You are on page 1of 9

PAKET PENYULUHAN DAN SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

NUTRISI PADA PASIEN LUKA BAKAR

DISUSUN OLEH :
MAHASISWA DARI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

RUMAH SAKIT UMUM DR. SAIFUL ANWAR MALANG


JALAN JAKSA AGUNG SUPRAPTO 02 MALANG JAWA TIMUR
TELP (0321) 362101 362102

HALAMAN PENGESAHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN PENATALAKSANAAN PADA PASIEN
KEMOTERAPI
DISUSUN OLEH :
MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA PRODI PROFESI NERS

TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL :


FEBRUARI 2015

MENGETAHUI

PEMBIMBING INSTITUSI

PEMBIMBING KLINIK

KEPALA RUANGAN

PENATALAKSANAAN PADA PASIEN KEMOTERAPI


A. Latar Belakang

Luka bakar merupakan salah satu rasa nyeri yang sangat hebat yang
pernah/dapat dialami seseorang yaitu rasa nyeri yang diakibatkan oleh terbakar.
Sewaktu luka bakar terjadi, terjadi rasa sakit yang sangat hebat karena ujung-ujung
dari saraf rusak sehingga menimbulkan perasaan sakit yang terus menerus. Luka
bakar dapat disebabkan oleh panas, kimia, listrik, cahaya, atau radiasi. Luka bakar
menjadi penting karena dapat menyebabkan kematian.
Beberapa karakteristik luka bakar yang terjadi membutuhkan tindakan khusus
yang berbeda. Karakteristik ini meliputi luasnya, penyebab (etiologi) dan anatomi
luka bakar. Luka bakar yang melibatkan permukaan tubuh yang besar atau yang
meluas ke jaringan yang lebih dalam, memerlukan tindakan yang lebih intensif
daripada luka bakar yang lebih kecil dan superficial. Luka bakar yang disebabkan
oleh cairan yang panas (scald burn) mempunyai perbedaan prognosis dan komplikasi
dari pada luka bakar yang sama yang disebabkan oleh api atau paparan radiasi
ionisasi. Luka bakar karena bahan kimia memerlukan pengobatan yang berbeda
dibandingkan karena sengatan listrik (elektrik) atau percikan api. Luka bakar yang
mengenai genetalia menyebabkan resiko infeksi yang lebih besar daripada di tempat
lain dengan ukuran yang sama. Luka bakar pada kaki atau tangan dapat
mempengaruhi kemampuan fungsi kerja klien dan memerlukan teknik pengobatan
yang berbeda dari lokasi pada tubuh yang lain.
Selain teknik pengobatan dan perawatan luka bakar yang baik, pasien luka
bakar juga membutuhkan nutrisi yang baik untuk mendukung penyembuhannya.
Gangguan nutrisi pada pasien yang dirawat dapat disebabkan karena keadaan penyakit
penderita atau dapat juga disebabkan kurangnya perhatian petugas kesehatan.
Menurut pakar ahli gizi sekitar 75 persen status gizi pasien yang dirawat di rumah
sakit mengalami penurunan. Karena itu pelayanan gizi pasien, khususnya bagi
penderita luka bakar, yang dirawat di rumah sakit perlu dilakukan secara dini agar
dapat dilakukan upaya pemberian nutrisi yang diperlukan.
Pemberian nutrisi pun bukan sekadar memberi makan, tetapi juga harus
memperhatikan kebutuhan gizi penderita. Dengan demikian kerja sama antara dokter
yang merawat dengan ahli gizi amat diperlukan agar makanan yang dihidangkan
sesuai dengan kebutuhan penderita tersebut.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Setelah akhir proses pembelajaran para pasien dan keluarga mampu memahami
tentang penatalaksanaan pada pasien kemoterapi
2. Tujuan Khusus:
Setelah mengikuti proses pembelajaran selama 30 menit, para pasien dan
keluarga mampu

a. Menyebutkan definisi kemoterapi


b. Menyebutkan efek samping kemoterapi
c. Menyebutkan penatalaksanaan dari kemoterapi
d. Menjelaskan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama kemoterapi

C. Rencana Kegiatan
1. Metode
Ceramah dan diskusi.
2. Media dan alat bantu
Power point, LCD
3. Waktu dan tempat
Waktu
Pukul
Tempat

: Kamis, 12 Februari 2015


: 10.00 11.00 WIB
: Ruang 16-Combustio RSSA

4. Materi

: Nutrisi pada Pasien Luka Bakar

5. Peserta

: Pasien dan keluarga pasien di ruang 16 RSSA.

6. Kegiatan Belajar Mengajar

Tahap

Waktu

Kegiatan Pengajar

Pendahulu-

5 menit

1. Salam pembuka
2. Menjelaskan

an

maksud

dan

tujuan

Kegiatan

Metode

Peserta Didik
1. Menjawab

Ceramah

Media

salam
2. Mendengar
kan
keterangan

Penyajian

30

1. Menjelaskan

menit

definisi nutrisi
2. Menjelaskan
diet

yang

dianjurkan
untuk

pasien

luka bakar

penyaji
1. Mendengarkan

pen-

jelasan
penyaji
tentang
kemoterapi

Ceramah

Power
point
LCD

3. Menjelaskan
diet yang tidak
dianjurkan
untuk
Penutup

10
menit

pasien

luka bakar
1. Menyimpulkan
materi
2. Melakukan tanya
jawab
3. Membagikan
leaflet
4. Menutup
pertemuan
dengan

1. Mendengar
kan

dan

Tanya jawab
Diskusi

mengajuka

Power
point
LCD

n
pertanyaan
2. Menerima
leaflet
3. Menjawab
salam

mengucapkan
salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan berjalan dengan lancar
b. Pasien dan keluarga mengikuti kegiatan penyuluhan dari awal hingga akhir
c. Pasien dan keluarga mendengarkan penyuluhan dengan seksama
d. Pasien dan keluarga memberikan respon atau umpan balik berupa
pertanyaan.

2. Hasil
a. Jangka pendek
Pasien dan keluarga mengerti tentang apa yang telah disampaikan, dengan
kriteria mampu menjawab pertanyaan dalam bentuk lisan yang akan
disampaikan oleh penyuluh. Berikut adalah pertanyaan yang akan diberikan :
1. Sebutkan apa itu nutrisi!
2. Sebutkan diet yang dianjurkan untuk pasien luka bakar!
3. Sebutkan diet yang tidak dianjurkan untuk pasien luka bakar!

b. Jangka Panjang
Meningkatkan pengetahuan peserta tentang nutrisi pada pasien luka bakar
E. Lampiran
1. Lampiran materi
2. Lampiran daftar hadir peserta

F. Daftar Pustaka
Bongard, Frederic, S. Sue, darryl. Y, 1994, Current Critical, Care Diagnosis and
Treatment, first Edition, Paramount Publishing Bussiness and Group, Los
Angeles
Brunner & Suddarth, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8 volume 2,
EGC, Jakarta
Haryani dan Siswandi, 2004, Nursing Diagnosis: A Guide To Planning Care, available
on: www.Us.Elsevierhealth.com
Instalasi Diklat RS. Kanker Darmais, 2003, Kumpulan Makalah Pelatihan Perawatan
Kanker Dengan Kemoterapi Di RS Kanker Darmais, RS. Kanker Darmais,
Jakarta
McCloskey, 1996, Nursing Interventions Classification (NIC), Mosby, USA
Price, Sylvia A and Willson, Lorraine M, 1996, Patofisiologi: Konsep Klinis ProsesProses penyakit, Edisi empat, EGC, Jakarta
Ralph & Rosenberg, 2003, Nursing Diagnoses: Definition & Classification 2005-2006,
Philadelphia USA

Nutrisi pada Pasien Luka Bakar


A. Definisi Nutrisi
Nutrisi atau zat makanan adalah merupakan bagian dari makanan termasuk
didalamnya air, protein dan asam amino yang membentuknya, lemak dan asam
lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin (Reksoprodjo, 1999).
Nutrisi adalah semua makanan yang mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh
tubuh baik untuk memepertahankan keseimbangaan metabolisme ataupun sabagai
pembangun.(www.woundpedia.com)
B. Penetapan Diet
1. Pemberian makanan dapat dimulai sesudah fase akut terlewati dan aliran darah
ke saluran cerna kembali normal. Makanan yang diberikan harus mudah dicerna
dan diserap seperti larutan hidrat arang (maltodextrin)
2. Pilih bahan makanan yang mudah dilumatkan, seperti :
- Ikan sebagai sumber protein hewani,
- Tahu atau tempe sebagai sumber protein nabati
- Sayur dan buah yang mudah dilumatkan seperti : wortel, labu siam, lobak,
pepaya,dll
3. Pemberian susu kedelai, kacang merah dan kacang hijau dapat dianjurkan untuk
memberikan glutamin dan arginin yang banyak terdapat di dalam produk
kacang-kacangan, khususnya kacang merah. Minyak ikan yang kaya akan
vitamin A dan asam lemak omega 3 dapat pula diberikan sementara minyak
zaitun yang merupakan sumber asam lemak omega 9 dapat pula dimakan
mentah sebagai campuran susu atau formula enteralnya.
4. Gunakan susu skim untuk menambah kandungan protein dalam sereal, sup, dll.
Jangan gunakan santan sebagai bahan untuk menggurihkan makanan karena
santan terutama yang kental kaya akan asam lemak jenuh
5. Minum banyak air untuk mengencerkan darah. Misalnya 1 gelas air mineral
setiap 2 hingga 3 jam sekali dan minum setiap kali terbangun untuk buang air
kecil pada malam hari

6. Untuk menghindari keletihan setelah sembuh dari trauma, luka bakar atau
pembedahan, kepada pasien dapat dianjurkan agar makan sedikit-sedikit tetapi
sering.
C. TUJUAN DIET TKTP PADA LUKA BAKAR
Diet TKTP yaitu diet yang mengandung energy dan protein diatas kebutuhan normal.
Diet diberikan dalam bentuk makanan biasa/lunak (tim/bubur) di tambah bahan
makanan sumber protein seperti, susu, telor, daging, tempe, tahu, dan kacangkacangan.
1. Tujuan diet :
- Memenuhi kebutuhan energy dan protein yang membantu untuk mencegah
dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
- Menambah BB hingga mencapai Berat Badan normal.
2. Syarat diet :
- Energy tinggi yaitu, 35-40 kkal/kgBB
- Protein tinggi, yaitu 1,2 gr/kgBB
- Lemak cukup, yaitu 20-30 %dari kebutuhan energi ketat
- Vitamin dan mineral cukup sesuai kebutuhan normal
- Makanan diberikan dalam bentuk mudah dicerna
3. Diet TKTP diberikan pada:
- Kurang energy protein (KEP)
- Sebelum dan sesudah operasi tertentu multi trauma, serta selama radioterapi
dan kemoterapi.
D. CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN KALORI PADA PASIEN LUKA BAKAR
1. Penilaian Stress Metabolik
a. Luas luka bakar
b. Gula darah sewaktu
c. Nitrogen urea urine
2. Pemenuhan Kebutuhan Energy Total
KET (kkal) = KEB + FAKTOR STRES + AKTFITAS
Keterangan :
KET
: Kebutuhan Energy Total
Besar faktor perkalian untuk faktor stress sesuai dengan luas luka bakar :
Luas Luka Bakar (%)
20 29
30 39
40 49
50

Faktor Stres
1.50 1.69
1.70 1.84
1.85 1.94
2.0

Kebutuhan Energy Untuk Aktivitas


0 % = dari kebutuhan bila tirah baring
5 % = dari kebutuhan bila dapat duduk
10 % bila bisa berdiri di sekitar tempat tidur
3. Penentuan kebutuhan basal

Persamaan Harrist- Benedict


Laki-laki:
KEB (kkal) = 665 + 13.7 BB + 5.0 TB 6.8 U
Perempun :
KEB (kkal) = 665 + 9.6 BB + 1.8 TB 4.7 U
Keterangan :
KEB
: Kebutuhan Energy Basal
BB
: Berat Badan (Kg)
TB
: Tinggi Badan (Cm)
U
: Usia (Tahun)
E. BAHAN MAKANAN YANG DIANJURKAN DAN TIDAK DIANJURKAN
1. Bahan makanan yang dianjurkan merupakan semua bahan makanan sumber
energi dan protein seperi susu, telur, daging, ayam, dan keju, serta gula pasir,

2.

dan sirup.
Bahan makanan yang tidak dianjurkan yaitu bahan makanan hiperalergik seperti
udang, kepiting, seafood, dll.

You might also like