Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
KARSINOMA PENIS
Karsinoma penis adalah suatu penyakit yang berhubungan erat dengan
bagian onkologi dan bagian urologi yang merupakan suatu karsinoma sel
skuamosa dari epitel glans penis atau permukaan dalam prepusium. Referensi
lainnya mengatakan bahwa karsinoma penis ataukanker penis adalah tumor ganas
dari sistem reproduksi laki-laki yang dimulai dengan lesi kecil dari prepusium dan
bisa menyebar sampai ke batang penis.
yang
juga
diketahui
sebagai
karsinoma
epidermoid,
Tipe Histologi
I.
Epitelial
A. Karsinoma sel skuamosa (epidermoid)
B. Karsinoma sel basal
C. Karsinoma sarkomatoid (sel spindel)
D. Adneksal
E. Karsinoma adenoskuamosa
F.
Karsinoma basaloid
Melanokistik
Keganasan melanoma
III.
Mesenkimal
A.
Leiomisarkoma
B.
Angiosarkoma
C.
Sakoma Kaposi
D.
Rhabdomiosarkoma
E.
F.
Sarcoma epiteloid
G.
Fibrosarkoma
H.
Hematolimfoid
A. Keganasan limfoma
V.
Neoplasma sekunder
A. Karsinoma metastasis (prostat, kandung kemih, usus, ginjal,
paru)
C. GAMBARAN KLINIS
Pada umumnya penderita datang setelah muncul gejala dari
karsinoma penis. Kebanyakan penderita datang dengan keluhan rasa gatal,
dan rasa terbakar di daerah preputium atau di batang penis, biasanya tidak
nyeri. Bisa juga datang dengan keluhan munculnya kemerahan, benjolan
kecil yang disertai perdarahan.
Karsinoma penis dapat muncul di setiap bagian dari penis, tetapi
menurut penelitian sebanyak 48 persen karsinoma penis menyerang bagian
glans penis dan 21 persen menyerang bagian preputium penis. Bisa juga
menyerang kedua bagian tersebut, dengan presentase sembilan persen,
sisanya enam persen menyerang sulkus koronal dan kurang dari dua persen
menyerang batang penis. Bentuk karsinoma penis dapat berupa kutil atau
tukak. Dasar tukak ganas berkonsistensi keras. Kadang tumor atau tukak
tidak tampak karena balanopostitis dengan pembengkakan dan sekret yang
berbau dan banyak smegma. Tanda lain bergantung pada penguasan lokal
dan penyebaran regional.
Pada kasus tertentu, pasien datang dengan keluhan adanya
benjolan, ulkus atau perdarahan di daerah lipatan paha yang menunjukkan
adanya perbesaran kelenjar limfe inguinal dan merupakan metastase nodal
dari lesi dalam fimosis. Retensi urine atau munculnya fistula uretra
merupakan tanda karsinoma penis yang jarang ditemukan.
Gejala berupa nyeri tidak selalu muncul, namun perlu diperhatikan
gejala dan tanda sistemik berupa kelemahan, penurunan berat badan,
kelelahan, malaise, dan anemia yang dapat muncul akibat radang kronik
dan perdarahan.
D. DIAGNOSA
Pasien dengan lesi penis yang mencurigakan harus menjalani
pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik dapat dijumpai adanya lesi kecil
berupa ulkus atau benjolan yang kadang-kadang teraba dibawah pimosis,
sampai dengan ulkus luas di mana batang penis sudah hilang sebagian atau
bahkan
separuhnya. Biasanya
adanya
Jumlah lesi;
Untuk
pemeriksaan
lainnya
dapat
dianjurkan
pemeriksaan
limfa.
Biopsi
jaringan
merupakan
pemeriksaan
untuk
Stage 0
Stage I
Stage II
Stage III
Stage IV
Tis
N0
M0
Ta
N0
M0
T1
N0
M0
T1
N1
M0
T2
N0
M0
T2
N1
M0
T1
N2
M0
T2
N2
M0
T3
N0
M0
T3
N1
M0
T3
N2
M0
T4
Any N
M0
Any T
N3
M0
Any T
Any N
M1
Stage I (A)
Stage II (B)
Stage IV (D)
F. DIAGNOSA BANDING
Dalam rangka membuat suatu diagnosa banding, maka jumlah lesi
yang muncul pada penis harus dipertimbangkan. Beberapa penyakit yang
perlu dipertimbangkan antara lain kondiloma akuminata, BuschkeLowenstein tumor, balanitis xerotika obliterans, juga beberapa penyakit
yang membentuk lesi akibat infeksi misalnya chancre, chancroid, herpes,
granuloma ingunal, dan tuberculosis.
Diagnosa banding dari karsinoma penis dapat disingkirkan dengan
melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang
baik dan benar.
G. PENATALAKSANAAN
Pengelolaan karsinoma penis dibagi dalam 2 tahap, yaitu ditujukan
terhadap lesi primer dari karsinoma penis, dan tahap kedua ditujukan
terhadap metastasis pada kelenjar limfe inguinal.
Kategori T3
Kategori T4
memenuhi syarat.
Salvage surgery.
Lesi besar berulang: amputasi lesi
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan mengenai karsinoma penis diatas, maka dapat diambil
beberapa kesimpulan, antara lain:
1. Karsinoma penis merupakan suatu penyakit yang bersifat ganas yang
dapat berulang dan dapat menjadi suatu penyakit dengan tingkat
epidemik yang dapat terjadi di daerah tertentu.
2. Karsinoma penis memiliki gejala yang memerlukan suatu proses
identifikasi sehingga diperoleh suatu diagnosa yang lebih tepat.
3. Karsinoma penis memiliki stadium yang menggambarkan tingkat
keparah dari penyakit tersebut.
4. Pengelolaan karsinoma penis dibagi dalam 2 tahap, yaitu pertama
terhadap lesi primer, dan tahap kedua terhadap metastasis pada
kelenjar limfe inguinal.
5. Karsinoma penis memerlukan penatalaksanaan yang bervariasi
tergantung stadium penyakit, lokasi lesi dan metastase dari kelenjar
limfa.
6. Prognosis dari karsinoma penis tergantung dari waktu dimulainya
penanganan.