Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya merupakan pembangunan
sumber daya manusia. Sejalan dengan ini tujuan pembangunan kesehatan
telah ditetapkan dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yaitu tercapainya
kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan
dengan kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk mencapai tujuan tesebut
maka telah diatur oleh pemerintah dan masyarakat melalui pembatasan
pertumbuhan penduduk supaya tidak berlebihan. Tanpa adanya usaha-usaha
penekanan laju peningkatan jumlah penduduk yang terlalu cepat,
pembangunan di segala bidang yang telah dilaksanakan kurang dapat
dinikmati oleh setiap penduduk. (Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan, Penerbit Buku Kedokteran
EGC).
Upaya untuk menekan laju pertumbuhan penduduk antara lain
melalui program keluarga berencana (KB), karena salah satu tujuan
melakukan keluarga berencana adalah ingin mengatur jarak anak dan
mengurangi jumlah kehamilan. Untuk dapat mewujudkan, maka diperlukan
penggunaan alat kontrasepsi yang rasional, efektif dan yang sifatnya sesuai
tujuan. (Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,
2005).
Berdasarkan komposisinya, kontrasepsi pil, suntik dan implant
tergolong kontrasepsi hormonal, dimana alat kontrasepsi implant terdiri dari
non plant, jadena, indoplant, atau implanon. (Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2005).
Berdasarkan data kependidikan dan KB di Indonesia pada Tahun
2002, yang menggunakan kontrasepsi suntik sebesar 9.743.550 akseptor,
daerah Jawa Timur 950.719 akseptor, sedangkan dijumlah akseptor KB
secara umum 822.126 akseptor yang terdiri dari KB suntik 64.636 akseptor,
IUD 27.287 akseptor, MOP 1.596 akseptor, MOW 14.372 akseptor, implant
16.890 akseptor, pil 39.345 akseptor dan kondom 658 akseptor (IBKKBN,
2002).
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Menerapkan dan mengembankan manajemen kebidanan Helen
Varney dalam memecahkan masalah pada ibu akseptor KB suntik 3
bulan dengan bertambah berat badan serta mendapat pengalaman nyata
dan teori yang diperoleh dalam melestarikan asuhan kebidanan.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny U akseptor KB
suntik 3 bulan diharapkan mahasiswa dapat :
1. Melakukan pengkajian data
2. Mengidentifikasi diagnosa, masalah
3. Mengidentifikasi masalah potensial
4. Mengidentifikasikan kebutuhan segera
5. Merumuskan suatu tindakan yang komprehensif
6. Melaksanakan tindakan suatu rencana
7. Mengevaluasi pelaksanaan asuhan kebidanan
1.3 Manfaat
Penulisan asuhan kebidanan ini dapat bermanfaat bagi para tenaga
kesehatan khususnya pada bidan dan mahasiswa akademi kebidanan untuk
mengidentifikasi acuan dalam memberikan asuhan kepada klien akseptor KB
suntik 3 bulan dengan kenaikan berat badan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Komunitas
1. Pengertian
Masyarakat
adalah
sekumpulan
manusia
yang
saling
Ciri-Ciri Masyarakat
Dari berbagai pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Interaksi antara sesama anggota masyarakat
Didalam masyarakat terjadi interaksi sosial yang merupakan
hubungan sosial yang menyangkut hubungan antar perseorangan,
antar kelompok-kelompok maupun antar perseorangan dengan
suatu
keadaan
geografis
sebagai
tempat
tinggal
3.
Tipe-Tipe Masyarakat
Menurut Gilin and Gilin lembaga masyarakat di klasifikasikan sebagai
berikut :
A) Dilihat dari sudut perkembanganya
1. Cresive Institution
Lembaga kemasyarakatan yang sengaja dibentuk untuk
memenuhi tujuan tertentu, misalnya yang menyangkut : Lembaga
hutang piutang yang secara tidak sengaja tumbuh dari adat istadat,
misalnya yang menyangkut : Hak milik, perkawinan, agama, dan
seterusnya.
2. Enacted Institution
Lembaga kemasyarakatan yang sengaja dibentuk untuk
memenuhi tujuan tertentu, misalnya yang menyangkut: Lembaga
hutang piutang, lembaga perdagangan, pertanian, pendidikan yang
ke semua berakar kepada kebiasaan-kebiasaan dalam masyarakat.
Pengalaman-pengalaman
dalam
melaksanakan
kebiasaan-
lembaga-lembaga
masyarakat
yang
ditolak
oleh
misalnya
kelompok
penjahat,
pemeras,
lembaga
masyarakat
berdasarkan
atas
faktor
4.
keluarga
masih
tetap
kuat,
dan
hubungan
6.
tentang
jumlah
sarana
pelayanan
kesehatan
angka
kesakitan
penyakit
tidak
menular
diantaranya adalah :
a). Penyakit jantung
b) Neoplasma
c) Penyakit karena cidera
d) Penyakit gangguan mental
5. Masalah kesehatan lingkungan
a) Keadaan lingkungan fisik dan biologis yang belum memadai.
b) Baru sebagian kecil penduduk yang menikmati air bersih dan
fasilitas kesehatan lingkungan .
c) Pembinaan program peningkatan lingkungan belum berjalan
sesuai yang diharapkan.
b. Penyebab Masalah
1. Faktor sosial ekonomi
2. Gaya hidup dan perilaku sehat
3. Lingkungan masyarakat yang berkaitan dengan sistem pelayanan
kesehatan.
2.2. Konsep Keluarga
1. Pengertian
Keluarga adalah suatu kelompok atau kumpulan manusia yang
hidup bersama sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat yang
terkecil,dan biasanya,tetapi ntidak selalu ada hubungan darah, ikatan
perkawinan atau ikatan-ikatan lain, mereka hidup bersama dalam satu
didalam
perananya
masing-masing
dan
menciptakan
serta
Partilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur
garis ayah.
2. Matrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi dimana hubungan itu melalui jalur garis
ibu.
3. Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
istri.
4.
Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami.
5.
Keluarga kawinan
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar dari pembinaan keluarga
dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian dari keluarga
karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
anggota
keluarga.
- Ada keterbatas :
Setiap anggota memiliki keterbatasan tetapi mereka juga mempunyai
keterbatasan dalam menjalani fungsi dan tugasnya masing-masing.
- Ada perbedaan dan kekhususan :
Setiap anggota keluarga memiliki peranan dan fungsi masingmasing.
3. Tipe / Bentuk Keluarga
a. Keluarga inti (Nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah,
ibu dan anak.
b. Keluarga besar (Extended family) adalah keluarga inti ditambah
sanak keluarga misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu
dan sebagainya.
c. Keluarga berantai (Serial family) adalah keluarga yang terdiri dari
pria dan wanita yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan
kelurga inti.
berkomposisi
(Composite)
adalah
keluarga
yang
komposisi
(Camposite)
adalah
keluarga
yang
6. Peranan Keluarga
Peranan
keluarga
menggambarkan
seperangkat
perilaku
sosialnya
serta
sebagai
anggota
masyarakat
dari
Fungsi Psikologis
- Memberikan kasih sayang rasa aman
- Memberikan perhatian diantara keluarga
- Membina kedewasaan kepribadian anggota keluarga
- Memberikan identitas keluarga
c. Fungsi sosialisasi
- Membina sosialisasi
- Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
Perkembangan anak.
- Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
d. Fungsi Ekonomi
- Mencari sumber-sumber untuk memenuhi kebutuhan keluarga
- Mengatur penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
- Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa
akan datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua dan
sebagainya.
e. Fungsi Pendidikan
- Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan
dan membentuk perilaku anak yang sesuai dengan bakat dan minat
yang dimilikinya.
- Mempersiapkan anak untuk memenuhi peranan sebagai orang
dewasa.
- Mendidik anak sesuai dengan tingkat tingkat perkembanganya.
Ahli lain membagi fungsi keluarga sebagai berikut:
1. Fungsi pendidikan dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan
menyekolahkan anak untuk mempersiapakn kedewasaan dan masa
depan anak bila kelak dewasa nanti.
religius.
Tugas
keluarga
dalam
hal
ini
adalah
bercerita
tentang
pengalaman
masing-masing,
dan
sebagainya.
8. Fungsi biologis. Tugas keluarga dalam hal ini untuk meneruskan
keturunan sebagai generasi penerus.
2.
3.
Tahap menghadapi anak pra sekolah: pada tahap ini anak sudah
mengenal kehidupan sosialnya, sudah mulai bergaul dengan teman
sebayanya, tetapi sangat rawan dalam masalah kesehatan, karena
tidak mengetahui mana yang kotor dan mana yang bersih. Dalam
fase ini anak sangat sensitive terhadap pengaruh lingkungan dan
bagaimana
mendidik
anak,
mengajari
anak
untuk
tugas
masing-masing
kedudukan masing-masing.
4. Sosialisasi antar anggota keluarga
anggotanya
sesuai
dengan
2. Daerah perkotaan
- Dinamis
- Rasional
- Konsumtif
- Demokratif
- Individual
- Terlibat dalam kehidupan politik
2.3. Kopsep Dasar Kontrasepsi
2.3.1. Pengertian
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan
yang dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanent. (Hanifa
Wiknjosastro, 2005).
2.3.2. Tujuan Kontrasepsi
-
yang
relatif
tinggi,
penting
karena
dapat
b. Dengan alat
-
Kimiawi : spermisid
2.Metode Modern
a. Hormonal
-
Oral kontrasepsi
Suntikan
Pada pria
4. Murah
5. Dapat diterima oleh orang banyak
6. Pemakaian jangka lama (continuation rate tinggi)
(Hanafi Hartanto, 2004 : 36)
2.3.5. Faktor-Faktor Dalam Memilih Metode Kontrasepsi
1. Faktor pasangan (motivasi dan rehabilitas)
-
Umur
Gaya hidup
Frekuensi senggama
Sikap kewanitaan
Sikap kepriaan
Status kesehatan
Riwayat haid
Riwayat keluarga
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan panggul
3. Faktor
metode
kontrasepsi
(penerimaan
berkesinambungan)
-
Efektivitas
Kerugian
Biaya
dan
pemakaian
lendir
serviks,
sehingga
sulit
ditembus
spermatozoa
c. Perubahan peristaltik tuba fallopi, sehingga konsepsi dihambat
d. Mengubah suasana endometrium, sehingga tidak sempurna untuk
implantasi hasil konsepsi
2.4.4. Efektivitas
Depo progestin memiliki efektivitas tinggi (3 kehamilan per 1000
perempuan), asal penyuntikan dilakukan secara teratur sesuai jadwal
yang ditentukan.
2.4.5. Keuntungan
a. Tingkat efektivitasnya tinggi
b. Tidak mempengaruhi hubungan suami istri
c. Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius
terdapat penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah
d. Dapat dipakai, diberikan pascapersalinan, pasca keguguran atau
pasca menstruasi
e. Tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang
bayi
f. Dapat digunakan oleh wanita >35 tahun sampai premenopause
2.4.6. Kerugian
a. Sering ditemukan gangguan haid, seperti :
-
2.4.8. Yang
Tidak
Boleh
Menggunakan
Kontrasepsi
Nsuntikan
Progestin
1. Hamil atau dicurigai hamil
2. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
3. Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama
amenorea
4. Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara
5. Diabetes Mellitus disertai komplikasi
2. Perdarahan
-
Pastikan hamil atau tidak, bila hamil dirujuk, bila tidak hamil
tidak perlu pengobatan, bila KET dirujuk
Jangan
berikan
terapi
hormonal
untuk
menimbulkan
d. Depresi
-
Berikan B6 50 mg/hari
e. Leucorrhea
-
jamur
mudah
tumbuh
dalam
vagina
menimbulkan keputihan
-
Penanganan :
1) Kebersihan daerah vagina
2) Diberi preparat antimycolic melalui oral / vagina
Misal : albotyl, bila tidak menolong hentikan
f. Acne / jerawat
-
dan
g. Rambut rontok
-
i. Perubahan libido
-
BAB III
TINJAUAN KASUS
I.
Pengkajian
Tanggal Pengkajian : 5 Februari 2010
1. Data Umum
Nama KK
: Tn G
Umur
: 52 Tahun
Agama
: Islam
Suku / Bangsa
: Jawa / Indonesia
Pekerjaan
: Swasta
Pendidikan
: Tamat
: 22 Tahun
Alamat
a. Susunan Keluarga
No
1
Nama
Giman
Hubungan
KK
Umur
50
L/P
L
Pendidikan
SLTA
Umi Kulsum
3
4
Agama
Islam
Pekerjaan
Swasta
KB
-
Sehat
Sehat
Istri
40
SMP
Islam
IRT
Suntik
Sehat
Kumaedi
Anak
22
SMP
Islam
Swasta
Sehat
Arif Basuki
Anak
20
SLTA
Islam
Sehat
b. Denah Rumah
Ket :
1
2
S
4
: Ruang tamu
: Ruang keluarga
: Dapur
c. Genogram
Ket :
: Laki-laki
36 th
36 th
: Perempuan
: Garis perkawinan
23 th
: Garis keturunan
20 th
: Dalam 1 keluarga
d. Tipe Keluarga
Tipe keluarga inti dimana keluarga dirumah tesebut tinggal satu
keluarga terdiri dari ayah, ibu dan 2 orang anak.
e. Gizi Keluarga Tn G
Makan : 3x sehari dengan menu nasi, lauk, sayur, kadang buah.
Minum : 7-8 gelas/hari, air putih
f. Keadaan Rumah / Tempat Tinggal
a.
Luar rumah
: 10 x 6 = 60 m2
b.
Letak
c.
Dinding
: permanent
d.
Atap
: genteng
e.
Lantai
: plester
f.
Penerangan
: cukup
g.
Jalan angina
h.
Jendela
: ada 2
i.
Kebersihan
: cukup,
penataan
barang
tidak
pada
tempatnya
j.
Jumlah kamar
: 2 kamar
k.
Kontruksi
: permanen
g. Air Minum
Asal
h. Pembuangan Sampah
Sampah dibakar dibelakang rumah.
i. Jamban dan Kamar Mandi
Jenis jamban
: WC leher angsa
Letak jamban
Kebersihan
: cukup
Kamar mandi
Kebersihan
l. Kunci Keluarga
Hubungan antara anggota keluarga baik, saling mendukung dan lainlain.
m. Manajemen Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang menderita sakit.
n. Pola Interaksi Keluarga
Penanggung jawab keluarga : KK / hubungan dikeluarga : ayah
Pengambilan keputusan dikeluarga : KK /hubungan dikeluarga :
ayah
o. Pola Penggunaan Fasilitas oleh Keluarga
Puskesmas dan bidan praktek swasta
p. Keikutan Keluarga Dalam Organisasi Masyarakat
-
Yasinan
PKK
2. Data Khusus
A. Data Subyektif
1) Biodata
Nama
: Ny U
Nama
: Tn G
Umur
: 40 Tahun
Umur
: 50 Tahun
Status
: Istri
Status
: KK
Agama : Islam
Agama : Islam
Desa Kepuhkembeng
Kec. Peterongan
2) Keluhan Utama
Desa Kepuhkembeng
Kec. Peterongan
: 13 tahun
: teratur
Siklus
: 28 hari
Lama
: 6-7 hari
Jumlah
Flour albus
: tidak ada
Dysminore
b. Riwayat KB
-
7) Riwayat Ginekologi
Ibu mengatakan tidak pernah abortus, ibu juga tidak pernah
kuretase.
8) Riwayat Psikososial
a. Hubungan ibu dengan suami baik dan harmonis
b. Hubungan ibu dengan keluarga dan tetangga baik
9) Pola Kebiasaan Sehari-Hari
a. Pola Nutrisi
Makan
Minum
b. Pola Eliminasi
BAK
BAB
c. Pola Aktivitas
Ibu mengerjakan pekerjaan IRT sehari-hari seperti menyapu,
memasak dan lain-lain.
d. Pola Istirahat
Siang
: Baik
Kesadaran
: Composmentis
BB awal
: 60 kg
BB sekarang
: 65 kg
Kenaikan
: 5 kg
TB
: 150 cm
2) TTV
TD
: 100/70 mmHg
: 82 x/menit
: 365oC
RR
: 22x/menit
3) Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala
Muka
Mata
Hidung
Telinga
Leher
Axilla
Dada
Abdomen
Punggung
: simetris,
tidak
ada
kelainan
bentuk
punggung
Genetalia
Anus
Leher
Axilla
Abdomen
c. Auskultasi
Dada
Abdomen
d. Prioritas Masalah
Kriteria
1. Sifat masalah
Perhitungan
2/3x1
Skor
2/3
Ranking
I
2/2x1
II
3. Potensi pencegahan
3/3x1
III
4. Penonjolan masalah
Total Skor
2/2x1
1
4 2/3
III
2. Kemungkinan
masalah
untuk diubah
II.
DO
: composmentis
TTV : TD
: 100/70 mmHg
: 82 x/menit
: 365oC
RR
: 22x/menit
IV.
V.
Intervensi
Diagnosa : Ny U umur 36 tahun akseptor KB suntik 3 bulan dengan
kenaikan berat badan.
Tujuan jangka pendek : setelah dilakukan asuhan kebidanan selama jangka
pendek 1 x 20 menit dan jangka panjang selama 1 minggu
diharapkan Ny U mengerti penjelasan dari petugas.
Kriteria
: -
Intervensi :
Tanggal
: 5 Februari 2010
Penanganan :
-
berlebihan,
hentikan
suntikan
dan
anjurkan
metode
kontrasepsi lainnya.
3. Jam 16.25 WIB
Mengajarkan ibu cara pola diet yang benar yaitu mengurangi makan
makanan yang banyak mengandung lemak, ibu juga mengurangi
karbohidrat. Ibu lebih memperbanyak makan makanan seperti buah dan
sayur-sayuran.
4. Jam 16.28 WIB
Menganjurkan ibu untuk segera ke tempat pelayanan kesehatan jika
mempunyai berat badan yang berlebih.
Menganjurkan ibu untuk berolah raga secara teratur seperti jalan kaki
setiap pagi.
Jangka Panjang :
Tanggal : 05 Februari 2010 s/d 20 Maret 2010
1. Pagi Jam 07.00 WIB, Siang Jam : 12.00 WIB, Malam Jam : 19.00 WIB
Mengajarkan ibu cara pola diet yang benar yaitu mengurangi makan
makanan yang banyak mengandung lemak, ibu juga mengurangi
karbohidrat. Ibu lebih memperbanyak makan makanan seperti buah dan
sayur-sayuran.
2. Setiap Pagi Jam 05.00 WIB
Menganjurkan ibu untuk berolah raga secara teratur seperti jalan kaki
setiap pagi.
VII. Evaluasi
Tanggal
: 5 Februari 2009
Jangka Pendek
Diagnosa : Ny U umur 40 tahun akseptor KB suntik 3 bulan dengan
kenaikan berat badan.
S
: Masalah teratasi
: Intervensi dihentikan
Jangka Panjang
: Masalah teratasi
: Intervensi dihentikan
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Setelah menyelesaikan asuhan kebidanan komunitas pada Ny U
akseptor KB suntik 3 bulan dengan kenaikan berat badan, maka penulis
menarik kesimpulan dalam pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum ibu
baik, kesadaran composmentis, TD : 100/70 mmHg, suhu : 36,5 oC, nadi :
82x/menit, RR : 22x/menit.
Dalam pengkajian didapatkan salah satu efek samping kontrasepsi
yaitu peningkatan BB, gejala yang ditemukan adalah klien mengatakan terjadi
peningkatan BB 1 kg tiap kali suntik KB.
Evaluasi yang dilakukan dengan waktu yang ditentukan dalam
intervensi yaitu jangka pendek 1x20 menit dan jangka panjang selama 1
minggu yaitu mulai Tanggal 23 Februari 2009 sampai dengan 3 Maret 2009.
Jangka Pendek
S
: Masalah teratasi
: Intervensi dihentikan
Jangka Panjang
S
: Masalah teratasi
: Intervensi dihentikan
4.2. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan manajemen dalam asuhan
kebidanan Helen Varney dalam praktek kebidanan.
3. Bagi Pendidikan
Sebagai lahan perpustakaan yang membutuhkan asuhan kebidanan
komunitas.
DAFTAR PUSTAKA
Oleh :
TUTI MARIA ULFA
NIM. 2007.01.0592
LEMBAR PENGESAHAN
Asuhan Kebidanan Komunitas Pada Keluarga Tn G Terhadap Ny U
Akseptor KB Suntik 3 Bulan Dengan Kenaikan Berat Badan di Dusun Klagen
Desa Kepuhkembeng Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang
NIM
: 2007.01.0592
Tanggal
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
Pembimbing Praktek
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan segala rahmat
dan hidayahNya kami dapat menyelesaikan penyusunan Asuhan Kebidanan
Komunitas Pada Keluarga Tn G Terhadap Ny U Akseptor KB Suntik 3 Bulan
Dengan Kenaikan Berat Badan di Dusun Klagen Desa Kepuhkembeng Kecamatan
Peterongan Kabupaten Jombang.
Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari tidak sedikit kendala
yang dihadapi, tetapi hal tesebut dapat teratasi berkat bantuan berbagai pihak.
Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. dr. Suparyanto, M.Kes, selaku Kepala Dinkes yang telah memberikan
kesempatanuntuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.
2. Bapak Camat beserta Staff di Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang.
3. Dra. Soelijah Hadi, M. Kes. MM, selaku Ketua STIKES Husada Jombang.
4. Tri Sabti, S.S.T, selaku Dosen Pembimbing Akademik di STIKES Husada
Jombang.
5. Yeni B. S, Amd. Keb, selaku Bidan Pembimbing Praktek Lapangan di Dusun
Klagen Desa Kepuhkembeng Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang.
6. Umi Salamah, Amd.Keb, selaku Pembimbing Lapangan II wilayah Peterongan
Kabupaten Jombang.
7. Seluruh Perangkat Desa dan Masyarakat Dusun Klagen Desa Kepuhkembeng
Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang.
8. Semua mahasiswa STIKES Husada Jombang dan semua pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam pelaksaan PKL.
Laporan ini merupakan hasil karya dari penulis, namun tidak ada yang
sempurna dalam hidup ini. Untuk itu penulis mengharapkan dengan segala
kerendahan hati akan saran dan kritik yang membangun dari pembaca.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi mahasiswa dan khususnya maupun
bagi pembaca pada umumnya.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................................iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..........................................................................1
1.2. Tujuan.......................................................................................2
1.3. Manfaat.....................................................................................2
1.4. Uraian Kegiatan........................................................................3
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Komunitas...................................................................4
2.2. Konsep Keluarga.....................................................................11
2.3. Konsep Dasar Kontrasepsi.......................................................21
2.4. Konsep Dasar Kontrasepsi Suntik Depo Progestin ................24
2.5. Konsep KB Implant.................................................................20
2.6. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Pada Akseptor KB Implan 29
BAB
III
TINJAUAN KASUS
3.1. Pengkajian...............................................................................32
3.2. Identifikasi Diagnosa Masalah................................................39
3.3. Antisipasi Masalah Potensial...................................................39
3.4. Identifikasi Kebutuhan Segera.................................................39
3.5. Intervensi.................................................................................40
3.6. Implementasi............................................................................41
3.7. Evaluasi....................................................................................43
BAB
IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan..............................................................................44
4.2. Saran........................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA