Professional Documents
Culture Documents
PELET MASHULAWAK
SEBAGAI ALTERNATIF PAKAN DALAM MENINGKATKAN BOBOT
IKAN PATIN (Pangasius sp.)
BIDANG KEGIATAN:
PKM-GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh:
Wahidah Fitria Nur Maretta
120342400171/2012
Tiara Dwi Nurmalita
120342400172/2012
Virginia Zapta Dewi
120342422494/2012
Hanifa Fitria Ratri
130341614781/2013
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
RINGKASAN ................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
Latar Belakang ..................................................................................... 2
Tujuan dan Manfaat yang Ingin Dicapai ............................................. 3
GAGASAN .................................................................................................. 4
Kondisi Kekinian.................................................................................. 4
Solusi yang Pernah Ditawarkan ........................................................... 5
Sebarapa Jauh Kondisi Kekinian yang Dapat Diperbaiki .................... 5
Pihak yang Terkait ............................................................................... 6
Strategi Penerapan ................................................................................ 6
KESIMPULAN ............................................................................................... 9
Manfaat pemberian pelet Mashulawak terhadap ikan patin ............ 9
Teknik Implementasi ............................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 10
LAMPIRAN .................................................................................................. 12
ii
RINGKASAN
Keong mas (Pomacea canaliculata L.) merupakan salah satu hama
pertanian yang merusak batang dan daun tanaman padi (Oryza sativa).
Keberadaan keong mas dalam jangka panjang akan mengakibatkan penurunan
hasil panen padi. Berdasarkan uji laboratorium, keong mas terbukti mengandung
protein yang cukup tinggi. Hal ini memungkinkan dilakukannya pemanfaatan
keong mas sebagai sumber protein.
Ikan patin (Pangasius sp.) merupakan salah satu jenis ikan budidaya yang
digemari masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan tubuh akan protein. Ikan patin
dinilai lebih aman untuk kesehatan karena mengandung kadar kolesterol yang
rendah dibandingkan dengan daging hewan ternak. Ikan patin dibudidayakan di
kolam dan diberikan pakan kimia yang harganya relatif mahal. Oleh karena itu
dibutuhkan adanya pakan alternatif dengan kualitas baik namun dapat diperoleh
dengan harga murah sehingga dapat mengurangi biaya budidaya. Adanya pakan
alternatif diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap pemberian pakan
kimia yang umumnya berharga lebih mahal.
Tujuan dari penyusunan PKM-GT yang berjudul Pelet Mashulawak
sebagai Alternatif Pakan dalam Meningkatkan Bobot Ikan Patin (Pangasius sp.)
adalah untuk membuat pakan alternatif yang memanfaatkan ampas tahu dan
keong mas sebagai sumber protein serta penambahan temulawak sebagai
penambah nafsu makan dan meningkatkan daya tahan tubuh ikan. Pelet
Mashulawak diharapkan dapat digunakan sebagai pakan alternatif yang
berkualitas namun tetap terjangkau di kalangan pembudidaya ikan patin.
Penggunaan bahan baku berupa ampas tahu dan keong mas juga dapat
mengurangu permasalahan lingkungan. Penggunaan ampas tahu dapat
mengurangi akumulasi limbah di lingkungan dan penggunaan keong mas dapat
mengurangi keberadaan hama pertanian tersebut sehingga hasil panen dapat
terjaga.
Dalam pembuatan pelet Mashulawak ini diperlukan adanya kerjasama
dan koordinasi yang baik antara pembudidaya ikan patin, petani/pengumpul keong
mas, pabrik tahu, pedagang temulawak, dan peneliti/akademisi dalam pelaksanaan
pembuatan produk. Adanya sinergi yang baik dari komponen masyarakat tersebut
diharapkan dapat mempermudah pembuatan pelet Mashulawak. Ide ini
diharapkan dapat dijadikan solusi bagi masyarakat yang berkaitan dengan
permasalahan limbah pabrik tahu, hama pertanian, danrelatif tingginya harga
pakan ikan kimia di pasaran.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keong mas (Pomacea canaliculata L.) merupakan salah satu hama
pertanian yang merusak batang dan daun tanaman padi (Oryza sativa). Keong mas
merupakan hewan nokturnal yang memakan segala sesuatu yang masih lunak.
Tanaman padi rentan terhadap serangan keong mas hingga 15 hari setelah tanam
untuk padi pindahan dan 30 hari setelah tebar untuk padi sebar langsung. Tingkat
kerusakan padi dipengaruhi oleh populasi, ukuran keong, dan umur tanaman. tiga
ekor keong mas per m2 tanaman padi terbukti nyata dapat menurunkan hasil panen
tanaman padi (Suharto & Kurniawati, 2009).
Sebagai salah satu hama, keong mas mudah ditemukan terutama di
perairan berlumpur dan sawah. Keberadaan keong mas sebagai hama tidak
selamanya merugikan. Keong mas merupakan hasil perikanan yang tidak bernilai
tetapi dari hasil uji proksimat keong mas memiliki kandungan protein yang cukup
tinggi (Mualim, et.al., 2013). Keong mas memiliki harga jual yang murah
dipasaran sehingga mudah untuk diperoleh.
Menurut Tombuku, et al (Tanpa tahun) menyatakan bahwa pembasmian
dengan pestisida dapat membunuh keong mas tersebut tetapi cangkang dan
rumahnya akan tertinggal di dalam tanah dapat menimbulkan masalah yaitu
melukai telapak kaki bagi petani yang masuk keareal sawah. Namun, disisi lain
keong mas ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi bagi ternak, menurut
BPTP Kaltim (2001) dalam Purnamaningsih (2010) kandungan nutrisi yang
tepung keong mas adalah protein kasar (PK) 46,2%, energi metabolis (ME) 1920
Kkal/Kg, kalsium (Ca) 2,9%, dan fosfor (P) 0,35%.
Ikan patin (Pangasius sp.) merupakan jenis ikan konsumsi air tawar yang
dibudidayakan masyarakat dan memiliki kandungan protein cukup tinggi. Ikan
patin juga dinilai lebih aman untuk kesehatan karena mengandung kadar
kolesterol yang rendah dibandingkan dengan daging hewan ternak (Amri &
Susanto dalam Rahardja et al., 2011). Ikan patin memiliki ketahanan yang tinggi
dalam mempertahankan hidupnya karena termasuk jenis ikan catfish yang mampu
bertahan dalam lingkungan yang kurang menguntungkan yaitu pada saat
lingkungannya kekurangan oksigen. Selain itu, ikan patin jantan pertumbuhannya
lebih cepat bila dibandingkan dengan ikan patin betina.
Ikan patin dibudidayakan dalam kolam budidaya dan diberikan pakan
berupa pakan kimia dalam jumlah tertentu. Penggunaan pakan kimia seringkali
menjadi kendala bagi pembudidaya ikan patin karena harganya relatif mahal. Oleh
karena itu, diperlukan adanya pakan alternatif yang berkualitas dan berharga
murah agar biaya pembudidayaan ikan dapat ditekan.
Ampas tahu mengandung serat kasar sebanyak 23.58% (Sutardi, et.al.,
dalam Tarmidi, Tanpa tahun), lemak kasar 10.49% (Arianto, 1983 dalam Tarmidi,
Tanpa tahun). Ampas tahu juga mengandung unsur mineral mikro maupun makro
yaitu untuk mikro. Unsur tersebut antara lain Fe 200-500 ppm, Mn 30-100 ppm,
2
Cu 5-15 ppm, Co kurang dari 1 ppm, Zn lebih dari 50 ppm (Sumardi dan Patuan,
1983). Ampas tahu memiliki kadar air dan protein yang cukup tinggi sehingga
bila disimpan akan menyebabkan mudah membusuk dan berjamur (Tarmidi,
Tanpa tahun). Ampas tahu mengandung bahan kering 8,69, protein kasar 18,67%,
serat kasar 24,43%, lemak kasar 9,43%, abu 3,42% dan BETN 41,97%
(Hernawan, Hidayat, & Mansyur, 2005), karbohidrat 19% dan air 9,84%
(Mursining dalam Boer et.al. (Tanpa Tahun). Semua bahan tersebut dibutuhkan
ikan patin untuk melakukan pertumbuhan dan perkembangan.
Ampas tahu telah banyak digunakan sebagai pakan babi, sapi, kerbau,
bahkan ayam. Permasalahan yang timbul adalah rendahnya kadar protein,
tingginya kadar air, dan rendahnya serat kasar sehingga penggunaannya terbatas
dan belum maksimum serta daya simpan yang terbatas sehingga mudah
membusuk (Melati et.al., 2010). Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk
meningkatkan kualitas dan daya simpan ampas tahu agar tidak mudah membusuk.
Temulawak memiliki kandungan berupa kurkumin dan minyak atsiri yang
dapat meningkatkan nafsu makan. Menurut Arifin dan Kardiyono dalam Haryanto
(2006), kurkumin dan minyak atsiri dapat menambah nafsu makan dan
memperlancar produksi cairan empedu yang pada akhirnya meningkatkan
aktivitas pencernaan ransum.
Yustina & Abadi (2012) menyatakan bahwa salah satu upaya yang
digunakan untuk memperpanjang daya simpan ampas tahu yaitu dengan
pengolahan menjadi tepung. Kandungan air yang tinggi dan rendahnya serat
kasar, ampas tahu tidak tahan lama. Penambahan temulawak dimaksudkan untuk
penambah nafsu makan dan meningkatkan daya tahan tubuh ikan. Temulawak
(Curcuma xanthorrhiza Roxb.) mengandung minyak atsiri (Wasito, 2011) yang
diketahui dapat berperan sebagai zat antimikroba sehingga kekebalan tubuh ikan
diharapkan dapat meningkat. Oleh karena itu, dibuatlah pakan ikan patin dengan
formulasi ampas tahu yang ditambahkan tepung keong mas dan temulawak dalam
bentuk pelet Mashulawak. Pelet Mashulawak diharapkan dapat digunakan
untuk memenuhi kecukupan nutrisi, meningkatkan produksi daging ikan patin,
dan mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan pakan kimia.
B. Tujuan
Berdasarkan latar belakan tersebut, tujuan dari pembuatan PKM ini
sebagai berikut.
1. Mengetahui manfaat pemberian pelet Mashulawak terhadap ikan patin.
2. Mengetahui cara pembuatan pelet Mashulawak sebagai pakan alternatif.
C. Manfaat
Manfaat penulisan PKM ini sebagai berikut.
1. Mengurangi ketergantungan pembudidaya ikan patin terhadap pengguanaan
pakan kimia.
3
terjangkau. Ampas tahu yang pada umumnya digunakan untuk pakan ternak
seperti sapi, kambing, dan ayam, juga dapat digunakan sebagai campuran pakan
ikan. Temulawak digunakan sebagai komposisi bahan dalam pembuatan pakan
ikan karena temulawak dapat meningkatkan nafsu makan ikan, sehingga bobot
ikan akan meningkat dan akan meningkatkan pendapatan para pembudidaya ikan
patin. Mashulawak diharapkan dapat mengatsi permasalahan mahalnya harga
pakan ikan serta dapat meningkatkan produktivitas ikan patin oleh karena adanya
temulawak dalam komposisi pakannya.
B. Solusi yang Pernah Ditawarkan
Solusi yang pernah ditawarkan selama ini dalam upaya untuk
meningkatkan pertumbuhan ikan patin adalah dengan penambahan berbagai
macam olahan tepung saja tanpa ada tambahan yang lain. Solusi yang pernah
ditawarkan oleh Widaksi et.al. (2014) adalah dengan penambahan tepung ikan
dengan tepung daging dan tulang. Namun, solusi yang ditawarkan ini memiliki
kelemahan yaitu (1) tetap menggunakan tepung ikan sebagai campuran pakan ikan
patin padahal pasokan tepung ikan dunia yang mulai menurun dan penggunannya
yang mulai bersaing dengan harga kebutuhan pangan, (2) biaya bahan baku mulai
naik karena pasokannya berkurang, (3) tidak ada tambahan bahan lain selain
dalam pakan alternatif sebagai stimulus penambah nafsu makan ikan, (4)
memanfaatkan daging sebagai bahan pakan bukan sebagai bahan pangan, (5)
terlalu banyak penggunakan tepung dalam pakan alternatif sehingga dinilai tidak
ekonomis. Sedangkan solusi untuk pakan alternatif ikan adalah dengan
menggunakan bahan ekonomis, mudah didapatkan, tidak beracun, memiliki
potensi yang besar untuk meningkatkan pertumbuhan, serta bahan baku tidak
bersaing dengan kebutuhan manusia. Namun, saat ini para pembudidaya ikan
sudah mulai melakukan penelitian terkait dengan pakan alternatif untuk ikan patin
dalam upaya peningkatan pertumbuhan. Selain itu dengan ditemukannya inovasi
pembuatan pakan alternatif yang selain ekonomis juga dapat meningkatkan nilai
ekonomi. Hal tersebut dapat meningkatkan pendapatan para pembudidaya serta
pekerjanya.
C. Seberapa Jauh Kondisi Kekinian yang dapat Diperbaiki dengan
Gagasan
Berdasarkan kondisi kekinian mengenai kondisi pakan dan harga pakan
yang meningkat, maka diharapkan pelet Mashulawak yang menjadi alternatif
pakan ikan patin dapat mengatasi masalah yang berhubungan dengan mahalnya
harga pakan ikan serta penggunaan bahan yang harganya ekonomis. Selain itu,
dengan adanya alternatif pakan ikan pelet Mashulawak tersebut, maka
diharapkan hama keong mas (Pomacea canaliculata L.) yang menyerang tanaman
pertanian padi (Oryza sativa) dapat terkendali. Selain itu, dengan adanya
tambahan temulawak maka diharapkan produktivitas ikan patin akan semakin
5
Temulawak yang
diperoleh dicuci hingga
bersih
Difermentasi
dengan bakteri
Aspergillus niger
Dikeringkan dibawah
sinar matahari kemudian
digiling menjadi tepung
Disimpan pada
kondisi aerob selama
4 hari lalu kondisi
anaerob selama 3
hari.
III. KESIMPULAN
1. Pelet Mashulawak yang dijadikan sebagai pakan alternatif dapat memenuhi
kecukupan nutrisi ikan patin, meningkatkan produksi daging ikan patin, dan
mengurangi biaya pemudidayaan dengan menurunkan ketergantungan
penggunaan pakan kimia.
2. Cara pembuatan pelet Mashulawak sebagai pakan alternatif adalah dengan
mancampurkan bahan baku, yaitu tepung keong mas, tepung temulawak, dan
ampas tahu menjadi adonan dengan perbandingan 6 : 1 : 6. Setelah itu
dilakukan pengovenan untuk mengurangi kadar air hingga 10%. Setelah
selesai dilakukan pakan alternatif Mashulawak di simpan dalam kantong
plastik.
DAFTAR PUSTAKA
Adria, P.M., dan Jenny, M.U. 2006. Pengaruh Formula Pakan terhadap
Perkembangan Ikan Patin (Pangasius sp.) yang Dipelihara di Waring
Apung. Risalah Seminar Aplikasi Isotop dan Radiasi : 217220.
Boer, I., Adelia, & Pamungkas, N. A.. (Tanpa Tahun). Pemanfaatan Fermentasi
Ampas Tahu dalam Pakan Ikan untuk Pertumbuhan Ikan Gurami
Osphronemus
Gouramy
Lac.
(Online),
(http://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/5411/Artik
el%20Pemanfaatan%20Fermentasi%20Ampas%20Tahu%20Dalam%20Pa
kan%20Ikan%20untuk%20Pertumbuhan%20Ikan%20Gurami%20(Osphro
n.pdf?sequence=3), diakses pada 23 Februari 2015.
Haryanto, Budi. 2006. Perbaikan Pertumbuhan dan Produksi Karkas Kelinci
melalui Pemberian Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) pada
Ransum. Animal Production, 8 (3) : 190195.
Hayani, Eni. 2006. Analisis Kandungan Kimia Rimpang Temulawak. (Online),
(http://balitnak.litbang.pertanian.go.id/index.php?option=com_phocadown
load&view=category&id=70:3&download=1259:3&start=60&Itemid=1),
diakses pada 22 Maret 2015.
Hernawan, I., Hidayat, R.. & Mansyur. 2005. Pengaruh Penggunaan Molases
dalam Pembuatan Silase Campuran Ampas Tahu dan Pucuk Tebu Kering
terhadap Nilai pH dan Komposisi Zat-Zat Makanannya. Jurnal Ilmu
Ternak. (Online), 5 (2): 94-99.
Likandi, Rinda Ulfah. 2014. Pertumbuhan. Bogor: InstitutPertanian Bogor.
Mahyuddin, Kholish. 2011. Panduan Lengkap Agribisnis Patin (Niaga). Jakarta:
Penebar Swadaya.
Melati, I., Azwar, Z. I., & Kurniasih, T.. 2010. Pemanfaatan Ampas Tahu
Terfermentasi sebagai Substitusi Tepung Kedelai dalam Formulasi Pakan
Ikan Patin. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur. (Online): 713719,
(http://www.sidik.litbang.kkp.go.id/index.php/searchkatalog/downloadDat
abyId/2320/713-7191.pdf), diakses pada 23 Februari 2015.
Mualim, A., Lestari, S., & Hanggita R.J., S.. 2013. Kandungan Gizi dan
Karakteristik Mi Basah dengan Subtitusi Daging Keong Mas (Pomacea
canaliculata).
Fishtech.
(Online),
(http://ejournal.unsri.ac.id/index.php/fishtech/article/download/1106/330),
diakses pada 22 Maret 2015.
Oktaviana, P.R., 2010. Kajian Kadar Kurkuminoid, Total Fenol dan Aktivitas
Antioksidan Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) pada
Berbagai Teknik Pengeringan dan Proporsi Pelarutan. Universitas
Sebelas Maret.
Purnamaningsih, A. 2010. Pengaruh Penambahan Tepung Keong Mas (Pomacea
canalicilata Lamarck) Dalam Ransum Terhadap Kualitas Telus Itik.
Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Rahardja, B.S., Sari, D., & Alamsjah, M. A.. 2011. Pengaruh Penggunaan Tepung
Daging Bekicot (Achatina fulica) pada Pakan Buatan terhadap
Pertumbuhan, Rasio, Konversi Pakan dan Tingkat Kelulushidupan Benih
10
11
SMP
SMP N 1 Ngunut
-
SMA
SMA N 1 Ngunut
IPA
2006-2009
2009-2012
Waktu dan
Tempat
12
SMP
SMP N II Kepung
-
SMA
SMA N 1 Kandangan
IPA
2006-2009
2009-2012
Waktu
danTempat
13
E-mail
No Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun MasukLulus
SD
SDN 2 Genteng
SMP
SMPN 1 Genteng
SMA
SMAN 2 Genteng
IPA
2000-2006
2006-2009
2009-2012
14
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun MasukLulus
SD
SD N Polowijen
III Malang
-
SMP
SMP N 14 Malang
-
SMA
SMA Islam
Malang
IPA
2001-2007
2007-2010
2010-2013
15
16
Lampiran VI
Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Program
Alokasi Waktu
No.
Nama/NIM
Bidang Ilmu
Studi
(jam/minggu)
1
Wahidah Fitria S1 Biologi Biologi
4 jam/minggu
Nur Maretta
120342400171
Uraian Tugas
Membuat
gagasan
pembuatan Pelet
Mashulawak
(keong mas,
ampas tahu, dan
temulawak)
sebagai
alternatif pakan
dalam
meningkatkan
produktivitas
ikan patin
(Pangasius sp.)
Mencari
informasi
mengenai
berbagai macam
bahan yang
dapat digunakan
sebagai pakan
alternatif.
Mencari artikel
penelitian yang
membahas
bahan yang
dibutuhkan
dalam
pembuatan Pelet
Mashulawak.
Koordinasi
dengan dosen
pembimbing
terkait ide atau
gagasan
Melakukan
koordinasi
dengan semua
anggota
kelompok untuk
pembagian
tugas
Menyusun
laporan
17
Tiara Dwi
S1 Biologi
Nurmalita
110342400172
Biologi
4 jam/minggu
Biologi
4 jam/minggu
Membuat
gagasan
pembuatan Pelet
Mashulawak
(keong mas,
ampas tahu, dan
temulawak)
sebagai
alternatif pakan
dalam
meningkatkan
produktivitas
ikan patin
(Pangasius sp.)
Mencari
informasi
mengenai
berbagai macam
bahan yang
dapat digunakan
sebagai pakan
alternatif.
Mencari artikel
penelitian yang
membahas
bahan yang
dibutuhkan
dalam
pembuatan Pelet
Mashulawak.
Koordinasi
dengan dosen
pembimbing
terkait ide atau
gagasan
Melakukan
koordinasi
dengan semua
anggota
kelompok untuk
pembagian
tugas
Menyusun
laporan
Membuat
gagasan
pembuatan Pelet
18
Hanifa Fitria S1
Kependidikan 2 jam/minggu
Ratri
Pendidikan Biologi
130341614781 Biologi
Mashulawak
(keong mas,
ampas tahu, dan
temulawak)
sebagai
alternatif pakan
dalam
meningkatkan
produktivitas
ikan patin
(Pangasius sp.)
Mencari
informasi
mengenai
berbagai macam
bahan yang
dapat digunakan
sebagai pakan
alternatif.
Mencari artikel
penelitian yang
membahas
bahan yang
dibutuhkan
dalam
pembuatan Pelet
Mashulawak.
Koordinasi
dengan dosen
pembimbing
terkait ide atau
gagasan
Melakukan
koordinasi
dengan semua
anggota
kelompok untuk
pembagian
tugas
Menyusun
laporan
Membuat
gagasan
pembuatan Pelet
Mashulawak
(keong mas,
ampas tahu, dan
temulawak)
19
sebagai
alternatif pakan
dalam
meningkatkan
produktivitas
ikan patin
(Pangasius sp.)
Mencari
informasi
mengenai
berbagai macam
bahan yang
dapat digunakan
sebagai pakan
alternatif.
Mencari artikel
penelitian yang
membahas
bahan yang
dibutuhkan
dalam
pembuatan Pelet
Mashulawak.
Koordinasi
dengan dosen
pembimbing
terkait ide atau
gagasan
Melakukan
koordinasi
dengan semua
anggota
kelompok untuk
pembagian
tugas
20
21