembuhan (konvalesen)


Stadium masa penyembuhan (konvalesen) Pada stadium ini, gejalagejala di atas berangsur menghilang. Suhu tubuh menjadi normal, kecuali
ada komplikasi.

D. Penularan
Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita
campak. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum
rimbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada.
Penularan terjadi pada masa fase kedua hingga 1-2 hari setelah
bercak merah timbul. Sayangnya, masih ada anggapan yang salah dalam
masyarakat akan penyakit campak. Misalnya, bila satu anggota keluarga
terkena campak, maka anggota keluarga lain sengaja ditulari agar sekalian
repot. Alasannya, bukankah campak hanya terjadi sekali seumur hidup? Jadi
kalau waktu kecil sudah pernah, setelah itu akan aman selamanya. Ini jelas
pendapat yang tidak benar karena penyakit bukanlah untuk ditularkan. Apalagi
dampak campak cukup berbahaya.
Yang patut diwaspadai, penularan penyakit campak berlangsung
sangat cepat melalui perantara udara atau semburan ludah (droplet) yang
terisap lewat hidung atau mulut.
E. Pencegahan
Vaksin campak merupakan bagian dari imunisasi rutin pada anakanak. Vaksin biasanya diberikan dalam bentuk kombinasi/campuran dengan
gondongan dan campak Jerman (vaksin MMR/mumps/gondongan, measles,
rubella), disuntikkan pada otot paha atau lengan atas. Dalam bentuk MMR,
dosis pertama diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada
usia 4-6 tahun. Jika hanya mengandung campak, vaksin campak untuk bayi
diberikan pada usia 9 bulan.

You might also like