You are on page 1of 13

TUGAS INDIVIDU

(DOSEN PEMBIMBING : Bpk.HEIN WOMSIWOR,S.kep.Ns)

DISUSUN OLEH

NAMA : NORMA RACHMAWATI


NIM :PO.71.21.1.3.08.55
TINGKAT : IIB

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEHNIK KESEHATAN JAYAPURA
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN MANOKWARI
TAHUN 2009/2010

1
KATA PENGANTAR

Pertama-tama selaku insan yang percaya kepada Tuhan yang Maha Esa patutlah kita
panjatkan puji syukur, karena atas berkat dan rahmat-NYA tugas yang diberikan telah di
selesaikan dengan baik.

Adapun tugas yang berjudul “acites” yang susun berisikan:


a. konsep medis:Pengertien, Etiologi, Patofisiologi, Manefestasi klinik, Pemeriksaan diagnostic,
penatalaksanaan
b. konsep asuhan keperawatan:Pengkajian, Diagnosa keperawatan, Intervensi dan rasional.
Telah selesaikan dengan menggunakan systematika penulisan.

Rasa terima kasih pula tak lupa Penulis ucapkan kepada dosen mata Mata kuliah HATI
DAN PANKREAS, Bpk.HEIN WOMSIWOR,S.kep.Ns), karena telah memberikan tugas
individu dengan judul: ACITES. Yang Sangat bermanfaat karena dapat membuka wawasan
serta menanbah ilmu pengetahuan,terutama dibidang kesehatan, agar lebih meningkatkan
kebersihan hygiene dan tidak gampang terserang oleh berbagai penyakit. karena sehat adalah
anugera Tuhan dan kita selaku manusia patut mensyukuri dan menjaganya dengan sebaik-
baiknya.

Saran dan kritik penulis harapkan demi penyempurnaan tugas dikemudian hari karena
ada pepatah yang mengatakan tiada gading yang tak retak dan tiada mawar yang tak berduri
begitupulah dengan tugas yang penulis susun.

Manokwari , 24 oktober 2009

Penyusun,

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................ii


DAFTAR ISI ..................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1............................................................................................................................... Latar
belakang .............................................................................................................3
1.2...............................................................................................................................
Tujuan penulisan ................................................................................................5
1.3...............................................................................................................................Metod
e penulisan .........................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian ....................................................................................................................6
2.2 . Etiologi ..........................................................................................................6
................................................................................................................................................
2.3. Patofisiologi ......................................................................................................6
2.4 Manefestasi klinik .............................................................................................7
2.4 Penatalaksanaan .................................................................................................7

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN


3.1. Pengkajian .........................................................................................................8
3.2 Diagnosa keperawatan .......................................................................................8
3.3 Intervensi dan rasional .......................................................................................9

BAB VI PENUTUP
4.1. kesimpulan ........................................................................................................12

3
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Ascites adalah akumulasi dari cairan(biasanya cairan serous yang adalah cairan kuning
pucat dan bening) dalam rongga perut (peritoneal).Rongga perut berlokasi dibawah rongga dada.
Dipisahkan darinya oleh diaphragm.Cairan ascetic dapat mempunyai bnyak sumber-sumber
seperti penyakit hati,kanker-kanker,gagal jantung,congestif,dan gagal ginjal. Acites merupakan
penimbunan cairan secara abnormal di rongga perut. Pada pasien sirosis hati, terbentuknya asites
merupakan komplikasi yang paling sering terjadi, dan merupakan salah satu indikasi untuk
perawatan di rumah sakit karena mempunyai prognosa yang kurang baik, misalnya terjadi infeksi
(spontaneous bacterial peritonitis) dsb.
Penyabab yang paling umum dari ascites adalah penyakit hati yang telah lanjut atau
cirrhosis. Kira-kira 80% dari kasus-kasus ascites diperkirakan disebabkan oleh cirrhosis.
Meskipun mekanisme yang tepat dari perkembangan tidak dimengerti sepenuhnya, kebanyakan
teori-teori menyarankan portal hypertension (tekanan yang meningkat adalam aliran darah hati)
sebagai penyumbang utama. Asas dasarnya adalah serupa pada pembentukan dari edema
ditempat lain di tubuh yang disebabkan oleh ketidakseimbangan tekanan antara sirkulasi dalam
(sistim tekanan tinggi) dan luar, dalam kasus ini, rongga perut (ruang tekanan rendah). Kenaikan
dalam tekanan darah portal dan pengurangan dalam albumin (protein yang diangkut dalam
darah) mungkin bertangung jawab dalam pembentukan gradien tekanan dan berakibat pada a
Beberapa penyebab-penyebab lain dari ascites berhubungan dengan gradien tekanan yang
meningkat adalah gagal jantung kongestif dan gagal ginjal yang telah lanjut yang disebabkan
oleh penahanan cairan keseluruhan dalam tubuh. Secara klinis asites ditandai dengan perut
buncit, gizi kurang, atrofi otot. Pada saat tidur pembesaran perut membentuk perut kodok,
diketemukan pekak beralih pada pemeriksaan

4
1.2 TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan Penulis dalam pembuatan makalah ini yaitu:


 Sebagai salah satu acuan dalam penilaian penugasan mata kuliah.
 Agar dapat mengetahui dan memahami tentang asietas/acites khususnya:Pengertian, etiologi,
patofisiologi,dan hal –hal yang berkaitan dengan acites menyangkut asuhan keperawatan
yang dilakukan pada penderita acites

1.3 METODE PENULISAN

Adapun metode penulisan yang Penulis gunakan adalah metode study pustaka yang
bersumber dari internet.

5
BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN

Ascites adalah akumulasi dari cairan(biasanya cairan serous yang adalah cairan kuning
pucat dan bening) dalam rongga perut (peritoneal).Rongga perut berlokasi dibawah rongga
dada.
Dipisahkan darinya oleh diaphragm.Cairan ascetic dapat mempunyai bnyak sumber-sumber
seperti penyakit hati,kanker-kanker,gagal jantung,congestif,dan gagal ginjal. Acites merupakan
penimbunan cairan secara abnormal di rongga perut. Pada pasien sirosis hati, terbentuknya asites
merupakan komplikasi yang paling sering terjadi, dan merupakan salah satu indikasi untuk
perawatan di rumah sakit karena mempunyai prognosa yang kurang baik, misalnya terjadi infeksi
(spontaneous bacterial peritonitis) dsb.

2.2 ETIOLOGI

Penyabab yang paling umum dari ascites adalah penyakit hati yang telah lanjut atau
cirrhosis. Kira-kira 80% dari kasus-kasus ascites diperkirakan disebabkan oleh cirrhosis.
Meskipun mekanisme yang tepat dari perkembangan tidak dimengerti sepenuhnya, kebanyakan
teori-teori menyarankan portal hypertension (tekanan yang meningkat adalam aliran darah hati)
sebagai penyumbang utama. Asas dasarnya adalah serupa pada pembentukan dari edema
ditempat lain di tubuh yang disebabkan oleh ketidakseimbangan tekanan antara sirkulasi dalam
(sistim tekanan tinggi) dan luar, dalam kasus ini, rongga perut (ruang tekanan rendah). Kenaikan
dalam tekanan darah portal dan pengurangan dalam albumin (protein yang diangkut dalam
darah) mungkin bertangung jawab dalam pembentukan gradien tekanan dan berakibat pada a
Beberapa penyebab-penyebab lain dari ascites berhubungan dengan gradien tekanan yang
meningkat adalah gagal jantung kongestif dan gagal ginjal yang telah lanjut yang disebabkan
oleh penahanan cairan keseluruhan dalam tubuh.

2.3 PATOFISIOLOGI

6
Mekanisme terjadinya asites Pembentukan asites pada sirosis hati ditentukan oleh 2 faktor,
yaitu:

a. Faktor lokal yaitu aliran sinusoid dan kapiler pembuluh darah usus yang mengalami
peningkatan tekanan hidrostatik, dengan peningkatan tekanan hidrostatik ini akan
meningkatakan pengeluaran cairan ke jaringan intersisia
b. Faktor sistemik vasodilatasi sistemik akan menimbulkan stimuli terhadap 3 sistem
vasokonstriktor (Renin – Angiostensis – Aldosteron, arginin vasopressin dan syaraf
simpatik) yang akan menyebabkan retensi air, retensi garam, dan penurunan kecepatan
filtrasi yang akan meningkatkan timbunan cairan.

2.4 MANEFESTASI KLINIK

Secara klinis asites ditandai dengan perut buncit, gizi kurang, atrofi otot. Pada saat tidur
pembesaran perut membentuk perut kodok, diketemukan pekak beralih pada pemeriksaan. Ds

2.4 PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan meliputi:

1. Istirahat dan diet rendah garam (40- 60 meq/ hari)


2. Diuretik
3. Parasentesis
4. Tindakan operatif
5. Pengobatan lain, parasentesis diikuti dengan infus albumin.

7
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN

(Asuhan keperawatan pada pasien dengan asites)

3.1. PENGKAJIAN
 Riwayat keperawatan :respon terhadap efek (sianosis,aktivitas terbatas)
 Kaji tanda-tanda adanya gagal jantung,nafas cepat,sesak nafas,retraksi,bunyi jantung tambahan,edera
tungkai,hepatomegali.
 Kaji adanya hipoksia kronik:clubbing finger.
 Kaji adanya hyperemia pada ujung jari.
 Kaji pola makan,pola pertambahan berat badan.
 Pengkajian psikososial:usia anak,tugas perkembangan anak,koping yang digunakan,kebiasaan
anak,respon keluarga terhadap penyakit anak,koping keluarga dan penyesuaian keluarga terhadap
stres.
3.4. DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Penurunan curah jantung berhubungan dengan malformasi jantung.
 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kongesti pulmonal.
 Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara pemakaian oksigen oleh tubuh
dan suplei oksigen ke sel.

8
 Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan tidak adekuatnya suplai oksigen
dan zat nutrisi ke jaringan.
 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kelelahan pada saat makan dan
meningkatnya kebutuhan kalori.
 Resiko infeksi berhubngan dengan menurunnya status kesehatan.
 Perubahan peran orang tua berhubungan dengan hospitalisasi anak,kekawatiran terhadap penyakit
anak.

3.5. INTERVENSI DAN RASIONAL

1. Mempertahankan curah jantung yang adekuat :


 Observasi kualitas dan kekuatan denyut jantung, nadi perifer, warna dan kehangatan kulit
 Tegakkan derajat sianosis (sirkumoral, membran mukosa, clubbing)
 Monitor tanda-tanda CHF (gelisah, takikardi, tachypnea, sesak, mudah lelah, periorbital
edema, oliguria, dan hepatomegali)
 Kolaborasi pemberian digoxin sesuai order, dengan menggunakan teknik pencegahan
bahaya toksisitas.
 Berikan pengobatan untuk menurunkan afterload
 Berikan diuretik sesuai indikasi.
2. Mengurangi adanya peningkatan resistensi pembuluh paru:
 Monitor kualitas dan irama pernafasan
 Atur posisi anak dengan posisi fowler
 Hindari anak dari orang yang terinfeksi
 Berikan istirahat yang cukup
 Berikan nutrisi yang optimal
 Berikan oksigen jika ada indikasi
3. Mempertahankan tingkat aktivitas yang adekuat :
 Ijinkan anak untuk sering beristirahat, dan hindarkan gangguan pada saat tidur
 Anjurkan untuk melakukan permainan dan aktivitas ringan
 Bantu anak untuk memilih aktivitas yang sesuai dengan usia, kondisi dan kemampuan
anak.
 Hindarkan suhu lingkungan yang terlalu panas atau terlalu dingin
 Hindarkan hal-hal yang menyebabkan ketakutan / kecemasan pada anak

9
4. Memberikan support untuk tumbuh kembang
 Kaji tingkat tumbuh kembang anak
 Berikan stimulasi tumbuh kembang, kativitas bermain, game, nonton TV, puzzle,
nmenggambar, dan lain-lain sesuai kondisi dan usia anak.
 Libatkan keluarga agar tetap memberikan stimulasi selama dirawat
5. Mempertahankan pertumbuhan berat badan dan tinggi badan yang sesuai
 Sediakan diit yang seimbang, tinggi zat-zat nutrisi untuk mencapai pertumbuhan yang
adekuat
 Monitor tinggi badan dan berat badan, dokumentasikan dalam bentuk grafik untuk
mengetahui kecenderungan pertumbuhan anak
 Timbang berat badan setiap hari dengan timbangan yang sama dan waktu yang sama
 Catat intake dan output secara benar
 Berikan makanan dengan porsi kecil tapi sering untuk menghindari kelelahan pada saat
makan
 Anak-anak yang mendapatkan diuretik biasanya sangat haus, oleh karena itu cairan tidak
dibatasi.
6. Anak tidak akan menunjukkan tanda-tanda infeksi
 Hindari kontak dengan individu yang terinfeksi
 Berikan istirahat yang adekuat
 Berikan kebutuhan nutrisi yang optimal
7. Memberikan support pada orang tua
 Ajarkan keluarga / orang tua untuk mengekspresikan perasaannya karena memiliki anak
dengan kelainan jantung, mendiskudikan rencana pengobatan, dan memiliki peranan
penting dalam keberhasilan pengobatan
 Ekplorasi perasaan orang tua mengenai perasaan ketakutan, rasa bersalah, berduka, dan
perasaan tidak mampu
 Mengurangi ketakutan dan kecemasan orang tua dengan memberikan informasi yang
jelas
 Libatkan orang tua dalam perawatan anak selama di rumah sakit
 Memberikan dorongan kepada keluarga untuk melibatkan anggota keluarga lain dalama
perawatan anak.

10
HASIL YANG DIHARAPKAN :
a) Anak akan menunjukkan tanda-tanda membaiknya curah jantung
b) Anak akan menunjukkan tanda-tanda tidak adanya peningkatan resistensi pembuluh paru
c) Anak akan mempertahankan tingkat aktivitas yang adekuat
d) Anak akan tumbuh sesuai dengan kurva pertumbuhan berat dan tinggi badan
e) Anaka akan mempertahankan intake makanan dan minuman untuk mempertahankan berat
badan dan menopang pertumbuhan
f) Anak tidak akan menunjukkan tanda-tanda infeksi
g) Orang tua akan mengekspresikan perasaannya akibat memiliki anak dengan kelainan jantung,
mendiskusikan rencana pengobatan, dan memiliki keyakinan bahwa orang tua memiliki
peranan penting dalam keberhasilan pengobatan.

PERENCANAAN PEMULANGAN
 Kontrol sesuai waktu yang ditentukan
 Jelaskan kebutuhan aktiviotas yang dapat dilakukan anak sesuai dengan usia dan kondisi
penyakit
 Mengajarkan ketrampilan yang diperlukan di rumah, yaitu :
 Teknik pemberian obat
 Teknik pemberian makanan
 Tindakan untuk mengatasi jika terjadi hal-hal yang mencemaskan tanda-tanda
komplikasi, siapa yang akan dihubungi jika membutuhkan pertolongan.

11
BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan penulis berdasarkan makalah ini yaitu

 Ascites adalah akumulasi dari cairan(biasanya cairan serous yang adalah cairan kuning pucat
dan bening) dalam rongga perut (peritoneal).Rongga perut berlokasi dibawah rongga dada.
 Penyabab yang paling umum dari ascites adalah penyakit hati yang telah lanjut atau cirrhosis.
 Mekanisme terjadinya asites Pembentukan asites pada sirosis hati ditentukan oleh 2 faktor,
yaitu:
a. Faktor lokal
b. Faktor sistemik

 Secara klinis asites ditandai dengan perut buncit, gizi kurang, atrofi otot. Pada saat tidur
pembesaran perut membentuk perut kodok, diketemukan pekak beralih pada pemeriksaan. Ds
 Penatalaksanaan meliputi:Istirahat dan diet rendah garam (40- 60 meq/ hari),Diuretik,
Parasentesis,,Tindakan operatif dan Pengobatan lain, parasentesis diikuti dengan infus
albumin.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://en.wikipedia.org/wiki/Ascites

http://jpurnomo.dikti.net/?p=73

http://farms-area.blogspot.com/2009/02/askep-gagal-jantung.html

13

You might also like