You are on page 1of 3

Anditya Husnul Hasna

240110110086
4.2 Pembahasan
Pada praktikum ke tiga ini adalah mengukur nilai resistansi dua buah
thermistor yang berbeda warna. Thermistor adalah elemen pengindera temperature
yang terbuat dari bahan semikonduktor. Cara kerja dari thermistor ini adalah
berdasarkan perubahan yang besar dari resistansinya yang setara dengan perubahan
temperature.
Sebelum melakukan pengukuran resistansi thermistor pada suhu air yang
berbeda. Langkah pertama adalah mengukur nilai resistansi thermistor tanpa
perlakuan air dingin maupun air panas. Dan didapatkan hasil seperti yang tertera pada
point hasil diatas. Kemudian setelah mengukur resistansi tanpa perlakuan air pada
thermistor. Selanjutnya bagian kepala thermistor dimasukan kedalam air dengan suhu
normal air yaitu 260C.
Pada praktikum pengukuan resistansi thermistor ini dilakukan dengan
perlakuan air dingin kemudian air dingin tersebut dinaikan suhunya dengan
menggunakan kompor, yang awalnya menggunakan heater tetapi tidak jadi
dilanjutkan karena alat heater tersebut pegangan karetnya meleleh. Kemudian nilai
resistansi thermistor diukur setiap kenaikan 100C. Setelah data pengukuran
didapatkan, kemudian praktikan dapat menyimpulkan jenis thermistor yang
digunakan dalam praktikum apakah thermistor tersebut termasuk jenis PTC (Positive
temperature coeff) atau NTC (Negative temperature coeff). Dan dari hasil praktikum
didapatkan dari kedua jenis thermistor tersebut dua-duanya merupakan thermistor
jenis NTC (Negative temperature coeff). Karena nilai resistansinya berbanding
terbalik dengan peningkatan suhu. Yaitu nilai resistansinya semakin kecil seiring
dengan peningkatan suhu. Sedangkan untuk thermistor jenis PTC (Positive
temperature coeff). Nilai resistansinya adalah sebanding dengan peningkatan suhu
yaitu nilai resistansinya akan bertambah apabila temperature meningkat. Pada
kelompok kami nilai PTC naik secara liniear begitu pula dengan nilai NTC
mengalami penurunan, tetapi pada kelompok lain nilai PTC dan NTC nya ada yang
naik turun ini di karenakan kesalahan praktikan saat memegang kabel PTC dan
NTC nya yang seharusnya jangan di gerak gerakan, dan pada saat pemanasan air

Anditya Husnul Hasna


240110110086
dengan kompor kabel PTC dan NTC nya ada yang meleleh sehingga data yang
diperoleh pun ada beberapa yang tidak akurat.
Setelah jenis thermistor didapatkan selanjutnya adalah mencari nilai a,b, dan r
dengan menggunakan kalkulator dan didapatkan hasil seperti yang tertera pada point
hasil diatas. Kemudian nilai a,b, r tersebut dibandingkan dengan hasil grafik dan hasil
perhitungan dengan teori steinhart-hart. Dan dari ketiga cara tersebut terdapat
perbedaan. Pada teori Steinhart-hart tidak dilakukan perhitungan r, namun dicari nilai
konstanta dari data yang didapatkan.
Dari dua jenis data yang didapatkan dari hasil praktikum kemudian disajikan
dalam bentuk grafik, dari dua jenis grafik tersebut didapatkan kurva grafik yang
menurun seiring dengan peningkatan suhu. Ini nampak jelas bahwa kedua sample
thermistor tersebut merupakan thermistor jenis NTC. Namun dari kedua jenis
thermistor tersebut didapatkan nilai a, b, dan r yang berbeda. Begitu juga dalam
perhitungan a, b, r dengan kalkulator. Jadi dapat disimpulkan meskipun kedua jenis
thermistor tersebut adalah sama yaitu merupak NTC, namun belum tentu memiliki
nilai a, b dan r yang sama.
Tahap selanjutnya adalah mencari nilai a, b dan c dengan persamaan
Steinhart-hart. Dimana komponen yang digunakan dalam perhitungan adalah suhu
minimum, suhu tengah , suhu maksimum, nilai resistansi minimum, niali resistansi
tengah-tengah dan nilai resistansi maksimum. Untuk mendapatkan nilai B, terlebih
dahulu harus dicari nilai C. dan untuk mendapatkan nilai A harus didapatkan nilai B
dan C terlebih dahulu. Setelah didapatkan nilai A, B dan C. kemudian dimasukan
kedalam persamaan Steinhart-hart. Dan akan didapatkan nilai temperature
berdasarkan teori, nilai temperature bisa didapatkan dengan nilai resistansi yang
sudah diukur. Dari hasil perhitungan menggunakan rumus didapatkan nilai temperatur
yang sangat jauh berbeda dengan temperature yang dilakukan dalam praktikum.

AndityaFebri
Husnul
Hasna
Primandani
240110110086
240110100043
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diberikan setelah melakukan praktikum Thermistor
yaitu:
1. PTC (resistor ungu) merupakan resistor yang bila diberi perlakuan panas
maka resistansinya semakin panas akan semakin besar.
2. NTC (resistor merah) merupakan resistor yang bila diberi perlakuan panas
maka resistansinya semakin panas akan semakin kecil.
3. Untuk PTC dan NTC selisih suhu yang digunakan yaitu naik 10 o tiap
perhitungannya.
4. Dari hasil perhitungan menggunakan rumus didapatkan nilai temperature yang
sangat jauh berbeda dengan temperature yang dilakukan dalam praktikum.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan setelah melakukan praktikum guna memperbaiki
praktikum-praktikum selanjutnya yaitu sebagai berikut:
1. Selama pengujian (aktual) harus teliti dalam melakukan pengujian dan
pembacaan skalanya.
2. Alat-alat yang digunakan harus dalam keadaan baik dan layak digunakan.
3. Alat dan bahan disediakan sesuai jumlah praktikan sehingga tidak ada yang
menunggu giliran alat atau bahan.

You might also like