You are on page 1of 32

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN RAWAT INTENSIF

DI RUMAH SAKIT SITI KHODIJAH SEPANJANG


Direktur Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang, setelah :
Menimbang

: 1. Bahwa dalam rangka peningkatan mutu dan pelayanan khususnya


pelayanan Intensive Care Unit (ICU) perlu adanya Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan Rawat Intensif,
2. bahwa pedoman sebagaimana tersebut pada butir 1 perlu ditetapkan
dan diatur dengan surat keputusan Direktur.

Mengingat

: 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah


2. Surat Keputusan Majelis Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat
Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. 51/KEP/I.5/H/2005 tanggal 15
Jumadil Ula 1426 H / 21 Juni 2005 M tentang Pedoman
Penyelenggaraan dan Pengelolaan Amal Usaha Muhammadiyah dan
Aisyiyah Bidang Kesehatan
3. Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Kepmenkes RI No. 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar
Pelayanan Rumah Sakit
5. Kepmenkes RI No. 1457/Menkes/SK/X/2003 tentang Standar
Pelayanan Intensif Care Unit
6. Kepmenkes RI No. 1457/Menkes/SK/XII 2010 tentang Pedoman
Pelayanan ICU dan HCU

Memperhatikan :

Memo Internal Tim PONEK No. 08/MI-PONEK/RSSK/VII/2012


tanggal 10 Juli 2012 tentang Permohonan Pedoman Pelayanan Rawat
Intensif
M E M U T U S K AN

Menetapkan

: KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT SITI KHODIJAH


SEPANJANG TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN
RAWAT INAP INTENSIP DI RUMAH SAKIT SITI KHODIJAH
SEPANJANG

Pertama

Memberlakukan Pedoman Penyelenggaraan Rawat Intensif di Rumah


Sakit Siti Khadijah Sepanjang sebagaimana terlampir

Kedua

Mengamanatkan kepada Tim PONEK untuk mensosialisasikan


pedoman sebagaimana tercantum dalam diktum pertama kepada unit
terkait

Ketiga

Mengamanatkan kepada Tim PONEK dan unit terkait dalam

melaksanakan
pelayanan Rawat Intensif agar mengacu pada
pedoman yang tersebut pada diktum pertama
Keempat

Keputusan ini berlaku 3 (tiga) tahun sejak tanggal ditetapkannya dan


akan dilakukan evaluasi minimal sekali selama masa berlakunya

Kelima

Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam


keputusan ini, akan diadakan perbaikan kembali sebagaimana
mestinya.

DI RUMAH SAKIT SITI KHODIJAH SEPANJANG


Jl. PAHLAWAN NO. 260 TELP. 031-7881130, FAX. 031-7886061

KATA PENGANTAR
Syukur Alhamduliliah kami panjatkan kepada Allah SWT, berkat rahmat dan
karunianya unit Bersalin dan Bayi di Rumah sakit Siti Khodijah Sepanjang dapat
menyelesaikan penyusunan buku Pedoman Pelayanan Rawat Intensif di Rumah Siti
Khodijah Sepanjang.
Pedoman Pelayanan Rawat Intensif sangat diperlukan dalam mernberikan pelayanan
sebagai pedoman terlaksananya sebuah pelayanan yang terkoordinasi dengan baik sehingga
menunjang kelancaran dalam pelayanan keperawatan Buku pelayanan intensif ini mengacu
kepada pedoman pelayanan ICU dan HCU Kementrian Kesehatan tahun 2010.
Sesuai dengan perkembangan ilmu dan tehnologi kesehatan maka buku pedoman
pelayanan PONEK ini akan direvisi setiap 3 (tiga) tahun.

Sidoarjo
Wassalam
Unit ICU

Ikhlas dan Ikhsan Dalam Pelayanan

BAB I
PENDAHULUAN
A.

LATAR BELAKANG
Dengan makin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
kesehatan dan semakin besarnya tuntutan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan
yang lebih baik, maka dibuatlah standar prosedur sebagai acuan dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan ICU
Unit Pelayanan Intensif (ICU) merupakan bagian dari Rumah Sakit yang
terpisah dengan staf khusus dan memerlukan perlengkapan yang khusus. Oleh karena
itu unit pelayanan intensif menyediakan kemampuan dan sarana-sarana yang khusus
untuk menunjang fungsi-fungsi vital dengan menggunakan ketrampilan staf medik,
perawat dan staf lain yang berpengalaman dalam pengelolaan keadaan-keadaan
pasien yang mengalami kegawatan yang mengancam jiwa.
Unit ICU RS Siti Khodijah Sepanjang bersifat umum, dapat merawat semua
jenis penyakit termasuk kasus neonatus, kegawatan ibu bersalin, anak, kasus bedah,
kardiovaskuler dan lain - lain. Mampu memberikan pelayanan tinggi yang
mendukung peran rumah sakit yang lain yang telah digariskan yaitu kedokteran
umum, bedah umum, pengelolaan trauma. bedah syaraf, kardiologi, Pediatrik, obgyn
dan lain-lain. Selain itu mampu membenkan tunjangan ventilasi mekanis yang lama,
pemamtauan invasif dan usaha penunjang hidup.
Pelayanan tersebut didukung oleh fasilitas laboratonum dan fasilitas pelayanan
penunjang lainnya antara lain radiologi, diagnostik dan fisiotherapi.
Agar mutu unit ICU RS Siti Khodijah tetap terjaga dan semakin meningkat
maka diperlukan akreditasi untuk pelayanan ICU, sehingga semua sarana dan
prasarana di unit ICU dapat disesuaikan dengan pedoman dan standar akreditasi versi
2012.

ICU RS Siti Khodijah Sepajang

Ikhlas dan Ikhsan Dalam Pelayanan

B.

RUANG LINGKUP PELAYANAN


Pelayanan intensif RS Siti Khodijah memberikan pelayanan dengan standar
intensif umum yang tinggi, yang mendukung peran rumah sakit yang lain yang telah
digariskan misalnya kedokteran umum, bedah, pengelolaan trauma, bedah saraf,
kardiologi, Obgyn, pediatric, Neonatus dan lain lain.
Pelayanan intensif di RS Siti Khodijah Sepanjang diberi nama Paviliun
Muzdalifah. Secara structural ICU berada di bawah Kepala Bidang Pelayanan Medik.
ICU RS Siti Khodijah Sepanjang di pimpin oleh seorang dokter spesialis anastesi
sebagai kepala unit, dan terdiri dari satu perawat sebagai kepala ruang dan 11 perawat
pelaksana. Dimana 50% dari perawat pelaksana telah mengikuti pelatihan ICU
tingkat Dasar di RSUD DR. Soetomo.
Ruang lingkup pelayanan yang di berikan di ICU adalah sebagai berikut:
1.

Diagnosis dan penatalaksanaan spesifik penyakit penyakit akut yang mengancam


nyawa dan menimbulkan kematian dalam beberapa merit sampai beberapa hari.

2.

Memberikan bantuan dan mengambil alih fungsi vital pernafasan sekaligus


memberikan penatalaksanaan problem spesifik.

3.

Pemantauan fungsi vital tubuh dan penatalaksananan terhadap komplikasi akibat


penyakit atau iatrogenik.

4.

Memberikan bantuan psikologis pada pasien yang sangat bergantung pada


alat/mesin dan orang lain.
Tindakan yang dapat dilaksanakan di unit pelayanan intensif RS Siti Khodijah

antara:
1.

Pemasangan Intravenous Line;

2.

Pemasangan NGT;

3.

Pemasangan kateter urin;

4.

Terapi oksigen,

5.

Nebulizer;

6.

Postural drainage

7.

Pemasangan Central Venous Catheter;

8.

Pengelolan Central Venous Catheter;

ICU RS Siti Khodijah Sepajang

Ikhlas dan Ikhsan Dalam Pelayanan

9.

Pemasangan dan pengelolaan Water Sealed Drainage;

10. Intubasi dan ekstubasi


11. Pengelolaan Ventilator;
12. Resusitasi jantung paru,
13. Pemeriksaan Elektro Kardio Grafi;
14. Pengelolaan Pacemaker;
15. Pengelolaan obat obatan inotropik;
16. Pengelolaan terapi nutrisi parenteral;
17. Pengelolaan terapi nutrisi enteral;
18. Perawatan tracheostomi
19. Perawatan luka;
20. Ganti Balutan
21. Pengelolaan rehidrasi cairan
C.

BATASAN OPERASIONAL.
Intensive Care Unit (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri,
dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang khusus yang ditujukan untuk
observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang menderita penyakit cedera atau
penyulit-penyulit yang mengancam nyawa atau potensial mengancam nyawa dengan
prognosis dubia. ICU menyediakan kemampuan dan sarana, prasarana serta peralatan
khusus untuk menunjang fungsi-fungsi vital dengan menggunakan keterampilan staf
medik, perawat dan staf lain yang berpengalaman dalam pengelolaan keadaankeadaan tersebut.

D.

LANDASAN HUKUM.
Dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan buku ini adalah sebagai
berikut :
1.

Kepmenkes RI No. 1333/Menkes/SK/XII/I999 tentang Standar Pelayanan


Rumah Sakit

ICU RS Siti Khodijah Sepajang

Ikhlas dan Ikhsan Dalam Pelayanan

2.

Kepmenkes RI No. 12771Menkes/SK/XI/2001 tentang Susunan Organisasi dan


Tata Kerja Departemen Kesehatan

3.

Kepmenkes RI No.004/Menkes/SK/I/2003 tentang Kebijakan dan Strategi


Desentralisasi Bidang Kesehatan

4.

Kepmenkes RI No. 1457/Menkes/SK/X/2003 tentang Standar Pelayananlntensif


Care Unit

5.

Kepmenkes RI No. 1778/Menkes/SK/XII/2010 tentang Pedoman Pelayanan ICU


dan HCU

6.

Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat
dan Kabupaten/Kota Sehat

ICU RS Siti Khodijah Sepajang

Ikhlas dan Ikhsan Dalam Pelayanan

BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A.

KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA.


Pelayanan intersif RSIJ Pondok Kopi dilakukan oleh tenaga tenaga kesehatan
meliputi:
1.

Dokter penanggung jawab ICU.


Adalah seorang dokter anestesi yang memberikan separuh waktunya bekerja di
ICU.

2.

Dokter konsultan spesialis lain.


Adalah dokter spesialis lain yang bekerja di RS Siti Khodijah Sepanjang.

3.

Dokter Jaga
Adalah dokter umum

4.

Kepala Urusan ICU


Adalah Perawat mahir yang berpendidikan D3 keperawatan dan saat imi sedang
menempuh pendidikan S1 Keperawatan. dan bersertifikasi ICU.

5.

Kepala tim perawat.


Adalah perawat mahir berpendidikan D3 dan berpengalaman 5 tahun bekerja di
ICU dan bersertifikat ICU.

6.

Perawat pelaksana.
Adalah perawat berpendidikan D3 dengan pengalaman bekerja di ICU minimal 2
tahun

7.

Pembantu Orang Sakit (POS).


Adalah pegawai rumah sakit dengan pendidikan SMA.

B.

DISTRIBUSI KETENAGAAN.
Pengaturan distribusi tenaga berdasarkan panduan dari peraturan menteri
kesehatan dimana 1 perawat bertanggung jawab terhadap 1 pasien dengan pemakaian
ventilator (perawat yang sudah mengikuti pelatihan ICU) dan 1 perawat untuk 2
pasien tanpa pemakaian ventilator. Dalam satu shift ada seoarang perawat Katim dan

ICU RS Siti Khodijah Sepajang

Ikhlas dan Ikhsan Dalam Pelayanan

1 atau 2 orang perawat pelaksana tergantung jumlah pasien.


Petugas POS masuk pada shift pagi dimana dia bertanggung jawab terhadap
kebersihan ruangan dan penyediaan alat - alat yang digunakan dalam proses
perawatan pasien.
C.

PENGATURAN JAGA.
Pengaturan jaga perawat jaga diatur dengan ketentuan:
1.

Selama duapuluh empat jam shift perawat di bagi 3, jam 07.00-14.00, 14.00-21
00 dan 21.00 - 07.00.

2.

Perputaran waktu jaga diatur hingga setiap perawat memiliki hari libur setelah 6
hari kerja.

Terlampir pada SPO


D.

PELATIHAN
Untuk menjaga kualitas pelayanan di ICU RS Siti Khodijah sepanjang maka
diberlakukan ketentuan sebagai berikut:
1.

Setiap Perawat yang bekerja di ICU harus mengikuti seminar ataupun workshop
tentang perawatan pasien kritis atau yang berhubungan dengan perawatan pasien
di ICU setiap tahunnya secara bergantian.

2.

Setiap perawat harus memperbahanri sertifikasi sesuai dengan waktu yang tertera
dalam sertifikasi.

3.

Dokter penanggung jawab ICU wajib nengikuti pendidikan dan pelatihan untuk
memperbaharui ilmu dan ketrampilanya dalarn bidang kegawatan dan perawatan
intensive minimal sekali dalam satu tahun.

4.

Setiap perawat yang bertugas di ICU wajib nengikuti kegiatan InHouse Training
yang diadakan di RS Sin Khodijah secara berkala.

5.

Perawat maupun dokter jaga harus mendapat pelatihan dan mampu melakukan:
5.1 Pengenalan tanda kegawatan daruratan yang mengancam nyawa.
5.2 Perawatan gawat darurat pendahuluan termasuk resusitasi dasar.
5.3 Pemasangan intervensi intravaskular.

ICU RS Siti Khodijah Sepajang

Ikhlas dan Ikhsan Dalam Pelayanan

5.4 Perawatan pasien dengan ventilator


5.5 Penggunaan mesin vnetilator
5.6 Kegawat daruratan maternal dan Neonatus
5.7 Pelayanan intensive sesuai kebutuhan pasien.
5.8 Program pengendalian infeksi.
5.9 Program keselamatan dan kesehatan kerja.
5.10Penggunaan peralatan secara benar, efektif dan aman.

ICU RS Siti Khodijah Sepajang

Ikhlas dan Ikhsan Dalam Pelayanan

BAB III
STANDAR FASILITAS
A.

DENAH RUANG.
Memanfaatkan ruangan yang ada di RS Sid Khodijah sepanjang dan menyesuaikan
dengan kondisi yang ada, lokasi ICU berada dekat dengan UGD, Ruang Neonatus,
Ruang Bersalin dan kamar Operasi. Desain ICU mengupayakan terjadinya kondisi:
1.

Terisolasi

2.

Memiliki akses masuk tersendiri.

3.

Ditempatkan Alat Pemadam Kebakaran.

4.

Memiliki Instalasi pipa air.

5.

Suhu dan kelembaban diatur dengan AC.

6.

Memiliki akses komunikasi memadai.

7.

Memiliki intalasi untuk kebutuhan monitor pasien.

8.

Kualitas udara, lantai, air, AC dan kelembaban di kontrol dengan pembiakan


kuman secara berkala.

Ruang ICU dibagi menjadi beberapa area yang terdiri dan:


1.

Area pasien.
a.

Dibagi menjadi 2 ruangan yaitu UPI dan ROI


Ruangan UPI

Terdiri dan 3 tempat tidur

Diutamakan untuk pasien - pasien kardio dan pemasangan ventilator

Ruangan ROI

Terdiri dari 3 tempat tidur dan i ruangan isolasi. Ruangan isolasi disini
diperuntukkan untuk pasien Haematemisis melena dan bukan untuk
kasus droplet /airbom infection.

Merawat pasien secara umum yang sesuai dengan indikasi pasien masuk
ICU

ICU RS Siti Khodijah Sepajang

Ikhlas dan Ikhsan Dalam Pelayanan

b.

Area pasien merupakan ruangan terbuka ROI dengan luas ruangan 39 m


persegi dan ruangan UPI seluas 31,5 m persegi dengan jarak anta tempat
tidur 1,5 m.

c.

Setiap ruangan ada wastafel tempat untuk cuci tangan

d.

Satu tempat tidur ada satu outlet oksigen dan untuk yang di ruang UPI
terdapat 2 outlet udara tekan.

e.

Di setiap tempat tidur terdapat 6 stop kontak, dan di sediakan stop kontak
sambungan jika diperlukan.

2.

3.

Area kerja meliputi


a.

Nurse Station berada ditengah - tengah antara ruangan UPI dan ROI

b.

Almari untuk data

c.

Almari perpustakaan

d.

Troley untuk alkes

e.

Troley Tindakan

f.

Troley untuk alat steril

Ruang penyimpanan alat medis bersih, ventilasi mekanik, pompa infus, pompa
syynge, cairan, dan linen bersih.

4.

Ruangan yang berfungsi sebagai gudang tempat penyimpanan alat - alat rumah
tangga.

5.

Ruang pembuangan alas bahan kotor

6.

Ruang tunggu keluarga pasien.


Denah ruang ICU-HCU terlampir

B. STANDAR FASILITAS.
Fasilitas yang disediakan di ICU RS Siti Khodijah meliputi:
l.

Ventilator mekanik.

2.

Alat Ventilasi manual.

3.

Alat hisap portable.

4.

Peralatan akses vena sentral.

5.

Alat monitor tanda vital.

ICU RS Siti Khodijah Sepajang

Ikhlas dan Ikhsan Dalam Pelayanan

6.

Defibrilator

7.

Alat pengukur suhu tubuh

8.

Pompa infus dan syringe pump.

9.

Brankar transportasi.

10. Tempat tidur yang dapat melakukan posisi semi fowler.


11. Alat Elektrokardiograf
12. Mesin Nebulizer
Penggunaan teknik alat tersebut diatas terdapat dalam SPO yang terdapat pada
lampiran dan daftar inventarisasi alat medis terdapat pada lampiran

ICU RS Siti Khodijah Sepajang

10

Ikhlas dan Ikhsan Dalam Pelayanan

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A.

KRITERIA MASUK DAN KELUAR ICU.


a.

Kriteria masuk ICU mengikuti skala prioritas sebagai berikut:


1.

Prioritas 1
Pasien yang membutuhkan terapi segera dengan keadaan kritis, tidak
stabil dan memerlukan bantuan nafas, bantuan pacu jantung, bantuan obat
obatan vasoaktif secara titrasi berlanjut. Keadaan itu seperti yang tersebut
dibawah namun tidak terbatas pada:
1.1

gangguan asam basa dan elektrolit berat.

1.2

Gagal jantung dengan tanda bendungan paru

1.3

Gagal nafas

1.4

Cidera kepala berat

1.5

Gagal ginjal dengan tanda bendungan paru.

1.6

Syok karena perdarahan, dan anafilaksis.

1.7

pasca operasi dengan gangguan nafas dan atau hipotensi

1.8

Sepsis

1.9

IMA

1.10 PEB dengan komplikasi


2.

Priortas 2
Pasien yang memerlukan pemantauan alat canggih di ICU yang
berisiko bila tidak mendapatkan terapi intensif segera. Keadaan itu seperti
yang tersebut dibawah ini namun tidak terbatas pada:
2.1. Pasca operasi besar
2.2. Kejang benilang.
2.3. Gangguan kesadaran.
2.4. Dehidrasi berat.
2.5. Gangguan jalan nafas.
2.6. Aritmia jantung.

ICU RS Siti Khodijah Sepajang

11

Ikhlas dan Ikhsan Dalam Pelayanan

2.7. Astma akut berat


2.8. Diabetes yang merlukan terapi insulin berlanjut.
3.

Prioritas 3.
Pasien dengan keadaan yang tidak stabil akibat penyakit yang
mendasarinya, namun amat kecil manfaat yang diperoleh dari ICU. Keadaan
ini seperti yang tersebut dibawah ini namun tidak terbatas pada:
3.1. Penyakit keganasan dengan metastasis.
3.2. Pasien dengan geriatri dengan fungsi hidup sebelumnya minimal.
3.3. Pasien dengan GCS 3.

b.

Kriteria keluar dari ICU


Pasien dikeluarkan dari ICU apabila:
l.

Tidak lagi memerlukan pelayanan perawatan intesif.

2.

Pasien dalam keadaan terminal yang dengan terapi tidak akan memberi hasil
yang bermakna.

3.

Kondisi pasien yang menyebabkan pasien dirawat di ICU telah teratasi.

4.

Pasien meninggal

5.

Pasien membutuhkan alat dan prosedur yang tidak disediakan oleh RS Siti
Khodijah.

6.

Keluarga pasien menghendaki pasien di pindahkan.

Kriteria pasien indikasi masuk dan keluar dari ruangan ICU terdapat di SPO
terlampir
B.

PERSIAPAN PENERIMAAN PASIEN.


Sebelum pasien tiba di ICU maka dilakukan persiapan sebagai berikut:
1.

Menerima pasien melalui aiphon dan UGD, Ok ataupun dari Ruang rawat inap

2.

Melakukan serah terima dengan petugas dari mana pasien tersebut dirawat.

3.

Menyiapkan tempat tidur pasien, kelengkapan infus pump, srynge pump, monitor
non invasif.

Penerimaan pasien baru ICU terlampir dalam bentuk SPO terlampir

ICU RS Siti Khodijah Sepajang

12

Ikhlas dan Ikhsan Dalam Pelayanan

C.

MONITORING PASIEN
Monitoring pasien meliputi pemeriksaan B1 sampai dengan B6, monitoring
tanda - tanda vital meliputi perfusi, nadi, suhu, tensi dan SpO2 tiap 1 jam tapi pada
pasien dengan kondisi tertentu monitoring dapat dilakukan setiap 10 - 15 menit sesuai
dengan kondisi pasien.
Produksi urine diukur setiap 3 jam, kecuali pada pasien dengan kondisi khusus
seperti gagal ginjal dan decompensasi cordis dapat dilakukan setiap 1 jam.
Pengukuran balance cairan dilakukan setiap 24 jam, atau sesuai dengan kondisi
pasien.

D.

PROSEDUR MEDIK
Beberapa prosedur medik yang dilakukan di ICU RS Siti Khodijah
1.

Pemasangan CVC.
Pemasangan CVC harus dengan informed consent tertulis dan keluarga pasien.
Pemasanganya di lakukan oleh dokter anestesi yang terlatih atau dokten bedah
umum, dilakukan dengan cara yang steril. Teknik pemasangan memakai teknik
seldinger dan atau sesuai dengan jenis kateter yang di pakai. Luka insersi
prosedur ditutup dengan kasa steril dan di jaga kebersihannya. Khusus untuk
pemasangan CVC di torak dan leher, dilakukan kontrol x ray setelah
pemasangan.

2.

Pemasangan stomach tube.


Pemadangan Stomach Tube dilakukan dengan consent keluarga dan pasien jika
sadar. Pemasanganya dilaukan oleh dokter ICU dan dapat di delegasikan pada
perawat pelaksana. Setelah pemasangan harus dilakukan konfirmasi posisi
dengan cara mendengar adanva suara pada area lambung pasien.

3.

Intubasi dan perawatan.


Intubasi dilakukan dengan informed consent yang tertulis dari keluarga pasien.
Pemasanganya dilakukan oleh dokter anestesi atau dokter jaga ICU. Intubasi
dilakukan dengan monitor terpasang pada pasien. Setelah terintubasi posisi tube
di konfrmasi dengan mendengar suara nafas pada kedua lapangan paru,

ICU RS Siti Khodijah Sepajang

13

Ikhlas dan Ikhsan Dalam Pelayanan

kemudian pipa nafas difiksasi dengan pelester dan dicatat ketinggiannya.


Perawatan pipa nafas dilakukan setiap hari dengan mencatat posisi pipa nafas
dan tekanan pada balon pipa.
4.

Ekstubasi.
Ekstubasi dilakukan oleh dokter anestesi atau dokter jaga IGD dan dapat
didelgasikan peda perawat pelaksana dan dalam pengawasan dokter. Ekstubasi
dilakukan pada siang hari untuk memberikan pengawasan yang lebih baik pada
pasien. Setelah etsubasi pasien diberikan terapai inhalasi dan oksigen tinggi
selarna lima belas menit Kemudian diatur sesuai dengan kebutuhan pasien.

5.

Balance cairan.
Balans cairan dilakukan setiap 8 jam dan dapat dilakukan lebih kerap sesuai
kburuhan pasien. Perawat pelaksana memahrkan pencatatan pada seluruh cairan
suk meliputi jumlah infus, diet, minum, obat-obat cair dan seluruh cairan keluar
meliputi produksi urin, feses, muntahan, perdarahan, dan keringat pasien.

6.

Rehab medik.
Beberapa tindakaan prosedur rehab medik dapat dilakukan oleh perawat
pelaksana meliputi posisi miring pada pasien, vibrasi manual pada torak. Tindak
prosedur rehab medik selanjutnya yang lebih kompleks dilakukan oleh petugas
rehab

7.

Penilaian kematian batang otak.


Pada pasien dengan tingkat kesadaran yang paling rendah, dan di curigai sebagai
kematian batang otak harus segera di lakukan pemeriksaan dan penegakan
diagnosis kematian batang otak. Penilaian dapat dilakukan oleh dokter ahli saraf,
dokter anestesi dan dokter jaga ICU. Setelah penilaian, hasilnhya disampaikan
pada keluarga pasien dan selanjutnya dilakukan penyapihan alat bantu
pernafasan.

ICU RS Siti Khodijah Sepajang

14

Ikhlas dan Ikhsan Dalam Pelayanan

E.

INDIKASI PENGGUNAAN DAN PENGHENTIAN VENTILATOR.


Pasien dapat di lakukan pemasangan alat bantu nafas Ventilator dengan kondisi
sebagai berikut:
1.

Terjadi kegagalan nafas tipe I yang ditandai dengan penurunan kadar oksigen
darah. Penuninan kadar oksigen di nilai dari Analisa Gas Darah maupu dan
Saturasi okigen.

2.

Terjadi kegagalan nafas tipe II yang ditandai dengan peningkat gas asam arang.
Peningkatan gas asam arang dinilai melalui penneriksaan Analisa Gas Darah.
Pernasangan ventilator di lakukan oleh dokter anestesi., dengan informed consent
tertulis dari keluarga pasien.

3.

Gangguan jalan nafas, potensi jalan nafas meragukan / resiko tinggi terjadi
kehilangan potensi jalan nafas

4.

Pasien dengan ARDS

5.

Pasien dengan edema pulmonum berat

Penghentian alas hantu nafas dapat dilakukan apabila:


1.

Pasien tidak lagi memerlukan alat bantu nafas di tandai dengan tercukupinya
kadar oksigen dalam darah dan kadar asam arang pada darah dalam batas normal.

2.
F.

Kematian batang otak.

PENGGUNAAN ALAT MEDIK


Penggunaan alat medik dibawah ini mengikuti aturan:
1.

Syringe pump.
Digunakan dengan persetujuan atau instruksi dokter. Syringe harus dilakukan
pcngecekan terhadap validitas kahbrasi sebelum dipakai.

2.

Infusion pump.
Digunakan dengan persetujuan atau instruksi dokter. Infusion pump harus
dilakukan pengecekan terhadap validitas kalibrasi sebelum dipakai.

3.

Suction
Suction digunakan oleh perawat selarna perawatan pasien dengan menjaga
stenlitas yung suction. Untuk suctioning pipa nafas di gunakan ujung suction

ICU RS Siti Khodijah Sepajang

15

Ikhlas dan Ikhsan Dalam Pelayanan

tertutup sehingga dapat dl gunakan berulang ulang. Pengantian suction jalan


nafas dilakukan setiap hari. Selain suction pipa nafas ujung cateter suction di
ganti setiap habis pakai.
4.

Defibrilator
Pemakaian defibrilator dilakukan oleh dokter anestesi atau dokter jaga ICU
sesuai dengan kebutuhan pasien. Penggunaan defibrilator untuk kardioversi harus
dengan persetujuan keluarga.

H.

KONSULTASI
Konsultasi keluarga pasien dilakukan pertama kali selambat lambatnya 48 jam
setelah dirawat di ICU. Konsultasi dl arahkan kepada kondisi pasien, penyebab dari
kondisi pasien yang telah dilakukan dan upaya dan prosedur medik yang akan
dilakukan terhadap pasien dan kemungkinan keberhasilan upaya medis yang
dilakukan.

I.

INDIKASI DAN PROSEDUR PEMERIKSAAN LABORATORIUM


Pemeriksaan laboratorium yang standar ada di RS Siti Khodijah dilakukan
mengikuti instruksi dokter. Pemerikaan laboratorium dan radiologi yang mahal harus
dengan persetujuan keluarganya. Untuk pelaksanaan prosedur pemeriksaan
laboratorium terdapat SPO terlampir

J.

PENGIRIMAN PASIEN
a.

Pengiriman ke rawat inap


Pasien yang dipindahkan kerawat map dan unit rawat ICU adalah pasien yang
sudah boleh dipindahkan sesuai instniksi dokter berdasarkan kriteria indikasi
pasien keluar.selain itu karena adanya permintaan keluarga, untuk pelaksanaan
pemindahan pasien dan unit rawat ICU ke ruang perawatan biasa terdapat dalam
SPO terlampir

ICU RS Siti Khodijah Sepajang

16

Ikhlas dan Ikhsan Dalam Pelayanan

b.

Pengiriman ke kamar operasi


Pasien yang di kirim ke kamar operasi adalah pasien dengan operasi cito atau
elektif, persiapan pasien dilakukan sesuai dengan jenis operasinya, adapun
mengenai pelaksanaan persiapan dan pengiriman pasien untuk operasi hampir
sama dengan ruang rawat map biasa SPO terlampir

c.

Pengiriman rujukan
Pasien yang dirujuk ke rumah sakit ada beberapa kriteria pertama karena tidak
adanya scram dan prasarana kedua karena kondisi tempat ICU RSU Siti Khotijah
penuh dimana pasien memerlukan alat ventilator dan ketiga karena permintaan
keluarga adapun mengenai pelaksanaan pengiriman rujukan pasien ke Rumah
sakit lain terlampir

d.

Pengiriman ke kamar jenazah


Pasien unit ICU yang sudah dinyatakan meninggal oleh dokter dihadapan
keluarga akan dilakukan perawatan jenazah di ruang ICU kemudian jenazah di
kirim keruangan jenazah menunggu 2 jam sebelum dibawa pulang oleh
keluarga, untuk pelayanan pemulasaran jenazah ditanyakan dulu ke keluarga
bersedia atau tidak, setelah dilakukan pemulasaran jenazah atau tidak maka
jenazah dibawa oleh keluarganya dengan menggunakan transportasi ambulance
jenazah dari Rumah Sakit atau ambulance jenazah luar, adapun mengenai
pelaksanaan pelayanan jenazah terlampir.

K.

REKAM MEDIS
Teknik dokumentasien pasien dilakukan secara manual meliputi perkembangan
pasien, dokumentasi dokter, dokumentasi perawatan, dokurnetasi therapy obat,
dokumentasi gizi, dokumentasi rehabilitasi medik dan fisioterapy, dokumentasi
radiologi. Setiap satu pasien dokumentasi catatan perawatan menggunakan lembar
observasi yang didisain khusus untuk pemantauan B1 - B6 selama 24 jam. Apabila
pasien akan dipindahkan atau keluar dari perawatan ICU maka semua bentuk
dokumentasi dijadikan satu didalam rekam medik pasien untuk diserah terimakan
kepada ruang perawatan berikutnya.

ICU RS Siti Khodijah Sepajang

17

Ikhlas dan Ikhsan Dalam Pelayanan

Pengembalian rekam medis karena pasien meninggal, pulang APS atau dirujuk
ke RS lain maka dokumentasi selama perawatan di ICU disatukan dengan status
pasien setelah itu status pasien dilengkapi dan baru dikembalikan ke bagian rekam
medik dalam waktu 48 jam. Untuk pelaksanaan rekam medik ICU terdapat dalam
SPO terlampir.
L.

PENCATATAN DAN PELAPORAN KEGIATAN PELAYANAN


Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan pada unit rawat ICU
dilaksanakan melalui beberapa tahapan:
1.

Pencatatan dilakukan setiap hari oleh kepala ruangan

2.

Rekapitulasi dilakukan setiap bulan oleh kepala ruangan

3.

Hasil rekapitulasi dilaporkan kepada Kanit ICU pada awal bulan

4.

Kanit ICU memberikan laporan tertulis mengenai kegiatan pelayanan ICU


kepada Kabid Yanmed setiap bulannya.

M.

EVALUASI HASIL PERAWATAN PASIEN


Pelaksanaan evaluasi hasil perawatan pasien dilaksanakan melalui tahapan
1.

Kepala ruangan melakukan pencatatan (mobilitas pasien) jurnlah pasien, pasien


yang pindah ruangan sesuai instruksi, pindah ruangan permintaan pasien, APS
(pulang paksa) dan dirujuk setiap hari

2.

Rekapitulasi dilakukan tiap bulan oleh kepala ruangan dan dilaporkan kepada
Kanit ICU

3.

Pada akhir tahun dilakukan rekapitulasi keselunihan oleh Kanit ICU

4.

Kanit ICUmelaporkan data mobilitas pasien dan hash evaluasi kepada General
kabid Yanmeb setiap awal tahun

ICU RS Siti Khodijah Sepajang

18

Ikhlas dan Ikhsan Dalam Pelayanan

BAB V
LOGISTIK
A.

PROSEDUR PENYEDIAAN ALAT KESEHATAN DAN OBAT


Penyediaan alat logistik dibagi menjadi:
a.

Penyediaan alat kesehatan disediakan sebagai stok tetap dengan juumlah yang
disesuaikan dengan kebutuhan pasien, dimana setiap pasien baru masuk
menggunakan alat kesehatan yang disediakan (stok tetap) dan menulis di buku
peminjaman alkes kemudian dilakukan permintaan dengan resep ke apotik sesuai
dengan kebutuhan pasien, bila alkes sudah dikirim dan apotik maka
dikembalikan ke stok tetap sesuai dengan yang dipinjam oleh pasien. Setiap
bulan tgl 26, dilakukan stok opname untuk obat dab alkes yang dilakukan oleh
pihak logistik dan apotik untuk melakukan kontrol terhadap jumlah alkes dan
obat emergency yang ada di rungan. Dan sebagai evaluasi untuk kebutuhan alkes
yang digunakan oleh rungan untuk bulan berikutnya.,

b.

Penvediaan obat : obat yang disediakan di ICU adalah obat emergency, tata
laksana penggunaan tercantum di dalam SPO. Untuk pemakain obat - obatan
selain obat emergency setiap pasien langsung diberi resep kemudian di acc kan
ke apotik.

c.

Penyediaan alat rumah tangga yang diminta melalui gudang logistik Rumah
tangga
Alat kesehatan, obat dan alat rumah tangga yang tersedia di ICU disesuaikan

dengan standar minimal dan maksimal alkes,obat dan alat rumah tangga yang dibuat
oleh unit ICU dan telah disepakati oleh bagian logistik dan farmasi dalam
pelaksanaan pemenuhan barang tersebut dilakukan setiap hari kecuali han minggu
dan pada saat penyelesaian stok opname tgl 20 - 26 dan alat logistik harus ada
persetujuan dan kepala ruangan ICU.

ICU RS Siti Khodijah Sepajang

19

Ikhlas dan Ikhsan Dalam Pelayanan

B.

PERENCANAAN PERALATAN/PEREMAJAAN
Perencanaan dan peremajaan alat ICU dilakukan setiap tahun dengan
perencanaan melalui RAB dimana terdapat perencanan prioritas dan perencanaan
rutinitas/operational, adapun tahapan permintaan perencanaan alat tersebut telah
dibuat berdasarkan prosedur dari logistik Rumah Sakit terlampir.

ICU RS Siti Khodijah Sepajang

20

Ikhlas dan Ikhsan Dalam Pelayanan

BAB VI
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja merupakan upaya Rumah Sakit dalam upaya melindungi karyawan
terhadap adanya suatu penyakit yang terkena akibat dari pekerjaan, keselamatan kerja bila
terjadi kebakaran dan kewaspadaan terhadap bencana. Uraian mengenai keselamatan kerja
tersebut terdapat dalam Pedoman MRS dan tahapan pelaksanaannya terlampir dalam SPO

ICU RS Siti Khodijah Sepajang

21

Ikhlas dan Ikhsan Dalam Pelayanan

BAB VII
PENGENDALIAN MUTU
A.

Angka Ketidaklengkapan rekam medis


Ketidaklengkapan rekam medik merupakan salah satu pengendalian mutu unit rawat
ICU dimana pelaporan nya diserahkan keruangan oleh unit rekam medic dalam setiap
bulannya, dan itu merupakan bahan evaluasi unit rawat ICU agar lebih memperbaiki
lagi untuk bulan kedepannya. Data rekapitulasinya dikumpulkan diruangan Unit ICU.
Pelaksanaan Ketidaklengkapan rekam medis terdapat dalam SPO.

B.

Angka kematian spesipik


Angka kematian spesifik juga merupakan bagian dari pengendalian mutu unit rawat
ICU bentuk laporannya ada yang dari rekam medic dan dari unit rawat ICU sendiri,
kedua laporan itu akan diberitahukan ke Direktur Rumah Sakit agar dapat segera
dievaluasi dan ditindaklanjut.
Pencatatan dan pelaporan kematian spesifik (kegiatan Pelayanan) terdapat dalam
SPO.

C.

Angka Infeksi Nosokomial (pneumonia, infeksi saluran kemih, infeksi jarum infus)
Angka Infeksi Nosokomial merupakan pengendalian mutu unit rawat ICU, bila
ditemukan Infeksi Nosokomial niaka unit rawat ICU yang dikoordinir oleh ICLN
rang ICU akan segera melapor sesuai dengan alur yang ada agar dapat segera
dievaluasi dan ditindaklanjuti oleh bagian PIRS Rurnah Sakit yang dibawahi oleh
Managemen Resiko.
Pelaporan kejadian Infeksi Nosokomial terdapat dalam SPO.

D.

Indikator klinik dan Insiden Keselamatan pasien


Pengendalian mutu yang lain ruang ICU adalah indikator klinik dan Insiden
keselamatan pasien. Untuk Indikator klinik akan dilaporkan oleh bagian rekam medic
ke unit dalam setiap bulannnya adapun bagian indikator klinik antara lain BOR,
GDR/NDR,BTO,LOS dan TOI dan untuk Insiden Keselamatan Pasien mencakup

ICU RS Siti Khodijah Sepajang

22

Ikhlas dan Ikhsan Dalam Pelayanan

pelaporan antara lain mengenai kesalahan pemberian obat, pemberian tranfusi, angka
decubitus, angka pasien jatuh yang mana bila ada kejadian tersebut maka ruang ICU
akan melaporkan ke bagian patient safety yang dibawahi oleh managemen resiko agar
segera dapat di evaluasi dan ditindaklanjuti. Pelaporan Indikator Klinik dan Insiden
Keselamatan pasien terdapat dalam Prosedur terlampir

ICU RS Siti Khodijah Sepajang

23

Ikhlas dan Ikhsan Dalam Pelayanan

BAB VIII
PENUTUP
Buku pedoman pelayanan intensif care unit mi berlaku untuk pelayanan ICU di
Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang. Klasifikasi pelayanan ICU disesuaikan dengan
kemampuan Rumah dan Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit.
Pedoman pelayanan ICU ini selanjutnya perlu dijabarkan dalam kebijakan dan
prosedur tetap guna kelancarannya. Upaya perbaikan dilakukan dengan peninjauan ulang
setiap 3 tahun sekali adapun pedoman pelayanan ICU ini menipakan buku pedoman ICU
yang pertama kali di susun.

ICU RS Siti Khodijah Sepajang

24

Ikhlas dan Ikhsan Dalam Pelayanan

STANDAR KARYAWAN ICU RS SITI KHODIJAH TAHUN 2012 SEMESTER 1


NO
JABATAN
1
KEPALA RUANGAN

1.

KOMPETENSI YANG HARUS DIMILIKI


Sertifikat PPGD dengan guideline terbaru

2.

Sertifikasi pelatihan ICU TK dasar

3.

Management bangsal

4.

Mampu merekam menginterpretasikan EKG

5.

Aktif mengikuti seminar tentang pasien kritis

PENANGGUNG JAWAB

6.
1.

Resusitasi maternal dan neonatus


Sertifikat PPGD dengan guideline terbaru

SHIFT

2.

Sertifikasi pelatihan ICU TK dasar

3.

Mampu merekam menginterpretasikan EKG

4.

Aktif mengikuti seminar tentang pasien kritis

5.
1.

Resusitasi maternal dan neonatus


Sertifikat PPGD dengan guideline terbaru

2.

Mampu merekam menginterpretasikan EKG

3.

Aktif mengikuti seminar tentang pasien kritis

4.

Resusitasi maternal dan neonatus

PERAWAT PELAKSANA

ICU RS Siti Khodijah Sepajang

TARGET
100%

100%

75%

25

Ikhlas dan Ikhsan Dalam Pelayanan

DATA KOMPETENSI PERAWAT ICU TAHUN 2012


No

Nama Perawat

Penddk

JAB

Pelatihan

Seminar Dlm 2
Tahun Terakhir

Inhouse
Tranning
Yang Diikuti
1. Tutor BLS
th 2010
2. Tutor EKG
th 2010
3. Metode
MAKP th
2012

Target Yang
Belum
Tercapai
1. Pelatihan
manageme
nt bangsal
2. Resusitasi
maternal
dan
neonates

Liulin Nuha, Amd. Kep.

D3 Kep
thh
2006

KARU

1. PI ICU tk dasar
th 2006
2. PPGD th 2006
3. Pelatihan EKG
th 2000

1. Seminar pasien
kritis ke 6 th
2011
2. Workshop
ventilator ICU
nursing course
th 2012

Zenni Afifah, Amd. Kep.

D3 Kep
th 2006

PJ
Shift

1. PI ICU tk dasar
th 2007
2. PPGD th 2003
3. Pelatihan EKG
th 2010

1. Seminar
kegawatdarurat
an maternal
dan neonates th
2011
2. Workshop
ventilator ICU
nursing course
th 2012

1. Tutor BLS
th 2010
2. Tutor EKG
th 2010
3. Metode
MAKP th
2012

Seminar
berkala

Nurul Yuli P., Amd. Kep.

D3 Kep
th 2000

PJ
Shift

1. PI ICU tk dasar
th 2004
2. Pelatihan EKG
th 2003

Seminar pasien
kritis ke 6 th 2011

1. Tutor BLS
th 2010
2. Tutor EKG
th 2010

Resusitasi
maternal dan
neonates

Yuwono Andi, Amd.

D3 Kep

PJ

1. Pelatihan ICU

Seminar pasien

1. Tutor EKG

Resusitasi

ICU RS Siti Khodijah Sepajang

26

Ikhlas dan Ikhsan Dalam Pelayanan

Kep.

th 1998

Shift

tk dasar th 2004
2. PPGD th 2004
3. Pelatihan EKG
th 2010

kritis ke 6 th 2011

Hanie Warastuti, Amd.


Kep.

D3 Kep
th 2006

PJ
Shift

4. Pelatihan ICU
tk dasar th 2008

Seminar bedah
jantung th 2010

Lina Rahmawati, Amd.


Kep.

D3 Kep
th
2006

PJ
Shift

1. Pelatihan ICU
tk dasar th 2008
2. Pelatihan EKG
th 2010

Seminar pasien
kritis ke 6 th 2011

1. Peserta
BLS th
2010
2. Peserta
EKG th
2010
3. Service
excellent

Resusitasi
maternal dan
neonates

Lina Melati, Amd. Kep.

D3 Kep
th
2002

PP 1

PPGD th 2011

Certifiete Wound
Care Update 2012

1. Peserta
BLS th
2010
2. Peserta
EKG th
2010
3. Service
excellent

Resusitasi
Maternal Dan
Neonatus

Ika Purwanti, Amd. Kep.

D3 Kep

PP 1

PPGD th 2012

Seminar Pasien

ICU RS Siti Khodijah Sepajang

27

th 2010
2. Service
excellent

maternal dan
neonates

1. Pelatihan
EKG
2. Resusitasi
maternal
dan
neonates

Resusitasi

Ikhlas dan Ikhsan Dalam Pelayanan

th
2002
D3 Kep
th
2006

Kritis Ke 6 th
2011

Iskarini, Amd. Kep.

10

Yeni Yaniarta, Amd. Kep.

D3 Kep
th
2009

PP 2

11

Priambodo, Amd. Kep.

D3 Kep
th
2010

PP 2

PPGD th 2009

Service
excellent

12

Teguh Purnakaryawan,
Amd. Kep.

D3 Kep
th
2011

PP 2

PPGD th 2010

Service
excellent

ICU RS Siti Khodijah Sepajang

PP 1

PPGD

Peserta BLS
th 2010

28

Maternal
Dan Neonates
1. PPGD
2. Resusitasi
Maternal
Dan
Neonates
1. PPGD
2. Resusitasi
Maternal
Dan
Neonates
1. PPGD
2. Resusitasi
Maternal
Dan
Neonates
1. PPGD
2. Resusitasi
Maternal
Dan
Neonates

You might also like