Professional Documents
Culture Documents
SIROSIS HEPATIS
Diajukan kepada :
Dr.I Gede Arinton,Sp.PD,M.Kom,MMR
Disusun oleh :
Ari Hardiyanto
201.311.065
2006
LEMBAR PENGESAHAN
PRESENTASI KASUS
SIROSIS HEPATIS
Disusun Oleh :
Ari Hardiyanto
201.311.065
Pembimbing,
Nama
: Ny. S
Usia
: 27 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Status
: Menikah
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Ibu RT
Tanggal masuk
: 24 Februari 2006
Tanggal periksa
: 16 Maret 2006
II. Riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu dan riwayat penyakit
keluarga yang relevan dengan keluhan utama.
a. Riwayat Penyakit Sekarang.
Pasien mengeluh perut membesar sejak + satu (1) bulan yang
lalu. Pasien merasa perutnya seperti terisi air dan terasa berpindahpindah. Saat berdiri, perut terasa seperti jatuh kebawah dan saat
berbaring perutnya menjadi melebar ke samping kanan kiri pasien.
Pasien muntah darah berwarna merah kehitaman, seperti kopi,
setelah makan mie dengan diawali oleh adanya perasaan mual pada 2
hari yang lalu. Muntah sebanyak 1 kali, kira-kira 1 gelas belimbing.
Rasa mualnya timbul setiap waktu dan tidak menentu, diperberat bila
pasien makan dan berkurang dengan istirahat ataupun tiduran.
tidak
pernah
menderita
penyakit
kuning
dan
dengan ketegangan dinding. Secara teori varises besar dan panjang dengan
dinding tipis serta aliran tinggi, cenderung untuk berdarah.2
A.
Hepatoseluler
Asites pada kasus ini disebabkan salah satunya oleh
kegagalan fungsi yang menyebabkan terjadinya penurunan kadar
protein terutama albumin, karena albumin diproduksi oleh hepar.
Penurunan kadar albumin serum akan menyebabkan tubuh
mengalami keadaan hipoalbuminemia, yang berakibat turunnya
tekanan osmotik sehingga terjadi aliran cairan ke jaringan
interstisiil
diseluruh
tubuh,
salah
satunya
adalah
rongga
Hipertensi portal
Mekanisme primer yang menimbulkan hipertensi portal
adalah peningkatan resistensi aliran darah melalui hati. Selain itu
terdapat peningkatan aliran arteri splancnikus. Kedua faktor ini
dapat mengurangi pengeluaran melalui vena hepatica dan
meningkatkan aliran masuk sehingga menyebabkan pembebanan
berlebihan pada sistem portal. Faktor utama patogenesis asites
karena hipertensi portal adalah terjadinya peningkatan tekanan
hiodrostatik pada kapiler usus akibat peningkatan tekanan vena
porta yang berpengaruh pada transudasi cairan ke rongga
peritoneum.
B.
Keadaan umum
: Tampak pucat
Kesadaran
Compos metis
Tanda vital
Tekanan darah
: 150/100 mmHg
Nadi
Respirasi
: 18 x per menit
Suhu
: 36,5 C
Pemeriksaan kepala :
Bentuk mesocephal
: Venektasi negatif
(untuk mengetahui adanya tanda-tanda gagal
jantung kanan)
Rambut
mengetahui
adanya
tanda-tanda
: Simetris
: Conjungtiva anemis ( + / + )
(untuk mengetahui tanda-tanda anemia).
: Sklera ikterik ( - / - )
(untuk mengetahui tanda-tanda peningkatan
kadar bilirubin).
Leher
Pemeriksaan dada
Dinding dada
Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: Batas jantung
Auskultasi
Kanan atas
: SIC II RSB
Kanan bawah
: SIC V LSB
Kiri atas
: SIC II LSB
Kiri bawah
Pemeriksaan abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Pemeriksaan
ekstremitas
Superior : Udem (-/-)
Terdapat eritema palmaris di telapak tangan kanan dan kiri
berjumlah banyak dengan diameter + 2-3 cm.
Pemeriksaan
mata
: Konjungtiva anemis
mata kanan dan kiri
Pemeriksaan abdomen
:
Inspeksi
: Perut membuncit
Palpasi
Perkusi
: Teraba Shuffner II
Auskultasi
ekstremitas
: Eritema palmaris di
: 28 Februari 2006
- Hb
: 6,8
(13 16 g/dl)
- Ht
: 20
(37 45 %)
- Eritrosit
: 2,28
(4 5 jt/ml)
- Leukosit
: 5900
- Trombosit
: 77.000
- MCV
: 86,8
(82 92 pqJ)
- MCH
: 29,8
(26 32 pqJ)
- Eosinofil
:1
( 0-1 %)
- Basofil
:0
( 1-3 %)
- Batang
:0
( 2-3 %)
- Segmen
: 60
( 50-70 %)
- Limfosit
: 38
( 20-40 %)
- Monosit
:0
( 2-8 %)
- Bilirubin total
: 0,30
(0,2-1,0 mg/dl)
- Bilirubin direct
: 0,14
(0,2 mg/dl)
- Bilirubin Indirect
: 0,16
(0,2-0,8 mg/dl)
- Protein total
: 4,75
(6,0-7,8 gr/dl)
- Albumin
: 2,16
(3,5-5,3 gr/dl)
- Globulin
: 2,69
(2,7-3,2 gr/dl)
- Ureum darah
: 26
(10 50 mg/dl)
- Kreatinin darah
: 1,05
- SGOT
: 37
(<25 UI/L)
- SGPT
: 16
(<25 UI/L)
- GDS
: 110
(<200 mg/dl)
- Kolesterol total
: 75
( <200mg/dl)
Kimia Darah
-Trigliserida
: 80
( <200 mg/dl)
- HDL
: 21
(45-65 mg/dl)
- LDL
: 38
( <130 mg/dl)
- Natrium
: 143
(135-145 mmol/l)
- Kalium
: 3,1
(3,5-5,5 mmol/l)
- Klorida
: 103
(100-106 mmol/l)
Elektrolit
b.
Pemeriksaan USG
Untuk melihat pembesaran hati, asites dan splenomegali maupun
tumor massa.
c.
Pemeriksaan endoskopi
Untuk melihat adanya varises esofagus, gaster dan duodenum
Kadar gula darah yang meningkat pada sirosis hati fase lanjut
disebabkan kurangnya kemampuan sel hati dalam membentuk
glikogen. Kadar gula yang tetap meninggi menunjukkan prognosis
kurang baik.
Asites
Udem tungkai
Pemeriksaan Fisik :
Kesadaran
Tanda vital
: Compos metis
: Tekanan darah
: 150/100 mmHg
Nadi
Respirasi
: 20 x per menit
Suhu
: 36,5 C
(+/+)
(-/-)
Pemeriksaan abdomen
Inspeksi
: perut membuncit
Palpasi
Perkusi
: Teraba Shuffner II
Pemriksaan penunjang
-
Pada
USG
didapatkan
gambaran
sirosis
hati,
a. Non farmakologis
Infus D 5% untuk
mencegah
terjadinya
dehidrasi,
mencegah
terjadinya
syok
Tranfusi Darah
Diketahui BB=41 kg,Hb=6,8,Hb target=10,1 colf=125cc
Hbx80xBB
(10-6,8)x80x41
125
= 4,1984 = 4 colf
125
b. Farmakologi
Ampicillin 3 x 500 mg IV
Ranitidin 3 x 1 gr IV
Plasbumin 20% 50 ml IV
Istirahat
dan
diet
Bila
terjadi
asites
mencegah
pembentukan
asites
setelah
parasentesis,
Child A (minimal)
Child B (sedang)
> 3,5
2,8 3,5
albumin
Perpanjangan
waktu protrombin
(detik)
Asites
Ensefalopati
14
(-)
(-)
Child C
(berat)
< 2,8