You are on page 1of 3

Teknologi Sistem Tanam

Jajar Legowo
Pendahuluan
Untuk mempercepat terwujudnya 4 sukses pembangunan pertanian Kementerian
Pertanian antara lain swasembada (kedelai) dan swasembada berkelanjutan (padi dan
jagung) serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani maka dilakukanlah
program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT). Pengelolaan tanaman
terpadu merupakan suatu pendekatan inovatif dan dinamis dalam upaya meningkatkan
produksi dan pendapatab petani melalui perakitan komponen teknologi secara partisipatif.
Salah satu komponen utama dalam Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) adalah
pengaturan populasi tanam, antara lain dengan sistem tanam jajar legowo. Pengenalan
dan penggunaan sistem tanam tersebut disamping untuk mendapatkan pertumbuhan
tanaman yang optimal juga ditujukan untuk meningkatkan hasil dan pendapatan petani.
Pengertian Tanam Jajar Legowo
Sistem tanam jajar legowo adalah cara tanam padi sawah yang memiliki beberapa
barisan tanaman kemudian diselingi oleh 1 baris kosong dimana jarak tanam pada barisan
pinggir kali jarak tanaman pada baris tengah. Teknologi tanam Jajar Legowo
merupakan rekayasa teknologi untuk memperbaiki produktivitas usahatani padi. Teknologi
ini merupakan perbaikan dari sistem tanam tegel yang selama ini sudah diterapkan oleh
petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumpun padi yang berada di barisan pinggir
hasilnya 1,5-2 kali lipat lebih tinggi dibandingkan produksi rumpun padi yang berada di
bagian dalam.
Mengapa harus Legowo ?
Dari beberapa hasil penelitian ternyata penggunaan sistem tanam jajar legowo dapat
meningkatkan produksi 10 15% dari sistem tegel. Hasil penelitian di Sukamandi
(Subang, Jawa Barat) selama dua musim menunjukkan sistem tanam jajar legowo
meningkatkan hasil padi sawah 1,9 - 29,0% pada MK 2007 dan 2,4 - 11,3% pada MK
2008. Untuk padi rawa pada MK 2008 peningkatan hasil berkisar antara 3,9 - 8,0%., dan
untuk padi gogo 4,1-6,2%. Kenaikan hasil tersebut disebabkan populasi tanaman pada
jajar legowo (333.333 rumpun/ha) lebih banyak dibandingkan cara tanam tegel (250.000
rumpun/ha). Disamping itu sistem Legowo yang memberikan ruang yang luas (lorong)
sangat cocok dikombinasikan dengan pemeliharaan ikan (minapadi Legowo). Hasil ikan
yang diperoleh mampu menutup sebagian biaya usahatani, sehingga dapat meningkatkan
pendapatan petani.
Prinsip Tanam Jajar Legowo
Prinsip dari sistem tanam jajar legowo adalah pemberian kondisi pada setiap barisan
tanam padi untuk mengalami pengaruh sebagai tanaman barisan pinggir. Umumnya
tanaman pinggir menunjukkan hasil lebih tinggi daripada tanaman di bagian dalam
barisan. Tanaman pinggir juga menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik karena
kurangnya persaingan tanaman antar barisan. Selain itu, tanaman yang berada di pinggir
diharapkan memberikan produksi yang lebih tinggi dan kualitas gabah yang lebih baik,
mengingat pada sistem tanam jajar legowo terdapat ruang terbuka seluas 25-50%,
sehingga tanaman dapat menerima sinar matahari secara optimal yang berguna dalam
proses fotosintesis

Tujuan Sistem Tanam Jajar Legowo


1. Memanfaatkan sinar matahari bagi tanaman yang berada pada bagian pinggir
barisan. Semakin banyak sinar matahari yang mengenai tanaman, maka proses
fotosintesis oleh daun tanaman akan semakin tinggi sehingga akan mendapatkan
bobot buah yang lebih berat.
2. Mengurangi kemungkinan serangan hama, terutama tikus. Pada lahan yang relatif
terbuka, hama tikus kurang suka tinggal di dalamnya.
3. Menekan serangan penyakit. Pada lahan yang relatif terbuka, kelembaban akan
semakin berkurang, sehingga serangan penyakit juga akan berkurang.
4. Mempermudah pelaksanaan pemupukan dan pengendalian hama / penyakit. Posisi
orang yang melaksakan pemupukan dan pengendalian hama / penyakit bisa
leluasa pada barisan kosong di antara 2 barisan legowo.
5. Menambah populasi tanaman. Misal pada legowo 2 : 1, populasi tanaman akan
bertambah sekitar 30 %. Bertambahnya populasi tanaman akan memberikan
harapan peningkata produktivitas hasil.
Keuntungan Sistem Tanam Jajar Legowo
1. Semua tanaman berada pada pinggir dimana biasanya setiap tanaman yang berada
pada pinggir memberikan hasil yang tinggi
2. Sistem tanaman berbaris ini memberi kemudahan petani dalam pengelolaan
usahataninya seperti: pemupukan susulan, penyiangan, pelaksanaan pengendalian
hama dan penyakit (penyemprotan). Disamping itu juga lebih mudah dalam
mengendalikan hama tikus.
3. Menyediakan ruang kosong untuk pengaturan air, saluran pengumpul keong emas atau
mina padi.
4. Meningkatkan populasi tanaman padi antara 20 60% daripada tanaman tegel
tergantung sistem tanam jajar legowo yang diterapkan
5. Meningkatkan produktivitas padi hingga mencapai 10-15%.

Tipe Tanam Jajar Legowo


Secara umum sistem tanam jajar legowo di lahan sawah bisa dilakukan dengan
berbagai tipe yaitu legowo 2:1, 3:1, 4:1, 5:1, 6;1 dan lain-lain. Namun hasil berbagai
penelitian ternyata legowo 4:1 dan 2:1 memberikan hasil gabah tertinggi dan kualitas
gabah yang baik. Untuk itu disarankan menggunakan sistem tanam jajar legowo 2:1 dan
4:1. Disamping itu penggunaan jarak tanam pada sistem tanam jajar legowo juga harus
diperhatikan. Pada jarak tanam rapat akan menyebabkan jarak dalam barisan sangat
sempit sehingga dikhawatirkan terjadinya serangan penyakit endemik setempat, akibat
kondisi iklim mikro yang menguntungkan bagi perkembangan penyakit. Untuk itu dalam
sistem tanam jajar legowo disarankan penggunaan jarak tanam 25 x 12,5 x 50 cm.
1. Legowo 2:1
Sistem tanam legowo 2:1 akan menghasilkan jumlah populasi tanaman per ha
sebanyak 213.300 rumpun, serta akan meningkatkan populasi 33,31% dibanding pola
tanam tegel (25x25) cm yang hanya 160.000 rumpun/ha. Dengan pola tanam ini,
seluruh barisan tanaman akan mendapat tanaman sisipan.

2. Legowo 4:1 tipe 1


Sistem tanam legowo 4:1 tipe 1 merupakan pola tanam legowo dengan
keseluruhan baris mendapat tanaman sisipan. Pola ini cocok diterapkan pada kondisi
lahan yang kurang subur. Dengan pola ini, populasi tanaman mencapai 256.000
rumpun/ha dengan peningkatan populasi sebesar 60% dibanding pola tegel 25x25 cm.

3. Legowo 4:1 tipe 2


Sistem tanam legowo 4:1 tipe 2 merupakan pola tanam dengan hanya memberikan
tambahan tanaman sisipan pada kedua barisan tanaman pinggir. Populasi tanaman
192.712 rumpun/ha dengan persentase peningkatan hanya sebesar 20,44% dibanding
pola tegel (25x25) cm. Pola ini cocok diterapkan pada lokasi dengan tingkat kesuburan
tanah yang tinggi. Meskipun penyerapan hara oleh tanaman lebih banyak, tetapi karena
tanaman lebih kokoh sehingga mampu meminimalkan resiko kerebahan selama
pertumbuhan. (Sari Nurita)

You might also like