Professional Documents
Culture Documents
Mengingat
Memperhatikan :
Menetapkan
Pertama
Kedua
Ketiga
melaksanakan
pelayanan Rawat Intensif agar mengacu pada
pedoman yang tersebut pada diktum pertama
Keempat
Kelima
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamduliliah kami panjatkan kepada Allah SWT, berkat rahmat dan
karunianya unit Bersalin dan Bayi di Rumah sakit Siti Khodijah Sepanjang dapat
menyelesaikan penyusunan buku Pedoman Pelayanan Rawat Intensif di Rumah Siti
Khodijah Sepanjang.
Pedoman Pelayanan Rawat Intensif sangat diperlukan dalam mernberikan pelayanan
sebagai pedoman terlaksananya sebuah pelayanan yang terkoordinasi dengan baik sehingga
menunjang kelancaran dalam pelayanan keperawatan Buku pelayanan intensif ini mengacu
kepada pedoman pelayanan ICU dan HCU Kementrian Kesehatan tahun 2010.
Sesuai dengan perkembangan ilmu dan tehnologi kesehatan maka buku pedoman
pelayanan PONEK ini akan direvisi setiap 3 (tiga) tahun.
Sidoarjo
Wassalam
Unit ICU
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Dengan makin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
kesehatan dan semakin besarnya tuntutan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan
yang lebih baik, maka dibuatlah standar prosedur sebagai acuan dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan ICU
Unit Pelayanan Intensif (ICU) merupakan bagian dari Rumah Sakit yang
terpisah dengan staf khusus dan memerlukan perlengkapan yang khusus. Oleh karena
itu unit pelayanan intensif menyediakan kemampuan dan sarana-sarana yang khusus
untuk menunjang fungsi-fungsi vital dengan menggunakan ketrampilan staf medik,
perawat dan staf lain yang berpengalaman dalam pengelolaan keadaan-keadaan
pasien yang mengalami kegawatan yang mengancam jiwa.
Unit ICU RS Siti Khodijah Sepanjang bersifat umum, dapat merawat semua
jenis penyakit termasuk kasus neonatus, kegawatan ibu bersalin, anak, kasus bedah,
kardiovaskuler dan lain - lain. Mampu memberikan pelayanan tinggi yang
mendukung peran rumah sakit yang lain yang telah digariskan yaitu kedokteran
umum, bedah umum, pengelolaan trauma. bedah syaraf, kardiologi, Pediatrik, obgyn
dan lain-lain. Selain itu mampu membenkan tunjangan ventilasi mekanis yang lama,
pemamtauan invasif dan usaha penunjang hidup.
Pelayanan tersebut didukung oleh fasilitas laboratonum dan fasilitas pelayanan
penunjang lainnya antara lain radiologi, diagnostik dan fisiotherapi.
Agar mutu unit ICU RS Siti Khodijah tetap terjaga dan semakin meningkat
maka diperlukan akreditasi untuk pelayanan ICU, sehingga semua sarana dan
prasarana di unit ICU dapat disesuaikan dengan pedoman dan standar akreditasi versi
2012.
B.
2.
3.
4.
antara:
1.
2.
Pemasangan NGT;
3.
4.
Terapi oksigen,
5.
Nebulizer;
6.
Postural drainage
7.
8.
9.
BATASAN OPERASIONAL.
Intensive Care Unit (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri,
dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang khusus yang ditujukan untuk
observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang menderita penyakit cedera atau
penyulit-penyulit yang mengancam nyawa atau potensial mengancam nyawa dengan
prognosis dubia. ICU menyediakan kemampuan dan sarana, prasarana serta peralatan
khusus untuk menunjang fungsi-fungsi vital dengan menggunakan keterampilan staf
medik, perawat dan staf lain yang berpengalaman dalam pengelolaan keadaankeadaan tersebut.
D.
LANDASAN HUKUM.
Dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan buku ini adalah sebagai
berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat
dan Kabupaten/Kota Sehat
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A.
2.
3.
Dokter Jaga
Adalah dokter umum
4.
5.
6.
Perawat pelaksana.
Adalah perawat berpendidikan D3 dengan pengalaman bekerja di ICU minimal 2
tahun
7.
B.
DISTRIBUSI KETENAGAAN.
Pengaturan distribusi tenaga berdasarkan panduan dari peraturan menteri
kesehatan dimana 1 perawat bertanggung jawab terhadap 1 pasien dengan pemakaian
ventilator (perawat yang sudah mengikuti pelatihan ICU) dan 1 perawat untuk 2
pasien tanpa pemakaian ventilator. Dalam satu shift ada seoarang perawat Katim dan
PENGATURAN JAGA.
Pengaturan jaga perawat jaga diatur dengan ketentuan:
1.
Selama duapuluh empat jam shift perawat di bagi 3, jam 07.00-14.00, 14.00-21
00 dan 21.00 - 07.00.
2.
Perputaran waktu jaga diatur hingga setiap perawat memiliki hari libur setelah 6
hari kerja.
PELATIHAN
Untuk menjaga kualitas pelayanan di ICU RS Siti Khodijah sepanjang maka
diberlakukan ketentuan sebagai berikut:
1.
Setiap Perawat yang bekerja di ICU harus mengikuti seminar ataupun workshop
tentang perawatan pasien kritis atau yang berhubungan dengan perawatan pasien
di ICU setiap tahunnya secara bergantian.
2.
Setiap perawat harus memperbahanri sertifikasi sesuai dengan waktu yang tertera
dalam sertifikasi.
3.
Dokter penanggung jawab ICU wajib nengikuti pendidikan dan pelatihan untuk
memperbaharui ilmu dan ketrampilanya dalarn bidang kegawatan dan perawatan
intensive minimal sekali dalam satu tahun.
4.
Setiap perawat yang bertugas di ICU wajib nengikuti kegiatan InHouse Training
yang diadakan di RS Sin Khodijah secara berkala.
5.
Perawat maupun dokter jaga harus mendapat pelatihan dan mampu melakukan:
5.1 Pengenalan tanda kegawatan daruratan yang mengancam nyawa.
5.2 Perawatan gawat darurat pendahuluan termasuk resusitasi dasar.
5.3 Pemasangan intervensi intravaskular.
BAB III
STANDAR FASILITAS
A.
DENAH RUANG.
Memanfaatkan ruangan yang ada di RS Sid Khodijah sepanjang dan menyesuaikan
dengan kondisi yang ada, lokasi ICU berada dekat dengan UGD, Ruang Neonatus,
Ruang Bersalin dan kamar Operasi. Desain ICU mengupayakan terjadinya kondisi:
1.
Terisolasi
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Area pasien.
a.
Ruangan ROI
Terdiri dari 3 tempat tidur dan i ruangan isolasi. Ruangan isolasi disini
diperuntukkan untuk pasien Haematemisis melena dan bukan untuk
kasus droplet /airbom infection.
Merawat pasien secara umum yang sesuai dengan indikasi pasien masuk
ICU
b.
c.
d.
Satu tempat tidur ada satu outlet oksigen dan untuk yang di ruang UPI
terdapat 2 outlet udara tekan.
e.
Di setiap tempat tidur terdapat 6 stop kontak, dan di sediakan stop kontak
sambungan jika diperlukan.
2.
3.
Nurse Station berada ditengah - tengah antara ruangan UPI dan ROI
b.
c.
Almari perpustakaan
d.
e.
Troley Tindakan
f.
Ruang penyimpanan alat medis bersih, ventilasi mekanik, pompa infus, pompa
syynge, cairan, dan linen bersih.
4.
Ruangan yang berfungsi sebagai gudang tempat penyimpanan alat - alat rumah
tangga.
5.
6.
B. STANDAR FASILITAS.
Fasilitas yang disediakan di ICU RS Siti Khodijah meliputi:
l.
Ventilator mekanik.
2.
3.
4.
5.
6.
Defibrilator
7.
8.
9.
Brankar transportasi.
10
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A.
Prioritas 1
Pasien yang membutuhkan terapi segera dengan keadaan kritis, tidak
stabil dan memerlukan bantuan nafas, bantuan pacu jantung, bantuan obat
obatan vasoaktif secara titrasi berlanjut. Keadaan itu seperti yang tersebut
dibawah namun tidak terbatas pada:
1.1
1.2
1.3
Gagal nafas
1.4
1.5
1.6
1.7
1.8
Sepsis
1.9
IMA
Priortas 2
Pasien yang memerlukan pemantauan alat canggih di ICU yang
berisiko bila tidak mendapatkan terapi intensif segera. Keadaan itu seperti
yang tersebut dibawah ini namun tidak terbatas pada:
2.1. Pasca operasi besar
2.2. Kejang benilang.
2.3. Gangguan kesadaran.
2.4. Dehidrasi berat.
2.5. Gangguan jalan nafas.
2.6. Aritmia jantung.
11
Prioritas 3.
Pasien dengan keadaan yang tidak stabil akibat penyakit yang
mendasarinya, namun amat kecil manfaat yang diperoleh dari ICU. Keadaan
ini seperti yang tersebut dibawah ini namun tidak terbatas pada:
3.1. Penyakit keganasan dengan metastasis.
3.2. Pasien dengan geriatri dengan fungsi hidup sebelumnya minimal.
3.3. Pasien dengan GCS 3.
b.
2.
Pasien dalam keadaan terminal yang dengan terapi tidak akan memberi hasil
yang bermakna.
3.
4.
Pasien meninggal
5.
Pasien membutuhkan alat dan prosedur yang tidak disediakan oleh RS Siti
Khodijah.
6.
Kriteria pasien indikasi masuk dan keluar dari ruangan ICU terdapat di SPO
terlampir
B.
Menerima pasien melalui aiphon dan UGD, Ok ataupun dari Ruang rawat inap
2.
Melakukan serah terima dengan petugas dari mana pasien tersebut dirawat.
3.
Menyiapkan tempat tidur pasien, kelengkapan infus pump, srynge pump, monitor
non invasif.
12
C.
MONITORING PASIEN
Monitoring pasien meliputi pemeriksaan B1 sampai dengan B6, monitoring
tanda - tanda vital meliputi perfusi, nadi, suhu, tensi dan SpO2 tiap 1 jam tapi pada
pasien dengan kondisi tertentu monitoring dapat dilakukan setiap 10 - 15 menit sesuai
dengan kondisi pasien.
Produksi urine diukur setiap 3 jam, kecuali pada pasien dengan kondisi khusus
seperti gagal ginjal dan decompensasi cordis dapat dilakukan setiap 1 jam.
Pengukuran balance cairan dilakukan setiap 24 jam, atau sesuai dengan kondisi
pasien.
D.
PROSEDUR MEDIK
Beberapa prosedur medik yang dilakukan di ICU RS Siti Khodijah
1.
Pemasangan CVC.
Pemasangan CVC harus dengan informed consent tertulis dan keluarga pasien.
Pemasanganya di lakukan oleh dokter anestesi yang terlatih atau dokten bedah
umum, dilakukan dengan cara yang steril. Teknik pemasangan memakai teknik
seldinger dan atau sesuai dengan jenis kateter yang di pakai. Luka insersi
prosedur ditutup dengan kasa steril dan di jaga kebersihannya. Khusus untuk
pemasangan CVC di torak dan leher, dilakukan kontrol x ray setelah
pemasangan.
2.
3.
13
Ekstubasi.
Ekstubasi dilakukan oleh dokter anestesi atau dokter jaga IGD dan dapat
didelgasikan peda perawat pelaksana dan dalam pengawasan dokter. Ekstubasi
dilakukan pada siang hari untuk memberikan pengawasan yang lebih baik pada
pasien. Setelah etsubasi pasien diberikan terapai inhalasi dan oksigen tinggi
selarna lima belas menit Kemudian diatur sesuai dengan kebutuhan pasien.
5.
Balance cairan.
Balans cairan dilakukan setiap 8 jam dan dapat dilakukan lebih kerap sesuai
kburuhan pasien. Perawat pelaksana memahrkan pencatatan pada seluruh cairan
suk meliputi jumlah infus, diet, minum, obat-obat cair dan seluruh cairan keluar
meliputi produksi urin, feses, muntahan, perdarahan, dan keringat pasien.
6.
Rehab medik.
Beberapa tindakaan prosedur rehab medik dapat dilakukan oleh perawat
pelaksana meliputi posisi miring pada pasien, vibrasi manual pada torak. Tindak
prosedur rehab medik selanjutnya yang lebih kompleks dilakukan oleh petugas
rehab
7.
14
E.
Terjadi kegagalan nafas tipe I yang ditandai dengan penurunan kadar oksigen
darah. Penuninan kadar oksigen di nilai dari Analisa Gas Darah maupu dan
Saturasi okigen.
2.
Terjadi kegagalan nafas tipe II yang ditandai dengan peningkat gas asam arang.
Peningkatan gas asam arang dinilai melalui penneriksaan Analisa Gas Darah.
Pernasangan ventilator di lakukan oleh dokter anestesi., dengan informed consent
tertulis dari keluarga pasien.
3.
Gangguan jalan nafas, potensi jalan nafas meragukan / resiko tinggi terjadi
kehilangan potensi jalan nafas
4.
5.
Pasien tidak lagi memerlukan alat bantu nafas di tandai dengan tercukupinya
kadar oksigen dalam darah dan kadar asam arang pada darah dalam batas normal.
2.
F.
Syringe pump.
Digunakan dengan persetujuan atau instruksi dokter. Syringe harus dilakukan
pcngecekan terhadap validitas kahbrasi sebelum dipakai.
2.
Infusion pump.
Digunakan dengan persetujuan atau instruksi dokter. Infusion pump harus
dilakukan pengecekan terhadap validitas kalibrasi sebelum dipakai.
3.
Suction
Suction digunakan oleh perawat selarna perawatan pasien dengan menjaga
stenlitas yung suction. Untuk suctioning pipa nafas di gunakan ujung suction
15
Defibrilator
Pemakaian defibrilator dilakukan oleh dokter anestesi atau dokter jaga ICU
sesuai dengan kebutuhan pasien. Penggunaan defibrilator untuk kardioversi harus
dengan persetujuan keluarga.
H.
KONSULTASI
Konsultasi keluarga pasien dilakukan pertama kali selambat lambatnya 48 jam
setelah dirawat di ICU. Konsultasi dl arahkan kepada kondisi pasien, penyebab dari
kondisi pasien yang telah dilakukan dan upaya dan prosedur medik yang akan
dilakukan terhadap pasien dan kemungkinan keberhasilan upaya medis yang
dilakukan.
I.
J.
PENGIRIMAN PASIEN
a.
16
b.
c.
Pengiriman rujukan
Pasien yang dirujuk ke rumah sakit ada beberapa kriteria pertama karena tidak
adanya scram dan prasarana kedua karena kondisi tempat ICU RSU Siti Khotijah
penuh dimana pasien memerlukan alat ventilator dan ketiga karena permintaan
keluarga adapun mengenai pelaksanaan pengiriman rujukan pasien ke Rumah
sakit lain terlampir
d.
K.
REKAM MEDIS
Teknik dokumentasien pasien dilakukan secara manual meliputi perkembangan
pasien, dokumentasi dokter, dokumentasi perawatan, dokurnetasi therapy obat,
dokumentasi gizi, dokumentasi rehabilitasi medik dan fisioterapy, dokumentasi
radiologi. Setiap satu pasien dokumentasi catatan perawatan menggunakan lembar
observasi yang didisain khusus untuk pemantauan B1 - B6 selama 24 jam. Apabila
pasien akan dipindahkan atau keluar dari perawatan ICU maka semua bentuk
dokumentasi dijadikan satu didalam rekam medik pasien untuk diserah terimakan
kepada ruang perawatan berikutnya.
17
Pengembalian rekam medis karena pasien meninggal, pulang APS atau dirujuk
ke RS lain maka dokumentasi selama perawatan di ICU disatukan dengan status
pasien setelah itu status pasien dilengkapi dan baru dikembalikan ke bagian rekam
medik dalam waktu 48 jam. Untuk pelaksanaan rekam medik ICU terdapat dalam
SPO terlampir.
L.
2.
3.
4.
M.
2.
Rekapitulasi dilakukan tiap bulan oleh kepala ruangan dan dilaporkan kepada
Kanit ICU
3.
4.
Kanit ICUmelaporkan data mobilitas pasien dan hash evaluasi kepada General
kabid Yanmeb setiap awal tahun
18
BAB V
LOGISTIK
A.
Penyediaan alat kesehatan disediakan sebagai stok tetap dengan juumlah yang
disesuaikan dengan kebutuhan pasien, dimana setiap pasien baru masuk
menggunakan alat kesehatan yang disediakan (stok tetap) dan menulis di buku
peminjaman alkes kemudian dilakukan permintaan dengan resep ke apotik sesuai
dengan kebutuhan pasien, bila alkes sudah dikirim dan apotik maka
dikembalikan ke stok tetap sesuai dengan yang dipinjam oleh pasien. Setiap
bulan tgl 26, dilakukan stok opname untuk obat dab alkes yang dilakukan oleh
pihak logistik dan apotik untuk melakukan kontrol terhadap jumlah alkes dan
obat emergency yang ada di rungan. Dan sebagai evaluasi untuk kebutuhan alkes
yang digunakan oleh rungan untuk bulan berikutnya.,
b.
Penvediaan obat : obat yang disediakan di ICU adalah obat emergency, tata
laksana penggunaan tercantum di dalam SPO. Untuk pemakain obat - obatan
selain obat emergency setiap pasien langsung diberi resep kemudian di acc kan
ke apotik.
c.
Penyediaan alat rumah tangga yang diminta melalui gudang logistik Rumah
tangga
Alat kesehatan, obat dan alat rumah tangga yang tersedia di ICU disesuaikan
dengan standar minimal dan maksimal alkes,obat dan alat rumah tangga yang dibuat
oleh unit ICU dan telah disepakati oleh bagian logistik dan farmasi dalam
pelaksanaan pemenuhan barang tersebut dilakukan setiap hari kecuali han minggu
dan pada saat penyelesaian stok opname tgl 20 - 26 dan alat logistik harus ada
persetujuan dan kepala ruangan ICU.
19
B.
PERENCANAAN PERALATAN/PEREMAJAAN
Perencanaan dan peremajaan alat ICU dilakukan setiap tahun dengan
perencanaan melalui RAB dimana terdapat perencanan prioritas dan perencanaan
rutinitas/operational, adapun tahapan permintaan perencanaan alat tersebut telah
dibuat berdasarkan prosedur dari logistik Rumah Sakit terlampir.
20
BAB VI
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja merupakan upaya Rumah Sakit dalam upaya melindungi karyawan
terhadap adanya suatu penyakit yang terkena akibat dari pekerjaan, keselamatan kerja bila
terjadi kebakaran dan kewaspadaan terhadap bencana. Uraian mengenai keselamatan kerja
tersebut terdapat dalam Pedoman MRS dan tahapan pelaksanaannya terlampir dalam SPO
21
BAB VII
PENGENDALIAN MUTU
A.
B.
C.
Angka Infeksi Nosokomial (pneumonia, infeksi saluran kemih, infeksi jarum infus)
Angka Infeksi Nosokomial merupakan pengendalian mutu unit rawat ICU, bila
ditemukan Infeksi Nosokomial niaka unit rawat ICU yang dikoordinir oleh ICLN
rang ICU akan segera melapor sesuai dengan alur yang ada agar dapat segera
dievaluasi dan ditindaklanjuti oleh bagian PIRS Rurnah Sakit yang dibawahi oleh
Managemen Resiko.
Pelaporan kejadian Infeksi Nosokomial terdapat dalam SPO.
D.
22
pelaporan antara lain mengenai kesalahan pemberian obat, pemberian tranfusi, angka
decubitus, angka pasien jatuh yang mana bila ada kejadian tersebut maka ruang ICU
akan melaporkan ke bagian patient safety yang dibawahi oleh managemen resiko agar
segera dapat di evaluasi dan ditindaklanjuti. Pelaporan Indikator Klinik dan Insiden
Keselamatan pasien terdapat dalam Prosedur terlampir
23
BAB VIII
PENUTUP
Buku pedoman pelayanan intensif care unit mi berlaku untuk pelayanan ICU di
Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang. Klasifikasi pelayanan ICU disesuaikan dengan
kemampuan Rumah dan Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit.
Pedoman pelayanan ICU ini selanjutnya perlu dijabarkan dalam kebijakan dan
prosedur tetap guna kelancarannya. Upaya perbaikan dilakukan dengan peninjauan ulang
setiap 3 tahun sekali adapun pedoman pelayanan ICU ini menipakan buku pedoman ICU
yang pertama kali di susun.
24
1.
2.
3.
Management bangsal
4.
5.
PENANGGUNG JAWAB
6.
1.
SHIFT
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
PERAWAT PELAKSANA
TARGET
100%
100%
75%
25
Nama Perawat
Penddk
JAB
Pelatihan
Seminar Dlm 2
Tahun Terakhir
Inhouse
Tranning
Yang Diikuti
1. Tutor BLS
th 2010
2. Tutor EKG
th 2010
3. Metode
MAKP th
2012
Target Yang
Belum
Tercapai
1. Pelatihan
manageme
nt bangsal
2. Resusitasi
maternal
dan
neonates
D3 Kep
thh
2006
KARU
1. PI ICU tk dasar
th 2006
2. PPGD th 2006
3. Pelatihan EKG
th 2000
1. Seminar pasien
kritis ke 6 th
2011
2. Workshop
ventilator ICU
nursing course
th 2012
D3 Kep
th 2006
PJ
Shift
1. PI ICU tk dasar
th 2007
2. PPGD th 2003
3. Pelatihan EKG
th 2010
1. Seminar
kegawatdarurat
an maternal
dan neonates th
2011
2. Workshop
ventilator ICU
nursing course
th 2012
1. Tutor BLS
th 2010
2. Tutor EKG
th 2010
3. Metode
MAKP th
2012
Seminar
berkala
D3 Kep
th 2000
PJ
Shift
1. PI ICU tk dasar
th 2004
2. Pelatihan EKG
th 2003
Seminar pasien
kritis ke 6 th 2011
1. Tutor BLS
th 2010
2. Tutor EKG
th 2010
Resusitasi
maternal dan
neonates
D3 Kep
PJ
1. Pelatihan ICU
Seminar pasien
1. Tutor EKG
Resusitasi
26
Kep.
th 1998
Shift
tk dasar th 2004
2. PPGD th 2004
3. Pelatihan EKG
th 2010
kritis ke 6 th 2011
D3 Kep
th 2006
PJ
Shift
4. Pelatihan ICU
tk dasar th 2008
Seminar bedah
jantung th 2010
D3 Kep
th
2006
PJ
Shift
1. Pelatihan ICU
tk dasar th 2008
2. Pelatihan EKG
th 2010
Seminar pasien
kritis ke 6 th 2011
1. Peserta
BLS th
2010
2. Peserta
EKG th
2010
3. Service
excellent
Resusitasi
maternal dan
neonates
D3 Kep
th
2002
PP 1
PPGD th 2011
Certifiete Wound
Care Update 2012
1. Peserta
BLS th
2010
2. Peserta
EKG th
2010
3. Service
excellent
Resusitasi
Maternal Dan
Neonatus
D3 Kep
PP 1
PPGD th 2012
Seminar Pasien
27
th 2010
2. Service
excellent
maternal dan
neonates
1. Pelatihan
EKG
2. Resusitasi
maternal
dan
neonates
Resusitasi
th
2002
D3 Kep
th
2006
Kritis Ke 6 th
2011
10
D3 Kep
th
2009
PP 2
11
D3 Kep
th
2010
PP 2
PPGD th 2009
Service
excellent
12
Teguh Purnakaryawan,
Amd. Kep.
D3 Kep
th
2011
PP 2
PPGD th 2010
Service
excellent
PP 1
PPGD
Peserta BLS
th 2010
28
Maternal
Dan Neonates
1. PPGD
2. Resusitasi
Maternal
Dan
Neonates
1. PPGD
2. Resusitasi
Maternal
Dan
Neonates
1. PPGD
2. Resusitasi
Maternal
Dan
Neonates
1. PPGD
2. Resusitasi
Maternal
Dan
Neonates