You are on page 1of 15

Bab 1

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Perdagangan Internasional merupakan salah satu aspek ekonomi yang penting.
Salah satunya perdagangan internasional merupakan salah satu aspek yang
mempengaruhi pendapatan nasional. dalam hal ini perdagangan internasional
merupakan kegiatan perekonomian yang melibatkan salah satu negara dengan
negara lain. dalam bab sebelumnya kita telah mengetahui tentang bagaimana
upaya pemerintah dalam menangani berbagai permasalahan perdagangan
internasional.
Dalam

hal

ini

pemerintah

menetapkan

kebijakan

untuk

menghambat

perdagangan internasional dengan kebijakan tarif dan non tarif dengan tujuan
melindungi produsen produsen domestik agar dapat bersaing dengan kualitas
produk produk import.seperti kasus

tahun 1981 Amerika Serikat meminta

jepang untuk membatasi ekspor mobilnya kepada amerika serikat. Hal ini
mengakibatkan mobil impor dari jepang menjadi naik harganya di amerika
serikat sehingga permintaan akan mobil jepang menurun

dan masyarakat

amerika serikat beralih mengkonsumsi mobil lokal walaupun mereka sebenarnya


mobil tersebut kurang mereka sukai. Dalam hal ini merupakan contoh kasus
bagaimana pemerintah menetapkan kebijakan tarif.
Tetapi pada kali ini kita tidak akan membahas tentang manfaat dan biaya yang
didapatkan pada transaksi tersebut karena telah disampaikan pada bab
sebelumnya ,tetapi saat ini kita akan lebih membahas terkait hambatan
perdagangan internasional yang terjadi diakibatkan oleh kebijakan pemerintah
dalam hal ini yang berhubungan dengan ekonomi politik. Bagaimana politik
dapat mempengaruhi kebijakan ekonomi suatu negara dan dampaknya terhadap
kegiatan ekonomi negara tersebut khususnya perdagangan internasional.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah alasan hambatan perdaganan internasional
2.

Bagaimana

peranan

politik-ekonomi

terhadap

hubungan

antarnegara
3. Seperti apakah bentuk-bentuk perundingan internasional

perdagangan

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui alasan suatu negara memberlakukan hambatan perdagangan
internasional
2. Agar mengetahui peranan politik-ekonomi yang mempengaruhi perdagangan
antarnegara
3. Menjelaskan organisasi-organisasi yang terbentuk didunia karena adanya
kesepakatan perundingan internasional
1.4 Manfaat Penulisan
Dengan disusunnya makalah ini diharapkan pembaca dapat mengetahui
bagaiaman peranan politik terhadap kebijakan perdagan internasional dan
manfaat-manfaat

yang

diberikan

setelah

terbentuknya

perundingan

internasional
Hambatan Politik Ekonomi Perdagangan Internasional
Pada tahun 1981 Amerika Serikat meminta jepang untuk membatasi ekspor
mobilnya kepada amerika serikat. Hal ini mengakibatkan mobil impor dari jepang
menjadi naik harganya di amerika serikat sehingga permintaan akan mobil
jepang menurun dan masyarakat amerika serikat beralih mengkonsumsi mobil
lokal walaupun mereka sebenarnya mobil tersebut kurang mereka sukai.tetapi
ada satu permintaan yang tidak dikabulkan oleh jepang yaitu agar jepang
menghapus kebijakan pembatasan impor sapi dan jeruk dari amerika oleh jepang
pembatasan yang memaksa produksi jeruk impor lebih mahal dari pada
produksi lokal 1.
8 November 2005 pemerintah China menandatangani perjanjian kepada
amerika serikat tentang pembatasan atau stabilisasi kuota ekspor textile dan
pakaian yang salah satu isinya yaitu bahwa china tidak boleh mengirim lebih dari
772.8 juta pasang kaus kaki kepada amerika serikat

. Dua kasus diatas

merupakan salah satu kejadian dari kebijakan tariff yang dikenakan kepada
pengekspor oleh pemerintah untuk mengatur harga (Price)atau kuantitas
(Quantity) produk di pasar sehingga terjadinya stabilisasi produk lokal terhadap
produk impor. Walaupun sebenranya hal ini mengakibatkan terjadinya biaya
yang lebih besar ketimbang manfaat yang didapat.
1
2

Paul R. Kurgman, Ekonomi Internasional, edisi 2, hal. 277


Paul R. Krugman, International Economics , ninth edition, hal. 48-49

Pada kali ini kita tidak akan membahas tentang manfaat dan biaya yang
didapatkan pada transaksi tersebut karena telah disampaikan pada bab
sebelumnya ,tetapi saat ini kita akan lebih membahas terkait hambatan
perdagangan internasional yang terjadi diakibatkan oleh kebijakan pemerintah
dalam hal ini yang berhubungan dengan ekonomi politik.
Perdagangan Bebas (Free Trade)
Hampir tidak ada negara di dunia yang melakuka perdagangan bebas
secara menyeluruh . Seperti namanya perdagangan bebas adalah Perdagangan
yang tidak menggunakan kebijakan tariff atau pembatasan terhadap impor
maupun ekpor . tetapi sebenarnya para ekonom berpendapat bahwa terdapat
keuntungan yang tidak didapatkan ketika menggunakan kebijakan proteksi
terhadap impor walaupun kebikan tersebut kurang dari kata sempurna.

Effisiensi pedagangan bebas

Distorsi Konsumsi
Distorsi Produksi

World
Price with
World
D

Sumber ;
R.Krugma
Dari kurva diatas kita dapat melihat bahwa ketika pemerintah melakukan
kebijakan tarif akan menyebabkan terjadinya perubahan pada harga dan
kuantitas dari produk tersebut. Dalam hal ini tarif menyebabkan kenaikan harga
dunia dan berkurangnya kuota atau jumlah barang yang akan diimpor oleh suatu
negara. Tarif menyebabkan kerugian yang dapat menyebabkan distorsi produksi
dan konsumsi. Distorsi produksi yaitu 99ketika dalam hal ini produsen memiliki
kelebihan supply akibat kenaikan tarif sehingga beberapa supply yang harus

dikurangi.

Distrorsi

konsumsi

sendiri

ialah

ketika

terjadinya

penurunan

permintaan akibat barang impor terlalu mahal sehingga masyarakat mengurangi


konsumsi atas produk tersebut.

Manfaat perdagangan internasional terhadap persentase GDP


United States

0.57

European Union

0.61

Japan

0.85

Developing Countries

1.4

World

0.93

Sumber : Paul R. Krugman, International Trade, Nine Edition (global edition),


page : 251
Tabel diatas menunjukkan presentase pengaruh perdagangan internasional
terhadap pendapatan nasional suatu negara. Dalam hal ini negara negara
berkembang memiliki persentase lebih besar ketimbang negara negara maju
yang menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi negara berkembang masih sangat
bergantung kepada negara lain lewat perdagangan. Pada akhirnya seringkali
negara berkembang tidak diuntungkan karena resiko yang didapatkan oleh
negara berkembang lebih besar ketimbang negara maju. Walaupun begitu tidak
jarang juga negara negara berkembang mendapatkan manfaat yang sangat
besar dari adanya perdagangan internasional.
Kerugian kerugian negara berkembang biasanya didapatkan dari kebijakan
kebijakan tarif yang dikenakan oleh negara maju. Seperti dijelaskan dalam kurva
sebelumnya bahwa karena adanya tarif akan mengakibatkan kerugian pada
skala ekonomi.
Pandangan Politis Perdagangan Bebas
Dari penjelasan sebelumnya kita telah mengetahui keuntungan negara
yang menjalankan kebijakan perdagangan bebas. Tetapi bukan berarti kebijakan
perdagangan bebas merupakan kebijakan yang perfect. Banyak sekali
hambatan hambatan yang ditemui pada perdagangan bebas sehingga hanya
sedikit negara yang masih menggunakan kebijkan perdagangan bebas dalam
aktivtas ekonomi ke negara lain. sebenarnya banyak paraekonom telah
1
2

Paul R. Kurgman, Ekonomi Internasional, edisi 2, hal. 277


Paul R. Krugman, International Economics , ninth edition, hal. 48-49

berpendapat bahwa kebjakan tarif dan subsidi ekspor yang efektif dapat
meningkatkan kesejahteraan nasional. Dalam hal ini perdagangan bebas murni
tidak selalu menguntungkan . ada bebaerapa alasan yang melandasinya yaitu :
1. Biaya penyimpanan perdagangan bebas diukur secara konvensional
adalah besar
2. Ada keuntungan lain dari perdagangan bebas yang merupakan
tambahan biaya atas kebijakan kebijakan yang proteknis
3. Suatu upaya untuk melakukan penyimpangan-penyimpangan yang
mengelabui dari perdagangan bebas akan ditumbangkan oleh proses
politik
Ketiga alasan diatas menunjukkan bahwa masih saja ada penyimpangan
terhadap suatu sistem pemerintahan. karena banyak sekali anggapan bahwa
sanya kebijakan tarif hanya menguntungkan beberapa kalangan saja sehingga
terdapat anggapan bahwa kebijakan tarif menguntungkan oknum oknum yang
terlibat walaupun hal tersebut tidak selalu terjadi.
Pandangan Perdagangan Bebas terhap Kesejahteraan Nasional
Aktivitas

Perdagangan

tak

lepas

dari

dampaknya

terhadap

kesejahteraan masyarakat. Karena salah satu tujuan suatu negara


melakukan perdagangan adalah untuk memenuhi tingkat kebutuhan
masyarakat

yang

dimana

hal

tersebut

akan

berdampak

pada

kesejahteraan Nasional.
Dalam beberapa pendapat ekonom kebijakan perdagangan bebas dapat
menyebabkan peningkatan kesejahteraan ekonomi. Dalam hal ini para
ekonom berpendapat bahwa dengan terjadinya perdagangan tanpa
hambatan akan menawarkan lebih banyak peluang untuk belajar dan
melakukan inovasi dibandingkan dengan sistem perdagangan yang
dikendalikan-dalam hal ini adanya campur tangan pemerintah.

Alasan Politis Yang menentang Perdagangan Bebas


Dari semua penjelasan diatas hampir semua berisis tentang keuntungan
negara yang menggunakan kebijakan perdagangan tanpa adanya
campur tangan pemerintah. Tetapi dalam hal ini bukan berarti kebijakan
yang menggunakan hambatan hambatan seperti tarif tidak memiliki

keuntungan karena beberapa pendapat mengatakan bahwa penetapan


tarif yang tepat dapat berakibat menaikkan kesejahteraan nasional.
Kurva dibawah ini menunjukkan tingkat Tarif dapat menigkatkan tingkat
kesejahteraan nasional.
National Walfare

Optimum Prohibitive
Tariff, t0 tariff rate,
tp

National Walfare

Sumber ;
R.Krugma
Kita lihat pada kurva diatas bahwa ketika pemerintah menetapkan tarif hingga
titik optimum , maka kesejahteraan akan naik hingga ketingkat tersebut. Dalam
hal ini pemerintah sudah tidak dianjurkan untuk menaikkan tarif karena malah
dapat menurunkan tingkat kesejahteraan nasional. Dalam hal ini tingkat tariff
yang berlebih dapat dapat menurunkan kesejahteraan hingga titik prohibitive
tarif dimana pada tingkat tersebut tarif yang dikenakan sangat mahal.

Market Failure Domestic


Asumsi kedua yang menjukkan bahwa tarif dapat menaikkan tingkat tingkat
kesejahteraan nasional adalah asumsi Market Failure Domestic atau Kegagalan
pasar domestik. Dalam hal ini Pemerintah mengkhawatirkan dampak persaingan
internasional terhadap keberhasilan industri industri domestik dan berupaya
menghindari

kejatuhan

dari

industri

luar

negri

dengan

memberlakukan

pembatasan impor .

1
2

Paul R. Kurgman, Ekonomi Internasional, edisi 2, hal. 277


Paul R. Krugman, International Economics , ninth edition, hal. 48-49

Sumber ;
R.Krugma
Kurva diatas menganalisis bagaimana hubungan penggunaan tarif dengan
tingakat kesejahteraan nasional. ketika ditetapkannya tarif maka tingkat haraga
dunia akan naik dan mengakibatkan terjadinya distrosi produksi dan konsumsi
seperti penjelasan sebelumnya. Ketika ditetapkannya tarif supply ekspor akan
naik dari S1 ke S2 . hal ini akan mengakibatkan titik pada kurva MSB akan
bergeser dari S1 ke S2 . dalam hal ini akan menghasilkan keuntungan tambahan
yang tidak dihitung sebagai surplus produsen. dalam hal ini produsen domestik
diuntungkan karena dengan adanya tarif otomatis harga dalam negri jauh lebih
murah ketimbang harga luar negri sehinggga masyrakat beralih mengkonsumsi
produk domestik.

BAB III
PEMBAHASAN DAN STUDI KASUS

3. HUBUNGAN EKONOMI-POLITIK DENGAN HAMBATAN PERDAGANGAN


Distribusi Pendapatan dan Kebijakan Perdagangan
Tujuannya suatu negara melakukan perdagangan dengan negara lain diantaranya adalah
untuk memperbaiki kehidupan masyarakat, meningkatkan kesejahteran sosial, dan distribusi
pendapatan. Oleh karena itu ekonom berhujah bahwa perdangan bebas dapat memberikan

efisiensi ekonomi baik dalam pasar tenaga kerja dan pasar modal untuk memacu inovasi,
kemandirian, dan persebaran teknologi sehingga negara-negara berkembang dapat mengejar
atau konvergensi dengan negara maju.
Nyatanya perdagangan bebas yang liberal atau sepenuhnya dilepaskan oleh mekanisme pasar
dapat memberi dampak negatif bagi negara yang tidak memiliki keunggulan komparatif yang
menguntungkan atau rasio term of trade mereka kalah dengan negara maju. Hal ini bisa
membuat negara berkembang menjadi mangsa pasar negara maju dengan dibanjiri barangbarang impor yang lebih baik dan murah dibandingkan barang domestik sehingga akan
mematikan produsen-produsen dalam negeri.
Oleh karena itu perdagangan bebas yang terkendali atau perdagangan bebas yang
diikutsertakan peranan politik melalui pemerintah dapat memberikan solusi atau keuntungan
yang seimbang bagi kedua atau lebih negara dalam menjalankan perdagangan internasional
melalu kebijakan-kebijakan perdagangan yang telah disetujui.
Tinjauan pemerintah untuk membuat kebijakan perdagangan didominasi oleh pertimbanganpertimbangan politik, salah satunya adalah distribusi pendapatan dalam negeri yang meliputi ;
1. Kesejahteraan Sosial Tertimbang
Menurut salah satu pandangan tentang kebijakan perdangan pemerintah harus menggunakan
analisis biaya-manfaat pada keuntungan bagi kelompok-kelompok yang berbeda bahwa tidak
diberi bobot yang sama. Sebagai gantinya, beberapa kelompok diperhitungkan lebih berat
dari lainnya, dengan akibat bahwa penyimpangan-penyimpangan dari perdagangan bebas
mendukung tujuan pemerataan pendapatan kepada kelompok-kelompok yang diistimewakan.
ini disebut sebagai kesejahteraan sosial tertimbang(wighted social welfare
2. Kesejahteraan Sosial Konservatif
concervative sosial welfare dimana pemerintah enggan untuk membiarkan perubahanperubahan besar dalam distribusi pendapatan tanpa mempedulikan siapa yang beruntung dan
siapa yang merugi. Jika impor mengancam untuk membuat produsen-produsen di suatu
industri dirugikan mereka dapat diberikan proteksi tanpa peduli pakah mereka suatu
kelompok yang biasanya diuntungkan oleh kebijakan pemerintah atau tidak.
3. Aksi Kolektif
1
2

Paul R. Kurgman, Ekonomi Internasional, edisi 2, hal. 277


Paul R. Krugman, International Economics , ninth edition, hal. 48-49

Mancur Olson menurut ia aksi politik, atau aksi kolektif (collective action), sementara bisa
merupakan kepentingan suatu kelompok. Hanya jika kelompok-kelompok kepentingan itu
kecil dan/atau terorganisir baik yang kan membuat mereka terikat secara politis. Aksi politik
adalah bahwa kebijakan perdagangan pada umumnya menguntungkan kelompok-kelompok
kecil dan terogrganisi baik, sekalipun bila perhitungan biaya-manfaat menunjukkan bahwa
proteksi merupakan suatu gagasan yang buruk atau bila pihak-pihak yang memperoleh
manfaat bukan merupakan kelompok-kelompok yang diutamakan dalam sistem politik secara
umum (Paul R.Krugman)
Hambatan Politik-Ekonomi
Untuk menjaga kesejateraan masyarakat dalam negeri dibuatlah hambatan untuk
memproteksi barang/komoditi dalam negeri agar tidak kalah saing dengan barang impor serta
menyerap tenaga kerja domestik agar tidak terjadi pengangguran. Namun, pengadaan
hambatan-hambataran diyakini oleh beberapa hujah bahwa hambatan akan menciptakan
distorsi dimana muncul ketidaksempurnaan pasar dan ketidakefisienan ekonomi serta
terdapat kerugian konsumen atas ditetapkan tarif dan pembatasan impor
Hambatan-hambatan dalam perdagangan internasional seperti kuota dan pembatasan impor
sudah dihujah oleh beberapa ekonom bahwa kebijakan tersebut dirasa kuno dan malah
menghambat kemajuan suatu negara dalam mengekspor dan mengimpor karena tidak
memberikan dampak yang baik bagi hubungan suatu negara malah dapat memicu perang
dagang antar 2 negara oleh karena itu perdagangan bebas diyakini dapat mencapai efisiensi
perekonomian suatu negara dengan berhasilnya pasar modal dan pasar tenaga kerja dalam
suatu negara
Untuk mencapai efisiensi perekonomian suatu negara melakukan hubungan politik dengan
negara lain untuk mengajukan perundingan perdagangan dengan menghilangkan atau
menurunkan tarif dan pembatasan impor untuk barang ekspor dan impor sehingga terdapat
perjanjian multilateral antarnegara. disini hubungan politik atau kepentingan suatu negara
dapat mempengaruhi perekonomian negara itu sendiri dan negara lain.
Perundingan-Perundingan Internasional dan Kebijakan Perdagangan
Sampai saat ini pembahasan kita tentang kebijakan perdagangan belum terlalu memberi
harapan. Kita telah berhujah bahwa tampaknya sulit untuk memikirkan kebijakan
perdagangan yang betul-betul meningkatkan kesejahteraan nasional, dan yang dalam praktek

kebijakan perdagangan kerap didominasi oleh politik kelompok kepentingan. Oleh karena itu
perundingan-perundingan internasional pemerintah telah membuat kesepekatan untuk saling
terikat dalam penurunan tarif.
Setidaknya ada dua alasan mengapa lebih muda untuk menurunkan tarif sebagai bagian dari
kesepakatan timbal balik daripada melakukannya sebagai kebijakan sepihak(unilateral).
Perama, kesepakatan timbal balik membantu mengerahkan dukungan bagi perdagangan yang
lebih bebas. Kedua, kesepakatan perdagnan yang dirundingkan dapat membantu pemerintah
menghindari masuk dalam perangkap perang dagang yang merasuk.

(source : Paul R.Krugman presentation chapter 9 slide 29)


Keadaan ini dikenal sebagai Dilema Narapidana (Prisoners Dillema). Setiap pemerintah
dengan membuat keputusan bagi dirinya sendiri, akan memproteksi. Pilihan ini membawa
hasil yang tercermin di kotak kanan bawah dari tabel. Namun keduanya akan lebih baik jika
tidak melakukan proteksi; kotak kiri atas dari tabel memberikan hasil yang lebih inggi bagi
kedua negara. Dengan bertindak secara sepihak dalam apa yang tampil sebagai kepentingan
terbaik baginya, kedua pemerintah tak berhasil mencapai hasil terbaik yang dapat diperoleh.
Jika masing-masing negara bertindak secara sepihak untuk memproteksi, terjadi perdang
dagang yang membuat kedua negara merugi.

1
2

Paul R. Kurgman, Ekonomi Internasional, edisi 2, hal. 277


Paul R. Krugman, International Economics , ninth edition, hal. 48-49

Integrasi Ekonomi
Secara harfiah kata integrasi dapat diartikan sebagai penggabungan. Menurut
Tinbergen, integrasi ekonomi merupakan penciptaan struktur perekonomian internasional
yang lebih bebas dengan jalan menghapuskan semua pembatasan-pembatasan (barriers) yang
dibuat terhadap bekerjanya perdagangan bebas dan dengan jalan mengintroduksi semua
bentuk-bentuk kerjasama dan unifikasi. Integrasi dapat dipakai sebagai alat untuk mengakses
pasar yang lebih besar, menstimulasi pertumbuhan ekonomi sebagai upaya untuk
meningkatkan kesejahteraan nasional.
Integrasi ekonomi memiliki prinsip dan mekanisme yang sama dengan perdagangan bebas.
Secara teoritis, integrasi ekonomi mengacu pada suatu kebijakan komersial atau kebijakan
perdagangan yang secara diskriminatif menurunkan atau menghapuskan hambatan-hambatan
perdagangan hanya diantara negara-negara anggota yang sepakat akan membentuk suatu
integrasi ekonomi. Semua bentuk hambatan perdagangan baik tarif maupun non tarif sengaja
diturunkan atau bahkan dihapuskan diantara negara anggota. Sedangkan bagi negara-negara
yang bukan anggota, maka pemberlakuan tarif dan non tarif tergantung dari kebijakan negara
masing-masing. Dalam integrasi ekonomi terjadi perlakuan diskriminatif antara negaranegara anggota dengan negara-negara diluar anggota dalam melakukan perdagangan,
sehingga dapat memberikan dampak kreasi dan dampak diversi bagi negara-negara anggota
(Salvatore, 1997). Krugman (1991) memperkenalkan suatu angapan bahwa secara alami blok
perdagangan didasarkan pada pendekatan geografis yang dapat memberikan efisiensi dan
meningkatkan kesejahteraan bagi anggotanya.
Griffin dan Pustay (2002), membentuk susunan atau hirarki dari integrasi ekonomi
regional yang mungkin terjadi. Ada lima tingkatan yaitu, kawasan perdagangan bebas,
persekutuan pabean, pasaran bersama, uni ekonomi, dan uni politik.
Secara teoritis Salvatore (1997) menguraikan integrasi ekonomi menjadi beberapa bentuk:
1.

Pengaturan perdagangan Preferensial (preferential trade arrangements) dibentuk oleh


negara-negara yang sepakat menurunkan hambatan-hambatan perdagangan yang berlangsung
diantara mereka dan membedakannya dengan negara-negara yang bukan anggota.

2.

Kawasan perdagangan bebas (free trade area) adalah bentuk integrasi ekonomi yang
lebih tinggi dimana semua hambatan perdagangan baik tarif maupun non-tarif diantara
negara-negara anggota telah dihilangkan sepenuhnya, namun masing-masing negara anggota
tersebut

masih

berhak

menentukan

sendiri

apakah

tetap

mempertahankan

atau

menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan yang diterapkan terhadap negara-negara


diluar anggota.
3.

Persekutuan Pabean (customs union) mewajibkan semua negara nggota untuk tidak
hanya menghilangkan semua bentuk hambatan perdagangan diantara mereka, namun juga
menyeragamkan kebijakan perdagangan mereka terhadap negara luar yang bukan anggota.

4.

Pasar bersama (common market) yaitu suatu bentuk integrasi dimana bukan hanya
perdagangan barang saja yang dibebaskan, namun arus faktor produksi seperti tenaga kerja
dan modal juga dibebaskan dari semua hambatan.

5.

Uni Ekonomi (economic union) yaitu dengan menyeragamkan kebijakan-kebijakan


moneter dan fiskal dari masing-masing negara anggota yang berada dalam suatu kawasan
atau bagi negara-negara yang melakukan kesepakatan.
Perjanjian perdagangan preferensial (PTAs) adalah kesepakatan antara dua negara
atau lebih yang mana tarif yang dikenakan pada barang yang diperdagangkan bagi negara
anggota lebih rendah dibanding dengan tarif yang diperdagangkan dengan negara diluar
anggota. PTAs dapat diartikan secara luas meliputi Regional Trading Arrangement (RTAs)
yang merupakan kesepakatan yang dibentuk dalam satu kawasan, kesepakatan perdagangan
antar negara-negara berkembang, kesepakatan perdagangan antar kawasan dan bentuk
kesepakatan lainnya yang bertujuan untuk memperlancar arus barang dan jasa. Bentuk
kesepakatan perdagangan yang telah dibentuk telah mengarah pada perdagangan bebas,
seperti World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN)
and South Asian Association for Regional Cooperation (SAARC), ASEAN Free Trade
Area (AFTA), SAARC Preferential Trading Agreement (SAPTA), Australian and New
Zealand yaitu Closer Economic Relation Trade Agreement (CER), South Pacific Regional
Trade and Economic Cooperation Agreement (SPARTECA), Asian Pacific Economic
Cooperation (APEC), European

Union (EU), North

American

Free

Trade

Area(NAFTA), Latin American Free Trade Area (LAFTA), European Free Trade Area
(EFTA) (Lapipi, 2005).
Secara umum, bentuk kesepakatan perdagangan antara dua negara atau lebih, baik
PTAs, sistem perdagangan multilateral, sistem perdagangan dalam suatu kawasan maupun
organisasi perdagangan dunia memiliki prinsip yang sama yaitu menurunkan atau
menghilangkan semua bentuk hambatan perdagangan, baik tarif maupun non tarif. Cakupan
integrasinya mulai dari integrasi untuk perdagangan barang dan jasa sampai pada pasar
1
2

Paul R. Kurgman, Ekonomi Internasional, edisi 2, hal. 277


Paul R. Krugman, International Economics , ninth edition, hal. 48-49

tunggal bersama yang meliputi semua aspek ekonomi, seperti perdagangan barang dan jasa,
perdagangan faktor produksi, integrasi dalam moneter dan integrasi kebijakan ekonomi
secara menyeluruh. Tujuan yang paling mendasar dari integrasi ekonomi ini adalah untuk
meningkatkan volume perdagangan barang dan jasa, meningkatkan mobilitas kapital dan
tenaga kerja, meningkatkan produksi, meningkatkan efisiensi produksi serta meningkatkan
daya saing produk yang dihasilkan. Pembentukan integrasi ekonomi pada akhirnya akan
menciptakan dampak meningkatnya kesejahteraan negara-negara anggota secara keseluruhan
karena akan mengarah pada peningkatan spesialisasi produksi, yang didasarkan pada
keuntungan komparatif (Lapipi, 2005).
Dampak Integrasi Ekonomi
a. Trade Creation
Kreasi perdagangan terjadi apabila sebagian produksi domestik di suatu negara yang
menjadi anggota perserikatan pabean atau dari negara luar yang bukan anggota digantikan
oleh impor yang harganya lebih murah (artinya produksinya lebih efisien) dari negara
anggota pabean lainnya
b. Trade Diversion
Diversi perdagangan terjadi apabila impor yang murah dari negara luar yang bukan
merupakan anggota perserikatan pabean tergusur leh impor yang harganya lebih mahal dari
negara anggota. Hal ini terhadi karena adanya perlakukan preferensial agi sesama negara
anggota (tarif dihapuskan) sehingga produksi dari negara luar non-anggotayang
sesusungguhnya lebih murah menjadi lebih mahal karena ia harus menanggung tarif.
Sementara itu produk dari negara anggota yang sesungguhnya kurang efisien, menjadi
terhitung murah karena ia tidak lagi membayar tarif.
Kreasi perdagangan dan diversi perdagangan yang bersumber dari persekutuan pabean iu
sama-sama mengubah pola dan volume perdagangan yang tengah berlangsung sehingga akan
dapat meningkatkan atau bisa pula sebaliknya menurunkan kesejahteraan negara-negara
pabean. Meningkat atau menurunnya kesejahteraan itu sendiri tergantung pada mana yang
lebih unggu antara dua kekuatan yang dimunculkan oleh pembentukan uni pabean itu (kreasi,
atau diversi perdagangan). Sementara itu, kesejahteraan negara-negara luar yang bukan
anggota, sekurang-kurangnya dalam jangka pendek, kemungkinan besar akan menurun
karena pendayagunakan faktor-faktor produksi dalam perekonomia mereka terpaksa
dikurangi (karena pasar ekspornya menyusut) sehingga secara keseluruhan menjadi kurang
efisien.(Dominick Salvatore, 1997)

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

Perdagngan Internasional menjadi slah satu acuan perekonomian dimana


pemerintah sebagai pemegang kendali bagaimana perdagangan berlangsung.
Ketika perdagangan internasional tidak dicampuri oleh pemerintrah (perdagngan
bebas) maka memungkinkan produsen untuk berinovasi dan terhindarnya
distorsi. Sedangkan tarif yang dikenakan pemerintah juga dapat menaikkan
kesejahteraan nasional jika tarif yang dikenakan sesuai dengan tarif optimum.
Pengambilan suatu kebijakan perdagngan bukan hanya dipertimbangkan dengan
pendekatan secara ekonomi, tetapi disitu juga terdapat unsr politik yang dapat
mengubah suatu kebijakan perdagangan. Dalam perdagangan internasional
kekuatan politik disuatu negara berbeda beda , dimana hal ini akan
menyebabkan perubahan arah perdagangan internasional tersebut. Seiring
adanya perkembangan akan perdagangan internasional ,maka negara negara
didunia mengadakan sebuah perundingan internasional , yakni bertujuan untuk
mengurangi suatu hambatan perdagngan dan juga memaksimalkan
kesejahteraan nasional
Kesatuan politik antar suatu negara mencerminkan kepentingan kepentingan
negara satu sama lain untuk dapat mensejahterakan masyarakatnya.
Kepentingan politi membawa perundingan internasional kepada sesama negara
untuk mempererat hubungan politik melalui perdagngan internasional. Integrasi
ekonomi merupakan salah satu penyatuan dari kepentingan politik ekonomi di
suatu negara negara maju. Salah satunya uni eropa dimana integrasi tersebut
terbentuk karena ; kedekatan geografis, kepentingan politik, dan kesejahteraan
masyarakat.

1
2

Paul R. Kurgman, Ekonomi Internasional, edisi 2, hal. 277


Paul R. Krugman, International Economics , ninth edition, hal. 48-49

BAB V
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/98073932/Integrasi-Ekonomi#scribd
http://en.wikipedia.org/wiki/Economic_integration

Walter S, Jones. 1993. Logika Hubungan Internasional: Kekuasaan, Ekonomi-Politik


Internasional dan Tatanan Dunia 2
Krugman, Paul R dan Obsfeld, Maurice. 2000. Ekonomi Internasional Teori dan Kebijakan
Jilid I Edisi Kelima.
Salvatore, Dominick. 1996. Ekonomi Internasional Jilid I Edisi Kelima
Kindleberger , Charles P. dan Lindertt, Peter H. 1986 Ekonomi Internasional Edisi
Kedelapan

Terbentuknya negara-negara uni eropa mengakibatkan pertumbuhan pada


masing-measing anggota. Terbukti pada data di atas kenaikan GDP Uni Eropa
pada tahun 1992 menghasilkan kenaikan GDP sampai dengan 5.30 % hal ini
membuktikan bahwa penyatuan pabean dengan kesepakatan perundingan
internasional memberi dampak positif bagi negara-negara di eropa dengan
memacu dan melindungi produsen-produsen dalam negeri.
Pertumbuhan GDP Uni Eropa ini terjadi dikarenakan hilangnya hambatanhambatan perdagangan pada anggotaUni Eropa yang telah menyepakati
perjanjian Single European Act. Sehingga negara-negara anggota dapat
melakukan perdagangan internasional dengan efisiensi sehingga timbul full
Source
;
employment
dimana hal ini akan memberi dampak pada peningkatan

You might also like