You are on page 1of 13

MAKALAH METODE DAN ALAT BANTU (MEDIA)

PADA PROMOSI KESEHATAN MASYARAKAT


(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kesehatan Masyarakat yang
Dibina Oleh Dr.Lud Waluyo, M.kes )

Oleh:
Nama Anggota Kelompok:
Vina Elmi Zariah
Fitri Yani

(201210070311111)
(201210070311123)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT sang Khalik penguasa semesta alam, atas
segala nikmat dan hidayah serta rezeki yang telah dilimpahkan kepada kita semua
terutama nikmat akal, sehingga kita dapat berfikir dan menjalankan fungsi kita
sebagai hamba dan khalifah di bumi ciptaan-Nya ini.
Penulisan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah al islam
dan kemuhammadiyahan. Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam
penulisan makalah ini, tetapi kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan
yang memerlukan perbaikan. Untuk itu penulis mengharap kritik dan saran yang
berguna untuk kesempurnaan tugas makalah ini.
Atas

terselesaikannya

penulisan

makalah

ini,

tidak

lupa

kami

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang


telah membantu proses penyusunan makalah ini baik secara langsung maupun
tidak langsung. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini bisa memberikan
manfaat bagi semua pihak pada umumnya, khususnya kepada tim penulis.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Malang, 18 April 2015

Penulis

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Program-program kesehatan, terutama yang terkait dengan PHBS perlu selalu
disosialisasikan secara terus menerus, hal ini dikarena perubahan tingkah laku
kadang-kadang hanya dapat terjadi dalam kurun waktu yang relative lama. Dari
pengalaman bertahun-tahun pelaksanaan promosi atau penyuluhan kesehatan
masyarakat mengalami berbagai hambatan dalam rangka mencapai tujuannya,
yaitu mewujudkan perilaku hidup sehat bagi masyarakat. Dari penelitianpenelitian yang ada terungkap meskipun kesadaran dan pengetahuan masyarakat
sudah tinggi tentang kesehatan, namun perilaku kesehatan masyarakat masih
rendah.
Dari berbagai aspek terkait dalam Promosi Kesehatan yang perlu
mendapatkan perhatian secara seksama adalah tentang metode dan alat peraga
yang digunakan dalam promosi kesehatan. Dengan metode yang benar dan
penggunaan alat peraga yang tepat sasaran, maka materi atau bahan isi yang perlu
dikomunikasikan dalam promosi kesehatan akan mudah diterima, dicerna dan
diserap oleh sasaran, sehingga kesadaran masyarakat akan PHBS lebih mudah
terwujud. Panduan ini merupakan sebuah buku pegangan bagi fasilitator
kesehatan atau petugas promosi kesehatan lainya yang mempunyai peran
memberikan informasi dan pelajaran ketrampilan bagi masyarakat sasaran dalam
hal perikau hidup bersih dan sehat. Buku ini berisi tentang metode, media promosi
kesehatan, serta bagaimana cara membuat media grafis promosi kesehatan,
sehingga mereka mampu membuat media sesuai dengan kearifan local.
Penggunaan alat peraga memperhatikan tujuan penggunaannya (sederhana
dan kompleks), sasaran, tempat dan penggunanya. Dengan memahami
komunikasi khususnya alat peraga dan media pendidikan kesehatan diharapkan
analis laboratorium mampu menyampaikan informasi kesehatan terutama
preventif sehingga timbul perubahan perilaku kesehatan masyarakat agar lebih
mendahulukan mencegah penyakit dan meningkatkan derajat kesehatan.

Pendidikan kesehatan yang tepat akan mendorong peran analis laboratorium untuk
mengajak masyarakat memanfaatkan profesi analis kesehatan bukan hanya pada
saat sakit tetapi dimulai dari pencegahan penyakit serta meningkatkan kondisi
kesehatannya melalui deteksi dini
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan promosi kesehatan?
2. Apa tujuan dari media promosi kesehatan ?
3. Apakah kelebihan dari media promosi kesehatan ?
4. Apakah harapan dari penyuluhan promosi kesehatan ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari promosi kesehatan
2. Untuk mengetahui tujuan dari media promosi kesehatan
3. Untuk mengetahui keuntungan dari media promosi kesehatan
4. Untuk mengetahui harapan dari promosi kesehatan
1.4 Manfaat
a. Sebagai panduan pelaksanaan promosi kesehatan
b. Sebagai informasi penting bagi tenaga kesehatan
c. Sebagai motivasi kepada masyarakat betapa pentingnya kesehatan bagi
kehidupan

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan merupakan revitalisasi pendidikan kesehatan pada masa
lalu,di mana dalam konsep promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran
masyarakat dalam konsep promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran

masyarakat dalam hal pemberiandan peningkatan pengetahuan masyarakat dalam


bidang kesehatan saja,melainkan juga upaya bagaimana mampu menjembatani
adanya perubahan perilaku seseorang. Hal ini berarti Promosi Kesehatan
merupakan program kesehatan yang dirancang untuk membawa perbaikan yang
merupakanperubahan Perilaku,baik dalam masyarakat maupun lingkungan
organisasinya,lingkungan fisik dan non fisik, social, budaya, ekonomi, politik,dan
sebagainya
Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartika sebagai alat
bantu promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium,
untuk memperlancar komunikasi dan penyebarluasan informasi. Media adalah
alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan pendidikan atau
pengajaran. Media pendidikan kesehatan disebut juga sebagai alat peraga karena
berfungsi membantu dan memeragakan sesuatu dalam proses pendidikan atau
pengajaran. Prinsip pembuatan alat peraga atau media bahwa pengetahuan yang
ada pada setiap orang diterima atau ditangkap melalui pancaindera. Semakin
banyak pancaindra yang digunakan, semakin banyak dan semakin jelas pula
pengertian atau pengetahuan yang diperoleh. Hal ini menunjukkan bahwa
keberdaan alat peraga dimaksudkan mengarahkan indra sebanyak pada suatu
objek sehingga memudahkan pemahaman.
Media promosi kesehatan adalah semua saranana atau upaya menampilkan
pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik melalui
media cetak, elektronika, dan media luar ruang, sehingga pengetahuan sasaran
dapat meningkat dan akhirnya dapat mengubah perilaku ke arah positif terhadap
kesehatan (Soekidjo, 2005).
2.2 Tujuan media promosi kesehatan
1. Media dapat mempermudah penyampaian informasi.
2. Media dapat menghindari kesalahan persepsi.
3. Media dapat memperjelas informasi.
4. Media dapat mempermudah pengertian.
5. Media dapat mengurangi komunikasi yang verbalistis.
6. Media dapat menampilkan objek yang tidak bisa ditangkap mata.

7. Media dapat memperlancar komunikasi


2.3 Kelebihan Media Promosi Kesehatan
a. Dapat menghindari kesalahan pengertian/pemahaman atau salah tafsir.
b. Dapat memperjelas apa yang diterangkan dan dapat lebih mudah
ditangkap.
c. Apa yang diterangkan akan lebih lama diingat, terutama hal-hal yang
mengesankan.
d. Dapat menarik serta memusatkan perhatian.
e. Dapat memberi dorongan yang kuat untuk melakukan apa yang
dianjurkan
2.4 Harapan Rencana Penyuluhan Median Promosi Kesehatan
Hasil yang diharapkan dari rencana penyuluhan rencana media promosi
kesehatan adalah sebagai berikut.
1. Sesuai dengan kebutuhan masyarakat
2. Sesuai dengan kebutuhan program
3. Bersifat praktis dan bisa dilaksanakan sesuai situasi setempat (feasibel dan
fleksibel )
4. Ada dukungan dari kebijaksanaan yang ada

2.5 Jenis Media Promosi Kesehatan


1.Berdasarkan Bentuk Umum Penggunaan
a. Bahan bacaan : modul, buku rujukan/bacaan, leaflet majalah,
buletin, tabloid, dan lain-lain.
b. Bahan peragaan : poster tunggal, poster seri, flip chart,
transparansi, slide, film, dan lain-lain.
2. Berdasarkan Cara Produksinya

1) Media Cetak
Media cetak yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan-pesan
visual. Pada umumnya terdiri atas gambaran sejumlah kata, gambar, atau foto

dalam tata warna. Fungsi utamanya adalah memberi informasi dan menghibur.
Kelebihan yang dimiliki media cetak antara lain tahan lama, mencakup banyak
orang, biaya tidak terlalu tinggi, tidak perlu energi listrik, dapat dibawa,
mempermudah pemahaman, dan meningkatkan gairah belajar. Kelemahannya
tidak dapat menstimulasi efek suara dan efek gerak serta mudah terlipat.contoh
dari media cetak antara lain sebagai berikut:
Booklet, ialah suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan

dan bentuk buku, baik tulisan maupun gambar.


Leflet, ialah bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan
melalui lembaran yang dilipat. Isi informasi dapat dalam bentuk kalimat
maupun gambar, atau kombinasi. Ukuran leaflet biasanya 20 x 30 cm yang

berisi tulisan 200 400 kata.


Flyer ( Selebaran ) ialah seperti leaflet tetapi tidak dalam bentuk lipatan.
Flip Chart ( lembar balik ) media penyampaian pesan atau informasiinformasi kesehatan dalam bentuk lembar balik. Biasanya dalam benuk
buku dimana tiap lembar (halaman) berisi gambar peragaan dan lembaran
baliknya berisi kalmia sebagai pesan atau informasi yang berkaitan dengan
gambar tersebut.

3. Media Elektronik

Media elektronik aitu suatu media bergerak, dinamis, dapat dilihat, didengar,
dan dalam menyampaikan pesannya melalui alat bantu elektronika. Kelebihan
media elektronik antara lain sudah dikenal masyarakat, melibatkan semua
pancaindra, lebih mudah dipahami, lebih menarik karena ada suara dan gambar,
adanya tatap muka, penyajian dapat dikendalikan, janagkauan relatif lebih
besar/luas, serta dapat diulang-ulang jika digunakan sebagai alat diskusi.
Kelemahannya yaitu biaya lebih tinggi, sedikit rumit, memerlukan energi listrik,
diperlukan alat canggih dalam proses produksi, perlu persiapan matang, peralatan
yang selalu berkembang dan berubah, perlu keterampilan. Media elektronik
sebagai sasaran untukmenyampaikan pesan-pesan atau informasi kesehatan
berbeda-bedajenisnya, antara lain:
1. Televisi, penyampaian pesan atau informasi kesehatan melalui media
televise dapat dalam bentuk sandiwara, sinetron, forum diskusi, atau tanya

jawab sekitar masalah kesehatan, pidato (ceramah), TV Spot, kuis atau


cerdas cermat, dan sebagainya.
2. Radio, penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan melalui radio
juga dapat bermacam-macam bentuknya, antara lain obrolan (Tanya
jawab), sandiwara radio, cermah, radio spot, dan lain sebagainya.
3. Video, penyampaian informasi atau pesan-pesan ksehatan dapat melalui
video.
4. Media Luar Ruangan atau Media papan (billboard)
Media luar ruang yaitu suatu media yang penyampaian pesannya di luar
ruang secara umum melalui media cetak dan elektronik secara statis. Contohnya
papan reklame, spanduk, pameran, banner, TV layar lebar, dan lain-lain.
Kelebihan media luar ruang diantaranya sebagai informasi umum dan hiburan,
melibatkan semua pancaindra, lebih menarik karena ada suara dan gambar, adanya
tatap muka, penyajian dapat dikendalikan, jangkauan relatif lebih luas.
Kelemahannya yaitu biaya lebih tinggi, sedikit rumit, ada yang memerlukan listrik
atau alat canggih, perlu kesiapan yang matang, peralatan yang selalu berkembang
dan berubah, perlu keterampilan penyimpanan.

2.5 Langkah Penetapan Media


Langkah-langkah dalam merancang pengembangan media
promosi kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Menetapkan tujuan
Tujuan harus relaistis, jelas, dan dapat diukur (apa yang diukur, siapa sasaran
yang akan diukur, seberapa banyak perubahan akan diukur, berapa lama dan
dimana pengukuran dilakukan). Penetapan tujuan merupakan dasar untuk
merancang media promosi dan merancang evaluasi.
2. Menetapkan segmentasi sasaran
Segmentasi sasaran adalah suatu kegiatan memilih kelompok sasaran yang
tepat dan dianggap sangat menentukan keberhasilan promosi kesehatan.

Tujuannya antara lain memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya, memberikan


kepuasan pada masing-masing segmen, menentukan ketersediaan jumlah dan
jangkauan produk, serta menghitung jenis dan penempatan media.
3. Menentukan strategi positioning
Identifikasi para pesaing, termasuk persepsi konsumen, menentukan posisi
pesaing, menganalisis preferensi khalayak sasaran, menetukan posisi merek
produk sendiri, serta mengikuti perkembangan posisi.
4. Memilih media promosi kesehatan
Pemilihan media didasarkan pada selera khalayak sasaran. Media yang
dipilih harus memberikan dampak yang luas. Setiap media akan memberikan
peranan yang berbeda. Penggunaan beberapa media secara seremoak dan terpadu
akan meningkatkan cakupan, frekuensi, dan efektivitas pesan.
5. Memposisikan pesan (positioning)
Memposisikan pesan adalah proses atau upaya menempatkan
suatu prosuk perusahaan, individu atau apa saja ke dalam alam pikiran
sasaran atau konsumennya. Positioning membentuk citra.

2.7 Strategi Promosi Kesehatan


Strategi promosi kesehatan menurut WHO ( internasional)
1. Advokasi; pendekatan terencana yang ditujukan kepada para penentu
kebijakan dalam rangka mendukung suatu isu kebijakan yang spesifik.
Advokasi yang berhasil akan menentukan keberhasilan kegiatan promosi
kesehatan pada langkah selanjutnya sehingga keberlangsungan program
dapat lebih tejamin.
2. Mediasi. kegiatan promosi kesehatan tidak dapat dilakukan sendiri, tetapi
harus melibatkan lintas sector dan lintas program. Mediasi berarti
menjembatani pertemuan diantara beberapa sector yang terkait .
Karenanya masalah kesehatan tidak hanya dapat diatasi oleh sektor
kesehatan sendiri, melainkan semua pihak juga perlu peduli terhadap
masalah kesehatan tersebut. Sebagai contoh, kegiatan promosi kesehatan

terkait kebersihan lingkungan harus melibatkan unsure kimpraswil dan


pihak lain yang terkait sampah.
3. Memampukan masyarakat (enable),

adalah kegiatan pemberian

pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat agar mereka mampu


menjaga dan memelihara serta meningkatkan kesehatannya secara
mandiri. Kemandirian masyarakat dalam menjaga dan meningkatkan
kesehatanya merupakan tujuan dari kegiatan promosi kesehatan.
2.7 Metode dan Teknik Promosi Kesehatan
a. Metode dan teknik promosi kesehatan adalah suatu cara yang
digunakan dalam setiap pelaksanaan promosi kesehatan. Berdasarkan
sasarannya metode dan teknik promosi kesehatan dibagi menjadi 3
yaitu :
b. Metode Promosi Kesehatan Individual
Metode ini digunakan apabila seseorang yang mempromosikan
kesehatan dapat berkomunikasi secara langsung dengan klien, baik
bertatap muka maupun melalui sarana komunikasi lainnya.
c. Metode Promosi Kesehatan Kelompok
Sasaran kelompok dibedakan menjadi 2 yaitu :
1.

metode promosi kesehatan untuk kelompok kecil, misalnya :

dengan melakukan diskusi kelompok, saling mencurahkan pendapat.


2. metode promosi kesehatan untuk kelompok besar, misalnya :
metode ceramah yang diikuti dengan tanya jawab, semina

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

You might also like