You are on page 1of 6

Hambatan Komunikasi

PENDAHULUAN
Komunikasi adalah suatu proses di mana seseorang menyampaikan
pesannya, baik dengan lambang bahasa maupun dengan isyarat, gambar,
gaya, yang antara keduanya sudah terdapat kesamaan makna, sehingga
keduanya dapat mengerti apa yang sedang dikomunikasikan. Dengan
kata
lain, jika lambangnya tidak dimengerti oleh salah satu pihak, maka
komunikasinya akan tidak lancar dan tidak komunikatif.
Tidak efektifnya proses komunikasi disebabkan oleh 3 hal pokok unsur
utama komunikasi yaitu komunikator, isi pesan, dan juga komunikan.
Mengapa? Karena yang komunikator jelas dia sebagai encoder (usaha
yang dilakukan komunikator dalam menafsirkan pesan yang akan
disampaikan kepada komunikan) harus memiliki syarat yang telah
disampaikan pada bab sebelumnya yakni kredibel, atraktif, dan
berkharisma, artinya ketika kita sebagai komunikator dalam
menyampaikan pesan kepada komunikan, komunikan itu merasa yakin
dan paham terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator.
Kemudian isi pesan harus berisi kata-kata yang mudah dicerna oleh
komunikan dan juga komunikator jika
terjadi komunikasi dua arah, hal ini penting agar hambatan dalam
berkomunikasi dapat dihindari. Dan yang terakhir dari komunikan
sebagai decoder (usaha yang dilakukan komunikan dalam menafsirkan
pesan yang disampaikan oleh komunikator) juga harus berusaha mengerti
apa yang disampaikan oleh komunikator, agar proses komunikasi dapat
berjalan dengan lancar.
Selain dari 3 komponen itu, faktor lingkungan
juga ikut mempengaruhi berjalannya proses komunikasi, atau hal ini
bisa disebut sebagai hal yang alami dan juga buatan, artinya alami di
sini adalah karena gangguan yang disebabkan karena gangguan alam.
Kemudian buatan atau karena faktor kesengajaan, ini juga merupakan
salah satu penyebab terjadinya noise (gangguan). Misalnya saja karena
suara bising knalpot motor.
Itulah gambaran secara umum mengenai hambatan dalam berkomunikasi.
Pada bab pembahasan nanti penulis akan membahas lebih rinci dalam
menjawab permasalahan yang timbul ketika berkomunikasi. Dalam hal ini
penulis menyusunnya dalam 3 permalasahan yang akan dijawab pada bab
pembahasan, yakni:
1.Hambatan komunikasi secara umum
2.Klasifikasi hambatan komunikasi
3.Hambatan komunikasi dari factor situasi

PEMBAHASAN
Tidak mudah untuk melakukan komunikasi secara efektif. Bahkan
beberapa ahli komunikasi menyatakan bahwa tidak mungkinlah seseorang
melakukan komunikasi yang sebenar-benarnya efektif. Ada banyak
hambatan yang bisa merusak komunikasi. Ada beberapa hal yang
merupakan hambatan komunikasi yang harus menjadi perhatian bagi
komunikator kalau ingin komunikasinya sukses.
Ketika anda sedang bercakap-cakap dengan orang lain di beranda rumah
anda tiba-tiba lewat kendaraan motor dengan suara knalpot yang bising,
seketika pula anda menghentikan pembicaraan karena merasa terganggu.
Hal ini dalam dunia komunikasi disebut noise (gangguan komunikasi).
Proses komunikasi tidak akan berjalan lancar jika terjadi gangguan
dalam komunikasi. Gangguan atau hambatan itu secara umum dapat
dikelompokkan menjadi hambatan internal dan hambatan eksternal ,
yaitu:
A. Hambatan internal, adalah hambatan yang berasal dari dalam diri
individu yang terkait kondisi fisik dan psikologis. Contohnya, jika
seorang mengalami gangguan pendengaran maka ia akan mengalami
hambatan komunikasi. Demikian pula seseorang yang sedang tertekan
(depresi) tidak akan dapat melakukan komunikasi dengan baik.
B. Hambatan eksternal, adalah hambatan yang berasal dari luar individu
yang terkait dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosial budaya.
Contohnya, suara gaduh dari lingkungan sekitar dapat menyebabkan
komunikasi tidak berjalan lancar. Contoh lainnya, perbedaan latar
belakang sosial budaya dapat menyebabkan salah pengertian.
Menurut Prof. Onong Uchjana Effendy, MA dalam bukunya Ilmu, Teori, dan
Filasafat Komunikasi. Ada 4 jenis hambatan komunikasi, yaitu:
A. Gangguan
Ada 2 jenis gangguan terhadap jalannya komunikasi yang menurut
sifatnya dapat diklasifikasikan sebagai gangguan mekanik dan semantic.
Gangguan mekanik
Gangguan yang disebabkan oleh saluran komunikasi atau kegaduhan
yang
bersifat fisik.
Gangguan semantic
Gangguan jenis ini bersangkutan dengan pesan komunikasi yang
pengertiannya menjadi rusak. Gangguan semantic tersaring ke dalam
pesan melalui penggunaan bahasa. Lebih banyak kekacauan mengenai

pengertian suatu istilah atau konsep yang terdapat pada komunikator,


akan lebih banyak gangguan semantic dalam pesannya. Gangguan ini
terjadi dalam salah pengertian.
B. Kepentingan
Kepentingan akan membuat seseorang selektif dalam menanggapi atau
menghayati suatu pesan.
C. Motivasi terpendam
Motivasi akan mendorong seseorang berbuat sesuatu yang sesuai benar
dengan keinginan, kebutuhan, dan kekurangannya. Semakin sesuai
komunikasi dengan motivasi seseorang semakin besar kemungkinan
komunikasi itu dapat diterima dengan baik oleh pihak yang
bersangkutan. Sebaliknya, komunikan akan mengabaikan suatu
komunikasi
yang tak sesuai dengan motivasinya.
D. Prasangka
Prasangka merupakan salah satu rintangan atau hambatan berat bagi
suatu kegiatan komunikasi oleh karena orang yang mempunyai prasangka
belum apa-apa sudah bersikap curiga dan menentang komunikator yang
hendak melancarkan komunikasi.
Menurut Dr. Erliana Hasan, Msi dalam bukunya Komunikasi Pemerintahan,
ada beberapa factor yang memengaruhi tercapainya komunikasi yang
efektif:
(1) Perbedaan latar Belakang
Setiap orang ingin diperlakukan sebagai pribadi, dan memang setiap
orang berbeda, berkaitan dengan perbedaan itu merupakan tanggung
jawab komunikator untuk mengenal perbedaan tersebut dan
menyesuaikan isi pesan yang hendak disampaikan dengan kondisi
penerima pesan secara tepat, dan memilih media serta saluran
komunikasi yang sesuai agar respon yang diharapkan dapat dicapai.
Makin besar persamaan
orang-orang yang terlibat dalam pembicaraan makin besar kemungkinan
tercapainya komunikasi yang efektif. Perbedaan yang mungkin dapat
menimbulkan kesalahan dalam berkomunikasi antara lain:
Perbedaan persepsi
Perbedaan pengalaman dan latar belakang
Sikap praduga/stereotip
(2) Factor bahasa: bahasa yang digunakan seseorang verbal maupun
nonverbal (bahasa tubuh) ikut berpengaruh dalam proses komunikasi
antara lain:
Perbedaan arti kata

Penggunaan istilah atau bahasa tertentu


Komunikasi nonverbal
(3) Sikap pada waktu berkomunikasi. Hal ini ikut berperan, bahkan
sering menjadi factor utama, sikap-sikap seseorang yang dapat
menghambat komunikasi tersebut antara lain:
Mendengar hanya apa yang ingin kita dengar
Mengadakan penilaian terhadap pembaca
Sibuk mempersiapkan jawaban
Bukan pendengar yang baik
Pengaruh factor emosi
Kurang percaya diri
Gaya/cara bicara dan nada suara
(4) Factor lingkungan: lingkungan dan kondisi tempat kita
berkomunikasi juga ikut menentukan proses maupun hasil komunikasi
tersebut, hal-hal yang berpengaruh antara lain:
Factor tempat
Factor situasi/ waktu
Menurut Wahyu Ilaihi, MA dalam bukunya Komunikasi Dakwah. Factor
penghambat komunikasi, yaitu:
I. Hambatan sosio-antro-psikologis
Konteks komunikasi berlangsung dalam konteks situasional. Komunikator
harus memperhatikan situasi ketika komunikasi berlangsung, sebab
situasi mata berpengaruh terhadap kelancaran komunikasi terutama
situasi yang berhubungan dengan factor-faktor
sosiologis-antropologis-psikologis.
Hambatan sosiologis
Dalam kehidupan masyarakat terjadi dua jenis pergaulan yaitu
gemeinschaft dan gesellschaft. Perbedaan jenis pergaulan tersebutlah
yang menjadikan perbedaan karakter sehingga kadang-kadang
menimbulkan
perlakuan yang berbeda dalam berkomunikasi.
Hambatan antropologis
Hambatan ini terjadi karena perbedaan pada diri manusia seperti dalam
postur, warna kulit, dan kebudayaan.
Hambatan psikologis
Umumnya disebabkan komunikator dalam melancarkan komunikasi tidak
mengkaji dulu diri dari komunikan.

II. Hambatan semantic


Hambatan ini menyangkut bahasa yang digunakan komunikator sebagai
alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaannya pada komunikan.
III. Hambatan mekanik
Hambatan mekanis dijumpai pada media yang dipergunakan dalam
melancarkan komunikasi.
Upaya Dalam Mengatasi Hambatan komunikasi
Ada beberapa cara untuk mengatasi hambatan komunikasi, antara lain:
1. Gunakan umpan balik (feedback), setiap orang yang berbicara
memperhatikan umpan balik yang diberikan lawan bicaranya baik bahasa
verbal maupun non verbal, kemudian memberikan penafsiran terhadap
umpan balik itu secara benar.
2. Pahami perbedaan individu atau kompleksitas individu dengan baik.
Setiap individu merupakan pribadi yang khas yang berbeda baik dari
latar belakang psikologis, sosial, ekonomi, budaya dan pendidikan.
Dengan memahami, seseorang dapat menggunakan taktik yang tepat
dalam
berkomunikasi.
3. Gunakan komunikasi langsung (face to face), Komunikasi langsung
dapat mengatasi hambatan komunikasi karena sifatnya lebih persuasif.
Komunikator dapat memadukan bahasa verbal dan bahasa non verbal.
Disamping kata-kata yang selektif dapat pula digunakan kontak mata,
mimik wajah, bahasa tubuh lainnya dan juga meta-language (isyarat
diluar bahasa) yang membuat komunikasi lebih berdaya guna.
4. Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah. Kosa kata yang
digunakan
hendaknya dapat dimengerti dan dipahami jangan menggunakan
istilah-istilah yang sukar dimengerti pendengar. Gunakan pola kalimat
sederhana (kanonik) karena kalimat yang mengandung banyak anak
kalimat membuat pesan sulit dimengerti.
KESIMPULAN
Hambatan dalam berkomunikasi pasti terjadi dikarenakan beberapa hal,
secara umum terdiri dari:
1. faktor internal
2. faktor eksternal
Prof. Onong Uchjana Effendy, MA dalam bukunya Ilmu, Teori, dan
Filasafat Komunikasi. Ada 4 jenis hambatan komunikasi, yaitu:
1. gangguan
2. kepentingan
3. motivasi terpendam
4. prasangka

Menurut Dr. Erliana Hasan, Msi dalam bukunya Komunikasi Pemerintahan,


ada beberapa factor yang memengaruhi tercapainya komunikasi yang
efektif:
1. perbedaan latar belakang
2. faktor bahasa
3. sikap pada waktu berkomunikasi
4. lingkungan
Menurut Wahyu Ilaihi, MA dalam bukunya Komunikasi Dakwah. Factor
penghambat komunikasi, yaitu:
1. hambatan sosio-antro-psikologis
2. hambatan semantik
3. hambatan mekanik
Upaya dalam mengatasi hambatan komunikasi:
1. Gunakan umpan balik (feedback),
2. Pahami perbedaan individu atau kompleksitas individu dengan baik.
3. Gunakan komunikasi langsung (face to face),
4. gunakan bahasa yang sederhana dan mudah.
Share this:

You might also like