You are on page 1of 7

BADAN PERWAKILAN MAHASISWA

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia


Masa Bakti 2013-2014

Sekretariat : Gedung C lantai 4, Fakultas Rumpun Ilmu Kesehatan, Universitas Indonesia Depok 16346

TATA URUTAN DAN TAHAP-TAHAP SIDANG


PEMBELAAN/PLEDOI MABIMWA FKG UI 2014
Sidang ditetapkan oleh Majelis Hakim dan dibuka dengan cara sebagai berikut :
A.

Majelis Hakim memasuki ruang sidang


1.
Yang pertama sekali memasuki ruang sidang adalah:
- Dewan Juri (Terdiri dari perwakilan angkatan/lembaga kemahasiswaan/personal yang
telah diundang oleh Panitia Mabimwa/BPM FKG UI yang dianggap kompeten
memberikan rekomendasi minimal sejumlah 12 orang dan sebanyak-banyaknya sejumlah
40 orang).
- Jaksa Penuntut Umum/JPU (Diisi oleh Panitia Mabimwa).
- Pembela serta pengunjung,
masing-masing duduk di tempat yang telah ditempatkan;
2.
Pejabat yang bertugas sebagai protocol (Panitia Mabimwa) mengumumkan bahwa Majelis
Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin dimohon untuk berdiri, termasuk JPU dan
Pembela;
3.
Majelis Hakim adalah Pengurus/ Anggota BPM FKG UI berjumlah ganjil (3 orang) yang
kemudian memasuki ruang sidang dengan melalui pintu khusus, yang terdepan Hakim ketua
dan diikuti Hakim anggota I dan Hakim anggota II;
4.
Majelis Hakim duduk di tempatnya masing-masing degan posisi : Hakim ketua di tengah
dan Hakim anggota I berada di sebelah kanan dan Hakim anggota II di sebelah kiri, hadirin
dipersilahkan duduk kembali oleh protocol;
5.
Hakim ketua membuka sidang dengan kata-kata Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum wr wb, selamat sore seluruh personel sidang, sidang pledoi mabimwa .......
yang memeriksa perkara kelulusan atas nama terdakwa.pada hari
tanggal.dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, sambil mengetuk palu sebanyak 3x.

B.

Pemanggilan Terdakwa Masuk ke Ruang Sidang


1.
Hakim ketua bertanya ke JPU :apakah terdakwa siap untuk dihadirkan pada sidang hari
ini ?. jika JPU tidak bisa menghadirkan terdakwa maka Hakim dapat memberikan perintah
kepada JPU untuk menghadirkan terdakwa berikutnya;
2.
Jika JPU siap untuk menghadirkan terdakwa, maka Hakim ketua memerintahkan supaya
terdakwa dipanggil masuk ke ruang sidang;
3.
JPU memerintahkan pada petugas agar terdakwa dibawa masuk ke ruang sidang;
4.
Petugas membawa terdakwa masuk ke ruang sidang dan mempersilahkan duduk di kursi
pemeriksaan.
5.
Setelah terdakwa duduk di kursi pemeriksaan, Hakim ketua mengajukan pertanyaan sebagai
berikut:
a.
Apakah terdakwa dalam keadaan sehat dan siap untuk diperiksa ?
b.
Menanyakan identitas terdakwa: nama lengkap, nama kelompok mabimwa, dll.?
6.
Hakim selanjutnya bertanya : apakah didampingi PEMBELA ?
a.
Jika terdakwa didampingi PEMBELA, maka Hakim menegaskan hak terdakwa untuk
didampingi PEMBELA dengan memberi kesempatan kepada terdakwa untuk
mengambil sikap sebagai berikut :
Maju sendiri (tanpa didampingi PEMBELA
Mengajukan permohonan pada pengadilan agar ditunjukkan PEMBELA untuk
mendampingi secara Cuma-Cuma;
Meminta waktu kepada meajelis untuk mencari PEMBELA sendiri;
b.
Jika terdakwa didampingi PEMBELA, maka proses selanjutnya adalah:
1.
Hakim menanyakan kepada PEMBELA apakah benar dalam sidang ini ia
bertindak sebagai PEMBELA terdakwa;

C.

Pembacaan Surat Dakwaan

BADAN PERWAKILAN MAHASISWA


Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia
Masa Bakti 2013-2014

Sekretariat : Gedung C lantai 4, Fakultas Rumpun Ilmu Kesehatan, Universitas Indonesia Depok 16346

1.
2.
3.

D.

Hakim ketua mempersilahkan kepada JPU untuk membacakan surat dakwaan dan meminta
kepada terdakwa untuk mendengarkan dengan seksama
JPU membacakan surat dakwaan dengan 2 cara :
(1) Duduk ,
(2) berdiri.
Selanjutnya Hakim Ketua menanyakan kepada terdakwa :apakah ia sudah paham /mengerti
tentang apa yang didakwakan ? apabila terdakwa tidak mengerti , maka JPU atas permintaan
Hakim ketua, wajib memberi penjelasan seperlunya.

Pembuktian Oleh Jaksa Penuntut Umum


1.
Pengajuan saksi yang memberatkan
a.
Hakim ketua bertanya kepada JPU apakah telah siap menghadirkan saksi-saksi pada
sidang hari ini ?
b.
Apabila JPU telah siap, maka hakim segera memerintahkan kepada JPU untuk
menghadirkan saksi seorang demi seorang ke dalam ruang sidang
c.
Saksi pemberat yang boleh dihadirkan dalam sidang adalah sebanyak-banyaknya 2
orang.
d.
Tata cara pemeriksaan saksi:
1.
JPU menyebutkan nama saksi yang akan diperiksa
2.
Petugas membawa saksi masuk ke ruang sidang dan mempersilahkan saksi
untuk duduk di kursi pemeriksaan
3.
Hakim ketua bertanya kepada saksi tentang :
a.
Identitas saksi (nama & kelompok mabimwa)
c.
Apakah saksi mempunyai hubungan dengan terdakwa.
4.
Apabila perlu hakim dapat pula bertanya apakah saksi sekarang dalam keadaan
sehat wal afiat dan siap diperiksa sebagai saksi
5.
Hakim ketua meminta kepada saksi untuk besedia mengucapkan
sumpah/janji sesuai dengan keyakinannya.
6.
Saksi mengucapkan sumpah menurut agama/keyakinannya dipandu oleh hakim
dan pelaksanaan sumpah dibantu oleh juru sumpah
7.
Tatacara pelaksanaan sumpah yaitu :
a.
Saksi dipersilahkan berdiri agak ke depan
b.
Hakim meminta agar saksi megikuti kata-kata yang dilafalkan oleh hakim
d.
Lafal sumpah saksi :saya bersumpah/berjanji bahwa saya akan
menerangkan dengan sebenarnya dan tiada lain dari yang sebenarnya
e.
Untuk saksi yang beragama islam, lafal sumpah diawali dengan
ucapa :wallahi.atau demi Allah .,untuk saksi ynag beragama
katolik/kristen protestan lafal sumpah diakhiri dengan ucapan :semoga
tuhan menolong saya. Untuk saksi yang beragama hindu lafal sumpah
diawali dengan ucapan :om atah parama wisesa. Untuk saksi yang
beragama buddha lafal sumpah diawali dengan lafal :demi sang hyang adi
budha...
8.
Hakim ketua mempersilahkan duduk kembali dan mengingatkan bahwa saksi
harus memberi keterangan yang sebenarnya, sesuai dengan apa yang
dialaminya, apa yang dilihatnya, atau apa yang didengarnya sendiri .jika perlu
hakim juga dapat mengingatkan bahwa apabila saksi tidak mengatakan yang
sesungguhnya, ia dapat dituntut karena sumpah palsu. Hakim ketua mulai
memeriksa saksi dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan tindak
pidana yang didakwakan pada terdakwa.
9.
Setelah hakim ketua selesai mengajukan pertanyaan pada saksi, hakim anggota,
JPU, terdakwa/PEMBELA juga diberi kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan pada saksi
10. Pertanyaan yang diajukan kepada saksi diarahkan untuk menangkap fakta yang
sebenarnya, sehingga harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

BADAN PERWAKILAN MAHASISWA


Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia
Masa Bakti 2013-2014

Sekretariat : Gedung C lantai 4, Fakultas Rumpun Ilmu Kesehatan, Universitas Indonesia Depok 16346

a.

2.

E.

Materi pertanyaan diarahkan untuk pembuktian unsur-unsur perbuatan


yang didakwakan
b.
Pertanyaan harus relevan dan tidak berbelit-belit, bahasa dan
penyampaiannya harus dipahami oleh saksi
c. Pertanyaan tidak boleh bersifat menjerat atau menjebak saksi
d. Pertanyaan tidak boleh bersifat pengkualifikasian delik
e.
Hindari pertanyaan yag bersifat pengulangan dari pertanyaan yang sudah
di tanyakan, kecuali hal tersebut ditujukan dalam rangka memberi
penekanan pada suatu fakta tertentu atau penegasan terhadap keterangan
yang bersifat ragu-ragu
Hal tersebut di atas pada dasarnya bersifat sangat merugikan terdakwa atau
pemeriksaan itu sendiri, sehingga apabila dalam pemeriksaan saksi hal tersebut
terjadi maka pihak yang mengetahui dan merasa dirugikan atau merasa
keberatan dapat mengajukan keberatan/interupsi pada hakim ketua dengan
menyebutkan alasannya. sebagai contoh pertanyaan JPU bersifat menjerat
terdakwa, maka PEMBELA dapat protes dengan kata-katanya kira-kira
sbb :interupsi ketua majelis .pertanyaan JPU menjerat saksi. Satu contoh
lagi ,jika pertanyaan PEMBELA berbelit-belit maka JPU dapat mengajukan
protes , misalnya dengan kata-kata :keberatan ketua majelis .pertanyaan
PEMBELA membingungkan saksi. Atas keberatan atau interupsi tersebut
hakim ketua langsung menanggapi dengan menetapkan bahwa
interupsi/keberatan ditolak atau diterima. Apabila interupsi ditolak maka pihak
yang sedang mengajukan pertanyaan dipersilahkan untuk melanjutkan
pertanyaannnya, sebaliknya jika ditolak maka pihak yang mengajukan
pertanyaan diminta untuk mengajukan pertanyaan lain.
11. Selama memeriksa saksi hakim dapat menunjukkan barang bukti pada saksi
guna memastikan kebenaran yang berkaitan dengan barang bukti tersebut.
12. Setiap kali saksi selesai memberikan keterangan, hakim ketua menanyakan
kepada terdakwa, bagaimana pendapatnya tentang keterangan tersebut ?
a.
Setelah pemeriksaan terhadap satu saksi selesai, hakim ketua
mempersilahkan duduk saksi tersebut untuk duduk di kursi saksi yang
terletak di belakang kursi pemeriksaan
b.
Selanjutnya hakim ketua bertanya kepada JPU, apakah masih ada saksi
kedua yang akan diajukan pada sidang hari ini.
Pengajuan alat bukti lainnya guna mendukung argumentasi JPU.
a.
Hakim ketua menanyakan apakah JPU masih akan mengajukan alat bukti bukti lainnya
seperti: keterangan ahli dan surat serta tambahan barang bukti yang ditemukan selama
proses persidangan
b.
Apabila JPU mengatakan bahwa semua bukti-bukti telah diajukan, maka hakim ketua
memberi kesempatan pada terdakwa/PEMBELA untuk mengajukan bukti-bukti

Pengajuan/Pembacaan Nota Pembelaan (Pledoi)


1.
Hakim ketua menanyakan pada terdakwa atau PEMBELAnya, apakah akan mengajukan
tanggapan atau keberatan atas dakwaan JPU
2.
Pertama-tama Hakim bertanya pada terdakwa dan memberi kesempatan untuk menangapi ,
selanjutnya kesempatan kedua diberikan kepada PEMBELAnya
3.
Apabila terdakwa/PEMBELAnya tidak mengajukan pledoi, maka persidangan dilanjutkan
pada tahap pembuktian
4.
Apabila terdakwa/PEMBELAnya akan mengajukan pledoi, maka Hakim bertanya kepada
terdakwa/PEMBELAnya, apakah telah siap untuk membacakan pledoi
6.
Apabila terdakwa/PEMBELA telah siap membacakan pledoi, maka Hakim ketua
mempersilahkan pada terdakwa/ PEMBELA untuk membacakan pledoinya, dan pledoi ini
bisa diajukan lisan maupun tertulis
7.
Jika pledoi secara tertulis, maka setelah dibacakan pledoi tersebut diserahkan kepada Hakim
dan salinannya diberikan kepada JPU. Tata cara membacanya sama dengan waktu JPU

BADAN PERWAKILAN MAHASISWA


Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia
Masa Bakti 2013-2014

Sekretariat : Gedung C lantai 4, Fakultas Rumpun Ilmu Kesehatan, Universitas Indonesia Depok 16346

membacakan surat dakwaan. Pledoi ini dapat juga diajukan oleh terdakwa sendiri atau juga
terdakwa menyerahkan sepenuhnya kepada PEMBELA
9.
Setelah pembacaan Pledoi terdakwa/PEMBELA, hakim ketua memberi kesempatan pada
JPU untuk mengajukan tanggapan atas Pledoi.
10. Pengajuan Pledoi dan tanggapan dilanjutkan pada penghadiran bukti dan saksi persidangan
F.

Pembuktian Oleh Terdakwa/ Pembela


1.
Pengajuan saksi yang meringankan terdakwa:
a.
Hakim ketua bertanya kepada terdakwa/PEMBELA apakah ia akan mengajukan saksi
yang menguntungkan/meringankan
b.
Saksi peringan yang boleh dihadirkan dalam sidang adalah sebanyak-banyaknya 2
orang.
c.
Jika terdakwa/PEMBELA tidak akan mengajukan saksi ataupun bukti lainnya, maka
ketua majelis hakim menetapkan bahwa sidang akan dilanjutkan pada acara pengajuan
tuntutan oleh JPU
d.
Apabila terdakwa/PEMBELA akan dan telah siap mengajukan saksi yang
meringankan, maka hakim ketua segera memerintahkan agar saksi di bawa masuk ke
ruang sidang untuk diperiksa
e.
Selanjutnya tata cara pemeriksaan saksi peringan sama dengan pemeriksaan saksi
pemberat, dengan titik berat pada pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada
pengungkapan fakta yang bersifat membalik/melemahkan dakwaan JPU atau
setidaknya meingankan terdakwa
2. Pengajuan alat bukti lainnya guna mendukung argumentasi terdakwa/PEMBELA
a.
Hakim ketua menanyakan apakah terdakwa/PEMBELA masih akan mengajukan buktibukti lainnya seperti: keterangan ahli dan surat serta tambahan barang bukti yang
ditemukan selama proses persidangan
c.
Apabila terdakwa/PEMBELA mengatakan bahwa semua bukti-bukti telah diajukan,
maka hakim ketua menyatakan bahwa acara sidang selanjutnya adalah pembacaan
kesimpulan pledoi
3. Pembacaan Kesimpulan Pledoi

G.

Pembacaan Kesimpulan Tuntutan


1.
Hakim ketua menjelaskan bahwa acara selanjutnya adalah pengajuan kesimpulan tuntutan.
Selanjutnya hakim ketua bertanya pada JPU apakah telah siap mengajukan tuntutan pada
sidang hari ini
2.
Apakah JPU sudah siap mengajukan tuntutan, maka hakim ketua mempersilahkan pada JPU
untuk mengajukan/ membacakan tuntutannya. Sebelum tuntutan dibacakan, maka hakim
ketua meminta kepada terdakwa agar menyimak dengan baik isi tuntutan
3.
JPU membacakan tuntutan. Tata cara pembacaan tuntutan sama dengan tata cara pembacaan
dakwaan
4.
Hakim ketua bertanya kepada terdakwa apakah terdakwa paham dengan isi tuntutan yang
telah dibacakan oleh JPU tadi. Jika perlu, hakim ketua menjelaskan sedikit inti dari tuntutan
tersebut,terutama yang berkaitan dengan kesalahan terdakwa dan hukuman yang dituntutkan
oleh JPU

H.

Pembacaan Putusan Sidang


7. Hakim ketua menjelaskan bahwa acara sidang selanjutnya perekomendasian dari dewan juri
sidang.
8. Hakim ketua menskorsing sidang 2x5 menit dengan ketukan palu sebanyak 2 kali.
9. Tata cara skorsing sidang ada 2 macam :
A. Cara I: majelis hakim meninggalkan ruang sidang untuk membahas/
mempertimbangkan putusan di ruang hakim, sedangakan JPU, terdakwa/PEMBELA
serta seluruh hadirin tetap tinggal di tempat

BADAN PERWAKILAN MAHASISWA


Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia
Masa Bakti 2013-2014

Sekretariat : Gedung C lantai 4, Fakultas Rumpun Ilmu Kesehatan, Universitas Indonesia Depok 16346

B.

1.
2.
3.
5.
2.
3.

3.

Cara II: hakim ketua mempersilahkan semua yang hadir supaya keluar dari ruang
sidang selanjutnya petugas menutup ruang sidang dan majelis hakim merundingkan
putusan sela dalam ruang sidang (cara ini paling sering dipakai)
Selama sidang di skorsing dewan juri berdiskusi untuk memberikan rekomendasi terhadap
keputusan untuk terdakwa.
Majelis hakim kembali membuka sidang dengan sidang saya buka kembali dan ketukan
palu sebanyak 2x.
Hakim ketua mempersilahkan perwakilan dewan juri untuk menyampaikan rekomendasinya
Setelah rekomendasi dewan juri dibacakan, majelis hakim membacakan putusan sidang, bila
diperlukan sidang dapat diskors kembali 1x5 menit untuk memberikan waktu majelis hakim
melakukan perundingan.
Setelah didapatkan putusan sidang, Hakim ketua kembali membuka sidang dan membacakan
putusan sidang.
Putusan sidang diucapkan oleh Hakim Ketua sebagai berikut:
Kami, majelis hakim sidang pledoi masa bimbingan mahasiswa fkg ui dengan ini
menetapkan saudara/i terdakwa .
a. Lulus tanpa syarat
b. Lulus bersyarat
Bila lulus bersyarat, syarat dapat berupa sebagai berikut:
a. menunjukkan kontribusi nyata pada outbond penutup masa bimbingan mahasiswa .
b. Melengkapi logbook dan menyelesaikan seluruh tugas masa bimbingan mahasiswa fkg
ui ..
c. Resume absen pagi yang tidak dihadiri oleh saudara/i terdakwadengan batas waktu di
awal outbond penutup masa bimbingan mahasiswa FKG UI .
d. Membuat essay tentang soft skill yang dibutuhkan oleh seorang dokter gigi ditulis
tangan di kertas folio bergaris minimal 750 kata
e. Mengumpulkan lembar dukungan kelulusan masa bimbingan mahasiswa FKG UI ..
yang terdiri dari nama NPM dan tanda tangan dari seluruh angkatan . Dan
perwakilan angkatan 4 tahun ke atas masing2 sebanyak 5 orang
f. Meminta testimony dan tanda tangan 10 BPH BEM dan BSO selain panitia MABIMWA
g. dll disesuaikan dengan situasi dan kondisi
Putusan sidang diakhiri dengan ketukan palu sebanyak 1x
Sidang ditutup oleh Majelis Hakim dengan ucapan Demikian sidang pledoi MABIMWA
FKG UI ., dengan mengucap Alhamdulillahirabbil alamin saya nyatakan ditutup.
disertai ketukan palu sebanyak 3x.

Telah ditetapkan di Jakarta, 24 Oktober 2014


Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia

Afida Luthfi Yuvana

Lampiran 1 (Panduan Protokoler)


A. Gladi Bersih Persidangan
1. Assalamualaikum wr wb, selamat sore seluruh personel sidang
2. Berikut akan saya bacakan peraturan dalam persidangan pada hari ini (prememori)
3. Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri

BADAN PERWAKILAN MAHASISWA


Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia
Masa Bakti 2013-2014

Sekretariat : Gedung C lantai 4, Fakultas Rumpun Ilmu Kesehatan, Universitas Indonesia Depok 16346

4. Hadirin dimohon duduk kembali


5. (selanjutnya persidangan diatur dan diarahkan oleh Majelis Hakim)
6. Majelis hakim membuka sidang
7. JPU membacakan dakwaan (pre-memori)
8. JPU menghadirkan saksi pertama
9. Pengambilan sumpah saksi (pre-memori)
10. Tanya jawab JPU & Pembela kepada saksi pemberat
11. Penghadiran saksi kedua (pre-memori)
12. Pembacaan nota Pembelaan/Pledoi oleh Terdakwa (pre-memori)
13. Pembela menghadirkan saksi pertama
14. Pengambilan sumpah saksi (pre-memori)
15. Tanya jawab JPU & Pembela kepada saksi pertama (pre-memori)
16. Penghadiran saksi kedua (pre-memori)
17. Pernyataan pembelaan penutup dari terdakwa atau pembela (pre-memori)
18. Pernyataan simpulan dari Jaksa Penuntut (pre memori)
19. Majelis hakim Menskorsing sidang 2x5 menit
20. Protokol mengambil alih, para peserta sidang dimohon meninggalkan ruang
sidang selama 2x5 menit (pre-memori)
21. Majelis hakim membuka kembali sidang
22. Dewan juri memberikan rekomendasi kepada majelis hakim (pre-memori)
23. Majelis hakim menskorsing sidang 1x5 menit, Majelis hakim meninggalkan
ruang sidang (pre-memori)
24. Majelis hakim memasuki ruang sidang hadirin dimohon berdiri
25. Hadirin dipersilahkan duduk kembali, hakim membuka kembali sidang
26. Pembacaan hasil putusan sidang oleh Hakim Utama (pre-memori)
27. Majelis Hakim menutup sidang
28. Protokol mengambil alih
29. Demikian sidang pembelaan hari ini, terima kasih kepada para peserta sidang.
Untuk selanjutnya kami serahkan kepada Panitia Mabimwa.
B. Persidangan
1. Assalamualaikum wr wb, selamat sore seluruh personel sidang
2. Berikut akan saya bacakan peraturan dalam persidangan pada hari ini .
3. Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri
4. Hadirin dimohon duduk kembali
5. (selanjutnya persidangan diatur dan diarahkan oleh Majelis Hakim)
6. Majelis hakim Menskorsing sidang 2x5 menit
7. Protokol mengambil alih, para peserta sidang dimohon meninggalkan ruang
sidang selama 2x5 menit
8. Majelis hakim membuka kembali sidang
9. Majelis hakim menskorsing sidang 1x5 menit, Majelis hakim meninggalkan
ruang sidang
10. Majelis hakim memasuki ruang sidang hadirin dimohon berdiri
11. Hadirin dipersilahkan duduk kembali, hakim membuka kembali sidang
12. Majelis Hakim menutup sidang
13. Protokol mengambil alih
14. Demikian sidang pembelaan hari ini, terima kasih kepada para peserta sidang.
Untuk selanjutnya kami serahkan kepada Panitia Mabimwa.
Wassalamualaikum wr wb

Lampiran 2 (Peraturan Persidangan)


1. Peserta sidang diharap berdiri setiap Majelis Hakim memasuki ruang
sidang

BADAN PERWAKILAN MAHASISWA


Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia
Masa Bakti 2013-2014

Sekretariat : Gedung C lantai 4, Fakultas Rumpun Ilmu Kesehatan, Universitas Indonesia Depok 16346

2. Selama persidangan berlangsung peserta sidang dilarang:


a. Berbicara didalam ruang sidang, kecuali diminta sebagai saksi oleh
perangkat persidangan
b. Membuat keributan, kegaduhan dll
c. Menempati tempat duduk selain tempat yang telah disediakan
d. Membawa makanan atau minuman
3. Peserta sidang diharapkan mematikan alat komunikasi
4. Tidak meninggalkan ruang persidangan hingga selesai persidangan
5. Mematuhi dan mengikuti seluruh rangkaian sidang dengan tertib

Lampiran 3 (Tata Letak Ruang Persidangan)

HAKIM I
PODIUM
SAKSI
&
TIM JAKSA
PROTOCOLER
PENUNTUT

MAJELIS HAKIM
HAKIM UTAMA

HAKIM II
DEWAN
JURI

TIM PEMBELA
TERDAKWA
PESERTA SIDANG
KURSI SAKSI

You might also like