You are on page 1of 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Resistor
Resistor adalah komponen elektronik dua saluran yang didesain untuk
menahan arus listrik dengan memproduksi penurunan tegangan listrik di antara
kedua salurannya sesuai dengan arus yang mengalirinya, berdasarkan hukum
Ohm:

Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit


elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan.
Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat
resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikelkromium).
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang
dapat diboroskan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, desah listrik, dan
induktansi. Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit
cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain
sirkuit, resistor harus cukup besar secara fisik agar tidak menjadi terlalu panas
saat memboroskan daya.
2.2 Penandaan Resistor
Resistor

aksial

biasanya

menggunakan

pola

pita

warna

untuk

menunjukkan resistansi. Resistor pasang-permukaan ditandai secara numerik jika


cukup besar untuk dapat ditandai, biasanya resistor ukuran kecil yang sekarang
digunakan terlalu kecil untuk dapat ditandai. Kemasan biasanya cokelat muda,
cokelat, biru, atau hijau, walaupun begitu warna lain juga mungkin, seperti merah
tua atau abu-abu.
Warna kedua diberikan pada salah satu ujung, dan sebuah titik (atau pita) warna di
tengah memberikan digit ketiga. Aturannya adalah "badan, ujung, titik"

memberikan urutan dua digit resistansi dan pengali desimal. Toleransi dasarnya
adalah 20%. Resistor dengan toleransi yang lebih rapat menggunakan warna
perak (10%) atau emas (5%) pada ujung lainnya.
2.3 Identifikasi empat pita
Identifikasi empat pita adalah skema kode warna yang paling sering
digunakan. Ini terdiri dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan
resistor. Dua pita pertama merupakan informasi dua digit harga resistansi, pita
ketiga merupakan pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit
resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang-kadang
pita kelima menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan sistem
lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi.
Sebagai contoh, hijau-biru-kuning-merah adalah 56 x 10 4 = 560 k
2%. Deskripsi yang lebih mudah adalah: pita pertama, hijau, mempunyai harga 5
dan pita kedua, biru, mempunyai harga 6, dan keduanya dihitung sebagai 56. Pita
ketiga, kuning, mempunyai harga 104, yang menambahkan empat nol di belakang
56, sedangkan pita keempat, merah, merupakan kode untuk toleransi 2%,
memberikan nilai 560.000 pada keakuratan 2%.
Warna Pita pertama Pita kedua
Hitam
Cokelat
Merah
Oranye
Kuning
Hijau
Biru
Ungu
Abu-abu
Putih
Emas
Perak
Kosong

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Pita ketiga Pita keempat Pita kelima


(pengali) (toleransi) (koefisien suhu)
100
101
1% (F)
100 ppm
2
10
2% (G)
50 ppm
3
10
15 ppm
4
10
25 ppm
5
10
0.5% (D)
6
10
0.25% (C)
7
10
0.1% (B)
8
10
0.05% (A)
9
10
10-1
5% (J)
-2
10
10% (K)
20% (M)

Tabel 1. Skema kode warna pada resistor

2.4 Identifikasi lima pita

Identifikasi lima pita digunakan pada resistor presisi (toleransi 1%, 0.5%,
0.25%, 0.1%), untuk memberikan harga resistansi ketiga. Tiga pita pertama
menunjukkan harga resistansi, pita keempat adalah pengali, dan yang kelima
adalah toleransi. Resistor lima pita dengan pita keempat berwarna emas atau perak
kadang-kadang diabaikan, biasanya pada resistor lawas atau penggunaan khusus.
Pita keempat adalah toleransi dan yang kelima adalah koefisien suhu.

2.5 Arus DC
Arus DC atau kepanjangan dari Direct Curren merupakan arus searah
dimana arus ini harus benar-benar searah dan memiliki kutup positif dan negatif
atau lebih dikenal lagi plush minusnya simbul + dan simbul -, Arus CD disini
benar-benar sudah disearahkan dengan menggukanan rangkaian penyearah seperti
adaftor, fungsi penyearah disini dipakai untuk komponen-komponen elektronika
seperti: IC, Resistor, Capasitor, Transistor dan lainnyanya yang semuanya itu
menggunakan arus searah.
Jadi kesimpulannya bahwa arus AC itu di gunakan untuk rangkaianrangkaian AC dan Arus DC itu digunakan untuk rangkaian-rangkain DC, seperti
elektronika berupa TV, RADIO, TAPE dan lainnya. Kedua arus tersebut sangat
berkesinambungan dan saling membantu untuk dunia elektronika dan lainlainnya.
2.6 Multimeter
Multitester adalah alat untuk mengukur tegangan AC/DC, arus DC dan
tahanan. Untuk mengukur tegangan, saklar pilih multitester dikembalikan pada
posisi ACV atau DCV dan alat ukur dipasang secara paralel dengan beban ( yang
akan diukur). Bila yang diukur adalah arus DC maka saklar pemilih diatur pada
posisi DC mA dan alat ukur di pasang seri dengan beban. Umumnya sebuah
multimeter elektronik mengandung elemen-elemen berikut:
Penguat DC jembatan setimbang (balanced bridge dc amplifier) dan alat
pencatat.
Pelemah masukan atau saklar rangkuman (RANGE), guna membatasi
tegangan masukkan pada nilai yang diinginkan.

Rangkaian penyearah, untuk mengubah tegangan masukkan ac ke dc yang


sebanding.
Batere internal dan rangkaian tambahan, guna melengkapi kemampuan
pengukuran tahanan.
Saklar fungsi (FUNGSI), untuk memilih berbagai fungsi pengukuran dari
instrument tersebut.
Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multimeter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter
analog.
Multimeter Analog
Multimeter analog terdiri dari bagian-bagian penting, diantaranya adalah
sebagai berikut:

Gambar 1. Multimeter
1. Papan skala

7. Batas ukur AC volt (acv)

2. Jarum penunjuk skala

8. Batas ukur ampere meter DC

3. Pengatur jarum skala

9. Saklar pemilih

4. Knop pengatur nol ohm

10. Test pin positif (+)

5. Batas ukur ohm meter

11. Test pin negatif (-)

6. Batas ukur DC volt (dcv)

DAFTAR PUSTAKA

Ade.

2010.

Cara

Kerja

Multimeter.

Terdapat

pada:

http://carakerjamultimeter.blogspot.com/. (Diakses pada tanggal 10 Maret


2014 pukul 20.10 WIB)
"Alpha Electronics Corp. Metal Foil Resistors ". Alpha-elec.co.jp. (Diakses
pada tanggal 10 Maret 2014 pukul 20.14 WIB)
Anonim. 2013. Resistor. http://id.wikipedia.org/wiki/Resistor. (Diakses pada
tanggal 10 Maret 2014 pukul 20.20 WIB)
Electronics and Communications Simplified by A. K. Maini, 9thEd., Khanna
Publications (India)
Resistivity of Carbon, Amorphous oleh Dana Klavansky, editor Glen Elert.
(http://hypertextbook.com/facts/2007/DanaKlavansky.shtml)
"Carbon-film resistors: Carbon film resistors feature up to 5W power rating".
Globalsources.com. (Diakses pada tanggal 10 Maret 2014 pukul 20.26
WIB)

LAMPIRAN

Gambar 2. Bread board


Gambar 1. Multimeter digital

Gambar 3. Bread board saat dilakukan


pengukuran

Gambar 4. power Supply

You might also like