You are on page 1of 30

DISUSUN OLEH:

M.Ilham malik (1102007180)


Pembimbing:
Dr. HADIYANA S. Sp.B

Nama
:
Umur
:
Alamat
:
Pekerjaan
:
Agama
:
Status
:
Tanggal masuk RS :
No. CM
:

Tn. O
38 tahun
cibatu
Supir
Islam
Menikah
2 februari 2012
01471346

Keluhan Utama
:
Sakit perut kanan
bawah sejak 3 hari SMRS

Keluhan Tambahan :
tegang dan panas.

Mual, muntah, perut

Sejak 3 hari SMRS pasien mengeluh ulu hatinya


terasa sakit, badannya terasa demam dan keluar
keringat. Keesokkan harinya perut pasien tegang
dan pasien merasakan mual dan kemudian
muntah sebanyak 3 kali. Muntah berisi makanan,
tidak ada darah. Perut pasien juga bertambah
sakit di ulu hati dan terus menerus, bertambah
sakit bila pasien berjalan sehingga ia harus
membungkukkan badan untuk mengurangi rasa
sakitnya. Rasa sakit tidak menjalar ke pinggang.

Menurut pasien pasien mulai merasakan


sakit seperti ini sejak 6 bulan yang lalu.
Dimulai dari sakit pada ulu hati, lalu
berakhir pada perut kanan bawah. Awalnya
pasien masih dapat melakukan aktifitas
seperti biasa, namun 1 bulan SMRS pasien
merasakan keluhannya semakin berat, dan
3hari SMRS pasien merasakan tidak dapat
melakukan aktivitas seperti biasa sehingga
Pasien dibawa ke UGD RS dr slamet, Garut
dan dianjurkan untuk dirawat.

Riwayat BAK : Lancar, warna kuning jernih, nyeri tidak ada.


Riwayat BAB : Lancar, konsistensi lunak, warna kuning
kecoklatan
Riwayat makan : Porsi cukup, 3x/hari
Riwayat penyakit dahulu :
Riwayat hipertensi dan jantung disangkal
Riwayat DM disangkal
Riwayat penyakit paru-paru disangkal
Riwayat sakit maag diakuinya, namun pasien tidak
mengingatnya sejak kapan.
Riwayat penyakit keluarga :
Riwayat hipertensi dan jantung disangkal
Riwayat DM disangkal
Riwayat penyakit paru-paru disangkal
Riwayat Asma dan alergi disangkal

A.
STATUS GENERALIS
1. Keadaan Umum : Pasien tampak sakit sedang
2. Kesadaran Compos mentis; GCS : E = 4, V = 5, M = 6 15
3. Tanda-tanda Vital
Tekanan darah : 130/90mmHg
Nadi : 85x/mnt
Suhu : 36,8 C
RR
:
20x/mnt
4. Kepala
Bentuk normal, rambut berwarna hitam, terdistribusi merata,
tidak mudah dicabut, tidak teraba benjolan.]
5. Mata
Bentuk normal, kedudukan kedua bola mata simetris, palpebra
sup et inf tidak oedema, konjungtiva pucat, sclera tidak ikterik,
kornea jernih, pupil bulat, isokor, 3mm, RC +/+.

6. Hidung
Bentuk normal, tidak ada deviasi septum nasi, sekret -/-.
7. Telinga
Bentuk normal, CAE lapang, sekret -/-, serumen -/8. Mulut
Bentuk normal, perioral sianosis (-), bibir tidak kering, lidah
tidak kotor, faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1 tenang.
9. Leher

Bentuk normal, KGB tidak teraba membesar.


10.Thorax
Paru :
(I)
Bentuk normal, tampak simetris dalam statis dan dinamis,
retraksi suprasternal (-)
(Pa) Stem fremitus kanan kiri sama kuat
(Pe) Sonor pada kedua lapang paru
Suara nafas vesikuler, ronchi -/-, wheezing -/-

11. Abdomen

Lihat status lokalis


12.Genitalia eksterna

Laki-laki
13.Ekstremitas sup et inf

- Atas
Tonus
: normal
Massa
: -/ Gerakan
: aktif/aktif
Kekuatan
: 5/5
Edema
: -/

- Bawah
Tonus
Massa
Gerakan
Kekuatan
Edema

:
:
:
:
:

normal
-/aktif/aktif
5/5
-/-

14. Kulit
Sawo matang, turgor baik
Status Lokalis Bedah Regio Abdomen
(I)
Datar, tidak tampak gambaran usus dan vena
(Pa) hepar dan lien tidak teraba membesar, nyeri tekan (-),
psoas sign (-)
(Pe) Tymphani, meteorismus (-)
(Aus) Bising usus (+)

Laboratorium 2/02/2012
Darah :
Hemoglobin
:
15 gr/dl (13-16 gr/dl)
Leukosit
:
8.200 /UL (5.000-10.000/UL)
Trombosit
:
236.000/UL (250.000350.000/UL)
Hematokrit
:
44 % (40-54%)
LED
:
11/18 mm/jam
AST
: 13 U/L (s/d 37)
ALT
: 36 U/L (s/d 40)
Bleeding time
:
2 (1-6)
Clotting time :
8 (6-11)
Gula darah sewaktu : 131

Telah diperiksa seorang laki-laki berusia 33 tahun


dengan keluhan sejak + 2 hari smrs pasien merasa
sakit perut kanan bawah. Diawali nyeri ulu hati,
sakit perutnya terus-menerus, bertambah sakit bila
berjalan sehingga harus membungkukkan badan,
disertai demam, mual, muntah, sakit tidak menjalar
sampai pinggang.
BAK dan BAB
: dalam batas normal
PEMERIKSAAN FISIK :
A. STATUS GENERALIS

: dalam batas normal

B. STATUS LOKALIS BEDAH REGIO ABDOMEN


(I) Datar, tidak tampak gambaran usus dan vena
(Pa)
Supel, hepar dan lien tidak teraba
membesar, nyeri tekan (-)
(Pe)
Tymphani, meteorismus (-)
(Aus)
Bising usus (-)

appendisitis kronis eksaserbasi


akut non perforasi
Pada pasien Tn.T didiagnosa:
Appendicitis kronis karena pada anamnesa terdapat
riwayat nyeri perut kanan bawah sejak 6 bulan
SMRS.
Dengan eksarsebasi akut karena, pada anamnesa
dan pemeriksaan fisik ditemukan tanda khas
appendictis acuta dan diagnosa banding lainnya
dapat disingkirkan.
Non perforasi karena, pada anamnesa dan
pemeriksaan fisik tidak ditemukan tanda adanya
perforasi.

Tidak ada

Rehidrasi
Antibiotik
Obat-obatan symptomatic
USG Abdomen
Rencana Operasi : appendictomi

Ad vitam
:
Ad functionam :
Ad sanationam :

bonam
bonam
bonam

Definisi: Inflamasi apendiks vermiformis


Di negara Barat: 7% populasi
Insidensi tertinggi: dekade II - III
Patologi

Obstruksi oleh fekolit, parasit, benda asing, tumor


hiperplasia limfoid

Distensi, pus, gangren, perforasi, peritonitis

Bagian dari sekum


Organ rudimenter,
dangkal & tipis
Panjang 2,5 - 25
cm, rata-rata 6-9
cm
Pertemuan tiga
taenia koli

Pada manusia &


primata: belum
diketahui fungsi
pastinya
Arah & posisi sangat
bervariasi
Lapisan sama dengan
usus lain

Menyerupai seribu penyakit, tapi ada


progresifitas
Mula: nyeri ulu hati, mual,
anoreksia, makin lama
makin menetap
Nyeri kemudian ke abdomen bawah, menjadi
terlokalisir
Bertambah nyeri pada
pergerakan, berjalan,
atau batuk

Suhu tubuh sedikit meningkat, tanpa


perforasi
Peristalsis normal atau sedikit menurun
Nyeri perut kanan bawah, lokasi jelas
Nyeri tekan, nyeri lepas di daerah yg sama
Tergantung letak apendiks, colok dubur
mungkin nyeri / mungkin tidak

Nyeri mulai di epigastrium/regio umbilikus,


mual, anorexia

Nyeri perut kanan bawah

Nyeri pindah ke kanan bawah: rangsangan


peritoneum lokal di titik McBurney
Nyeri tekan = tenderness
Nyeri lepas = rebound tenderness
Defans muskuler = muscular guarding

Rovsings sign
Obturator sign
Psoas sign

Leukosit rata-rata 15.000/mm3, 90% diatas


10.000/mm3, tetapi dapat normal

75% pasien: Hitung jenis dominan neutrofil

Urine normal, kecuali letak apendiks


retrosekal / pelvik: eritrosit/leukosit urine
(+)

Adenitis mesenterial
akut
Gastroenteritis akut
Torsio testis
Divertikulitis
Intususepsi
Ileitis akut
Batu ureter
Adneksitis
Kehamilan ektopik
Mittelschmerz(nyeri
intermenstrual

Apendisitis
akut
Gangren
Obstruksi
fekolit
Adhesi
Mukosel
Abses
Tumor/Karsinoi
d

Terapi pilihan satu-satunya:pembedahan


(apendektomi)
Operasi tergantung derajat komplikasi
Apendisitis akut
Apendisitis abses
Apendisitis perforata: peritonitis
Apendisitis kronis
Operasi Apendektomi
Mungkin perlu laparotomi
Rehidrasi preoperatif
Antibiotika adekuat

Mortalitas: 0,1% pada apendisitis akut, 3%


bila ruptur, 15% bila ruptur pada geriatri

Penyebab kematian: sepsis tidak terkontrol,


emboli paru, aspirasi

Komplikasi yang mungkin terjadi:


Akut: infeksi luka operasi
Kronis: perlengketan, ileus obstruksi, hernia

TERIMAKASIH

You might also like