Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH
1
KATA PENGANTAR
Pertama-tama selaku insan yang percaya kepada Tuhan yang Maha Esa patutlah kita
panjatkan puji syukur, karena atas berkat dan rahmat-NYA tugas yang diberikan telah di
selesaikan dengan baik.
Rasa terima kasih pula tak lupa Penulis ucapkan kepada dosen mata Mata kuliah HATI
DAN PANKREAS, Bpk.HEIN WOMSIWOR,S.kep.Ns), karena telah memberikan tugas
individu dengan judul: ACITES. Yang Sangat bermanfaat karena dapat membuka wawasan
serta menanbah ilmu pengetahuan,terutama dibidang kesehatan, agar lebih meningkatkan
kebersihan hygiene dan tidak gampang terserang oleh berbagai penyakit. karena sehat adalah
anugera Tuhan dan kita selaku manusia patut mensyukuri dan menjaganya dengan sebaik-
baiknya.
Saran dan kritik penulis harapkan demi penyempurnaan tugas dikemudian hari karena
ada pepatah yang mengatakan tiada gading yang tak retak dan tiada mawar yang tak berduri
begitupulah dengan tugas yang penulis susun.
Penyusun,
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1............................................................................................................................... Latar
belakang .............................................................................................................3
1.2...............................................................................................................................
Tujuan penulisan ................................................................................................5
1.3...............................................................................................................................Metod
e penulisan .........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian ....................................................................................................................6
2.2 . Etiologi ..........................................................................................................6
................................................................................................................................................
2.3. Patofisiologi ......................................................................................................6
2.4 Manefestasi klinik .............................................................................................7
2.4 Penatalaksanaan .................................................................................................7
BAB VI PENUTUP
4.1. kesimpulan ........................................................................................................12
3
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1 PENDAHULUAN
Ascites adalah akumulasi dari cairan(biasanya cairan serous yang adalah cairan kuning
pucat dan bening) dalam rongga perut (peritoneal).Rongga perut berlokasi dibawah rongga dada.
Dipisahkan darinya oleh diaphragm.Cairan ascetic dapat mempunyai bnyak sumber-sumber
seperti penyakit hati,kanker-kanker,gagal jantung,congestif,dan gagal ginjal. Acites merupakan
penimbunan cairan secara abnormal di rongga perut. Pada pasien sirosis hati, terbentuknya asites
merupakan komplikasi yang paling sering terjadi, dan merupakan salah satu indikasi untuk
perawatan di rumah sakit karena mempunyai prognosa yang kurang baik, misalnya terjadi infeksi
(spontaneous bacterial peritonitis) dsb.
Penyabab yang paling umum dari ascites adalah penyakit hati yang telah lanjut atau
cirrhosis. Kira-kira 80% dari kasus-kasus ascites diperkirakan disebabkan oleh cirrhosis.
Meskipun mekanisme yang tepat dari perkembangan tidak dimengerti sepenuhnya, kebanyakan
teori-teori menyarankan portal hypertension (tekanan yang meningkat adalam aliran darah hati)
sebagai penyumbang utama. Asas dasarnya adalah serupa pada pembentukan dari edema
ditempat lain di tubuh yang disebabkan oleh ketidakseimbangan tekanan antara sirkulasi dalam
(sistim tekanan tinggi) dan luar, dalam kasus ini, rongga perut (ruang tekanan rendah). Kenaikan
dalam tekanan darah portal dan pengurangan dalam albumin (protein yang diangkut dalam
darah) mungkin bertangung jawab dalam pembentukan gradien tekanan dan berakibat pada a
Beberapa penyebab-penyebab lain dari ascites berhubungan dengan gradien tekanan yang
meningkat adalah gagal jantung kongestif dan gagal ginjal yang telah lanjut yang disebabkan
oleh penahanan cairan keseluruhan dalam tubuh. Secara klinis asites ditandai dengan perut
buncit, gizi kurang, atrofi otot. Pada saat tidur pembesaran perut membentuk perut kodok,
diketemukan pekak beralih pada pemeriksaan
4
1.2 TUJUAN PENULISAN
Adapun metode penulisan yang Penulis gunakan adalah metode study pustaka yang
bersumber dari internet.
5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Ascites adalah akumulasi dari cairan(biasanya cairan serous yang adalah cairan kuning
pucat dan bening) dalam rongga perut (peritoneal).Rongga perut berlokasi dibawah rongga
dada.
Dipisahkan darinya oleh diaphragm.Cairan ascetic dapat mempunyai bnyak sumber-sumber
seperti penyakit hati,kanker-kanker,gagal jantung,congestif,dan gagal ginjal. Acites merupakan
penimbunan cairan secara abnormal di rongga perut. Pada pasien sirosis hati, terbentuknya asites
merupakan komplikasi yang paling sering terjadi, dan merupakan salah satu indikasi untuk
perawatan di rumah sakit karena mempunyai prognosa yang kurang baik, misalnya terjadi infeksi
(spontaneous bacterial peritonitis) dsb.
2.2 ETIOLOGI
Penyabab yang paling umum dari ascites adalah penyakit hati yang telah lanjut atau
cirrhosis. Kira-kira 80% dari kasus-kasus ascites diperkirakan disebabkan oleh cirrhosis.
Meskipun mekanisme yang tepat dari perkembangan tidak dimengerti sepenuhnya, kebanyakan
teori-teori menyarankan portal hypertension (tekanan yang meningkat adalam aliran darah hati)
sebagai penyumbang utama. Asas dasarnya adalah serupa pada pembentukan dari edema
ditempat lain di tubuh yang disebabkan oleh ketidakseimbangan tekanan antara sirkulasi dalam
(sistim tekanan tinggi) dan luar, dalam kasus ini, rongga perut (ruang tekanan rendah). Kenaikan
dalam tekanan darah portal dan pengurangan dalam albumin (protein yang diangkut dalam
darah) mungkin bertangung jawab dalam pembentukan gradien tekanan dan berakibat pada a
Beberapa penyebab-penyebab lain dari ascites berhubungan dengan gradien tekanan yang
meningkat adalah gagal jantung kongestif dan gagal ginjal yang telah lanjut yang disebabkan
oleh penahanan cairan keseluruhan dalam tubuh.
2.3 PATOFISIOLOGI
6
Mekanisme terjadinya asites Pembentukan asites pada sirosis hati ditentukan oleh 2 faktor,
yaitu:
a. Faktor lokal yaitu aliran sinusoid dan kapiler pembuluh darah usus yang mengalami
peningkatan tekanan hidrostatik, dengan peningkatan tekanan hidrostatik ini akan
meningkatakan pengeluaran cairan ke jaringan intersisia
b. Faktor sistemik vasodilatasi sistemik akan menimbulkan stimuli terhadap 3 sistem
vasokonstriktor (Renin – Angiostensis – Aldosteron, arginin vasopressin dan syaraf
simpatik) yang akan menyebabkan retensi air, retensi garam, dan penurunan kecepatan
filtrasi yang akan meningkatkan timbunan cairan.
Secara klinis asites ditandai dengan perut buncit, gizi kurang, atrofi otot. Pada saat tidur
pembesaran perut membentuk perut kodok, diketemukan pekak beralih pada pemeriksaan. Ds
2.4 PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan meliputi:
7
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
3.1. PENGKAJIAN
Riwayat keperawatan :respon terhadap efek (sianosis,aktivitas terbatas)
Kaji tanda-tanda adanya gagal jantung,nafas cepat,sesak nafas,retraksi,bunyi jantung tambahan,edera
tungkai,hepatomegali.
Kaji adanya hipoksia kronik:clubbing finger.
Kaji adanya hyperemia pada ujung jari.
Kaji pola makan,pola pertambahan berat badan.
Pengkajian psikososial:usia anak,tugas perkembangan anak,koping yang digunakan,kebiasaan
anak,respon keluarga terhadap penyakit anak,koping keluarga dan penyesuaian keluarga terhadap
stres.
3.4. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Penurunan curah jantung berhubungan dengan malformasi jantung.
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kongesti pulmonal.
Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara pemakaian oksigen oleh tubuh
dan suplei oksigen ke sel.
8
Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan tidak adekuatnya suplai oksigen
dan zat nutrisi ke jaringan.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kelelahan pada saat makan dan
meningkatnya kebutuhan kalori.
Resiko infeksi berhubngan dengan menurunnya status kesehatan.
Perubahan peran orang tua berhubungan dengan hospitalisasi anak,kekawatiran terhadap penyakit
anak.
9
4. Memberikan support untuk tumbuh kembang
Kaji tingkat tumbuh kembang anak
Berikan stimulasi tumbuh kembang, kativitas bermain, game, nonton TV, puzzle,
nmenggambar, dan lain-lain sesuai kondisi dan usia anak.
Libatkan keluarga agar tetap memberikan stimulasi selama dirawat
5. Mempertahankan pertumbuhan berat badan dan tinggi badan yang sesuai
Sediakan diit yang seimbang, tinggi zat-zat nutrisi untuk mencapai pertumbuhan yang
adekuat
Monitor tinggi badan dan berat badan, dokumentasikan dalam bentuk grafik untuk
mengetahui kecenderungan pertumbuhan anak
Timbang berat badan setiap hari dengan timbangan yang sama dan waktu yang sama
Catat intake dan output secara benar
Berikan makanan dengan porsi kecil tapi sering untuk menghindari kelelahan pada saat
makan
Anak-anak yang mendapatkan diuretik biasanya sangat haus, oleh karena itu cairan tidak
dibatasi.
6. Anak tidak akan menunjukkan tanda-tanda infeksi
Hindari kontak dengan individu yang terinfeksi
Berikan istirahat yang adekuat
Berikan kebutuhan nutrisi yang optimal
7. Memberikan support pada orang tua
Ajarkan keluarga / orang tua untuk mengekspresikan perasaannya karena memiliki anak
dengan kelainan jantung, mendiskudikan rencana pengobatan, dan memiliki peranan
penting dalam keberhasilan pengobatan
Ekplorasi perasaan orang tua mengenai perasaan ketakutan, rasa bersalah, berduka, dan
perasaan tidak mampu
Mengurangi ketakutan dan kecemasan orang tua dengan memberikan informasi yang
jelas
Libatkan orang tua dalam perawatan anak selama di rumah sakit
Memberikan dorongan kepada keluarga untuk melibatkan anggota keluarga lain dalama
perawatan anak.
10
HASIL YANG DIHARAPKAN :
a) Anak akan menunjukkan tanda-tanda membaiknya curah jantung
b) Anak akan menunjukkan tanda-tanda tidak adanya peningkatan resistensi pembuluh paru
c) Anak akan mempertahankan tingkat aktivitas yang adekuat
d) Anak akan tumbuh sesuai dengan kurva pertumbuhan berat dan tinggi badan
e) Anaka akan mempertahankan intake makanan dan minuman untuk mempertahankan berat
badan dan menopang pertumbuhan
f) Anak tidak akan menunjukkan tanda-tanda infeksi
g) Orang tua akan mengekspresikan perasaannya akibat memiliki anak dengan kelainan jantung,
mendiskusikan rencana pengobatan, dan memiliki keyakinan bahwa orang tua memiliki
peranan penting dalam keberhasilan pengobatan.
PERENCANAAN PEMULANGAN
Kontrol sesuai waktu yang ditentukan
Jelaskan kebutuhan aktiviotas yang dapat dilakukan anak sesuai dengan usia dan kondisi
penyakit
Mengajarkan ketrampilan yang diperlukan di rumah, yaitu :
Teknik pemberian obat
Teknik pemberian makanan
Tindakan untuk mengatasi jika terjadi hal-hal yang mencemaskan tanda-tanda
komplikasi, siapa yang akan dihubungi jika membutuhkan pertolongan.
11
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Ascites adalah akumulasi dari cairan(biasanya cairan serous yang adalah cairan kuning pucat
dan bening) dalam rongga perut (peritoneal).Rongga perut berlokasi dibawah rongga dada.
Penyabab yang paling umum dari ascites adalah penyakit hati yang telah lanjut atau cirrhosis.
Mekanisme terjadinya asites Pembentukan asites pada sirosis hati ditentukan oleh 2 faktor,
yaitu:
a. Faktor lokal
b. Faktor sistemik
Secara klinis asites ditandai dengan perut buncit, gizi kurang, atrofi otot. Pada saat tidur
pembesaran perut membentuk perut kodok, diketemukan pekak beralih pada pemeriksaan. Ds
Penatalaksanaan meliputi:Istirahat dan diet rendah garam (40- 60 meq/ hari),Diuretik,
Parasentesis,,Tindakan operatif dan Pengobatan lain, parasentesis diikuti dengan infus
albumin.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://en.wikipedia.org/wiki/Ascites
http://jpurnomo.dikti.net/?p=73
http://farms-area.blogspot.com/2009/02/askep-gagal-jantung.html
13