You are on page 1of 21

PENGUKURAN

KEJADIAN PENYAKIT

ETIH SUDARNIKA
LABORATORIUM EPIDEMIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN IPB

Tujuan:
Memberikan gambaran kuantiatif
seberapa besar kejadian suatu
penyakit pada populasi

Populasi berisiko (population at risk)


Semua individu yang berisiko terhadap
penyakit/kejadian yang diteliti di dalam
suatu kelompok yang diteliti
Misalnya:
Untuk mengukur kejadian penyakit mastitis,
population at risk adalah sapi betina produktif,
sedangkan sapi jantan, pedet dan sapi betina yang
tidak produktif tidak termasuk ke dalamnya karena
tidak berisiko terkena mastitis.

Rasio, proporsi dan rate


Rasio:
Perbandingan dua buah nilai (suatu nilai dibagi
dengan nilai yang lain)
Proporsi:
Bentuk khusus dari rasio, yaitu nilai pembilangnya
merupakan himpunan bagian dari penyebutnya
Rate:
Suatu rasio yang mengekspresikan suatu
perubahan dalam nilai pembilang terhadap
penyebutnya

Tingkat Kesakitan (Morbidity Rate)


1. Prevalence (Crude Prevalence Proportion)
Jumlah individu sakit dalam suatu populasi pada
suatu waktu tertentu (tanpa membedakan kasus
lama atau kasus baru)
Jumlah individu sakit pada waktu tertentu
Prevalensi (P) =
Populasi berisiko pada waktu tertentu

Ilustrasi:
20 ekor sapi di suatu peternakan yang terdiri dari
total 200 ekor sapi menderita kelumpuhan, maka
prevalensi kelumpuhan di peternakan tersebut
adalah = (20/200) x 100%= 10%

2. Insidensi
Menggambarkan jumlah kasus
baru yang terjadi di dalam suatu
populasi selama periode waktu
tertentu
Insidensi mengukur pergerakan
individu dari status bebas penyakit
ke status sakit

Insidensi Kumulatif (Cumulative Incidence)


Proporsi individu tak sakit menjadi sakit selama
periode penelitian
Tidak ada penambahan individu selama pengamatan
Disebut juga risk rate:
Pendugaan probabilitas penyakit selama periode
waktu tertentu
Memiliki interpretasi terhadap populasi dan individu
Jumlah kasus baru (individu sehat yang menjadi sakit)
=
Jumlah individu sehat pada awal pengamatan

Jika ada individu yang keluar dari populasi yang diamati:


Jml kasus baru (individu sehat yang menjadi sakit)
=
Jml individu sehat pada awal pengamatan (jml individu yg keluar)

Ilustrasi:
20 ekor sapi menderita mastitis di suatu peternakan
selama satu bulan. Pada awal bulan terdapat 100 ekor
sapi produktif di peternakan tersebut dan semuanya sehat,
maka Insidensi kumulatifnya = (20/100)=0.2
Dari ilustrasi di atas, jika 2 ekor dijual selama periode
pengamatan maka risk rate = 20/{100-(x2)}=0.2

Incidence Rate
Jumlah kasus baru selama periode tertentu
I=
Rataan jml individu berisiko x ITC

Memiliki interpretasi untuk populasi bukan individu


Menentukan penyebutnya ada dua cara:
1. Eksak:
Menjumlahkan periode yang berisiko untuk setiap individu
yang diamati
2. Perkiraan
(jml yang berisiko pada awal + jml yg berisiko pada
akhir)/2

Ilustrasi:
3 ekor hewan diamati selama 1 th dan pada awalnya
semuanya sehat. Selama pengamatan 2 ekor sakit,
yaitu 1 ekor pada hari ke-120 (0.33 tahun) dan 1 ekor
pada hari ke-240 (0.67 tahun), maka incidence ratenya:
Cara 1:
= 2/(1+0.33+0.67)
= 2/2 = 1 /ekor-tahun
Cara 2:
=2/{[(3+1)/2]x1}
=2/2 = 1/ekor-tahun

3. Tingkat Serbuan (Attack


Rate)
Hampir sama dengan insidensi, tetapi digunakan jika
periode risiko terpapar penyakit sangat singkat, misal:
akibat keracunan makanan, reaksi nuklir, dsb.
Jml yang sakit selama waktu pemaparan
AR =
Total individu yang terpapar

Ilustrasi:
46 dari 75 orang yang makan di suatu pesta menderita
diare beberapa jam kemudian setelah makan, maka
Attack rate = (46/75) x 100% = 61%
Setelah diteliti lebih lanjut ditemukan bahwa 43 dari 54
orang mengkonsumsi olahan hati dan 3 orang dari 18
orang tidak mengkonsumsi olahan hati, maka attack
rate untuk yang mengkonsumsi: (43/54) x 100% = 80%,
attack rate untuk yang tidak mengkonsumsi: (3/18) x
100% = 17%

Tingkat Kematian (Mortality Rate)


Crude Mortality (true) Rate:
Total individu mati pada periode wkt tertentu
=
Populasi berisiko pd periode wkt tertentu x ITC

Cause-spesific Mortality Rate:


Total individu mati karena penyakit X pada periode wkt tertentu
=
Populasi berisiko pd periode wkt tertentu x ITC

Tingkat Kefatalan (Case Fatality Rate)


Total yg mati akibat penyakit X dalam periode waktu tertentu
=
Total hewan yang menderita penyakit X

PROPORTIONAL RATES
Proportional Morbidity Rate:
Jumlah individu yang menderita penyakit X
=
Jumlah seluruh individu yang sakit
Proportional Mortality Rate:
Jumlah individu yang mati karena penyakit X
=
Jumlah seluruh kematian

Ilustrasi:
Di suatu peternakan sapi perah, diketahui 40 ekor mati dalam
satu tahun. Total sapi perah pada awal tahun adalah 400 ekor,
pertengahan tahun 420 ekor dan akhir tahun 390 ekor. Maka
crude mortality rate adalah:
= 40/{(400+390)/2}=40/395 = 0.101 (10.1%)
Atau = 40/{(400+420+390)/3}=40/403 = 0.099 (9.9%)
Dari ilustrasi di atas, diketahui bahwa 20 ekor diantaranya mati
karena babesiosis, maka mortality rate karena babesiosis
adalah:
= 20/395=0.051=5.1%
Atau = 20/403=0.05=5%

Dari ilustrasi di atas, misalnya terdapat 50 ekor yang


menderita babesiosis selama periode pengamatan,
maka case fatality rate adalah:
20/50 = 0.4 = 40%
Terjadi wabah contagious bovine pleuropneumonia
(CBPP) di suatu peternakan sapi perah. Selama 6
bulan pengamatan terjadi 45 kasus penyakit,
diantaranya terdapat 18 kasus CBPP. Maka
proportional morbidity rate untuk CBPP adalah:
18/45 = 0.4 = 40%

Ukuran Spesifik
Proporsi dan Rates digambarkan dalam 3
macam bentuk:
Ukuran Kasar (Crude Measure)
Menyajikan jumlah total penyakit/kematian tanpa
memperhatikan susunan populasi
Ukuran yang diperoleh: prevalensi atau insidensi
penyakit secara keseluruhan

Ukuran Spesifik (Specific Measure)


Melukiskan kejadian penyakit berdasarkan
kategori tertentu dari populasi (umur, jenis
kelamin, pekerjaan dan sebagainya)
Ukuran yang diperoleh: prevalensi atau
insidensi penyakit dalam setiap kategori
sifat hospes
Sebagai bahan informasi penting dalam
menetapkan strategi pengendalian penyakit

Adjusment/Standardization of Rate
Ukuran yang diperoleh setelah dilakukan populasi
terhadap susunan populasi yang dikaji
Untuk menarik kesimpulan dengan benar mengenai
perbandingan suatu keadaan (penyakit, kematian dan
sebagainya) pada dua populasi yang berbeda
Dihitung dengan cara Penyesuaian langsung (direct
adjusment):
= sr1 x (S1/N) + sr2 x (S2/N) + sr3 x (S3/N)
Keterangan :
sr : Nilai spesifik pada populasi yang dipelajari
S : Jumlah kelompok spesifik dalam populasi standar
N : Jumlah total dalam populasi standar
(N=S1+S2+..Sn)

You might also like