You are on page 1of 5

2.

Implementasi Aqidah Islamiah dalam Kehidupan


Aqidah memberikan peranan yang besar dalam kehidupan seseorang, karena:

Tanpa aqidah yang benar, seseorang akan terbenam dalam keraguan dan berbagai
prasangka, yang lama kelamaan akan menutup pandangannya dan menjauhkan

dirinya dari jalan hidup kebahagiaan.


Tanpa aqidah yang lurus, seseorang akan mudah dipengaruhi dan dibuat ragu oleh
berbagai informasi yang menyesatkan keimanan.
Oleh karena itu, akidah sangat dibutuhkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Beberapa implementasi aqidah dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat dari


beberapa sisi, antara lain:
1. Aqidah dalam individu
Implementasi aqidah dalam individu berupa perwujudan enam rukun iman dalam
kehidupan manusia. Contoh penerapannya adalah melaksanakan perintah Allah
dan menjauhi semua larangan-Nya. Contohnya, merenungkan kekuasaan Allah
swt, berbuat kebaikan karena tiap gerakan kita diawasi Allah dan malaikat,
mengamalkan ayat- ayat Al Quran, menjalani risalah nabi, dan bertindak penuh
perhitungan agar tidak terjadi kesalahan, serta berikhtiar sebelum bertawakal.
Kemampuan beraqidah pada diri sendiri akan membuat hubungan kita dengan
Allah dan manusia lain menjadi lebih baik.
2. Aqidah dalam keluarga
Aqidah dalam berkeluarga mengajarkan kita untuk saling menghormati dan saling
menyayangi sesuai dengan ajaran islam.
Contoh implementasi aqidah dalam keluarga adalah shalat berjamaah yang
dipimpin oleh ayah, dan berdoa sebelum melakukan sesuatu.
3. Aqidah dalam kehidupan bermasyarakat
Aqidah sangat penting dalam hidup bermasyarakat karena dapat menjaga
hubungan dengan manusia lain. Hal ini bisa diwujudkan dengan berbagai cara,
antara lain dengan saling menghargai satu sama lain sehingga tercipta suatu
masyarakat yang tentram dan harmonis.
Contoh implementasi aqidah dalam kehidupan bermasyarakat adalah tolong
menolong, toleransi, musyawarah, bersikap adil, menyadari bahwa derajat
manusia itu sama di depan Allah swt dan pembedanya adalah nilai ketakwaannya.
4. Aqidah dalam kehidupan bernegara

Setelah tercipta aqidah suatu masyarakat, maka akan muncul kehidupan bernegara
yang lebih baik dengan masyarakatnya yang baik pada negara itu sendiri. Tak
perlu lagi menjual tenaga rakyat ke negara lain karena rakyatnya sudah memiliki
SDM yang tinggi berkat penerapan aqidah yang benar. Apabila hal ini terlaksana
dengan baik, maka negara tersebut akan memperoleh kehidupan yang baik pula
dan semua warganya akan hidup layak dan sejahtera.
5. Aqidah dalam pemerintahan
Implementasi aqidah yang terakhir adalah implementasi aqidah terhadap
pemerintahan yang dapat membuahkan hasil yang bagus untuk rakyat dan
negaranya. Contohnya saat menyelesaikan sebuah masalah pemerintahan. Dalam
menyelesaikan masalah pemerintahan, semuanya disandarkan pada ketetapan Alqur'an dan hadist. Apabila permasalahan tersebut tidak memiliki penyelesaian
yang pasti dalam Al-qur'an dan hadist, maka akan dibuat keputusan bersama yang
berasaskan kedua sumber ajaran tersebut. Segala keputusan yang didasarkan pada
Al-Quran dan Hadist adalah benar dan diridhoi Allah. Dengan begitu, nantinya
akan dihasilkan suatu kehidupan berbangsa dan bernegara yang insyaallah juga
akan diridhoi Allah SWT.
Jika tiap orang mampu mengimplementasikan aqidah dalam semua aspek
kehidupan, maka akan terwujud kehidupan yang baik pula, baik untuk diri sendiri,
keluarganya, masyarakat disekitarnya maupun bagi bangsa dan negaranya.
2.1 Nilai akidah dalam kehidupan pribadi dan sosial
Nilai-nilai dalam kehidupan pribadi dan sosial. Nilai dalam kehidupan
tentunya telah diatur sedemikian rupa oleh masyarakat itu sendiri sehingga
masyarakat mengerti akan ketetapan dan batas-batas dalam bersikap terhadap sesama
dan lingkungannya
Aqidah dapat mengendalikan perasaan seseorang yang kemudian membuat
pemilik perasaan-perasaan itu memiliki pertimbangan penuh dalam melakukan
tindakan-tindakannya. Sehingga apa yang kita lakukan adalah perbuatan yang
berdasarkan pada kaidah bahwa Allah melihat dan mengamati kita di mana saja dan
kapan saja. Hal ini akan membuat kita tidak akan terdorong oleh luapan-luapan
perasaan atau tindakan yang melampaui batas-batas ketentuan Allah. Salah satunya
tercermin dengan bersikap bijaksana dalam berperilaku dan interaksi sosialnya.

Tanpa aqidah, masyarakat akan berubah menjadi masyarakat Jahiliyah yang


diwarnai oleh kekacauan dimana-mana, masyarakat tersebut akan diliputi oleh
perasaan ketakutan dan kecemasan di berbagai penjuru, karena masyarakatnya
menjadi berprilaku liar dan buas. Yang ada di benak mereka hanyalah perbuatan buruk
yang menghancurkan.
Adapun aqidah yang seharusnya tegak pada masyarakat Islam yaitu aqidah
"Laa ilaaha illallah Muhammadan Rasuulullah." Makna dari ungkapan tersebut adalah
bahwa masyarakat Islam benar-benar memuliakan dan menghargai aqidah itu dan
juga berusaha untuk memperkuat aqidah tersebut didalam akal maupun hati.
Masyarakat itu juga mendidik generasi Islam untuk memiliki aqidah tersebut serta
berusaha menghalau pemikiran-pemikiran yang tidak benar dan syubhat yang
menyesatkan. Masyarakat tersebut juga berupaya menampakkan (memperjelas)
keutamaan-keutamaan aqidah dan pengaruhnya dalam kehidupan individu maupun
sosial dengan perantara dari sarana alat komunikasi yang berpengaruh dalam
masyarakat, seperti masjid-masjid, sekolah-sekolah, surat-surat kabar, radio, televisi,
sandiwara, bioskop dan seni dalam segala bidang, seperti puisi. prosa, kisah-kisah dan
teater. Yang nantinya diharapkan dapat diserap dengan lebih baik oleh mereka yang
menerimanya.
Demikianlah aqidah dan pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat dan
demikianlah hendaknya pengaruh aqidah dalam setiap masyarakat yang
menginginkan menjadi masyarakat Islam, saat ini dan di masa yang akan datang.
Sesungguhnya aqidah Islamiyah dengan segala rukun dan karakteristiknya
adalah merupakan dasar yang kokoh untuk membangun masyarakat yang kuat, karena
itu bangunan yang tidak tegak di atas aqidah Islamiyah maka sama dengan
membangun di atas pasir yang mudah runtuh.
Begitulah nilai-nilai aqidah dalam kehidupan pribadi dan sosial yang mengandung
nilai-nilai kebenaran, keyakinan serta ketaatan. Yang merupakan nilai-nilai yang akan
membentuk pribadi yang baik, bijak dan bermanfaat untuk lingkungannya sehingga
nanti secara otomatis dapat menciptakan masyarakat yang rukun yang berakhlak
mulia serta bermanfaat.

2.2 Nilai akidah dalam iptek


Keutuhan antara iman, ilmu dan amal atau syariah dan akhlak dapat dilakukan
dengan menganalogikan dinul Islam bagaikan sebatang pohon yang baik. Ini
merupakan gambaran bahwa antara iman, ilmu dan amal merupakan suatu kesatuan
yang utuh tidak dapat dipisahkan antara satu sama lain. Iman diidentikkan dengan
akar dari sebuah pohon yang menupang tegaknya ajaran Islam, ilmu bagaikan batang
pohon yang mengeluarkan dahan. Dahan dan cabang-cabang ilmu pengetahuan.
Sedangkan amal ibarat buah dari pohon itu seperti seni budaya, filsafat, dan Iptek
yang dikembangkan di atas nilai-nilai iman dan ilmu akan menghasilkan amal shaleh
bukan kerusakan alam.
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan
pancaindera, ilustrasi dan firasat, sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang telah
diklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi dan diinterpretasikan sehingga
menghasilkan kebenaran obyektif, telah diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang
secara ilmiah. Dalam kajian filsafat setiap ilmu membatasi diri pada salah satu bidang
kajian. Karena seseorang yang memperdalam ilmu tertentu disebut sebagai spesialis,
sedangkan orang yang banyak tahu tapi tidak memperdalam disebut generalis.
Dengan keterbatasan kemampuan manusia, maka sangat jarang ditemukan orang yang
menguasai beberapa ilmu secara mendalam.
Istilah teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan dalam sudut pandang
budaya dan teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil penerapan
praktis dari ilmu pengetahuan. Meskipun pada dasarnya teknologi juga memiliki
karakteristik obyektif dan netral, akan tetapi dalam situasi seperti ini teknologi tidak
netral lagi karena memiliki potensi yang merusak dan potensi kekuasaan, disitulah
letak perbedaan antara ilmu pengetahuan dan teknologi.
Teknologi dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan kesejahteraan
bagi manusia juga sebaliknya dapat membawa dampak negatif berupa ketimpangketimpangan dalam kehidupan manusia dan lingkungan. Netralitas teknologi dapat
digunakan untuk yang memanfaatkan yang sebesar-besarnya bagi kehidupan manusia
atau digunakan untuk menghancurkan manusia itu sendiri. Seni adalah hasil ungkapan
akal dan budi manusia dengan segala prosesnya, seni juga merupakan ekspresi jiwa

seseorang kemudian hasil ekspresi jiwa tersebut dapat berkembang menjadi bagian
dari budaya manusia, karena seni itu diidentik dengan keindahan.
Seni yang lepas dari nilai-nilai keutuhan tidak akan abadi karena ukurannya
adalah nafsu bukan akal dan budi. Seni mempunyai daya tarik yang selalu bertambah
bagi orang-orang yang kematangan jiwanya terus bertambah.

You might also like