Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Nama dan NPM
: 1. Novita Aviani
2. Moch Randy A
(240110110064)
(240110110072)
(240110110085)
5. Andhitya H. H.
(240110110086)
Kelompok
:3
Kelas/Hari/Tanggal
Asisten
: 1. Nela Angela. S
2. Vivi Veti Vania
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi ini perkembangan teknologi dan informasi sangatlah pesat,
teknologi yang berkembang saat ini digunakan untuk membantu dan mempermudah
dalam proses pekerjaan manusia, salah satu nya adalah perangkat lunak. Perangkat
lunak merupakan data elektronik yang disimpan sedemikian rupa oleh komputer itu
sendiri, data yang disimpan ini dapat berupa program. Salah satu penerapan pada
perangkat lunak adalah penerapan dalam menghitung kebutuhan air irigasi.
Pengaplikasian software dalam bidang ilmu keirigasian ini sangat membantu dan
bahkan berperan penting dalam pengelolaan data klimatologi dan sehingga
menghasilkan datahasil yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pengambilan
keputusan dalam halkebijakan keirigasian.
Dengan Menggunakan aplikasi Cropwat kita dapat mempermudah perhitungan
jumlah air yang dibutuhkan atau diperlukan untuk mengairi persawahan. Seorang
lulusan Teknik Pertanian sangatlah memerlukan aplikasi ini untuk mempermudah
pengerjaan dalam hal pengelolaan air irigasi, maka hal ini juga dapat diterapkan pada
kehidupan sehari-hari. Adapun dibuatnya laporan ini untuk memenuhi tugas mata
kuliah Irigasi dan Drainase.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dilaksanakan praktikum ini adalah Mengenal perangkat lunak
(software) komputer untuk menghitung kebutuhan air tanaman dan kebutuhan air
irigasi beserta karakteristiknya.
1.3 Metodologi
1.3.1 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah
1. Seperangkat komputer dan printer
2. Perangkat lunak CROPWAT 8 for WINDOWS
3. Data klimatologi bulanan dan data tanaman
1.3.2 Prosedur
Adapun prosedur yang dilakukan pada praktikum ini adalah
1.
2.
3.
4.
5.
nama baru.
Lihat kebutuhan air tanaman dan kebutuhan air irigasi pada menu
6.
7.
CWR
Print hasil perhitungan dengan menu Print.
Bahas langkah perhitungan kebutuhan air tanaman dan air irigasi
(berikut
8.
dasar
teorinya)
menggunakan
perangkat
lunak
CROPWAT.
Bahaslah kelebihan dan kelemahan perangkat lunak CROPWAT
seperti tingkat presisinya, tingkat kemudahannya, kesesuaiannya
dengan jenis tanaman tropis, dan sebagainya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kebutuhan Air Tanaman
Kebutuhan air suatu tanaman dapat didefinisikan sebagai jumlah air yang
diperlukan untuk memenuhi kehilangan air melalui evapotranspirasi (ET-tanaman)
tanaman yang sehat, tumbuh pada sebidang lahan yang luas dengan kondisi tanah
yang tidak mempunyai kendala (kendala lengas tanah dan kesuburan tanah) dan
mencapai potensi produksi penuh pada kondisi lingkungan tumbuh tertentu. Untuk
menghitung ET-tanaman direkomendasikan suatu prosedur tiga tahap, yaitu:
1. Pengaruh iklim terhadap kebutuhan air tanaman diberikan oleh ETo
(evapotranspirasi tanaman referensi), yaitu laju evapotranspirasi dari
permukaan berumput luas setinggi 8-15 cm, rumput hijau yang tingginya
seragam, tumbuh aktif, secara lengkap menaungi permukaan tanah dan tidak
kekurangan air. Empat metode yang dapat digunakan adalah BlaneyCriddle, Radiasi,
Penman dan
untuk
tenagakerja dan modal, peluang pasar dan tingkat teknologi. Penyusunan pola
tanam dilakukan sesuai dengan neraca lengas lahan.
2. Intensitas pertanaman (Cropping intensity): seringkali intensitas ini bervariasi
antar waktu (musim) dan lokasi lahan. Hal ini berkaitan erat dengan tingkat
investasi.
3. Tingkat penyediaan air irigasi ditentukan oleh ketersediaan air irigasi, neraca
lengas lahan, pola tanam dan intensitas pertanaman. Suplai air tersedia dapat
dinyatakan sebagai: (a) kekurangan irigasi musiman tidak boleh melampaui
50% dari suplai air yang diperlukan selama satu tahun tertentu, (b) jumlah
kekurangan irigasi tidak boleh
melebihi 150%
diperlukan dalam periode 25 tahun. Informasi sangat penting adalah periodeperiode kapan kekurangan air sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
produktivitas tanaman.
4. Metode irigasi: Pemilihan metode irigasi harus dilakukan pada awal periode
perencanaan. Pertimbangannya meliputi investasi, efisiensi penggunaan air,
kemudahan penerapan, dan kesesuaian dengan kondisi lokal, erodibilitas
tanah, laju infiltrasi, salinitas air dan lainnya.
5. Drainage dan pencucian. Drainase yang baik sangat diperlukan untuk
menunjang
keberhasilan
menghindari
akumulasi
program
garam
irigasi
pada
zone
lahan
pekarangan.
perakaran
tanaman
Untuk
dan
merupakan proses yang penting dalam siklus hidrologi. Oleh sebab itu maka telah
banyak jenis dan cara penentuannya yang telah diadakan. Evapotranspirasi adalah
jumlah dari beberapa unsur seperti terlihat dalam persamaan matematik dibawah ini :
ET = T + It + Es + Eo
Keterangan :
T : Transpirasi
It : Intersepsi total
Es : Evaporasi dari tanah, batuan dan jenis permukaan lainnya
Eo : Evaporasi permukaan air terbuka seperti sungai, danau dan waduk
Untuk tegakan hutan Eo dan Es biasanya diabaikan dan ET = T + It. Bila unsur
vegetasi diabaikan maka ET = Es.
Evaporasi tanah (Es) adalah penguapan air langsung dari tanah mineral. Nilai E s
kecil dibawah tegakan hutan karena serasah dan tumbuhan menghalangi radiasi
matahari mencapai permukaan tanah mineral hutan dan mencegah gerakan udara di
atasnya. Es bertambah besar dengan makin berkurangnya tumbuhan dan jenis penutup
tanah lainnya.
Melalui proses transpirasi, vegetasi mengendalikan suhu agar sesuai dengan yang
diperlukan tanaman untuk hidup. Pada tingkat yang paling praktis, perhitungan
pemakaian air oleh vegetasi dapat dimanfaatkan sebagai masukan untuk memilih
jenis tanaman (pertanian) yang dapat tumbuh dengan baik di bawah kondisi curah
hujan yang tidak menentu. Perhitungan keperluan air irigasi untuk suatu tanaman juga
didasarkan pada besarnya evaportanspirasi vegetasi yang akan ditanam.
2.2.1 Faktor-faktor Penentu evapotranspirasi
Untuk mengetahui faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi
besarnya evapotranspirasi, maka evapotranspirasi perlu dibedakan menjadi
evapotranspirasi potensial (PET) dan evapotranspirasi aktual (AET). PET
lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor meteorologi, sementara AET lebih
dipengaruhi oleh faktor fisiologi tanaman dan unsur tanah. Uraian tentang
pengaruh faktor lingkungan terhadap evapotranspirasi akan lebih
ditekankan pada pengaruh faktor- faktor tersebut pada PET. Faktor-faktor
yang dominan mempengaruhi PET adalah :
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Percobaan
3.2 Pembahasan
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang terdapat pada praktikum ini adalah :
1. Perangkat lunak (soft ware) Cropwat dapat digunakan untung menghitung
evapotranspirasi aktual, kebutuhan air irigasi suatu jenis tanaman maupun
DAFTAR PUSTAKA
Aris, Bambang. 2002. Teknik Drainase Bagian Pertama. Teknotan Universitas
Padjadjaran : Bandung.
Bustami, Fuad., 1999. Sistem Irigasi: Suatu Pengantar Pemahaman, Tugas Kuliah
Sistem Irigasi. Program Studi teknik Sipil, UGM; Yogyakarta.
Angga.
2011.
Cropwat.
Terdapat
pada:
Afrita.
2013.
Terdapat
pada:
LAMPIRAN