Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Resistor
Resistor adalah komponen elektronik dua saluran yang didesain untuk
menahan arus listrik dengan memproduksi penurunan tegangan listrik di antara
kedua salurannya sesuai dengan arus yang mengalirinya, berdasarkan hukum
Ohm:
aksial
biasanya
menggunakan
pola
pita
warna
untuk
memberikan urutan dua digit resistansi dan pengali desimal. Toleransi dasarnya
adalah 20%. Resistor dengan toleransi yang lebih rapat menggunakan warna
perak (10%) atau emas (5%) pada ujung lainnya.
2.3 Identifikasi empat pita
Identifikasi empat pita adalah skema kode warna yang paling sering
digunakan. Ini terdiri dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan
resistor. Dua pita pertama merupakan informasi dua digit harga resistansi, pita
ketiga merupakan pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit
resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang-kadang
pita kelima menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan sistem
lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi.
Sebagai contoh, hijau-biru-kuning-merah adalah 56 x 10 4 = 560 k
2%. Deskripsi yang lebih mudah adalah: pita pertama, hijau, mempunyai harga 5
dan pita kedua, biru, mempunyai harga 6, dan keduanya dihitung sebagai 56. Pita
ketiga, kuning, mempunyai harga 104, yang menambahkan empat nol di belakang
56, sedangkan pita keempat, merah, merupakan kode untuk toleransi 2%,
memberikan nilai 560.000 pada keakuratan 2%.
Warna Pita pertama Pita kedua
Hitam
Cokelat
Merah
Oranye
Kuning
Hijau
Biru
Ungu
Abu-abu
Putih
Emas
Perak
Kosong
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Identifikasi lima pita digunakan pada resistor presisi (toleransi 1%, 0.5%,
0.25%, 0.1%), untuk memberikan harga resistansi ketiga. Tiga pita pertama
menunjukkan harga resistansi, pita keempat adalah pengali, dan yang kelima
adalah toleransi. Resistor lima pita dengan pita keempat berwarna emas atau perak
kadang-kadang diabaikan, biasanya pada resistor lawas atau penggunaan khusus.
Pita keempat adalah toleransi dan yang kelima adalah koefisien suhu.
2.5 Arus DC
Arus DC atau kepanjangan dari Direct Curren merupakan arus searah
dimana arus ini harus benar-benar searah dan memiliki kutup positif dan negatif
atau lebih dikenal lagi plush minusnya simbul + dan simbul -, Arus CD disini
benar-benar sudah disearahkan dengan menggukanan rangkaian penyearah seperti
adaftor, fungsi penyearah disini dipakai untuk komponen-komponen elektronika
seperti: IC, Resistor, Capasitor, Transistor dan lainnyanya yang semuanya itu
menggunakan arus searah.
Jadi kesimpulannya bahwa arus AC itu di gunakan untuk rangkaianrangkaian AC dan Arus DC itu digunakan untuk rangkaian-rangkain DC, seperti
elektronika berupa TV, RADIO, TAPE dan lainnya. Kedua arus tersebut sangat
berkesinambungan dan saling membantu untuk dunia elektronika dan lainlainnya.
2.6 Multimeter
Multitester adalah alat untuk mengukur tegangan AC/DC, arus DC dan
tahanan. Untuk mengukur tegangan, saklar pilih multitester dikembalikan pada
posisi ACV atau DCV dan alat ukur dipasang secara paralel dengan beban ( yang
akan diukur). Bila yang diukur adalah arus DC maka saklar pemilih diatur pada
posisi DC mA dan alat ukur di pasang seri dengan beban. Umumnya sebuah
multimeter elektronik mengandung elemen-elemen berikut:
Penguat DC jembatan setimbang (balanced bridge dc amplifier) dan alat
pencatat.
Pelemah masukan atau saklar rangkuman (RANGE), guna membatasi
tegangan masukkan pada nilai yang diinginkan.
Gambar 1. Multimeter
1. Papan skala
9. Saklar pemilih
DAFTAR PUSTAKA
Ade.
2010.
Cara
Kerja
Multimeter.
Terdapat
pada:
LAMPIRAN