Professional Documents
Culture Documents
KEJADIAN PENYAKIT
ETIH SUDARNIKA
LABORATORIUM EPIDEMIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN IPB
Tujuan:
Memberikan gambaran kuantiatif
seberapa besar kejadian suatu
penyakit pada populasi
Ilustrasi:
20 ekor sapi di suatu peternakan yang terdiri dari
total 200 ekor sapi menderita kelumpuhan, maka
prevalensi kelumpuhan di peternakan tersebut
adalah = (20/200) x 100%= 10%
2. Insidensi
Menggambarkan jumlah kasus
baru yang terjadi di dalam suatu
populasi selama periode waktu
tertentu
Insidensi mengukur pergerakan
individu dari status bebas penyakit
ke status sakit
Ilustrasi:
20 ekor sapi menderita mastitis di suatu peternakan
selama satu bulan. Pada awal bulan terdapat 100 ekor
sapi produktif di peternakan tersebut dan semuanya sehat,
maka Insidensi kumulatifnya = (20/100)=0.2
Dari ilustrasi di atas, jika 2 ekor dijual selama periode
pengamatan maka risk rate = 20/{100-(x2)}=0.2
Incidence Rate
Jumlah kasus baru selama periode tertentu
I=
Rataan jml individu berisiko x ITC
Ilustrasi:
3 ekor hewan diamati selama 1 th dan pada awalnya
semuanya sehat. Selama pengamatan 2 ekor sakit,
yaitu 1 ekor pada hari ke-120 (0.33 tahun) dan 1 ekor
pada hari ke-240 (0.67 tahun), maka incidence ratenya:
Cara 1:
= 2/(1+0.33+0.67)
= 2/2 = 1 /ekor-tahun
Cara 2:
=2/{[(3+1)/2]x1}
=2/2 = 1/ekor-tahun
Ilustrasi:
46 dari 75 orang yang makan di suatu pesta menderita
diare beberapa jam kemudian setelah makan, maka
Attack rate = (46/75) x 100% = 61%
Setelah diteliti lebih lanjut ditemukan bahwa 43 dari 54
orang mengkonsumsi olahan hati dan 3 orang dari 18
orang tidak mengkonsumsi olahan hati, maka attack
rate untuk yang mengkonsumsi: (43/54) x 100% = 80%,
attack rate untuk yang tidak mengkonsumsi: (3/18) x
100% = 17%
PROPORTIONAL RATES
Proportional Morbidity Rate:
Jumlah individu yang menderita penyakit X
=
Jumlah seluruh individu yang sakit
Proportional Mortality Rate:
Jumlah individu yang mati karena penyakit X
=
Jumlah seluruh kematian
Ilustrasi:
Di suatu peternakan sapi perah, diketahui 40 ekor mati dalam
satu tahun. Total sapi perah pada awal tahun adalah 400 ekor,
pertengahan tahun 420 ekor dan akhir tahun 390 ekor. Maka
crude mortality rate adalah:
= 40/{(400+390)/2}=40/395 = 0.101 (10.1%)
Atau = 40/{(400+420+390)/3}=40/403 = 0.099 (9.9%)
Dari ilustrasi di atas, diketahui bahwa 20 ekor diantaranya mati
karena babesiosis, maka mortality rate karena babesiosis
adalah:
= 20/395=0.051=5.1%
Atau = 20/403=0.05=5%
Ukuran Spesifik
Proporsi dan Rates digambarkan dalam 3
macam bentuk:
Ukuran Kasar (Crude Measure)
Menyajikan jumlah total penyakit/kematian tanpa
memperhatikan susunan populasi
Ukuran yang diperoleh: prevalensi atau insidensi
penyakit secara keseluruhan
Adjusment/Standardization of Rate
Ukuran yang diperoleh setelah dilakukan populasi
terhadap susunan populasi yang dikaji
Untuk menarik kesimpulan dengan benar mengenai
perbandingan suatu keadaan (penyakit, kematian dan
sebagainya) pada dua populasi yang berbeda
Dihitung dengan cara Penyesuaian langsung (direct
adjusment):
= sr1 x (S1/N) + sr2 x (S2/N) + sr3 x (S3/N)
Keterangan :
sr : Nilai spesifik pada populasi yang dipelajari
S : Jumlah kelompok spesifik dalam populasi standar
N : Jumlah total dalam populasi standar
(N=S1+S2+..Sn)