Professional Documents
Culture Documents
www.lpminstitut.com
INSTITUT NEWS
MENYUARAKAN KEBEBASAN, KEADILAN, DAN KEJUJURAN
FOTO: RAHMAT/INSTITUT
Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi (FIDKOM) melaksanakan OAK satu hari lebih awal dari fakultas lain di lapangan parkir
FIDKOM, (8/9).
Karena tahun ini BEMU (Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas) telah dibekukan, sehingga tidak diperlukan rapat
workshop seperti tahun sebelumnya untuk
menentukan kepanitiaan OAK, hal ini disampaikan oleh Jafar Sanusi selaku Kepala
Bagian Kemahasiswaan.
Selain karena BEMU dibekukan, pihak
Rektorat menginginkan mahasiswa tidak
terlibat dalam masalah pengelolaan
keuangan, tambahnya. Jika keuangan
dipegang oleh mahasiswa akan membuat
masalah untuk mahasiswa itu sendiri,
ujarnya (8/9). Hal ini dapat membuat
efek negatif, seperti perebutan budget dan
anggaran yang tidak wajar, ini menjadi
permasalahan saat pembuatan laporan
keuangan. Jafar juga menambahkan
janganlah mahasiswa berfikir untuk mendapatkan uang, melainkan berfikir untuk
belajar dengan baik.
Perubahan tersebut menjadikan mahasiswa kurang mandiri dan kreatif, ungkap
Ahmad Nur Amin, Ketua Organizing Committe (OC) Fakultas Adab dan Humaniora
(FAH). Mahasiswa memang diperbolehBersambung ke hal. 6 kol. 2
Editorial
Menjadi Insan Akademis,
Mungkinkah?
Tak terasa, sudah dua kali Program
Pengenalan Studi dan Almamater
(PROPESA) yang berubah menjadi
Orientasi Akademik dan Kebangsaan
(OAK), diadakan tanpa Badan Eksekutif
Mahasiswa Universitas (BEMU). Bagi
mahasiswa lama, apapun penyebabnya,
kesannya tetap OAK makin amburadul.
Padahal, kegiatan seperti ini, bisa menjadi momentum untuk me-latih jiwa
leadership, good manager, dan kolektifitas.
OAK amburadul sekarang ini, merupakan rangkaian, tercederainya kegiatan
akademis kita. Jika masih yakin bahwa
mahasiswa bakal menjadi insan akademis, seharusnya perlu bimbingan yang
lebih serius, tidak bisa seenaknya, apalagi mengeneralisir atau menjudge dari
satu sudut pandang saja. Akademis tak
sekedar memberi tugas, lalu dapat nilai.
Akademis seharusnya mampu mempertimbangkan, mana prioritas, mana sempalan. Masih harus banyak belajar, baik
itu mahasiswa, ataupun dosen.
Momentum OAK sekarang, seyogyanya dapat menjadi salah satu cerminan dari sekian banyak cermin, apa itu
insan akademis sebenarnya? Apakah
sudah bisa dipanggil insan akademis?
Nampaknya, bisa diambil hipotesis,
jika saja propesa masih amburadul atau
makin amburadul, bahwa kita (mahasiswa dan dosen) masih belum dikatakan insan akademis. Dan pertanyaannya, apa kita masih ingin dipanggil insan
akademis?
Sudah banyak yang bosan sebenarnya dengan cara berintelektual di kampus ini. Ada banyak kepercayaan yang
membuat fanatisme konservatif. Bagi
seorang akademis, cara berintelektual
yang akademislah yang benar. Dan bagi
seorang aktivis, cara berintelektual yang
aktiflah yang benar. Begitu seterusnya.
Yang jelas, para pembimbing, yang diamanatkan, untuk mendidik mahasiswa,
dapat berlaku arif. Tidak perlu fanatisme
konservatif itu. Harus bisa melihat yang
seterang-terangnya. Kalau tidak, sama
saja dengan mahasiswanya.
INSTITUT NEWS
LAPORAN UTAMA
Edisi
September 2011
Dok. Pribadi
Salam Redaksi
Assalamualaikum wr. Wb
Salam INSTITUT
Semoga kesejahteraan selalu tercurah kepada kita semua. Kesejahteraan itu semakin bermunculan seiring munculnya tahun ajaran baru, terutama untuk bangsa ini. Mahasiswa baru, semangat baru, dan generasi intelektual pun kian berlanjut. Begitu indah
rasanya melihat wajah-wajah baru mahasiswa UIN Jakarta. Rasanya, gedung UIN Jakarta yang semegah ini, akan sia-sia bila tidak
dihiasi dengan keramaian para mahasiswanya.
Wajah baru, ide baru. Mahasiswa baru, perhiasan baru pula untuk bangsa ini. Dengan semangat ala pemuda, kita bentuk Indonesia yang lebih baru dan baik demi memajukan dunia pendidikan bangsa ini.
Melalui carik kertas di tangan Anda ini, sekaligus kami perkenalkan News Letter INSTITUT NEWS edisi OAK. Melalui pergulatan dengan waktu dan tenaga, kami suguhkan ini kepada Anda sekalian dengan tujuan memberikan informasi ter-update seputar
kampus. Perdebatan-perdebatan yang kami lakukan, hanya bertujuan untuk kemaslahatan bersama. Masalah-masalah yang kami
kira penting untuk diketahui, kami masukkan dalam edisi ini. Tentunya, yang menyangkut Propesa.
Permasalahan-permasalahan di dalamnya tentu bukan untuk menimbulkan konflik baru, tapi, untuk diselesaikan.mulai dari perbedaan manajemen di dalamnya, seperti perbedaan dalam struktur kepanitian. Jika flashback ke belakang, maka akan terlihat perbedaan suasana. Tahun lalu yang dimeriahkan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) beserta kampung UKM-nya, kini tidak ada.
Hal ini menjadi menarik saat diperbincangkan kenapa bisa berbeda. Selain itu, masih banyak lagi yang kami kulik dalam edisi ini.
Akhir kata, kami mengucapkan selamat datang kepada para mahasiswa baru UIN Jakarta. Sebagai penyalur lidah mahasiswa
UIN Jakarta, kami akan terus sajikan fakta-fakta yang ada di kampus tercinta ini.
Wassalamualaikum wr. wb
Edisi
September 2011
Agung, Fakultas
Eknonomi, Jurusan
Menejemen.
KATA MEREKA
INSTITUT NEWS
Rahayu Handayani,
Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan, Jurusan
Pendidikan Bahasa
Inggris
seneng aja
Maris Wahidatul A,
Fakultas Syariah dan
Hukum, Jurusan Perbankan.
Bagus sih, soalnya di fakultas saya kayak seminar gitu,
jadi nggak pakai atribut
apa-apa
(Muji)
OPINI
INSTITUT NEWS
Edisi
September 2011
Sambungan
Orientasi Akademik dan Kemahasiswaan........
kan membuat konsep acara agar diserahkan ke pihak dekanat, namun keputusan
sepenuhnya ada di pihak dekanat. Konsep yang telah diajukan banyak yang dirubah, ujarnya saat ditemui INSTITUT di
lantai satu gedung FAH (8/9) .
Berbeda dengan Nur Amin, Reksa Ardiansyah selaku ketua BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) mengatakan konsep
acara berdasarkan kesepakatan pihak dekanat dan mahasiswa. BEM memberikan
konsep ke dekanat, tapi dekanat juga mempunyai konsep sendiri, lalu ada negosiasi
ke dekanat, sehingga ada penggabungan
konsep antara mahasiswa dan dekanat,
paparnya kepada INSTITUT(8/9).
Yang terpenting dari OAK menurut
Reksa, yaitu adanya kegiatan wajib berupa
pengenalan akademik dan seminar tentang
kebangsaan, selebihnya acara ditentukan
oleh mahasiswa. Wewenang kita dalam
teknis telah disetujui dekanat, hanya
Edisi
September 2011
LAPORAN UTAMA
FOTO: TYA/INSTITUT
Sudarnoto Abdul Hakim, saat diwawancarai INSTITUT tentang ketidakadaan workshop pra- OAK, Kamis (8/9).
INSTITUT NEWS
Pemimpin Umum:Khalisotussurur Sekretaris Umum: Egi Fajar Nur Ali Bendahara Umum:Rina Dwihana Fitriani
Pemimipin Redaksi:Muhammad Fanshoby Redaktur Pelaksana: Umar Mukhtar Artistik: Dika Irawan Penelitian & Pengembangan:
Hilman Fauzi, Abdul Kharis, Iswahyudi Perusahaan & Periklanan: Noor Rahma Yulia, Ibnu Afan, Fajar Ismail.
Koordinatur Liputan: Aditia Purnomo Reporter: Aam Mariyamah, Achmad Faruq A., Aditia Purnomo, Aditya Widya Putri, Aprilia Hariani, Ema
Fitriyani, Jaffry Prabu Prakoso, Kiky Achmad Rizqi, Makhruzi Rahman, Muhammad Umar, Muji Hastuti, Rahayu Oktaviani, Rahmat Komaruddin,
Rifki Sulviar, Trisna Wulandari Fotografer: INSTITUTERS Desain Visual & Tata Letak: Dika, Rizqi, D.N Adit Editor: Oby, Umar, Lilis, Hilman,
Haris , Egi, Fajar, Rina Ilustrator: Omen, Trisna Alamat Redaksi: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gedung Student Center Lt. III Ruang 307,
Jln. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat Jakarta Selatan 15419. Telp: 085-697-091-557 Web: www.lpminstitut.com Email: lpminstitut@yahoo.com.
Setiap wartawan INSTITUT dibekali Tanda Pengenal serta tidak dibenarkan memberikan Insentif dalam bentuk apapun kepada wartawan INSTITUT yang sedang bertugas.
INSTITUT NEWS
LAPORAN UTAMA
Edisi
September 2011
FOTO: IBNU/INSTITUT
Gedung Student Center adalah salah satu tempat lembaga kemahasiswaan yang tidak dilibatkan dalam OAK tahun ini(8,
unsur tema kebangsaan tersebut. Ya seperti tidak ada kesiapan, tutur Egi.
Selain itu, Egi menuturkan bahwa latar
belakang rektor memutuskan Orientasi
kemahasiswaan dilimpahkan kepada
fakultas ialah karena tiga hal. Vacum
of power BEMU, masa transisi Student
Goverment (SG) dan anggapan OAK
tahun lalu yang dinilai kurang memiliki
unsur akademis.
Menurut Diding Mahpudin, ketua
BEMF Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
(FITK), kekosongan kekuasaan yang
terjadi pada mahasiswa UIN dengan
dibekukannya BEMU sejak tahun lalu
memang diyakini sebagai salah satu penyebab bedanya aturan OAK tahun ini.
Akan tetapi, Diding tidak sepakat
dengan alasan Purek III perihal OAK
tahun lalu kurang memiliki unsur akademis. Padahal dalam program Tarbiyah sendiri, kita memasukan tentang
keakademikan kampus, misalnya seperti
mengadakan acara pengenalan dan penggunaan perpustakaan Tarbiyah kepada
mahasiswa, terangnya.
Sementara itu Gartika Nurani Erawan,
ketua BEMF Psikologi mengatakan kecewa dengan kebijakan OAK kali ini yang
Edisi
September 2011
LAPORAN UTAMA
INSTITUT NEWS