Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
MAHASISWA DARI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
HALAMAN PENGESAHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN PENATALAKSANAAN PADA PASIEN
KEMOTERAPI
DISUSUN OLEH :
MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA PRODI PROFESI NERS
MENGETAHUI
PEMBIMBING INSTITUSI
PEMBIMBING KLINIK
KEPALA RUANGAN
Luka bakar merupakan salah satu rasa nyeri yang sangat hebat yang
pernah/dapat dialami seseorang yaitu rasa nyeri yang diakibatkan oleh terbakar.
Sewaktu luka bakar terjadi, terjadi rasa sakit yang sangat hebat karena ujung-ujung
dari saraf rusak sehingga menimbulkan perasaan sakit yang terus menerus. Luka
bakar dapat disebabkan oleh panas, kimia, listrik, cahaya, atau radiasi. Luka bakar
menjadi penting karena dapat menyebabkan kematian.
Beberapa karakteristik luka bakar yang terjadi membutuhkan tindakan khusus
yang berbeda. Karakteristik ini meliputi luasnya, penyebab (etiologi) dan anatomi
luka bakar. Luka bakar yang melibatkan permukaan tubuh yang besar atau yang
meluas ke jaringan yang lebih dalam, memerlukan tindakan yang lebih intensif
daripada luka bakar yang lebih kecil dan superficial. Luka bakar yang disebabkan
oleh cairan yang panas (scald burn) mempunyai perbedaan prognosis dan komplikasi
dari pada luka bakar yang sama yang disebabkan oleh api atau paparan radiasi
ionisasi. Luka bakar karena bahan kimia memerlukan pengobatan yang berbeda
dibandingkan karena sengatan listrik (elektrik) atau percikan api. Luka bakar yang
mengenai genetalia menyebabkan resiko infeksi yang lebih besar daripada di tempat
lain dengan ukuran yang sama. Luka bakar pada kaki atau tangan dapat
mempengaruhi kemampuan fungsi kerja klien dan memerlukan teknik pengobatan
yang berbeda dari lokasi pada tubuh yang lain.
Selain teknik pengobatan dan perawatan luka bakar yang baik, pasien luka
bakar juga membutuhkan nutrisi yang baik untuk mendukung penyembuhannya.
Gangguan nutrisi pada pasien yang dirawat dapat disebabkan karena keadaan penyakit
penderita atau dapat juga disebabkan kurangnya perhatian petugas kesehatan.
Menurut pakar ahli gizi sekitar 75 persen status gizi pasien yang dirawat di rumah
sakit mengalami penurunan. Karena itu pelayanan gizi pasien, khususnya bagi
penderita luka bakar, yang dirawat di rumah sakit perlu dilakukan secara dini agar
dapat dilakukan upaya pemberian nutrisi yang diperlukan.
Pemberian nutrisi pun bukan sekadar memberi makan, tetapi juga harus
memperhatikan kebutuhan gizi penderita. Dengan demikian kerja sama antara dokter
yang merawat dengan ahli gizi amat diperlukan agar makanan yang dihidangkan
sesuai dengan kebutuhan penderita tersebut.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Setelah akhir proses pembelajaran para pasien dan keluarga mampu memahami
tentang penatalaksanaan pada pasien kemoterapi
2. Tujuan Khusus:
Setelah mengikuti proses pembelajaran selama 30 menit, para pasien dan
keluarga mampu
C. Rencana Kegiatan
1. Metode
Ceramah dan diskusi.
2. Media dan alat bantu
Power point, LCD
3. Waktu dan tempat
Waktu
Pukul
Tempat
4. Materi
5. Peserta
Tahap
Waktu
Kegiatan Pengajar
Pendahulu-
5 menit
1. Salam pembuka
2. Menjelaskan
an
maksud
dan
tujuan
Kegiatan
Metode
Peserta Didik
1. Menjawab
Ceramah
Media
salam
2. Mendengar
kan
keterangan
Penyajian
30
1. Menjelaskan
menit
definisi nutrisi
2. Menjelaskan
diet
yang
dianjurkan
untuk
pasien
luka bakar
penyaji
1. Mendengarkan
pen-
jelasan
penyaji
tentang
kemoterapi
Ceramah
Power
point
LCD
3. Menjelaskan
diet yang tidak
dianjurkan
untuk
Penutup
10
menit
pasien
luka bakar
1. Menyimpulkan
materi
2. Melakukan tanya
jawab
3. Membagikan
leaflet
4. Menutup
pertemuan
dengan
1. Mendengar
kan
dan
Tanya jawab
Diskusi
mengajuka
Power
point
LCD
n
pertanyaan
2. Menerima
leaflet
3. Menjawab
salam
mengucapkan
salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan berjalan dengan lancar
b. Pasien dan keluarga mengikuti kegiatan penyuluhan dari awal hingga akhir
c. Pasien dan keluarga mendengarkan penyuluhan dengan seksama
d. Pasien dan keluarga memberikan respon atau umpan balik berupa
pertanyaan.
2. Hasil
a. Jangka pendek
Pasien dan keluarga mengerti tentang apa yang telah disampaikan, dengan
kriteria mampu menjawab pertanyaan dalam bentuk lisan yang akan
disampaikan oleh penyuluh. Berikut adalah pertanyaan yang akan diberikan :
1. Sebutkan apa itu nutrisi!
2. Sebutkan diet yang dianjurkan untuk pasien luka bakar!
3. Sebutkan diet yang tidak dianjurkan untuk pasien luka bakar!
b. Jangka Panjang
Meningkatkan pengetahuan peserta tentang nutrisi pada pasien luka bakar
E. Lampiran
1. Lampiran materi
2. Lampiran daftar hadir peserta
F. Daftar Pustaka
Bongard, Frederic, S. Sue, darryl. Y, 1994, Current Critical, Care Diagnosis and
Treatment, first Edition, Paramount Publishing Bussiness and Group, Los
Angeles
Brunner & Suddarth, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8 volume 2,
EGC, Jakarta
Haryani dan Siswandi, 2004, Nursing Diagnosis: A Guide To Planning Care, available
on: www.Us.Elsevierhealth.com
Instalasi Diklat RS. Kanker Darmais, 2003, Kumpulan Makalah Pelatihan Perawatan
Kanker Dengan Kemoterapi Di RS Kanker Darmais, RS. Kanker Darmais,
Jakarta
McCloskey, 1996, Nursing Interventions Classification (NIC), Mosby, USA
Price, Sylvia A and Willson, Lorraine M, 1996, Patofisiologi: Konsep Klinis ProsesProses penyakit, Edisi empat, EGC, Jakarta
Ralph & Rosenberg, 2003, Nursing Diagnoses: Definition & Classification 2005-2006,
Philadelphia USA
6. Untuk menghindari keletihan setelah sembuh dari trauma, luka bakar atau
pembedahan, kepada pasien dapat dianjurkan agar makan sedikit-sedikit tetapi
sering.
C. TUJUAN DIET TKTP PADA LUKA BAKAR
Diet TKTP yaitu diet yang mengandung energy dan protein diatas kebutuhan normal.
Diet diberikan dalam bentuk makanan biasa/lunak (tim/bubur) di tambah bahan
makanan sumber protein seperti, susu, telor, daging, tempe, tahu, dan kacangkacangan.
1. Tujuan diet :
- Memenuhi kebutuhan energy dan protein yang membantu untuk mencegah
dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
- Menambah BB hingga mencapai Berat Badan normal.
2. Syarat diet :
- Energy tinggi yaitu, 35-40 kkal/kgBB
- Protein tinggi, yaitu 1,2 gr/kgBB
- Lemak cukup, yaitu 20-30 %dari kebutuhan energi ketat
- Vitamin dan mineral cukup sesuai kebutuhan normal
- Makanan diberikan dalam bentuk mudah dicerna
3. Diet TKTP diberikan pada:
- Kurang energy protein (KEP)
- Sebelum dan sesudah operasi tertentu multi trauma, serta selama radioterapi
dan kemoterapi.
D. CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN KALORI PADA PASIEN LUKA BAKAR
1. Penilaian Stress Metabolik
a. Luas luka bakar
b. Gula darah sewaktu
c. Nitrogen urea urine
2. Pemenuhan Kebutuhan Energy Total
KET (kkal) = KEB + FAKTOR STRES + AKTFITAS
Keterangan :
KET
: Kebutuhan Energy Total
Besar faktor perkalian untuk faktor stress sesuai dengan luas luka bakar :
Luas Luka Bakar (%)
20 29
30 39
40 49
50
Faktor Stres
1.50 1.69
1.70 1.84
1.85 1.94
2.0
2.
dan sirup.
Bahan makanan yang tidak dianjurkan yaitu bahan makanan hiperalergik seperti
udang, kepiting, seafood, dll.