You are on page 1of 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian dan Sejarah Singkat Termistor
Termistor (Inggris: thermistor) adalah alat atau komponen atau sensor
elektronika yang dipakai untuk mengukur suhu. Prinsip dasar dari termistor adalah
perubahan nilai tahanan (atau hambatan atau werstan atau resistance) jika suhu atau
temperatur yang mengenai termistor ini berubah. Termistor ini merupakan gabungan
antara kata termo (suhu) dan resistor (alat pengukur tahanan).

Gambar 1. Termistor NTC yang tersambung pada kabel terisolasi

Termistor ditemukan oleh Samuel Ruben pada tahun 1930, dan mendapat hak
paten di Amerika Serikat dengan nomor #2.021.491. Ada dua macam termistor secara
umum: Posistor atau PTC (Positive Temperature Coefficient), dan NTC (Negative
Temperature Coefficient). Nilai tahanan pada PTC akan naik jika perubahan suhunya
naik, sementara sifat NTC justru kebalikannya.
2.2 Resistor
Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk menahan
arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai
tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir, berdasarkan
hukum Ohm:

(1)

Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit


elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan.
Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat
resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang
dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, desah listrik, dan
induktansi.
Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak,
bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit,
kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus
rangkaian agar tidak terbakar. Berdasarkan penggunaanya, resistor dapat dibagi:
1. Resistor Biasa (Tetap Nilainya)
Adalah sebuah resistor penghambat gerak arus, yang nilainya tidak dapat
berubah, jadi selalu tetap (konstan). Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin
atau karbon.
2. Resistor Berubah (variable)
Adalah sebuah resistor yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan
menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut. Sehingga nilai resistor
dapat kita tetapkan sesua dengan kebutuhan. Berdasarkan jenis ini kita bagi
menjadi dua, Potensiometer, rheostat dan Trimpot (Trimmer Potensiometer)
yang biasanya menempel pada papan rangkaian (Printed Circuit Board, PCB).
3. Resistor NTC dan PTS , NTC (Negative Temperature Coefficient)
Adalah Resistor yang nilainya akan bertambah kecil bila terkena suhu panas.
Sedangkan PTS (Positife Temperature Coefficient), ialah Resistor yang
nilainya akan bertambah besar bila temperaturnya menjadi dingin.
4. LDR (Light Dependent Resistor)
Adalah jenis Resistor yang berubah hambatannya karena pengaruh cahaya.
Bila cahaya gelap nilai tahanannya semakin besar, sedangkan cahayanya
terang nilainya menjadi semakin kecil.

2.2.1

Gelang Warna pada Resistor


Pada Resistor biasanya memiliki 4 gelang warna, gelang pertama dan kedua
menunjukkan angka, gelang ketiga adalah faktor kelipatan, sedangkan gelang
ke empat menunjukkan toleransi hambatan. Pertengahan tahun 2006,
perkembangan pada komponen Resistor terjadi pada jumlah gelang warna.
Dengan komposisi: Gelang Pertama (Angka Pertama), Gelang Kedua (Angka
Kedua), Gelang Ketiga (Angka Ketiga), Gelang Keempat (Multiplier) dan
Gelang Kelima (Toleransi).Berikut Gelang warna dimulai dari warna Hitam,
Coklat, Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Ungu (violet), Abu-abu dan Putih
Sedangkan untuk gelang toleransi hambatan adalah: Coklat 1%, Merah 2%,
Hijau 0,5%, Biru 0,25%, Ungu 0,1%, Emas 5% dan Perak 0%. Kebanyakan
gelang toleransi yang dipakai oleh umum adalah warna Emas, Perak dan
Coklat.

2.3 Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, pemotong
(switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau fungsi lainnya. Transistor dapat
berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau
tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari
sirkuit sumber listriknya. Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan
atau arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang
melalui 2 terminal lainnya. Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam
dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam
amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik
stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor
digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat
dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan
komponen-komponen lainnya.
2.3.1 Transistor Bipolar

Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya


menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa
arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu daerah/ lapisan
pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan
kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut. BJT
(Bipolar Junction Transistor) adalah salah satu dari dua jenis transistor. Cara kerja
BJT dapat dibayangkan sebagai dua dioda yang terminal positif atau negatifnya
berdempet, sehingga ada tiga terminal. Ketiga terminal tersebut adalah emiter (E),
kolektor (C), dan basis (B). Perubahan arus listrik dalam jumlah kecil pada terminal
basis dapat menghasilkan perubahan arus listrik dalam jumlah besar pada terminal
kolektor. Prinsip inilah yang mendasari penggunaan transistor sebagai penguat
elektronik. Rasio antara arus pada koletor dengan arus pada basis biasanya
dilambangkan dengan hFE biasanya berkisar sekitar 100 untuk transistor-transisor
BJT3.
2.3.2 Transistor Unipolar
FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis
pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus
listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di
kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis
memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat
dirubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal
konduksi tersebut. FET dibagi menjadi dua keluarga: Junction FET (JFET) dan
Insulated Gate FET (IGFET) atau juga dikenal sebagai Metal Oxide Silicon.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.

2013.

Listrik.

http://storage.jak-stik.ac.id/students/paper/penulisan%20

ilmiah/20404058/BAB%20II.pdf (Diakses pada tanggal 24 Maret 2014 pukul


19.00 WIB)
Wikipedia. 2013. Termistor. http://id.wikipedia.org/wiki/Termistor (Diakses pada
tanggal 24 Maret 2014 pukul 19.20 WIB)
Wikipedia. 2013. Resistor. http://id.wikipedia.org/wiki/Resistor (Diakses pada
tanggal 24 Maret 2014 pukul 19.30 WIB)
Wikipedia. 2013. Transistor. http://id.wikipedia.org/wiki/Transistor (Diakses pada
tanggal 24 Maret 2014 pukul 20.10 WIB)

You might also like