You are on page 1of 5

Nama : Siti Fadilah

Nim : 125040201111024
Kelompok : Kamis, 11.00 WIB
Asisten : Edi Kurniawan

1. Phytophthora infestans Pada Tanaman Kentang


a. Ciri
Jamur ini termasuk kedalam Divisi Oomycota dan kelas Oomycetes. Miselium
dapat tumbuh di dalam sel (intracelluler) atau antar sel (intercelluler).
Sporangiofor biasanya bercabang-cabang dan biasanya dibentuk di permukaan
tanah, pada tanaman, dan dapat muncul dari inang melalui epidermis atau stomata.
Sporangium (zoosporangium) berbentuk bulat telur seperti buah per (pyriform)
yang mempunyai sebuah tonjolan (papil). Sporangium mempunyai ukuran (32
52) x (29 41) m. Sporangium dapat berkecambah secara tidak langsung
membentuk spora kembara (zoospora) yang keluar satu persatu dari dalam
sporangium. Disamping itu sporangium berkecambah secara langsung dengan
membentuk hifa atau pembuluh kecambah. Oleh karena itu sporangium
Phytophthora disebut konidium.
b. Gejala
Daun daun yang sakit mempunyai bercak bercak nekrotis pada tepi dan
ujungnya. Apabila suhu tidak terlalu rendah dan kelembaban cukup tinggi, bercakbercak akan meluas dengan cepat dan mematikan seluruh daun. Bahkan kalau
cuaca demikian berlangsung lama, seluruh bagian tanaman di atas tanah akan
mati. Dalam cuaca kering jumlah bercak terbatas, segera mengering dan tidak
meluas. Umumnya gejala baru tampak bila tanaman sudah berumur lebih dari 1
bulan, meskipun kadang-kadang sudah terlihat pada tanaman yang berumur 21
hari.
c. Gambar Makroskopis dan Mikroskopis

2. Hemilia vastatrix pada Kopi


a. Ciri
Hemileia vastratrix termasuk dalalm filum Basidomycetes, yaitu jamur
petung. Basidimycotina mempunyai bentuk uniseluler dan multiseluler dan dapat
bereproduksi secara generatif dan vegetatif. Cara perkembangbiakan generatifnya
dengan menggunakan spora seksual, yang disebut basidiopora atau sporofida.
Basidioporan dihasilkan secara eksternal pada struktur satu atau empat sel
penghasil basidiopora yang disebut basidium. Penyangga basidiopora pada
basidium disebut sebagai sterigmata. Hampir sama dengan jamur lainnya
kelompok ini memiliki tingkat spora dengan inti haploid sederhana (yang
mempunyai satu kromosom rangkap atau 1N). Spora berkecambah menjadi hifa,
yang juga mengandung inti haploid. Hifa mungkin dapat menghasilkan spora
haploid lagi (sebagaimana yang terjadi pada jamur tingkat rendah), tetapi mungkin
juga bersatu dengan hifa lain dan membentuk jalinan hifa yang kompleks.
Biasanya untuk menghasilkan hifa yang dibuahi yang intinya bersatu membentuk
inti diploid, yang disebut zigot (mengandung dua kromosom rangkap atau 2N).
Pada Basidiomycetes, dua inti dari hifa yang dibuahi tidak bersatu tetapi terpisah
dalam sel secara berpasangan (dikariotik atau N + N) dan membelah secara
simultan untuk menghasilkan lebih banyak sel-sel hifa dengan inti berpadangan
Basidiomycetes hanya menghasilkan hifa haploid pendek. Setelah pembuahan
dihasilkanlah miselium (kumpulan hifa).
b. Gejala
Gejala tanaman yang terserang, daun yang sakit timbul bercak kuning
kemudian berubah menjadi coklat. Permukaan bercak pada sisi bawah daun
terdapat uredospora seperti tepung berwarna oranye atau jingga. Pada serangan
berat pohon tampak kekuningan, daunnya gugur akhirnya pohon menjadi gundul.
Sisi bawah daun yang terserang karat menunjukkan adanya bercak-bercak
yang semula berwarna kuning muda yang akhirnya akan menjadi kuning tua. Pada
bercak terbentuk tepung berwarna jingga cerah (bright orange) yang terdiri atas
urediospora jamur. Bercak tua berwarna coklat tua sampai hitam dan mengering,
daun akhirnya gugur sehingga pohon menjadi gundul.
c. Gambar Makroskopis Dan Mikroskopis

3. Scloretium rolfsii Pada Tanaman Kedelai


a. Ciri
Jamur ini tergolong dalam Filum Basidiomycota dengan kelas
Basidiomycetes, karena pada jamur ini tidak ditemukan spora seksual maupun
aseksualnya ditempat yang sama atau disebut dengan miselia sterilia. Jamur ini
juga mempunyai ciri lain seperti dalam lingkungan yang lembab, jamur S. rolfsii
membentuk miselium tipis, berwarna putih, teratur seperti bulu pada pangkal
batang dan permukaan tanah di sekitarnya. Pada miselium ini, kelak akan
terbentuk banyak butir-butir kecil, berbentuk bulat atau jorong dengan permukaan
yang licin. Butiran-butiran kecil ini mula-mula berwarna putih, kemudian menjadi
coklat muda sampai coklat tua. Butiran ini dinamakan sklerotium. Sklerotium
berperan sebagai alat bertahannya jamur karena memiliki sifat yang sangat tahan
terhadap lingkungan yang tidak mendukung. S. rolfsii adalah jamur yang polifag
yaitu dapat menyerang bermacam macam tanaman, antara lain kedelai, kacang
tanah, tembakau, cabai dan terong.

b. Gejala
Infeksi S. rolfsii pada kedelai biasanya mulai terjadi di awal pertumbuhan
tanaman dengan gejala busuk kecambah atau rebah semai. Pada tanaman kedelai
berumur yang lebih tua 2-3 minggu, gejalanya berupa busuk pangkal batang dan
layu, pada bagian terinfeksi terlihat bercak berwarna coklat pucat dan di bagian
tersebut tumbuh miselia jamur berwarna putih. Pangkal batang membusuk
sehingga penyakit ini sering disebut penyakit busuk pangkal batang atau busuk
sklerotium. S. rolfsii juga menyerang kecambah atau semai dan menyebabkan
penyakit semai (damping off).
c. Gambar Makroskopis Dan Mikroskopis

4. Kresek Pada Tanaman Padi (Pyricularia oryzae)


a. Ciri
Secara morfologi, cendawan Pyricularia oryzae mempunyai konidia yang
berbentuk bulat, lonjong, tembus cahaya, dan bersekat dua (3 ruangan). Satu daur
penyakit dimulai ketika spora cendawan menginfeksi dan rnenghasilkan suatu
bercak pada tanaman padi dan berakhir ketika cendawan bersporulasi dan

rnenyebarkan spora baru rnelalui udara. Apabila kondisi lingkungan


menguntungkan, satu daur dapat terjadi dalam waktu sekitar 1 minggu.
Selanjutnya dari satu bercak dapat rnenghasilkan ratusan sampai ribuan spora
dalam satu malam dan dapat terus rnenghasilkan spora selama lebih dari 20 hari.
Pada kondisi kelembaban dan suhu yang mendukung, cendawan blas dapat
mengalami banyak daur penyakit dan menghasilkan kelimpahan spora yang
dahsyat pada akhir musim. Tingkat inokulum yang tinggi ini sangat berbahaya
bagi tanaman padi yang rentan.
b. Gejala
Pada daun tampak bintik-bintik kecil, warna bintik ungu kekuning-kuningan,
kemudian lama-lama menjadi membesar dan terdapat titik kecil berwarna putih
ditengahnya. Jumlah titik ungu kekuningan bisa banyak atau sedikit tergantung
tingkat serangan jamur dan ketahanan varietas padi yang ditanam. Gejala pada
daun yang sering disebut blas daun berbentuk bercak-bercak jorong dengan ujung
runcing. Pusat bercak berwarna kelabu atau keputih-putihan dan biasanya
mempunyai tepi coklat atau coklat kemerahan. Bentuk dan warna bercak
bervariasi tergantung dari keadaan lingkungan, umur, bercak, dan derajat
ketahanan jenis padi.
Gejala tipe akut berbentuk bulat, bercak hijau tua dengan bagian ujung
runcing, akhirnya berkembang menjadi berbentuk gelendong atau kumparan. Pada
bagian tengah kelihatan adanya koloni penyebab penyakit yang disebabkan oleh
konidiofor atau konidia.
c. Gambar Makroskopis Dan Mikroskopis

5. Colleototricum capsici pada Tanaman Cabai


a. Ciri
Jamur ini mempunyai miselium yang terdiri dari beberapa septa, inter dan
intraseluler hifa. Aservulus dan stroma pada batang berbentuk hemispirakel dan
ukuran 70-120 m. Seta menyebar, berwarna coklat gelap sampai coklat muda,
seta terdiri dari beberapa septa dan ukuran +150m. Konidiofor tidak bercabang,
massa konidia nampak berwarna kemerah-merahan. Konidia berada pada ujung
konidiofor. Konidia berbentuk hialin, uniseluler, ukuran 17-18 x 3-4 m. Konidia

dapat berkecambah pada permukaan buah yang hijau atau merah tua. Tabung
kecambah akan segera membentuk apresorium.
b. Gejala
Jamur Colletotrichum dapat menginfeksi cabang, ranting, daun dan buah.
Infeksi pada buah terjadi biasanya pada buah menjelang tua dan sesudah tua.
Gejala diawali berupa bintik-bintik kecil yang berwarna kehitam-hitaman dan
sedikit melekuk. Serangan yang lebih lanjut mengakibatkan buah mengerut,
kering, membusuk dan jatuh.
Bercak berbentuk bundar atau cekung dan berkembang pada buah yang belum
dewasa atau matang dari berbagai ukuran. Biasanya bentuk bercak beragam pada
satu buah cabai. Ketika penyakit mengeras, bercak akan bersatu. Massa spora
jamur berwarna merah jambu ke orange terbentuk dalam cincin yang konsentris
pada permukaan bercak. Bercak yang sudah menua, aservuli akan kelihatan.
Dengan rabaan, akan terasa titik-titik hitam kecil, di bawah mikroskop akan
tampak rambut-rambut halus berwarna hitam. Spora terbentuk cepat dan
berlebihan dan memencar secara cepat pada hasil cabai, mengakibatkan
kehilangan sampai 100%. Bercak dapat sampai ke tangkai dan meninggalkan
bintik yang tidak beraturan berwarna merah tua dengan tepinya berwarna merah
tua gelap.
c. Gambar Makroskopis Dan Mikroskopis

You might also like