You are on page 1of 7

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat yang
diberikan sehingga penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Poskesdes ( Pos Kesehatan Desa ) /
Poliklinik desa Loa Tebu Tahun 2009 dapat di susun sesuai harapan.
Profil Kesehatan Poskesdes Loa Tebu merupakan salah satu Produk penting dari sistim Informasi
Kesehatan. Profil ini adalah sarana untuk memantau dan mengevaluasi pencapaian Visi Kecamatan
Sehat 2010 sekaligus memberikan gambaran kesehatan di wilayah Poskesdes Loa Tebu berupa,
Gambaran umum , Derajat kesehatan Upaya pelayanan kesehatan, Sumber daya kesehatan yang
disajikan dalam bentuk narasi, table dan grafik .
Di era Desentaralisasi pemanfaatan data sebagai acuan sangat penting dalam menyusun
perencanaan baik di tingkat Puskesmas maupun di tingkat Kabupaten sehingga lebih terarah
dalam setiap kegiatan yang akan dilaksanakan setiap program di Puskesmas.
Data yang disajikan pada Profil Kesehatan Poskesdes Loa Tebu tahun 2009 ini adalah Paduan data
Poskesdes Loa Tebu data Pengamatan langsung ( Door to Door ) yang disajikan dalam bentuk
cakupan program ( Basic Six ) Poskesdes Loa Tebu.
Dalam Penyusunan Profil Kesehatan Poskesdes Loa Tebu Tahun 2009 ini ada beberapa hambatan
yang ditemui sehingga bila ada kekurangan dalam penyusunan mohon di maklumi.
Akhirnya Penyusun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang berpartisipasi dalam
penyusunan profil kesehatan Poskesdes Loa Tebu tahun 2009.
Wassalam
BIDAN IKA HARNI L. AMD KEB

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka menuju masyarakat sehat dan mandiri dalam bidang kesehatan di tingkat
Kabupaten sangatlah ditentukan oleh ujung tembak pelayanan dasar serta sistim Informasi
Kesehatan yang berkualitas oleh karena itu kami membuat Profil Kesehatan POSKESDES Loa Tebu
yang menyajikan Informasi Kesehatan secara menyeluruh di wilayah Poskesdes Loa Tebu tahun
2009 khususnya cakupan Pelayanan Kesehatan sebagai dasar Evaluasi tahunan dan pemantauan
kecamatan sehat tahun 2010 yang menjadi visi Poskesdes Loa Tebu. Poskesdes Loa Tebu
merupakan Pos kesehatan desa yang mulai di fungsikan sejak tahun 2008 secara optimal dengan
mengutamakan pelayanan Promotif,Preventif tanpa mengesampingkan pelayanan kuratif dan
rehabilitatif.
B.TUJUAN
Pembangunan Poskesdes Loa Tebu di maksudkan untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan
pada masyarakat yang tinggal jauh dari jangkauan pelayanan kesehatan, Poskesdes dibangun
dalam rangka menyelenggarakan pelayanan Kesehatan dasar ,menyeluruh dan terpadu dan
sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di tingkat desa/Kecamatan .
Program Kesehatan yang diselenggarakan oleh Poskesdes merupakan program Desa Siaga untuk
memberikan jaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, oleh masyarakat dan untuk
masyarakat sebagai upaya membangun masyarakat mandiri.
C. VISI DAN MISI POSKESDES LOA TEBU
Sesuai dengan strategi Indonesia Sehat tahun 2010 dan kebutuhan pembangunan sektor
Kesehatan di era desentralisasi ini. Departemen Kesehatan sudah menetapkan Visi dan Misi
Puskesmas.Visi pembangunan kesehatan melalui pengembangan desa siaga adalah terwujudnya
Kecamatan sehat 2010 merupakan gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang hidup di
lingkungan yang sehat dan berprilaku masyarakatnya yang juga sehat ,mampu menjangkau
pelayanan kesehatan yang ada di wilayahnya serta memiliki derajat kesehatan yang setinggitingginya .
Untuk mewujudkan Visi Kecamatan Sehat 2010, Poskesdes Loa Tebu memanfaat kapasitas dan

potensi yang ada dimasyarakat secara Optimal, sehingga secara bertahap visi Poskesdes Loa Tebu
dapat dikembangkan dan terwujud yaitu :
TERCAPAINYA KELURAHAN SEHAT DENGAN MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN YANG ADIL
MERATA DAN BERMUTU SERTA MENINGKATKAN SISTIM KEWASPADAAN DINI DEMI TERWUJUDNYA
MASYARAKAT SEHAT MANDIRI 2010
Untuk mewujudkan visi tersebut, ada tiga Misi yang harus diemban Poskesdes Loa Tebu:
1. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan dan memasyarakatkan kesehatan dari
masyarakat untuk masyarakat dan oleh masyarakat.
2. Memberdayakan Masyarakat Dan Keluarga untuk jeli melihat permasalahan disekitarnya baik
masalah kesehatan, survey mawas diri, dan tanggap darurat bencana .
3. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu dan menggali potensi yang ada
dimasyarakat guna mengatasi masalah yang ada dilingkungnya, sehingga masyarakat dapat
berperan aktif dalam mengatasi masalah-masalah yang sedang terjadi.
4. Lebih mempromosikan pelayanan kesehatan dan tempat pelayanan dalam upaya pendekatan
dimasyarakat dengan membuat kegiatan-kegiatan yang positif dan bersumber dana dan swadaya
masyarakat sehingga ada rasa memiliki masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan tercipta
empati serta kesadaran untuk melihat dan menangani sendiri masalah yang terjadi
dilingkungannya.
S t r a t e g i:
1. Menjalin kerjasama Lintas Sektor Dan swasta dengan strategi jemput bola dengan pemaparan
data masalah kesehatan yang ada.
2. Memberikan Pelayanan Kesehatan Dasar Yang bermutu Dan berorientasi Pada Aspek
Promotif,Preventif Tanpa mengesampingkan Aspek Kuratif dan Rehabilitatif dengan pendekatan
kekeluargaan.
3. Meningkatkan Profesionalisme Petugas Poskesdes dan kader desa siaga dengan mengikuti
pelatihan, seminar dan pendidikan kesehatan.
4. Meningkatkan peran serta Masyarakat (PKK,TOGA,TOMA, kader) dalam Pelayanan Kesehatan
Dasar dan pengetahuan berwawasan lingkungan dengan mengadakan penyuluhan dan promosi
kesehatan.
5. Meningkatkan pengetahuan masyarakat akan kesehatan sehingga masyarakat sadar akan
pentingnya masalah kesehatan sehingga masyarakat diharapkan dapat mandiri dalam mengatasi
masalah kesehatan dan masalah lingkungannya.
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. GEOGRAFI
Luas Wilayah Kerja Puskesmas Poskesdes Loa Tebu adalah 64000 hektar dengan batas batas
wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Desa Embalut
Sebelah Timur : Sungai mahakam
Sebelah Selatan : Kel. Mangkurawang
Sebelah Barat : Desa Rapak Lambur
Luas wilayah kerja Poskesdes Loa Tebu menurut pemanfaatan wilayah adalah sebagai berikut :
Jarak Kel Loa Tebu dengan pusat pemerintahan :
Tenggarong : 9 Km
Kab Kukar : 9 Km
Pemkot Profinsi : 45 Km
Jumlah KK : 1050 kk
Jumlah Penduduk : 3993 jiwa
Keadaan tanah
Ketinggian tanah dipermukaan laut : 15-70 meter.
Suhu : 20 C 32 C
Geografis : Dataran rendah , rawa, perbukitan
Jenis tanah : Padsolik merah kuning
Pelag tanah : berkisar antara 3,4 4,5
B. KHUSUS
1.DERAJAT KESEHATAN

Indikator derajat kesehatan dan target yang hendak di capai tahun 2010 adalah sebagai berikut :
a.AngkaKematianbayi
Jumlah bayi ( berumur < 1 tahun )yang meninggal Di suatu wilayah tertentu selama 1 tahun 1 X
1.000 = Jumlah kelahiran hidup diwilayah dan pada kurun waktu yang sama.
b. Angka Kematian Ibu Maternal Jumlah ibu hamil yang meninggal karena hamil,bersalin dan nifas
di suatu wilayah tertentu dalam 1 tahun 1 X 1.000 = Jumlah kelahiran hidup diwilayah dan pada
kurun waktu yang sama
C. Persentase Balita Gizi Buruk Jumlah Gizi Buruk : sasaran Balita X 100 = 5 : 2342 X 100 = 0,2 %
A. Keadaan Sosial Budaya dan Ekonomi Penduduk wilayah kerja POSKESDES Loa Tebu berlatar
belakang suku Kutai (55,14%), Jawa (27,13%), Bugis (10,43%), Banjar (5,02%), Manado (2,28%).
96,33% beragama Islam, 3,6% beragama Kristen, dan 0,07% beragama Katolik. Sangat
dipengaruhi oleh adat istiadat setempat, seperti persatuan yang diwujudkan dalam sikap
kegotongroyongan yang kokoh. Ini terlihat pada acara-acara seperti selamatan, pernikahan dan
masih banyak lagi acara-acara lain yang sangat mencerminkan budaya atau adat istiadat setempat
seperti apacara adat Erau . Mata pencaharian penduduk pada umumnya adalah pedagang dan
sebagian besar sebagai karyawan perusahaan yang ada di kelurahan Loa Tebu oleh karena itu
banyak penduduk yang pendatang dan tidak menetap dikelurahan LoaTebu , sarana transportasi
yang digunakan sebagian besar adalah sepeda motor, mobil, kapal dan angkutan umum.
B. Keadaan Fasilitas Pendidikan, Kesehatan dan Fasilitas Umum :
Kelurahan Loa tebu terdiri dari : Gedung Taman Kanak-Kanak : 2 buah Gedung Sekolah Dasar/MI : 3
buah, Gedung SMP N 4 : 1 buah. Sebagai faktor predisposisi terhadap perubahan perilaku
khususnya bagi pengetahuan tentang kesehatan, maka diharapkan masyarakat yang
berpendidikan tinggi memiliki kesadaran yang tinggi pula dalam perilaku hidup sehat. Kondisi
wilayah kerja Poskesdes loa tebu pada umumnya tingkat pendidikan sudah mulai meningkat
sehingga menjadi tantangan bagi petugas kesehatan dalam penyampaian informasi-informasi
ataupun inovasi-inovasi kesehatan.
C. Keadaan pemanfaatan Pelayanan Kesehatan dari 3993 penduduk di wilayah kelurahan Loa tebu,
79 % sudah paham akan pentingnya pemeriksaan kesehatan oleh tenaga kesehatan, namun tidak
bisa dipungkiri juga bahwa 21 % masyarakat kelurahan Loa tebu lebih senang memeriksakan
kesehatannya ke dukun. Hal ini disebabkan karena masyarakat kita masih kental dengan budaya,
yaitutradisi dan kepercayaan setempat. Sarana Poskesdes Loa Tebu berlokasi di Jl. Loa tebu Rt 6,
Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara . Poskesdes Loa Tebu terdapat ambulance
milik perusahaan yang dapat dipergunakan sewaktu-waktu. Terdapat pula sarana Ambulance Desa
milik warga masyarakat yang dapat dipergunakan sebagai sarana transportasi bagi rujukan ke
fasilitas kesehatan yang lebih tinggi. Sarana kesehatan lain yang ada dilingkungan kelurahan Loa
Tebu yaitu terdapat 1 buah Puskesmas pembantu, 4 buah Posyandu, dengan 20 orang kader aktif,
sedangkan kader desa siaga 13 orang yang menangani masing-masing RT. Jumlah dukun terlatih 2
orang yang masih diberdayakan melalui kerjasama bidan dan dukun. POSKESDES Loa Tebu dalam
menjalankan fungsinya dimotori oleh seorang bidan desa yang bertugas pula sebagai bidan di
puskesmas pembantu loa tebu.
BAB III
UPAYA PROGRAM POKOK POSKESDES
A. UPAYA KESEHATAN POSKESDES Loa Tebu dalam menyelenggarakan kegiatan DESA SIAGA yaitu :
1. PROMOSI KESEHATAN
2. KIA/KB
3. Gizi
4. P2M
5. KESLING
6. UPAYA PENGOBATAN DASAR.
7. SURVEY MAWAS DIRI.
8. TANGGAP DARURAT BENCANA DAN GAWAT DARURAT KESEHATAN.
9. UPAYA KESEHATAN YANG BERBASIS MASYARAKAT (UKBM),
10. MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA,
11. PELAPORAN DAN RUJUKAN,
12. PEMETAAN WILAYAH SETEMPAT.
Dalam mengembangkan upaya program kesehatan , POSKESDES Loa Tebu telah menjalankan

program Desa Siaga yang bermula dari tahun 2008, dengan adanya Poskesdes yang dijalankan
sejak awal januari 2009 hasil cakupan program kesehatan mulai meningkat ditandai dengan
meningkatnya jumlah kunjungan ke Poskesdes, terpantaunya keadaan kesehatan masyarakat Loa
Tebu dengan pemaparan hasil cakupan upaya program mulai Januari sampai dengan Desember
2009 sebagai berikut :
A. Hasil Cakupan KIA Kegiatan KIA terdiri dari kegiatan pokok dan integratif. Kegiatan integratif
adalah kegiatan program lain (misalnya kegiatan imunisasi merupakan kegiatan pokok P2M) yang
dilaksanakan pada program KIA karena sasaran penduduk program P2M (ibu hamil dan anak-anak)
juga menjadi sasaran program KIA. Ruang lingkup kegiatan ;
1. Pemeriksaan Kesehatan Bumil (ANC). Pemeriksaan kehamilan diukur berdasarkan jumlah
pemeriksaan kehamilan ibu di tempat pelayanan kesehatan. Untuk pertama ( kontak pertama )
disingkat dengan K1 sedangkan yang lengkap K 4.
2. Mengamati perkembangan dan pertumbuhan anak-anak balita, pelaksanaan pembagian susu
bagi balita BGT dan BGM integrasi dengan program gizi puskesmas.
3. Memberikan nasihat tentang makanan, mencegah timbulnya masalah gizi karena kekurangan
protein dan kalori dan memperkenalkan jenis makanan tambahan vitamin. Integrasi program PKM
(konseling) dan Gizi.
4. Memberikan pelayanan KB kepada pasangan usia subur. (Integrasi program KB).
5. Merujuk ibu-ibu atau anak-anak yang memerlukan pengobatan dasar. Integrasi program
pengobatan.
6. Memberikan pertolongan persalinan dan bimbingan selama masa nifas. Integrasi dengan
program perawatan kesehatan masyarakat. Angka pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
sepanjang Januari sampai dengan Desember 2009 meningkat. Salah satu faktor yang
mempengaruhi yaitu masyarakat lebih mengerti akan pentingnya pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan.
B. Hasil Cakupan KB Tujuan jangka panjang program KB adalah menurunkan angka kelahiran dan
meningkatkan kesehatan ibu sehingga di dalam keluarganya akan berkembang Norma Keluarga
Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS), sehingga dengan ber KB masyarakat dapat menjarangkan
dan mengatur keadaan rumah tangga diharapkan orang tua dapat memantau pertumbuhan dan
perkembangan fisik serta psikis anak-anak mereka . Ruang lingkup kegiatan ;
1. Mengadakan penyuluhan KB, baik di Poskesdes maupun di masyarakat (pada saat kunjungan
rumah, Posyandu, pertemuan dengan kelompok PKK, dasa wisma dan sebagainya). Termasuk
dalam kegiatan penyuluhan ini adalah konseling untuk PUS, KIE reproduksi, shering remaja dengan
pendekatan sebagai teman dan curhat via telephone dan sms.
2. Penyediaan dan pemasangan alat-alat kontrasepsi, memberikan pelayanan pengobatan efek
samping KB. Dari hasil pendataan yang dilakukan akhir Desember 2009 menunjukkan bahwa
Jumlah Pus 799, cakupan pelayanan Akseptor KB bedasarkan jenis alat kontrasepsi (dapat dilihat
pada tabel ), pelayanan KB masih perlu ditingkatkan olehnya itu perlu kerjasama dengan lintas
program dan lintas sektoral. Dukun diharapkan dapat bekerja sama dengan Bidan dan bersedia
menjadi motivator KB untuk ibu-ibu yang mencari pertolongan pelayanan KB. (Kegiatan KB di
Poskesdes diintegrasikan ke dalam program KIA).
C. Hasil Cakupan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Tujuan P2M adalah menemukan kasus
penyakit menular sedini mungkin, dan mengurangi berbagai faktor resiko lingkungan masyarakat
yang memudahkan terjadinya penyebaran penyakit menular di suatu wilayah, memberikan
proteksi khusus kepada kelompok masyarakat tertentu agar terhindar dari penularan penyakit.
Secara umum penyakit menular yang masih endemis di Indonesia adalah TBC, kolera, thypus
abdominalis, demam berdarah, malaria, frambusia, filariasis, poliomyelitis, batuk rejan dan
cacingan. hewan penular Rabies.namun Penderita Positif Rabies Tidak ada . Beberapa langkahlangkah yang ditempuh baik upaya pencegahan maupun penanggulangan melalui penyuluhan dan
abatisasi. . Demam Berdarah Dengue ( Dengue fever ) Penyakit Demam Berdarah Dengue
merupakan penyakit memiliki kasus yang rendah namun memiliki CFR yang tinggi. Lokasi yang
paling sering mewabah adalah daerah yang berpenduduk padat dengan sanitasi yang buruk.
Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang menular yang sifatnya akut dan
disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan melalui perantaraan vector nyamuk Aedes Aegypti.
Dengan adanya Program desa siaga angka kejadian luar biasa tidak ditemukan karena pada
pelaksanaan desa siaga terdapat tanggap bencana dan lingkungan hal ini terjadi atas kerjasama
masyarakat dengan para kader dan petugas kesehatan dengan motor penggerak bidan desa siaga.
ISPA ( Infeksi Saluran Pernafasan Akut ) Infeksi Saluran Pernafasan Akut atau yang lebih dikenal

dengan ISPA lebih banyak mengenai kelompok usia muda yang rawan khususnya Bayi dan Anak
Balita. Dalam program ISPA Penyakit ini digolongkan menjadi tiga, Bukan Pneumonia, Pneumonia
dan Pneumonia berat. Di dunia, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) jadi penyebab kematian dari
2 Juta Anak Balita pada tahun 2000. Di Indonesia , ISPA merupakan penyebab 36,4% kematian bayi
tahun 1992 dan 32,1 % kematian bayi pada tahun 1995, serta penyebab 18,2 % kematian pada
balita tahun 1992 dan 38,8% tahun 1995. Berdasarkan data dari P2M program ISPA tahun 2009
data hasil jaringan Poskesdes Desa siaga. Cakupan penderita ISPA bukan pneumoni 457 kasus,
pneumoni 0 dan pneumoni berat 0 . Penyakit ini ditimbulkan terutama perumahan yang tidak
layak, polusi udara dampak dari mobilitas pertambangan batu bara yang ada dilingkungan loa tebu
dan factor sosial sehingga memungkinkan penularan penyakit ini. Dan faktor resiko lainnya seperti;
Gizi kurang, Status Imunisasi yang tidak lengkap, Pemberian ASI /kurang Memadai, Riwayat
penyakit cronis, dan Orang tua perokok dimana jumlah penderita yang tidak terlaporkan (muncul)
lebih banyak dari pada yang terlaporkan, sehingga memerlukan perhatian khusus dalam upaya
penemuan kasus.
Tujuan Upaya Peningkatan Gizi di Poskesdes yaitu meningkatkan status gizi masyarakat melalui
usaha pemantauan status gizi kelompok-kelompok masyarakat yang mempunyai risiko tinggi (ibu
hamil dan balita), pemberian makanan tambahan (PMT) baik yang bersifat penyuluhan maupun
pemulihan. Ruang lingkup kegiatan :
1. Menimbang berat badan Balita untuk memantau pertumbuhan anak, tumbang balita, MTBS
manajemen balita sakit. Dilakukan secara rutin setiap bulan, baik di Poskesdes maupun di Pos
timbang/Posyandu. Pengaktifan kembali kegiatan KPKIA, BKB, GSI, Kadarzi yang dilaksanakan
setiap bulan, pijat bayi dan refleksi bayi dilaksanakan setiap hari di laksanakan di poskesdes.
2. Pemeriksaan 7 T ( Timbang badan, Tinggi badan, Tekanan darah, Tablet besi, imunisasi TT, TFU
dan Temu Wicara pada ibu hamil secara rutin. Kunjungan ibu hamil ke Poskesdes untuk ANC
dilakukan minimal 4 kali sepanjang kehamilannya, menjalan kegiatan program P4K dan buku KIA,
pengadaan kegiatan kelas ibu setiap 2 kali dalam sebulan, kegiatan senam hamil dan nifas setiap
minggu, kegiatan pojok laktasi tiap hari, kegiatan pondok sayang ibu yang dilaksanakan
diposkesdes, penyediaan calon donor darah melalui kegiatan rutin tahunan donor darah masal dan
pemeriksaan golongan darah gratis, berkolaborasi dengan PMI cabang tenggarong, pemeriksaan
HB sahli bagi ibu yang terindikasi anemia, pemeriksaan gula darah bagi ibu yang terindikasi diabet
mellitus, pemeriksaan protein urin bagi ibu yang terindikasi pre eklampsia dilakukan dengan cara
laboratorium sederhana, mendeteksi factor resiko ibu hamil melalui penjaringan ibu hamil,
pemantauan wilayah setempat yang dilakukan oleh bidan desa bekolaborasi dengan kader desa
siaga melalui pendataan kunjungan rumah dan laporan via sms dari kader desa siaga kepada bidan
desa, pelayanan rujukan dengan penggunaan ambulance desa bagi keadaan resiko tinggi dan
kegawat daruratan kebidanan.
3. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita yang kurang gizi bekerjasama dengan
puskesmas mangkurawang. PMT penyuluhan (pemberian makanan tambahan) dilakukan melalui
demonstrasi pemilihan bahan makanan yang bergizi dan cara memasaknya. PMT pemulihan
dilakukan melalui pemberian makanan yang sifatnya suplementasi (Vitamin A, Sulfas Ferrosus,
Susu dan sebagainya).
4. Memberikan penyuluhan gizi kepada masyarakat. Kegiatan gizi diintegrasikan ke dalam program
KIA baik di dalam gedung, Poskesdes maupun di Posyandu.
5. Pembagian vitamin A untuk Balita 2 x setahun, suplemen tablet besi (sulfas ferrosus) untuk ibu
hamil yang datang ke Poskesdes untuk ANC dan pemberian obat cacing untuk anak yang kurang
gizi karena gangguan parasit cacing.
Target program perbaikan gizi telah ditetapkan meliputi, Cakupan distribusi Vitamin A, cakupan Fe,
Kapsul Yodium.
1) Cakupan distribusi Vitamin A
a) Ibu Nifas Target Cakupan Distribusi Vitamin A tahun 2009 pada Bufas adalah 100 %, sedangkan
cakupan distribusi Vitamin A pada ibu nifas pada bulan tahun 2009 adalah 100 %.
b) Balita Cakupan pemberian Vitamin A kepada anak Balita di Kel Loa Tebu pada bulan Pebruari
adalah 85 % dan bulan Agustus tahun 2009 adalah 90 %.
2) Cakupan Tablet Fe Target pemberian tablet Fe 3 telah diberikan pada Bumil 90 % . Upaya yang
dilakukan untuk mengatasi masalah kekurangan Fe melalui Program pemberian tablet Fe,
Pemeriksaan Hb, Penyuluhan PUGS dan penganeka ragaman makanan. Anemia Salah satu
penyebab kematian pada ibu melahirkan adalah anemia yang disebabkan kekurangan zat besi (Fe).
Dari data KIA diperoleh informasi bahwa tahun 2009 angka kematian ibu tidak ada. Upaya

penanggulangan tersebut dilakukan dengan pemberian tablet Fe selama hamil sebanyak 90 tablet.
Bumil KEK dan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) Bayi yang dilahirkan dibawah 2500 gram disebut
dengan BBLR. Berbagai faktor penyebab terjadinya BBLR, namun faktor utama adalah gizi ibu
selama hamil kurang (Bumil KEK). Pada masa kehamilan ibu perlu mendapat perhatian khusus oleh
karena dampak yang ditimbulkan bukan saja pada berat yang tidak cukup, tetapi dengan bayi
BBLR memiliki kemungkinan kecil untuk tumbuh dengan baik, dan akan lebih mudah terserang
penyakit.
Tujuan Upaya Kesehatan Lingkungan adalah menanggulangi dan menghilangkan unsur-unsur fisik
pada lingkungan sehingga faktor lingkungan yang kurang sehat tidak menjadi faktor resiko
timbulnya penyakit menular di masyarakat.
Ruang lingkup kegiatan ;
a. Memperbaiki system pembuangan kotoran manusia.
b. Menyediakan air bersih
c. Pembuangan sampah yang baik
d. Pengawasan terhadap tempat-tempat umum .
Program Poskesdes merupakan bentuk pelayanan kesehatan dasar yang bersifat promotif dan
kuratif. Masyarakat cenderung memanfaatkan pelayanan Poskesdes hanya untuk mendapat
pelayanan pengobatan. Beberapa kendala dalam menjalankan program kesling di kelurahan Loa
Tebu adalah mayoritas penduduknya hidup di pinggir sungai sehingga untuk sanitasi dan air bersih
masih kurang, serta kondisi lingkungan yang tinggal diatas air sehingga memungkinkan air akan
sering tergenang. Dengan keadaan tersebut dapat memungkinkan timbulnya berbagaimacam
penyakit, dan karena keadaan tersebut pembuangan sampah menjadi tidak mendapat perhatian
karena tidak adanya lahan sebagai tempat pembuaangan sampah akhir. Karena keadaan tersebut
merupakan suatu tantangan bagi bidan desa untuk menggugah kesadaran masyarakt tentang
masalah-maslah yang ada dilingkungannya melalui Musyawarah masyarakat desa dan survey
mawas diri sehingga masyarakat dapat berperan aktif dalam mengatasi masalah yang ada.
Kegiatan yang telah dilakukan bidan desa dengan melakukan kerjasama lintas sector dengan
pemerintah mapun pihak perusahaan yang ada dengan hasil akan ditindak lanjuti bersama, serta
melakukan penyuluhan-penyuluhan individu dan kelompok masyarakat.

Ruang lingkup kegiatan ;


a. Menegakkan diagnosis, memberikan pengobatan untuk penderita yang berobat jalan dengan
pengobatan dasar sesuai dengan acuan kebidanan.
b. Mengirim (merujuk) penderita ke pusat-pusat rujukan medis seperti puskesmas pembantu,
puskesmas mangkurawang dan rumah sakit sesuai dengan jenis penyakit yang tidak mampu
ditangani oleh Poskesdes Loa tebu.. Jumlah Kunjungan poskesdes tahun 2009 dapat (dilihat pada
tabel ) . Penyuluhan Kesehatan Masyarakat/ promosi kesehatan Tujuan Penyuluhan Kesehatan
Masyarakat adalah untuk meningkatkan kesadaran , melalui upaya promosi kesehatan sehingga
masyarakat dengan sadar mau mengubah perilakunya menjadi perilaku sehat. Penyuluhan
Kesehatan Masyarakat merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tiap-tiap program poskesdes.
Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan pada setiap kesempatan oleh bidan desa diposkesdes,
klinik, kunjungan rumah sekolah-sekolah dan kelompok-kelompok masyarakat. periodic sekali
setahun untuk kelas II sampai VI dan guru berupa pemeriksaan kesehatan sederhana. Immunisasi
peserta didik kelas I dan VI ,Pengawasan terhadap keadaan air, penyuluhan NAPZA, PHBS,
penanggulangan demam berdarah, pemeriksaan jentik dan pembagian abate per rumah, disekolah
dan tempat, tempat umum melalui kader jumantik, kader desa siaga, kader jumantik anak sekolah
dan klinik kesling, pengobatan ringan pertolongan pertama ,Rujukan medik ,Penanganan kasus
anemia gizi.
Perawatan Kesehatan Masyarakat Tujuan :
1.Memberikan pelayanan perawatan secara menyeluruh (comprehensive health care) kepada
pasien dan keluarganya di rumah pasien.
2.Memberikan konseling kepada anggota keluarga untuk mengenali kebutuhan kesehatannya
sendiri dan cara-cara penanggulangannya disesuaikan dengan batas-batas kemampuan mereka.
3.Menunjang program kesehatan lainnya dalam usaha pencegahan penyakit, peningkatan dan
pemulihan kesehatan individu dan keluarganya.

Ruang lingkup kegiatan ;


Melaksanakan perawatan kesehatan perorangan, keluarga dan kelompok-kelompok masyarakat
lainnya. Semua kegiatannya dilakukan di luar gedung poskesdes yaitu di tingkat rumah tangga.
Misalnya pertolongan persalinan, perawatan penyakit kronis, peningkatan sanitasi lingkungan yang
dilakukan di rumah-rumah penduduk sasaran.
Kesehatan Gigi Tujuan Usaha Kesehatan Gigi adalah untuk menghilangkan dan mengurangi
gangguan kesehatan gigi dan mempertinggi kesadaran kelompok-kelompok masyarakat tentang
pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi. Ruang lingkup kegiatan ;
a. Melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan perawatan gigi secara rutin untuk anak-anak
sekolah dan ibu hamil.
b. Penyuluhan kesehatan gigi di sekolah
c. Pelayanan medik gigi dasar, meliputi ; Pengobatan gigi pada penderita yang berobat maupun
yang dirujuk . Merujuk kasus-kasus yang tidak dapat ditanggulangi ke sasaran yang lebih mampu.
Memberikan penyuluhan secara individu dan kelompok . Memelihara kebersihan (hygiene klinik) .
d. Memelihara atau merawat peralatan atau obat-obatan kunjungan.
e. Pencatatan dan pelaporan
Pencatatan pelaporan poskesdes dimaksudkan tersediannya data dan informasi yang akurat,tepat
waktu secara periodic dan teratur untuk pengelolaan program kesehatan masyarakat melalui
puskesmas di berbagai tingkat administrasi.mencakup :
1. Data umum dan demografi wilayah kerja poskesdes
2. Data Sarana
3. Data kegiatan pokok Poskesdes baik dalam dan luar gedung.
Bidan Desa Siaga sebagai pelaksana pelayanan, motifator dan motor penggerak dalam
menjalankan program Desa siaga. Dengan adanya Poskesdes dan bidan siaga Cakupan dan
pelayanan kesehatan dasar meningkat. Disamping adanya kegiatan lain seperti Gerakan sayang
Ibu, Pondok Sayang Ibu, Kelas ibu , Pojok laktasi yang telah dicanangkan kegiatanya lebih
difokuskan pada pembinaan dan pengarahan setiap ibu hamil dan menyusui agar mencapai tingkat
kesehatan yang optimal.Disamping mengoptimalkan kembali kegiatan BKB dan KPKIA.
Kegiatan yang telah dilaksanakan Desa Siaga yaitu mengadakan dana sehat yang berjalan setiap
bulan dengan iuran Rp 1000 per kk dan sumbangan kesehatan sukarela yang diperuntukan bagi
pembelian obat dasar generik, pemantauan wilayah setempat oleh kader via sms kepada bidan
desa, konseling, KIE dan konsultasi seputar kesehatan umum, remaja, dan reproduksi via sms
kepada bidan desa bagi masyarakat loa tebu. pengadaan ambulance desa, pondok sayang ibu,
gerakan sayang ibu, KPKIA, BKB,Kelas ibu, Pojok laktasi, seman hamil dan nifas, pijat bayi dan
refleksi bayi dan ibu nifas, mengadakan donor darah masal, tabulin, pertemuan bulanan lintas
sektor, penyuluhan , penjaringan ibu hamil, bayi dan balita, usia lanjut, home care, rujukan, DDST,
konseling dan pelayanan KB, deteksi resti, pelaksanaan P4K, MTBS, pencatatan dan pelaporan..
Adapun hasil yang telah dicapai oleh pelayanan Poskesdes dengan adanya bidan siaga yaitu dapat
dilihat pada tabel-tabel berikut.
Kesimpulan
Mengingat saat ini Desa Siaga Loa Tebu yang didalamnya terdapat Poskesdes yang dijalankan oleh
bidan desa merupakan binaan dari Puskesmas pembantu walaupun programnya banyak dijalankan
melalui poskesdes namun dalam hal pencatatan dan pelaporannya melalui puskesmas pembantu
lao tebu, oleh karena itu dalam administrasi dan pelaksanaannya masih banyak kekurangan yang
mungkin tidak memuaskan, seperti pepatah tiada gading yang tak retak, namun secara
keseluruhan pelaksanaan dapat berjalan dengan baik.

You might also like